Himpunan Tegas (Crisp)

dokumen-dokumen yang mirip
LOGIKA FUZZY. By: Intan Cahyanti K, ST

VII. LOGIKA FUZZY. Antara input dan output terdapat suatu kotak hitam yang harus memetakan input ke output yang sesuai. Misal : Ruang Input

BAB VII LOGIKA FUZZY

LOGIKA FUZZY FUNGSI KEANGGOTAAN

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic.

KECERDASAN BUATAN LOGIKA FUZZY

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

Sistem Inferensi Fuzzy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

KASUS PENERAPAN LOGIKA FUZZY. Fuzzy tsukamoto, mamdani, sugeno

BAB 2 LANDASAN TEORI

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

PENALARAN FUZZY SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Metode Fuzzy. Analisis Keputusan TIP FTP UB

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

Logika Himpunan Fuzzy

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR FUZZY

Sebelumnya... Penalaran pada Sistem Pakar. Ketidakpastian dalam Sistem Pakar. Contoh forward chaining & backward chaining

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

REVIEW JURNAL LOGIKA FUZZY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Contoh Kasus. Bagus Ilhami HIdayat

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

DENIA FADILA RUSMAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S-1, S-2, atau S-3) maupun nongelar (D-

PENENTUAN TINGKAT PELUNASAN PEMBAYARAN KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI PT AUTO 2000 MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

Matematika Diskrit Fuzzy Inference System Prodi T.Informatika

MENENTUKAN HARGA MOBIL BEKAS TOYOTA AVANZA MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fuzzy Set Logika Fuzzy Fuzzy System

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang akan digunakan untuk menunjang dalam proses pembuatan tugas akhir ini.

BAB III METODE FUZZY MAMDANI

LOGIKA FUZZY (Lanjutan)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sebelumnya... Penalaran pada Sistem Pakar. Ketidakpastian dalam Sistem Pakar. Contoh forward chaining & backward chaining

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGIKA SAMAR (FUZZY LOGIC)

ke dalam suatu ruang output. Orang yang belum pernah mengenal logika fuzzy pasti

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

Definisi LOGIKA FUZZY. Himpunan Fuzzy. Himpunan Fuzzy(contd) 3/13/2012. Budi Rudianto

BAB IV PEMBAHASAN. A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai. Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma.

Mengukur Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kinerja Dosen Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani

Logika Fuzzy. Farah Zakiyah Rahmanti 2016

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Untuk dapat lebih memahani fuzzy Tsukamoto, berikut contoh kasus :

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)

KOTAK HITAM. Pemetaan input-output pada masalah produksi Diberikan data persediaan barang, berapa jumlah barang yang harus diproduksi?

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMU DENGAN LOGIKA FUZZY

Prof. Erich P., Johannes Kepler Univ. Suyanto, Artificial Intelligence

BAB II TEORI PENUNJANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Perekrutan Karyawan Tetap Dengan Fuzzy Inference System Metode Mamdani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fuzzy Inference System untuk Mengurangi Kemacetan di Perempatan Jalan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

MATERI KULIAH (PERTEMUAN 12,13) Lecturer : M. Miftakul Amin, M. Eng. Logika Fuzzy. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

TUGAS PRAKTIKUM SISTEM CERDAS

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

Ci Crisp Logic. Crisp logic is concerned with absolutes-true or false, there is no in-between. Contoh:

NURAIDA, IRYANTO, DJAKARIA SEBAYANG

Perbaikan UTS. Telah ada tugas, merangkum paper, tujuan: Apakah tugas tsb telah dikerjakan dengan baik? Contoh yang SALAH:

Sifat-sifat Fungsi Keanggotaan, Fuzzifikasi, Defuzzifikasi. Logika Fuzzy

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Kinerja Pegawai di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Model keseimbangan air pada waduk (Sumber : Noor jannah,2004)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Logika Fuzzy

Logika Fuzzy Suatu cara untuk merepresentasikan dan menangani masalah ketidakpastian (keraguan, ketidaktepatan, kekuranglengkapan informasi, dan kebenaran yang bersifat sebagian).

Fuzzy System

Himpunan Tegas (Crisp) Nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A, memiliki 2 kemungkinan : Contoh : 1, x anggota A 0, x bukan anggota A S = [1,2,3,4,5,6]; A = [1,2,3]; B = [3,4,5] Nilai keanggotaan 2 pada A = µa[2] = 1 Nilai keanggotaan 4 pada A = µa[4] = 0 Nilai keanggotaan 5 pada B = µb[5] = 1

Contoh Variabel umur dibagi 3 kategori : MUDA, <35 tahun PAROBAYA, 35-55 tahun TUA, >55 tahun Grafik nilai keanggotaan :

Contoh usia 34 tahun maka dikatakan MUDA µmuda[34] = 1 usia 35 tahun maka dikatakan PAROBAYA µparobaya[35] = 1 usia 34 tahun maka dikatakan TIDAKPAROBAYA µparobaya[34] = 0 usia 35 tahun kurang 1 hari maka dikatakan TIDAKPAROBAYA µparobaya[35 th 1 hari] = 0 usia 35 tahun lebih 1 hari maka dikatakan TIDAKMUDA µmuda[35 th + 1 hari] = 0

Himpunan Fuzzy Misal pada contoh sebelumnya (kategori umur), seseorang bisa masuk 2 himpunan yang berbeda, misal MUDA dan PAROBAYA Grafik untuk himpunan fuzzy

Himpunan Fuzzy usia 40 tahun termasuk dalam himpunan MUDA dengan µmuda[40] = 0,25 termasuk juga dalam himpunan PAROBAYA dengan µ PAROBAYA [40] = 0,5 usia 50 tahun termasuk dalam himpunan TUA dengan µtua[50] = 0,25 termasuk juga dalam himpunan PAROBAYA dengan µ PAROBAYA [50] = 0,5

Perbedaan Himpunan Tegas dan Himpunan Fuzzy Himpunan crisp, nilai keanggotaan hanya 0 dan 1. Himpunan fuzzy, derajat/nilai keanggotaan terletak pada rentang 0 sampai 1 sehingga : Bila x memiliki derajat keanggotaan fuzzy µ A [x] = 0 x bukan anggota himpunan A Bila x memiliki derajat keanggotaan fuzzy µ A [x] = 1 x anggota penuh himpunan A

Fungsi Keanggotaan suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titiktitik input data ke dalam nilai/derajat keanggotaannya yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Fungsi Sigmoid Fungsi Phi Fungsi Segitiga Fungsi Trapesium

Fungsi Trapesium Fungsi Keanggotaan

Fungsi Keanggotaan Contoh : suatu fungsi keanggotaan untuk variabel UMUR yang dibagi menjadi 3 kategori atau 3 himpunan fuzzy yaitu MUDA, PAROBAYA, TUA, dimana dapat direpresentasikan sebagai berikut :

Fungsi Keanggotaan

Fungsi Keanggotaan

Karakteristik Fuzzy Contoh : Mesin yang digunakan terus-menerus akan cepat panas kita tidak dapat menentukan dengan tepat batasan terus-menerus, cepat, dan panas Jika air pancuran terlalu panas maka naikkan aliran air dingin perlahan-lahan kita tidak dapat menentukan dengan tepat batasan terlalu panas, menaikkan, air yang dingin, dan perlahan-lahan

Variabel Linguistik Sebuah variabel yang memiliki nilai berupa kata-kata dalam bahasa alamiah, bukan angka Contoh : Variabel linguistik : KECEPATAN Nilai : LAMBAT, SEDANG, CEPAT

Operasi Dasar Himpunan Fuzzy Digunakan untuk mengkombinasi dan memodifikasi himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan sebagai hasil dari operasi 2 himpunan disebut α predikat.

Contoh Misal derajat keanggotaan 27 tahun pada himpunan MUDA adalah 0.6 (µmuda[27] = 0.6)

Aturan (Rule) IF-THEN Fuzzy Aturan IF-THEN fuzzy adalah penyataan IF- THEN dimana beberapa kata-kata dalam pernyataan tersebut ditentukan oleh fungsi keanggotaan. Aturan produksi fuzzy adalah relasi fuzzy antara dua proposisi fuzzy. Aturan tersebut dinyatakan dalam bentuk: IF (proposisi fuzzy 1 anteseden) THEN (proposisi fuzzy 2 konsekuen)

Aturan (Rule) IF-THEN Fuzzy Premis dari aturan fuzzy dapat memiliki lebih dari satu bagian (premis1, premis2, dst), semua bagian dari premis dihitung secara simultan dan diselesaikan untuk sebuah nilai tunggal dengan penggunakan operator fuzzy dalam himpunan fuzzy. IF premis 1 AND premis 2 THEN kesimpulan 1 AND kesimpulan 2 Dimana : AND adalah operator fuzzy Premis 1 dan premis 2 berupa variabel masukan Kesimpulan 1 dan kesimpulan 2 berupa variabel keluaran

Contoh IF permintaan turun AND persediaan banyak THEN produksi barang berkurang IF permintaan naik AND persediaan sedikit THEN produksi barang bertambah Dimana : Permintaan, persediaan : variabel masukan Produksi barang : variabel keluaran Turun, naik : kategori himpunan fuzzy dari permintaan Banyak, sedikit : kategori himpunan fuzzy dari persediaan Berkurang, bertambah : kategori himpunan fuzzy dari produksi barang

Studi Kasus 1 Suatu perusahaan makanan kaleng akan memproduksi makanan jenis ABC. Dari data 1 bulan terakhir, permintaan terbesar mencapai 5000 kemasan/hari, dan permintaan terkecil sampai 1000 kemasan/hari. Persediaan barang di gudang terbanyak sampai 600 kemasan/hari, dan terkecil pernah 100 kemasan/hari. Dengan segala keterbatasannya, sampai saat ini, perusahaan baru mampu memproduksi barang maksimum 7000 kemasan/hari, serta demi efisiensi mesin dan SDM perusahaan memproduksi paling tidak 2000 kemasan.

Studi Kasus 1 Apabila proses produksi perusahaan tersebut menggunakan 4 aturan fuzzy : R1 : IF permintaan turun AND persediaan banyak THEN produksi barang berkurang R2 : IF permintaan turun AND persediaan sedikit THEN produksi barang berkurang R3 : IF permintaan naik AND persediaan banyak THEN produksi barang bertambah R4 : IF permintaan naik AND persediaan sedikit THEN produksi barang bertambah Berapa kemasan makanan jenis ABC yang harus diproduksi, jika jumlah permintaan sebanyak 4000 kemasan dan persediaan di gudang masih 300 kemasan?

Solusi FUZZIFIKASI membuat fungsi keanggotaan Ada 3 variabel fuzzy yang akan dimodelkan, yaitu :

Inferensi

Inferensi

Inferensi

Defuzzification dengan Metode Tsukamoto

Deffuzzification Centroid Method Height Method First (or Last) Method Mean-Max Method Weighted Average

Defuzzification Dimana y adalah nilai crisp dan µ R (y) adalah derajat keanggotaan y.

Defuzzification Height Method Prinsip keanggotaan maksimum Metode ini memilih nilai crisp yang memiliki derajat keanggotaan maksimum. Hanya bisa dipakai untuk fungsi keanggotaan yang memiliki derajat keanggotaan 1 pada suatu nilai crisp tunggal dan 0 pada semua nilai crisp yang lain.

Defuzzification First (or Last) of Maxima Merupakan generalisasi dari height method Untuk kasus dimana fungsi keanggotaan output memiliki lebih dari satu nilai maksimum. Nilai crisp yang dihasilkan adalah dari maksimum pertama atau maksimum terakhir (tergantung aplikasi)

Defuzzification

Defuzzification Weighted Average Metode ini mengambil rata-rata dengan menggunakan pembobotan berupa derajat keanggotaan. y didefinisikan sebagai: y ( y) y ( y) Dimana y adalah nilai crisp dan µ R (y) adalah derajat keanggotaan y.