THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

dokumen-dokumen yang mirip
THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

The Experiment Antioxidant Activity Of Aleurites moluccana (L.) Willd Leaves Ethanolic Extract By DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method.

Jatmiko Susilo, Istianatus Sunnah, Lalu Ahmad Fahrurrozi

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS.

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

BAB III METODE PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

BAB III METODE PENELITIAN

Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang (Terminalia catappa L) dengan Metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum (Linn) Griff) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Total Flavonoid Pada Beberapa Tanaman Obat Tradisonal Di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA RIMPANG, BATANG, DAN DAUN BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe)

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 Mei 2017 di

EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIV DARI DAUN MORINGA OLEIFERA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kelarutan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang jurnal.akfarprayoga.ac.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB III METODE PENELITIAN

Rahmani Prastiwati, Wranti Sri Rahayu, Dwi Hartanti

Anang Budi Utomo, Agus Suprijono, Ardan Risdianto. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

SKRIPSI PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN WAKTU MASERASI TERHADAP PEROLEHAN FENOLIK, FLAVONOID, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RAMBUT JAGUNG

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TAUGE (Phaseolus radiatus L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

AKTIVITAS EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN PIDADA MERAH (SONNERATIA CASEOLARIS L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis.

BAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ETIL ASETAT DAN EKSTRAK METANOL

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu 10%, 25%, 50%, 75% dan 100%. 2. Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri Enterococcus faecalis dengan

2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi

NOVILA INGGRID RELANI

FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SECARA KROMATOGRAFI KOLOM

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI FASE n-butanol DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix.dc)

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU

AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL)

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BIJI EDAMAME (Glycin max (L) Merril) DENGAN METODE DPPH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

23 THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD Richa Yuswantina, Istianatus Sunnah, Enny Septiarni P.L.P richayuswantina@gmail.com ABSTRACT Cyperus rotundus L. leaves were predicted to be potential as a natural antioxidant. One of compound chemicals in Cyperus rotundus L. leaves were quersetin. Quersetin was compound that has been proven as a strong antioxidant activity. The purpose of this research to prove the antioxidant activity ethanolic extract of Cyperus rotundus L. leaves that was analyzed by using DPPH method (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) compared with ascorbic acid compound showed by IC 50 value. Antioxidant activity was examined as scavengers of DPPH radical using UV-Vis spectrophotometer at maximum wavelength 518 nm. Concentration ethanolic extract of Cyperus rotundus L. leaves were 250 ppm, 500 ppm, and 750 ppm. Whereas the concentration of ascorbic acid as positive control were 2 ppm, 4 ppm, And 8 ppm. The research results showed that IC50 value of Cyperus rotundus L. was 198,36 ppm and ascorbic acid was 10,25 ppm. Keywords : Cyperus rotundus L. leaves, Quersetin, Antioxidant, DPPH (2,2- Diphenyl-1-Picrylhydrazyl), IC 50.

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.) DENGAN METODE DPPH (2,2-Difenyl-1-Picrylhydrazyl) Richa Yuswantina, Istianatus Sunnah, Enny Septiarni P.L.P INTISARI Daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) diduga berpotensi sebagai antioksidan alami. Salah satu senyawa kimia yang terdapat dalam daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) adalah senyawa quersetin. Quersetin merupakan senyawa yang telah terbukti sebagai antioksidan kuat. Tujuan Penelitian ini untuk membuktikan adanya aktivitas antioksidan (Cyperus rotundus L.) dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) dibandingkan dengan vitamin C yang ditunjukkan dengan nilai IC 50. Aktivitas antioksidan diukur melalui penangkapan radikal DPPH dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum 518 nm. Konsentrasi (Cyperus rotundus L.) adalah 250 ppm, 500 ppm, dan 750 ppm. Sedangkan konsentrasi vitamin C sebagai pembanding adalah 2 ppm, 4 ppm, dan 8 ppm. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC 50 untuk ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) sebesar 198,36 ppm dan vitamin C sebesar 10,25 ppm. Kata kunci: Cyperus rotundus L, Quersetin, Antioksidan, DPPH (2,2-Difenil-1- Pikrilhidrazil), IC 50. PENDAHULUAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia dalam pengobatan adalah keseimbangan antara kandungan radikal bebas dan antioksidan di dalam tubuh. Kurangnya asupan antioksidan yang cukup dari makanan yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat saat ini merupakan penyebab ketidakseimbangan tersebut. Ketidakseimbangan ini menjadi penyebab radikal bebas dominan di dalam tubuh, sehingga timbul berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, kanker, diabetes, hati, dan penuaan dini (Pasaribu et al, 2011 cit Widjaya, 1996). Salah satu tumbuhan yang diduga berpotensi memiliki aktivitas sebagai antioksidan adalah daun rumput teki (Cyperus rotundus L.). Penelitian yang dilakukan Mirna Lumbessy, Jemmy Abidjulu dan Jessy J.E. Paendong (2013) menunjukkan daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung senyawa golongan flavonoid. Total flavonoid dalam daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) sebesar 6,505 mg/ml. Fungsi flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan. Isolasi dan identifikasi quercetin yang dilakukan oleh Samariya Krishna dan Sarin Renu menunjukkan quercetin yang terkandung dalam daun rumput teki sebesar 0,43 mg/gdw.

Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-Diphenyl-1 Picrylhydrazyl), serta membandingkan aktivitasnya dengan antioksidan alami yaitu vitamin C. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah tentang potensi ekstrak etanol daun rumput teki sebagai antioksidan alami yang dapat dipakai secara luas oleh masyarakat. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Alat : gelas ukur, cawan penguap, ayakan no 30 mesh, kain flannel, timbangan elektrik, blender, waterbath, tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur, kertas saring, lampu spritus, sentrifuge, mikropipet, pipet volume, inkubator dan spektrofotometer UV-VIS. Bahan : daun rumput teki (Cyperus rotundus L.), etanol 70 %, etanol p.a, larutan DPPH (2,2- Diphenyl-1-Picrylhydrazyl), ammonia encer, H 2 SO 4 pekat, dan metanol. B. Cara Penelitian 1. Determinasi Tanaman Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk memastikan kebenaran tanaman. 2. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.) Pembuatan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) menggunakan metode maserasi dengan perbandingan 1 : 10 bagian untuk 100% ekstrak murni. Maserasi pertama dengan perbandingan 1 : 7,5 bagian. Sebanyak 100 g serbuk kering simplisia ditambahkan dengan pelarut etanol 70 % sebanyak 1 L. Maserasi dilakukan selama 7 hari dalam ruangan yang terlindung dari cahaya matahari dan dilakukan pengadukan secara berkala. Maserasi pertama dilakukan selama 5 hari dengan etanol sebanyak 750 ml selama penyarian diaduk 5 kali. Setelah itu ekstrak yang diperoleh disaring dengan menggunakan kain flannel, kemudian hasil sarinya di remaserasi sebanyak 1 kali selama 2 hari dengan perbandingan 1 : 2,5 bagian. Remaserasi dilakukan menggunakan sisa dari pelarut etanol sebesar 250 ml dan didapatkan ampas. Maserat I dan II digabungkan, hasil dari maserat tersebut diuapkan pada waterbath pada temperatur 50 0 C sehingga diperoleh hasil ekstrak kental (Anief, 2000)..00..

3. Uji Kualitatif Senyawa Flavonoid Filtrat ekstrak kental daun rumput teki sebanyak 0,5 ml ditambahkan 5 ml ammonia encer dan 5 ml H 2 SO 4 pekat. Adanya senyawa flavonoid ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi kuning karena penambahan H 2 SO 4 pekat (Markham, 1988). 4. Pengujian Aktivitas Antioksidan Masing-masing konsentrasi ekstrak etanol daun rumput teki dan vitamin C diambil sebanyak 100 µl dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kedalam tiap tabung reaksi ditambahkan 1 ml larutan DPPH 0.4 mm dalam etanol p.a, volume dicukupkan dengan etanol p.a sampai 5 ml, Selanjutnya dihomogenkan dengan vortex selama 1 menit dan diin kubasi pada suhu 37 0 C selama 10 menit sesuai hasil penentuan operating time yang diperoleh. Selanjutnya serapan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang antara 518 nm sesuai hasil penentuan panjang gelombang maksimum yang diperoleh. Sebagai kontrol digunakan larutan DPPH. 5. Analisis Data Nilai didapatkan dengan menggunakan rumus persamaan regresi (x,y), dimana x sebagai konsentrasi (ppm) dan y sebagai persentase aktivitas antioksidan. Persentase aktivitas antioksidan didapatkan dengan rumus : % aktivitas antioksidan = x 100 % Nilai IC 50 menunjukkan konsentrasi yang dapat meredam radikal DPPH sebanyak 50%. ekstrak etanol daun rumput teki dan vitamin C diperoleh dengan rumus: Y = BX + A Nilai IC 50 didapatkan dari nilai x setelah mengganti y dengan 50. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Determinasi Tanaman Hasil determinasi tanaman rumput teki Cyperus rotundus L. adalah sebagai berikut : 1b-2b-3b-4a-5b..20. Familia Cyperaceae 1a-2b- 3a..3. Genus Cyperus. Spesies Cyperus rotundus L. Berdasarkan hasil determinasi tanaman dapat diperoleh kepastian bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun rumput teki (Cyperus rotundus L.). 2. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) Hasil ekstrak kental daun rumput teki yang diperoleh sebanyak 11,2 gram dengan

perhitungan rendemen sebanyak 11,2 % yang berarti kandungan zat aktif yang tersari cukup bagus karena memenuhi standar minimum yaitu lebih dari 10 %. Ekstrak kental daun rumput teki yang diperoleh berwarna kuning tua dan berbau khas. 3. Uji Kualitatif Senyawa Flavonoid Flavonoid Gambar 1. Hasil pengujian kualitatif senyawa flavonoid H + OH - Flavonol Gambar 2. Reaksi kimia identifikasi flavonoid Hasil pengujian kualitatif senyawa flavonoid pada gambar 1 menunjukkan bahwa daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung senyawa flavonoid yang ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi warna kuning karena penambahan ammonia encer dan H 2 SO 4 pekat. 4. Pengujian Aktivitas Antioksidan Pengujian aktivitas antioksidan (Cyperus rotundus L.) diawali dengan penentuan panjang gelombang maksimum DPPH pada rentang ƛ 495-530 nm. Hasil yang diperoleh yaitu DPPH 0,4 mm dalam etanol p.a memiliki panjang gelombang maksimum sebesar 518 nm dengan absorbansi sebesar 0,795. Langkah selanjutnya yaitu penentuan operating time. Berdasarkan hasil penentuan operating time diperoleh bahwa pengujian antioksidan akan sangat baik jika dilakukan inkubasi pada suhu 37 0 C selama 10 menit. Sampel Vitamin C Ekstrak etanol daun rumput teki Tabel I. Hasil pengujian aktivitas antioksidan vitamin C dan Konsen trasi (ppm) Mean±SD IC 50 (pp m) 2 3,80±0,990 10,2 4 21,246±2,178 5 8 36,778±4,686 250 51,421±0,680 198, 500 68,855±3,896 36 750 81,082±4,828 Dari tabel diatas dapat diketahui rata-rata persentase aktivitas antioksidan vitamin C lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata persentase aktivitas antioksidan (Cyperus rotundus L.) pada berbagai konsentrasi. Semakin besar konsentrasi ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan vitamin C yang ditambahkan

dalam pengujian, maka persentase penangkapan radikal DPPH semakin besar pula. Besarnya konsentrasi yang dapat menghambat 50 % (IC 50 ) radikal DPPH oleh ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan vitamin C dapat dilihat pada tabel diatas, dimana nilai IC 50 vitamin C sebesar 10,25 ppm sedangkan nilai IC 50 ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) sebesar 198,36 ppm. Nilai berbanding terbalik dengan daya antioksidan. Semakin besar nilai maka daya antioksidannya semakin kecil begitupun sebaliknya, sehingga dapat disimpulkan bahwa vitamin C mempunyai daya antioksidan yang lebih besar dibanding ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.). Vitamin C memiliki daya antioksidan yang kuat sedangkan (Cyperus rotundus L.) memiliki aktivitas antioksidan yang rendah. Hal ini dikarenakan vitamin C merupakan senyawa murni yang memiliki potensi kuat sebagai antioksidan, sedangkan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) masih merupakan campuran dari beberapa macam senyawa seperti kaempferol dan catechin yang mungkin dapat mengganggu dalam proses pengujian aktivitas antioksidan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC 50 sebesar 198,36 ppm. 2. Ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) tidak memiliki daya aktivitas antioksidan yang sebanding dengan vitamin C. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi quersetin dan senyawa lain yang terkandung dalam daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) yang dapat berpotensi sebagai antioksidan. 2. Perlu dilakukan penelitian mengenai aktivitas antioksidan dari daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dengan berbagai metode baik secara in vitro maupun in vivo. DAFTAR PUSTAKA 1. Pasaribu, G., Setyawati T., 2011, Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Ekstrak Etanol Kulit Kayu Raru (Cotylelobium SP), J: Penelitian Hasil Hutan, 29 (4), 322-330. 2. Lumbessy, M., Abidjulu, J., dan Paendong J.J.E., 2013, Uji Total Flavonoid Pada Beberapa Tanaman Obat Tradisonal Di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara, J:MIPA, 2 (1), 50-55. 3. Khrisna, S., Renu, S., 2012, Isolation and Identification Of Flavonoids From Cyperus Rotundus Linn ( In Vivo and In Vitro), J: Drug Delivery & Therapeutics, 3 (2), 109-113.

4. Anief, M., 2000, Ilmu Meracik Obat, Cetakan ke sembilan, 169, Gadjah Mada UI Press, Yogyakarta. Padmawinata, K., 10, 15, Penerbit ITB, Bandung. 5. Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Oleh