PENGGUNAAN DANA BOS PADA MADRASAH TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIK PERBEDAAN PENGGUNAAN DANA BOS MADRASAH PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016

PENGGUNAAN DANA BOS PADA MADRASAH TAHUN 2016

PENGGUNAAN DANA BOS. Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut: Item Pembiayaan

Dana Bantuan Sekolah Rp 23 Triliun Rawan Dikorupsi. infojambi.com

PENGGUNAAN DANA BOS TAHUN 2012 (HASIL TIM MANAJEMEN BOS KAB.,MKKS DAN PERWAKILAN PENGGUNA BOS / TIM MANAJEMEN BOS SEKOLAH)

Menyongsong Pendidikan Dasar dan Menengah yang bermutu dan berkeadilan

Apa BOS itu? Apa Tujuan BOS? Apa Tujuan khusus BOS? Berapa besaran BOS? Penggunaan BOS untuk apa saja? Bagaimana sistem pelaporan BOS?

Informasi Petunjuk Teknis BOS Reguler 2018 Pemendikbud No. 1 Tahun 2018

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 6 SATAP RAMBAH SAMO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

BAB II MEKANISME PENYALURAN DANA RINTISAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KOTA MEDAN. F. Landasan Hukum Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS Madrasah

G. HASIL YANG DIHARAPKAN Terpenuhinya kebutuhan biaya operasional sekolah/madrasah jenjang pendidikan dasar dalam rangka mewujudkan mutu pendidikan.

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 34 TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH MADRASAH IBTIDAIYAH MADRASAH TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN SALAFIYAH

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 11 YOGYAKARTA DAN SMPN 1 PURWOREJO SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) TAHUN PELAJARAN PENYESUAIAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah tidak akan berjalan dengan baik.

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TINGKAT SD NEGERI DI KOTA MEDAN

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL DAERAH PENDIDIKAN MENENGAH (BOSDA DIKMEN) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 51 Tahun 2011 tentang Juknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS TA 2012; 2.

Petunjuk Teknis PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH DAN PPS TAHUN ANGGARAN 2014 (DRAFT)

Gorontalo: Prof. Dr. H. Ansar, M. Si dan Intan Abdul Razak, S. Ag, M. Pd Dosen pembimbing Universitas Negeri Gorontalo

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH MADRASAH IBTIDAIYAH MADRASAH TSANAWIYAH

Informasi Petunjuk Teknis BOS Direktorat Jenderal Dikdas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015

Petunjuk Teknis. Bantuan Operasional Sekolah. pada Pondok Pesantren

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN Prof. Suyanto, Ph.D

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN

GUBERNUR SUMATERA SELATAN

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH PENDIDIKAN MENENGAH (BOSDA DIKMEN) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Akuntansi Sektor Publik. sama sektor publik dan swasta. berguna untuk pengambilan keputusan.

Lis Djuniar 1 Dosen Tetap Yayasan Prodi Akuntansi FEB Universitas Muhammadiyah Palembang

SALINAN BUPATI BULUNGAN,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015

BAB IV Pembahasan Hasil Pengamatan

PETUNJUK TEKNIS PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN DANA PENDAMPING BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KABUPATEN SIDOARJO TAHUN ANGGARAN 2018

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang

BOS SMA - SMK PENGALIHAN PERSONEL 29/08/2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2016 JML PNS+NON PNS. Pengawas Sekolah. Penjaga PNS JML NON PNS

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) TAHUN ANGGARAN 2013

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) MADRASAH IBTIDAIYAH MADRASAH TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN SALAFIYAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA PONDOK PESANTREN

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

PENGELOLAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN DANA BOS PADA PEMERINTAH DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 20 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 18 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI E

PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG


BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Keefektifan Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

EVALUASI PROGRAM BANTUAN DANA OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NURUL HUDA II YAPIS JAYAPURA

VII. STANDAR PEMBIAYAAN

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) TAHUN ANGGARAN 2011 FORMAT BOS K - 2


WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PETUNJUK TEKNIS UNTUK SEKOLAH DALAM NEGERI BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Petunjuk Teknis PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA PONDOK PESANTREN TAHUN ANGGARAN 2015

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI 2012

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014

EVALUASI PELAKSANAAN BOS 2010 DAN KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN KEBIJAKAN BOS 2011 DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 15 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

PENGARUS UTAMAAN GENDER DAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012 BATAM, 29 NOVEMBER 2012

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2018

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

Item Penilaian INSTRUMEN AKRTEDITASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN

Bantuan Operasional Sekolah Daerah yang selanjutnya disebut BOSDA adalah program bantuan untuk operasional sekolah yang

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

P etunjuk Teknis PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH SWASTA DAN PPS TAHUN ANGGARAN 2012

Transkripsi:

PENGGUNAAN DANA BOS PADA MADRASAH TAHUN 2016 Tujuan BOS: 1) Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar, baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta 2) Membebaskan biaya operasional sekolah bagi seluruh siswa MI negeri dan MTs negeri. 3) Meringankan beban biaya operasional sekolah* bagi siswa di madrasah swasta/pps. *meringankan beban biaya operasional sekolah interpretasinya tidak semua operasional sekolah bisa dibiayai BOS. Pebiayaan BOS harus sesuai peruntukan dan penggunaannya dalam juknis. Program BOS: Dalam rangka penuntasan Wajib Belajar 9 tahun yang bermutu, banyak program yang telah, sedang dan akan dilakukan. Program-program tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu pemerataan dan perluasan akses; peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; serta tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Meskipun tujuan utama program BOS adalah untuk pemerataan dan perluasan akses, program BOS juga merupakan program untuk peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta untuk tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Jadi semua penggunaan harus terkait dengan tema tersebut. HARUS DIPERHATIKAN: Melalui program BOS yang terkait dengan gerakan percepatan penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun, maka setiap pengelola program pendidikan harus memperhatikan hal-hal berikut: 1. BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu. 2. BOS harus memberi kepastian bahwa tidak boleh ada siswa miskin putus sekolah karena alasan finansial, seperti tidak mampu membeli baju seragam/alat tulis sekolah dan biaya lainnya;. 3. BOS harus menjamin kepastian lulusan setingkat MI dapat melanjutkan ke tingkat MTs/ sederajat; 4. Kepala MI menjamin semua siswa yang akan lulus dapat melanjutkan ke MTs/sederajat; 5. Kepala Madrasah berkewajiban mengidentifikasi anak putus sekolah di lingkungannya untuk diajak kembali ke bangku madarsah; 6. Kepala Madrasah harus mengelola dana BOS secara transparan dan akuntabel; 7. BOS tidak menghalangi siswa, orang tua yang mampu, atau walinya memberikan sumbangan sukarela yang tidak mengikat kepada madrasah. Sumbangan sukarela dari orang tua siswa harus bersifat ikhlas, tidak terikat waktu, tidak ditetapkan jumlahnya, dan tidak mendiskriminasikan mereka yang tidak memberikan sumbangan. No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Penjelasan 1. Pengembangan Perpustakaan Membeli buku teks pelajaran untuk peserta didik dan pegangan guru sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan oleh madrasah. Mengganti buku teks yang rusak/ menambah kekurangan untuk memenuhi rasio satu siswa satu buku Membeli buku referensi Membeli buku teks pelajaran agama Langganan publikasi berkala Pemeliharaan buku/koleksi perpustakaan Pengembangan database perpustakaan Dalam pembelian buku pegangan guru maupun buku teks pelajaran diutamakan dalam menunjang kurikulum yang diberlakukan Madrasah. Apabila buku tersebut sudah dibiayai dari sumber dana yang lain, maka pembelian yang bersumber dari dana BOS bersifat melengkapi dari kekurangan yang ada Dalam membeli buku, Madrasah harus

memastikan peserta didik miskin/penerima KIP mendapatkan pinjaman buku teks tersebut. Semua hal yang berhubungan dengan pengembangan perpustakaan (karena terkait dengan peningkatan mutu madrasah) maka diperbolehkan. Untuk publikasi berkala disesuaikan dengan tema pengembangan mutu pendidikan dan mutu madrasah. Misalnya jurnal pendidikan, koran pendidikan, majalah pendidikan, dll. Kalau melenceng jauh sebaiknya tidak menggunakan dana BOS. Untuk pembelian buku harusnya diluar buku-buku bantuan yang telah diberikan kepada madrasah, misal kurikulum 2013. Dan buku bersifat pengayaan dalam pendidikan. 2. Kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru Penggandaan formulir pendaftaran Pembuatan spanduk madrasah bebas pungutan administrasi pendaftaran pertama dan ulang Konsumsi dan honor panitia Transportasi untuk berkoordinasi ke instansi/lembaga lain dan kegiatan lainnya yang menurut sifatnya terkait langsung dengan penerimaan peserta didik baru Standar pembiayaan mengacu kepada Standar Biaya Masukan (SBM) Kementerian Keuangan Untuk pembuatan, spanduk, leaflet, banner harus tercantum didalamnya kata-kata bebas pungutan administrasi. Kalau tidak ada maka tidak bisa dibiayai dari BOS 3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa PAKEM (MI) Pembelajaran Kontekstual (MTs) Pengembangan pendidikan karakter Pembelajaran remedial Pembelajaran pengayaan Pemantapan persiapan ujian Pramuka Olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, dan palang merah remaja Pendidikan lingkungan hidup Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Pembiayaan lomba-lomba yang tidak dibiayai dari dana pemerintah/pemerintah daerah dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya Termasuk untuk: Honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran yang belum diperhitungkan untuk pemenuhan beban mengajar 24 jtm, dan/atau biaya transportasinya Biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba Biaya pendaftaran mengikuti lomba Membeli alat olah raga, alat kesenian dan perlengkapan ekstra kurikuler lainnya Kalau ada tugas tambahan selain kegiatan pembelajaran inti maka harus di SK-kan oleh kepala madrasah misalnya pembina pramuka, pembina ektrakulikuler, petugas pengentry data, pendamping, pembimbing lomba, dan lain sebagainya. Kalau perlu dalam mendukung kegiatan, dalam pelaporannya harus dilengkapi jadwal kegiatan/pembinaan, dan daftar hadir petugas/pembina, dan daftar penerimaan honor. Hal ini berlaku pada kegiatan tambahan/ektrakulikuler (sebagaimana tercantum pada Item Pembiayaan).

4. Kegiatan Ulangan dan Ujian Ulangan harian Ulangan Tengah Semester Ulangan Akhir Semester/ulangan kenaikan kelas Ujian Nasional Ujian Madrasah/UAMBN Selama tidak dianggarkan dari APBN/APBD Termasuk untuk: Fotocopy/penggandaan soal dan lembar jawaban Biaya koreksi khusus untuk ujian madrasah Biaya mengawas ujian madrasah atau Ujian Nasional dan UAMBN selama tidak dibiayai/ dianggarkan dari sumber dana yang lain (APB-N/D). Biaya transport pengawas ujian di luar sekolah tempat mengajar yang tidak dibiayai pemerintah/ pemerintah daerah Dalam hal pengawasan yang sudah merupakan tusi guru maka tidak bisa dianggarkan/dibiayai lagi. Transport pengawasan mensyaratkan harus diluar sekolah tempat mengajar dan tidak dibiayai dari pendanaan yang lain. Berarti pengawasan di dalam sekolah sendiri tidak bisa dibiayai. Untuk koreksi khusus untuk ujian madrasah 5. Pembelian bahan-bahan habis pakai Buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, buku raport, administrasi guru dan siswa, Alat Tulis Kantor (termasuk tinta printer, CD dan flasdisk) dan belanja bahan kegiatan lainnya Air minum galon Pengadaan suku cadang alat kantor Alat-alat kebersihan madrasah Untuk snack/makanan ringan tidak diperkenankan lagi. Minuman pun harus air galon, tidak boleh air gelasan. 6. Langganan daya dan jasa Listrik, air, telepon, internet (fixed/mobile modem), baik dengan cara berlangganan maupun prabayar Pembiayaan penggunaan internet termasuk untuk pemasangan baru Membeli genset atau jenis lainnya yang lebih cocok di daerah tertentu misalnya panel surya, jika di madrasah yang tidak ada jaringan listrik 7. Perawatan madrasah Pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela Perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi madrasah (kamar mandi dan WC), perbaikan lantai ubin/keramik dan Penggunaan Internet dengan mobile modem dapat dilakukan untuk maksimal pembelian voucher Rp. 250.000,- /bulan Kamar mandi dan WC siswa harus dijamin berfungsi dengan baik Penggunaan dana BOS untuk perawatan madrasah tidak lebih dari Rp. 10.000.000,- untuk

perawatan fasilitas madrasah setiap item kegiatan lainnya Pemeliharaan perabot perpustakaan Pemeliharaan dan pembelian AC perpustakaan Dalam hal perawatan ini lampiran pertanggungjawaban dilengkapi dengan foto pra, pelaksanaan dan selesai dikerjakan. 8. Pembayaran honorarium bulanan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (GBPNS) dan Tenaga Kependidikan bukan PNS. GBPNS (hanya untuk memenuhi SPM) Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan Tenaga Operator Data selama tidak dianggarkan dari sumber dana lainnya (APBN/APBD) Dalam pengangkatan GBPNS/tenaga kependidikan bukan PNS madrasah harus mempertimbangkan batas maksimum penggunaan dana BOS untuk belanja pegawai, serta kualifikasi GBPNS harus sesuai dengan bidang yang diperlukan. Bagi madrasah negeri yang memiliki GBPNS dan tenaga kependidikan bukan PNS sebaiknya menganggarkan honornya pada belanja pegawai Guru bukan PNS yang sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi, maka honor yang dapat dibayarkan adalah untuk kegiatan pembelajaran di luar 24 jtm atau bulan yang tidak terbayarkan tunjangan sertifikasinya Jangan sampai lupa SK pengangkatan dan daftar penerimaan honornya. Lebih baik lagi ada absensi kehadirannya. 9. Pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan KKG/MGMP KKM/MKKM. Menghadiri seminar/pelatihan yang terkait langsung dengan peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta ditugaskan oleh madrasah Madrasah dapat mengadakan pengembangan profesi guru atau peningkatan kompetensi tenaga kependidikan satu kali/tahun selama tidak dibiayai dari sumber dana lainnya (APBN/APBD) Khusus untuk madrasah yang memperoleh hibah/block grant untuk pengembangan KKG/ MGMP/KKM/MKKM atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama, hanya diperbolehkan menggunakan dana BOS untuk biaya transport kegiatan apabila tidak disediakan oleh hibah/ block grant tersebut dan diluar hari mengajar. Biaya pendaftaran, akomodasi dan

transport seminar/pelatihan yang dilakukan oleh instansi/lembaga lain apabila tidak dibiayai oleh instansi/lembaga tersebut sebagai penyelenggara Kegiatan dalam item ini perlu dicermati keterkaitan dalam peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Di luar hal tersebut tidak dibiayai dari BOS. Untuk KKG/ MGMP/KKM/MKKM atau sejenisnya yang mendapatkan hibah/block grant untuk pengembangan pada tahun anggaran yang sama, hanya diperbolehkan menggunakan dana BOS untuk biaya transport yang tidak disediakan anggaran tsb. Tidak bisa untuk iuran. 10. Membantu siswa miskin Pemberian tambahan bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke madrasah Membeli alat transportasi sederhana bagi siswa miskin yang akan menjadi barang inventaris madrasah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll) Membantu membeli seragam, sepatu dan alat tulis bagi siswa miskin 11. Pembiayaan pengelolaan BOS Diperhatikan kewajaran pembiayaannya. 12. Pembelian perangkat komputer Penggandaan, surat-menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos Penyusunan RKM/RKAM berdasarkan hasil evaluasi dari madrasah Desktop/work station Membeli Laptop Membeli proyektor Printer Scanner Pertanggungjawaban dilengkapi dengan foto barang yang diadakan/dibeli. Penggunaannya tidak boleh dobel pembiayaan dari dana PIP atau sumber dana lainnya Bendahara BOS pada madrasah negeri yang bisa dibayarkan insentifnya adalah bendahara pengeluaran pembantu Printer 1 unit/tahun Desktop/workstation maksimum 5 unit untuk MTs dan MA, dan 3 unit untuk MI. Laptop 1 unit dengan harga maksimum Rp. 6 juta dengan garansi resmi. Proyektor maksimal 3 unit dengan harga maksimum Rp. 5 juta/unit dengan garansi resmi. Peralatan tersebut diatas harus dicatat sebagai inventaris madrasah

13. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d 12 telah terpenuhi pendanaannya dari BOS Alat peraga pendidikan/media pembelajaran Mesin ketik Finger print Alat Ibadah Pembelian meja dan kursi siswa jika meja dan kursi yang ada sudah rusak berat Penggunaan dana untuk komponen ini harus dilakukan melalui rapat dengan dewan guru dan Komite Madrasah Untuk alat ibadah pada juknis revisi 2015 hanya untuk PPS, untuk tahun 2016 diperkenankan dengan syarat poin 1 s.d. 12 sudah terpenuhi. Dalam item 13 ini pertanggungjawabannya dilampiri: daftar hadir rapat membahas hal tersebut dengan dewan guru dan komite, dilengkapi dengan notulensi rapat dan kalau perlu didukung dengan berita acara (keputusan bersama pembelian tersebut dengan asalannya). CATATAN: 1. Sesuai dengan tujuan dan program BOS, maka hal-hal yang tidak terkait dengan perluasan akses dan peningkatan mutu, maka kegiatan tersebut tidak bisa dibiayai dari BOS. Misalnya: kegiatan agustusan, HAB, ulang tahun madrasah, awalussanah, akhirussanah, peringatan hari besar islam (PHBI), dan lain sebagainya dengan memperhatikan Larangan Penggunaan Dana BOS. Kecuali, kegiatan-kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk lomba-lomba untuk meningkatan mutu pendidikan. Adapun larangan penggunaan dana BOS antara lain: 1. Disimpan dengan maksud dibungakan; 2. Dipinjamkan kepada pihak lain; 3. Membeli Lembar Kerja Siswa (LKS); 4. Membeli software/perangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOS atau software sejenis; 5. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas madrasah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya; 6. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru; 7. Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris madrasah), kecuali untuk siswa miskin penerima BSM; 8. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat; 9. Membangun gedung/ruangan baru; 10. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran; 11. Menanamkan saham; 12. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar; 13. Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasional madrasah, misalnya iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara keagamaan/acara keagamaan; 14. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/pendampingan terkait program BOS/perpajakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar Kementerian Agama 2. Untuk perjalanan dinas rapat mestinya juga harus kegiatan yang terkait dengan tema, tujuan dan program BOS. Tidak semua perjalanan dinas, transport perjalanan bisa dibiayai dengan BOS. Transport yang bisa dibiayai dari BOS adalah kegiatan yang dalam kerangka besar perluasan akses dan peningkatan mutu madrasah serta masuk dalam 13 item penggunaan BOS. Contoh transport rapat yang tidak bisa dibiayai: rapat agustusan, rapat HAB, hari jadi grobogan, rapat KKM yang tidak membahas masalah peningkatan mutu madrasah, dll. 3. Begitu juga konsumsi, yang bisa dibiayai adalah kegiatan yang terkait dengan tema, tujuan dan program BOS. Anggaran BOS tidak bisa digunakan dalam rapat- rapat dan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan peningkatan mutu madrasah, seperti arisan, rapat akhirussanah,

awalussanah, rapat ulang tahun madrasah, rapat dan kegiatan di luar pelaksanaan pendidikan, kegiatan arisan, awalussanah, akhirussanah, PHBI, dan lain sebagainya. 4. Dalam pembiayaan Program Madrasah (seperti pengembangan kompetensi lulusan, pengembangan standar isi, pengembangan standar proses, pengembangan standar pengelolaan, dll) harus memperhatikan 12 item penggunaan dana BOS. Tidak semua program madrasah bisa dibiayai BOS. Misalnya, pembuatan penyusunan visi misi, penyusunan profil madrasah apa bisa dibiayai dari BOS. 5. BOS tidak bisa digunakan untuk beli atribut siswa kecuali siswa miskin.