Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016
Definisi Perencanaan adalah menentukan tindakan masa depan melalui uruta pilihan, memperhitungkan sumber daya. Pembangunan Nasional adalah mencapai tujuan bernegara. upaya/kegiatan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Sistem Perencanaan Nasional 1. UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 2. UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah 3. PP 08/2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 4. Permendagri 54/2010 tentang Pelaksanaan PP 08/2008
Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (UU 25/2004) 1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. 2. Menjami terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah. 3. Menjamin keterkaitan dan perencanaan, penganggaran, pengawasan. konsistensi antara pelaksanaan dan 4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat 5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Pembangunan Daerah Tiga aspek penting yang harus diserasikan: 1. Economic growth ; Peningkatan stantar hidup dari pertumbuhan ekonomi 2. Self esteem ; Pertumbuhan akan membangun kondisi sosial, politik dan ekonomi dan meningkatkan martabat manusia. 3. Freedom ; Meningkatkan kebebasan manusia untuk mempembanyak pilihan melalui peningkatan konsumsi barang dan jasa. Karakteristik: pembangunan ekonomi daerah harus dimulai dari, untuk dan oleh pemda, masyarakat dan bisnis daerah (endogenous development)
Pembangunan Daerah Tujuan : 1. Menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kondisi riil masyarakat daerah 2. Mendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomi 3. Membangun basis ekonomi dan kesempatan kerja yang lebih banyak dan variatif
PERENCANAAN adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. PEMBANGUNAN DAERAH adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. 7
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah: Satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional Dilakukan bersama pemangku kepentingan sesuai peran dan kewenangan Mengintegrasikan RTRW dgn rencana pembangunan Dilaksanakan berdasarkan kondisi, potensi serta dinamika daerah, nasional dan global Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah: Politik, (penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan KDH terpilih) Teknokratik, (menggunakan metoda dan kerangka pikir ilmiah) Partisipatif, (melibatkan semua pemangku kepentingan) Top down & Bottom Up (diselaraskan melalui musyawarah nasional, provinsi, kabupaten/ kota, kecamatan dan desa) Pendekatan Penyusunan Program, Kegiatan & Penganggaran: Berdasarkan prestasi kerja (Performance Budgeting System) Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Medium Term Expenditure Framework) Perencanaan Penganggaran terpadu (Unified Budgeting System) Pagu Indikaif & Prakiraan maju (Resource Envelope & Forward Estimate) Mengacu pada SPM, sesuai dgn kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat dan urusan wajib serta urusan pilihan yang menjadi tanggungjawab. 8
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN STATUS HUKUMNYA NO Dokumen Jangka Waktu Penetapan Amanat 1 RPJPD 20 th Perda Psl 15 UU 32/2004, Psl 8 PP 8/2008 2 5 th Perda Psl 150 UU 32/2004, Psl 15 PP 8/2008 3 RENSTRA 5 th Pengesahan KDH dan Penetapan oleh 4 RKPD 1 th Perkada 1 th Pengesahan KDH dan Penetapan oleh Kepala 5 RENJA Psl 26 PP 8/2008 dan Permendagri 54/2010 Psl 23 PP 8/2008 Psl 28 PP 8/2008 dan Permendagri 54/2010
Fungsi Tiap Dokumen Rencana Pembangunan Daerah RPJP Daerah berfungsi sebagai : Road map (peta arah) pembangunan daerah 20 tahun kedepan. pedoman bagi penyusunan. acuan penyusunan visi dan misi calon kepala daerah. instrumen bagi mewujudkan pembangunan berkelanjutan dalam jangka 20 tahun. instrumen untuk meningkatkan keunggulan utama daerah (core competency). RPJM Daerah berfungsi sebagai : pedoman pembangunan di daerah selama 5 (lima) tahun. Pedoman penyusunan rencana kerja tahunan (RKPD). alat atau instrumen pengendalian bagi satuan pengawas internal (SPI) dan Bappeda. instrumen mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala pedoman evaluasi penyelenggaraan Pemda sebagaimana amanat PP 6/2008 RKP Daerah berfungsi sebagai : instrumen untuk mengoperasionalkan. acuan penyusunan Rencana Kerja. pedoman dalam penyusunan KUA dan PPAS. 10
KONSISTENSI DAN SINKRONISASI ANTAR DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
SINKRONISASI PERENCANAAN & PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH DALAM SATU KESATUAN SITEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RPJPD K/K PEDOMAN DIPERHATIKAN DIACU RPJPD PEDOMAN PROV PROV K/K PEDOMAN RENSTRA K/L DIJABARKAN DIJABARKAN PEDOMAN RKPD PROV RENJA K/L PEDOMAN RAPBD PROV DIACU PEDOMAN RKPD K/K RENJA PROV PEDOMAN RAPBD K/K DIACU PEDOMAN RENSTRA K/K RAPBN DIACU PEDOMAN RENSTRA PROV PEDOMAN RKP DIACU DAN DISERASIKAN DIJABARKAN DIACU DAN DISERASIKAN RPJMN DIPERHATIKAN PEDOMAN DIACU RPJPN 1 TAHUN 5 TAHUN 20 TAHUN PEDOMAN RENJA K/K 12
Skema Penyusunan Dokumen
Tahapan Penyusunan Dokumen Perencanaan 1. Tahap Penyusunan Rencana, yaitu menyusun rancangan rencana pembangunan nasional/daerah (RPJP, RPJM, RENSTRA, RENJA) melalui beberapa proses prencanaan. 2. Tahap Penetapan Rencana, yaitu: RPJP Nasional (UU) dan RPJP Daerah (Perda) RPJM dengan peraturan Presiden/ Kepala Daerah RKP/RKPD dengan peraturan Presiden/Kepala Daerah. 3. Tahap Pengendalian Pelaksanaan Rencana, yaitu melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana tersebut. 4. Tahap Evaluasi Kinerja, yaitu melakukan evaluasi pada pelaksanaan rencana pada periode tertentu dan di akhir periode.
Sistematika Dokumen RENBANGDA (Pasal 40 PP 8/2008) RPJ RENSTRA RKPD Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Gambaran umum kondisi daerah Gambaran umum kondisi daerah Gambaran pelayanan Analisa isu isu strategis Gambaran Pengelolaan Keuangan daerah Serta Krangka Pendanaan Isu isu strategis tugas dan fungsi Visi & misi daerah Analisis isu isu strategis Visi, misi, tujuan & sasaran, strategi dan kebijakan Prioritas & sasaran pembangunan Arah kebijakan Visi, misi, tujuan & sasaran Rencana program & kegiatan, indikator kinerja, keluaran sasar & pedanaan indikatif Rencana program & Dana indikatif, kegiatan prioritas sumber & daerah prakiraan maju Kaidah pelaksanaan Strategi & arah kebijakan Indikator kinerja mengacu ke Kebijakan Umum & Prog Pembangunan Daerah Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Penetapan Indikator kinerja daerah Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanan Pendahuluan Evaluasi Pelaksanaan RKPD tahun lalu kerangka ekonomi daerah & pendanaan RENJA Pendahuluan Evaluasi Pelaksanaan Renja tahun lalu Tujuan, sasaran program & kegiatan indikator kinerja, keluaran sasaran &Capaian Renstra Sumber dana Penutup
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN KABUPATEN/KOTA 1 Persiapan Penyusunan RPJPD Pengolahan data dan informasi Penelaahan RTRW kab/kota & RTRW kab/kota Lainnya Analisis Gambaran umum kondisi daerah 2 Penelaahan RPJPN & RPJPD prov & kab/kota lainnya Analisis isu-isu strategis Permasalahan Pembangunan Daerah Masukan dari 3 visi dan misi daerah Musrenbang RPJPD Akhir RPJPD sasaran pokok dan arah kebijakan Konsultasi rancangan akhir RPJPD dengan GUBERNUR Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik 4 Penyelarasan visi, misi dan arah kebijakan RPJPD kab/kota Awal RPJPD Pembahasan dan penetapan Perda RPJPD 16
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN KABUPATEN/KOTA Persiapan Penyusunan Awal 1 Pengolaha ndata dan informasi Hasil evaluasi capaian Penelaahan RPJPD Kab/Kota VISI, MISI dan Program KDH Penelaahan RTRW Kab/kota & RTRW daerah lainnya Analisis Gambaran umum kondisi daerah Analisis pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan Penjelasan visi dan misi Penelaahan RPJMN, Provinsi dan kab/kota lainnya Analisis isu-isu strategis Permasalahan Pembangunan Daerah Tujuan dan Sasaran 2 Penyusunan Renstra Strategi dan arah kebijakan Kebijakan umum dan program pembangunan daerah Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan Musrenbang Penetapan Indikator Kinerja Daerah Akhir Pembahasan dgn Kab/Kota Konsultasi rancangan akhir dengan GUBERNUR Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Pembahasan dengan DPRD utk memperoleh masukan dan saran Penyelarasan program prioritas dan kebutuhan pendanaan 3 4 Pembahasan dan penetapan Perda 17
PENYUSUNAN RENSTRA KABUPATEN/KOTA Persiapan Penyusunan Rentra- 1 PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL SE KDH ttg Penyusunan Renstra- Musrenbang 3 Tdk sesuai Renstra-KL & Renstra Provinsi Penelaahan RTRW & KLHS Isu-isu strategis berdasarkan tupoksi Analisis Gambaran pelayanan Akhir VERIFIKASI visi dan misi Tujuan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Penyempurnaan Renstra- RENSTRA- akhir RENSTRA- 2 indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran Strategi dan Kebijakan Perda Penyesuaian Renstra- sasaran SPM Pengolaha n data dan informasi sesuai VERIFIKASI 4 Tdk sesuai sesuai Peneatapan Renstra RENSTRA
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RKPD KAB/KOTA Persiapan Penyusuna n RKPD SE Penyusuna n Renja 1 Telaahan kebijakan nasional Pengolaha n data dan informasi Evaluasi Kinerja RKPD Tahun Lalu Review 2 Penyusuna n Renja kab/kota Awal RKPD Permasalahan Pembangunan Daerah Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Analisis Ekonomi & keuda Pokok-pokok pikiran DPRD Kab/Kota Berita Acara Musrenbang kecamatan prioritas dan sasaran pembanguna n beserta pagu Dok RKPD kab/kota tahun berjalan Forum Konsultas i Publik Kerangka Ekonomi & Kebijakan Keuda RKPD program prioritas daerah beserta pagu indikatif Penyelarasan Rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif VERIFIKASI Bappeda Musrenbang RKPD kab/kota 4 Akhir RKPD 3 Penetapan 5 PERBUP/PERWA L ttg RKPD PENYUSUNAN KUA & PPAS
TELAAHAN KEBIJAKAN NASIONAL DALAM RANGKA SINKRONISASI PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN RKP DAN RKPD (PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD) Review 11 PROGRAM PRIORITAS NASIONAL ISU STRATEGIS PROVINSI DALAM RPJMN 2010-2014 FOKUS PROGRAM PRIORITAS NASIONAL INPRES 3/2010 Program Pro Rakyat Program keadilan untuk semua Program pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Dok RKPD provinsi tahun berjalan Analisis Ekonomi & keuda Evaluasi Kinerja RKPD Tahun Lalu Permasalahan Pembangunan Daerah program prioritas daerah beserta pagu indikatif Pokok-pokok pikiran DPRD provinsi
BAGAN ALIR PENYUSUNAN RENJA KABUPATEN/KOTA Persiapan Penyusunan Renja 1 SE KDH perihal penyampaian rancangan awal RKPD sebagai bahan penyusunan rancangan Renja- kab/kota Pengolahan data dan informasi Analisis Gambaran Pelayanan Sinkronisasi Kebijakan Nasional dan Provinsi hasil evaluasi capaian Renstra kab/kota Isu-isu penting penyelenggar aan tugas dan fungsi hasil evaluasi pelaksanaan Renja kab/kota tahun lalu Telaahan Awal RKPD kab/kota 2 Renja- kab/kota Perumusa n Tujuan Ranc. akhir RKPD program dan kegiatan, indikator kinerja, dana indikatif Penyempurnaan Renja kab/kota 3 Usulan program & kegiatan dari masyarakat Musrenbang Kecamatan Musrenbang Desa Penyesuaian Renja kab/kota Musrenbang RKPD Penyusunan RKPD Penyesuaian Renja kab/kota Perumusa n Sasaran Per KDH RKPD kab/kota Pembahasan Renja pada Forum Kabupaten/Kota Pengesahan Renja- oleh KDH 4 Penetapan Renja- oleh Kepala RENJA- Kab/Kota
PERMASALAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1. Belum tercapainya sinergitas, sinkronisasi, keterkaitan arah kebijakan dan capaian sasaran program antara rencana pembangunan nasional, kementerian lembaga dengan rencana pembangunan daerah provinsi dan kabupaten/kota baik jangka menengah maupun tahunan. 2. Pendekatan politis lebih dominan dalam perencanaan pembangunan daerah dibandingkan dengan pendekatan teknokratik, partisipatif, top-down, dan bottom-up. 3. Perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya berbasis pada kewenangan penyelenggaraan urusan pemerintahan. 4. Perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya mengintegrasikan dengan rencana tata ruang, memperhatikan lingkungan hidup dan berorientasi pada kewilayahan pembangunan. 5. Belum efektifnya pengendalian dan evaluasi terhadap proses dan pelaksanaan rencana pembangunan daerah. 6. Perencanaan pembangunan daerah belum berbasis pada data dan informasi yang valid dan akurat. 7. Belum efektifnya kebijakan alokasi dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta dana alokasi khusus dalam mendukung percepatan pembangunan daerah dan belum mempertimbangkan pada prioritas dan capaian sasaran yang tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah. 22
PERUBAHAN RPJPD dan (Pasal 282 s.d Pasal 284) Perubahan RPJPD dan hanya dapat dilakukan apabila: a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan, tidak sesuai dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri ini; b. asil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan Peraturan Menteri ini; c. terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau d. merugikan kepentingan nasional. RPJPD dan perubahan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dalam hal pelaksanaan RPJPD dan terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka panjang dan menengah, penetapan perubahan RPJPD dan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
PERUBAHAN RKPD (Pasal 285 s.d Pasal 286) RKPD dapat diubah dalam hal tidak sesuai dengan perkembangan keadaan dalam tahun berjalan, meliputi : a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah; b. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau c. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam perturan perundang-undangan. Perubahan RKPD ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016