BAB VII PENUTUP. dan di kritisi dalam menganalisis isu-isu pendidikan kontemporer. Berdasarkan

dokumen-dokumen yang mirip
FILSAFAT PENDIDIKAN. Oleh Drs. Dwi Siswoyo, M. Hum

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S

Deskripsi Mata Kuliah

Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Filsafat Pendidikan

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME

TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah

BAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

TRIANI WIDYANTI, 2014 PELESTARIAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM MENJAGA KETAHANAN PANGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK

TUGAS FILSAFAT ILMU ILMU PENGETAHUAN, FILSAFAT, AGAMA MENEMUKAN LANDASAN UNTUK KE DEPAN DI SUSUN OLEH: 1. FRIDZ EZZA ABIGAIL KETUA

PEMIKIRAN POLITIK DAN GERAKAN SOSIOKULTURAL KEWARGANEGARAAN KAUM INTELEKTUAL MUSLIM NEO-MODERNIS DALAM PENGUATAN DEMOKRASI DAN CIVIL SOCIETY

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Prof.DR.H.GUNARTO,SH.SE.Akt.M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS

SILABUS MATA KULIAH. Program Studi : Kode Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Sejarah Perkembangan Ilmu

BAB II PERSPEKTIF PENDIDIKAN POLITIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. banyak membantu manusia dalam aktifitasnya sehari-hari. Dengan teknologi yang

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

Etika lingkungan dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih

RANGKUMAN Penggolongan Filsafat Pendidikan menurut Theodore Brameld: 1. Tradisi filsafat klasik yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh dari teori Plato,

KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat mutu pendidikan adalah hal yang penting, pembelajaran pun harus

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menumbuhkan benih-benih adab manusia untuk mencapai kualitas luhur

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAHAN AJAR PEMBELAJARAN IV

BAB I PENDAHULUAN. lama dicanangkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

Sejarah Perkembangan Ilmu

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sudut pandang teori materialisme historis dalam filsafat sejarah

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

BAB I PENDAHULUAN. filsafat. Setiap tradisi atau aliran filsafat memiliki pemikiran filosofis masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR PENDIDIKAN ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN: REKONSTRUKSIONALISME, ESENSIALISME, DAN PERENIALISME

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FILSAFAT PENDIDIKAN. Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

TINJAUAN MATA KULIAH...

RELEVANSI FILSAFAT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN. Oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor

Hakikat Sosialisasi Politik

KAJIAN FILOSOFIS EDUKATIF PENDEKATAN PEMBELAJARAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) DI INDONESIA

EPISTEMOLOGI & LOGIKA PENDIDIKAN. Oleh Dr. Dwi Siswoyo, M. Hum

BAB I PENDAHULUAN. Ungkapan motivatif dari C.K. Prahalad dan Garry Hamel yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup sosio-kultural yang lebih sempit, salah satu manfaat

PERANAN FILSAFAT BAHASA DALAM PENGEMBANGAN ILMU BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. kegelapan muncul temuan lampu sebagai penerang. Di saat manusia kepanasan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat kegiatan pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan profesionalisme dan pengawasan, harus berwawasan global, serta

PERAN PARTAI POLITIK DALAM MEWUJUDKAN DEMOKRASI YANG SANTUN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Oleh I Gde Made Metera 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya pendidikan Islam itu setidak-tidaknya menyangkut peserta

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dewasa ini dan di masa datang sedang dan akan. mempengaruhi perkembangan sosial budaya masyarakat muslim Indonesia

SATUAN ACARA PENGAJARAN. : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Kode Mata Kuliah : NOP 101 SKS : 2 Waktu Pertemuan : 2/100 jam/menit Pertemuan : 1

FIF 2315: FILSAFAT POLITIK SEMESTER GENAP 2014/2015 (18 Februari-18 Mei 2015) Kelas A: Senin. R.: B101, Waktu:

Rekonstruksi Ilmu Pengetahuan Kontemporer

BAB I PENDAHULUAN. dan mempromosikan ide politik dalam tulisan-tulisan etika dan politik. Dia yakin

BAB VII PENUTUP. dirumuskan sebelumnya. Kesimpulan yang dimunculkan dalam bab ini berisi

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR FILSAFAT PENDIDIKAN (FIF 342)

LANDASAN FILOSOFI KURIKULUM 2013

Filsafat Ilmu dan Logika

BAB VI PENUTUP. ditemukannya teknologi pencitraan tiga dimensi. Video game memiliki efek

Filsafat dan Teori Pendidikan. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB VI KESIMPULAN. Pada dasarnya Keraton Yogyakarta dibangun berdasarkan. kosmologi Jawa, yang meletakkan keseimbangan dan keselarasan

mengenai perubahan representasi kartun Panji Koming terhadap dua kondisi politik yang berbeda juga mewakili apa yang terjadi terhadap media-media

F LS L A S F A A F T A T ISL S A L M

BAB V PENUTUP. diajukan dalam rumusan masalah skripsi. Dalam rumusan masalah skripsi ini,

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sesama manusia, yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah ialah karena dirasakan tidak efektifnya lembaga-lembaga. reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

BAB VI PENUTUP. mempunyai objek kajian sebagaimana dijelaskan Wolff dibagi menjadi 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Pemikiran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme menarik untuk dicermati dan di kritisi dalam menganalisis isu-isu pendidikan kontemporer. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, hakikat pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan adalah sebuah paradigma pendidikan untuk penguatan kapasitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa mengurangi kapasitas/kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan didasarkan pada tiga aspek berkelanjutan yaitu sosial-budaya yang berkelanjutan, ekonomi yang berkelanjutan, dan lingkungan yang berkelanjutan. Kedua, hasil kajian dan penelitian yang telah dilakukan melalui studi kasus di kota Tongyeong ditemukan bahwa pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan dapat terintegrasi dalam pendidikan dan kurikulum yang sudah ada selama dalam kerangka kepentingan dan kebutuhan, serta kondisi di suatu wilayah atau negara tersebut. Namun, penerapan dalam konteks kurikulum, materi, dan metode belum tentu berdampak secara signifikan terhadap perubahan perilaku peserta didik selama lingkungan sosial masyarakat di sekitarnya belum mengalami perubahan. Ketiga, dasar filosofi yang diterapkan dalam pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan di Kota Tongyeong adalah membentuk masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar menuju kota Tongyeong yang berkelanjutan. Pendidikan untuk pembangunan yang

berkelanjutan memiliki basis pada Rekonstruksi masyarakat yang nantinya dapat mengubah masyarakat di sekitarnya. Paradigma pendidikan ini dapat berkontribusi dalam aspek penguatan pendidikan karakter dan kepedulian terhadap lingkungan bagi masa depan generasi selanjutnya dengan dukungan aktor dari pemerintah dan masyarakat melalui pendekatan kebijakan yang terintegrasi dan program kegiatan yang berkelanjutan,sehingga memiliki dampak dan manfaat bagi tatanan masyarakat yang lebih baik. Keempat, berdasarkan analisis Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme, konsep pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan sebagai upaya untuk membangun tatanan masyarakat baru yang lebih baik belum menunjukkan dampak yang besar. Terbukti bahwa sekolah yang ada di kota Tongyeong belum mengubah visi dan misi pendidikannya untuk reformasi sosial. Metode dalam mengajarkan atau lebih tepatnya mempromosikan pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan masih konvensional yang kemudian ditambah dengan kegiatan luar sekolah seperti field trips ke beberapa negara untuk memperlihatkan peserta didik tentang kehidupan negara tersebut dari aspek budaya, sosial, ekonomi, dan lingkungan dan studi kasus tentang masalah lingkungan dan budaya. Aplikasi paradigma pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan di Kota Tongyeong, Korea Selatan,lebih menunjukkan aktivitas di luar sekolah daripada di dalam sekolah karena lebih cepat dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik untuk mengerti keadaan lingkungan sekitarnya. Program yang ditawarkan dalam konteks pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan di ditekankan dua hal yaitu terkait pelestarian lingkungan dan budaya di kota Tongyeong.

Pendidikan untuk Pembangunan yang Berkelanjutan adalah gagasan untuk merespons dampak dari krisis global dan lingkungan kronis seperti kerusakan lingkungan, pencemaran, kerusakan hutan, polusi udara, polusi air, krisis energi, krisis pangan, krisis kemanusiaan, dan krisis kebudayaan yaitu membentuk tatanan sosial baru yang lebih baik dan bermartabat, serta bersahabat dengan lingkungan. Kurikulum yang dikembangkan dan direkonstruksi dalam pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan adalah peserta didik ditekankan dalam keterlibatannya pada masalah nyata di masyarakat dan isu-isu global. Kelima, sumbangsih paradigma pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan di Kota Tongyeong dapat menjadi model alternatif untuk penguatan pendidikan karakter dan lingkungan yang ada di Indonesia melalui sistem kebijakan yang berkelanjutan. Kurikulum berbasiskan pada realitas dan kebutuhan peserta didik, serta metode aktif partisipatoris. Komitmen serius pemerintah, masyarakat, dan RCE Tongyeong,membawa paradigma baru dalam pendidikan untuk membuka wawasan bagi peserta didik lebih baik di masyarakat. Penelitian ini menunjukkan bahwa hakikat konsep pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan sebagai upaya untuk membangun tatanan masyarakat baru yang lebih baik bertujuan untuk keberlangsungan eksistensi kehidupan manusia di bumi hari ini dan masa depan. B. Saran Pendidikan menjadi senjata utama untuk membangun peradaban manusia yang lebih baik. Peradaban manusia selalu berkembang secara evolutif dan dinamis. Tidak ada hukum kekekalan tentang pendidikan yang menyatakan bahwa

pendidikan tidak dapat dirubah, pendidikan adalah tetap, dan pendidikan bebas nilai tetapi pra-syarat utama untuk membangun kehidupan yang berkelanjutan perlu didukung oleh suatu pendidikan yang solutif,bermanfaat, dan dapat berkontribusi pada kebaikan umat manusia. Penelitian tentang pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan menjadi titik tolak bagaimana dinamika dan paradigma pendidikan pada abad ke-21 mulai merespons jauh ke depan tentang manusia sebagai homo futuristik, yaitu konsep manusia yang didesign untuk bisa membangun tatanan masyarakat yang berkelanjutan. Oleh karena itu, perkembangan pemikiran Filsafat Pendidikan menarik untuk didalami lagi, kalau dibandingkan dengan sistematika dan kerangka konseptual tentang perjalanan dan evolusi pemikiran Filsafat Pendidikan dari zaman Yunani Kuno, Sokrates, Plato, dan Aristoteles sulit menemukan benang merah yang berkaitan dengan pendidikan, karena studi filsafat yang selama ini dipelajari lebih banyak mempertanyakan tentang apa itu hidup yang baik (good life), bagaimana bentuk negara yang ideal, hakikat realitas, eksistensi Tuhan, hakikat nilai, kehendak bebas (free will), kesadaran manusia dan sumber pengetahuan. Sehingga lebih mudah melacak perkembangan pemikiran para filsuf dari zaman Yunani Kuno sekarang apabila berkaitan dengan Filsafat politik, Filsafat Sosial, Epistemologi, Aksiologi, Metafisika, dan Kosmologi tetapi sulit untuk mencari titik tolak filsafat pendidikan dari para filsuf yang ada. Studi Wilson (2003:280-282) menunjukkan bahwa banyak tulisan para pemikir seperti Plato, Kant, Bertrand Russell, dan John Locke belum bisa memperlihatkan konsep pendidikan yang seperti apa yang ingin dirumuskan dan terkadang di bawah standar kefilsafatan. Mereka nampaknya menjadi korban

ideologi mereka sendiri. Salah satu bukti yang dapat ditunjukkan adalah karya Rousseau bahwa pendidikan bukan suatu karya yang filosofis, tetapi umumnya hanya sebagai teori utopis dan anggapan pribadi semata-mata. Para Filsuf pendidikan banyak yang membahas tentang Filsafat Pendidikan (about philosophy of education) itu seperti apa tetapi sangat sedikit menyinggung sebenarnya Filsafat Pendidikan itu terdiri dari apa saja (consists of). Penelitian pendidikan kekinian dan pemikiran terbaru tentang pendidikan perlu dilakukan pendalaman dan analisis lebih jauh seperti menyoroti bagaimana penelitian pendidikan dapat memetakan teori-teori pendidikan berbasis kearifan lokal dan meneliti aksiologi pendidikan yang sampai hari ini belum terlalu banyak dibahas dan diteliti. Dalam beberapa tulisan tesis tentang Pendidikan dan aliran-aliran filsafat pendidikan (Perenialisme, Esensialisme, Progresivisme, dan Rekonstruksionisme) seperti tulisan tesis Achmad Sumiyadi (2000); Andri Printianto (2004); Dwi Septiwiharti (2009); Iskandar Andi Latief (2011);Noor Hasan Ali(2013); pada Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada ditemukan rujukan atau referensi tentang Filsafat Pendidikan dan pemikiran pendidikan masih merujuk pada buku yang ditulis oleh tulisan Imam Bernadib, Wahyudin, Jalaludin,Abdullah,Sadulloh, Noor Syam,Ali, Suhartono, dan Zuhairini yang pada dasarnya sudah kedaluarsa (out of date). Untuk itu,perlu ada upaya membangun kembali tradisi pemikiran kritis tentang teori, konsep, dan kajian terkini tentang pendidikan dengan rujukan yang terbaharukan seperti dalam jurnal terbaru tentang Filsafat Pendidikan dan problem konseptual dalam pendidikan, buku-buku terbitan terbaru tentang pendidikan, majalah, newsletter, dan penelitian terkini.