Buku Pedoman Panduan Pemberian Bantuan Operasional Akreditasi Program Studi 2007 Direktorat Jenderal DAFTAR Pembelajaran ISI dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Halaman Tinggi Oktober 2015
-2- Daftar Isi A. Latar Belakang B. Tujuan C. Persyaratan Institusi Penyelenggara D. Jadwal Kegiatan E. Administrasi Bantuan F. Kriteria Review G. Kaidah Penulisan Proposal H. Komponen Biaya Yang Boleh Diusulkan Lampiran 1: Contoh Format Cover Depan Lampiran 2: Contoh Lembar Pengesahan
-3- A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi merupakan institusi yang paling berpengaruh dan berperan dalam kemajuan dan pengembangan peradaban suatu bangsa. Sangat mudah membuktikan dan memberi contoh bagaimana Negara-negara maju yang ada di dunia ini eksistensinya selalu berawal dari pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi (perguruan tinggi) yang ada di masing-masing Negara tersebut. Semakin berkualitas perguruan tinggi yang ada, semakin maju bangsa dan negara tersebut. Maka sangatlah wajar dan bijaksana apabila Negara yang tengah membangun dan memajuan bangsanya memberi perhatian khusus dan berinvestasi pada peningkatan kualitas perguruan tinggi. Pada saat ini jumlah program studi 22.603 (data PDDIKTI 2015) dari 4.250 perguruan tinggi. Dengan jumlah program studi dan perguruan tinggi sebagaimana tersebut, maka Indonesia menjadi Negara dengan jumlah perguruan tinggi terbanyak di dunia. Dalam hal bentuk perguruan tinggi, Indonesia juga memiliki jenis terlengkap mencakup Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politenik, Akademi, dan Akademi Komunitas. Demikian juga jenis pendidikannya mencakup akademik, vokasi, dan profesi dengan program mulai dari D1, D2, D3, D4, profesi, S1, S2, dan S3. Dengan jumlah program studi dan perguruan tinggi tersebut, belum menjadikan semua perguruan tinggi di Indonesia mencapai kualitas baik. Pada saat yang sama, hasil akreditasi perguruan tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) juga kurang menunjukkan hasil yang membanggakan seperti program studi yang terakreditasi unggul kurang dari 30% (Laporan BAN-PT Agustus 2015). Jumlah program studi dan perguruan tinggi yang terakreditasi unggul masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi ini sudah sepantasnya harus disikapi secara arif dengan merespons melalui upaya pengembangan dan peningkatan kualitas perguruan tinggi. Upaya berkelanjutan dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dari program studi dan perguruan tinggi yang memegang peranan penting sebagai komponen utama dalam sistem pembelajaran pada suatu perguruan tinggi. Sesuai dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi salah satu pengukuran kinerjanya adalah jumlah program studi yang terakreditasi unggul dimana pada Tahun 2015 berjumlah 10.800 program studi. Saat ini Akreditasi program studi dan perguruan tinggi dilakukan oleh BAN-PT, namun ada beberapa program studi di akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang dapat dibentuk oleh pemerintah atau masyarakat bagi yang sudah ada. LAM otonom baik secara operasional maupun finansial. Oleh karenanya penyelenggaraan proses akreditasinya akan menyertakan dana masyarakat atau program studi bersangkutan. Saat ini program studi pada bidang pendidikan kesehatan telah melakukan proses akreditasi oleh LAM bentukan masyarakat. Model akreditasi sebagaimana telah diselenggarakan oleh bidang pendidikan kesehatan ini dapat dijadikan model untuk program studi di bidang keilmuan dan keahlian lainnya yang jumlahnya jauh lebih besar. Dengan mendorong pogram studi pada bidang dan keahlian lain melakukan akreditasi maka akan meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Namun mengingat akareditasi program studi dilakukan secara mandiri, maka akan memerlukan biaya yang banyak untuk perguruan tinggi yang akan menjadi beban tambahan yang dapat berpengaruh pada keseimbangan neraca anggarannya.
-4- Bertolak dari wacana di atas, Direktorat Jenderal Belmawa akan menyelenggarakan program pendanaan untuk keperluan peningkatan kualitas program studi melalui proses penjaminan mutu internal menuju ke akreditsi program studi yang unggul. Fasilitas pendanaan yang diberikan berupa bantuan Program Bantuan Operasional Proses Akreditasi (PBOPA). Penerima bantuan kompetisi PBOPA adalah program studi dari perguruan tinggi yang telah mengajukan usul proses akreditasi atau yang siap mengajukan usul proses akreditasi. Dengan PBOPA ini setiap program studi pengusul diharapkan dapat menyusun program pengembangan tata kelolanya sehingga menjadi program studi yang unggul dan terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau Lembaga Akreditasi Mandiri. Program studi yang memenuhi persyaratan dan lolos seleksi mendapatkan bantuan proses akreditasi. Seleksi proposal akan memperhatikan pengusul dalam mendiskripsikan tujuan, program kerja, dan dukungan data yang relevan serta validitas yang teruji. Evaluasi dokumen proposal dilakukan untuk melihat kemampuan dan kesiapan program studi melakukan akreditasi. B. TUJUAN 1. Mendorong program studi untuk melaksanakan penjaminan mutu eksternal. 2. Membantu program studi dalam penyiapan akreditasi. 3. Program studi memperoleh akreditasi yang baik sekali atau unggul. 4. Penguatan tata kelola program studi siap untuk diakreditasi. C. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; 3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; 4. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019; 5. Keputusan Presiden Nomor 99/M Tahun 2015 tentang Pengangkatan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan; 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi; 7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019; 8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pembayaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara;
-5- D. PERSYARATAN 1. Program studi yang telah memiliki ijin penyelenggaraan. 2. Program studi yang akan habis masa berlaku akreditasinya. 3. Program studi yang siap melakukan akreditasi E. PROSES REVIEW 1. Evaluasi Dokumen Proposal yang memenuhi persyaratan dievaluasi oleh peer reviewer secara terpisah oleh 3 (tiga) reviewer, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 2. Pleno reviewer reviewer melakukan pleno untuk merekomendasikan calon penerima bantuan. 3. Penetapan Pemenang Penerima bantuan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi setelah memperhatikan rekomendasi dari reviewer baik menyangkut evaluasi proposal lengkap maupun pertimbangan lainnya sesuai hasil rapat pleno reviewer. F. JADWAL KEGIATAN Kegiatan Pengumuman/undangan pemasukan proposal Diseminasi panduan Penyerahan proposal Desk evaluation (evaluasi dokumen proposal) dan Pleno Waktu 22 Oktober 2015 23 Oktober 2015 6 November 2015 7 8 November 2015 reviewer Penetapan calon penerima Penyiapan dokumen kontrak Penandatanganan kontrak kegiatan serta pembiayaan Penyerahan dan penerimaan hasil kegiatan 10 November 2015 13 November 2015 15 November 2015 16 November 24 Desember 2015 24 30 Desember 2015 G. PROSES REVIEW Review proposal dilakukan oleh Panel Reviewer baik secara desk evaluation maupun presentasi, berdasarkan kriteria review sebagai berikut: 1. Kelengkapan Proposal 2. Relevansi & Mutu Program 3. Fisibilitas Penyelenggaraan (konstrain dana dan waktu) H. KAIDAH PENULISAN PROPOSAL Dokumen proposal harus dikemas secara ringkas namun kaya informasi dan ditulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengikuti kerangka pikir logis yang jelas. Proposal ditulis dalam format A4 spasi tunggal dengan font 12, warna cover putih dan jumlah copy proposal sebanyak 3 (tiga) buah. Proposal yang telah mendapat persetujuan pimpinan perguruan tinggi pengusul harus diserahkan sesuai dengan jadwal di atas.
-6-1. Outline dan Isi Setiap proposal ditulis dengan outline seperti di bawah ini: Struktur Proposal Lengkap Halaman judul/cover Halaman identifikasi dan pengesahan Daftar isi Ringkasan eksekutif Bab I. Rasional dan konteks Bab II. Mekanisme pelaksanaan kegiatan Bab III. Ringkasan Laporan Kemampuan Diri Bab IV. Usulan program Pengembangan Bab V. Indikator kinerja utama Bab VI. Rekapitulasi Anggaran Lampiran Laporan lengkap hasil evaluasi kemampuan diri 2. Font, Spasi, dan Jumlah Halaman Proposal ditulis dengan spasi tunggal, menggunakan jenis huruf (font) standar (misalnya: Times New Roman) ukuran 12 points. Khusus untuk Tabel, ukuran font dapat diperkecil jika diperlukan untuk menghemat halaman. Ukuran kertas yang digunakan adalah A4, jumlah halaman tiap proposal paling banyak 15 (lima belas) halaman (di luar daftar isi, lembar pengesahan, lampiran. Semuanya dalam 1 (satu) buku proposal dan tidak boleh ada yang terpisah. 3. Alamat Pengiriman Proposal dikirim dengan alamat dibawah ini paling lambat tanggal 6 November 2015, pukul 17.00 WIB. Proposal yang disampaikan di luar batas waktu yang telah ditetapkan, tidak akan diproses lebih lanjut. Proposal yang diserahkan tersebut harus disertai dengan file elektronik dalam Compact Disk (CD) yang bebas virus komputer ke: Direktorat Penjaminan Mutu Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan- Gedung D Lantai 7 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jl. Jenderal Soedirman, Pintu I Senayan Jakarta Pusat 10270 I. KOMPONEN BIAYA YANG BOLEH DIUSULKAN Besarnya dana maksimum yang dapat diusulkan oleh tiap program studi pengusul adalah Rp 30.000.000,- (Tiga puluh Juta Rupiah). Dana yang diusulkan sudah termasuk pajak sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku. Komponen biaya yang diajukan harus dapat dilihat kaitannya dengan program yang diusulkan dan disertai dengan argumentasi dan justifikasi yang kuat, tentang pemanfaatan dana yang diusulkan. Komponen biaya yang boleh diusulkan adalah sebagai berikut: 1. Honorarium (30%) 2. Perjalanan (30%) 3. Bahan (40%) Lampiran 3 : Contoh Format Cover Depan Proposal Lengkap Warna cover: Putih Proposal
-7- Logo Perguruan Tinggi Pengusul
-8- Lampiran 2 : Contoh Lembar Identifikasi dan Pengesahan 1. Nama Perguruan Tinggi : 2. Program Studi yang di usulkan : 3. Penanggung Jawab N a m a : Jabatan : Alamat : Telepon : Fax : e-mail : 4. Ketua Pelaksana N a m a : Alamat : Telepon/mobile : Fax : e-mail : < Tempat, tanggal..> Disampaikan oleh, < Pimpinan Organisasi Profesi> ( )