BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK. A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand

BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR WIDODO

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

PROYEKSI PENDUDUK DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR MENURUT UMUR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR JULI MARIA DONA RAJAGUKGUK

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

PROYEKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT DI INDONESIA PADA TAHUN CHRISTINE NATALIA MANURUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

Membuat Grafik Di Microsoft Excel

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel

BAB 2 GAMBARAN UMUM. Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS

BAB II GAMBARAN UMUM

Membuat Piramida Penduduk dengan Microsoft Excel (Petunjuk ini mudah diikuti, tapi panjang; sebaiknya di-print)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

BAB II GAMBARAN UMUM. Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) CABANG BINJAI UNTUK TAHUN 2008

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK

Membuat Piramida Penduduk dengan Excel

Tabel 3.1. Jumlah Penduduk indonesia Menurut Pulau Tahun 1930, 1961, 1971, 1980, dan 1990 (juta)

Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003

OpenOffice.org Writer OpenOffice.org Calc OpenOffice.org Impress OpenOffice.org Draw OpenOffice.org Math OpenOffice.org Base OPEN OFFICE CALC

MICROSOFT OFFICE EXCEL. Adi Rachmanto UNIKOM 2012

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada bagian ini akan di jelaskan tentang sejarah dibentuknya BPS

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DI SUMATERA UTARA UNTUK TAHUN 2008 TUGAS AKHIR EFRINA SINAGA

Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel

Modul 12 Open Office Calc

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

KEPPRES 6/1992, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BIRO PUSAT STATISTIK

Aplikasi Komputer. Bekerja Dengan Microsoft Excel 2010 (1) Ita Novita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER. Program Studi Informatika

Pengenalan Microsoft Excel 2007

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

BAB I Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka

ESA121 Pengantar Aplikasi Komputer Materi #9 Microsoft Excel 2007 (Tools)

Kelas IV MI Assa adah Ulujami

Mengenal Calc. Pada Bab ini anda akan mempelajari cara:

DAFTAR ISI CELL POINTER COVER GAMBAR KOMPONEN JENDELA EXCL DAFTAR TOMBOL DAFTAR ISI MEMILIH AREA KERJA PENGERTIAN EXCEL LANGKAH UNTUK MENGAKHIRI EXCEL

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018 DEBI GRESIKA

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR LEONARDO DAFINSI S

MENGENAL DAN BEKERJA DENGAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA (MS. EXCEL) Oleh EDI SETIAWAN

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1992 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNANORGANISASI, DAN TATA KERJA BIRO PUSAT STATISTIK

APLIKASI KOMPUTER. Pokok Bahasan : MS. Excell 2010 (Bagian 2) Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM. Modul ke: Fakultas MKCU

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan penduduk dunia, Indonesia juga sebagai negara

#10 EXCEL #1 (TOOLS) Function Bar. Cell Pointer. Column Heading. Row Heading. Gambar 1. Tampilan Layar Kerja Ms. Excel 2007

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 301/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

BAB I PENGENALAN SPREAD SHEET/MICROSOFT EXCEL

Aplikasi Pengolah Angka I. SPI112 - Slide 5 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1980 TENTANG. Presiden Republik Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1. MANFAAT FITUR PivotTable DARI MICROSOFT OFFICE EXCEL UNTUK PENGOLAHAN DATA STATISTIK PERPUSTAKAAN

Entri dan Modifikasi Sel

ACARA II Grafik Batang (Bar Graph)

Sainstech. Dalam. Membuat. Tahap 2: Total Siswa. Jul. Mei. Mar. Feb. Apr. Jun PLC. Rata rata

Bab III Profil Pemerintah Kabupaten Bengkalis

MICROSOFT EXCEL. 1. Mengenal Microsoft Excel

TUGAS AKHIR RESTI FERONIKA PURBA

Ahmad Zidni, S.T. SMK Gondang 2011

Melihat Hasil Perhitungan pada Status Bar

PERTEMUAN 8: MENGOPERASIKAN DASAR DASAR MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007

MICROSOFT EXCEL (OCE RIDWANUDIN)

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG DISALURKAN PDAM SIMALUNGUN UNTUK TAHUN 2009 TUGAS AKHIR LASRI AFRIANYTA SIRAIT

MICROSOFT EXCEL. I. Mengenal Microsoft Excel. B. Memindahkan Penunjuk Sel (Cell Pointer)

Mengenal Microsoft Word 2010

Mengenal Ms.Excel 2010

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Pengolahan Data

GRAFIK (CHART) Aplikasi Manajemen Perkantoran B 1

V. MICROSOFT EXCEL Bag. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan

MODUL I OPERASI DASAR

Pengenalan Ms. Excel 2-6-

Tutorial singkat MICROSOFT EXCEL 2010

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN NIAS PADA TAHUN RIZKA RAHMI ZEBUA

MENGENAL MICROSOFT EXCEL 2007

MODUL KOMPUTER APLIKASI SI PERTEMUAN KE-10 11/21/2013 UNIKOM MIA FITRIAWATI

Memulai Menggunakan Microsoft Excel

Bab. Peng. engolah Angka. Lunak Peng. onsep. Title Bar Save As Workbook Menu Bar Save In Sel Standar Bar Shut down Range

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antar antara

MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO

Aplikasi Komputer. Microsoft Office 2010 Microsoft Office Excel 2010 Bag 1. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

Mengenal Microsoft Excel

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan

MODUL PPN: MICROSOFT EXCEL

Transkripsi:

BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara lain pada bidang pertanian, agraria, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal-hal tersebut Badan Pusat Statistik juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi, dan ukuran - ukuran lainnya. Berikut ini beberapa masa peralihan BPS di Indonesia. 3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 1. Pada bulan Februari 1920 di Kantor Statistik untuk pertama kalinya didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directur Vand Land Bouw Nijeverbeid en Handel), dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini ditugaskan untuk mengelola dan mempublikasikan data statistik. 2. Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu Komisi untuk statistik yang anggotanya merupakan tiap tiap Departemen. Komisi tersebut diberi tugas

merencanakan tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia. Selain itu, Komisi ini mengurus terutama bagian statistik yang dimuat di dalam Laporan Indonesia yang sebelumnya disebut Laporan Kolonial. 3. Pada tanggal 24 September 1924 nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Vor de Statistik (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu, beralih juga pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut sekarang Kantor Bea dan Cukai. 3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini juga CKS diganti nama menjadi Shomubu Chosasitu Gunseikanbu. 3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu, pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44, lembaga KPS berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perekonomian. Selanjutnya, keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 September 1953 No. 18.009/M KPS dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B. Dengan Keputusan Presiden RI No.131 tahun 1957, kementerian perekonomian dipecah menjadi kementerian perdagangan dan kementerian perindustrian. Untuk selanjutnya, Keputusan Presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik. 3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik. Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 di tiap Provinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan Badan Pusat Statistik. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti Undang - Undang Nomor : 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan RI No.

86 tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi Badan Pusat Statistik yang baru. 3.2 Visi dan Misi BPS Provinsi Sumatera Utara 3.2.1 Visi Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir. 3.2.2 Misi Badan Pusat Statistik mempunyai misi: 1. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya. 2. Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro. 3. Penetapan system informasi dibidangnya. 4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional. 5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang kegiatan statistik. b. Penyusunan pedoman penyelenggara survey statistik sektoral.

3.2.3 Logo Instansi Gambar 3.1 Logo Instansi 3.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan BPS Provinsi Sumatera Utara 3.3.1 Tugas Pokok BPS Provinsi Sumatera Utara BPS Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan statistik dasar di Provinsi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3.3.2 Fungsi BPS Provinsi Sumatera Utara Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPS Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi: 1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan dibidang statistik. 2. Pengkoordinasi kegiatan statistik nasional dan regional. 3. Penetapan dan penyelenggara statistik dasar.

4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga. 3.3.3 Kewenangan BPS Provinsi Sumatera Utara Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota mempunyai kewenangan : 1. Penyusunan rencana daerah di Provinsi secara makro di bidang statistik. 2. Perumusan kebijakan dibidang statistik untuk mendukung pembangunan daerah di Provinsi Sumatera Utara.. 3. Penetapan sistem informasi statistik di Kabupaten dan penyelenggaraan statistik nasional di Provinsi Sumatera Utara. 4. Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.4 Struktur Organisasi Gambar 3.2 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Untuk melaksanakan tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai Keputusan Kepala BPS Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah, telah ditentukan struktur organisasi Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota, yaitu : 1. Kepala Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik sebagaimana lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Kantor.Semua bagian seksi dan pejabat fungsional bertanggung jawab kepada Kepala BPS. Tugas dari seorang Kepala BPS adalah memimpin BPS Kabupaten/Kota serta membina aparatur BPS Kabupaten/Kota agar berdaya guna dan berhasil guna.

2. Subbagian Tata Usaha Tugas dari Subbagian Tata Usaha adalah melakukan penyusunan rencana dan program, urusan kepegawaian dan hukum, keuangan, perlengkapan, serta urusan dalam. 3. Seksi Statistik Sosial Tugas dari Seksi Statistik Sosial adalah melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik sosial. 4. Seksi Statistik Produksi Tugas dari Seksi Statistik Produksi adalah melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik produksi. 5. Seksi Statistik Distribusi Tugas dari Seksi Statistik Distribusi adalah melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik distribusi. 6. Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Tugas dari Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik adalah melakukan pengumpulan, kompilasi data, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan neraca wilayah dan analisis statistik lintas sektor. 7. Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Pada bagian inilah penulis ditempatkan pada saat PKL. Tugas dari Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik adalah melakukan pengintegrasian pengolahan data, pengelolaan jaringan dan rujukan statistik, serta diseminasi dan layanan statistik.

8. Kelompok Jabatan Fungsional Tugas dari Kelompok Jabatan Fungsional adalah melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut: 1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih tau rasionya kemusian diambil kesimpulannya. 2. Mengurangi atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat: a. Mengetahui komponen yang menonjol b. Membendingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya c. Membandingkan beberapa komponen dengan keseluruhannya 3. Memperkirakan atau membandingkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu kejadian lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya. 4.2 Keadaan Penduduk Kota Medan Luas daerah Kota Medan adalah sekitar 265,10 Km 2. Keadaan penduduk Kota Medan setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang memerlukan perhatian.

Tabel 4.1 Penduduk Kota Medan menurut Jenis Kelamin Tahun 2009-2014 Tahun Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah 2009 1.049.457 1.071.596 2.121.053 2010 1.036.926 1.060.684 2.097.610 2011 1.046.560 1.070.664 2.117.224 2012 1.047.875 1.074.929 2.122.804 2013 1.053.393 1.082.123 2.135.516 2014 1.081.797 1.109.343 2.191.140 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara 1200000 JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN 2009-2014 TAHUN 1000000 800000 600000 400000 200000 0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tahun Laki-laki Perempuan Grafik 4.1 Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Dari data di atas perlu membuktikan apakah data tersebut geometri atau tidak, di bawah ini dapat dibuktikan dengan menggunakan program spss.

Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable:data Model Summary Parameter Estimates Equation R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear.617 6.447 1 4.064-2.487E7 1.342E4 Growth.618 6.481 1 4.064 1.991.006 The independent variable is tahun. 4.3 Angka Beban Ketergantungan Angka beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang produktif (umur antara 16-64 tahun). Angka beban ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu negara maju atau tidak. Negara-negara yang berkembang dengan fertilitas

yang tinggi mempunyai angka beban ketergantungan yang lebih tinggi pula, disebabkan besarnya proporsi anak-anak di dalam komposisi penduduk tersebut. Besarnya angka beban ketergantungan di Kota Medan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Rumus : Angka Beban Tanggungan = x Dimana: 0-14 = Jumlah penduduk usia di 0 sampai dengan 14 tahun 65+ = Jumlah penduduk usia 65 tahun keatas 15-64 = Jumlah penduduk usia di 15 sampai dengan 64 tahun = Konstanta dengan nilai 100

Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Kota Medan Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009 No Kelompok Umur (Age Group) Laki-laki (Male) Jiwa (Person) Perempuan (Female) Jiwa (Person) Jumlah Total 1 0-4 85.479 92.031 177.51 2 5-9 92.938 95.831 188.769 3 10-14 93.816 101.718 195.534 4 15-19 112.384 102.112 214.496 5 20-24 118.376 123.835 242.211 6 25-29 101.077 105.293 206.37 7 30-34 85.089 72.358 157.447 8 35-39 75.751 88.369 164.12 9 40-44 77.067 77.986 155.053 10 45-49 57.601 51.876 109.477 11 50-54 47.369 52.936 100.305 12 55-59 36.15 38.715 74.865 13 60-64 27.363 23.351 50.714 14 65-69 21.22 19.092 40.312 15 70-74 11.793 13.23 25.023 16 75+ 5.984 12.863 18.847 Jumlah/Total 1.049.457 1.071.596 2.121.053 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Dari tabel di atas didapat harga-harga sebagai berikut: P 0-14 = 561.813 P 65+ = 84.182 P 15-64 = 1.475.058 Bila harga-harga didistribusikan kedalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut:

Angka Beban Tanggungan = x = x 100 = 43,7945491 = 44 Ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 44 orang yang tidak produktif. Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010 No Kelompok Umur (Age Group) Laki-laki (Male) Jiwa (Person) Perempuan (Female) Jiwa (Person) Jumlah Total 1 0-4 98.437 92.857 191.294 2 5-9 99.961 93.532 193.493 3 10-14 97.514 91.828 189.342 4 15-19 102.566 107.423 209.989 5 20-24 112.86 123.092 235.952 6 25-29 100.935 103.459 204.394 7 30-34 85.609 87.265 172.874 8 35-39 77.344 80.795 158.139 9 40-44 69.238 71.727 140.965 10 45-49 57.718 59.997 117.715 11 50-54 48.163 49.244 97.407 12 55-59 34.548 34.282 68.83 13 60-64 20.373 22.555 42.928 14 65-69 14.573 17.556 32.129 15 70-74 9.596 12.384 21.98 16 75+ 7.491 12.688 20.179 Jumlah/Total 1.036.926 1.060.684 2.097.610 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara

Dari tabel di atas didapat harga-harga sebagai berikut: P 0-14 = 574.129 P 65+ = 74.288 P 15-64 = 1.449.193 Bila harga-harga didistribusikan kedalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut: Angka Beban Tanggungan = x = x 100 = 44,7433 = 45 Ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 45 orang yang tidak produktif. Jadi, perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk dibawah usia 5 tahun terhadap jumlah perempuan subur (usia melahirkan atau usia reproduksi) dapat dilihat pada tabel 4.9 yang menggambarkan rasio anak perempuan di Kota Medan tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Angka rasio anak perempuan tertinggi di Kota Medan dijumpai pada tahun 2011 yaitu 17 Jiwa.

Tabel 4.4 Komposisi Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2011 No Kelompok Umur (Age Group) Laki-laki (Male) Jiwa (Person) Perempuan (Female) Jiwa (Person) Jumlah Total 1 0-4 96.545 91.044 187.589 2 5-9 99.946 93.487 193.433 3 10-14 97.101 91.411 188.512 4 15-19 102.913 107.751 210.664 5 20-24 115.983 126.476 242.459 6 25-29 98.368 10.788 109.156 7 30-34 87.666 89.331 176.997 8 35-39 78.091 81.543 159.634 9 40-44 70.08 72.575 142.655 10 45-49 59.18 61.495 120.675 11 50-54 49.206 50.291 99.497 12 55-59 36.707 36.411 73.118 13 60-64 22.31 24.687 46.997 14 65-69 14.373 17.311 31.684 15 70-74 11.337 14.627 25.964 16 75+ 6.754 11.436 18.19 Jumlah/Total 1.046.560 980.664 2.027.224 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Dari tabel di atas didapat harga-harga sebagai berikut: P 0-14 = 569.534 P 65+ = 75.838 P 15-64 = 1.381.852 Bila harga-harga didistribusikan kedalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut:

Angka Beban Tanggungan = x = x 100 = 46,70340963 = 47 Ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 47 orang yang tidak produktif. Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2012 No Kelompok Umur (Age Group) Laki-laki (Male) Jiwa (Person) Perempuan (Female) Jiwa (Person) Jumlah Total 1 0-4 99.365 94.516 193.881 2 5-9 93.989 89.238 183.227 3 10-14 96.369 90.745 187.114 4 15-19 107.151 111.075 218.226 5 20-24 114.763 123.788 238.551 6 25-29 95.927 99.767 195.694 7 30-34 86.896 89.404 176.3 8 35-39 78.118 81.688 159.806 9 40-44 70.535 73.299 143.834 10 45-49 59.847 62.115 121.962 11 50-54 49.928 51.97 101.898 12 55-59 38.483 39.156 77.639 13 60-64 24.422 25.508 49.93 14 65-69 14.792 17.588 32.38 15 70-74 9.978 12.746 22.724 16 75+ 7.312 12.326 19.638 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Dari tabel di atas didapat harga-harga sebagai berikut:

P 0-14 = 564.222 P 65+ = 74.742 P 15-64 = 1.483.840 Bila harga-harga didistribusikan kedalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut: Angka Beban Tanggungan = x = x 100 = 43,0615 = 43 Ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 43 orang yang tidak produktif.

Tabel 4.6 Komposisi Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013 No Kelompok Umur (Age Group) Laki-laki (Male) Jiwa (Person) Perempuan (Female) Jiwa (Person) Jumlah Total 1 0-4 102.196 98.201 200.397 2 5-9 96.337 91.372 187.709 3 10-14 91.39 87.51 178.9 4 15-19 103.859 108.422 212.281 5 20-24 118.924 126.359 245.283 6 25-29 97.223 99.374 196.597 7 30-34 85.323 89.072 174.395 8 35-39 78.318 81.867 160.185 9 40-44 70.658 73.439 144.097 10 45-49 60.138 62.736 122.874 11 50-54 50.235 52.945 103.18 12 55-59 39.767 40.544 80.311 13 60-64 26.374 27.329 53.703 14 65-69 15.567 18.266 33.833 15 70-74 10.149 13.089 23.238 16 75+ 6.935 11.628 18.563 Jumlah/Total 1.053.393 1.082.153 2.135.546 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Dari tabel di atas didapat harga-harga sebagai berikut: P 0-14 = 567.006 P 65+ = 75.634 P 15-64 = 1.492.906 Bila harga-harga didistribusikan kedalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut:

Angka Beban Tanggungan = x = x 100 = 43,04624672 = 43 Ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 43 orang yang tidak produktif. Tabel 4.7 Komposisi Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2014 No Kelompok Umur (Age Group) Laki-laki (Male) Jiwa (Person) Perempuan (Female) Jiwa (Person) Jumlah Total 1 0-4 105.454 101.113 206.567 2 5-9 99.198 93.855 193.053 3 10-14 93.933 89.700 183.633 4 15-19 106.425 110.876 217.301 5 20-24 121.501 129.044 250.545 6 25-29 99.809 101.862 201.671 7 30-34 87.436 91.028 178.464 8 35-39 80.395 83.846 164.241 9 40-44 72.545 75.29 147.835 10 45-49 61.801 64.437 126.238 11 50-54 51.797 54.525 106.322 12 55-59 40.898 41.631 82.529 13 60-64 26.972 27.893 54.865 14 65-69 16.077 18.784 34.861 15 70-74 10.328 13.3 23.628 16 75+ 7.228 12.159 19.387 Jumlah/Total 1.081.797 1.109.343 2.191.140 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara

Dari tabel di atas didapat harga-harga sebagai berikut: P 0-14 = 583.253 P 65+ = 77.876 P 15-64 = 1.530.011 Bila harga-harga didistribusikan kedalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut: Angka Beban Tanggungan = x = x 100 = 43,21073509 = 43 Ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 43 orang yang tidak produktif. 4.4 Rasio (Ratio) Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam satuan-satuan tertentu. 1. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio = SR) Rasio jenis kelamin yaitu perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang disimbolkan dengan SR (sex ratio). Jika jumlah laki-laki

dinyatakan dengan symbol M dan jumlah perempuan dinyatakan dengan symbol F, maka rasio jenis kelamin dapat dituliskan dengan rumus: Rumus : x Dengan: SR = Sex Ratio = Jumlah Penduduk Laki-laki = Jumlah Penduduk Perempuan = Konstanta besarnya sama dengan 100 Tabel 4.8 Penduduk Kota Medan menurut Jenis Kelamin Tahun 2009-2014 Tahun Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah 2009 1.049.457 1.071.596 2.121.053 2010 1.036.926 1.060.684 2.097.610 2011 1.046.560 1.070.664 2.117.224 2012 1.047.875 1.074.929 2.122.804 2013 1.053.393 1.082.123 2.135.516 2014 1.081.797 1.109.343 2.191.140

Dari tabel di atas dapat dihitung Rasio Jenis Kelamin dengan rumus sebagai berikut: SR 2009 = x = x 100 = 97,93401618 = 97 Jiwa SR 2010 = x = x 100 = 97,7601246 = 97 Jiwa SR 2011 = x = x 100 = 97,7486868 = 97 Jiwa

SR 2012 = x = x 100 = 97,48318261 = 97 Jiwa SR 2013 = x = x 100 = 97,34503379 = 97 Jiwa SR 2014 = x = = 97,51690866 = 97 Jiwa Jadi, bahwa setiap 97 penduduk laki-laki sebanding dengan 100 penduduk perempuan. 2. Rasio Anak Perempuan (Child Woman Ratio = CWR) Rasio anak perempuan (Child Woman Ratio = CWR) adalah perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk di bawah usia lima tahun terhadap jumlah

perempuan subur (usia melahirkan atau usia reproduksi) yaitu umur 15 tahun sampai dengan 49 tahun. Rumus : CWR = Dengan : CWR = Rasio Anak Perempuan (Child Woman Ratio) (0-4) = Jumlah penduduk usia di bawah 5 tahun (15-49) = Jumlah penduduk usia 15-49 tahun = Konstanta besarnya sama dengan 100 Dari tabel komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Kota Medan dapat dihitung Rasio Anak Perempuan dengan rumus sebagai berikut : CWR 2009 = 100 = 100 = 14,80005 = 14 Jiwa CWR 2010 = 100 = 100

= 14,651807 = 15 Jiwa CWR 2011 = 100 = 91 044 549 959 100 = 16,554689 = 17 Jiwa CWR 2012 = 100 = 4 1 641 136 100 = 14,741958 = 15 Jiwa CWR 2013 = 100 = 98 201 641 269 100 = 15,313542 = 15 Jiwa

CWR 2014 = 100 = 101 113 656 383 100 = 15,404573 = 15 Jiwa Jadi, perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk dibawah usia 5 tahun terhadap jumlah perempuan subur (usia melahirkan atau usia reproduksi) dapat dilihat pada tabel 4.9 yang menggambarkan rasio anak perempuan di Kota Medan tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Angka rasio anak perempuan tertinggi di Kota Medan dijumpai pada tahun 2011 yaitu 17 Jiwa. Tabel 4.9 Rasio Anak Perempuan di Kota Medan Tahun 2009-2014 No Tahun Child Woman Ratio (CWR) 1 2009 14 2 2010 15 3 2011 17 4 2012 15 5 2013 15 6 2014 15 4.5 Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk (KP) adalah jumlah penduduk persatuan unit wilayah, atau dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut:

Rumus Kepadatan Penduduk (KP) = ( ) Luas wilayah Kota Medan adalah sekitar 265,10 Km 2 dan dari tabel 4.9 dapat dihitung kepadatan penduduk dari tahun 2009-2014 sebagai berikut: Tabel 4.10 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009-2014 Tahun Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah 2009 1.049.457 1.071.596 2.121.053 2010 1.036.926 1.060.684 2.097.610 2011 1.046.560 1.070.664 2.117.224 2012 1.047.875 1.074.929 2.122.804 2013 1.053.393 1.082.123 2.135.516 2014 1.081.797 1.109.343 2.191.140 KP 2009 = 2 121 053 265 10 = 8.001 jiwa/wilayah km 2 KP 2010 = 2 097 610 265 10 = 7.913 jiwa/wilayah km 2 KP 2011 = 2 117 224 265 10 = 7.987 jiwa/wilayah km 2

KP 2012 = 2 122 804 265 10 = 8.008 jiwa/wilayah km 2 KP 2013 = 2 135 516 265 10 = 8.056 jiwa/wilayah km 2 KP 2014 = 2 135 516 265 10 = 8.265 jiwa/wilayah km 2 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kota Medan Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan biasanya dinyatakan dalam persentase. Hampir semua negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk setiap tahun. Dalam hal ini prosedur untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk boleh dikatakan cukup sederhana, karena perhitungannya dilakukan dengan membagi pertambahan jumlah penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah penduduk pada awal tahun. Pada kenyataannya banyak negara tidak mempunyai angka yang tepat mengenai kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk dan akhirnya jumlah penduduk yang palig tepat banyak diketahui dari hasil sensus. Dari data rentang enam tahun tersebut, maka besarnya tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus pertumbuhan geometrik, yaitu sebagai berikut:

Rumus : P t = P 0 ( 1 + r ) t Dengan : P t P 0 r t = Banyaknya penduduk pada tahun akhir = Banyaknya penduduk pada awal tahun = Angka pertumbuhan penduduk = Jangka waktu dalam tahun 4.6.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Medan a. Untuk Jenis Kelamin Laki-laki t = 6 P 2014 = P 2009 ( 1 + r ) t 1.081.797 = 1.049.457 ( 1 + r ) t Log ( 1 + r ) = Log ( 1 + r ) = 1 081 797 log1 049 457 Log ( 1 + r ) = 0,002196854 1 + r = Antilog 0,002196854 1 + r = 1,005071259 r = 1,005071259 1 = 0,005071259 = 0,51 %

b. Untuk Jenis Kelamin Perempuan t = 6 P 2014 = P 2009 ( 1 + r ) t 1.109.343 = 1.071.596 ( 1 + r ) t Log ( 1 + r ) = Log ( 1 + r ) = 1 109 343 log1 071 596 Log ( 1 + r ) = 0,002505794 1 + r = Antilog 0,002505794 1 + r = 1,005786481 r = 1,005786481 1 = 0,005786481 = 0,58 % 4.6.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Medan Dengan diperolehnya pertumbuhan penduduk untuk Kota Medan maka proyeksi atau taksiran jumlah penduduk dapat sitentukan dengan menggunakan persentase perubahan jumlah penduduk Kota Medan tahun 2009-2014 dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rumus : P t = P 0 ( 1 + r ) t Dengan : P t = Banyaknya penduduk pada tahun akhir

P 0 = Banyaknya penduduk pada awal tahun r t = Angka pertumbuhan penduduk = Jangka waktu dalam tahun 1. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2015 a. Untuk Laki-laki P 2015 = P 2014 ( 1 + r ) 2 = 1.081.797 (1 + 0,005071259) 2 = 1.092.797 jiwa b. Untuk Perempuan P 2015 = P 2014 ( 1 + r ) 2 = 1.109.343 (1 + 0,005071259) 2 = 1.120.623 jiwa 2. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2016 a. Untuk Laki-laki P 2016 = P 2015 ( 1 + r ) 3 = 1.081.797 (1 + 0,005071259) 3 = 1.098.339 jiwa b. Untuk Perempuan P 2016 = P 2015 ( 1 + r ) 3 = 1.109.343 (1 + 0,005071259) 3 = 1.126.306 jiwa

3. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2017 a. Untuk Laki-laki P 2017 = P 2016 ( 1 + r ) 4 = 1.081.797 (1 + 0,005071259) 4 = 1.103.909 jiwa b. Untuk Perempuan P 2017 = P 2016 ( 1 + r ) 4 = 1.109.343 (1 + 0,005071259) 4 = 1.132.018 jiwa 4. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2018 a. Untuk Laki-laki P 2018 = P 2017 ( 1 + r ) 5 = 1.081.797 (1 + 0,005071259) 5 = 1.109.507 jiwa b. Untuk Perempuan P 2018 = P 2017 ( 1 + r ) 5 = 1.109.343 (1 + 0,005071259) 5 = 1.137.759 jiwa

5. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2019 a. Untuk Laki-laki P 2019 = P 2018 ( 1 + r ) 6 = 1.081.797 (1 + 0,005071259) 6 = 1.115.134 jiwa b. Untuk Perempuan P 2019 = P 2018 ( 1 + r ) 6 = 1.109.343 (1 + 0,005071259) 6 = 1.143.528 jiwa 6. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2020 a. Untuk Laki-laki P 2020 = P 2019 ( 1 + r ) 7 = 1.081.797 (1 + 0,005071259) 7 = 1.120.789 jiwa b. Untuk Perempuan P 2020 = P 2019 ( 1 + r ) 7 = 1.109.343 (1 + 0,005071259) 7 = 1.149.328 jiwa

Tabel 4.11 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2015 2020 No Tahun Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 1 2015 1.092.797 1.120.623 2.213.420 2 2016 1.098.339 1.126.306 2.224.645 3 2017 1.103.909 1.132.018 2.235.927 4 2018 1.109.507 1.137.759 2.247.266 5 2019 1.115.134 1.143.528 2.258.662 6 2020 1.120.789 1.149.328 2.270.117 Jumlah 6.640.475 6.809.562 13.450.037 1400000 1200000 1000000 800000 600000 400000 200000 0 JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2015-2020 1 2 3 4 5 6 7 Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Laki-laki 1,092,797 1,098,339 1,103,909 1,109,507 1,115,134 1,120,789 Perempuan 1,120,623 1,126,306 1,132,018 1,137,759 1,143,528 1,149,328 Grafik 4.2 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2015 2020

Dari hasil proyeksi yang diperoleh dapat diketahui bahwa setiap tahunnya jumlah penduduknya relatif naik. Faktor pertambahan ini dapat saja terjadi karena tingkat kelahiran bayi, banyaknya pendatang (migran) masuk ke kota medan.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengertian Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal, dan memulai sistem baru atau sistem yang akan diperbaiki. Tahap Implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis kedalam programming (coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Dalam pengolahan data pada karya tlis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi system yaitu Microsoft Excel dalam menyelesaikan masalah untuk memperoleh hasil perhitungan. Dalam hal pengolahan data, komputer mempunyai kelebihan dari manusia yaitu kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalam memproses data. Dengan adanya perangkat lunak komputer tersebut penulis sangat terbantu karena memang adda kalanya data yang sangat rumit dan banyak tidak dapat dikerjakan secara manual atau dengan menggunakan tenaga manusia yang tentunya membutuhkan waktu

dan tenaga yang sangat banyak untuk mengolah data tersebut, disamping itu factor kesalahan yang dilakukan manusia reltif besar. Selain itu, dengan adanya perangkat lunak komputer, diharapkan pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, dan dengan tingkat kesaalahan yang relatif kecil. 5.2 Microsoft Office Excel Microsoft Office Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spread sheet) dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan produk pengolahan angka yang cukup banyak digunakan di dunia. Excel merupakan produk unggulan dari Microsoft Coorporation yang banyak berperan dalam pengolahan informasi khususnya data yang berbentuk angka, dihitung, diproyeksikan, dianalisis, dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan Excel dalam berbagai versi, dari versi 4, versi 5, versi 97, versi 200,versi 2002, versi 2003, versi 2007, versi 2010, dan versi 2013. Sheet (Lembar Kerja) Excel terdiri dari 256 kolom dan 65.536 baris. Setiap kolom diberi nama dengan huruf mulai dari A, B, C,, Z kemudian dilanjutkan AA, AB, AC,, sampai kolom IV. Sedangkan kolom baris ditadai dengan angka mulai dari 1, 2, 3,, 65.536. 5.3 Langkah-langkah Pengolahan Data Dengan Microsoft Office Excel Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Dari Windows, klik start pada task bar, lalu klik program maka item menu program aplikasi yang telah diinstalasi akan tampil. 2. Klik Microsoft excel. Gambar 5.1 Cara Membuka Microsoft Office Excel 5.4 Lembar Kerja Microsoft Excel Setelah pengaktifan, akan tampil lembaran kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan. Lembar kerja Excel tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 5.2 Tampilan Microsoft office Excel

Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas ke bawah, sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri dari 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja. Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping itu lembar kerja excel terdapatbanyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri. 5.5 Pengisian Data Pengisian Data kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau mengetikkan data kedalamnya. Ada dua pilihan cara pengisian data, yaitu menggunakan keyboard komputer atau melalui submenu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data 2. Ketik data yang diinginkan 3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya.

Gambar 5.3 Data Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Pada Tahun 2009-2014 Isi Tabel: 1. Pada kolom pertama ditulis keterangan No. 2. Pada kolom kedua ditulis keterangan Kelompok Umur (Age Group). 3. Pada kolom ketiga ditulis keterangan Laki-Laki (Male) dalam satuan jiwa (Person). 4. Pada kolom keempat ditulis keterangan Perempuan (Female) dalam satuan Jiwa (Person). 5. Pada kolom kelima ditulis keterangan Jumlah Total. Menghitung dengan menggunakan Microsoft Excel: a. Untuk menghitung angka beban tanggungan yaitu dengan menghitung terlebih dahulu P 0-14 ( jumlah penduduk usia 0-14) dengan rumus =SUM(E4:E6) yaitu sebesar 561.813 jiwa, kemudian P 65+ ( jumlah

penduduk usia 65 keatas) dengan rumus =SUM(E17:E19) yaitu sebesar 84.182 jiwa, dan P 15-64 ( jumlah penduduk usia 15-64) dengan rumus =SUM(E4:E6) yaitu sebesar 1.475.058 jiwa dan tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. Maka dapat dihitung angka beban tanggungan dengan rumus =(((F1+F2)/F3)*100) yaitu sebesar 43,7945491 atau 44 jiwa. b. Untuk mengitung Sex Ratio (SR) menggunakan rumus =((U3/V3)*100) Untuk menhitung Child Woman Ratio (CWR) atau Rasio Anak Perempuan terlebih dahulu dihitung jumlah penduduk wanita usia 15-49 tahun menggunakan rumus =SUM(E7:E13), kemudian untuk menghitung CWR digunakan rumus =((E4/F7)*100). c. Untuk menghitung kepadatan penduduk (KP) digunakan rumus =(W3/265.1 ) dan tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. d. Untuk menghitung Jumlah Pertumbuhan Penduduk digunakan rumus: Untuk jenis kelamin laki-laki =LOG(1081797)-LOG(1049457) kemudian =(G12/6). Untuk jenis kelamin perempuan =LOG(1109343)-LOG(1071596) kemudian =(G13/6) dan tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. e. Untuk menghitung Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin digunakan rumus: Untuk jenis kelamin laki-laki =(1081797* (1+0,005071259)^2) didapat hasil sebesar 1.092.797 jiwa.

Untuk jenis kelamin perempuan =1109343(1+0,005071259)^2) didapat hasil sebesar 1120623 jiwa. dan tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. 5.6 Pembuatan Grafik Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja sendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel biasa menggunakan icon hart Wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah: 1. Sorot sel atau Range yang ingin dibuat Grafik. 2. Klik Icon Insert, maka akan tampil kotak dialog Chart Type Gambar 5.4 Cara memilih Grafik 3. Klik Type Grafik yang diinginkan dan klik Next, tampil kotak dialog Source Data.

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio. Botton rows atau coloums yang diinginkan, klik Next. Maka akan tampil kotak dialog Chart Option. 5. Pada chart option, klik judul grafik. Setelah itu klik Next. Tampil kotak dialog chart options. 6. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik finish. Gambar 5.5 Tampilan hasil grafik

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu antara lain: 1. Hasil proyeksi yang penulis lakukan bahwa jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2015 adalah sebesar 1.092.797 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar 1.120.623 jiwa. Pada tahun 2016 penduduk laki-laki adalah sebesar 1.098.339 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar 1.126.306 jiwa. Pada tahun 2017 penduduk laki-laki adalah sebesar 1.103.909 jwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar 1.132.018 jiwa. Pada tahun 2018 penduduk laki-laki sebesar 1.109.507 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar 1.137.759 jiwa. Pada tahun 2019 penduduk laki-laki adalah sebesar 1.115.134 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar 1.143.528 jiwa. Pada tahun 2020 penduduk laki-laki sebesar 1.120.789 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar 1.149.328 jiwa. 2. Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya relatif naik. Tidak mengalami kenaikan yang begitu pesat. Perkebangan jumlah penduduk disebabkan angka kelahiran.

3. Angka beban tanggungan di Kota Medan untuk tahun 2015 sebesar 43-47 orang, ini berarti bahwa setiap 100 orang berusia produktif harus menanggung 43 47 orang yang tidak produktif. 6.2 Saran 1. Pertumbuhan penduduk yang relatif naik perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, yang mana dapat memberikan pemecahan masalah kependudukan tersebut serta mengambil suatu kebijakan yang dapat mensukseskan pembangunan kependudukan di Kota Medan. Salah satunya yaitu menerapkan keluarga berencana yang sangat mempengaruhi masalah kependudukan. 2. Rasio beban tanggungan di Kota Medan sebesar 43 47 orang, berarti tiap 100 orang berusia produktif harus menanggung 43 47 orang yang tidak produktif. Oleh karena itu harusnya angka beban tanggungan ini dapat dikurangi lagi agar Kota Medan menjadi kota yang sejahtera.