1. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nanggroe Aceh Darussalam 2. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

Abstrak

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

TINGKAT PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI SISTEM TANAM LEGOWO DAN TEGEL DI KECAMATAN KRAMATWATU KABUPATEN SERANG.

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INDEK PERTANAMAN (IP-400) DALAM RANGKA KEMANDIRAN PANGAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo

I. Pendahuluan. II. Permasalahan

Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah

KERAGAAN PRODUKSI DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADA SL PTT DI KABUPATEN KUANSING

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

MINAT PETANI TERHADAP KOMPONEN PTT PADI SAWAH PENDAHULUAN

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMUPUKAN PADI SAWAH LAHAN IRIGASI DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

Kata Kunci: Keragaan, Sistem PTT, Usahatani, R/C ratio ABSTRACT

Kelayakan Ekonomi Usahatani Padi Sawah Dengan Pendekatan PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) Di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan

KELAYAKAN USAHA TANI PADI GOGO DENGAN POLA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) DI KABUPATEN ACEH BESAR, PROVINSI ACEH

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengkajian Beberapa Varietas Unggul Baru (Vub) Padi Di Lahan Rawa Lebak Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkualitas. Salah satu kendala peningkatan kualitas sumberdaya manusia adalah

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

LITKAJIBANGRAP. R.Y. Galingging, A. Firmansyah,A. Bhermana, Suparman, dan S. Agustini

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah di Jakarta

TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI PTT PADI DAN PENDAMPINGAN SL-PTT DI KALIMANTAN TENGAH

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

IDENTIFIKASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL PADI GOGO DI ACEH BESAR. The Identification Some Upland Rice Superior Varieties in Aceh Besar

Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu HP:

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

Agros Vol.16 No.2, Juli 2014: ISSN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

IV. METODE PENELITIAN

J. Agroland 24 (1) : 1-9, April 2017 ISSN : X E-ISSN :

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI MELALUI PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI SAWAH DI KABUPATEN BATANG ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

Jurnal online Pertanian Tropik Pasca Sarjana FP USU Vol.1, No.1. Juni 2013

I. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Keragaan Usahatani Kacang Hijau di Lahan Suboptimal Kabupaten Sambas

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN CIANJUR

Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian Km.6,5 Bengkulu 38119

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 1 MENINGKATKAN HASIL GABAH. Oleh : Drh. Saiful Helmy

PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI PENERAPAN KOMPONEN TEKNOLOGI PTT DI SULAWESI TENGGARA

INTRODUKSI KEDELAI VARIETAS GEMA DI DESA BUMI SETIA KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

Apa yang dimaksud dengan PHSL?

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan dengan tujuan

KAJIAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI GOGO RANCAH PADA LAHAN SAWAH SEMI INTENSIF DI KABUPATEN INDRAMAYU

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TEKNOLOGI USAHATANI KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH DI DESA WAEKASAR, KECAMATAN MAKO, KABUPATEN BURU, MALUKU

PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI BAWANG MERAH LOKAL PALU MELALUI PENDEKATAN PTT DI SULAWESI TENGAH

Pendampingan Teknologi Mendukung Swasembada Kedelai di Aceh

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 13 PADA BERBAGAI AGROEKOLOGI LAHAN SAWAH IRIGASI

PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisa Ekonomi Usaha Penangkar Benih Padi Ciherang (di Kelurahan Tamanan Kec. Tulungagung Kab. Tulungagung) Oleh : Yuniar Hajar Prasekti

Peran dan Kontribusi Hand Tractor terhadap Efisiensi Usahatani di Banten

TEKNOLOGI PRODUKSI PADI MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN DI SULAWESI SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) DI LAHAN SAWAH IRIGASI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH PENDAHULUAN

KERAGAAN USAHATANI MINA PADI

FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS TECHNOLOGY FARMING SOYBEAN AFTER RICE FIELDS IN THE WAEKASAR VILLAGE MOKO DISTRICT, BURU DISTRICT

Transkripsi:

KERAGAAN USAHATANI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI SAWAH DENGAN POLA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT):Studi Kasus di Desa Aneuk Glee Kecamatan Indrapuri Nanggroe Aceh Darussalam (The Farm Performance of New Varieties of Sawah Paddy with Integrated Crop Management Pattern: Case study in Aneuk Glee Village subdistrict of Indrapuri Nanggroe Aceh Darussalam) Emlan Fauzi 1 dan Apri Andani 2 1. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nanggroe Aceh Darussalam 2. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT This research aims to determine the performance of new varieties of farm (VUB), lowland rice through an integrated approach to crop management (ICM) in the village of Gle Aneuk Indrapuri, Aceh Besar District. Field assessment is from cooperative farmers who have lowland rice varieties with treatment, such as Cimelati, Bondoyudo, Ciherang, Kalimas, VUTB Fatmawati and IR-64. In each of these rice varieties applied packages introduced PTT technology. The result indicates that reviewed the six varieties suitable for cultivated and developed. Judging from the performance of agronomic VUTB Fatmawati better compared with 5 other varieties. VUTB Fatmawati have the greatest production (7.75 tonnes / ha) with a profit-making Rp.6.074.750, -. Fatmawati lowland rice farming system with ICM pattern is more feasible to be developed because the RC has the largest ratio (2.09) compared with the varieties Cimelati (2,06), Kalimas (2,04), Bondoyudo (2,02), Ciherang (1,51) and varieties of IR-164 (1,39). Key words: farming, rice, varieties, integrated crop management PENDAHULUAN Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) adalah tindakan usahatani secara terpadu yang bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan tanaman optimal, kepastian panen, mutu produk tinggi, dan kelestarian lingkungan (Sumarno dkk., 2000). Keterpaduan dalam PTT bukan hanya terbatas pada keterpaduan antara tanaman, sumberdaya produksi dan teknologi, namun melibatkan keterpaduan yang lebih luas, yaitu: (1) keterpaduan antarinstutusi, (2) keterpaduan antardisiplin ilmu pengetahuan, dan (3) keterpaduan analisis dan interpretasi. Tujuan PTT adalah meningkatkan produktivitas, meningkatkan nilai ekonomi usahatani malalui efisiensi input, dan melestarikan sumberdaya 166 Emlan Fauzi dan Apri Andani. Keragaan Usahatani Varietas Unggul Baru

untuk keberlanjutan sistem produksi (Ferizal dkk, 2004). PTT bukan paket teknologi, tetapi suatu pendekatan agar sumber daya tanaman, lahan, dan air dikelola sebaik-baiknya untuk mencapai produktivitas lahan dan tanaman yang optimal. PTT berlandaskan pada hubungan sinergis antara dua atau lebih komponen teknologi produksi. Beberapa komponen teknologi seperti adaptasi varietas unggul baru, sistem tanam legowo, Intermitten Irigasi, bahan organik dan Bagan Warna Daun yang telah dihasilkan (Balitbangtan, 2002 dalam Ali Nasir, 2003). Pemupukan spesifik lokasi serta pengendalian hama dan penyakit merupakan komponen teknologi yang telah melewati tahap uji adaptasi di lahan petani (Ali Nasir, 2004). Varietas unggul padi berperan besar dalam mengubah sistem pertanian subsistem menjadi usaha pertanian komersial karena kemampuan produksinya tiga kali lipat lebih tinggi dibanding varietas lokal. Pengembangan benih varietas unggul baru dirasakan mendesak untuk mengatasi stagnasi peningkatan produktivitas (leveling off) khususnya padi yang saat ini sudah makin dirasakan di sentra-sentra produksi. Ketersediaan varietas unggul di tingkat petani akan terus digalakkan dan dikembangkan dengan cara pemberdayaan kelompok-kelompok tani sebagai penangkar benih padi (Ali Nasir 2004). Peran penangkar benih padi dalam penyediaan benih bermutu sangat diperlukan untuk peningkatan produksi. Hal ini penting, karena benih dan varietas padi dapat mempengaruhi produktivitas. Varietas-varietas padi berumur genjah dan berproduksi hasil tinggi merupakan idaman bagi petani yang mengusahakan peningkatan frekwensi panen khususnya di daerah pengembangan tanaman padi. Kabupaten Aceh Besar menjadi sentra produksi beras di Provinsi Aceh dan mempunyai areal sawah irigasi yang sangat memungkinkan dikembangkan teknologi budidaya padi model PTT. Introduksi varietas-varietas unggul baru dengan sifat-sifat genetik yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan kembali produktivitas tanaman. Diantara seluruh komponen teknologi, varietas merupakan teknologi yang paling mudah dan paling cepat diadopsi oleh petani. Berangkat dari uraian di atas, maka pertanyaan yang perlu dijawab adalah bagaimana keragaan usahatani varietas unggul baru (VUB) padi sawah melalui pola pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kecamatan Indrapuri Kabupeten Aceh Besar. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan usahatani varietas unggul baru (VUB) padi sawah melalui pola pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kecamatan Indrapuri Kabupeten Aceh Besar. AGRISEP Vol. 9 No.2, September 2010 Hal: 166-174 167

METODE PENELITIAN Penentuan lokasi pengkajian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Aneuk Glee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Propinsi Aceh. Pengkajian dilakukan pada lahan sawah irigasi seluas 6 ha (enam hektar), yang melibatkan 10 orang petani kooperator yang berada pada satu hamparan. Pengkajian dilaksanakan dengan pendekatan On Farm Adaptive Research, mulai dari Januari sampai April 2008. Pengkajian lapangan di lahan sawah petani kooperator dengan perlakuan VUB padi sawah varietas Cimelati, Bondoyudo, Ciherang, Kalimas, VUTB Fatmawati dan IR-64. Pada masingmasing VUB padi tersebut diterapkan paket teknologi introduksi PTT. Beberapa komponen teknologi yang diimplementasikan pada unit hamparan pengkajian (UHP) seluas 6 ha meliputi; (a) penggunaan varietas unggul adaptif dan benih berkualitas, (b) perlakuan benih, (c) tanam tunggal bibit muda (15 hari setelah tebar), (d) penggunaan bahan organik (kompos), (e) pemupukan N berdasarkan Bagan Warna Daun, (f) pemupukan P dan K berdasarkan status hara tanah melalui uji tanah, (g) pengairan berselang (intermitten irigation), (h) pengendalian gulma dengan landak/gosrok), dan (i) pengendalian hama secara PHT, untuk lebih lengkap dapat dilihat lampiran1. Analisis Data a. Data Pengkajian Lapang ditabulasi dan dianalisa secara deskriptif yang meliputi komponen hasil (jumlah malai per rumpun, panjang malai dan gabah bernas permalai) b. Data Analisa Usahatani, Analisa usahatani pada masing-masing varietas padi sawah tersebut, meliputi : - Analisa Produktivitas Produktivitas dapat dihitung berdasarkan hasil persatuan luas lahan Produktivi tas - Analisa Pendapatan Produksi Luas Lahan Analisa pendapatan dapat dihitung melalui rumus : Pd = TR TC (Syafiri M, 2004). Keterangan : Pd= Pendapatan; TR= Total Penerimaan; TC= Total Biaya - Kelayakan Usahatani 168 Emlan Fauzi dan Apri Andani. Keragaan Usahatani Varietas Unggul Baru

Analisis kelayakan usahatani dihitung berdasarkan rumus : RC = TR/TC (Nurmanaf,et al, 2005 dalam Ariani, M dkk 2009) Dimana: R/C = Nisbah penerimaan dan biaya TR = Total Penerimaan (Rp/ha) TC = Total Biaya (Rp/ha) Dengan Kriteria : R/C > 1, usahatani secara ekonomi menguntungkan R/C = 1, usahatani secara ekonomi berada pada titik impas (BEP) R/C < 1, usahatani secara ekonomi tidak menguntungkan (rugi) HASIL DAN PEMBAHASAN Keragaan Tanaman VUB Padi Sawah dengan Pola PTT Hasil pengukuran jumlah malai/rumpun terbanyak terdapat pada varietas Bondoyudo (15,4 malai/rumpun) diikuti varietas cimelati (14,8 malai/rumpun), kalimas (14,2 malai/rumpun), Fatmawati (12,0 malai/rumpun) dan varietas IR-64 (12 malai/rumpun). Hal ini diduga dipengaruhi oleh munculnya anakan baru pada fase generatif (Chairunas dkk, 2004). Semakin banyak jumlah malai per rumpun tidak selalu berkorelasi dengan jumlah gabah yang dihasilkan. Varietas Bondoyudo mempunyai jumlah malai terbanyak (15,4 malai/rumpun) namun jumlah gabah yang dihasilkan masih rendah dibandingkan dengan varietas fatmawati. Tabel 2 menunjukkan bahwa malai rata-rata terpanjang terdapat pada varietas fatmawati (30,2 cm) dan malai terpendek terdapat pada varietas IR-64 (22.0 cm). Dilihat dari panjang malai yang dihasilkan diduga dipengaruhi oleh faktor genetik tanaman padi (Puslitbangtan, 2002), selain hal tersebut ketersediaan air pada lahan dapat juga memperpanjang malai padi (Chairunas dkk, 2004). Hasil perhitungan gabah per malai menunjukkan gabah terbanyak terdapat pada varietas fatmawati (292,0 butir), diikuti oleh varietas bondoyudo (124.0 butir), kalimas (120,1 butir), ciherang (101,8 butir), cimelati (101,8) dan terendah pada varietas IR-64 (98,3 butir). Semakin panjang malai ternyata berkorelasi dengan jumlah gabah yang dihasilkan oleh malai tersebut. VUTB Fatmawati mempunyai malai terpanjang dan gabah yang muncul ditiap malai paling banyak. Jumlah gabah dipengaruhi oleh pasokan hasil fotosintesis dan AGRISEP Vol. 9 No.2, September 2010 Hal: 166-174 169

kemampuan tanaman untuk menyerap unsur hara yang diperlukan pada saat pembentukan malai dan buah (Chairunas dkk, 2004). Selain itu sifat genetik varietas juga sangat mempengaruhi jumlah gabah per malai (Puslitbangtan, 2002). Tabel 2. Rata-rata Jumlah Malai, Panjang Malai dan Jumlah Gabah Permalai No Masing-masing Varietas Varietas Malai/ Rumpun Panjang Malai ( Cm) Jumlah Gabah Isi Per Malai 1. Cimelati 14.8 23.80 101,8 2. Bondoyudo 15.4 24,50 124,0 3. Ciherang 14.0 24,00 110,8 4. Kalimas 14,0 24,12 120,1 5. Fatmawati 12,0 30,20 292,0 6. IR-64 12,0 22.00 98,3 Analisa Usahatani VUB Padi Sawah dengan Pola PTT Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila memperoleh keuntungan dengan korbanan biaya produksi yang efisien (Syafiri M, 2004). Efisiensi ekonomi diperoleh apabila secara produksi usahatani mencapai hasil optimal dan dapat mendistribusikan produknya ke konsumen dengan harga yang layak. Analisis usahatani dilakukan berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan dan hasil produksi yang diperoleh. Adapun yang termasuk biaya produksi adalah biaya sarana produksi (alat dan bahan yang digunakan) dan biaya tenaga kerja yang dipakai pada usahatani. Sedangkan produksi adalah hasil yang diperoleh dari usahatani baik berupa natura atau uang. Produktivitas Tinggi rendahnya produksi pertanian ditentukan oleh tingkat penerapan teknologi pertanian. Salah satu indikatornya adalah penggunaan sarana produksi seperti penggunaan pupuk, benih, pestisida dan tenaga kerja. Produksi pertanian disini terdiri dari jumlah padi sawah yang dihasilkan oleh petani dalam satu kali musim tanam. Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa produktivitas tertinggi terdapat pada VUTB Fatmawati (7.75 ton/ha), diikuti oleh varietas cimelati (7,6 ton/ha), varietas kalimas (7,5 ton/ha), varietas Bondoyudo (7,4 ton/ha), 170 Emlan Fauzi dan Apri Andani. Keragaan Usahatani Varietas Unggul Baru

ciherang (5,3 ton/ha) dan terendah terdapat pada IR-64 (4,8 ton/ha). Hal ini menunjukkan bahwa varietas Fatmawati lebih adaptif dibandingkan dengan varietas unggul lainnya. Secara ekonomis, apabila biaya produksi dan harga jual diasumsikan sama maka produksi yang paling tinggi akan menguntungkan petani. Dari perhitungan produksi maka varietas yang menguntungkan adalah VUTB Fatmawati. Tabel 3. Jenis Kegiatan Produksi (ton/ha) Biaya Produksi Hasil Analisis Usahatani Masing-Masing Varietas. Cimelati Bondo- Yudo Varietas Ciherang Kalimas Fatma- wati IR-64 7,60 7,40 5,30 7,50 7,75 4,80 a. Benih (Rp/Kg) 87.500 87.500 87.500 87.500 87.500 87.500 b. Pupuk (Rp/Kg) - Urea 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 - SP-36 390.000 390.000 390.000 390.000 390.000 390.000 - KCl 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 - P. Kandang c. Pestisida Rp/ha) 550.000 550.000 550.000 550.000 550.000 550.000 38.750 38.750 38.750 38.750 38.750 38.750 d. Tenaga Kerja 2.634.000 2.634.000 2.634.000 2.634.000 2.634.000 2.634.000 e. Pasca Panen 1.032.000 1.008.000 756.000 1.020.000 1.050.000 696.000 Total Biaya Produksi Penerimaan 5.532.250 5.508.250 5.256.250 5.520.250 5.550.250 5.196.250 11.400.000 11.100.00 7.950.000 11.250.00 11.625.00 7.200.000 (Rp/ha) 0 0 0 Pendapatan 5.867.750 5.591.750 2.693.750 5.739.750 6.074.750 2.003.750 (Rp/ha) R/C 2.06 2.02 1.51 2.04 2.09 1,39 Biaya Produksi Total biaya produksi usahatani merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh petani dalam satu kali musim tanam. Dari tabel 3 menunjukkan biaya usahatani yang paling besar terdapat AGRISEP Vol. 9 No.2, September 2010 Hal: 166-174 171

pada VUTB Fatmawati (5.550.250) dan yang terkecil varietas IR 64 sebesar 5.196.250. Terdapat perbedaan struktur biaya antar varietas, hal ini disebabkan terutama pada pengunaan biaya pasca panen. Dimana biaya yang dikeluarkan adalah untuk membayar sewa mesin perontok (power tresher). Besarnya biaya yang dikeluarkan tergantung dari hasil panen yang diperoleh, dengan sistem bagi hasil 10:1 (sepuluh karung padi yang telah dirontokkan satu karung untuk pemilik mesin). Dilihat dari tabel 3 VUTB Fatmawati lebih besar mengelaurkan biaya sewa mesin perontok karena produksi yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya. Penerimaan Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dengan harga jual produksi yang dihasilkan yaitu dalam bentuk Gabah Kering Panen dengan satuan kilogram (Kg). Penerimaan dalam penelitian ini adalah pendapatan kotor yang diterima oleh petani dari hasil penjualan padi sawah dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) yang dikalikan dengan harga. Di daerah penelitian harga gabah sebesar Rp. 1500/Kg dalam bentuk gabah kering panen. Atas dasar produksi dan harga tersebut, maka dapat dihitung penerimaan usahatani padi sawah. Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukkan bahwa penerimaan paling besar terdapat pada VUTB Fatmawati yaitu sebesar Rp. 11.625.000 dan yang terendah adalah varietas IR-64 (Rp. 7.200.000). Hal ini di sebabkan jumlah produksi yang dihasilkan oleh VUTB Fatmawati lebih tinggi dibandingkan dengan varietas yang lain. Besar kecilnya nilai penerimaan yang diterima oleh petani sangat ditentukan oleh besar kecilnya jumlah produksi yang dihasilkan dan harga yang diterima oleh petani. Pendapatan Pendapatan usahatani sangat ditentukan oleh penerimaan dari produksi yang dihasilkan dan biaya-biaya yang dikeluarkan. Pendapatan usahatani diperoleh dari selisih antara penerimaan total dengan biaya produksi total. Pendapatan usahatani ini sebenarnya merupakan balas jasa tanaman dari kerjasama faktor-faktor produksi yang digunakan (Fauzi E 2006). Pendapatan yang diukur adalah pendapatan yang diterima oleh petani dari hasil penjualan gabah padi dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) setelah dikurangi biaya produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan tertinggi terdapat pada varietas Fatmawati (Rp. 6.074.750,-), disusul oleh varietas cimelati (Rp. 172 Emlan Fauzi dan Apri Andani. Keragaan Usahatani Varietas Unggul Baru

5.867.750,-), kalimas (Rp. 5.729.750,-), bondoyudo (Rp. 5.591.750,-), ciherang (Rp.2.950.000,-) dan terendah pada varietas IR-64 (Rp.2.003.750,-). Kelayakan Usahatani Usahatani dianggap layak secara finansial maupun secara ekonomi jika nila revenue dan cost rationya (R/C) lebih dari satu (Ariani M, dkk 2009). Dari hasil analisis R/C ratio yang tertinggi diperoleh VUTB Fatmawati ( 2.09) disusul oleh cimelati (2.06), Kalimas (2.04), bondoyudo (2.02), ciherang (1.51) dan terendah varietas IR-164 (1.39). Dilihat dari R/C ratio menunjukkan bahwa masing-masing varietas secara ekonomis cukup layak dan menguntungkan untuk digunakan dalam usahatani padi sawah. Namun dari hasil analisis menunjukkan bahwa keuntungan dan efisiensi usahatani padi sawah menggunakan VUTB Fatmawati lebih besar dari pada varietas lainnya. Setiap penambahan biaya produksi menggunakan VUTB Fatmawati sebesar Rp.100 akan menambah keuntungan sebesar Rp. 209. KESIMPULAN Melalui pola PTT keenam varietas yang dikaji di Desa Aneuk Gle Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar layak untuk diusahakan dan dikembangkan. Dilihat dari keragaan agronomi VUTB Fatmawati lebih baik dibandingkan dengan 5 varietas lainnya. VUTB Fatmawati mempunyai produksi paling besar (7,75 ton/ha) dengan keuntungan sebesar Rp.6.074.750,-. Usahatani padi sawah varietas Fatmawati dengan pola PTT lebih layak untuk dikembangkan karena mempunyai RC ratio paling besar (2,09) dibanding dengan varietas lainya. DAFTAR PUSTAKA Ali Nasir, 2004. Pengkajian Model Pengelolaan Tanaman Padi Terpadu di Lahan Sawah irigasi. Laporan Akhir Pengkajian BPTP NAD (unpublished). Ali Nasir, Nur, M, Iskandar, T. 2003. Pengkajian Peningkatan Produktivitas padi Terpadu (P3T) dan Crop Livestock Sistem (CLS) di Kabupaten Aceh Barat. Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan BPTP NAD dengan KPPKP Aceh Barat. Banda Aceh (unpublished) Ferizal, M; Nur, M; Ali, N. 2004. Analisis Kebijakan Program Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu di Provinsi NAD. Laporan Akhir Pengkajian BPTP NAD (unpublished). Puslitbangtan. 2002. Deskripsi varietas unggul padi dan palawija 2000-2002. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. AGRISEP Vol. 9 No.2, September 2010 Hal: 166-174 173

Sumarno, I. G. Ismail, dan S. Partohardjono. 2000. Konsep usahatani ramah lingkungan. Dalam Prosiding Tonggak Kemajuan Teknologi Produksi Tanaman Pangan. Konsep dan Strategi Peningkatan Produksi Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Litbang Pertanian. Hal. 55-74. 174 Emlan Fauzi dan Apri Andani. Keragaan Usahatani Varietas Unggul Baru