EVALUASI PENGGUNAAN AGREGAT EX SUMLILI SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI ATAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN STRATEGIS NASIONAL / JALUR 40

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN ASPAL DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS : JALAN LETJEND HERTASNING)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

DENY MIFTAKUL A. J NIM. I

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Jalan Raya, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index (PCI).

PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNIKA VOL.3 NO.2 OKTOBER_2016

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan Blora Cepu ) 1 ABSTRAK

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN RAYA PADA LAPISAN PERMUKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

EVALUASI KONDISI PERKERASAN LENTUR DAN PREDIKSI UMUR LAYAN JALINTIM PROVINSI SUMATERA SELATAN (Study Kasus: Ruas Batas Prov. Jambi Peninggalan)

ANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM DALEMAN KABUPATEN SUKOHARJO TESIS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kerusakan ruas Jalan Pulau Indah, Kupang dari STA 0+00 STA 0+800, maka

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Agus Fanani Setya Budi 1, Ferdinan Nikson Liem 2, Koilal Alokabel 3, Fanny Toelle 4

EVALUASI JENIS DAN TINGKAT KERUSAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: JALAN ARIFIN AHMAD, DUMAI )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

ANALISA KERUSAKAN DAN DESAIN PERBAIKAN OUTER RING-ROAD KOTA MADIUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan tanah pada umumnya tidak mampu menahan beban kendaraan

BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. volume maupun berat muatan yang membebani jalan. Oleh karena perubahan

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

ANALISA KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DITINJAU DARI DAYA DUKUNG TANAH DAN VOLUME LALU LINTAS

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN (STUDI KASUS : JALAN ADI SUCIPTO SUNGAI RAYA KUBU RAYA)

ANALISIS SUSUNAN PERKERASAN JALAN PADA TIGA RUAS JALAN ARTERI DI SEMARANG

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi pustaka. Metode penelitian. Orientasi lapangan.

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Metode Penelitian. Persiapan. Pengambilan Data

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan analisis data dijelaskan dalam bagan alir seperti Gambar 4.1. Start.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Data Survei. 1. Kelengkapan Infrastruktur Perlintasan Sebidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN DAN ASPHALT INSTITUTE

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dijelaskan dalam bagan alir pada Gambar 4.1. Mulai. Studi Pustaka.

LAMPIRAN F PERHITUNGAN KERUSAKAN STRUKTUR JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX A. Hasil Perhitungan Pada Formulir Survei

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN

Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute Dan Metode PCI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Keselamatan Jalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan volume lalu lintas jalan khususnya di Kota Yogyakarta terus

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi. Aktifitas masyarakat seiring dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Peningkatan Ruas Jalan Ketapang Pasir Padi (KM PKP s/d KM PKP ) Di Kota Pangkalpinang Provinsi Kep.

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No.3

Jurnal Teknik Sipil ISSN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan

EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.

I. PENDAHULUAN. diperkirakan km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa

Dosen, Diploma 4 Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Buketrata,

PENGARUH PENAMBAHAN SEMEN TERHADAP KARAKTERISTIK KEPADATAN DAN CBR CAMPURAN RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT )

EVALUASI KONDISI JALAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF KINERJA FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL (Studi Kasus Jalan Jayawijaya Surakarta)

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR RUAS JALAN PARINGIN- MUARA PITAP KABUPATEN BALANGAN. Yasruddin¹)

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian Ruas Jalan Piyungan-Prambanan Sumber : Google Maps

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement Condition Index

Tugas Akhir. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 teknik sipil. diajukan oleh :

BAB III LANDASAN TEORI. A. Perlintasan Sebidang

Gambar 3.1. Diagram Nilai PCI

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR AKIBAT MENINGKATNYA BEBAN LALU LINTAS PADA JALAN SINGKAWANG-SAGATANI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN

BAB 1. PENDAHULUAN. Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara

PENURUNAN PELAYANAN JALAN AKIBAT DISINTEGRATION, UTILITY CUT DEPRESSION, BLEEDING, DAN POLISHED AGGREGATE PADA PERKERASAN LENTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

D4 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal J-ENSITEC, 01 (2014)

ANALISIS KERUSAKAN JALAN BETON DI KAWASAN INDUSTRI KIMA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Survei Kondisi Jalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan hal tersebut mengakibatkan peningkatan mobilitas penduduk

STUDI KORELASI DAYA DUKUNG TANAH DENGAN INDEK TEBAL PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH SEMINAR 1 INSPEKSI KESELAMATAN JALAN YOGYAKARTA WONOSARI KM 18 SAMPAI DENGAN KM 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan

Transkripsi:

EVALUASI PENGGUNAAN AGREGAT EX SUMLILI SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI ATAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN STRATEGIS NASIONAL / JALUR 40 Mas ad Bakri 1), Ary Setyawan 2), Syafi I 3) 1)Mahasiswa program Magister teknik Sipil, 2) Pembimbing, 3.) Pembimbing 2 Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; E-mail: masad.bakri.71@gmail.com Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting oleh karena itu kestabilan dari konstuksi jalan bergantung pada sejauh mana perencanaan atau desain dari tipe konstruksi tersebut. Jalan Strategis Nasional / jalur 40 sudah mengalami kerusakan pada lapis pondasi atas pada konstruksi perkerasan,segmen Sp Tabun Sp Sikumana dengan panjang 5,200 km dengan lebar jalan 4,50 m. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kondisi permukaan perkerasan, penyebab terjadinya kerusakan perkerasan jalan, mengevaluasi kegiatan pemeliharaan yang telah dilaksanakan sebelumnya dan memberikan rekomendasi penyelesaian masalah tersebut. Tahapan penelitian ini meliputi penentuan kondisi perkerasan, Analisa kondisi perkerasan jalan dilakukan dengan metode PCI, alternatif perbaikan untuk lapis pondasi atas (Agregat A ) menggunakan material yang sama atau perlukah diganti dengan material yang lain. Hasil analisa PCI pada km.5 + 200 10 + 400 diperoleh nilai rata-rata sebesar 21,09 dan termasuk dalam klasifikasi Very poor atau sangat buruk sehingga perlu segera dilakukan perbaikan, dan dari hasil pengujian laboraturium jenis material pada Lapis Pondasi Atas (Agregat A ) yang lama harus diganti dengan marerial lapis pondasi yang baru, berdasarkan hasil pengujian laboraturium material yang dapat digunakan untuk Lapis Pondasi Atas (Agregat A ) yaitu untuk batu pecahnya dari quari Ex Sumlili dan materilal tanah putih dari quari Ex Manulai. Setelah dilakukan perbaikan pada Lapis Pondasi atas dengan dua material yang berbeda maka dapat di ketehui nilai rata rata PCI setelah perbaikan sebesar 99,64 dan termasuk dalam klasifikasi Excellent atau sempurna dalam kategori mantap. Kata kunci : kerusakan perkerasan jalan, nilai PCI, bahan pengganti lapis pondasi atas agregat A

1.PENDAHULUAN Jaringan jalan raya merapakan prasarana transportasi darat yang sangat penting dalam sektor perhubungan. Untuk membangun ruas jalan baru maupun peningkatan jalan yang sudah ada di perlukan perencanaan maupun perancangan baik dan ekonomis tetapi memenuhi unsur-unsur keselamatan pengguna jalan. Tujuan dari perencanaan-perencanaan tersebut adalah untuk menghasilkan infrastruktur yang aman, efisien dan pelayanan arus lalu lintas yang memberikan rasa aman dan hyaman kepada pemakai jalan. Aman adalah terhindar dari kecelakaan akibat kesalahan konstruksi sedangkan nyaman adalah bahwa pengendara dapat melewati suatu jalur jalan dengan kecepatan batas tertentu tanpa mengalami hambatan. Konstruksi utama dalam pekerjaan jalan adalah konstruksi badan jalan yang terdiri dari beberapa lapisan perkerasan diantaranya lapisan base, sub base dan lapisan permukaan. Lapisan base dan sub base pada dasarnya merupakan lapisan struktur yang memikul dan menetralisir beban lalu lintas sedangkan lapisan permukaan memiliki fungsi sebagai lapisan aus dan sebagai lapisan kedap air yang memberikan kenyamanan dalam berlalulintas. Perkerasan bergantung pada sejauh mana perencanaan / desain termasuk di dalamnya adalah type konstruksi yang akan dipakai. Type konstruksi yang akan dipakai berhubungan langsung dengan jenis dan material yang digunakan, jika seluruh perencanaan tersebut diatas telah secara maksimal diperhatikan dan dimasukkan dalamperancangan secara tepat dan cermat maka dapat dinayatakan fongsi pelayanan jalan dapat mencapai umur rencana. Ruas Jalan Lingkar Luar Kota Kupang merupakan ruas jalan yang menghubungkan Bolok Kolhua - Penfui dan Lasiana, rencana ruas jalan ini guna mengantisipasi tingkat kepadatan arus lalulintas dalam Kota Kupang' dimasa yang akan datang terutama arus lalulintas angkutan barang karena jalan akses ini menghubungkan daerh / kawasan industri Bolok dan pelabuhan Tenau Kupang dan keluar Kota Kupang. Status ruas jalan ini Merupakan Jalan Strategis Nasional yang berfungsi sebagai jalan arteri utama, Ruas Jalan Lingkar Luar Kota Kupang memiliki panjang 46,00 km ( 2 X 23 Km ) dan lebar masing-masing 11,00 M serta median sebesar 18,00 M sehingga total lebar ruang milik jalan (Rumija) adalah 40,00 M. Namun pada kenyataannya pada ruas jalan yang ditinjau Sp Tabun- Sp Sikumana yang baru dibangun tahun 2006-2008 sudah ada kerusakan, dikarenakan dalam kurun waktu empat tahun terakhir ini tidak ada pemeliharaan maka pada ruas jalan yang ditinjau terdapat kondisi perkerasan jalan yang rusak sebelum mencapai umur rencana. Atas dasar uraian diatas maka penulis melakukan peninjauan lapangan untuk mengidentifikasi kerusakankerusakan yang terjadi dan mencoba memberikan alternatif penanganan masalah dengan judul laporan Tinjauan Kerusakan Struktur Perkerasan Jalan Lingkar luar Kota Kupang / Jalur 40 (Sp Tabun-Sp Sikumana). Rumusan Masalah Dari hasil identifikasi awal, rumusan masalah dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Bagaimana tingkat kerusakan dan penyebab kerusakan sruktur perkerasan? b. Bagaimana alternatif penanganan terhadap kerusakanskerusakan tersebut? Tujuan Adapun tujuan dan manfaat laporan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Untuk mengidentifikasi kondisi kerusakan pada ruas Jalan yang di tinjau. a. Mengetahui penyebab kerusakan kondisi Jalan yang akan ditinjau. b. Memberikan alternatif penanganan masalah untuk menanganani kerusakankerusakan yang terjadi pada ruas jalan ini. b. Untuk mengetahui perbabdingan agregat bahan lapis pondasi atas ex sumlili dengan material lain ( PCI ₂ ). Pembatasan Masalah Batasan permasalahan yang akan ditinjau dan dikaji adalah pada kajian jenis kerusakan jalan yang terjadi dan penanganannya serta menganalisa kerusakan struktur perjerasan jalan pada ruas jalan tersebut. 2. METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian ini adalah ruas Strategis Nasional/Jalur 40 (Sp Tabun Sp Bolok) dengan panjang jalan 5.200 km. Ruas Jalan Ini merupakan ruas jalan yang menghubungkan Bolok-Kolhua-Penfui dan Lasiana, rencana ruas jalan ini guna mengantisipasi tingkat kepadatan arus lalulintas dalam Kota Kupang' dimasa yang akan datang terutama arus lalulintas angkutan barang karena jalan akses ini menghubungkan daerh / kawasan industri Bolok dan pelabuhan Tenau Kupang dan keluar Kota Kupang. Tabel Pembagian Segmen Tahapan penelitian ditunjukkan dalam bagan alir penelitian Gambar Bagan Alir Penelitian 3. Penentuan Kondisi Perkerasan Jalan Data Segmentasi Jalan Guna memudahkan analisa kondisi perkerasan jalan, maka dilakukan segmentasi pada ruas Jalan Strategis Nasional / Jalur 40. Berdasarkan hasil pengamatan kondisi jalan didapatkan data-data mengenai jenis dan luas kerusakan yang terjadi pada tiap-tiap segmen jalan. Pembagian segmen pada ruas Jalan Sp Tabun Sp Sikumana ditunjukkan pada Tabel Jenis Kerusakan Permukaan Jalan Jalan Strategis Nasional /Jalur 40 mengalami kerusakan pada beberapa lokasi baik yang berupa kerusakan fungsional maupun kerusakan struktural. Terjadinya kerusakan secara struktural yang berupa retak buaya, amblas, dan lubang memberikan indikasi awal bahwa kapasitas struktur jalan yang ada tidak mampu menahan beban kendaraan yang ada. Kerusakan lain yang bersifat fungsional juga terjadi pada ruas jalan ini antara lain berupa drainase yang kurang baik, sehingga dapat mengurangi kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jalan. 4. Perhitungan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Dari hasil pengamatan visual di lapangan diperoleh luas kerusakan, kedalaman ataupun lebar retak yang nantinya dipergunakan untuk menentukan kelas kerusakan jalan. Densitas kerusakan ini dipengaruhi oleh kuantitas tiap jenis kerusakan dan luas segmen jalan yang ditinjau. Penentuan deduct value dapat segera dihitung setelah kelas kerusakan dan densitas diperoleh. Total Deduct Value (TDV) dan Corrected Deduct Value (CDV) dapat dihitung segera setelah tahapan-tahapan di

atas sudah diketahui nilainya. Tahap akhir dari analisis nilai kondisi perkerasan adalah menentukan nilai Pavement Condition Index (PCI), yang selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan prioritas penanganan kerusakan. Langkah-langkah perhitungan dengan metode PCI adalah sebagai berikut : 1 Membuat peta kerusakan jalan Peta kerusakan jalan dibuat berdasarkan walkround survey sehingga diperoleh luas kerusakan, kedalaman ataupun lebar retak yang nantinya dipergunakan untuk menentukan kelas kerusakan. 2. Membuat catatan kondisi dan kerusakan jalan. Catatan kondisi dan kerusakan jalan berupa tabel yang berisi jenis, dimensi, tingkat dan lokasi terjadinya kerusakan. Tabel catatan kondisi dan kerusakan jalan merupakan dokumentasi dari kondisi jalan pada masing-masing segmen dan berguna untuk lebih memudahkan pada saat memasukkan data-data kerusakan jalan tersebut ke dalam Tabel PCI. Dari hasil pengamatan di lapangan pada ruas jalan Strategis Nasional / Jalur 40 KM.5+200 KM.10+400 diperoleh catatan kondisi dan kerusakan. Masukkan nilai-nilai luasan kerusakan dari catatan kondisi dan hasil pengukuran ke dalam Tabel nilai Tabel Nilai PCI tersebut harus segera dilakukan penanganan. Dari nilai rata-rata yang diperoleh dimasukan kedalam parameter indeks sehingga didapatkan tingkat kondisi lapis permukaan seperti pada gambar di bawah ini 21,09 (Sumber : U.S. Department of Defense, 2001) Gambar Indeks dan KondisiPermukaan Jalan Analisa perbandingan bahan lapis pondasi atas aggregat kelas A Rancangan campuran (mix desain ) agregat A untuk lapis pondasi atas pada ruas Jalan Strategis Nasional /Jalur 40 segmen Sp Tabun - Sp Sikumana. Untuk mengatahui material lapis pondasi atas yang dipakai sebagi pengganti material yang lama sudah memenuhi syarat spesipikasi teknik apa tiadak. Dalam perbandingan ranncangan campuran untuk dua material yang berbeda yaitu Batu Pecah Ex Sumlili dan Tanah Putih Ex Manulai diketahui sudah memenuhi syaat spesipikasi teknik. Tabel Hasil Uji material Dua Quari Nilai rata-rata PCI Ruas Jalan Strategis Nasional / Jalur 40 untuk segmen Sp Tabun Sp Sikumana jalan Km.5+200 Km.10+400 sebesar 21,09. Nilai tersebut setelah dimasukkan ke parameter Indeks dan Kondisi Lapis Permukaan Jalan diperoleh hasil kondisi jalan sangat jelek ( poor), yang berarti pada segmen jalan

perkerasan jalan dengan kategori sempurna seperti pada tabel nilai PCI. setelah dimasukan ke parameter indek dan kondisi lapis perkerasan jalan diperoleh hasil 99,64 kondisi sempurna (excellent) yang berarti pada segmen ini sangat aman berkendaran. Analisa PCI setelah perbaikan Dari hasil pengamatan fisual di lapangan pada segmen yang di tinjau yaitu SP Tabun - SP Sikumana setalah mengalami perbaikan dengan menggunakan tanah putih Ex Mnulai dan batu pecah Ex sumlili belum ada yang mengalami kerusakan kalau ada pun itu sangat kecil, pada Tabel PCI hasil pengukuran Jalan Strategis Nasional / Jalur 40 ( Sp Tabun Sp Sikumana) setelah perbaikan di tunjukan pada tabel Nilai PCI Dari hasil pengujian laboraturium bahan penganti material lapis pondasi atas agregat kelas A sudah memenuhi syarat maka harus di analisa kembali nilai PCI setelah perbaikan dengan menggunakan dua material yang berbeda yaitu batu pecah Ex Sumlili dan talah putih Ex Manulai. Setelah mengunakan lapis pondasi atas dari dua material yang berbeda seperti pada Tabel Pembanding dua material maka harus di efaluasi ulang nialai PCI setelah perbaikan. Tabel Nilai PCI Setelah Perbaikan Rata-rata nilai PCI yang diperoleh dimasukkan ke dalam parameter Indeks dan Kondisi Lapis Permukaan Jalan seperti ditujukkan pada gambar nilai PCI sehingga didapatkan tingkat kondisi lapis permukaan 99,64 (Sumber : U.S. Department of Defense, 2001) Gambar Indeks dan KondisiPermukaan Jalan Dari hasil pembanding material Ex sumlili dan material Ex Manulai seperti pada tabel di bawah maka yang lebih baik dari kedua material ini adalah material tanah putih Ex manulai dan batu pecah Ex sumlili. Perbandingan rancangan campuran (mix desain ) agregat kelas A dari dua lokasi untuk lapis pondasi atas dengan menggunakan material sirtu tanah putih Ex manulai dan batu pecah crusher dari Ex Sumlili ada perbedaan dimana pada ruas jalan tersebut sampai dengan dua tahun ini belum mengalami mengalami kerusakan dibandingkan dengan material agregat kelas A dengan material yang sama yaitu sirtu saring dan batu pecah Ex Sumlili belum mencapai lima tahunan sudah mengalami kerusakan, adapun perbandingan dari rancangan campuran dari dua lokasi yang berbeda spat di lihat pada tabel dibawah ini 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Ruas Jalan Strategis Nasional Segmen Sp Tabun Sp Sikumana Km.5+200 sampai dengan Km.10+400 serta hasil analisa dan pembahasan terhadap data-data

yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. PCI rata-rata sebelum ada perbaikan pada Ruas Jalan Strategis Nasional Segmen Sp Tabun Sp Sikumana Km.5+200 - Km.10+400 adalah 21,09. Berdasarkan parameter indeks kondisi lapis permukaan jalan diperoleh kondisi lapis permukaan jalan masuk ke dalam klasifikasi very poor ( sangat buruk), sehingga perlu segera dilakukan perbaikan. 2. PCI rata-rata sesudah ada perbaikan pada Ruas Jalan Strategis Nasional Segmen Sp Tabun Sp Sikumana Km.5+200 - Km.10+400 adalah 99,64. Berdasarkan parameter indeks kondisi lapis permukaan jalan diperoleh kondisi lapis permukaan jalan masuk ke dalam klasifikasi exellent, (empurna ) sangat nyaman berkendaraan. 3. Dari hasil penenelitian laboraturium untuk material lapis pondasi atas agregat A yang dapat di laksanakan dan sudah memenuhi syarat Spesipikasi Teknik adalah campuran dari dua material yang berbeda yaitu material tanah putih Ex Manulai dan batu pecah Ex Sumlili. Saran Berdasarkan kesimpulan dari nilai PCI dan pengujian material di laboratorium, maka untuk menghindari kerusakan dini pada segmen Sp Tabun Sp Sikumana Km. 5+200-10+400 pada ruas Jalan Strategis Nasional / Jalur 40, disarankan agar melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Campuran material agregat kelas A untuk lapis pondasi atas (base course) sudah memenuhi Spesifikasi, maka diharapkan agar dalam pelaksanaan di lapangan juga mengikuti spesifikasi sehingga tercapai suatu konstruksi perkerasan jalan yang dapat mencapai umur pelayanan yang direncanakan. 2. Agar dapat merekomendasikan materil Tanh Putih Ex manulai dan Baru Pecah Ex Sumlili menjadi material agregat kelas A untuk paket paket yang lain. 3. Pada ruas Jalan Strategis Nasional / Jalur 40 harus diusahakan pemeliharaan rutin jalan karena tidak adanya pemeliharaan jalan selama ini. Anonim 2, 1987, Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Dengan Metode Analisa Komponen, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Anonim, 1995. Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan Nasional dan Jalan Provinsi, Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta. Anonim 1, 2001, Paver Asphalt Surfaced Airfields Pavement Condition Index (PCI), U.S.A. Department of Defense, Amerika. Anonim, 2004 undang-undang RI no 38 Tentang Jalan Raya. Jakarta. Anonim, 2006 Peraturan Pemerintah No 34 Tentang Jalan, Jakarta. Sukirman, 1999 Pemeliharaan Jalan Raya (Jenis dan Fungsi jalan ) Hary Crstady, 2009, Universitas Gajah Mada,Yogyakarta Pemeliharaan Jalan Perkerasan,Drainase,Longson, ( metode PCI ). Yuanjie Xiao.,2010.,Mechanistic-Emperical Evaluation Of Agregate Base/GranularSubbase Quqlity Affecting flexible Pavement Performance In Minnesota.,Accepted For Presentation and Publication at the 90 th Annual Meeting of The Transportation Research Board.,Department of Civil and Environmental Engineering University of Illinois 6180. DAFTAR PUSTAKA