II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Gladiol (Gladiolus hybridus L.) merupakan salah satu bunga potong yang sudah

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan tanaman bunga hias berupa tanaman semusim berbentuk herba termasuk

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan tanaman bunga hias berupa tanaman semusim berbentuk herba

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai ciri tanaman yang termasuk sub klas Monocotyledonae, tanaman gladiol berakar

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

PENGARUH TUMPANGSARI SELADA DAN SAWI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dinamakan akar adventif (Duljapar, 2000). Batang beruas-ruas dan berbuku-buku, tidak bercabang dan pada bagian

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015

TINJAUAN PUSTAKA Botani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Ordo Liliaceae Family:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

I. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Batang padi berbentuk bulat, berongga, dan beruas-ruas. Antar ruas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

PEMANFAATAN LIMBAH BUAH PISANG KLUTHUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang. Gladiol termasuk famili Iridaceae yang dalam bahas Yunani Iris artinya pelangi. Gladiol berasal dari Afrika Selatan dan menyebar di Asia sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Tahun 1730 mulai memasuki daratan Eropa dan berkembang di Belanda (Wilfret, 1980). Gladiol merupakan tanaman yang mempunyai corm atau subang. Subang ini terjadi dari ruas tunas terbawah yang membengkak dan menghasilkan organ persendian makanan yang mampu berfungsi sebagai alat reproduksi. Bagian membengkak ini dalam pembentukannya tertutup oleh bagian bawah dari daun yang mengering dan mengeras, serta bertindak sebagai penutup organ cadangan makanan. Mata tunas gladiol terletak pada dua sisi yang berlainan dari subang. Mata tunas terbesar terletak pada bagian paling atas dekat dengan sumbu pembungaan yang lama. Mata tunas ini tumbuh lebih tinggi dari pada tunas berikutnya (Herlina, 1991).

8 Siklus hidup tanaman gladiol berlangsung selama 16-18 minggu. Pada umur 3-5 minggu setelah bibit ditanam, akan muncul tunas baru. Setelah berumur 7-9 minggu, tunas baru menjadi tanaman muda yang masih melekat diatas subang atau cormus yang lama. Masa berbunga terjadi saat tanaman berumur 12-14 minggu. Pada saat mencapai mur 16-18 minggu, tanaman gladiol membentuk cormus-cormus baru sebagai calon turunan (generasi) berikutnya, sedangkan cormus yang lama akan layu dan mati (Rukmana, 2000). Gladiol dalam pertumbuhanya membentuk akar serabut, yang berfungsi sebagai alat penyerapan unsur-unsur hara didalam tanah. Pada saat terjadi pembentukan subang baru, muncullah akar tebal berdaging berdiameter kira-kira 0,7 cm, berwarna putih yang dikenal sebagai akar kontraktil. Akar kontraktil (contraktile root) ini berfungsi sebagai penyangga dan menempatkan subang baru pada lapisan tanah yang tepat. Akar kontraktil ini mempunyai sejumlah rambut halus yang berfungsi sebagai penyerap air dan organ penyimpanan sementara karena mengandung banyak cairan dan makanan. Makin tua subang akan menunjukkan diameter akar tersebut makin kecil (Tjitrosoepomo, 1989). Tjitrosoepomo (1989) mengemukakan bahwa bunga gladiol termasuk kedalam bunga majemuk dan tergolong bunga kipas (rhipidium), bunga bercabang seling, semua percabangan terletak pada satu bidang, dan cabang tidak sama panjang, sehingga semua bunga pada bunga majemuk itu terdapat pada tempat yang sama tingginya.

9 Bunga gladiol membentuk bulir berbaris membuka ke satu arah, ada yang rapat dan ada yang jarang letaknya. Banyaknya bunga setiap batang antara 8-16 buah (Rismunandar, 1995). 2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Gladiol Pada umumnya gladiol tumbuh di dataran tinggi sampai medium dengan suhu optimal antara 10-27 o C, sedangkan menurut Wilfred (1980 dalam Larson 1980), tanaman gladiol mampu beradaptasi sampai suhu 40 C. Gladiol membutuhkan curah hujan rata-rata 2.000-2500 mm/tahun. Di Indonesia gladiol dapat ditanam sepanjang tahun, baik pada musim kemarau maupun musim hujan. Tanaman gladiol membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Keadaan kurang optimal akan menyebabkan bunga mengering dan floret tidak terbentuk secara normal. Tanaman gladiol dapat tumbuh dengan baik di daerah ketinggian 700 1500 m dpl dan beriklim sejuk. Di Indonesia, sentra produksi bunga gladiol berada di daerah berhawa sejuk. Untuk daerah Jawa Barat terdapat di Parongpong (Bandung), Salabintana (Sukabumi) dan Cipanas (Cianjur). Di Jawa Tengah terdapat di daerah Bandungan (Semarang), sedangkan di Jawa Timur berada di daerah Batu Malang (Rukmana, 2000). Kekurangan cahaya terjadi pada waktu pembentukan daun ke lima, enam dan tujuh, yang menyebabkan kekeringan tampak pada kuncup bunga saja. Tanaman gladiol tumbuh baik pada suhu udara 10 25 o C. Suhu udara rata-rata kurang dari 10 o C akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terhambat,

10 jika berlangsung lama pertumbuhan tanaman dapat terhenti. Suhu udara maksimum pertumbuhan gladiol adalah 27 o C, kadang - kadang dapat menyesuaikan diri sampai suhu udara 40 o C, bila kelembaban tanah dan tanaman relatif tinggi. 2.3 Media Tanam Salah satu faktor yang penting bagi tanaman adalah kondisi media yang akan ditempati oleh tanaman harus ideal yaitu subur secara fisik maupun kimia. Secara fisik, tanah harus mampu mensuplai air dan udara yang dibutuhkan tanaman. Dari segi kimia, tanaman harus mampu menyediakan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Gladiol sangat toleran pada berbagai keadaan tanah. Hampir setiap kisaran tanah, dari tanah yang ringan berpasir sampai tanah yang berat berlempung atau liat, gladiol dapat tumbuh dengan baik. Pada tanah berpasir dengan bahan organik kurang dari 1% pun gladiol bisa tumbuh dengan baik. Tanah yang berat dengan drainase buruk jika memungkinkan sebaiknya dihindari, karena akar gladiol mudah rusak pada tanah yang sangat basah (Herlina, 1991). Hasil terbaik dengan produksi bunga yang prima akan didapat bila gladiol ditanam pada tanah dengan drainase baik. Menurut Herlina (1991), struktur tanah yang baik memungkinkan keseimbangan air dan udara dalam tanah yang baik. Struktur tanah yang jelek akan mengakibatkan menurunnya persentase berbunga dan kualitas berbunga. Jika tanahnya subur, cukup dengan kelembapan, dan tekstur yang baik akan didapatkan produksi bunga yang baik.

11 Campuran beberapa bahan untuk media tanam akan menghasilkan struktur yang sesuai untuk pertumbuhan akar tanaman. Partikel-partikel media pasir memperlihatkan ukuran yang lebih besar dan memiliki luas permukaan yang kecil (Hakim et al., 1986). Sutarto (1994) menambahkan bahwa pasir tidak mengandung unsur hara dan mineral. Sekam padi yang dibakar hingga menjadi arang berwarna hitam yang berpotensi untuk dijadikan campuran media tanam. Sekam bakar merupakan limbah penggilingan padi yang dibakar, berisi zat-zat yang aktif bersifat bebas cendawan dan hama serta berdrainase baik (Nurhidayati, 1997). 2.4 Kultivar Gladiol Standar mutu bunga gladiol potong di Indonesia tercantum dalam standar nasional indonesia SNI 01-4479-1998. Berdasarkan panjang tangkainya, bunga gladiol dikelompokkan dalam lima kelas yaitu super, panjang, medium, pendek dan mini. Klasifikasi standar mutu : (a) Kelas super : panjang tangkai > 95cm, (b) Kelas panjang : panjang tangkai 76 94 cm, (c) Kelas medium : panjang tangkai 61 75 cm, (d) Kelas pendek : panjang tangkai 51 60 cm dan (e) Kelas mini : panjang tangkai 30 50 cm. Selain berdasarkan panjang tangkai, bunga gladiol dikelompokkan berdasarkan penampilan dan kondisi fisik lainnya sehingga terdapat bunga gladiol potong dengan mutu kelas AA, A, B dan C.

12 Tabel 1. Kelas mutu bunga potong gladiol berdasarkan penampilan dan kondisi fisik Kelas Mutu Jenis Uji AA A B C 1. Panjang tangkai (cm) >95 76 94 61 75 51 60 2. Jumlah floret per tangkai (minimum) 16 14 12 10 3. Keseragaman (%) 100 95 95 <95 4. Warna spesifik (%) 100 95 95 <95 5. Bebas hama/penyakit (%) 100 95 95 <95 6. Kelurusan tangkai lurus Lurus Sedang kurang 7. Jumlah floret dari mulai mekar 1 2 1 2 2 3 2 3 8. Kerusakan mekanis (%) 0 5 10 >10 9. Benda asing/kotoran (%) 0 2 2 3

13 Gambar 1. Tampilan bunga gladiol Kultivar Holland Putih Gambar 2. Tampilan bunga gladiol Kultivar Holland Pink

14 2.5 Pembelahan Subang Subang yang bermata tunas lebih dari satu akan sangat menguntungkan jika dipakai sebagai bahan perbanyakan tanaman, dengan cara subang dibelah. Setiap subang minimal akan menghasilkan dua tanaman yang sama kuatnya. Pembelahan subang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dibelah menjadi dua bagian : pembelahan tepat di tengah subang, dan menjadi tiga bagian ;bagian tengah, sisi kiri, dan sisi kanan(untuk subang yang berdiameter lebih dari 4 cm). Menurut Herlina (1991), perbanyakan dengan menggunakan subang mempunyai keuntungan sebagai berikut : 1. Setiap subang bisa menghasilkan dua atau tiga subang bibit (bila dibelah dua atau tiga), yang berarti hemat bibit. 2. Setiap belahan subang dapat menghasilkan minimal satu tanaman dengan satu tangkai bunga. 3. Bila subang dibelah menjadi tiga bagian, maka belahan bagian tengah terkadang dapat menghasilkan dua tanaman dan membawa dua tangkai bunga pula. 4. Setiap belahan subang sebagai bibit dapat menghasilkan satu subang baru dengan sejumlah anak subang. 5. Subang yang sebelum ditanam sudah menunjukkan gejala sakit atau sedikit luka masih dapat digunakan sebagai bibit dengan cara membuang atau mengiris bagian luka, kemudian menutupnya dengan fungisida.

15 Menurut Rukmana (2000), kebutuhan bibit gladiol per satuan luas lahan ditentukan oleh jarak tanam dan macam (jenis) bibit. Umumnya bibit subang ditanam dengan jarak tanam 20 x 20 cm atau populasi per hektar sebanyak 200.000 bibit subang. Kebutuhan bibit per satuan luas lahan 4 ton sehingga apabila dengan perlakuan subang belah dua maka kebutuhan bibit per satuan luas lahan hanya 2 ton subang.