BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis membuat perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Pelatihan kepala sekolah dan pengawas sekolah berprestasi

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

BAB I DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN

Program Kerja. PS Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNHAS

BAB. I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang secara umum dianggap penting

dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora.

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

U N I V E R S I T A S N E G E R I G O R O N T A L O

PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS Menuju. Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M) POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TAHUN

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jayanti Putri Purwaningrum, 2015

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS

MATERI PRESENTASI SELEKSI CALON DEKAN. Dr.Ida Bagus Putera Manuaba, Drs., M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dengan jelas. Perubahan tersebut diantaranya perubahan dalam

RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

MANUAL MUTU AKADEMIK KATA PENGANTAR

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Program Studi Magister Manajemen (Penyelenggara Fakultas Ekonomi)

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa:

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB I PENDAHULUAN. anak didik kita diberi bekal ilmu yang memadai melalui jalur pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

RENCANA STRATEGIS No :..

KEBIJAKAN DAN SISTEM PENDIDIKAN TINGGI. Kopertis VII Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sosial masyarakat. Begitu juga bagi kalangan civitas

LAPORAN KINERJA TAHUN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PROGRAM KERJA. PS Doktor Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

DRAFT RENCANA STRATEGIS

TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent)

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

RKAT PENGEMBANGAN FH UII 2018: OPTIMALISASI INTEGRASI BERBASIS STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PRA RAKORJA TENDIK FH UII 1 AGUSTUS 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan di abad 21 menuntut perubahan peran guru. Guru

SOSIALISASI UNIVERSITAS BUNG HATTA. menjadi perguruan tinggi unggul dan bermartabat menuju universitas berkelas dunia

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

RENCANA KERJA NOMINE CALON REKTOR ITB MEMANDU ITB MENUJU THE CENTER OF EXCELLENCE II. PERSPEKTIF SEBAGAI NOMINE CALON REKTOR

BAB I PENDAHULUAN. dunia perguruan tinggi di Indonesia, maka sangatlah logis apabila. maupun jurnal intemasional. Hal ini merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya kompetisi antarnegara di dunia sebagai akibat. tumbuhnya era perdagangan bebas menyebabkan semakin meningkatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. PROGRAM STUDI: PELATIHAN OLAHRAGA PARIWISATA (POPARI) A. Identitas Jurusan/Program Studi 1. Nama Program Studi : Pelatihan Olahraga Pariwisata

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

PEDOMAN Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan FOR/SPMI-UIB/PED

KURIKULUM PROGRAM STUDI AGRIBISNIS YANG BERBASIS KOMPETENSI ABSTRAK

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebebasan arus jasa dan kebebasan arus tenaga kerja terdidik.

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan diri agar berupaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi baik

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI. Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

RIP Institusi STRATEGI KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA RIP IAIN SULTAN AMAI GORONTALO Matriks BIDANG : PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

RENCANA STRATEGIS JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA TAHUN

PROGRAM KERJA PDIE FEB UB. Program Kerja Program Doktor Ilmu Ekonomi

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan menyelenggarakan dan mengimplementasikan pendidikan tinggi, berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan sivitas akademika yang responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Undang-Undang Pendidikan Tinggi: 2012). Hal ini menyatakan peranan pendidikan tinggi sangat strategis dalam kehidupan bangsa dan berfungsi sebagai agen perubahan di dalam masyarakat dan sebagai wadah yang menghasilkan dan menyampaikan ilmu dan knowledge. Perguruan tinggi kontemporer harus memiliki pondasi yang kokoh agar siap menghadapi setiap perubahan dalam lingkungan strategisnya. Sebagaimana yang dikemukakan Rumate (2013) tentang strategi peningkatan kualitas pendidikan tinggi jangka panjang adalah perguruan tinggi mampu untuk menempatkan dirinya dan menempatkan sistem dengan segala keterbatasan dan kelebihan pada posisi terbaik di masa depan agar mampu menghadapi tantangan, implikasinya perguruan tinggi harus dapat melakukan telaah kritis, memiliki wawasan masa depan, dalam menghadapi perubahan dan paradigma baru pendidikan tinggi. Sumber: Rumate (2013) Gambar 1.1Telaah Strategis Pendidikan Tinggi 1

Orientasi tantangan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi, tidak lagi pada level nasional, namun telah bergeser pada persaingan perguruan tinggi secara global. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah kesepakatan perdagangan bebas (termasuk bidang pendidikan tinggi), baik regional maupun global, pada tahun 2010 adalah batas akhir penerapan AFTA, implikasinya pada tahun tersebut Perguruan Tinggi Asing (PTA) akan dapat beroperasi secara mandiri di Indonesia (Iisip: 2011). Implikasi hal tersebut juga terlihat pada UU No. 12 Tahun 2012 Bab VI pasal 90 tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh lembaga negara lain. Hal ini memberikan dampak sangat diperlukannya ketangkasan organisasi dalam menghadapi setiap tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi di masa depan. Terlebih hal strategis yang menjadi isu hangat dalam pendidikan tinggi saat ini adalah berlomba-lombanya perguruan tinggi menjadi World Class University. Sementara untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan perubahan dalam membenahi kondisi perguruan tinggi, dan perguruan tinggi harus dapat bertindak menjadi agen perubahan (agent of changes) yang menjadi penghubung antara sumber ide, pengetahuan, dan perubahan teknologi sesuai dengan target masyarakat yang dituju, sehingga dapat menjadi penghasil ide, pengetahuan, dan teknologi yang selalu bertumbuh dan memberi dampak di masyarakat. Demikian pula program studi sebagai bagian dari pendidikan tinggi yang dapat menyalurkan dan mengembangkan keilmuan dan berpikir kreatif untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan mengembangkan potensi keilmuannya dengan maksimal untuk membangun bangsa yang cerdas. Tantangan yang juga dihadapi dalam perguruan tinggi adalah tantangan yang diimplikasikan oleh tingkat kompetisi yang semakin tinggi, perkembangan ilmu-ilmu baru, perubahan dan ketidakstabilan sosial, dan kebijakan yang berubah dalam perguruan tinggi, serta perubahan lingkungan kerja yang disebabkan oleh keberagaman tenaga kerja (dosen dan karyawan), serta perubahan dan pergeseran harapan dari stakeholder perguruan tinggi yang menuntut adanya peningkatan kompetensi dan keahlian. Menurut Marquardt (2002) hal tersebut adalah kekuatan yang paling signifikan yang dapat mengubah organisasi dan 2

menjadi organisasi pembelajar (learning organization), agar dapat mentransformasikan dirinya dengan daya adaptabilitas yang tinggi untuk mengatasi setiap tantangan tersebut. Untuk memenuhi tantangan lingkungan yang berubah dengan cepat, maka organisasi harus menjadi lebih fleksibel, responsif, serta bersedia berubah, beradaptasi, dan bertransformasi menjadi lebih baik. Organisasi harus menciptakan dan mengasimilasi pengetahuan baru dengan kecepatan yang lebih baik, mendorong terjadinya kreatifitas, dan belajar untuk bekerja dengan cara-cara baru (Dess dan Picken dalam Singh, 2010). Hal ini mengimplikasikan pentingnya membangun insan Pendidikan Tinggi yang cerdas, dan berlandaskan knowledge, serta selalu memperbaharui diri. Demikian pula dengan Universitas Bengkulu yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri satu-satunya yang terdapat di provinsi Bengkulu. Perguruan Tinggi ini berdiri sejak tahun 1982, berdasarkan hasil peringkat Perguruan Tinggi Indonesia versi 4icu (International Colleges and Universities) yang dimuat pada website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014, menyebutkan Universitas Bengkulu berada pada peringkat 41 diantara 385 Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia. Universitas Bengkulu berperan dalam mensukseskan pembangunan di kota Bengkulu dan diberikan tanggung-jawab dalam mengembangkan dan meningkatkan perannya dalam membangun generasi muda bangsa yang berkualitas di Provinsi Bengkulu. Sebagai Universitas terbaik dalam Provinsi tersebut, menjadikan perguruan tinggi ini menjadi panutan kepada perguruan tinggi lainnya yang berada di Provinsi Bengkulu. Implikasinya Universitas Bengkulu memiliki peran yang besar dalam membentuk generasi muda setempat dan putera daerah Provinsi ini. Menurut pemerintah dalam Strategi Pendidikan Tinggi Jangka Panjang tahun 2003-2010, perguruan tinggi berperan sebagai pendorong kemajuan daya saing bangsa adalah melalui pengembangan dan kreasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dihasilkan. Perguruan tinggi yang sehat menghasilkan organisasi yang adaptif dan responsif terhadap perubahan namun tetap akuntabel dan dapat mempertanggungjawabkan organisasinya kepada lingkungan. 3

Penelitian dilakukan pada Fakultas Ekonomi dikarenakan banyaknya lulusan Fakultas Ekonomi yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga membutuhkan dasar untuk membangun keunikan dan peningkatan daya saing lulusan melalui pengembangan, peningkatan, pemantapan, serta program akademik yang strategis, efektif, dan komprehensif, yang relevan dengan perkembangan era globalisasi. Serta faktor yang mendasari penelitian dilakukan pada tingkat program studi adalah karena Program Studi menjadi organisasi yang secara langsung menyelenggarakan pendidikan tinggi yang diaplikasikan kepada mahasiswa, serta merancang dan membentuk lulusan secara langsung sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan, selain itu masing-masing program studi juga memiliki visi mewujudkan persaingan tingkat ASEAN. Program studi yang dianalisis dalam penelitian ini adalah tiga program studi strata satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu yaitu: No Tabel 1.1 Sampel Penelitian Program Studi Strata Satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Nama Program Studi Nomor SK pendirian 1 Ekonomi Pembangunan 0542/0/1983 8 Desember 1983 2 Manajemen 0542/0/1983 8 Desember 1983 3 Akuntansi 295/D/T/2002 12 Februari 2002 Sumber: Evaluasi Diri FEB UNIB (2013) Tanggal berdiri Akreditasi Tahun Akreditasi A 2010-2015 A 2012-2017 B 2013-2018 Penelitian ini dilakukan pada masing-masing program studi dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi perubahan dan perkembangan knowledge yang dinamis, dan sebagai proses bercermin yang diperlukan untuk proses peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Menurut Mondy (2008: 211) organisasi pembelajar (learning organization) menyadari pentingnya pelatihan dan pengembangan yang terkait dengan kinerja berkelanjutan dan mau mengambil tindakan yang tepat. Proses ini dapat menjadi modal dalam pengembangan titik lemah sebagai suatu awal pengembangan masa depan yang lebih baik. Berdasarkan pada Evaluasi Diri Program Studi Ekonomi Pembangunan (2011), 4

Evaluasi Diri Manajemen (2012), dan Evaluasi Diri Akuntansi (2013), diperoleh data dan informasi tentang kondisi yang dialami program studi sebagai berikut: 1. Daya saing lulusan perlu ditingkatkan terutama menghadapi persaingan tingkat nasional maupun internasional, implikasinya sistem pembekalan menghadapi persaingan kerja harus dikembangkan secara memadai. 2. Sistem reward yang dapat mempercepat pertumbuhan dan semangat dalam berkarya masih dapat dikembangkan dengan maksimal, untuk memacu kreatifitas para civitas akademika dengan budaya akademisi yang tinggi. Hal ini salah satunya dapat dilihat dari karya yang dihasilkan dalam penelitian dosen dalam tiga tahun terakhir masa akreditasi masing-masing yaitu Program Studi Ekonomi Pembangunan 60 judul, Program Studi Manajemen 91 judul, Program Studi Akuntansi 99 Judul. Jumlah penelitian yang dihasilkan oleh dosen tersebut termasuk dalam jumlah yang sedikit menurut pernyataan pada masing-masing program studi (Evaluasi Diri EP: 2011, Evaluasi Diri PSM: 2012, dan Evaluasi Diri PSA: 2013). 3. Sangat diperlukannya upaya dari pendidikan tinggi maupun dari program studi untuk menstimulus tumbuhnya inovasi-inovasi dalam 'transfer of values' untuk mempercepat tumbuhnya kepemimpinan berkualitas yang akan berimplikasi untuk membentuk pemimpin yang visioner dan program-program kreatif yang dihasilkan. Hal ini sangat diperlukan dikarenakan dalam tabel SWOT pada laporan evaluasi diri masing-masing program studi, hal yang menjadi tantangan dalam perubahan pada masa kontemporer adalah teknologi informasi yang cepat, yang berdampak pada peningkatan persaingan dengan program studi lain dari Universitas lainnya dan tingginya harapan stakeholder terhadap pengelolaan program studi yang lebih baik, serta perubahan organisasi dari luar yang lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan, sehingga organisasi harus berani keluar dari zona nyaman dan mengubah rutinitas-rutinitas yang biasa dilakukan, dibutuhkan kesiapan dalam menghadapi perubahan. 4. Model-model perkuliahan yang membutuhkan berbagai inovasi dan kreativitas dari civitas akademika dalam meningkatkan kualifikasi mahasiswa yang dapat 5

diakomodasikan dalam sebuah sistem baru yang dapat mewadahi baik sistem lama maupun temuan-temuan sistem baru yang mengintegrasikan gagasan penyelesaian masalah. 5. Banyaknya jumlah perguruan tinggi yang menawarkan program studi sejenis, tingkat persaingan menjadi tinggi dan program studi di tuntut untuk dapat menghasilkan lulusan yang sanggup bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain yang kapasitasnya lebih besar. 6. Tuntutan perubahan dunia kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan perubahan kurikulum yang dilakukan, implikasinya diperlukan upaya untuk mengimbangi perubahan teknologi yang cepat dan metode proses belajar mengajar yang masih harus diperbaharui, implikasinya dibutuhkan kepekaan dan daya adaptasi yang tinggi untuk mengatasi hal tersebut. 7. Kegiatan akademik di kampus termasuk dalam kategori yang harus ditingkatkan, serta perlu diupayakan peningkatan produk yang dihasilkan oleh program studi seperti model, karya inovatif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, dan produk fisik yang dapat dihasilkan oleh program studi. Data yang berhubungan dengan informasi tersebut terdapat dalam tabel 1.2 di bawah ini. Tabel 1.2 Hasil Penelitian, Model Karya Inovatif, dan Produk Fisik Program Studi No Program Studi Jumlah penelitian dalam tiga tahun terakhir dalam masa akreditasi 1 Ekonomi Pembangunan Produk Program Studi, model-model karya inovatif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian 60 Judul Penelitian kerjasama dengan Pemerintah dan penelitian kerjasama dengan Bank Indonesia, dalam bentuk penelitian terapan. Program studi ini belum menemukan model karya inovatif, dan hak paten, serta pengembangan prosedur kerja program studi. 2 Manajemen 91 Judul, Publikasi dalam media dan jurnal nasional serta Produk dan karya ilmiah: 17 iklan televisi, 17 iklan poster, 17 perencanaan pemasaran atau marketing plan. 6

internasional 17 judul: 2 dipublikasi dalam jurnal internasional 5 dipublikasi dalam jurnal terakreditasi 11 dipublikasikan dalam jurnal lokal Ket: Jumlah publikasi yang dihasilkan dosen tampak kecil dikarenakan sebagian penelitian telah dipublikasikan dalam konferensi atau proceeding pada tingkat nasional dan internasional. Karya Akademik: Skripsi mahasiswa yaitu 426 judul Mahasiswa dan dosen menerbitkan: 10 jurnal dalam jurnal Management Insight 1 jurnal dalam seminar internasional. Karya inovatif dari hasil kerjasama dengan pihak-pihak: Pemerintah Daerah, DIKTI, Bank Indonesia, pengusaha nasional, dan lain-lain dalam bentuk penelitian terapan (dalam merumuskan model/kebijakan pengelolaan organisasi). Produk yang dihasilkan dalam penelitian adalah proceeding. 3 Akuntansi 99 Judul Karya Akademik: Skripsi mahasiswa yaitu 416 judul Publikasi oleh dosen dan mahasiswa: 45 jurnal dipublikasi dalam jurnal Akuntansi 9 jurnal dipublikasi dalam fairness Maksi 4 jurnal dipresentasikan di Universitas Pendidikan Indonesia, 6 jurnal dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi (SNA) 27 jurnal dipresentasikan dalam seminar internasional MIICEMA Dari hasil tersebut masing-masing program studi memiliki tantangan dan perlu mengembangkan kapasitas dan bertumbuh secara berkelanjutan, implikasinya adalah seluruh civitas akademika harus dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas mereka. Oleh karena itu, membangun mental dan pola pikir insan pembelajar di dalam pendidikan tinggi menjadi hal penting dalam masa kontemporer. 7

Pencapaian program studi di masa yang akan datang sangat bergantung pada bagaimana proses memperkuat organisasi menjadi orang-orang cerdas, yang berlandaskan knowledge dan selalu memperbaharui diri. Pada masa kontemporer, membangun pondasi organisasi yang kuat dan kokoh adalah keharusan. Pondasi yang kuat menjadi tuntutan untuk selalu berkembang, dan pondasi yang kuat tersebut dapat dibentuk apabila organisasi mau memperbaiki diri ke arah kemajuan secara berkelanjutan. Sumber: Ayling (2014) Gambar 1.2 Elemen Learning Organization Dengan menjadi learning organization, mengimplikasikan lingkungan kerja yang terbuka dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, aktif dalam memanfaatkan pengetahuan, memberikan kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif, memegang keyakinan bahwa solusi untuk permasalahan terdapat pada masing-masing individu dalam organisasi, aktif dalam mengkomunikasikan ide-ide dan konsep serta berusaha untuk menciptakan masa depannya sendiri, dimana mengasumsikan bahwa belajar adalah proses berkelanjutan dan kreatif, sehingga selalu berkembang, beradaptasi, dan bertransformasi sebagai suatu tanggapan dari penyesuaian terhadap perubahan (Rheem,1995 dalam Ayling, 2014:16). 8

Dengan adanya lanskap kompetitif baru, maka dalam menghadapinya dibutuhkan jenis organisasi yang baru, yaitu sebagai organisasi baru yang sukses menghadapi lanskap kompetitif baru tersebut dengan membangun fleksibilitas dan kelenturan strategik di dalam organisasi. Penelusuran terhadap program studi sebagai suatu learning organization sangat dibutuhkan, untuk mendapatkan suatu hasil konkret, agar program studi dapat mengetahui sejauh manakah ia telah menjadi organisasi pembelajar. Hal ini penting agar dimiliki kesiapan yang tinggi untuk mengidentifikasi peluang terbaik di masa yang akan datang dan melakukan refleksi pada setiap kejadian, untuk fokus dalam memperoleh dan mengembangkan knowledge dan cerdas dalam menghasilkan solusi. Namun salah satu permasalahan yang dialami adalah sebagian besar organisasi, tidak mengetahui apakah organisasinya telah menjadi organisasi pembelajar (learning organization) atau belum, serta tidak memilliki alat dan proses untuk mengukur learning organization di dalam organisasinya sendiri, termasuk program studi yang dianalisis dalam penelitian ini, sehingga kurang dalam menggali keterangan dan membandingkan organisasinya dengan organisasi lainnya. Oleh karena itu, dengan dilatarbelakangi oleh alat ukur yang ditemukan Garvin, Edmonson, dan Gino pada tahun 2008 yang merumuskan alat ukur untuk mengetahui sejauh mana implementasi learning organization, yang dapat menemukan suatu organisasi adalah organisasi pembelajar atau belum, melihat kedalamannya, dan mengetahui key areas yang membutuhkan peningkatan. Instrumen ini dibagi menjadi tiga pilar yaitu: [1] A supportive learning environment atau lingkungan yang mendukung terciptanya pembelajaran, terdiri dari subkomponen psychological safety, appreciation of differences, oppeness to new ideas, time for reflection; [2] Concrete learning processes and practices atau proses dan praktik belajar konkret, yang terdiri dari subkomponen experimentation, inforation collection, analysis, education and training, serta information transfer; [3] Leadership that reinforces learning atau kepemimpinan yang memperkuat pembelajaran. Instrumen ini dapat melihat sejauh manakah organisasi atau program studi yang diteliti bertindak sebagai learning organization, implikasinya adalah dapat menelusur pada kognitif dosen dan karyawan dalam memperluas pengetahuan mereka dan mengintegrasikan 9

serta memodifikasi perilaku mereka agar dapat tercipta insan-insan sebagai agen perubahan dan orang-orang pembelajar di dalam organisasi. Berdasarkan informasi dan data kondisi awal yang dialami masing-masing program studi, analisis lebih lanjut dilakukan dalam mengukur implementasi learning organization pada ketiga program studi ini, dalam tujuan membangun organisasi yang cerdas dan sanggup menjawab setiap tantangan yang dialami oleh program studi. Hal ini dilakukan dalam tujuan untuk menghasilkan masukan penting kepada pimpinan dan seluruh komunitas anggota program studi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran kepada setiap anggotanya, tercipta praktek dan proses menjadi organisasi pembelajar yang lebih nyata, dan melalui kepemimpinan memberikan ruang dan peluang kepada anggota dan organisasi untuk bertumbuh, sehingga tercipta partisipasi kepemimpinan strategis yang bersinergi dalam mencapai visi dan menciptakan keunggulan dan pertumbuhan untuk masing-masing program studi. Dengan demikian terhadap latar belakang dalam kondisi strategis masing-masing program studi maka dilakukan penelitian dengan judul ANALISIS PENGUKURAN LEARNING ORGANIZATION DAN LANGKAH STRATEGIS PENINGKATANNYA PADA PROGRAM STUDI STRATA SATU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BENGKULU 1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Rumusan masalah yang ingin diangkat dalam penelitian ini adalah: 1. Sejauh manakah ukuran learning organization pada Program Studi Ekonomi Pembangunan? 2. Sejauh manakah ukuran learning organization pada Program Studi Manajemen? 3. Sejauh manakah ukuran learning organization pada Program Studi Akuntansi? 4. Apakah terdapat perbedaan pada implementasi learning organization antara Program Studi Ekonomi Pembangunan, Program Studi Manajemen, dan Program Studi Akuntansi? 10

5. Apa langkah dan upaya strategis dalam meningkatkan implementasi learning organization pada masing-masing Program Studi sesuai dengan masing-masing capaian implementasi agar menjadi learning organization yang lebih baik? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengukur implementasi learning organization pada Program Studi Ekonomi Pembangunan 2. Untuk mengukur implementasi learning organization pada Program Studi Manajemen 3. Untuk mengukur implementasi learning organization pada Program Studi Akuntansi 4. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan pada implementasi learning organization antara Program Studi Ekonomi Pembangunan, Program Studi Manajemen, dan Program Studi Akuntansi? 5. Untuk merumuskan langkah dalam meningkatkan penerapan learning organization pada masing-masing program studi sesuai dengan masing-masing pengukuran implementasi learning organization agar menjadi learning organization yang lebih baik? 1.4 Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yaitu: 1. Bagi Program Studi dalam Universitas Bengkulu Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan, masukan, dan informasi kepada program studi, sehingga masing-masing program studi dapat mengetahui penerapan learning organization yang terdapat dalam program studinya dan dengan mengetahui kondisi yang dialami dapat menjadi suatu implikasi untuk menghasilkan langkah yang tepat dalam mengambil langkah strategis melakukan peningkatan menjadi suatu learning organization untuk mendukung pencapaian cita-cita yang diharapkan dalam visi program studi. 11

2. Bagi Para Dosen dalam Perguruan Tinggi Penelitian diharapkan mampu menjadi bahan masukan kepada para dosen untuk dapat mendukung dan berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan dan iklim yang mendukung learning di dalam organisasinya dan para dosen dapat semakin memperkuat dan memahami proses dan praktik learning yang harus dikembangkan untuk membangun program studi menjadi organisasi yang kuat. 3. Bagi Para Pemimpin dalam Program Studi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada para pemimpin dalam masing-masing Program Studi, untuk dapat memahami hal-hal yang berhubungan pada peranan strategik pemimpin dalam learning organization, dan pemimpin semakin dapat meningkatkan partisipasinya dalam berperan sebagai leader yang memperkuat pembelajaran di dalam program studi. 4. Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan masukan untuk tingkat fakultas dalam mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan pendidikan tinggi. Implikasinya apabila program studi mengalami pertumbuhan, maka fakultas sebagai satu kesatuan di dalamnya juga dapat mengalami kemajuan. Hasil pengukuran learning organization dapat menjadi masukan dan bahan perencanaan untuk mengatur langkah dan pertimbangan lebih lanjut agar masing-masing program studi dapat selalu bertumbuh dan mengalami peningkatan. 5. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai dukungan empiris yang berkaitan dengan penelitian sejenis, sehingga diharapkan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. 12

6. Bagi Penulis Bagi penulis secara pribadi penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan learning organization di dalam lingkup perguruan tinggi, sehingga penulis dapat memiliki keterampilan, kemampuan, serta pengetahuan tentang pengukuran dan penghitungan implementasi program studi dalam perguruan tinggi sebagai suatu organisasi pembelajar (learning organization), dan memiliki kemampuan dalam langkah penindaklanjutan hasil capaian yang diperoleh untuk menyusun langkah strategis peningkatan learning organization. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu pada Program Studi Strata satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu. Penelitian dilakukan dalam tiga program studi yaitu Program Studi Ekonomi Pembangunan, Program Studi Manajemen, dan Program Studi Akuntansi. Penelitian ditujukan pada seluruh dosen, karyawan, dan pustakawan. Cakupan dalam penelitian ini bersesuaian dengan tools untuk mengukur learning organization adalah menggunakan three building blocks yang dihasilkan oleh Garvin et al. (2008). Oleh karena itu, cakupan penelitian adalah sesuai dengan pilar-pilar pembangun learning organization serta sepuluh subkomponen pembangun learning organization. Dalam setiap pilar maupun subkomponennya terdapat benchmark atau skor patokan yang menjadi landasan dalam menentukan dan menggambarkan posisi kondisi yang dialami apakah telah menjadi pilar yang baik dalam membangun learning organization, sehingga pengukuran learning organization menjadi lebih terukur dan teridentifikasi dengan baik. 13