METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam) PONTIANAK Gusti Ayu Wilda Agustina Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura gustiayuwildaagustina@yahoo.co.id Abstract YARSI hospital constitutes a general hospital to serve health for the community that live around Tanjung Raya II street in Pontianak, West Kalimantan. This hospital employs traditional costing in detemining cost of goods sold. The main issue of the traditional costing is prime costs no longer reflect the specific activities. Based on such condition, this hospital requires a precise accounting system particularly to hospitalization price calculation method in order to control the costs, so that the hospital is able to obtain accurate costs pertaining to the service activity. The aims of the research are to find out the of hospitalization price at YARSI hospital in Pontianak, to know the calcualtion of hospitalization price based on Activity Based Costing System at YARSI hospital in Pontianak and to compare the price of the hospitalization at YARSI by using Activity Based Costing System method at at YARSI hospital in Pontianak. The calculations based on Activity Based Costing carried out by identifying activities, charging costs for each activity, determining the cost driver or per unit cost driver price, calculating the prime cost of hospitalization with the overhead cosrs loading of each activity to each room, then adding up the total cost of activities that have been clustered, and then the final total cost of the activity in each class divided by the number of hospitalization days for the patients in each of the class. Result of calculation can be seen that the rates of hospitalization services using Activity Based Costing method for class VIP is Rp. 385,800.00 in class I of Rp. 242,000.00 in class II Rp. 215,400.00 and the third class is Rp. 138,600.00. Results of the activity based costing method can be compared with rates of hospitalization services YARSI Hospital is the difference between the results for the VIP Rp 64200.00 to 17000.00 IDR class I to class II Rp 65400.00 and for class III of Rp 13600.00. Calculation of the activity based costing method in class VIP yield calculation is less than the rate determined by the Hospital YARSI Pontianak, whereas for class I, class II and class III yield difference is greater than the rate determined by the Hospital YARSI Pontianak because in class I, class II and class III drivers are larger than the VIP class. Keywords : Activity Based Costing, hospital, Hospitalization rates. 1. Pendahuluan Semakin banyak jumlah penduduk tentu menyebabkan semakin banyak kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Rumah Sakit merupakan salah satu penyediaan jasa pengobatan, perawatan dan pelayanan kesehatan. Rumah Sakit memperoleh penghasilan dari pendapatan jasa dan fasilitas yang diberikan, salah satunya adalah jasa rawat inap. Pendapatan dari jasa tersebut didapat dari tarif yang harus dibayar oleh pemakai jasa rawat inap. Penentuan tarif jasa rawat inap merupakan suatu keputusan yang sangat penting, karena dapat mempengaruhi profitabilitas atau keuntungan pada Rumah Sakit. Rumah Sakit YARSI Pontianak merupakan salah satu Rumah Sakit umum yang melayani kesehatan bagi masyarakat sekitar yang terletak di Jalan Tanjung Raya II Pontianak Kalimatan Barat. Rumah Sakit YARSI Pontianak dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat senantiasa mengutamakan penyembuhan, keselamatan dan meningkatkan kesehatan. Penentuan harga pokok produksi Rumah Sakit YARSI Pontianak memakai sistem biaya tradisional, yang penentuan harga pokok tidak lagi mencerminkan aktivitas yang spesifik karena banyaknya kategori biaya yang bersifat tidak langsung. Sistem penentuan harga pokok produk berdasarkan aktivitasnya (activity based) atau lebih dikenal dengan nama Activity Based Costing System dinilai dapat mengukur secara cermat biaya yang keluar berdasarkan aktivitasnya. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, biaya operasional yang dikeluarkan Rumah Sakit menjadi besar karena pemanfaatan biaya overhead yang dihasilkan besar. Hal ini dapat berdampak pada tarif rawat inap yang tinggi. Melihat kondisi tersebut, dalam mengendalikan biaya pihak Rumah Sakit memerlukan sistem akuntansi yang tepat khususnya metode perhitungan tarif rawat inap untuk menghasilkan informasi biaya akurat yang berkenaan dengan biaya aktivitas pelayanannya. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk 1
mengidentifikasi berbagai aktivitas yang menimbulkan biaya pada jasa rawat inap, guna memperoleh informasi yang akurat dalam perhitungan tarif jasa rawat inap dengan metode Activity Based Costing. 2. Teori Dasar 1) Sistem Akuntansi Biaya Tradisional Menurut Hansen dan Mowen, (2012:162), perhitungan biaya produk dalam sistem biaya tradisional menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit (unit activity cost drivers). Penggerak aktivitas tingkat unit adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi. Contoh penggerak aktivitas tingkat unit yang pada umumnya digunakan untuk membebankan overhead, misalnya unit yang diproduksi, jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, jam mesin dan biaya bahan baku langsung. Menurut Hansen dan Mowen (2012:162), perhitungan tarif keseluruhan pabrik paling baik di ilustrasikan dengan pendekatan perhitungan biaya dengan rumus sebagai berikut : TPO = OA AH TPO : Tarif perkiraan overhead OA : overhead yang di anggarkan AH : Aktivitas yang diharapkan Menurut Hansen dan Mowen (2012:165), biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan masingmasing aktivitas produk. Pembebanan biaya overhead dari tiap aktivitas ke setiap kamar dihitung dengan rumus sebagai berikut: BOP = TCP CDP BOP : Biaya Operasi Produk yang dibebankan TCD : Tarif/unit Cost CDP : Cost yang dipilih Menurut Hansen dan Mowen (2012:165), tarif per unit cost driver dihitung dengan rumus sebagai berikut: TCD = JA CD Keterangan: TCD : Tarif per unit Cost JA : Jumlah Aktivitas CD : Cost 2) Pengertian Activity Based Costing System Metode ABC (Activity Based Costing) adalah sistem akumulasi biaya dan pembebanan biaya ke produk dengan menggunakan berbagai cost driver, dilakukan dengan menelusuri biaya dari aktivitas dan setelah itu menelusuri biaya dari aktivitas ke produk. Mengidentifikasi biaya aktivitas dan kemudian ke produk merupakan langkah dalam menyusun activity based costing system (Hansen & Mowen, 2012:152). Menurut Garrison dan Norren (2000:342) Activity based costing adalah metode costing yang dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk pembuatan keputusan stratejik dan keputusan lain yang mempengaruhi kapasitas dan biaya tetap. Pengambil keputusan yang berpengalaman tidak menggunakan informasi akuntansi tanpa mempertimbangkan potensi ketidakakuratannya. Data yang tidak akurat dapat menyesatkan dan menghasilkan kesalahan yang berpotensi menghasilkan pengambilan keputusan strategis yang kurang optimal. Mulyadi (2003:40) menyatakan bahwa Activity based costing adalah sistem informasi yang berorientasi pada penyediaan informasi lengkap tentang aktivitas untuk memungkinkan perusahaan melakukan pengelolaan terhadap aktivitas. Sistem informasi ini menggunakan aktivitas sebagai basis serta pengurangan biaya dan penentuan secara akurat biaya produk atau jasa sebagai tujuan. Sistem informasi diterapkan dalam perusahaan manufaktur, jasa dan dagang. 3) Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Activity Based Management). Manajemen berdasarkan aktivitas adalah informasi yang diperoleh dari activity based costing untuk melakukan perbaikan dalam suatu perusahaan. Selain dari perbaikan dalam keputusan activity based costing dapat membantu manajemen untuk memposisikan perusahaan sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan dengan lebih baik (Carter, W, K,. 2006:523,) 4) Pengertian Penyusutan Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aset tetap menjadi beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aset tetap tersebut (Rudianto 2012:260). Menurut Rudianto (2012:261), ada beberapa metode yang digunakan untuk menghitung beban penyusutan periodik, yaitu : a. Metode Garis Lurus Metode ini adalah metode perhitungan penyusutan aset tetap dimana setiap periode akuntansi diberikan beban yang sama secara merata. Metode garis lurus dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : MGL = HP NS UK 20
MGL : Metode Garis Lurus HP : Harga Perolehan NS : Nilai Sisa UK : Umur Ekonomis b. Metode Jam Jasa Metode jam jasa adalah metode perhitungan penyusutan aset tetap dimana beban penyusutan pada suatu periode akuntasi dihitung berdasarkan berapa jam periode akuntansi tersebut menggunakan aset tetap itu. Metode jam jasa dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : MJJ = HP NS JPT MJJ HP NS JPT : Metode Jam Jasa : Harga Perolehan : Nilai Sisa : Jam Pemakaian Total c. Metode Hasil Produksi Metode Hasil produksi adalah metode perhitungan penyusutan aset tetap, dimana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan berapa banyak produk yang dihasilkan selama periode akuntansi tersebut dengan menggunakan aset tetap itu. Metode hasil produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : MHP = HP NS JTP MHP : Metode Hasil Produksi HP : Harga Perolehan NS : Nilai Sisa JTP : Jumlah Total Produk d. Metode Beban Menurun Metode beban menurun dikelompokkan menjadi empat bagian metode, antara lain : a) Metode Jumlah Angka Tahun b) Metode Saldo Menurun c) Metode Saldo Menurun Berganda d) Metode Tarif Menurun Diantara keempat metode diatas metode jumlah angka tahun merupakan metode perhitungan penyusutan aset tetap, dimana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung dnegan cara mengalikan harga peroleha aset tetap yang telah dikurangi dengan nilai sisanya dengan bagian pengurang yang setiap tahunnya selalu berkurang 3. Metode Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1. Mulai Studi Lapangan Studi Literatur Perumusan Masalah Penetapan Tujuan Penelitian A A Pengumpulan Data : a. Data Primer b. Data Sekunder Pengolahan Data : a. Menentukan Biaya yang Timbul untuk Masing-masing Aktivitas b.menentukan Tarif Per Unit Cost c. Menghitung Harga Pokok Rawat Inap Analisa dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 4. Hasil Penelitian Tahap pertama yaitu, Data-data metode Activity Based Costing untuk menentukan tarif jasa rawat inap pada Rumah Sakit YARSI Pontianak adalah sebagai berikut : 1) Tarif jasa rawat inap Rumah Sakit YARSI 2) Data jumlah rawat inap 3) Data lama rawat inap 4) Aktivitas-aktivitas yang ada pada Rumah Sakit, seperti : a. Aktivitas Umum b. Aktivitas Perawatan c. Aktivitas d. Aktivitas Penginapan Kelas VIP, I,II, dan III e. Aktivitas laundry f. Aktivitas g. Aktivitas Makanan h. Aktivitas Pemeliharaan Tahap yang kedua adalah menentukan biaya yang timbul setelah mengetahui aktivitas-aktivitas yang ada pada jasa rawat inap Rumah Sakit YARSI Pontianak, biaya yang timbul pada setiap aktivitas dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Biaya yang Timbul Pada setiap Aktivitas No Aktivitas Biaya (Rp) 1. 115.740.000 2. Perawatan 580.000.000 3. 189.600.000 4. Penginapan Kelas 35.832.500 VIP 5. Penginapan Kelas 34.842.000 I 6. Penginapan Kelas 14.418.500 II 21
Tabel 1 Biaya yang Timbul Pada setiap Aktivitas (Lanjutan) No Aktivitas Biaya (Rp) 7. Penginapan Kelas III 10.583.450 8. 46.536.160 9. 104.340.000 10. 157.402.000 11. Pemeliharaan 85.000.000 Tahap yang ketiga yaitu menentukan pemicu biaya atau tarif per unit cost driver pada setiap aktivitas-aktivitas, pemicu biaya pada setiap aktivitas dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Tarif per unit cost driver Pada setiap Aktivitas No Aktivitas Biaya (Rp) 1. 2. Perawatan 115.740.000 580.000.000 3. 189.600.000 4. Pencucian atau 5. 6. Makanan 7. Pemeliharaan 46.536.160 104.340.000 157.402.000 85.000.000 cost driver 3745/ 9262/ 9262/ 3745/ Tarif per unit cost driver (Rp) 30.905,21 62.707,83 20.470,74 12.426,21 1080/ 96.611,11 9262/ 1080/ 16.994,38 78.703,7 Tahap yang keempat adalah menghitung harga pokok rawat inap. Tahap-tahap yang dilakukan dalam perhitugan tarif rawat inap ini adalah : a. Menghitung biaya overhead yang dibebankan pada masing-masing kelas. Pembebanan biaya overhead dari tiap aktivitas ke setiap kamar b. Tahap selanjutnya menjumlahkan seluruh biaya aktivitas yang telah dikelompokkan. c. Membagi total biaya aktivitas masing-masing kelas rawat inap dengan jumlah rawat inap di masing-masing kelas. d. Menghitung laba setiap kelas hasil dari pembagian total biaya aktivitas dengan jumlah rawat inap. e. Tahap yang terakhir yaitu menjumlahkan total biaya aktivitas masing-masing kelas dengan laba setiap kelas. Tabel 3. Total Biaya Aktivitas Kelas VIP Tarif Aktivitas Cost (Rp) Umum 30.905,21 / 263 Jumlah (Rp) 8.128.070,23 62.707,83 378 Perawatan / 23.703.559,74 20.789,47 378 / 7.737.939,72 Penginapan 35.832.500,00 12.426,21 263 / 3.268.093,23 96,611,11 / 16.994,38 / 180 378 17.389.999,8 6.423.875,64 Pemeliharaan 78.703,70 180 / 14.166.666,7 Total Biaya Aktivitas Dibebankan Kelas VIP 116.650.704,4 378 Biaya Aktivitas Kelas VIP 308.599,74 Laba 25% 77.149,93 Tarif Rawat Inap Setiap Per Hari 385.749,68 Tarif Rawat Inap Kelas VIP Per Hari 385.800 Tabel 4. Total Biaya Aktivitas Kelas I Tarif Cost Drive (Rp) Aktivitas Umum 30.905,21 / 535 Jumlah (Rp) 16.534.287,35 62.707,83/h 812 Perawatan ari 50.918.757,96 20.470,74 / 812 16.622.240,88 Penginapan 34.842.000,00 12.426,21 / 535 6.648.022,35 96,611,11/ 16.994,38/ 180 812 17.389.999,8 13.799.436,56 Pemeliharaan 78.703,70/ 180 14.166.666,7 Total Biaya Aktivitas Dibebankan ke Kelas I 170.921.410,9 812 Biaya Aktivitas Kelas I 210.494,34 Laba 15% 31.574,15 Tarif Rawat Inap Setiap Per Hari 242.068,50 Tarif Rawat Inap Kelas I Per Hari 242.000,00 22
Tabel 5. Total Biaya Aktivitas Kelas II Tarif Cost Drive (Rp) Aktivitas Umum 30.905,21 / 834 Jumlah (Rp) 25.774.945,14 62.707,83 1450 Perawatan / 90.926,353,5 20.470,74 / 1450 29.682,573,00 Penginapan 14.418.500,00 12.426,21 / 834 10.363.459,14 a 96.611,11/ 16.994,38/ 270 1450 52.169.999,4 24.641.815,00 Pemeliharaan 78.703,70/ 270 291.157.572,7 Total Biaya Aktivitas Dibebankan ke Kelas II 290.477.679,2 1450 Biaya Aktivitas Kelas II 200.329,70 Laba 7,5% 15.024,70 Tarif Rawat Inap Setiap Per Hari 215.354,14 Tarif Rawat Inap Kelas II Per Hari 215.400,00 Tabel 6. Total Biaya Aktivitas Kelas III Tarif Cost Aktivitas Drive (Rp) Jumlah (Rp) 30.905,21 2113 Umum / 65.302.708,73 62.707,83 6622 Perawatan / 415.251.250,3 Rp. 6622 20.470,74 / 135.557.240,3 Penginapan 10.583.450,00 12.426,21/ 2113 26.256.581,73 Makanan 96.611,11/ 16.994,38/ 450 6622 59.898.888,2 112.536.784,4 Pemeliharaan 78.703,70/ 450 48.796.294,00 Total Biaya Aktivitas Dibebankan ke Kelas III 874.183.197,6 6622 Biaya Aktivitas Kelas III 132.011,95 Laba 5% 6.600,59 Tarif Rawat Inap Setiap Per Hari 138.612,55 Tarif Rawat Inap Kelas III Per Hari 138.600,00 Perbandingan antara tarif jasa rawat inap Rumah Sakit YARSI Pontianak dengan metode Activity Based Costing dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Perbandingan Tarif Jasa Rawat Inap Kelas Tarif Rumah Sakit YARSI Tarif ABC Selisih VIP Rp. 450.000,00 Rp. 385.800,00 Rp. 64.200,00 I Rp. 225.000,00 Rp. 242.000,00 Rp. 17.000,00 II Rp. 150.000,00 Rp. 215.400,00 Rp. 65.400,00 III Rp. 125.000,00 Rp. 138.600,00 Rp. 13.600,00 Hasil perhitungan pada tabel 7, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity Based Costing untuk kelas VIP sebesar Rp. 385.800,00 pada kelas I sebesar Rp. 242.000,00, pada kelas II sebesar Rp. 215.400,00 dan pada kelas III sebesar Rp. 138.600,00. Hasil yang diperoleh dapat dibandingkan selisih harga tarif jasa rawat inap Rumah Sakit YARSI dengan hasil perhitungan metode Activity Based Costing yaitu dengan hasil untuk kelas VIP sebesar Rp 64.200,00, untuk kelas I sebesar Rp 17.000,00, untuk kelas II sebesar Rp 65.400,00 dan untuk kelas III sebesar Rp 13.600,00. Perhitungan dengan metode Activity Based Costing pada kelas VIP menghasilkan perhitungan yang lebih kecil dari pada tarif yang di tentukan oleh pihak Rumah Sakit YARSI Pontianak, sedangkan untuk kelas I, kelas II dan kelas III menghasilkan selisih lebih besar dari tarif yang di tentukan oleh pihak Rumah Sakit YARSI Pontianak dikarenakan pada kelas I, kelas II dan kelas III driver yang dihasilkan lebih besar dibangung dengan kelas VIP. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Tarif jasa rawat inap yang sedang digunakan rumah sakit YARSI Pontianak dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini : Tabel 8. Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit YARSI PontianakTahun 2012 No Kelas Tarif/ Hari (Rp) 1 VIP 450.000 2 I 225.000 3 II 150.000 4 III 125.000 Sumber : RS YARSI Pontianak, 2012 2) Tarif jasa rawat inap pada Rumah Sakit YARSI Pontianak yang ditentukan dengan metode Activity Based Costing System dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini : Tabel 9. Tarif Rawat Inap Berdasarkan Activity Based Costing System pada Rumah Sakit YARSI Pontianak No Kelas Tarif/ Hari (Rp) 1 VIP 385.800 2 I 242.000 3 II 215.400 4 III 138.600 23
3) Perbandingan antara tarif jasa rawat inap Rumah Sakit YARSI Pontianak dengan metode activity based costing dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 10. Perbandingan Tarif Jasa Rawat Inap Kelas Tarif Rumah Sakit YARSI Tarif ABC Selisih VIP Rp. 450.000,00 Rp. 385.800,00 Rp. 64.200,00 I Rp. 225.000,00 Rp. 242.000,00 Rp. 17.000,00 II Rp. 150.000,00 Rp. 215.400,00 Rp. 65.400,00 III Rp. 125.000,00 Rp. 138.600,00 Rp. 13.600,00 Referensi Perhitungan tabel 10, dapat diketahui bahwa tarif jasa rawat inap dengan metode activity based costing pada kelas VIP menghasilkan perhitungan yang lebih kecil dari pada tarif yang di tentukan oleh pihak Rumah Sakit YARSI Pontianak, sedangkan untuk kelas I, kelas II dan kelas III menghasilkan selisih lebih besar dari tarif yang di tentukan oleh pihak Rumah Sakit YARSI Pontianak dikarenakan pada kelas I, kelas II dan kelas III driver yang dihasilkan lebih besar dibanding dengan kelas VIP. [1] Carter, W. K., 2009. Akuntansi Biaya. Buku 1 Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat. [2] Gorrison, Ray H., and Eric W.N. 2000. Akuntansi Manajerial. Alih Bahasa A.Totok Budisantoso. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat. [3] Hansen, Don R. Maryanne M Mowen. 2012 Management Accounting, 7th. Diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Penerbit Salemba dengan judul Akuntansi Manajemen, Edisi 8. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. [4] Mulyadi. 2003. Activity Based Cost System: Sistem Informasi Biaya untuk Pengurangan Biaya, Edisi 6. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. [5] Rudianto, 2012. Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusutan Laporan Keuangan. Jakarta. Biografi Gusti Ayu Wilda Agustina, lahir di Temanggung pada tanggal 7 Agustus 1987. Penulis memulai pendidikan pada tahun 2004 di SD Negeri 1 Badran Kranggan Temanggung, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Temanggung Tahun 2000 dan pada tahun 2003 melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Muhammadiyah 1 Magelang. Tahun 2008 melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Tanjungpura, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Industri. 24