BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kerangka Otonomi Daerah yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Pemerintah Daerah dalam menjalankan manajemennya sehari-hari merasakan terjadinya pergeseran paradigma dari konsep Government menuju Governance, kemudian seiring dengan semakin besarnya wewenang yang diterima, maka sesuai dengan mandatnya, organisasi pemerintah dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi dan efektivitas program agar tetap mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah sangat cepat seperti dewasa ini. Berangkat dari pemikiran di atas maka suatu instansi pemerintah seharusnya juga mampu beradaptasi dengan melakukan perubahan kearah perbaikan, kemudian perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat terlihat peningkatan kinerja yang berorientasi kepada hasil dan bentuk perubahan yang dilaksanakan mencakup reengineering, restructuring, quality program, merger and acquisition, strategic change dan cultural change. Perencanaan strategis merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh organisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan internal, eksternal dan global yang secara tiba-tiba dan tidak beraturan, maka agar tetap eksis diperlukan strategi yang terintegrasi yang pada akhirnya menghasilkan strategi manajemen untuk merespon perubahan perubahan yang terjadi. Rencana strategis bagi Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara berguna dalam menghasilkan rumusan ataupun ketetapan bidang-bidang strategis, karena hal yang paling utama dengan disusunnya rencana strategis ini bagi organisasi pemerintah adalah upaya mengelola perubahan secara sistematis menuju keadaan masa depan yang dicita- 1
citakan yang tertuang dalam visi dan misi Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara. 1.2. Landasan Hukum 1.2.1 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 1.2.2 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah; 1.2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 1.2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 1.2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 1.2.6 Keputusan Presiden Nomor 159 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah; 1.2.7 Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah: 1.2.8 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 1.2.9 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus 2005 tentang Tata Cara Penyusunan RPJP dan RPJM Daerah. 1.2.10 Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara; 1.2.11 Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor: 1 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara; 2
1.2.12 Surat Bupati Bengkulu Utara Nomor: 050/016/Bapeda/2005 tanggal 29 Desember 2005 perihal Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD). 1.3. Maksud dan Tujuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menyebutkan perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang diinginkan selama kurun waktu satu sampai lima tahun dengan memperhitungkan potensi peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Di dalam penyusunan rencana strategis instansi pemerintah diharapkan dapat mengembangkan langkah-langkah strategis dalam mengemban visi dan misinya. Maksud dan tujuan disusunnya rencana strategis Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut: 1. Diperlukan untuk merencanakan perubahan lingkungan yang semakin kompleks karena perkembangan yang sangat cepat dalam era informasi dan globalisasi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pelayanan masyarakat yang lebih prima, semakin tipisnya sumber daya serta semakin beragamnya tuntutan pelayanan yang harus disediakan. Hal inilah yang mendorong organisasi untuk melakukan perubahan mendasar dengan dicanangkannya perencanaan strategis, organisasi dapat menyiapkan perubahan secara proaktif yang bukan hanya sekedar bereaksi terhadap perubahan yang terjadi. 2. Diperlukan untuk mengelola keberhasilan, karena perencanaan strategis akan menuntun diagnosa organisasi terhadap pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif, karena dengan dibangunnya strategi organisasi kapabilitas dan sumber daya difokuskan secara optimal untuk mencapai hasil yang dinginkan. 3. Berorientasi kepada masa depan, perencanaan strategis memungkinkan organisasi untuk memberikan komitmen pada aktifitas dan kegiatan dimasa yang akan datang. Perencanaan strategis memerlukan 3
pengumpulan informasi secara menyeluruh untuk kemudian menyiapkan analisis atas berbagai alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa mendatang. 4. Adaptif, fleksibelitas merupakan suatu kriteria yang sangat penting dalam perencanaan strategis walaupun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan jangka panjang. Penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul dapat dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Capaian terhadap indikator kinerja dan mengukur kemajuan capaian hasil tetap menjadi fokus utama dalam perencanaan strategis. 5. Pelayanan prima (excellence service). Dalam era globalisasi ini, pelayanan kepada masyarakat merupakan hal yang utama untuk diperhatikan. Disamping itu dalam era keterbukaan, masyarakat menuntut instansi pemerintah dan aparat untuk memberikan pelayanan prima, kepuasan pelanggan merupakan faktor penentu keberhasilan bagi setiap organisasi untuk dapat diterima oleh masyarakat. 6. Meningkatkan komunikasi, implementasi perencanaan strategis akan dapat memfasilitasi komunikasi dan partisipasi, mengakomodasi perbedaan kepentingan dan nilai, serta mendorong proses pengambilan keputusan yang teratur serta keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. 1.4. Sistematika Penulisan Rencana Strategis Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara disusun dalam sistematika sebagai berikut: Bab Kesatu : Pendahuluan membahas mengenai latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan. Bab Kedua : Gambaran pelayanan SKPD, meliputi tugas, fungsi, dan struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan. Bab Ketiga : Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi, terdiri dari identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan, telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaah rencana tata ruang wilayah 4
dan kajian lingkungan hidup strategis, serta penentuan isu-isu strategis. Bab Keempat : Visi, misi, tujuan, strategi, dan kebijakan SKPD Bab Kelima : Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Bab Keenam : Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Bab Ketujuh : Penutup. 5