JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 21, No.3 Desember 2016 ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Penjualan Pabrik Kemplang Matahari 222 Palembang Tahun Jenis Produksi

PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT (BEP) PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CINCAU BUKIT ERNANI DI BUKIT BESAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2.2 Penggolongan Biaya Menurut sifatnya, biaya dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PADA ALUMINIUM MUSI II PALEMBANG

Fungsi biaya. Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Perencanaan Kapasitas Produksi Menggunakan Metode Break Even Point (Studi Kasus pada Usaha Kerajinan Tangan Ardy Craft) JURNAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH MATEMATIKA EKONOMI BREAK EVENT POINT KELAS : B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA UNIT USAHA KONVEKSI KERUDUNG (NADIA COLLECTION)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN POINT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATEMATIKA EKONOMI. Analisis Pulang Pokok Fungsi Konsumsi dan Tabungan Model Penentuan Pendapatan Nasional

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TITIK IMPAS PADA HOTEL WISATA GRAND BARUMBAY & RESORT SAMARINDA KHAS KALIMANTAN TIMUR UNTUK TAHUN 2009, 2010 & 2011.

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

MATEMATIKA BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

Aplikasi Fungsi Linear. Telkom University Alamanda

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA USAHA KERIPIK SINGKONG BAROKAH DESA KARANG REJO KABUPATEN PESAWARAN

ANALISA BREAK EVENT POINT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk

Analisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar. 2.Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar

Manajemen Keuangan. Break-Even Point

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT (BEP) DALAM JUMLAH UNIT DAN RUPIAH PADA USAHA GENTENG SRI DI TALANG KELAPA

METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Aplikasi kuadratik dalam ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu

Penetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

BAB II LANDASAN TEORI

Break Even Point. Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY

How to Build a Good Financial Plan

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

III. METODE PENELITIAN. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jewawut, pencampuran bahan-bahan, mencetak/membentuk choco chip,

PERHITUNGAN TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT) PADA PD MIE BERKAH PALEMBANG

MODUL ANALISIS BIAYA PRODUKSI ANALISIS BIAYA PRODUKSI. Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB

ANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PRODUKSI KERUPUK TEMPE DI GAMPONG SEUNEUBOK SEUMAWE KECAMATAN PEULIMBANG KABUPATEN BIREUEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri)

ANALISIS RENTABILITAS USAHA PEMBUATAN TEMPE DI KELURAHAN SIDODADI KOTA SAMARINDA

PENERAPAN BREAK-EVEN DAN SALES MINIMAL DALAM PRODUKSI BRIKET BATUBARA PADA USAHA KARYA BERSAMA SAMARINDA

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

ANALISIS EKONOMI KEGIATAN PRODUKSI PANGAN

ANALISIS PENERAPAN BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA CV. MAWAR LUBUKLINGGAU

Transkripsi:

PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT (BEP) PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CINCAU BUKIT ERNANI DI BUKIT BESAR PALEMBANG Reni Agustina 1, A. Jalaluddin Sayuti 2, Dibyantoro 3 Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya (email: a.reni2477@yahoo.com & abdjsayuti@gmail.com) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui titik impas berdasarkan rupiah dan per unit produk cincau hitam, untuk memastikan tingkat keuntungan dan rencana keuntungan. Dalam menganalisis masalah, penulis menggunakan observasi, wawancara, serta menggunakan rumus Break Even Point (BEP). Berdasarkan perhitungan, Break Even Point dari Cincau Bukit Ernani dalam rupiah adalah Rp 363.980.247,39 dan dalam unit 97,061 kg dan 24,265 baki. Pada tahun 2016, Cincau Bukit Ernani ingin merencanakan untuk menghasilkan keuntungan 700.000.000,00 Untuk mencapai laba tersebut, dianggarkan Cincau Bukit Ernani harus menghasilkan cincau hitam Rp 1.706.390.833 atau 455,037 kg atau 113,759 baki. Kata kunci: Perhitungan Break Even Point (BEP) Pendahuluan Latar Belakang Masalah Cincau hitam adalah gel serupa agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun cincau (janggelan). Cincau hitam merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang telah lama dikenal dan digemari masyarakat karena berasa khas, segar dan dingin serta harganya murah. Selain itu, cincau juga memiliki gizi yang tinggi yang mengandung sejumlah mineral dan karbohidrat. Makanan ini juga bermanfaat untuk kesehatan, karena dapat mencegah penyakit diabetes mellitus, jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Salah satu industri rumah tangga pangan yang memproduksi cincau hitam di Palembang adalah Cincau Bukit Ernani di Bukit Besar Palembang. Setiap hari dalam memproduksi cincau hitam, Cincau Bukit Ernani belum melakukan perhitungan secara rinci mengenai STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 1

jumlah produk yang diproduksi untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan dan belum ada perhitungan secara rinci mengenai biaya-biaya produksi yang dikeluarkan. Berkenaan dengan perhitungan biaya produksi, salah satu alat yang dapat digunakan adalah melakukan perhitungan Break Even Point (BEP). Menurut Herjanto (2008:151) analisis pulang pokok atau break even point analysis adalah suatu analisa yang bertujuan untuk menemukan satu titik dalam kurva biaya-biaya pendapatan yang menunjukkan biaya sama dengan pendapatan. Salah satu unsur penting dalam perhitungan break even point yaitu klasifikasi biaya. Klasifikasi biaya yang digunakan dalam perhitungan break even point yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) yang tujuannya yaitu untuk menentukan kapasitas produksi agar perusahaan tidak mengalami kerugian dengan biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang didapatkan. Oleh karena itu diperlukan perhitungan break even point dalam memproduksi cincau hitam agar tidak mengalami kerugian dan dapat menentukan tingkat profitabilitas badan usaha. Bahan dan Metode Data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data dan informasi yaitu dengan melakukan observasi (pengamatan) dan interview (wawancara) serta riset kepustakaan. Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang dilkaukan oleh karyawan Cincau Bukit Ernani terutama pada kegiatan produksinya dan selanjutnya wawancara kepada pemilik dan beberapa karyawan untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan penelitian ini seperti bahanbahan dan peralatan apa saja yang digunakan dalam pembuatan produk dan biayabiaya yang digunakan dalam proses produksi sehingga dari informasi itu dapat diperoleh kombinasi unit dan rupiah sebagai penentu titik impas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 2

analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini data yang lebih banyak digunakan adalah data kuantitatif, sehingga dalam analisis data kuantitatif tersebut penulis menggunakan analisis break even point sebagai berikut: Dalam Unit Produk Dalam Rupiah Keterangan: F = Jumlah biaya tetap V = Biaya variabel per unit Q = Jumlah barang yang diproduksi dan dijual Hasil dan Pembahasan Analisis break even point sangatlah penting ketika hendak membuat suatu usaha karena dengan melakukan perhitungan break even point perusahaan dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut dalam memproduksi produk mengalami keuntungan ataupun mengalami kerugian. Dalam melakukan perhitungan break even point perusahaan harus melakukan pemisahaan biay-biaya yang dikeluarkan selama periode produksi yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan secara tetap atau tidak berubah-ubah, tidak tergantung pada volume penjualan walaupun suatu perusahaan tersebut tidak melakukan penjualan. Berikut ini tabel biaya tetap yang dikeluarkan Cincau Bukit Ernani pada tahun 2015. P = Harga jual barang per unit QP = Jumlah hasil penjualan barang dalam rupiah atau nilai uang STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 3

Tabel 1 Biaya Tetap Selama Periode 2015 Cincau Bukit Ernani Jenis Biaya Total per Produksi (Rp) Gaji Karyawan 180.000.000 Sair plastik ukuran besar 200.000 Sair plastik ukuran kecil 20.000 Drum Besi 1.200.000 Drum Plastik 75.000 Ember ukuran besar 25.000 Ember ukuran kecil 60.000 Baki 2.250.000 Bor pengaduk 200.000 Kayu Pengaduk/penumbuk 120.000 Gayung 7.500 Kaleng minyak 5.400.000 Kain penyaring 240.000 Total 189.797.500 Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2016 Biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah-ubah sesuai dengan banyaknya produksi yang dilakukan. Berikut ini tabel pengklasifikasian biaya variabel untuk produk cincau hitam yang dihasilkan Cincau Bukit Erani pada tahun 2015. Biaya yang Dikeluarkan Tabel 2 Perhitungan Biaya Variabel Cincau Bukit Ernani Pada Tahun 2015 Total Biaya/ Tahun (Rp) Harga biaya/kg (Rp) Harga biaya/baki (Rp) Daun cincau kering 352.800.000 1.000 4.000 Tepung Tapioka 105.840.000 300 1.200 Daun Pandan 5.880.000 16,67 66,67 Kayu 64.800.000 183,67 734,69 Biaya Listrik 2.400.000 6,80 27,21 Biaya PDAM 2.400.000 6,80 27,21 Konsumsi 45.000.000 127,55 510,20 Karyawan Biaya Transportasi 54.000.000 153,06 612,24 Total 633.120.000 1.794,56 7.178,23 Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2016 STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 4

Berdasarkan tabel diatas biaya 7.178,23/baki. Berikut adalah tetap yang dikeluarkan Cincau Bukit Ernani adalah Rp 189.797.500 dan biaya tetap yang dikeluarkan adalah perhitungan break even point dalam jumlah rupiah dan jumlah unit menggunakan rumus Herjanto: Rp 1.794,56/kg dan Rp Rumus Break Even Point (BEP) dalam jumlah unit: TR = TC PQ = F + VQ Kilogram Cincau Hitam Atau Kilogram Cincau Hitam Baki Cincau Hitam Atau Baki Cincau Hitam Rumus Break Even Point (BEP) dalam jumlah rupiah: STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 5

Berikut perhitungan Break Even Point (BEP) dalam jumlah rupiah untuk penjualan per kilogram cincau hitam:,39 Berikut perhitungan Break Even Point (BEP) dalam jumlah rupiah untuk penjualan per baki cincau hitam: 363.980.247,39 Berdasarkan perhitungan tersebut, menunjukkan bahwa Break Even Point (BEP) tercapai apabila pada saat penjualan Rp 363.980.247,39 atau pada tingkat penjualan 97.061 Kg atau 24.265 baki dengan harga jual per kilogramnya Rp 3.750,00 dan Rp 15.000,00 per bakinya. Berikut gambar 1 dan 2 grafik Break Even Point (BEP) dari penjualan cincau hitam Cincau Bukit Ernani dalam rupiah dan unit per baki serta unit per Kilogram pada tahun 2015. STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 6

Y (Rp) Gambar 1 Grafik Break Even Point (BEP) Produk Cincau Hitam Dalam Satuan Kilogram Laba 1.323.000.000 TC TR Rp 1.323.000.000 BEP Rp 822.917.500 363.980.247,39 VC Rp 633.120.000,00 Rugi FC Rp 189.797.500,00 97.061 352.800 X (Kg) STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 7

Y (Rp) Gambar 2 Grafik Break Even Point (BEP) Produk Cincau Hitam Dalam Satuan Baki TR 1.323.000.000 363.980.247,39 BEP Rp 1.323.000.000 Laba TC Rp 822.917.500 VC Rp 633.120.000,00 Rugi FC Rp 189.797.500,00 24.265 88.200 X (Baki) Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa titik break even point akan tercapai pada penjualan 24.265 baki atau 97.061 kg dengan pendapatan sebesar Rp 363.980.247,39. Pada tahun 2015, Cincau Bukit Ernani memproduksi dan menjual cincau hitam sebanyak 88.200 baki atau 352.800 kg denan pendapatan Rp 1.323.000.000,00. Ini menunjukkan bahwa penjualan cincau hitam berada di atas tiitk break even point dan perusahaan mendapatkan keuntungan yang ditunkkan dari jumlah TR lebih besar dari TC. Dengan perhitungan tersebut Cincau Bukit Ernani dapat mengetahui produk minimum untuk mencapai break even point dan STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 8

Cincau Bukit Ernani dapat merencanakan laba yang dinginkan. Pada produksi tahun selanjutnya Cincau Bukit Ernani merencanakan laba sebesar Rp 700.000.000,00 dengan harga jual, biaya variabel, biaya tetap tidak berubah. Dalam merencanakan laba penulis menggunakan rumus dari Mulyadi (2001:236) sebagai berikut: Sedangkan Break Even Point (BEP) dalam unit unuk perencanaan laba dapat dirumuskan sebagai berikut: STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 9

Kg atau = 455.037 Kg cincau hitam = baki atau = 113.759 baki cincau hitam Untuk mencapai laba sebesar Rp 700.000.000,00 pada tahun 2016 penjualan cincau hitam yang harus dicapai yaitu Rp 1.706.390.833 atau 455.037 kg cincau hitam atau 113.759 baki cincau hitam. Simpulan dan Saran Cincau Bukit Ernani telah mendaapatkan keuntungan. Dari Berdasarkan perhitungan biaya tetap perhitungan Break Even Point dan biaya variabel produk cincau hitam (BEP) yang telah penulis pada Cincau Bukit Ernani Break Even lakukan, maka Cincau Bukit Point (BEP) dalam jumlah rupiah dan Ernani dapat melakukan dalam unit yang dihasilkan pada tahun perencanaan laba. Laba yang 2015 yaitu sebesar 97.061 Kilogram atau diinginkan Cincau Bukit Ernani 24.265 baki dan Rp 363.980.247,39. adalah Rp 700.000.000,00 Sedangkan pendapatan perusahaan untuk mencapai laba yang telah melebihi Break Even Point (BEP) yaitu direncanakan maka Cincau sebesar Rp 1.323.000.000 atau 352.800 Kg Bukit Ernani harus menjual atau 88.200 Baki cincau hitam yang berarti produknya sebanyak 455.037 STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 10

Kg atau 113.759 baki atau sebesar Rp 1.706.390.833,00. Saran yang diberikan penulis kepada Cincau Bukit Ernani hendaknya melakukan perhitungan Break Even Point (BEP) untuk mengetahui titik aman penjualan cincau hitam. Dengan mengetahui titik aman tersebut, maka Cincau Bukit Ernani dapat merencanakan laba yang diinginkan dan melakukan penjualan diatas titik impas. Pada tahun selanjutnya Cincau Bukit Ernani merencanakan laba sebesar Rp 700.000.000,00. Untuk mencapai target tersebut harus juga diiringi dengan penambahan peralatan dalam proses produksi, seperti penambahan baki dan kaleng minyak agar proses produksi berlangsung cepat dan mencapai target laba yang direncanakan. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji. 2009. Manajemen Bisnis (Edisi keempat). Jakarta: Rineka Cipta. Haming, Murdifin., dkk. 2011. Manajemen Produksi Modern. Jakarta: Bumi Aksara Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi (Edisi Ketiga). Jakarta: Grasindo. Manullang.2013. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Indeks Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Konsep Manfaat Rekayasa. Jakarta: Salemba Embat. Prawirosentono, Suyadi. 2001. Manajemen Operasi. Jakarta: Bumi Aksara. Prasetya, Heri dan Fitri Lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta:MedPress Sayuti, Abdul Jalaludin. 2013. Manajemen Kantor Praktis. Bandung: Alvabeta Suryana. 2013. Kewirausahaan (Edisi Keempat). Jakarta: Salemba Empat. Utari, Dewi, dkk., Manajemen Keuangan. 2014. Jakarta: Mitra Wacana Media. STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 11

Yusi, Syahirman dan Umiyati Idris. 2009. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kuantitatif. Palembang: Citra Books Indonesia. STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 12