BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuanitatif yang akan menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder yang akan diolah dan dianalisa sehingga dapat menyelesaikan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini jenis data yang dihasilkan berupa tabel dan yang merupakan perbandingan variabel-variabel yaitu luasan bangunan untuk setiap jenis tanaman dan waktu atau panjang penyinaran cahaya matahari yang didapatkan. 3.2 Data dan Teknik Pengumpulan Data Data Primer Data primer yang akan digunakan didapatkan dari berbagai sumber yang berasal dari jurnal, buku dan software, yaitu : 1. Jenis-jenis tanaman yang digunakan untuk dapur hidup pada apartemen Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan khusus yang berkaitan dengan iklim lingkungannya sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik. Dengan upaya menjalankan kegiatan dapur hidup pada hunian apartemen, maka penelitian mengenai jenis tanaman disesuaikan dengan jenis tanaman yang digunakan untuk kegiatan dapur hidup pada umumnya dan pemilihan jenis tanaman lebih spesifik dipilih berdasarkan kemampuan budidaya tanaman tersebut pada iklim lingkungan tapak. Pemilihan jenis tanaman yang diperhatikan berdasarkan kemampuan budidaya tanaman pada iklim lingkungan pada adalah jenis tanaman yang 40
41 dikelompokkan berdasarkan kebutuhannya akan penyinaran cahaya matahari, yaitu jenis Full Sun, Part Shade atau Full Shade. 2. Syarat tumbuh tanaman dapur hidup terhadap kebutuhan cahaya matahari Kebutuhan utama tanaman agar dapat tumbuh dengan baik adalah dengan mendapatkan panjang penyinaran cahaya matahari yang cukup. Kebutuhan panjang penyinaran cahaya matahari terhadap setiap tanaman berbeda-beda sesuai dengan jenis tanamannya. Sehingga dengan adanya data syarat tumbuh terhadap matahari akan digunakan untuk menentukan perletakkan tanaman pada bangunan hunian apartemen. 3. Pergerakan dan letak matahari sepanjang hari yang didapat dari literatur dan software Ecotect Pergerakan dan letak matahari terhadap bumi berubah karena adanya pergerakan pada bumi, sehingga hal ini berpengaruh terhadap pencahayaan matahari pada lokasi tapak dan bangunan. Tanggal pergerakan matahari yang didapatkan akan menjadi data untuk meneliti panjang nya penyinaran cahaya matahari terhadap bangunan. Data Sekunder Data Sekunder merupakan data yang didapat langsung melalui hasil survey yang dilakukan oleh peneliti dan beberapa sumber lain, yaitu: 1. Data lokasi tapak Data lokasi tapak dibagi menjadi dua data yaitu data fisik dan nonfisik. Data fisik merupakan data lingkungan sekitar tapak dan data peraturan/peruntukkan tapak yang menjadi salah satu acuan pembentukan massa bangunan yang akan tercipta pada proyek ini, sedangkan data nonfisik tapak merupakan data iklim lingkungan tapak.
42 Data fisik tapak didapatkan melalui website dinas tata kota Jakarta, google maps dan hasil survey peneliti. Data non-fisik tapak didapatkan melalui beberapa sumber yaitu BMKG, NASA dan perpaduan dengan software Ecotect dan hasil survey peneliti. 2. Data kebutuhan luasan ruang pada bangunan kantor dan apartemen Kebutuhan ruang yang ada pada bangunan merupakan salah satu faktor pengaruh pada perancangan bangunan. Kebutuhan ruang dan luasan ruang didapatkan melalui standar kebutuhan manusia dan studi banding dari jenis bangunan serupa yang luasannya akan disesuaikan pada saat tahap perancangan. Beberapa standarisasi perbandingan ruang seperti besaran ruang hunian dan taman yang akan disediakan untuk lahan tanam taman vertikal didapatkan melalui studi banding bangunan apartemen yang memiliki taman di setiap unitnya. 3.3 Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, digunakan teknik simulasi yang meneliti pencahayaan matahari terhadap masa bangunan sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan jenis tanaman vertikal yang digunakan pada pada bangunan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan software Ecotect. Dari hasil analisis tersebut tersebut akan didapatkan bentuk bangunan yang sesuai terhadap jenis tanaman yang digunakan, penentuan jenis tanaman dan penentuan letak tanaman vertikal yang akan digunakan pada bangunan.
43 3.4 Kerangka Berpikir 3.4.1 Diagram Alur Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Sumber : Hasil olahan pribadi
44 3.4.2 Kerangka Analisa Penelitian Pengumpulan Data DATA PRIMER DATA SEKUNDER Jenis Tanaman pada Dapur Hidup Kebutuhan Cahaya setiap jenis Tanaman Analisa Tapak - Matahari, View, Sirkulasi - Angin, Kebisingan, Keramaian Analisa Ruang Studi Banding, Program Ruang dan Hubungan Antar Ruang Pengelompokkan jenis tanaman berdasarkan kebutuhannya akan cahaya matahari Zoning Perancangan Perbandingan jumlah jenis tanaman Full Sun, Part Sun dan Full Shade Feed Back Analisa proses pembentukkan Gubahan Massa terhadap matahari GUBAHAN MASSA SKEMATIK DESAIN Gambar 3.2 Kerangka Analisa Penelitian Sumber : Hasil olahan pribadi
45 Gambar 3.2 menjelaskan kerangka analisa penelitian yang dilakukan pada penelitian ini. Untuk mendapatkan tujuan dari penelitian ini maka perlu dilakukan pengumpulan data terkait mengenai jenis tanaman yang sesuai untuk digunakan pada iklim lokasi tapak yaitu Jakarta dan penggunaan jenis tanaman tersebut merupakan jenis tanaman yang biasanya digunakan untuk kegiatan dapur hidup. Setelah mengetahui jenis tanaman yang akan digunakan, maka dilakukan penelitian mengenai kebutuhan cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman supaya letak tanaman pada bangunan dapat disesuaikan dengan kebutuhannya setiap jenisnya. Seluruh jenis tanaman yang digunakan pada taman vertikal akan dianalisa dan setiap jenisnya akan dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing jenis tanaman akan cahaya matahari. Pengelompokkan akan dibagi menjadi 3 jenis yaitu jenis tanaman full sun, part sun dan part shade. Melalui pengelompokkan jenis tanaman tersebut akan didapatkan perbandingan jumlah setiap jenis tanaman yang akan dijadikan acuan perbandingan luas taman yang harus disediakan untuk menanam setiap jenis tanaman, sehingga luas taman yang tersedia untuk jenis tanaman yang ada tidak akan berlebih atau kekurangan. Data terkait lainnya berhubungan dengan bangunan itu sendiri, yang akan menganalisa mengenai lingkungan sekitar tapak dan analisa ruang di dalam perancangan. Analisa tapak yang diperhatikan adalah analisa terhadap matahari, view, sirkulasi, angin, kebisingan dan keramaian sekitar tapak. Sedangkan analisa untuk ruang pada bangunan didapatkan dengan melakukan studi banding terhadap bangunan-bangunan serupa, menganalisa standar kebutuhan setiap ruang dan hubungan antar ruang-ruang dalam bangunan. Melalui kedua analisa tersebut, akan didapatkan zoning tapak berupa zoning horizontal dan vertikal yang akan
46 mempengaruhi letak dan orientasi massa bangunan, perancangan sirkulasi dan denah dalam ruangan. Setelah mendapatkan zoning perancangan, maka langkah yang selanjutnya dilakukan adalah menciptakan gubahan massa berdasarkan zoning dan analisa yapak yang telah dilakukan. Pembentukan gubahan massa dilakukan bertahap dan disesuaikan dengan perbandingan kebutuhan taman untuk setiap jenis tanaman yang digunakan pada fungsi apartemen. Proses penelitian pembentukan gubahan massa akan disesuaikan dengan panjang penyinaran cahaya matahari secara langsung (direct sunlight) yang didapatkan oleh bangunan untuk memenuhi kebutuhan 3 jenis kelompok tanaman. Proses penelitian penyinaran cahaya matahari dilakukan dengan menggunakan software Ecotect dengan setting penelitian sebagai berikut : Lokasi Tapak : Puri Kembangan, Jakarta Barat Latitude : -6.18 Longtitude : 107.73 Tanggal : 21 Maret dan 23 September Waktu : Pk 06.00-18.00 Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel dan view secara 3 dimensi dan 2 dimensi yang akan menggambarkan panjang penyinaran setiap sisi dan perbandingan luasan yang dihasilkan sehingga sesuai dengan kebutuhan jenis tanaman yang digunakan.