BAB 5 PEMBAHASAN. Mencit yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PEMBAHASAN. Mencit Balb/C yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari. Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah

BAB V PEMBAHASAN. fagositosis makrofag pada kelompok perlakuan (diberi ekstrak daun salam)

BAB I PENDAHULUAN. benda asing dan patogen di lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus, fungus

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyerang banyak orang sehingga menimbulkan wabah. Demam

BAB 1 PENDAHULUAN. 3 penyakit menyular setelah TB dan Pneumonia. 1. Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya infeksi bakteri.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai saluran cerna. Diagnosis demam tifoid bisa dilakukan dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. 2 Indonesia merupakan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL UMBI BIDARA UPAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].

Mekanisme Pertahanan Tubuh. Kelompok 7 Rismauzy Marwan Imas Ajeung P Andreas P Girsang

BAB 3 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. patogen di lingkungan, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sirih merah merupakan salah satu tanaman yang sudah dikenal luas di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006 HALAMAN PENGESAHAN

Pemberian preparat daun G. procumbens peroral kepada mencit kelompok. Pengamatan terhadap jumlali makrofag intraperitoneal dilakukan pada hari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jenis teripang yang berasal dari Pantai Timur Surabaya (Paracaudina australis,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai obat antihipertensi (Palu et al., 2008). Senyawa aktif yang

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

Respon imun adaptif : Respon humoral

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diinfeksi Klebsiella pneumoniae, diperoleh hasil sebagai berikut.

IMUNITAS HUMORAL DAN SELULER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit akibat tubuh tidak mampu melawan zat asing yang masuk ke dalam

BAB II KOMPONEN YANG TERLIBAT DALAM SISTEM STEM IMUN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiki 2 sistem imun yaitu sistem imun bawaan. (innate immunity) dan sistem imun adaptif (adaptive

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mencit terinfeksi E. coli setelah pemberian tiga jenis teripang ditunjukkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Sistem imunitas didalam tubuh manusia merupakan satu kesatuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyaknya faktor-faktor yang dapat menurunkan kekebalan tubuh

BAB VI PEMBAHASAN. Efektivitas Ekstrak Kulit Manggis Terhadap Sel NK. kontrol mengalami kenaikan. Hal ini dapat kita lihat pada grafik berikut ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Makrofag Makrofag merupakan sel fagosit mononuklear yang utama di jaringan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. digunakan sebagai alternatif pengobatan seperti kunyit, temulawak, daun sirih,

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Histopatologi Bursa Fabricius

BAB 2 TERMINOLOGI SITOKIN. Sitokin merupakan protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara menempati urutan pertama pada wanita setelah kanker leher

Tuberkulosis merupakan penyakit yang telah lama ada. Tetap menjadi perhatian dunia Penyebab kematian kedua pada penyakit infeksi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Histologi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.

BAB I PENDAHULUAN. Mukosa rongga mulut merupakan lapisan epitel yang meliputi dan melindungi

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kesakitandan angka kematian terutama pada negara

HASIL DAN PEMBAHASAN

7.2 CIRI UMUM SITOKIN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh

REAKSI ANTIGEN-ANTIBODI DAN KAITANNYA DENGAN PRINSIP DASAR IMUNISASI. Oleh : Rini Rinelly, (B8A)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran. Dian Kusumaningrum 3, Winarto 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

BAB VI PEMBAHASAN. cedera abrasi menyerupai dengan cedera peritoneum saat operasi abdomen..

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan guna memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji LD-50 merupakan uji patogenitas yang dilakukan untuk mengetahui

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Immunology Pattern in Infant Born with Small for Gestational Age

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jintan hitam (Nigella sativa) terhadap jumlah sel Neutrofil pada proses. Tabel 1. Hasil Perhitungan Angka Neutrofil

SISTEM IMUN. Pengantar Biopsikologi KUL VII

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI PEMBAHASAN. Analisis jumlah limfosit T CD4+ pada penelitian ini dijadikan baseline yang juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebar luas di Indonesia, namun penelitian dan pemanfaatan lumut ini

PEMBAEIASAN. leukosit, jenis leukosit, nilai indeks fagositik serta adanya perbedaan tingkat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan pada wanita usia reproduksi berupa implantasi jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sehingga mampu menghadapi serangan zat asing seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. (Munasir, 2001a). Aktivitas sistem imun dapat menurun oleh berbagai faktor,

BAB I PENDAHULUAN. mengurung (sekuester) agen pencedera maupun jaringan yang cedera. Keadaan akut

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. respon terhadap stres adalah hippocampus. Hippocampus merupakan bagian dari

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peubah* Konsumsi Ekstrak Daun Konsumsi Saponin

BAB I PENDAHULUAN. (Wasser, 2002). Polisakarida mempunyai kemampuan untuk meningkatkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Deksametason merupakan salah satu obat golongan glukokortikoid sintetik

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. karbohidrat, lemak dan protein. Diabetes Mellitus terjadi akibat keterbatasan

Di seluruh dunia dan Amerika, dihasilkan per kapita peningkatan konsumsi fruktosa bersamaan dengan kenaikan dramatis dalam prevalensi obesitas.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit beragam (Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2011). Manifestasi klinis SLE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mulut, yang dapat disebabkan oleh trauma maupun tindakan bedah. Proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Diare adalah buang air besar (defekasi) yang berbentuk tinja cair atau

BAB I PENDAHULUAN. Luka merupakan kasus cedera yang sering dialami oleh setiap manusia. Luka

BAB I PENDAHULUAN. benda tajam ataupun tumpul yang bisa juga disebabkan oleh zat kimia, perubahan

BAB 6 PEMBAHASAN. lengkap baik dari segi farmakologi maupun fitokimia. Pemanfaatan Phaleria macrocarpa ini

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

Transkripsi:

49 BAB 5 PEMBAHASAN Mencit yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari Laboratorium Biokimia Universitas Muhammdiyah Jogjakarta. Banyaknya mencit yang digunakan adalah 24 ekor, di mana tiap kelompok dibagi menjadi 6 ekor. Mencit kemudian diadaptasikan selama 1 minggu di Laboratorium Biokimia Universitas Diponegoro. Mencit selama diadaptasi diberi pakan standar dan minum. Mencit yang telah diadaptasi selama 1 minggu kemudian diberi perlakuan yang terlebih dahulu dihitung rata-rata berat badannya. Pemberian ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa) dengan dosis P1; 0,32mg/hari, P2;1,6mg/hari, P3; 8mg/hari diberikan selama 13 hari sebesar 1 ml/hari, begitupula dengan kelompok kontrol diberi akuades 1 ml/hari, di mana pada hari ke 6 mencit diinfeksikan Salmonella typhimurium. Pengamatan fisik terhadap mencit dilakukan pada hari pertama sampai hari ke 6 sebelum diinfeksikan Salmonella typhimurium yang akan dibandingkan dengan kondisi mencit pasca diinfeksikan Salmonella typhimurium. Mencit pada kelompok kontrol pada penelitian hari ke 5 mati sebelum diinfeksikan Salmonella typhimurium, ada beberapa kemungkinan mencit tersebut mati dalam penelitian. Pertama bisa disebabkan oleh stress yang dapat menurunkan sistem imun, dimana stress ini mempengaruhi sistem imun tubuh melalui stimulasi sekresi kortisol dan adrenalin serta berpengaruh terhadap pelepasan noradrenalin dan postganglion simpatik terminal saraf di pembuluh darah dan organ lymfoid. Efek sistemik dari glukokortikoid dan katekolamin ini

50 mempengaruhi sitokin sehingga terjadi penurunan produksi sitokin yang dibutuhkan dalam menanggapi infeksi bakterial melalui respon imun selluler. Mencit pada kelompok P3 mati selama masa penelitian pada hari ke 6 pascainfeksi. Jumlah kematian 3 ekor. Kematian mencit pada perlakuan P3 ini seharusnya dilakukan penelitian terhadap organ-organnya, misalnya hepar dan ginjal untuk menentukan mekanisme kematian yang tepat. Akan tetapi, dugaan penyebab kematian saat ini diduga kandungan resin yang terkandung dalam ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa). Kandungan resin ini, apabila dikonsumsi terus menerus dalam dosis yang tinggi maka akan terjadi terakumulasi zat toksin resin dalam tubuh yang akan menyebabkan efek samping pada sistem saraf yang bisa menyebabkan kematian. 5.1. Produksi Nitrit Oksida Makrofag Hasil penelitian produksi NO makrofag menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan yaitu P=0,010, kemudian dilakukan uji lanjutan untuk melihat perbedaaan antar masing-masing kelompok perlakuan termasuk kontrol menggunakan uji Mann Whitney. Produksi nitrit oksida berbeda signifikan antara kelompok kontrol dengan semua kelompok perlakuan P1, P2, P3 sementara antara P1 dan P2 tidak ada perbedaan yang signifikan, P2 dan P3 juga tidak ada perbedaan yang signifikan, kemudian P1 dan P3 tidak ada perbedaan yang signifikan. Kemampuan dalam memproduksi nitrit oksida yang tertinggi terdapat pada P3 (39,00) sedangkan produksi NO terendah adalah kelompok perlakuan kontrol (26,420).

51 Meningkatnya produksi NO dimulai dari respon imun natural dengan pengenalan komponen bakteri seperti LPS dan DNA, diikuti oleh pengambilan dan penghancuran bakteri oleh sel fagosit yang memfasilitasi proteksi inang terhadap infeksi, peran ini salah satunya dilakukan oleh makrofag dengan cara memproduksi nitrit oksida (NO) 45-47. Infeksi Salmonella typhimurium ini mengaktifkan sistem imun selluler. Limfosit T dan makrofag saling bekerja sama untuk membunuh salmonella. Makrofag akan memfagosit bakteri dan limfosit T berdiferensiasi menjadi CD4 dan CD8. Sel CD4 berdiferensiasi menjadi Th1 yang kemudian menghasilkan sitokin IFNγ dan TNFα serta memacu sel NK. Sel CD8 pun menghasilkan sitokin IFNγ. Sitokin tersebut akan mengaktifkan makrofag untuk menghasilkan senyawa salah satunya nitrit oksida yang berguna untuk membunuh bakteri 48-49. Pemberian ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa) terbukti meningkatkan produksi NO makrofag dibandingkan dengan yang tidak diberi ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa). Meningkatnya produksi NO salah satunya karena ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa) mengandung flavonoid. Fungsi flavonoid pada suatu tanaman antara lain adalah mengaktifkan makrofag. Makrofag yang teraktivasi akan menghasilkan NO yang berguna sebagai bakterisadal. NO yang meningkat akan meningkatkan pula efektivitas makrofag untuk melakukan aktivitas fagosit. Flavonoid ini bersifat lipofilik yang dapat merusak membran mikroba. 5,7,44.

52 5.2. Indeks Fagositosis Makrofag Data hasil penelitian ini adalah antara kelompok kontrol dengan perlakuan P1, perlakuan P2 dan perlakuan P3 didapatkan perbedaan yang signifikan. Selain itu pada kelompok K, P1, P2 dan P3 menunjukkan peningkatan aktivitas fagositosis makrofag sesuai dengan peningkatan dosis yaitu K< P1< P2 < P3. Infeksi Salmonella typhimurium ini mengaktifkan sistem imun selluler. Makrofag sebagai fagosit profesional, melakukan fungsi sebagai efektor, setelah sel diaktivasi oleh mikroba, sitokin dan stimulus lainnya. Pemberian ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa) mampu mengaktivasi makrofag. Peran makrofag yang teraktivasi dalam respon imun selluler ada 3 (1) memfagosit dan membunuh mikroba intrasel melalui produksi molekul mikrobisidal (2) menstimulasi inflamasi akut lokal (3) membersihkan jaringan mati akibat proses infeksi bakteri dan reparasi jaringan. Flavonoid dalam suatu tanaman dapat memodulasi berbagai sistem imun, Flavonoid juga bersifat lipofilik yang dapat merusak membran mikroba. Flavonoid ini bisa meningkatkan aktivitas IL-2 dan proliferasi limfosit. Sel CD4 +, akan mempengaruhi proliferasi limfosit kemudian menyebabkan sel Th1 teraktivasi. Sel Th1 yang teraktivasi akan mempengaruhi SMAF, yaitu molekulmolekul termasuk IFNγ yang dapat mengaktifkan makrofag, sehingga makrofag mengalami peningkatan metabolik, motilitas dan aktivitas fagositosis secara cepat dan lebih efisien dalam membunuh, bakteri atau mikroorganisme patogen 5,44,48,50.

53 5.3. Keterbatasan Penelitian. Tidak dilakukan pemeriksaan mekanisme penyebab kematian pada 4 ekor mencit yang mati. Seharusnya dilakukan pemeriksaan sistem saraf, mengingat salah satu kandungan dari ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa) yaitu resin sangat toksik terhadap sistem saraf.