BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Berbudaya dan Terintegrasikannya sistem e-government menuju smart. regency (kabupaten cerdas) pada tahun 2021.

BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. wilayah kecamatan dan 45 wilayah kelurahan yang sebagian besar tanahnya. formasi geologi batuan sedimen old andesit.

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mengandalkan berbagai pemasukan negara sebagai sumber

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang berkaitan dengan masa pajak sebelumnya atau periode tertentu tanpa takut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN. lainya berstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta terletak antara 110 o 24 I 19 II sampai

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB I PENDAHULUAN. negara. Dengan kemampuan kapasitas fiskal tinggi suatu negara akan

BAB I PENDAHULUAN. baik di tahun kedepannya. Dengan keyakinan tersebut, pemerintah membuat

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. : pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lain- lain. Dalam

BAB III TINJAUAN LOKASI BANGUNAN REHABILITASI ALZHEIMER DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. cukup. Sumber daya manusia yang masih di bawah standar juga melatar belakangi. kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia.

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA. 3.1 Tinjauan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. selain itu juga merupakan salah satu tujuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Yogyakarta terletak antara 110⁰ ⁰28 53 bujur Timur

KANWIL DJP. Jakarta Utara. Seminar Nasional KEBIJAKAN PERPAJAKAN. pasca tax. amnesty. Jakarta, 10 Mei 2017

BAB IV PEMBAHASAN. Konsultan Pajak D. Sarwono yang mengikuti program tax amnesty yaitu Bapak

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. bagi perekonomian nasional amat besar salah satunya adalah penerimaan negara

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY

Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia memiliki berbagai permasalahan perpajakan yang umumnya

BAB I PENDAHULUAN. maju dan sejahtera. Dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan

TAX AMNESTY PENGAMPUNAN PAJAK 30/06/2016. Sumber: RUU RI tentang Pengampunan Pajak Kompilasi oleh Julianto Salim

KEADAAN UMUM KOTA YOGYAKARTA. satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus kota di samping 4 daerah tingkat II


BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah. membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. ekstensifikasi (peningkatan jumlah wajib pajak) dan intensifikasi (peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA

Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak

BAB III TINJAUAN LOKASI Studio Foto Sewa di Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Panama papers yang merupakan fenomena bocornya kumpulan 11,5 juta

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk meningkatkan pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

AMNESTI PAJAK A. Pengertian Umum

TINDAK LANJUT AMNESTI PAJAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan

Pengaruh Program Pengampunan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cukup tinggi mengakibatkan peningkatan jumlah kendaraan yang beroperasi di

FAQ PROGRAM AMNESTI PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar. Semakin besarnya

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vii. DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah ini juga harus disertai

TENTANG TAX AMNESTY Apa Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak itu? Apa manfaat mengikuti Tax Amnesty? Apa yang dimaksud dengan Deklarasi?

PJ.091/PPh/S/009/

KESEHATAN DINAS KESEHATAN Halaman 7

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia sebagai salah satu negara yang dikategorikan berkembang

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA

LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL PEREKONOMIAN AMERIKA YANG BELUM STABIL PERLAMBATAN PERTUMBUHAN TIONGKOK

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI SKPD TAHUN ANGGARAN 2013

PENGAMPUNAN PAJAK (TAX AMNESTY) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL DARI SEKTOR FISKAL. Lukman Hakim Siregar *

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan nasional di Indonesia, pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapat dukungan dari masyarakat wajib Pajak. Sektor Pajak merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terealisasikan, penerimaan terbesar berasal dari sektor pajak, karenanya pajak

BAB I PENDAHULUAN. dengan melihat semakin bertambahnya jumlah penduduk. perpajakan, Indonesia menganut system self assessment yang

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu 32,5 km 2. Terbagi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Hal ini karena beberapa jenis sampah memiliki kandungan material

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 12/PJ/2010 TENTANG : NOMOR OBJEK PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TATA CARA PEMBERIAN NOP

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dan potensi pajak yang ada dapat dipungut secara optimal. Langkah-langkah

LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendanaan bagi negara dalam

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR: PER- 12 /PJ/2010 TENTANG NOMOR OBJEK PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TATA CARA PEMBERIAN NOP

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 165/PMK.03/2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 118/PMK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah selalu ingin mensejahterakan rakyatnya dan ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

TAX AMNESTY DALAM PEREKONOMIAN MAKRO

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang terus-menerus berlangsung secara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat telah menganggap pajak sebagai

PJ.091/PPh/S/004/ TINDAK LANJUT AMNESTI PAJAK

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

Tax Amnesty. Ungkap Tebus Lega - - PERSEK SALAKI & SALAKI Ph.: (021) / 49906

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pembangunan negara. Meskipun pendapatan negara dari

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, pemerintah memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana dana

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. KONDISI UMUM KOTA YOGYAKARTA 1. Visi dan Misi Kota Yogyakarta a. Visi Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan berkualitas, Berkarakter dan Inklusif, Pariwisata Berbasis Budaya, dan Pusat Pelayanan Jasa, yang Berwawasan Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan. b. Misi 1. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih 2. Mewujudkan Pelayanan Publik yang Berkualitas 3. Mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat dengan Gerakan Segoro Amerto 4. Mewujudkan Daya Saing Daerah yang Kuat 2. Kondisi Geografis Kota Yogyakarta merupakan ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta dan merupakan daerah tingkat II dan satu-satunya yang berstatus Kota diantara empat wilayah lain yang berstatus Kabupaten. Batas-batas wilayah kota Yogyakarta antara lain: a. Sebelah utara : Kabupaten Sleman b. Sebelah Timur : Kabupaten Bantul dan Sleman

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Bantul d. Sebelah Barat : Kabupaten Bantul dan Sleman Untuk letak geografis sendiri, Kota Yogyakarta terbentang pada 110 o 24 I 19 II sampai 110 o 28 I 53 II Bujur Timur dan 7 o 15 I 24 II sampai 7 o 49 I 26 II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut. 1 Luas wilayah kota Yogyakarta terbilang lebih sempit dibandingkan dengan empat Daerah Tingkat II lainnya yaitu 32,5 Km² dengan presentase 1, 025% dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 428.282 jiwa dengan kepadatan rata-rata 13.177 jiwa/km². 2 Berikut merupakan data luas wilayah menurut kecamatan di Kota Yogyakarta: Tabel 2.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Yogyakarta No Kecamatan Luas (km²) Presentase 1. Mantrijeron 2.61 8.03 2.. Kraton 1.40 4.31 3 Mergangsan 2.31 7.11 4. Umbulharjo 8.12 24.98 5. Kotagede 3.07 9.45 1 http://jogjakota.go.id/about/kondisi-geografis-kota-yogyakarta diakses pada tanggal 26 Desember 2016 2 Ibid

6. Gondokusuman 3.99 12.28 7. Danurejan 1.10 3.38 8. Pakualaman 0.63 1.94 9. Gondomanan 1.12 3.45 10. Ngampilan 0.82 2.52 11. Wirobrajan 1.76 5.42 12. Gedongtengen 0.96 2.95 13. Jetis 1.70 5.23 14. Tegalrejo 2.91 8.95 Kota Yogyakarta 32.50 100.00 3. Kondisi Demografi Sumber : BPN Kota Yogyakarta Setiap tahunnya jumlah penduduk kota Yogyakarta bertambah, untuk akhir tahun 1999 angka penduduk berada pada titik 490.433 jiwa, sedangkan pada akhir tahun 2000 tercatat 493.903 jiwa. Hingga tahun 2016 semester I jumlah penduduk dari 14 kecamatan adalah 411.700 jiwa. 3 Berikut merupakan rincian dari jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin: Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kota Yogyakarta tahun 2016 Semester I No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah 1. Tegalrejo 18.030 18.775 36.805 3 http://kependudukan.jogjaprov.go.id diakses pada tanggal 26 Desember 2016 pukul 10.38 WIB

2. Jetis 13.339 14.198 27.537 3. Gondokusuman 20.282 21.595 41.877 4. Danurejan 10.527 10. 871 21.398 5. Godongtengen 10.084 10.546 20.630 6. Ngampilan 9.258 9.672 18.930 7. Wirobrajan 13.632 14.275 27.907 8. Mantrijeron 17.217 17.942 35.159 9. Kraton 10.860 11.376 22.236 10. Gondomanan 7.422 7.860 15.282 11. Pakualaman 5.184 5.690 10.874 12. Mergangsan 15.560 16.551 32.111 13. Umbulharjo 33.222 34.429 67.651 14. Kotagede 16.452 16.851 33.303 Total 411.700 Sumber: Biro Pemerintahan Setda DIY tahun 2016 4. Potensi Ekonomi Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta merupakan kota yang laju pertumbuhannya terbilang cepat dibandingkan dengan kabupaten lain di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai kotamadya, selain pertumbuhan penduduk yang disoroti, pertumbuhan ekonomipun rupanya menjadi hal yang sangat penting untuk diamati. Pada tahun 2016 pendapatan kota Yogyakarta mencapai titik Rp. 1.490.420.537.786 dan lebih besar dibandingkan

dengan daerah lain di DIY. Pemerintah kota Yogyakarta sendiri telah menargetkan angka 6,6% pada pertumbuhan ekonomi tahun 2016 dengan cara menekan laju inflasi pada tingkat laju inflasi rendah dalam besaran 4,0%, menekan angka kemiskinan pada titik 9-10%, serta menekan pengangguran pada angka 5,2-5,5% 4. Grafik 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta Sumber : RKPD Kota Yogyakarta tahun 2016 Dari tabel diatas, sudah menunjukkan bahwa secara garis besar pertumbuhan ekonomi kota Yogyakarta semakin baik. proyeksi dari tahun 2017 juga diestimasikan mencapai titik 6,1%. Pertumbuhan ekonomi kota Yogyakarta pada tahun 2013 menjadi acuan pertumbuhan tahun berikutnya karena terbilang cukup pesat. Sumbangan dorongan pertumbuhan ekonomi kota Yogyakarta tahun 2013 sebagai titik perkembangan, paling besar adalah dari sektor hotel dan restoran sebesar 4 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta tahun 2016

25,38%, disusul oleh sektor komunikasi dan pengangkutan sebesar 21,03%, kemudian sektor jasa 20,29%, lalu sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 14,20%, dan terakhir oleh sektor pengolahan sebesar 9,83% 5. Beberapa sektor seperti sektor hotel dan restoran, sektor komunikasi dan pengangkutan, sektor jasa, dan sektor pengolahan menjadi sektor yang paling berpengaruh dalam proses pertumbuhan ekonomi kota Yogyakarta. Berikut merupakan rincian dari masing-masing sektor: a. Sektor Perhotelan dan Restoran Seperti yang sudah tertera diatas bahwa sektor ini merupakan sektor penyumbang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi kota Yogyakarta yaitu sebesar 25,38%. Data terakhir tahun 2014, menunjukkan jumlah hotel yang berkembang dikota Yogyakarta sejumlah 419 hotel dengan perincian 57 hotel berbintang dan 362 hotel non bintang. Predikat Kota Yogyakarta sebagai kota pariwisata menjadi magnet sangat besar untuk menarik pengunjung baik dari nusantara maupun luar negeri. Oleh karena itu, pelaksanaan pembangunan penginapanpun menjadi daya tarik sendiri bagi pebisnis untuk menggeluti usaha perhotelan. Memang, pembangunan hotel sendiri juga akan menambah lapangan pekerjaan dan sebagai alternatif untuk menekan angka kemiskinan. b. Sektor Komunikasi dan Pengangkutan 5 Ibid

Sektor komunikasi dan pengangkutan menjadi penyumbang terbesar kedua setelah sektor perhotelan dan restoran sebesar 21,03%. Jumlah surat yang dikirim melalui kantor Pos Yogyakarta sampai kurun waktu 2015 mencapai 1,743 surat untuk dalam negeri, sedangkan yang dikirim keluar negeri sekitar 69,715 pucuk surat 6. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Pos masih bagus. Selain Pos, media komunikasi yang masih digemari masyarakat adalah radio, jumlah stasiun radio di Kota Yogyakarta adalah 16 stasiun radio. c. Sektor Jasa Sektor jasa menjadi urutan kegita dalam penyumbang pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta sebesar 14,20%. Jasa dalam hal ini termasuk pendidikan dan kesehatan. Jumlah sekolah swasta yang ada dikota Yogyakarta sebanyak 415 sekolah terdiri dari 220 Taman Kanak-Kanak, 78 Sekolah Dasar, 49 Sekolah Menengah Pertama, 38 Sekolah Menengah Akhir, 24 Sekolah Menengah Kejuruan, serta 6 Sekolah Luar Biasa. Jumlah tersebut belum terhitung dengan jumlah Perguruan Tinggi Swasta yang terdapat di Kota Yogyakarta. Jumlah rumah sakit sendiri terdapat 9 Rumah Sakit Umum dan 7 Rumah Sakit Khusus. 6 Badan Pusat Statistik. Kota Yogyakarta dalam angka 2016.2016. BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

d. Sektor Keuangan dan Jasa Perusahaan Pendapatan kota Yogyakarta semakin tahun semakin mengalami perbaikan. Jumlah jaringan bank Kota Yogyakarta selalu meningkat tiap tahunnya hingga tahun 2015 terhitung sebanyak 205 bank Kantor Pusat dan Kantor Cabang Pembantu. e. Sektor Pengolahan Sektor pengolahan dalam ini termasuk industri manufaktur. Industri manufaktur sendiri terbagi menjadi 4 golongan berdasarkan banyaknya pekerja, yaitu: industri besar (100 orang pekerja atau lebih), industri sedang atau menengah (20-99 orang pekerja atau lebih), industri kecil (5-19 orang pekerja atau lebih) 7. Jumlah industri kecil menengah pada data terakhir adalah 5.409 unit dengan jumlah pekerja 27.479 orang. Sebagai ikon kota pendidikan tentunya pendatang untuk menempuh studi di kota Yogyakarta semakin bertambah tiap tahunnya. Belum lagi, kota Yogyakarta masih menjadi salah satu alternatif wisata di Indonesia dan hal ini tentu membuka peluang besar untuk segelintir orang yang ingin merambah kedunia bisnis. Dunia perdagangan juga mulai ramai digeluti oleh sebagian masyarakat baik masyarakat asli Yogyakarta maupun masyarakat pendatang. Memilih Yogyakarta sebagai ladang usaha rupanya memang sebuah pilihan yang tepat. Biaya produksi untuk 7 Ibid 254

pemodal kecil masih terbilang cukup murah, jadi tak heran jika UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) berkembang pesat. Jumlah UMKM mencapai angka 5.409 UMKM berdasar hasil perhitungan terakhir Badan Pusat Statistik kota Yogyakarta pada tahun 2015. Berkembang pesatnya dunia bisnis membuat Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty menjadi isu hangat. Pada kesempatan kali ini, pebisnis yang selama ini mangkir dari kewajibannya bisa melaporkan kekayaannya pada Direktorat Jenderal Pajak tanpa perlu takut mengenai sanksi administratif dan sanksi pidana. Tidak tanggung-tanggung, sebuah media online juga menyebut bahwa Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ikut program pengampunan pajak. Hal tersebut rupanya membawa dampak pada penerimaan amnesti pajak Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta Yuli Kristiyono menyebutkan bahwa hingga periode pertama amnesti pajak mencapai angka Rp. 351,8 miliar berdasarkan Surat Setoran Pajak (SSP) 8. Tentu saja, kota Yogyakarta memiliki peringkat pertama dalam jumlah peserta amnesti pajak disusul peringkat kedua oleh kabupaten Sleman. Meningkatnya jumlah bangunan seperti hotel dan restoran tentunya sangat berpengaruh pada peningkatan jumlah penerimaan pajak kota Yogyakarta. Realisasi penerimaan pajak hotel kota Yogyakarta selama tahun 2016 mencapai Rp.113 miliar rupiah atau 102% dari target yang 8 www.klinikpajak.co.id. Amnesti Pajak di DIY Mulai Menyasar UMKM. diakses pada tanggal 17 Januari 2017 pukul 23.30.

ditetapkan yaitu Rp.112 miliar rupiah 9. Hal tersebut juga memancing bertambahnya peserta amnesti pajak, karena kesempatan seperti ini tentunya tidak datang dua kali. Bertambahnya wajib pajak di Kota Yogyakarta membuat pemerintah kota yakin untuk menaikkan target penerimaan pajak. Bahkan pajak daerah ditargetkan pada angka 10,6% pada tahun 2016 pada titik penerimaan pajak Rp. 301.936.950.000,-. Berbagai upayapun dilakukan pemerintah guna mencapai terget tersebut, diantaranya adalah menambah atau mendata wajib pajak baru, memperbarui data wajib pajak, serta optimalisasi penarikan pajak. Penambahan jumlah wajib pajak tentunya membuat pemerintah juga pasti akan menyasar UMKM. Dijelaskan oleh Yuli Kristiyono selaku kepala Kantor Wilayah Ditjen Pajak DIY, bahwa potensi perolehan pajak dari pelaku UMKM di DIY diperkirakan cukup tinggi karena hingga saat ini memiliki jumlah mencapai 230.000 orang di DIY 10. Sosialisasi juga dilakukan pemerintah untuk menggandeng UMKM menjadi wajib pajak baru. Meskipun demikian, pelaku UMKM tidak menjadi prioritas pada amnesti pajak, mengingat UMKM memiliki tarif tebusan tetap 0,5% untuk UKM dengan omset Rp. 4,8 miliyar dan 2% untuk omset Rp. 10 miliyar keatas. 9 antaranews.com. Pajak Hotel Yogyakarta Ternyata Bisa Lampaui Target. Diakses pada tanggal 19 Januari 2016 pukul 20.16. 10 ibid

5. Tax Amnesty Amnesti pajak ( tax amnesty) merupakan kesempatan wajib pajak untuk mendeklarasikan hartanya. Amnesti pajak yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak menjadi acuan berlangsungnya pengampunan pajak yang hingga saat ini sudah berada pada periode ke-3. Aturan lain mengenai amnesti pajak diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/ PMK.08/ 2016 serta Peraturan Dirjen Pajak PER-28/ PJ/ 2016 masingmasing peraturan merupakan aturan berjalannya amnesti pajak. Sasaran utama amnesti pajak adalah harta yang parkir diluar negeri, namun disisi lain program ini juga menyasar para wajib pajak untuk mengungkap hartanya kembali dan menambah jumlah wajib pajak. Amnesti pajak diberikan pada mereka Wajib Pajak baik Orang Pribadi maupun Badan Usaha yang memiliki kewajiban untuk menyampaikan SPT tahunan. Namun, amnesti pajak tidak diberikan kepada wajib pajak yang sedang dalam proses penyelidikan terkait kasus bidang perpajakan. Sampai pada bulan Februari 2017 jumlah pengungkapan harta sudah mencapai angka 4.398.528,06. Berlangsungnya amnesti pajak masih menjadi bahan yang hangat dikalangan masyarakat, pasalnya pro kontra masih mewarnai amnesti pajak itu sendiri. Seperti yang dilansir pada halaman lembagapajak.com bahwasanya dari 60 juta yang berpotensi menjadi wajib pajak hanya 30 juta yang mendaftarkan diri menjadi wajib pajak, 17 juta orang yang melaporkan SPT, dan hanya 10 juta orang yang taat menyampaikan SPT. Dari hal tersebut terlihat betapa rendahnya kesadaran masyarakat untuk patuh pajak. Apabila pajak hanya

ditanggung oleh segelintir orang saja, bukankah itu tidak adil? Sebagai solusi, pemerintah mengeluarkan kebijakan amnesti pajak sebagai jalan keluar dari permasalahan ini. Tax Amnesty menjadi jembatan yang akan membawa negara menuju sistem perpajakan yang lebih adil dan merata, karena semakin banyak orang yang akan terdaftar sebagai wajib pajak dan akan memperluas basis perpajakan 11. Ada beberapa fakta amnesti pajak yang harus diketahui agar adanya program amnesti pajak tidak lagi menjadi kontra disebagian kalangan masyarakat 12 : a. Amnesti tidak mencederai rasa keadilan bagi wajib pajak yang patuh Seperti yang sudah sedikit dijelaskan diatas bahwa adanya amnesti pajak adalah untuk menambah basis wajib pajak Nasional, sehingga dengan bertambahnya wajib pajak baru, pajak di Indonesia tidak lagi hanya segelintir orang yang menanggung. b. Sasaran Tax Amnesty adalah dana diluar negeri, bukan didalam negeri Adanya amnesti pajak membuat terobosan untuk masyarakat yang menyimpan kekayaan diluar negeri memilih kembali menyimpan hartanya disimpan di Indonesia. Tentunya ini menjadi peluang, karena wajib pajak tidak perlu membayar sanksi administratif dan pidana untuk memindahkan kekayaannya. c. Tax Amnesty bukan kewajiban dan tidak menindas rakyat kecil Adanya amnesti pajak, berarti sanksi administratif dan sanksi pidana dihapuskan dan mengikuti amnesti pajak bukanlah sebuah 11 http://www.lembagapajak.com/2016/09/fakta-tax-amnesty. Diakses pada tanggal 24 Februari 2017 pukul 13.23 12 Ibid

kewajiban apalagi kepada mereka yang selalu menyampaikan SPT PPN. Amnesti pajak juga tidak menyasar rakyat kecil, karena wajib pajak yang penghasilan perbulannya dibawah 4,5 juta jika tidak mengikuti amnesti pajak tidak akan mendapat sanksi sesuai UU Amnesti Pajak. d. Amnesti Pajak tidak mengampuni koruptor dan penjahat. Amnesti pajak hanya berlaku pada mereka yang belum mengungkap hartanya dan sedang tidak dalam masa pemeriksaan ataupun hukuman terkait perpajakan. Oleh karena itu, benar-benar tidak ada peluang untuk koruptor atau pelanggar pajak untuk bergabung dengan amnesti pajak. e. Amnesti bukan jebakan untuk para wajib pajak Amnesti pajak adalah peluang yang dibuka pemerintah untuk wajib pajak tanpa melakukan tindakan hukum yang keras, agar wajib pajak dengan sukarela mau mengungkap harta yang dimilikinya. Diharapkan dengan adanya amnesti pajak dapat kembali membangun kembali kepercayaan masyarakat untuk kembali menjadi wajib pajak yang patuh. Beberapa hal diatas ditunjukkan agar tidak lagi ada pemikiran negatif mengenai dilakukannya amnesti pajak diindonesia. Rupanya respon masyarakat mengenai amnesti pajakpun cukup bagus. Terbukti dengan banyaknya deklarasi harta yang dilakukan masyarakat sendiri. Hingga saat ini, jumlah tebusan yang sudah disampaikan berdasarkan SPH adalah sebagai berikut 13 : 13 pajak.go.id/statistik-amnesti. Diakses pada tanggal 24 Februari 2017 pukul 13.59

No Uraian Tabel 2.3 Komposisi Uang Tebusan Berdasarkan SPH Jumlah (Rupiah) 1. Orang Pribadi Non UMKM 86,0 Triliun 2. Badan Non UMKM 12,5 Triliun 3. Orang Pribadi UMKM 5,42 Triliun 4. Badan UMKM 3,77 Triliun Jumlah 104 Triliun Sumber: Statistik Amnesti Pajak 24 Februari 2017, pukul 14.04 WIB Sedangkan komposisi pernyataan harta terdiri dari : Tabel 2.4 Komposisi Pernyataan Harta Berdasarkan SPH No Uraian Jumlah (Rupiah) 1. Deklarasi Dalam Negeri 3,242 Triliun 2. Deklarasi Luar Negeri 1,016 Triliun 3. Repatriasi 141 Triliun Jumlah 43,99 Triliun Sumber: Statistik Amnesti Pajak 24 Februari 2017, pukul 14.04 WIB A.6 Amnesti Pajak di Kota Yogyakarta Upaya pemerintah Kota Yogyakarta dalam mensosialisasikan program amnesti pajak bukan hanya melalui meja kantor saja, bahkan Kantor Pelayanan Pajak Pratama menurunkan personelnya untuk membagikan leaflet pada UMKM disepanjang jalan malioboro. Sosialisasi tidak hanya membagikan leaflet namun juga menjelaskan mengenai syarat dan ketentuan yang berlaku unuk mengikuti

amnesti pajak. Secara keseluruhan 70% peserta amnesti pajak berasal dari UMKM, seperti yang ditulis dalam sebuah berita bahwa adanya amnesti pajak harusnya dimanfaatkan oleh UMKM karena tebusanya hanya 0,5% 14. 14 harianjogja.com. Sosialisasi ke UMKM, KPP Pratama Bagikan Leaflet. Diakses pada tanggal 24 Februari 2017 pukul 14.41 WIB