BAB III METODE PENELITIAN. situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, dan akurat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Balai Gadang, kecamatan Koto Tangah, kota Padang. Penelitian ini akan. dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai selesai.

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. survey yang merupakan penalitian yang dilakukan pada populasi besar

BAB III METODE PENELITIAN. Research) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. 49 Karena data diperoleh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini,

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

mustah}iq sebagai akibat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dengan demikian,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan yang diinginkan maka diperlukan suatu metode penelitian. Pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan teori, sehingga dapat menjadi bahan yang berharga bagi

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. mampu disuguhkan dalam bentuk angka-angka. 1. adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk deskriptif korelasional, artinya penelitian ini menggambarkan suatu keadaan atau situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, dan akurat. Penelitian deskriptif korelasional menurut Suharsimi Arikunto adalah metode yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan sebagaimana adanya kemudian dicari hubungannya. 1 Penulisan karya tulis ini merujuk kepada panduan penulisan tesis program pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berusaha melukiskan atau menjelaskan fenomena kejadian yang ada secara mendetail, sistematis dan apa adanya sesuai dengan fakta yang ada di lapangan untuk mencari hubungan antara variabel independen sebagai yang memberi pengaruh kepada variabel dependen. Variabel independennya adalah pengaruh program Padang Sejahtera (X), sedangkan variabel dependennya adalah pertumbuhan usaha mikro (Y 1 ) dan 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. ( Jakarta: Rineka Cipta. 2010) h. 64.

51 kesejahteraan mustahik (Y 2 ). Penelitian ini berusaha menggambarkan sejauh mana pengaruh program Padang Sejahtera BAZNAS terhadap pertumbuhan usaha mikro dan kesejahteraan mustahik di Kota Padang. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang diteliti 2. Berdasarkan pendapat ini dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh mustahik di Kota Padang. Penyebaran populasi mustahik di Kota Padang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. Kecamatan Total Mustahik 1 Padang Timur 40 orang 2 Padang Barat 50 orang 3 Padang Selatan 35 orang 4 Padang Utara 45 orang 5 Kuranji 125 orang 6 Lubuk Begalung 55 orang 7 Koto Tangah 60 orang 8 Lubuk Kilangan 40 orang 9 Nanggalo 175 orang 10 Bunguih Taluak Kabung 85 orang 11 Pauh 90 orang JUMLAH 800 orang Sumber: HUMAS BAZNAS Kota Padang 2 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian. (Padang: FIP IKIP 2005) h. 180.

52 Populasi yang berjumlah 800 orang mustahik tidak akan dijadikan responden dalam penelitian ini karena populasi akan diurai dan diwakilkan pada sampel. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang menjadi wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Pengambilan sampel dimaksudkan untuk menghemat tenaga, waktu dan biaya. Mengingat banyaknya populasi yang ada dan karena keterbatasan, maka diambil sampel yang bisa mewakili kondisi dan sifat umum dari populasi. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. 4 Penelitian ini fokus kepada usaha mikro dan kesejahteraan maka, akan diambil sampel sesuai jenis usaha mikro yang ada dan tingkat kesejahteraan dari pendapatan mustahik. 2013) h. 85. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 72. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.( Bandung : Alfabeta.

53 Pengambilan sampel, Suharsimi Arikunto menjelaskan apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya. Selanjutnya jika subjek lebih dari 100 dapat diambil dengan nilai 10% 15% atau 20% 25% atau lebih. 5 Dari pendapat ini diambil sampel sebanyak 10% (80 orang) untuk mengetahui pengaruh program Padang Sejahtera BAZNAS terhadap pertumbuhan usaha mikro dan kesejahteraan mustahik di Kota Padang. C. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diambil dari : 1. Mustahik di Kota Padang. Data yang akan diambil dari mustahik Kota Padang adalah data tentang perkembangan usaha mikro yang mereka lakukan dan data mengenai kesejahteraan mereka melalui kuesioner. 2. HUMAS BAZNAS Kota Padang. Data yang akan diambil dari HUMAS BAZNAS adalah berupa keterangan tentang program Padang Sejahtera dan Jumlah Mustahik yang tersebar pada 11 kecamatan di Kota Padang serta data penunjang lainnya yang dianggap perlu dalam penelitian ini. 5 Suharsimi Arikunto. op. cit., h. 117.

54 D. Jenis Data 1. Data Primer Data primer adalah data penelitian yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber atau tempat objek penelitian 6. Data primer penelitian ini adalah jawaban dari kuesioner yang disebarkan oleh peneliti kepada mustahik di Kota Padang mengenai pengaruh program Padang Sejahtera BAZNAS terhadap pertumbuhan usaha mikro dan kesejahteraan mustahik di Kota Padang 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Pada penelitian yang akan dilakukan ini data-data sekunder didapat dari kepustakaan, media internet, dosen dan HUMAS BAZNAS Kota Padang. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Pada penelitian ini, observasi dilakukan dengan mendatangi langsung lokasi penelitian kemudian mengamati dan meminta data yang berguna untuk memperoleh informasi serta gambaran tentang objek yang akan diteliti. Observasi merupakan pengamatan lansung untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan yang berfungsi untuk menjajaki. Observasi adalah 6 Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. (Bandung: Bumi Aksara. 2013) h. 37.

55 suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam satu periode tertentu dengan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. 7 2. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan tanya jawab antara interviewer (penanya) dengan responden (yang menjawab). 8 Metode ini akan digunakan untuk mendapatkan data awal dan informasi yang berhubungan dengan pengaruh program Padang Sejahtera BAZNAS terhadap pertumbuhan usaha mikro dan kesejahteraan mustahik di Kota Padang. 3. Angket (Kuesioner) Didalam pengumpulan data peneliti menggunakan Kuesioner atau Angket. Karena sebagian besar penelitian kuantitatif umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Angket adalah serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudiann dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau peneliti. 9 Menurut Kartini Kartono angket adalah suatu daftar pertanyaan berupa formulir yang diajukan secara tertulis kepada 7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, op.cit, h. 145. 8 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Bina Aksara, 1988), h.108. 9 Burhan Bugin. Metodologi Penelitian Kuantitatif,( Jakarta: Kencana, 2005), h. 123.

56 sejumlah responden atau obyek penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban dari responden secara tertulis. 10 4. Dokumentasi Merupakan pengumpulan data yang bersumber dari dokumen atau arsip yang terdapat di BAZNAS Kota Padang. Data yang berkenaan dengan penelitian ini berupa jumlah mustahik dan data penting lainnya yang berhubungan dengan program Padang Sejahtera. Dokumentasi juga diperlukan sebagai bukti untuk telah terlaksananya pengumpulan data di lapangan. F. Instrumen Penelitian 1. Bentuk Instrumen Instrumen penelitian sesuai dengan teknik pengumpulan data. Pertama, observasi dilakukan dengan pengamatan langsung kepada sumber data dengan memakai instrumen kamera sebagai penunjang dokumentasi. Kedua, wawancara terhadap sumber data dengan menggunakan alat recorder sebagai penunjang rekaman. Ketiga, angket (kuesioner), menurut Sugiyono kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila variabel yang akan diteliti jelas dan dapat diukur serta apa yang diharapkan dari responden sudah diketahui secara pasti. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan 10 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research (Bandung: Alumni, 1980), h. 200.

57 tertutup atau terbuka yang diberikan kepada responden secara langsung. 11 2. Pengujian Instrumen Untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya maka harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap data yang terkumpulkan agar diperoleh hasil yang valid dan reliabel. a. Uji Validitas Menurut Arikunto validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan sesuatu instrument. Suatu instrumen dinyatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tesebut. Pernyataan dinyatakan valid jika corrected item-total correlation = 0,3. 12 Uji validitas berguna untuk mengukur validitas (kesahihan) instrumen (angket). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguju validitas instrumen yang digunakan rumus korelasi product moment dengan rumus: r xy = N XY X Y N X 2 X 2 N Y 2 Y 2 11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D op.cit, h. 142. 12 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, op.cit, h. 187-191.

58 Keterangan : r = koefesien korelasi n = jumlah responden X = variabel bebas Y = variabel terikat b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten,apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula. 13 Uji ini yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan pada subjek yang sama atau untuk menunjukkan adanya kesesuaian sesuatu yang diukur dengan jenis alat likert yang digunakan,dengan menggunakan Cronbachs alpha: r 11= k k 1 1 σ b 2 σ t 2 Keterangan : r 11 = reliabilitas instrument σ t 2 = varian total k = banyak butir pertanyaan σ b 2 = jumlah varian butir Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan riliabel dengan menggunakan teknik ini jika koefisien reliabilitas r 11 < 0,6. 13 Syofian Siregar, op. cit, h.87

59 G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan prosentase. 14 Statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan ratarata data sampel atau populasi. Hanya perlu diperhatikan, bahwa dalam analisis korelasi, regresi, atau membandingkan dua rata-rata atau lebih tidak perlu diuji signifikansinya. Jadi, dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi. 15 Proses selanjutnya adalah pengujian hipotesis untuk melihat seberapa besar pengaruh antara program Padang sejahtera dengan usaha mikro dan kesejahteraan mustahik di Kota Padang, digunakan rumus 14 Sugiyono, op.cit, h. 147-148. 15 Ibid,.

60 Korelasi Spearman Rank, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel X dan variabel Y melalui persamaan: ρ = 1 6 bi 2 n (n 2 1) Keterangan: ρ = Koefisien korelasi spearman rank bi 2 = pengkuadratan dari rangking variabel n = banyaknya subjek skor x dan skor y yang berpasangan hipotesis diuji dengan menggunakan persamaan: ρ = 1 6 i 2 n (n 2 1) Ho diterima apabila harga rho (ρ) hitung lebih kecil dari table, dan Ho ditolak apabila rho (ρ) hitung lebih besar atau sama dengan rho (ρ). 16 H. Kerangka Konseptual Zakat merupakan kewajiban bagi seluruh muslim yang hartanya telah mencapai nisab. Pola penyaluran zakat yang baik akan menjadikan zakat sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan. Kecenderungan yang terjadi ialah muzakki (pihak wajib zakat) menyalurkan sendiri zakatnya kepada mustahik (penerima zakat). Hal tersebut menjadikan zakat kurang efektif dalam menghapus kemiskinan, dikarenakan penggunaan dana zakat yang hanya sebagai kebutuhan konsumsi bagi para mustahik. 16 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, op.cit, h. 356-362.

61 Keberadaan badan pengelola zakat termasuk diantaranya BAZNAS, diharapkan mampu menjembatani antara muzakki kepada mustahik dalam penyaluran zakatnya. Keberadaan BAZNAS sebagai pengelola zakat diharapkan dapat memanajemen dana zakat yang terkumpul hingga dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Penyaluran dana zakat yang terbagi menjadi zakat konsumtif dan zakat produktif, memerlukan proporsi dan konsep yang jelas. Pemberian zakat produktif mengharapkan bahwa mustahik yang telah menerima dana zakat dapat menjadi muzakki baru, yang nantinya akan dapat menyalurkan zakat kembali. Zakat produktif menjadi andalan untuk mewujudkan zakat sebagai instrumen ekonomi Islam. BAZNAS Kota Padang Membuat sebuah program sebagai bentuk realisasi zakat produktif, yaitu program Padang Sejahtera. Berdasarkan teori yang ada tentang zakat produktif maka, zakat dalam bentuk program Padang Sejahtera berpengaruh positif terhadap pertumbuhan usaha mikro dan juga berpengaruh positif terhadap kesejahteraan mustahik. Gambar 3.1 Zakat Sebagai Kewajiban Setiap Muslim BAZNAS Kota Padang

62 Zakat Produktif/Program Padang Sejahtera Usaha Sejahtera I. Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual serta teori yang ada, penulis menemukan jawaban sementara sebagai berikut: 1. Adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu program Padang Sejahtera BAZNAS berpengaruh positif terhadap pertumbuhan usaha mikro yang dilakukan oleh mustahik di Kota Padang. 2. Adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu program Padang Sejahtera BAZNAS berpengaruh positif terhadap kesejahteraan mustahik di Kota Padang.