UJI VITAMIN DAN MINERAL PADA TELUR ASIN HASIL PENGASINAN TANPA GARAM DAPUR

dokumen-dokumen yang mirip
UJI PROTEIN DAN LEMAK PADA TELUR ASIN HASIL PENGASINAN DENGAN ABU PELEPAH KELAPA

KADAR PHOSPOR (P) DAN ZAT BESI (Fe) IKAN TERI ASIN HASIL PENGASINAN MENGGUNAKAN AIR ABU PELEPAH KELAPA

UJI ORGANOLEPTIK DAN KEAWETAN IKAN TERI ASIN HASIL PENGASINAN MENGGUNAKAN ABU PELEPAH KELAPA

BAB I PENDAHULUAN. kelompok dari Familia Palmae dan disebut juga Cocos nucifera L dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

Disusun Oleh: RURIYAWATI LISTYORINI A

BAB I PENDAHULUAN. yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh

EFEK PEMBERIAN AIR PERASAN WORTEL (Daucus carota L) UNTUK MEMPERTAHANKAN KADAR VITAMIN A DALAM PENGASINAN TELUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG

TELUR ASIN PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. juta ha. Sebahagian besar (98%) dari total luas perkebunan kelapa di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI ORGANOLEPTIK DAN MIKROBIOLOGI TELUR ASIN MENGGUNAKAN PERENDAMAN LUMPUR SAWAH NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

KADAR Mg DAN Na PADA IKAN TERI ASIN HASIL PENGASINAN MENGGUNAKAN ABU PELEPAH KELAPA

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. pangan adalah mencegah atau mengendalikan pembusukan, dimana. tidak semua masyarakat melakukan proses pengawetan dengan baik dan

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sehingga tanaman kelapa dijuluki Tree of Life (Kriswiyanti, 2013).

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK TELUR ASIN HASIL PENGASINAN MENGGUNAKAN ABU PELEPAH KELAPA DENGAN PENAMBAHAN SARI BUAH NANAS NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat

KADAR PROTEIN DAN Ca PADA IKAN TERI ASIN HASIL PENGASINAN DENGAN ABU PELEPAH KELAPA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. peternakan mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi pemenuhan

UJI KANDUNGAN KARBOHIDRAT PADA PEMBUATAN KECAP DENGAN PENAMBAHAN AIR KELAPA PADA BERBAGAI KONSENTRASI

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

Analisis Kuantitatif Unsur Hara Daun Kelapa Sawit Pada Pelepah Ke-17 Sebagai Langkah Optimasi Hasil Panen Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA TELUR BEBEK DENGAN PERENDAMAN BEKATUL PADI NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kelapa merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

ELLYSA PURFIANTI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. senyawa xanthone sebagai antioksidan, antiproliferativ, dan antimikrobial yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

menyebabkan air dari cairan ekstraseluler masuk ke dalam sel, sehingga tekanan osmotik dari cairan ekstraseluler meningkat. Volume cairan, termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di

BAB I PENDAHULUAN. fosfor, besi atau mineral lain. Protein disusun dari 23 atau lebih unit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr)

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

BISNIS TELOR ASIN KHAS BREBES

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan

PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat

BAB I PENDAHULUAN. sampah yang semakin meningkat dapat berdampak negatif terhadap. cara mengolah sampah menjadi ekstrak.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (kutikula), membran kulit telur, kantung udara, chalaza, putih telur (albumen),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan mulai

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

PENGARUH EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP MIKROBA PADA ISOLAT IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

I. PENDAHULUAN. protein yang lebih baik bagi tubuh dibandingkan sumber protein nabati karena mengandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua penduduk Indonesia bermatapencaharian dari hasil alam yang. berupa pertanian maupun perkebunan. (L.

Meisji Liana Sari 2), Fitri Nova Liya Lubisi 2), Muhakka 2), 2) Dwi Probowati Sulistiyani, 2) Afnur Imsya ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN TAWAS TERHADAP PERURAIAN PROTEIN IKAN TONGKOL. Nurrahman* dan Joko Teguh Isworo* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. makanan yang halal dan baik, seperti makan daging, ikan, tumbuh-tumbuhan, dan

Transkripsi:

UJI VITAMIN DAN MINERAL PADA TELUR ASIN HASIL PENGASINAN TANPA GARAM DAPUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Disusun Oleh : Siti Kartika Sari A 420 040 007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tanaman yang dapat hidup di beberapa ketinggian adalah tanaman kelapa. Selain mudah tumbuh, tanaman kelapa juga memiliki banyak manfaat. Tanaman kelapa mempunyai daun majemuk sempurna dengan tulang daun menyirip. Batang tanaman kelapa lurus tanpa ada percabangan dengan akar serabut. Tanaman kelapa dapat hidup didaerah pesisir pantai hingga daratan tinggi. Tanaman ini merupakan kelompok dari Family Palmae dan genus Cocos. Tanaman kelapa disebut juga Cocos nucifera L. Tanaman kelapa banyak dibudidayakan sebagai tanaman perkebunan karena tanaman ini memiliki manfaat yang banyak. Dengan melihat manfaat yang begitu besar dan syarat tumbuh dari tanaman kelapa yang tidak begitu sulit, pohon kelapa merupakan pohon yang serba guna sehingga mendapat julukan sebagai The Tree of Life atau Pohon Kehidupan. Mulai daun sampai akar dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan. Sebagai contoh daun kelapa dapat dimanfaatkan sebagai sapu lidi, daging buahnya dapat dikonsumsi, air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai penawar racun, sabut serta tempurung dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kerajinan tangan, batangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, dan pelepah serta akarnya biasa digunakan sebagai bahan bakar. Hasil dari pembakaran pelepah kelapa adalah abu yang biasanya kurang dimanfaatkan kembali selain digunakan sebagai abu gosok. Robby Adwa

Fahlepi dalam LPIR Nasional 2007, mensosialisasikan manfaat lain dari abu pelepah kelapa untuk mengasinkan telur sebagai pengganti garam dapur. Menurut Robby (2007) ternyata abu pelepah kelapa mengandung unsur Magnesium (Mg) dan Kalium (K). Kedua unsur itulah yang membuat telur itik bisa menjadi asin, sehingga meski tanpa penambahan garam dapur, telur yang direndam atau dilapisi dengan abu pelepah kelapa dapat berasa asin. Secara kimia, garam yang dapat terbentuk dengan Mg adalah garam MgCl 2 sedangkan K adalah garam KCl. Sebenarnya dalam air laut yang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan garam dapur juga mengandung MgCl 2 dan KCl. Tetapi kedua kandungan itu hilang seiring pemurnian yang dilakukan dalam pembuatan garam dapur, sehingga menyisakan kandungan NaCl saja (Gsianturi, 2002). Menurut Suwarno (2006) Selain NaCl, air laut mengandung mineral-mineral seperti MgSO 4, NaCl, MgCl 2, dan KCl. Di antara mineral-mineral tersebut, Mg paling banyak bermanfaat. Dalam literatur tubuh kita dalam sehari membutuhkan 360 420 mg Mg. Menurut Winarno (1997) Mg merupakan aktivator enzim peptidase dan enzim lain yang kerjanya memecah dan memindahkan gugus fosfat (fosfatase). Menurut Pudjiadi (1993) Mg merupakan ion intrasel dan bekerja sebagai kofoktor pada fosforilasi oksidatif dan juga didepositokan pada tulang. Kalium bersama Na dan Cl berperan dalam mempertahankan keseimbangan air, tekanan osmotik dan asam basa. Bersama-sama dengan Ca mineral tersebut mengatur aktifitas neuromuskulus.

Menurut ahli gizi, garam yang terdiri dari NaCl tidak baik dikonsumsi oleh penderita tekanan darah tinggi (hipertensi). Oleh sebab itu, bagi penderita hipertensi dianjurkan untuk mengurangi mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung NaCl. Hal ini tentunya dapat mengurangi selera makan para penderita hipertensi, karena tidak bisa dipungkiri bahwa makanan tanpa garam terasa hambar dan kurang sedap. Untuk mengatasi hal tersebut para penderita hipertensi dianjurkan menggunakan garam rendah NaCl yang biasanya mempunyai komposisi terdiri dari campuran NaCl, MgCl 2, dan KCl dengan perbandingan tertentu sehingga para penderita hipertensi juga bisa menikmati makanan rasa asin. Dengan demikan garam MgCl 2, dan KCl dapat juga dimanfaatkan untuk pengawetan makanan. Salah satu makanan yang biasa diawetkan dengan cara diasinkan adalah telur. Telur sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan, ibu hamil maupun menyusui, serta mereka yang sedang dalam masa penyembuhan dari suatu penyakit. Oleh sebab itu telur dapat dikatakan sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Telur segar hanya dapat bertahan 2-3 minggu. Telur yang diasinkan dalam keadaan mentah dapat bertahan selama ± 9 bulan, dan dalam keadaan matang dapat disimpan selama ± 3 bulan. Telur mengandung gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Kandungan yang terdapat dalam telur yaitu hidrat arang, protein, dan lemak hewani serta beberapa vitamin dan mineral. Vitamin yang biasanya terkandung dalam telur yaitu vitamin A dan B, sedangkan mineral yang biasanya terkandung dalam telur yaitu Ca, P, dan Fe. Melihat pentingnya

manfaat vitamin dan mineral bagi tubuh manusia dan belum adanya pengujian pada pengasinan telur menggunakan garam MgCl 2 dan KCl, maka perlu dilakukan Uji Vitamin dan Mineral pada Telur Asin Hasil Pengasinan Tanpa Garam Dapur. Dalam penelitian kali ini garam MgCl 2 dan KCl diambil dari abu pelepah kelapa. B. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini mendapat hasil yang lebih sesuai dengan tujuan penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Abu pelepah kelapa digunakan sebagai pengganti bahan dasar pengasinan telur dengan garam dapur. 2. Telur yang diasinkan adalah telur itik (Anas domestica). 3. Teknik pengasinan memakai cara perendaman selama 7 hari. 4. Uji kuantitatif yang dilakukan pada telur adalah kadar vitamin (A dan B) serta kandungan mineral (Ca, P, dan Fe) 5. Parameter yang diukur adalah tekstur, rasa, warna, bau, daya lekat dan pengelupasan serta hasil uji kuantitatif kadar vitamin dan mineral telur asin. C. Perumusan Masalah 1. Bagaimana kandungan vitamin dan mineral pada telur asin hasil pengasinan tanpa garam dapur?

2. Bagaimana organoleptik telur asin hasil pengasinan dengan abu pelepah kelapa tanpa garam dapur? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kandungan vitamin dan mineral pada telur asin hasil pengasinan tanpa garam dapur. 2. Untuk mengetahui organoleptik telur asin hasil pengasinan dengan abu pelepah kelapa yang direbus. E. Manfaat Penelitian 1. Dapat mengetahui besar kandungan vitamin dan mineral dalam telur asin menggunakan abu pelepah kelapa serta sebagai wacana keilmuan bagi pembaca dan penulis. 2. Mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menggunakan alternatif pengasinan telur dengan memanfaatkan abu pelepah kelapa sebagai pengganti garam dapur. 3. Sebagai dasar penelitian lebih lanjut tentang pengasinan telur tanpa garam dapur.