BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer 1. Menurut pendapat lain

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Seperti hakikat manusia menurut Aristoteles ( SM), manusia

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah Hangeul. Hangeul dibuat pada

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muthi Afifah,2013

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pada contoh (1) di atas, terlihat bahwa verba يقرأ /yaqra?u/ merupakan

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa, pembelajar sebaiknya mengenal kaidah dan

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TENTANG WATAK ANGGOTA KELUARGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Arti dari bahasa dalam kamus bahasa Inggris Longman dictionary of contemporary

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

PENENTUAN JENIS KATA (PART OF SPEECH TAGGING) UNTUK BAHASA INDONESIA

BAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB V PENUTUP. ini. Pada bagian simpulan akan dipaparkan poin-poin utama yang diperoleh dari keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. novel. Novel menggunakan beragam jenis kata dengan kategori dan fungsinya

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. (follow up) dari hasil penelitian analisis kontrastif ini.

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan sesama manusia. Dalam berinteraksi juga dibutuhkan. bahwa bahasa berhubungan dengan hal-hal diluar bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

Ahmad Syukron et al., Keterbacaan Wacana dalam Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD Kelas 4 Terbitan Erlangga Berdasarkan Teknik Cloze

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar

KLAUSA KONSESIF DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan media yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tutur/ pendengar/ pembaca). Saat kita berinteraksi/berkomunikasi dengan orang

BAB I PENDAHULUAN. (Kridalaksana, 1982: 17). Dalam ilmu pengetahuan, bahasa merupakan objek

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

Bab 1. Pendahuluan. Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya

lsi 5E ii.'l- 'Pewatas (Atributif)'... -tjci! 'Keterangan (Adverbial)'... ~ i! 'Objek' ~ j1;. 1 J)E_)( 'Definisi Sintaksis'... :...

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai kalimat bahasa Inggris adalah

Bab 1. Pendahuluan. tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi, sehingga komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaannya. Bahasa Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki aturan gramatikal yang memuat kaidah-kaidah

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel Jumlah Pembelajar Bahasa Jepang (2012) Sumber: Japan Foundation (2012)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.

Anak perempuan itu bercakap-cakap sambil tertawa. (Nur, 2010: 83).

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting untuk menuangkan ide pokok

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI

Bab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah (Kridalaksana,

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan

FRASE PREPOSISIONAL DI PADA KUMPULAN CERPEN BERJUTA RASANYA KARYA TERE LIYE:KAJIAN SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial mutlak akan saling

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer 1. Menurut pendapat lain yang dikatakan oleh Sturtevent (dalam sintaksis, 1994:25) bahasa adalah sistem lambang sewenang-wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggota-anggota suatu kelompok sosial untuk kerja sama dan saling berhubungan. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.pelz (2002: 17) mengungkapkan Die fundamentale Leistung der Sprache: Es macht diese satirische Skizze econtrario deutlich, indem der durchspielt, wie die Interaktion innerhalb der menschlichen Gesellschaft vor sich ginge, wenn es die Sprache nicht gäbe. Pernyataan tersebut dapat diartikan, peran bahasa begitu besar dalam kehidupan masyarakat. Tidak dapat dibayangkan bagaimana masyarakat dapat berinteraksi satu sama lain jika tidak ada bahasa. Peran bahasa dalam kehidupan manusia sangat penting sebagai media komunikasi antar sesama manusia sehingga terjalin hubungan saling berinteraksi layaknya manusia sosial dalam kehidupan sehari-hari.peran bahasa asing sangat penting dalam kehidupan kita, terutama dalam perkembangan teknologi yang maju. Seperti yang diketahui, setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda. Untuk memahami suatu bangsa lain salah satu pintu masuknya adalah mengerti bahasa negara tersebut. Richard and 1 Arbitrer, dalam KBBI berarti sewenang-wenang; manasuka 1

2 Schmidt (2002:206) mengemukan... they also define a foreign language as a language which is not the native language of large number of people in a practicular country of a region, is not used as a medium of instruction in school and is not widely used as a medium of communication in goverment, media etc. They note that foreign languages are typically taught as school subjects for the purpose of communicating with foreigners or for reading printed materials in languages. Dapat diartikan mereka juga mendefinisikan bahasa asing bukan bahasa asli sebagian besar orang di suatu wilayah negara tertentu, tidak digunakan untuk bahasa pengantar di sekolah dan kebanyakan tidak digunakan sebagai media komunikasi dalam suatu pemerintahan, media dan lain-lainnya. Mereka mengemukakan bahasa asing tersebut biasanya diajarkan disekolah sebagai mata pelajaran yang diajarkan bertujuan untuk berkomunikasi dengan orang asing atau sebagai bahan media cetak bahasa.menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang perlu mempelajari bahasa asing agar bisa berinteraksi dengan orang asing sebagai kelanjutan hidup dan karirnya. Menurut uraian diatas, bukan suatu hal yang mengherankan apabila saat ini banyak sekali orang yang mempelajari bahasa asing. Beberapa tahun terakhir, dipengaruhi oleh maraknya hallyu wave 2 mengakibatkan tingginya minat untuk mempelajari budaya dan bahasa negeri gingseng tersebut 3. Dalam mempelajari bahasa asing tidak akan terlepas dari pembahasan kajian sintaksis. Sintaksis adalah tatabahasa yang membahas hubungan antar kata dalam tuturan (Verhar,2012:161). Menurut Sihombing dan Kenjono, struktur sintaksis tidak 2 Deman Korea 3 www.anakui.com/2015/02/14/5-bahasa-asing-yang-banyak-dipelajari-orang-indonesia.html

3 hanya mencakup masalah fungsi, kategori dan peran sintaksis, tetapi juga mencakup alat-alat yang digunakan dalam membentuk struktur itu (dalam skripsi judul penggunaan partikel 이 / 가 /-I/-Ga/ dan Partikel 은 /-는/-Eun/-Neun/ dalam Bahasa Tulis Korea, 2012:1). Dalam KBBI tatabahasa adalah kumpulan kaidah tentang struktur gramatikal bahasa (Pusat Bahasa, 2008:1282). Dari penjelasan di atas mempelajari tatabahasa tidak akan terlepas dari struktur gramatikal suatu bahasa. Apabila tatabahasa dalam bahasa Indonesia mencakup kata, frase, klausa dan kalimat, dalam bahasa Korea tatabahasa membahas kajian kata, frase, klausa, kalimat, dan akhiran (ending). Oleh sebab itu, struktur kalimat bahasa Indonesia sangat berbeda dengan struktur kalimat bahasa Korea. Struktur dasar bahasa Indonesia berpola subjek-verba-objek, sedangkan bahasa Korea memiliki pola subjek-objek-verba ditambah dengan partikel penanda subjek, objek, dan akhiran. Selain itu, pembagian kelas kata bahasa Indonesia dan bahasa Korea juga berbeda. Kelas kata dalam bahasa Indonesia ada tiga belas, yakni verba, adjektiva, nomina, pronomina, numeralia, adverbia, introgativa, demonstrativa, artikula, preposisi, konjungsi, kategori fatis, dan interjeksi (Kridalaksana, 1999), sedangkan pembagian kelas kata bahasa Korea ada sembilan, yaitu nomina, pronomina, numeralia, verba, adjektiva, pronomina, adverbia, interjeksi, dan partikel (Lee,2004). Dalam bahasa Korea tidak mengkalasifikasikan kelas kata konjungsi. Ada hal menarik jika membahas bahasa Korea. Sebuah partikel dalam bahasa Korea bisa memiliki lebih dari satu makna dalam kalimat tersebut. Salah satu

4 partikel tersebut adalah partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini. (1a) 뒤로돌아가보자. Dwiro doragageoboja. Coba berbalik ke belakang (1b) 반으로갈랐는데왜하나야? Baneuro gallassneunde wae hanaya? Padahal kan di potong jadi separo, tapi kenapa cuma jadi satu? Contoh kalimat (1a) partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) termasuk dalam partikel kasus adverbia yaitu partikel yang bisa menunjukkan fungsi K dalam kalimat.pada kalimat (1a) di atas partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) memiliki arti ke. Partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) menempel pada adverbia yang memiliki fungsi keterangan. Fungsi K pada kalimat (1a) merupakan keterangan tempat, yaitu 뒤 (Dwi)yang artinya belakang. Makna partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) adalah penunjuk tempat yang ditandai oleh fungsi P pada kalimat (1a), yaitu 돌아가보자 (doraga boja) yang artinya coba berbalik. Fungsi P sengan unsur 돌아가보자 (doraga boja) coba berbalik hanya dapat dipasangkan dengan keterangan tempat. Sama dengan kalimat (1a), pada kalimat (1b) partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) adalah partikel kasus adverbia yang menunjukan fungsi K. Pada kalimat (1b) fungsi P dengan unsur 가르다 (gareuda) memotong memerlukan fungsi K. Fungsi K yang di

5 pakai dalam kalimat (1b) adalah numberalian, yaitu unsur 반 (ban) yang artinya separuh. Perbedaan pada kedua kalimat tersebut di atas adalah pada kalimat (1a) partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) menempel padafungsi K yang berupa keterangan arah, sedangkan pada kalimat (1b) menempel pada fungsi K dengan unsur 반 (ban) separuh yang merupakan kategori numberalia. Makna partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) pada kalimat (1b) adalah sebagai perubahan jumlah. Variasi makna partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) yang telah dibahas di atas sangat menarik, sehingga penulis tertarik untuk mengulas lebih lanjut makna dari partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro). Untuk mendukung analisis yang akan dilakukan, penulis menggunakan komik Korea yang berjudul 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik). Komik ini memiliki beberapa seri, salah satu seri yang menarik adalah seri 황당수학 (Hwangdang Suhak). Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak) sesuai dengan arti dalam bahasa Indonesia yaitu matematika si pembualdalam seri ini bercerita tentang penyelesaian-penyelesaian berbagai soal matematika dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun begitu dalam komik ini soal-soal matematika tersebut disertai dengan candaanyang membuat anak tertawa saat membacanya. Dalam komik ini menyatakan bahwa menyelesaikan persoalan matematika harus kreatif. Semakin sulit soalnya akan membuat orang yang menjawab semakin kreatif.dalam komik ini memiliki banyak kalimat yang menggunakan partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) yang memiliki beberapa makna. Penulis akan menganalisa apa saja arti daripartikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) pada kalimat dalam komik tersebut.

6 Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menganalisis variasi maknapartikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식황당수학 (Kwijeu! Gwahaksangsik Hwangdang Suhak). Komik 퀴즈! 과학상식황당수학 (Kwijeu! Gwahaksangsik Hwangdang Suhak) yang diterbitkan oleh perusahaan penerbitan 글송이 (geulsongi) pada tahun 2012. Buku ini berjumlah 192 halaman dan ditulis oleh 도지성 (Do Ji Seong). 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana variasi makna partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (hwangdang suhak)? 2. Apa saja yang mempengaruhi perbedaan makna partikel ( 으 ) 로 (- (eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 Seri 황당수학 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (hwangdang suhak)? 1.3. Tujuan Penelitian Dilihat dari rumusan masalah yang disebutkan diatas, dapat diketahui bahwa tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui bagaimana variasi makna partikel partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (hwangdang suhak)?

7 2. Mengetahui apa yang mempengaruhi perbedaan maknapartikel ( 으 ) 로 (- (eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak)? 1.4. Batasan Masalah Agar penelitian dalam Tugas Akhir ini hasil yang didapat sesuai dengan apa yang diharapkan, objek yang menjadi penelitian adalah komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak). Meskipun dalam komik ini banyak sekali jenis partikel, peneliti hanya mengambil penelitian tentang partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) saja. Namun, analisis tentang partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) tidak dibatasi dalam kalimat tunggal ataupun majemuk. Penentuan makana hanya dilihat dari fungsi predikat dan kata yang diikuti olehpartikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) saja. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca tentang variasi makna, fungsi, danhal apa saja yang membedakan makna partikel ( 으 ) 로 secara linguistik.

8 Manfaat Praktis Dengan adanya penelitian ini juga diharapkan pembaca memiliki motifasi untuk mempelajari keunikan bahasa, secara linguistik maupun non linguistik. Dengan demikian pembaca juga depat menemukan keunikan dalam suatu bahas, khususnya bahasa Indonesia yang tidak dimiliki bahasa asing dan semakin mencinta bahasa Indonesia. 1.6. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu metode yang menjelaskan hasil penelitian dengan menggunakan kalimat deskriptif. Data diperoleh melalui literatur-literatur yang berkaitan dengan tema. Adapun beberapa langkah yang diambil dalam melakukan penelitian ini, yaitu: 1. Pengumpulan data Pengumpulan data diperoleh dengan menerjemahkan kalimat yang mengandung partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) pada komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak) dalam bahasa Indonesia lalu dipilih kalimat yang mengandung partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro). 2. Pengolahan data Melalui data yang telah diterjemahkan, kalimat yang memiliki partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) tersebut kemudian diolah dalam tabel

9 klasifikasi. Dalam tabel klasifikasi kalimat yang memiliki partikel ( 으 ) 로 (-(eu)ro) dikelompokkan sesuai dengan arti partikel dalam bahasa Indonesia. setiap kelompok yang memiliki perbedaan dianalisa bagaimana perbedaannya dan apa faktor penyebabnya. 3. Penyajian Hasil Hasil yang diperoleh dari analisa perbedaan dan faktor pembedanya, hasil yang sudah didapat ditulis dalam bab 3 yang berisi pembahasan. Hasil yang ditulis dalam bab 3 berupa deskriptif kualitatif dengan menguraikan makna dan arti partikel ( 으 ) 로 ((eu)ro) disertai dengan faktorfaktor yang mengakibatkan variasi makna tersebut. 1.7. Tinjauan Pustaka Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis menggunakan referensi Tugas Akhir D3 Bahasa Korea yang ditulis oleh Apriyanto Kurniawan (2011) yang berjudul Analisis Bentuk Akhiran Penghubung ( 연경어미 ) dalam Bahasa Korea yang Memiliki Arti Karena ). Dalam Tugas Akhirnya Aprianto menganalisis bentuk akhiran penghubung yang memiliki arti karena disertai dengan makna dan bentuk jenis serta situasi klausa yang dihubungkan.selain Tugas Akhir yang ditulis oleh Apriyanto, penulis juga menggunakan Skripsi yang di tulis oleh Silvia Raden (2012) yang berjudul Penggunaan Partikel 이 / 가 /-I/-Ga/ dan Partikel 은 /-는/-Eun/-Neun/ dalam Bahasa Tulis Korea. Skripsi yang ditulis oleh Silvia membahas tentang partikel 이 / 가 (-I/-Ga) dan 은 /-는(-Eun/-Neun) melalui 50

10 kalimat yang diambil secara acak dalam surat kabar Korea, cerpen, teks terjemahan. Mengacu pada referensi di atas, Tugas Akhir ini menganalisis tentang variasi makna partikel -( 으 ) 로 ((-eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak). Jika kedua referensi di atas, membahas tentang partikel penghubung dan partikel nominatif serta partikel pelengkap dalam Tugas Akhir ini membahas varasi makna partikel -( 으 ) 로 ((- eu)ro) disertai dengan arti dan faktor-faktor pembedanya melalui data yang diambil dari komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak). 1.8. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari empat bab yaitu bab 1, bab 2, bab 3, dan bab 4, daftar pustaka, dan lampiran. Bab 1 adalah Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah, Manfaat Penelitian, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan. Kemudian dilanjutkan dengan bab 2 yang terdiri dari Landasan Teori. Selanjutnya adalah bab 3, terdiri dari pembahasan tentang variasi makna partikel -( 으 ) 로 ((-eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak). Lalu yang terakhir adalah bab 4. Bab 4 adalah Penutup, terdiri dari Kesimpulan, dan Saran. Setelah bab 4 ada Daftar Pustaka, 요약 (rangkuman dalam bahasa Korea), Surat Pernyataan, dan Lampiran.