DAMPAK EKONOMI DAN LINGKUNGAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN SISTEM TRANSPORTASI KOTA TESIS MAGISTER Oleh: MUHAMAD ISNAENI N I M : 250 98 068 BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTAS I PROGRAM STUDI TEKIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA INSTITUTTEKNOLOGI BANDUNG 2001
Abstrak Dampak lingkungan dan ekonomi dari operasi transportasi kota saat ini telah menjadi isu sentral yang harus ditanggapi secara serius oleh para pengelola kota. Strategi suatu kota dalam merencanakan sistem transportasi yang efisien di masa datang, akan ikut menentukan bagaimana kota akan bertahan sebagai pusat kegiatan. Dalam konteks pemodelan transportasi- sebagai alat bantu perencanaan metodologi pemodelan untuk mengkaji dampak, khususnya dampak lingkungan, dari operasi sistem transportasi kota sampai saat ini belum berkembang dengan baik di Indonesia. Penelitian ini mencoba mengawali pengembangan metodologi pemodelan untuk mengestimasi dampak ekonomi dan lingkungan dari sejumlah alternatif perencanaan sistem transportasi dan tata ruang kota. Pada dasarnya metodologi yang dikembangkan tetap berbasis kepada model transportasi empat tahap dengan menambahkan analisis untuk menghitung VMT (Vehicle Miles of Travel) dan VHT ( Vehicle Hours of Travel) untuk setiap tipe kendaraan pada arus lalulintas basil pemodelan. VMT dan VHT ini merupakan dasar untuk menghitung jumlah konsumsi bahan bakar, emisi gas buang, dan biaya transportasi di dalam sistem jaringan jalan. Metodologi ini diujicobakan pada kasus perencanaan di suatu Kota Buata; dan kasus nyata di Metropolitan Bandung. Dari kedua uji coba tersebut membuktikan bahwa secara umum metodologi pemodelan telah mampu menghasilkan sejumlah indikator lalulintas, lingkungan, dan ekonomi yang dapat digunakan untuk membandingkan beberapa alternatif perencanaan. Untuk kota buatan skema perencanaan yang berbasis kepada pengurangan permintaan perjalanan di jaringan jalan, seperti penataan ruang dan pengoperasian LRT, menampilkan kinerja yang lebih baik dalam mengurangi dampak lingkungan dan ekonomi kota dalam jangka panjang. Sedangkan untuk Metropolitan Bandung, dengan pola permintaan perjalanan dan struktur jaringan jalan yang ada, pembangunan jalan tol dan pengoperasian LRT memberikan kinerja yang lebih baik.
Abstract Environmental and economical impacts of urban transport system operation have become the central issue and should be seriously considered in the planning for future urban system. In term of transport modeling- as a planning tools- the methodology for impacts estimation of transport operation, especially for the environmental impacts, has not been developed properly in Indonesia. This research pioneering to develop the modeling methodology for the environment and economic impacts estimation of a log term planning of several planning alternatives. The methodology remains based on the conventional four-stage transport model. Enrichment presented by the adding of an analysis method to obtain VMT (Vehicle Miles of Travel) and VHT (Vehicle Hours of Travel) for each vehicle types. VMT and VHT are the basis for the estimation of fuel consumption, emission production, and transportation cost on the road transport network. The methodology tested on two planning cases, i.e. in an Artificial City and in a real case of Metropolitan Bandung. The tests proven that in general the modeling methodology could produce several indicators of traffic, environment, and economy, which could be used in a richer performance evaluation of some planning alternatives. Testing for the Artificial City resulted that the demand reductio based alternatives, such as land use arrangement and LRT operation, performed a better reduction level of environmental and economical impacts along the time horizon. Testing for Metropolitan Bandung within given travel demand pattern and road network structure, resulting toll road and LRT operation alternatives as the best performing on reduction of environmental and economical impacts along the time horizon.