BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan true experiment dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap. Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. rancangan penelitian Quasi Eksperimen with control group design (Sugiyono, O1 X O2 O3 - O4

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah. menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam satu kelompok (One-group pre-post test design). Sebelum diberikan

.BAB III METODE PENELITIAN. intervensi, kemuadian diobservasi lagi setelah intervensi.

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan rancangan penelitian eksperimen (Quasy Experiment) pre and post

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasy eksperimental design

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Benawa Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu. Darul Azhar Batulicin masih berpusat pada Teacher Center Learning

BAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi experiment. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Semarang, pada bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan kelompok eksperimen tetapi pemilihan kedua kelompok ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. quasi eksperiment dengan bentuk pretest posttest with control. group, dengan desain penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. subjek (Notoatmodjo, 2005). Di dalam penelitian ini diharapkan mampu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan strategi Exploratoris Sekuensial.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini desain komparasi menggunakan quasi experiment

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasional dengan. rancangan cross sectional, dengan mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasy-Experiment (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan true experiment dengan rancangan pre and post test with control group design. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan metode TAPPS dalam upaya peningkatan kesadaran metakognitif dan hasil belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (SI) di STIKES Darul Azhar Batulicin. Pada penelitian ini, kelompok perlakuan mendapatkan intervensi metode pembelajaran TAPPS sedangkan kelompok kontrol mendapatkan metode pembelajaran ceramah. Sebelum dilakukan intervensi, pada kedua kelompok dilakukan pre test, kemudian dilanjutkan pemberian intervensi dan diakhiri dengan post test. Sampel Penelitian Simple Random Sampling Kelompok Perlakuan (A) Kelompok Kontrol (B) Metode TAPPS Metode Ceramah C D Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan: A : Kesadaran metakognitif dan hasil belajar sebelum penerapan metode TAPPS pada kelompok perlakuan 51

B : Kesadaran metakognitif dan hasil belajar sebelum penerapan metode ceramah pada kelompok kontrol C : Kesadaran metakognitif dan hasil belajar setelah penerapan metode TAPPS pada kelompok perlakuan D : Kesadaran metakognitif dan hasil belajar setelah penerapan metode ceramah pada kelompok kontrol B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester empat sebanyak 45 mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (S1) di STIKES Darul Azhar Batulicin. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester empat Program Studi Ilmu Keperawatan (S1) di STIKES Darul Azhar Batulicin. Pemilihan sampel pada semester empat karena disesuaikan dengan karakteristik dari metode TAPPS yakni mahasiswa harus menguasai konsep dasar terlebih dahulu sebelum memecahkan kasus. Mahasiswa semester empat dianggap menguasai konsep karena pada semester sebelumnya telah mendapatkan materi dasar keperawatan. Kemudian sampel dibagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Adapun kriteria sampel pada kelompok perlakuan dan kontrol sebagai berikut: a. Mahasiswa semester 4 PSIK (S1)

b. Mahasiswa yang hadir dalam perkuliahan c. Mahasiswa yang bersedia menjadi responden 3. Besar Sampel Besar sampel dalam penelitian ini adalah 45 reponden yang dibagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok perlakuan sebanyak 22 responden, dan kelompok kontrol sebanyak 23 responden. 4. Tehnik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling yakni sampel diambil secara acak dengan asumsi bahwa karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi tidak dipertimbangkan dalam penelitian. C. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di STIKES Darul Azhar Batulicin. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan oleh peneliti pada tanggal Mei Juli tahun 2016. D. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah TAPPS 2. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kesadaran metakognitif dan hasil belajar mahasiswa.

E. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi operasional No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala 1. Pemberian metode TAPPS 2. Kesadaran metakognitif 3. Hasil belajar siswa Suatu metode latihan berpikir dan berbicara secara berpasangan yang terdiri dari problem solver (pembicara) dan listener (pendengar), yang mana diberikan kasus untuk dapat memecahkan masalah. Problem solver menyampaikan proses pemecahan masalah dengan menggunakan strategi meliputi membaca, mendefinisikan masalah, mengeksplorasi, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi. Waktu yang digunakan maksimal selama 10 menit. Kesadaran Metakognitif merupakan proses berpikir seseorang untuk dapat memahami dan mengontrol proses belajarnya sendiri. Kesadaran metakognitif yang dikaji mencakup pengetahuan tentang kognisi terdiri dari pengetahuan deklaratif, prosedural dan kondisional sedangkan regulasi kognisi terdiri dari perencanaan, strategi mengelola informasi, pemantauan terhadap pemahaman, strategi perbaikan dan evaluasi. Suatu kumpulan hasil pencapaian belajar yang diperoleh setelah melalui proses pembelajaran dan tes/ujian Strategi Pemecahan Masalah MPS Woods: 1. Membaca 2. Mendefinisikan masalah 3. Mengeksplorasi 4. Merencanakan 5. Melaksanakan 6. Mengevaluasi Indikator Kesadaran Metakognitf A. Pengetahuan tentang Kognisi 1. Pengetahuan Deklaratif 2. Pengetahuan Prosedural 3. Pengetahuan Kondisional B. Regulasi Kognisi 1. Perencanaan 2. Strategi Mengelola Informasi 3. Pemantauan terhadap Pemahaman 4. Strategi perbaikan 5. Evaluasi Indikator hasil belajar: 1. Tes soal MCQ Ya = 2 Tidak = 1 Berkembang sangat baik = 81-100 Berkembang Baik = 61-80 Mulai Berkembang = 41-60 Belum begitu berkembang = 21-40 Masih sangat beresiko = 0-20 Sangat baik = 80-100 Baik = 65-79 Cukup = 45-64 Kurang = <45

F. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian menggunakan instrument tes dan non tes, berikut penjabaran instrument berdasarkan variabelnya: 1. Instrumen Metode TAPPS Instrumen yang digunakan berupa modul pembelajaran TAPPS dan rancangan kasus untuk problem solver dan listener. Modul dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti sendiri sehingga nantinya akan dilakukan review oleh pakar dalam pembuatan modul. Modul ini berisi 6 topik bahasan penyakit yaitu Asma, Ca Paru, Pneumonia, Pneumothoraks, Abses Paru dan Bronkhiektasis serta tiap topik bahasan penyakit memiliki 2 kasus yang harus dipecahkan oleh problem solver. 2. Instrumen Kesadaran Metakognitif Instrumen yang digunakan untuk mengukur kesadaran metakognitif adalah MAI yang dimodifikasi dari Schraw & Dennison (1994). Instrumen diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh 2 ahli bahasa yang telah bersertifikasi, kemudian hasil terjemahan dicocokkan dan diuji keterbacaannya selanjutnya dilakukan uji validitas pada mahasiswa semester enam di STIKES Darul Azhar Batulicin. Uji validitas dilakukan sebanyak dua kali yang mana setiap uji coba dilakukan revisi sampai dengan valid. 3. Instrumen Hasil Belajar Instrument hasil belajar menggunakan tes soal multiple choice yang terdiri dari 6 topik bahasan yaitu Asma, Ca Paru, Pneumonia,

Pneumothoraks, Abses Paru dan Bronkhiektasis. Jumlah soal untuk pre test dan post test dengan 6 topik bahasan penyakit adalah 120 soal. Menurut Notoatmodjo (2012) pengalaman pada pre test dapat mempengaruhi hasil post test sehingga kemungkinan para responden penelitian dapat mengingat kembali jawaban yang salah pada waktu pre test dan kemudian pada waktu post test responden tersebut dapat memperbaiki jawabannya. Oleh sebab itu perubahan variabel terikat bukan karena hasil eksperimen melainkan karena pengaruh dari pre test. Sehingga dalam penelitian ini soal antara pre tes dan post test dibuat berbeda namun dalam isi soalnya memiliki level yang setara/sejajar, hal ini dapat dilihat melalui blueprint soal yang telah dibuat oleh peneliti. Soal dalam instrumen ini dibuat oleh peneliti sendiri sehingga dilakukan review oleh pakar sebanyak 3 orang. Setelah mendapat kelayakan soal untuk digunakan, peneliti melakukan uji coba soal pada mahasiswa semester enam di STIKES Darul Azhar Batulicin. Uji coba dilakukan sebanyak tiga kali yang mana dari setiap hasil uji coba dilakukan revisi sampai dengan hasil soal valid. G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Perhitungan Validitas Instrumen Uji validitas instrumen kesadaran metakognitif dan hasil belajar pada penelitian ini menggunakan uji product moment. Uji coba kuesioner dilakukan pada mahasiswa yang mempunyai karakteristik sama dengan responden ditempat penelitian yakni pada mahasiswa PSIK semester enam

di STIKES Darul Azhar BAtulicin. Jumlah responden yang diuji cobakan pada kuesioner kesadaran metakognitif sebanyak 36 responden. Hasil validasi instrumen dari 52 pernyataan kesadaran metakognitif menunjukkan 44 pernyataan yang valid dan 8 pernyataan yang tidak valid (nomor pernyataan 8, 9, 18, 19, 27, 34, 40, 47), kemudian hasil corrected item - total item correlation lebih besar dari koefisien korelasi minimal (>0,329) sehingga semua pernyataan dianggap valid. Pernyataan yang tidak valid tidak dilakukan revisi kembali karena pernyataan yang valid sudah mewakili untuk dapat menilai kesadaran metakognitif mahasiswa. Pernyataan nomor 8 telah terwakili oleh pernyataan nomor 4, 6, 22, 23, 42, 45 untuk mengukur regulasi kognitif (Perencanaan), pernyataan no 9 dan 47 telah terwakili oleh pernyataan nomor 13, 30, 31, 37, 39, 41, 43, 48 untuk mengukur regulasi kognitif (Strategi mengelola informasi), pernyataan nomor 18 telah terwakili oleh pernyataan nomor 15, 26, 29 untuk mengukur pengetahuan tentang kognitif (Pengetahuan kondisional), pernyataan nomor 19 terwakili oleh pernyataan nomor 7, 24, 36, 38, 50 untuk mengukur regulasi kognitif (Evaluasi), pernyataan nomor 27 telah terwakili oleh pernyataan nomor 3, 14, 33 untuk mengukur pengetahuan tentang kognitif (pengetahuan prosedural), pernyataan nomor 34 terwakili oleh pernyataan no 1, 2, 11, 21, 28, 34, 49 untuk mengukur regulasi kognitif (Pemantauan terhadap pemahaman), pernyataan nomor 40 telah terwakili oleh pernyataan nomor 25, 44, 51, 52 untuk mengukur regulasi kognitif (Perbaikan strategi).

Jumlah responden yang diuji cobakan pada kuesioner soal hasil belajar sebanyak 40 mahasiswa PSIK semester enam di STIKES Darul Azhar Batulicin. Hasil validasi soal hasil belajar baik pretest maupun post test didapatkan 120 pertanyaan dalam soal valid semua. Kemudian hasil corrected item - total item correlation lebih besar dari koefisien korelasi minimal (>0,312) sehingga semua pertanyaan soal dianggap valid. 2. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas instrumen kesadaran metakognitif dan hasil belajar menggunakan formula Alpha Cronbach diperoleh nilai 0,7 yang bermakna bahwa reliabilitasnya dalam kategori baik (tinggi). H. Cara Pengumpulan Data 1. Penelitian tahap persiapan a. Menentukan populasi dan sampel penelitian yakni seluruh mahasiswa semester 4 PSIK STIKES Darul Azhar Batulicin tahun ajaran 2014/2015. b. Melakukan uji coba instrumen kesadaran metakognitif dan soal hasil belajar masing-masing dilakukan sebanyak tiga kali pada kelas uji coba c. Menganalisis data hasil uji coba instrumen kesadaran metakognitif dan soal hasil belajar d. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan setelah lolos uji etik Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY, setelah itu peneliti mengajukan ijin kepada Ketua STIKES Darul Azhar Batulicin untuk melakukan penelitian.

e. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang tujuan dan prosedur terkait dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Selanjutnya peneliti meminta persetujuan dari responden untuk melakukan penelitian. f. Peneliti membagi responden menjadi 2 kelompok yakni kelompok eksperimen sebanyak 22 mahasiswa dan kelompok kontrol sebanyak 23 mahasiswa. Pemilihan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan proporsi jumlah jenis kelamin dan level kemampuan mahasiswa yang dibagi secara merata pada kelompok perlakuan dan kontrol. g. Peneliti melakukan koordinasi dengan dosen pengampu mata kuliah respirasi. Kemudian membagi tugas dalam pemberian metode pembelajaran, pemberian metode TAPPS pada kelompok perlakuan dilakukan oleh peneliti dan metode konvensional (ceramah) pada kelompok kontrol dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah respirasi (asisten peneliti). h. Memberikan buku modul pada mahasiswa kelompok eksperimen untuk persiapan pembelajaran TAPPS dan pada kelompok kontrol tidak diberikan modul. 2. Penelitian tahap pelaksanaan a. Pada tahap pelaksanaan peneliti dan asisten peneliti melakukan pre test terkait kesadaran metakognitif dan hasil belajar dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan pada kelompok kontrol dan eksperimen.

b. Peneliti memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dan tidak melakukan perlakuan pada kelompok kontrol. Kelompok kontrol mendapatkan metode pembelajaran konventional (ceramah) oleh dosen pengampu mata kuliah respirasi sedangkan kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan oleh peneliti dengan menggunakan metode TAPPS. Pelaksanaan penelitian ini selama 6 kali pertemuan pada masing-masing kelompok yakni kelompok ekeperimen dan kelompok kontrol. Adapun kegiatan pembelajaran TAPPS tersebut adalah sebagai berikut: 1) Tahap 1: Peneliti menjelaskan prosedur pelaksanaan TAPPS kepada mahasiswa, 2) Tahap 2: Peneliti membagi mahasiswa menjadi 5 kelompok besar yang mana setiap kelompok terdiri dari 4-6 mahasiswa. Kemudian dari setiap kelompok tersebut memilih pasangannya sendiri untuk dijadikan partner dalam pelaksanaan TAPPS. Pembentukan kelompok ditentukan oleh peneliti yang mana setiap kelompok memiliki proporsi yang sama baik dalam hal kemampuan maupun proporsi jenis kelamin. 3) Tahap 3: Peneliti memberikan arahan kepada mahasiswa untuk memecahkan kasus soal yang sudah tersedia di modul pembelajaran TAPPS dan kemudian menampilkan video pelaksanaan TAPPS yang diperagakan oleh orang lain. 4) Tahap 4: Mahasiswa menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode pemecahan masalah McMaster Problem Solving (MPS). Proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh problem solver diberikan waktu selama maksimal 10 menit pada masing-masing paasangan. 5) Tahap 5: Peneliti

memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. c. Setelah tahapan TAPPS terlampaui kegiatan proses pembelajaran diakhiri. Kemudian mahasiswa diberikan post test terkait kesadaran metakognitif dan hasil belajar dengan instrumen yang telah dipersiapkan. Post test dilakukan pada kedua kelompok baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 3. Penelitian Tahap Terminasi Setelah data terkumpul, peneliti melakukan olah data dan menganalisis data dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.

Gambar 3.2 Alur Penelitian Simple Random Sampling Populasi Semua mahasiswa semester 4 sejumlah 45 mahasiswa Sampel Sebagian mahasiswa semester 4 sejumlah 45 mahasiswa Pemilihan Kelompok secara Random Kelompok Eksperimen (N=22) Kelompok Kontrol (N=23) Pre test Pengukuran kesadaran metakognitif dengan instrumen MAI dan hasil belajar dengan soal MCQ Pre test Pengukuran kesadaran metakognitif dengan instrumen MAI dan hasil belajar dengan soal MCQ Perlakuan dengan Metode TAPPS Metode Konventional (ceramah) Post test Pengukuran kesadaran metakognitif dengan instrumen MAI dan hasil belajar dengan soal MCQ Post test Pengukuran kesadaran metakognitif dengan instrumen MAI dan hasil belajar dengan soal MCQ Data Dianalisis Paired T Test Independent T Test One Way Anova dengan Post Hoct Bonferroni

I. Pengolahan dan Metode Analisis Data 1. Pengolahan Data Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah melalui beberapa tahap yaitu: a. Editing Peneliti melakukan pengecekan isi dari kuesioner pada setiap responden agar meminimalkan terjadi kesalahan pengisian yang dilakukan setelah kuesioner terkumpul. Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan antara lain: kesesuaian jawaban, kelengkapan pengisian serta konsistensi jawaban. Editing pada proses ini peneliti memeriksa semua instrumen penelitian yang masuk mengenai kelengkapan maupun kesalahan dalam pengisian, hal ini dilakukan dilapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau ketidaksesuaian dapat segera dilengkapi. b. Coding Peneliti melakukan coding pada masing-masing variabel karakteristik responden yang meliputi: jenis kelamin dengan kode 1 untuk perempuan dan 2 untuk laki-laki, umur dengan kode 1 untuk <20 tahun dan 2 untuk >20 tahun, faktor kesehatan dengan kode 1: sehat dan 2 : tidak sehat, faktor kelelahan dengan kode 1: lelah dan 2: tidak lelah, faktor dukungan keluarga dengan kode 1: mendukung dan 2: tidak mendukung, faktor lingkungan masyarakat dengan kode 1: mendukung dan 2: tidak mendukung, faktor lingkungan sekolah dengan kode 1: mendukung dan 2: tidak mendukung, Gaya belajar dengan kode 1: visual,

kode 2: audio dan 3: audiovisual, Taraf intelegensi dengan kode 1: <1,50, 2: 1,50-2,50, 3: 2,51-3,50, 4: 3,51-4,00. c. Skoring Peneliti melakukan skoring pada masing-masing variabel kesadaran metakognitif dan hasil belajar. Pada variabel kesadaran metakognitif dilakukan skoring untuk jawaban sangat setuju: 4, setuju: 3, tidak setuju: 2, sangat tidak setuju: 1 sedangkan pada variabel hasil belajar untuk jawaban benar diberi skor: 1 dan skor 0 untuk jawaban salah. d. Entry Data Peneliti melakukan proses entry data dengan memasukkan data yang didapat dari instrument kedalam komputer dan dimasukkan dalam program spss untuk dianalisa. e. Cleaning Data Peneliti memeriksa kembali data yang sudah dientry kedalam komputer kemudian dilakukan analisa. 2. Metode Analisis Data a. Teknik Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap karakteristik dari responden penelitian yang meliputi: jenis kelamin, umur, faktor kesehatan, faktor kelelahan, faktor dukungan keluarga, faktor lingkungan masyarakat, faktor lingkungan sekolah, gaya belajar dan taraf intelegensi. Data responden dalam penelitian ini kemudian dilakukan uji regresi berganda

untuk mengetahui faktor counfonding yang mempengaruhi dalam penelitian. b. Teknik Analisis Bivariat Sebelum dilakukan analisa data dilakukan uji normalitas dengan metode Saphiro Wilk (karena sampel <50) dan homogenitas dengan rumus Levene s Test of Equality of Error Variances terlebih dahulu dengan tingkat kepercayaan 95% dengan bantuan program SPSS. Hasil uji normalitas menunjukkan kesadaran metakognitif dan hasil belajar pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah perlakuan adalah data berdistribusi normal (p>0,05) sehingga dianalisis menggunakan Paired T Test. Sedangkan untuk mengetahui perbandingan rerata perubahan kesadaran metakognitif dan hasil belajar antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dilakukan analisa dengan Independent T Test. Uji statistik untuk seluruh analisis tersebut dilakukan dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0,05) atau p value < 0,05. Peneliti juga melakukan analisis perbandingan peningkatan kesadaran metakognitif dan hasil belajar menggunakan uji analisis One Way Anova dengan Post Hoct Bonferroni dan Repeated Measured Anova karena data berdistribusi normal dan varian sama.

J. Etika Penelitian 1) Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent) Seluruh responden dengan jumlah 45 responden dalam penelitian ini setuju untuk dilakukan penelitian dan menandatangani inform consent. Inform consent diberikan sebelum pemberian intervensi metode TAPPS. 2) Anonimity (Penjagaan Privasi) Informasi yang telah dikumpulkan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dengan tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan no kode tertentu pada masing-masing lembar tersebut. 3) Confidentiallity Dalam penelitian ini, semua informasi responden yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset. 4) Uji Komite Etik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Hasil Terlampir)