PEMBERDAYAAN KOPERASI INSAN FATHONAH MELALUI PRODUKSI ANEKA OLAHAN KETELA. Oleh : Edy Legowo. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMBERDAYAAN UKM KRIPIK SINGKONG RASA GADUNG DI DESA PULE KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI ABSTRAK

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Super Kripik Sukun Psikologi (SKRIPSI) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. panen, produksi buah-buahan berlimpah sehingga harga jualnya rendah. Petani tidak dapat menyimpan buah-buahan lebih lama karena umur

BISNIS KERIPIK PISANG PELUANGNYA KIAN CEMERLANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

BAB I PENDAHULUAN. pertanian yang mampu menghasilkan devisa bagi Negara. Pada tahun 2016

III. METODE PENELITIAN

PENGOLAHAN UMBI GADUNG

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

PROFIL USAHA KRIPIK TALES

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ringkasan. Kata Kunci: Ubi Kayu, Tiwul Instan, Peningkatan Pendapatan

KEBON BINATANG (Kerupuk Puli Bentuk Obat Nyamuk Buatan Tangan Sendiri) ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

INDUSTRI KERIPIK SINGKONG

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk dikembangkan

PENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju

BAB I PENDAHULUAN. masih bertumpu pada beras. Meskipun di beberapa daerah sebagian kecil penduduk

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI. Oleh : Asri Laksmi Riani 1), Machmuroch 2)

RINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

ARTIKEL PENGABDIAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

PENDAHULUAN PENGOLAHAN METE 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Magelang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menghasilkan kopi.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM : PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN TEPUNG MOCAF

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

TEKNIK SELEKSI BIJI PEPAYA

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

MATA KULIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN KRIPIK TEMPE

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

PENDAHULUAN. sebagai bahan baku atau bahan tambahan untuk membuat berbagai jenis makanan.

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS OMSET RATUSAN JUTA OPAK KUCAI PEDAS MANIS DWI PRI HASTINA D3 TI-2A

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

Magrobis Journal 1 ANALISIS USAHA KERIPIK SINGKONG MERK PEDAS GILA PADA KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh : Arista Damayanti *)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

PENDAMPINGAN PENGOLAHAN PANGAN LOKAL DI DESA KELORAN WONOGIRI Oleh : Nugraha Arif Karyanta 1) Eddy Triharyanto 2)

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

PEMBERDAYAAN MAJELIS TA LIM MELALUI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BAWANG MERAH GORENG

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

PELUANG BISNIS. Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah. Lingkungan Bisnis. Oleh : Rizka Pramita Sari

Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif. Oleh : Sri Purwanti *)

LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI PEMBUATAN KRIPIK SALAK

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No. 97 RT.

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

Karya Imiah Peluang Bisnis Bisnis Manisan Buah Pala

C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

PENDAHULUAN. terus melemah dan akhirnya tidak laku di pasaran. Menurut perkiraan United State Department of Agriculture (USDA)yang

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Kunyit adalah salah satu tanaman rempah yang sering kita jumpai hampir

BAB V AKSI MEWUJUDKAN KEMBALI HARAPAN MASYARAKAT NELAYAN

MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG

PENGEMBANGAN PRODUKSI KERIPIK PARE DI JATIROTO, WONOGIRI. Oleh : Edy Legowo 1), Selly Astriana 2)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

ARTIKEL PENELITIAN DOSEN MUDA KAJIAN TEKNOLOGI DAN SOSIO-TEKNO EKONOMI INDUSTRI KACANG GARING SKALA KECIL

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS DENDENG SAPI DI UD. RIDWAN S. KEFAMENANU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Usaha Kecil Untuk Kelas Menengah BISNIS KRIPIK SINGKONG

Transkripsi:

PEMBERDAYAAN KOPERASI INSAN FATHONAH MELALUI PRODUKSI ANEKA OLAHAN KETELA Oleh : Edy Legowo Abstrak Koperasi merupakan organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama degan asas kekeluargaan. Koperasi Insan Fathonah yang didirikan pada tanggal 10 Januari 2009 yang berlokasi di dukuh Wonorejo, desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan yang dilakukan oleh koperasi Insan Fathonah yaitu mengembangkan produk olahan dari ketela berupa keripik ketela dengan omzet 2 juta per bulan. Usaha ini mulai dirintis 3 bulan yang lalu, dengan cara sangat sederhana sehingga produksi keripik tidak bisa optimal. Tujuan dari penelitian ini agar Koperasi Insan Fathonah dapat memproduksi keripik ketela aneka rasa dengan alat dan mesim produksi yang mendukung sehingga omzet koperasi dapat ditingkatkan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan inclass dan praktik outclass. Dengan kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan anggota koperasi Insan Fathonah dalam mengolah olahan ketela berupa keripik yang beraneka rasa sehingga omzet mereka dapat meningkat. PENDAHULUAN Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dikatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum Koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan Salah satu koperasi yang sedang berkembang yaitu Koperasi Insan Fathonah yang didirikan pada tanggal 10 Januari 2009 yang berlokasi di dukuh Wonorejo, desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Karanganyar. Sampai saat koperasi Intan memiliki anggota 37 orang. Dengan rata-rata pendidikan anggotanya adalah lulusan SMU. Kegiatan yang dilakukan oleh koperasi Insan Fathonah yaitu mengembangkan produk olahan dari ketela berupa kripik ketela. Ketela merupakan produk pertanian yang mudah ditemukan di seluruh Indonesia. Tanaman ketela banyak dijumpai pada saat musim kering. Ketela dapat ditanam pada jenis tanah apapun serta mengoptimalkan lahan lahan yang belum maksimal produksi. Usaha mengolah ketela menjadi keripik ini mulai dirintis 3 bulan yang lalu, dengan

cara yang masih sangat sederhana yaitu semua pekerjaan mulai dari pengupasan kulit ketela, merajang ketela, pemasakan dan pengemasan dikerjaan secara manual, sehingga produksi keripik tidak bisa optimal. Omzet yang dimiliki saat ini baru 2 juta rupiah. Langkah pembuatan keripik kentang yang dilakukan oleh Koperasi Insan Fathonah: Pemilihan bahan baku yaitu dari ketela yang cukup tua dan manis. Ketela dipilih sesuai dengan kualitas dan besar-kecilnya umbi agar memiliki kualitas yang sama. Umbi ketela yang sudah dipilih kemudian dikupas dengan menggunakan pisau yang tajam. Pengupasan kulit dilakukan dengan digarit dengan ujung pisau kemudian dikelupas hingga bersih. Umbi ketela yang sudah dikuliti kemudian dicuci hingga bersih.kemudian dibilas hingga bersih sehingga kotoran benar-benar hilang. Umbi ketela direndam dalam air bersih dengan tujuan untuk menghindari kontak oksidasi dengan udara oleh enzim polifenolase yang mengubah senyawa polifenol (tannin) menjadi senyawa hitam. Umbi ketela yang telah direndam selanjutnya diris-iris atau dirajang dengan menggunakan pisau. Hasil ini disebut keripik ketela mentah. Setelah diiris-iris, keripik dijemur di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering kemudian digoreng dengan minyak panas. Kekurangan yang dialami oleh Koperasi Insan Fathonah yaitu saat musim penghujan karena koperasi ini belum memiliki mesin pengering buatan. Untuk pemberian aneka rasa, dicampur setelah keripik matang. Permasalahan yang dihadapi oleh koperasi Insan Fathonah secara rinci dan yang harus segera dicarikan solusinya adalah sebagai berikut : Tidak bisa memenuhi permintaan pasar keripik ketela, karena produksinya masih rendah akibat alat produksinya masih manual. Produksi manual mulai dari pemilihan bahan, pengupasan kulit, perendaman, pengirisan/perajangan, pengeringan hingga penggoregan menjadi keripik matang aneka rasa. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan anggota koperasi dalam membuat aneka olahan ketela. Anggota KoperasI Insan Fathonah hanya memproduksi olahan ketela berupa keripik saja.

Kurangnya modal menyebabkan penyediaan bahan baku dan penunjang kurang maksimal sehingga produksi tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar. Kurang menguasai manajemen keuangan sehingga pengelolaan administrasi keuangan masih lemah. Tujuan dari penelitian ini antara lain: Diproduksinya aneka keripik dengan rasa keju, mlinjo, gadung dan coklat yang higienis dan berkualitas dalam aneka kemasan ( ½ ons, 1 ons, ½ kg, ¼ kg dan 1 kg). Harga 1 kg kripik rasa keju Rp 25.000,00, rasa mlinjo, gadung dan coklat Rp 22.000,00. Kripik yang saat ini diproduksi koperasi Insan Fathonah harga 1 kg = Ro 15.000,00. Jadi ada peningkatan margin keuntungan yang signifikan. Penggunaan mesin perajang, peniris, oven dan pengengas, kapasitas produksi aneka rasa kripik ketela dapat ditingkatkan semula 8-10 kg/hari menjadi 30-40 kg/hari. Dengan demikian permintaan pasar dapat dipenuhi, sehingga omzet koperasi dapat ditingkatkan. Terbentuknya jiwa wirausaha bagi anggota koperasi. Meningkatnya ketrampilan peserta dalam proses produksi ketela terolah, terasahnya ketrampilan dalam menejemen keuangan, dan majemen pemasaran. Terbukanya peluang usaha bagi masyarakat di luar anggota koperasi untuk bergabung mengikuti usaha ini dan koperasi siap menampung hasil produksinya sehingga memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar. Pemberdayaan petani ketela untuk dapat meningkatkan produksinya. METODOLOGI PENELITIAN Waktu kegiatan secara efektif akan dilaksanakan selama 8 bulan. Adapun susunan kegiatan dan waktu efektif pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut : Untuk meningkatkan motivasi usaha, pembentukan jiwa kewirausaha dan penguasaan manajemen usaha maka dilakukan pelatihan in class sebagai berikut : Pelatihan motivasi

Pelatihan dan pembekalan kewirausahaan Pelatihan majemen produksi, manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. Implementasi produksi aneka rasa kripik ketela melalui praktek out class sebagai berikut : Praktek pemilihan, seleksi ketela dan persiapan pembuatan keripik Ketela yang berkualitas baik cirinya adalah segar/baru dipetik, besarnya sedang, diusahakan uniform (besar seragam), bentuk bulat lurus, kulit tidak bergelombang, tidak ditemukan hama di dalam ketela, warna buah putih, empuk tidak kenyal. Praktek pembuatan aneka rasa kripik ketela. Alat yang digunakan mesin perajang ketela kapasitas merajang 100 kg/hari. Setelah ketela dirajang, direndam, digoreng, ditiriskan dan dioven, diberikan tasty rasa keju, mlinjo, gadung dan coklat. Kemudian dilakukan pengemasan dengan menggunakan mesin pengemas dan pelabelan. Stimulan modal berupa peralatan yang memadai sangat membantu dalam proses produksi sehingga target penjualan dapat dicapai.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan secara keseluruhan berlangsung dengan baik. Hal ini terlihat dengan antusiasme peserta kegiatan dalam mengikuti setiap acara. Selain aktif dalam setiap kegiatan, mitra dengan suka rela bersedia membantu menyediakan perlengkapan maupun bahan-bahan yang digunakan dalam pelatihan. Dari target luaran yang ditetapkan, maka hasil dari kegiatan tersebut adalah: Ketela dapat di produksi dengan tiga rasa yaitu, rasa asin, balado dan barbeque dalam aneka kemasan ( ½ ons, 1 ons, ½ kg, ¼ kg dan 1 kg). Kripik yang diproduksi koperasi Insan Fathonah dahulunya harga 1 kg = Ro 15.000,00 sekarang menjadi Rp 22.000,00-Rp 25.000,00 tergantung dengan rasanya. Penggunaan mesin perajang, peniris, oven dan pengengas, kapasitas produksi aneka rasa kripik ketela dapat ditingkatkan semula 8-10 kg/hari sekarang menjadi 12-15 kg/hari Pengembangan jaringan pemasaranan dengan cara menitipkan keripik ke warung-warung sekitar koperasi hingga ke pedagang-pedagang pasar di Kecamatan Bejen. Dilakukan pembukuan untuk kegiatan usaha tersebut. Pembukuan adalah pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran untuk mengolah ketela menjadi lebih bernilai jual. Anggota koperasi Insan Fathonah diberikan pelatihan maupun praktik langsung sehingga keterampilan mereka semakin bertambah dalam mengolah ketela. Ketela tidak hanya diolah menjadi keripik namun olahan lainnya seperti tepung bahkan bioethanol yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar.

Adapun ilustrasi keuntungan dari kegiatan pengolahan dan pemasaran ketela olahan adalah sebagai berikut Ilustrasi Investasi (Rupiah) Penjualan Harga satuan faktor kali satu bulan Harga jual 1 Kg 12,000 81 kg 972,000 1/2 kg 6,000 40 kg 240,000 1/4 kg 3,000 21 kg 63,000 I ons (100 gr) 500 10 kg 50,000 1/2 ons (50 gr) 100 10 kg 20,000 Pendapatan kotor perbulan 162 1,345,000 Biaya Produksi tela per 1 kg 1,000 360 kg 360,000 garam per 1/2 kg 4,000 2 kg 4,000 Gas 13,000 2 tabung 19,500 Minyak goreng per 5 L 54,000 2 L 81,000 Bumbu 2 rasa per 1/2 kg 100,000 1 Kg 100,000 Tenaga 5,000 2 orang 300,000 Total Beaya perbulan 864,500 Total Pedapatan bersih perbulan 480,500 INDIKATOR KEBERHASILAN Indikator keberhasilan kegiatan tampak dengan adanya kenaikan jumlah pendapatan yang

dihasilkan dari penjualan produk kripik ketela. Selain itu penambahan vaian rasa balado dan barbeque yang semula tidak ada merupakan salah satu bentuk manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini. Penggunaan alat berupa mesin pengiris ketela di rasa dapat meningkatkan kapasitas produksi maupun efisiensi waktu. KEBERLANJUTAN Keberlanjutan dari kegiatan ini diharapkan untuk kedepannya produk olahan ketela dapat menjadi usaha yang prospektif, namun setiap keberadaan produk baru membutuhkan waktu untuk dapat di kenal masyarakat. Sehingga diharapkan kegiatan IbM ini dapat berlanjut yaitu dengan mengestablishkan produk yang telah dibuat serta medeversifikasikan produk olahannya. Mitra sendiri masih merasa perlu adanya pendampingan pemasaran agar serapan pasar dapat di tingkatkan. Sedangkan proses produksi masih perlu ditingkatkan efisiensinya, sehingga per kg ketela mentah dapat di olah secara maksimum dengan meminimalkan sisa yang terbuang. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu dengan adanya kegiatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh mitra Koperasi Insan Fathonah. Disamping berhasil meningkatkan kesadaran berwirausaha dan meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan dalam pengolahan ketela, dalam jangka waktu satu bulan uji coba produksi dan penjualan kripik ketela dapat mendatangkan laba bagi koperasi tersebut. Hal yang terpenting adalah kesadaran dan kemauan anggota koperasi untuk berwirausaha salah satunya dalam pembuatan kripik ketela tersebut sebagai potensi local di daerahnya. DAFTAR PUSTAKA Ahit, O.P.; S.E. Abit and M.B. Posas. Growth and development of Cassava Under The Traditional and The Mukibat System of Planting. Annal of Tropical Research 3(3):

187-198. Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kanisius. Yogyakarta Bigcassava.com. 2007. Proyek Pengembangan Budi Daya Singkong Varietas Darul Hidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani, Sekaligus Mengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel. http://www.bigcassava.com Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Penerbit Swadaya, Jakarta. Rahmat Rukmana, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI), Yogyakarta.