138 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan yang dibuat adalah pendapat singkat peneliti berdasarkan hasil dan pembahasan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang telah ditemukan sebelumnya maka dapat diambil simpulan sebagai berikut : 1. Dalam penelitian ini, dimana peneliti menggunakan populasi saham-saham yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Dengan mengambil sampel saham-saham dari perusahaan yang sejenis yaitu dari perusahaan perbankkan sebanyak 10 perusahaan. Setelah dianalisis dengan model indeks tunggal maka diperoleh kelompok saham yang termasuk optimal. Dari 10 perusahaan tersebut diperoleh 3 saham yang tergolong didalam portofolio optimal yaitu : PT. Bank Danamon (BDMN), PT. Bank Negara Indonesia (BBNI), dan PT. Bank Central Asia (BBCA). Dari 3 saham yang tergolong optimal diperoleh 3 kombinasi saham yang optimal atau portofolio optimal. 2. Dari 3 kombinasi saham yang terbentuk dengan menggunakan proporsi sama 50% : 50%, dan proporsi berbeda 40% : 60%, 30% : 70%, maka titik efisien terdapat pada titik portofolio 1 dan portofolio 3, yang tidak termasuk dalam
139 portofolio efisien adalah portofolio 2, yang mana dengan alasan adanya perbedaan harga saham, tingkat keuntungan, risiko individu dan beta yang menyertai saham-saham tersebut. Dengan tingkat keuntungan yang rendah akan mendapatkan risiko yang rendah atau dengan tingkat keuntungannya yang tinggi akan mendapatkan risiko yang tinggi pula. 3. Setelah mendapatkan titik efisien, maka selanjutnya dapat menentukan portofolio yang optimal. Portofolio optimal adalah kondisi yang dibutuhkan oleh investor yang mana akan dipilih investor tergantung dari fungsi utilitasnya masing-masing. Tentunya yang dipilih adalah portofolio sesuai dengan preferensi investor yang bersangkutan terhadap tingkat keuntungan dan risiko yang bersedia ditanggungnya. Fungsi utilitas jika dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko dengan proporsi sama (50% : 50%), dengan proporsi berbeda (40% : 60%) serta dengan proporsi berbeda (30% : 70%) menjadi dua yaitu : a. Risk Averter ( sikap yang tidak menyukai risiko) terdapat pada portofolio 1 yaitu kombinasi antara PT. Bank Danamon (BDMN) dan PT. Bank Negara Indonesia (BBNI),dengan proporsi sama (50% : 50%) dengan tingkat keuntugan sebesar 0,2029 dan risiko sebesar 0,0003646,pada proporsi berbeda (40% : 60%) dengan tingkat keuntungan sebesar 0,2429 dan risiko sebesar 0,0002459,dan pada proporsi berbeda (30% : 70%) dengan tingkat keuntungan sebesar 0,2831 dan risiko sebesar 0,0001603.
140 b. Risk Seeker (sikap yang menyukai risiko) terdapat pada portofolio 3 yaitu kombinasi antara PT. Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT. Bank Central Asia (BBCA),dengan proporsi sama (50% : 50%) dengan tingkat keuntungan sebesar 0,3306 dan risiko sebesar 0,0024449,pada proporsi berbeda (40% : 60%) dengan tingkat keuntungan sebesar 0,3953 dan risiko sebesar 0,0019668,dan pada proporsi (30% : 70%) dengan tingkat keuntungan sebesar 0,4601 dan risiko sebesar 0,0018280. 4. Dari 3 saham yang tergolong optimal diperoleh 3 kombinasi saham yang optimal atau portofolio optimal. Setelah dianalisis saham-saham tersebut tingkat keuntungan yang diharapkan ternyata lebih besar dibanding risiko portofolio yang rendah. Besar beta portofolio optimal lebih rendah dari 1 (β<1) ini berarti portofolio terbentuk memiliki risiko dibawah risiko sistematis pasar yang besarnya 1, menunjukkan bahwa portofolio optimal tersebut mempunyai sensitifitas yang rendah dalam menghadapi perubahan pasar dan cukup berhati-hati dalam menghadapi kondisi pasar. 5.2 Saran Saran merupakan sumbangan pemikiran dari peneliti mengenai hasil pembahasan. Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat diatas maka peneliti dapat memberikan sedikit saran bagi calon investor yaitu :
141 1. Didalam melakukan analisis investasi, seorang investor harus melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio yaitu melakukan penilaian terhadap perusahaan yang akan ditanamkan modalnya meliputi penilaian tentang posisi keuangan perusahaan, tingkat pertumbuhan laba, tingkat pertumbuhan penjualan, dan informasi lainnya yang relevan. Untuk mengetahui tingkat keuntungan dan risiko yang diterima, investor harus melakukan perhitungan berdasarkan data historis yang ada di bursa efek yaitu harga saham, dividen, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk memaksimumkan keuntungan dan meminimalisasi risiko. 2. Bagi investor yang menanamkan dananya lebih baik menginvestasikan pada beberapa sekuritas atau membentuk suatu portofolio yang optimal karena dapat menurunkan risiko yang ditanggunya oleh investor.selain dari pada itu bagi para investor juga harus melihat pada tingkat expected return portofolio, karena dengan tingkat keuntungan yang rendah akan mendapatkan risiko yang rendah atau dengan tingkat keuntungannya yang tinggi akan mendapatkan risiko yang tinggi pula. 3. Bagi investor yang Risk Averter (tidak atau kurang menyukai risiko) dan Risk Seeker(menyukai risiko) bila ingin berinvestasi sebaiknya mempertimbangkan untuk memlilh saham-saham optimal yang telah terpilih tersebut dengan proporsi yang telah ada.
142 4. Investor diharapkan terus memantau perkembangan dari saham-saham portofolio tersebut karena tidak selamanya saham-saham tersebut terus optimal.