PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS DAN KINERJA PASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PASAR (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Tahun )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu pengukuran

Pendahuluan. Adhie., Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan...

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan ketat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1 ISSN (Online):

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP CURRENT FINANCIAL PERFORMANCE DAN FUTURE FINANCIAL PERFORMANCE

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

DAFTAR PUSTAKA. Artikel Human Capital Mengembangkan Strategi Berbasis Knowledge. (accessed September 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan produksi atau asset berwujud. Namun seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

SKRIPSI PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL KONTROL (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan serta hubungannya dengan pengambilan keputusan strategis.

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. based business) menjadi berdasarkan pengetahuan (knowledge based business).

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perusahan harus merubah strategi dari labor based business

PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

SKRIPSI PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH. Rivana Syalom Hutahaean

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE INDUSTRI SEKTOR PERBANKAN TAHUN OLEH: IVE YUNITA ONGKOWALUYO

Transkripsi:

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS DAN KINERJA PASAR Chrisnatty Chandra Dwipayani, Andri Prastiwi 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851 ABSTRACT This study aims to analyze the effects of Intellectual Capital to Profitability and Market Performance. Intellectual capital which consists of human capital efficiency (HCE), structural capital efficiency (SCE), and the capital employed efficiency (CEE) which uses a model Pulic - Value Added Intellectual Coefficients (VAIC TM ). Profitability is proxied by Return on Assets (ROA) and market performance is proxied by the Market to Book Value (MtBV). The research samples are the trade and services in the Indonesia Stock Exchange in 2009-2012. Based on purposive sampling method, samples obtained 51 companies. This study used multiple linear regression to analyze the data.the results of this study indicate that intellectual capital (IC), struc tural capital efficiency (SCE), and capital employed efficiency (CEE) is significant positive effect on return on assets (ROA), but in human capital efficiency (HCE) is not significant and negative effect the return on assets (ROA). Furthermore, the resul ts of research on the performance of the market is proxied by market to book (MtBV) indicates that intellectual capital (IC), structural capital efficiency (SCE), and the capital employed efficiency (CEE) is not positive and not significant effect on the market to book (MtBV). In contrast, human capital efficiency (HCE) a positive significant effect on the market to book value (MtBV). Keywords : intellectual capital, profitability, market performance, multiple linear regression. PENDAHULUAN Persaingan perusahaan bisnis telah berkembang pesat seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dekade terakhir ini. Pengaruh persaingan bisnis tergambarkan dengan cara perusahaan memanfaatkan modal semaksimal mungkin sehingga mampu mempertahankan bisnisnya. Modal merupakan faktor penting dalam rangka membangun, mengembangkan dan mempertahankan berdirinya sebuah perusahaan, sehingga dijadikan instrumen untuk mengantisipasi risiko kerugian perusahaan dan alat untuk melakukan ekspansi usaha (Ekowati et.al, 2012). Keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis seringkali hanya dilihat dari segi keuntungan yang dicapai oleh perusahaan. Namun, dari segi keuntungan yang dimiliki perusahaan saja tidak cukup untuk membuat para pelaku bisnis bertahan dalam persaingannya. Perusahaan mampu mempertahankan bisnisnya didasarkan pada tenaga kerja ( labour based business) menuju knowledge based business (bisnis berdasarkan pengetahuan), dengan mengutamakan ilmu pengetahuan sehingga ekonomi yang berbasis ilmu pengetahuan dengan menerapan manajemen pengetahuan ( knowledge management) maka kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung pada suatu penciptaan transformasi dan kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Menurut Hurwitz, et al. (2012) telah terjadi peningkatan yang besar pada knowledge workers dan aset tak berwujud pada dekade akhir ini. Hal ini disebabkan oleh adanya alasan utama yang dikaitkan dengan keberhasilan perusahaan, seperti

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 2 over valuation yang besar pada perusahaan teknologi tinggi, adalah dengan meningkatkan pengetahuan (Goh, 2005). Di Indonesia, fenomena intellectual capital (IC) berkembang setelah muncul PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai intellectual capital (IC), namun lebih kurang intellectual capital (IC) telah mendapat perhatian. Banyak perusahaan yang mulai memperhatikan aktiva tidak berwujud sebagai strategi bisnisnya untuk mencapai keunggulan kompetitif. Hal ini yang menyebabkan perusahaan menerapkan knowledge based business. Dengan munculnya perusahaan berbasis pengetahuan di Indonesia, maka intellectual capital telah banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan maupun organisasi. Penerapan perusahaan berbasis pengetahuan ini ditandai dengan adanya Indonesia Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study pada tahun 2005. Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) merupakan bentuk pengakuan yang diberikan kepada organisasi yang mengelola pengetahuannya ( company knowledge) menjadi produk, jasa atau kinerja yang unggul sehingga menghasilkan nilai lebih kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan organisasi tersebut (MAKE, 2012). Jumlah nominasi Indonesia MAKE study semakin meningkat pada tahun 2005 yang masuk dalam nominasi berjumlah 49 perusahaan dan pada tahun 2011 jumlah nominator meningkat menjadi 96 perusahaan. Inilah yang menunjukkan intellectual capital sudah berkembang di Indonesia. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Resource Based View yang menjadikan acuan teori pada penelitian ini memberikan pernyataan bahwa semakin baik perusahaan mengelola sumber dayanya maka akan menciptakan nilai bagi perusahaan yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sumber daya yang dimaksud adalah Intellectual Capital (IC) yang diukur menggunakan VAIC TM, sesuai dengan penelitian terdahulu pada penelitian ini tidak hanya VAIC yang diukur tetapi tiap komponennya yang terdiri dari Human Capital efficiency (HCE), Structural capital efficiency (SCE), dan Capital Employed efficiency (CEE). Untuk menggambarkan hubungan antara variabel independen dan dependen dalam penelitian ini dikemukakan suatu kerangka pemikiran teoritis yaitu mengenai pengaruh modal intelektual terhadap profitabilitas dengan pengukuran ROA pada perusahaan perdagangan dan jasa di Indonesia. Pengaruh Intellectual capital terhadap ROA Resources based view menyatakan bahwa apabila IC dapat dikelola dengan baik maka dapat menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Semakin baik perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan intellectual capital yang dimiliki, akan menciptakan kompetensi yang khas bagi perusahaan sehingga diharapkan mampu mendukung kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing, maka perusahaan itu memiliki peluang untuk meningkatkan laba bersih. Laba bersih ini diperoleh perusahaan dari jumlah pendapatan dikurangi beban perusahaan. Untuk memperoleh laba bersih yang meningkat, maka perusahaan perlu meningkatkan pendapatan maupun menekan beban beban perusahaan. Peningkatan laba bersih perusahaan dipengaruhi oleh penggunaan secara efisien pada aset perusahaan yang terdiri dari aset lancar, aset tetap dan lain lain. Dengan memperhatikan laba bersih perusahaan dan pengelolaan aset perusahaan secara efisien maka nilai ROA akan meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Chen et.al (2005) menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap ROA. Oleh karena itu, apabila perusahaan dapat mengelola dan mengembangkan intellectual capital yang dimiliki dengan baik, maka perusahaan secara efisien dalam mengelola aset perusahaan sehingga laba bersih perusahaan akan meningkat dan menghasilkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Hipotesis yang akan diajukan sebagai berikut: H 1 : Intellectual capital pengaruh positif terhadap Return on Assets (ROA) 2

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 3 Pengaruh Human Capital Efficiency (HCE) terhadap Profitabilitas (ROA) Sesuai dengan Resources based view menjelaskan pengetahuan dimiliki oleh karyawan dipandang sebagai aset perusahaan yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki orang orang yang ada dalam perusahaan tersebut (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dipandang sebagai aset perusahaan yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. Human capital akan meningkatkan perusahaan, jika perusahaan mampu mengelola pengetahuan. Pengelolaan perusahaan ditunjukkan dengan memberikan gaji dan tunjangan yang rendah dapat menghasilkan penjualan yang meningkat atau dengan gaji dan tunjangan yang lebih tinggi diiringi pula dengan penjualan yang semakin meningkat lagi. Gaji dan tunjangan yang tinggi dapat membuat karyawan menjadi termotivasi untuk berkreativitas, pengalaman yang dimiliki oleh karyawan dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang bernilai atau berharga yang tidak dapat ditiru oleh pesaing lain. Kemampuan perusahaan dalam menciptakan keunggulan kompetitif diharapkan mampu mendukung dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga perusahaan memiliki kesempatan untuk dapat meningkatkan laba bersih perusahaan yang berdampak Return on Assets (ROA). Semakin baik perusahaan mengelola sumber dayanya semakin baik pula produktivitas aset dalam menghasilkan keuntungan bersih. Penelitian Ahangar (2011) menunjukkan bahwa human capital efficiency (HCE) berpengaruh positif terhadap return on assets (ROA). Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan adalah: H 2 : Human Capital Efficiency (HCE) berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA). Pengaruh Structural Capital Efficiency (SCE) dengan Profitablitas (ROA) Menurut Organization for Economic Co operation and Development (OECD, 1999) menyatakan bahwa intellectual capital (IC) sebagai nilai ekonomi dari dua kategori aset tak berwujud: organizational (structural) capital dan human capital. Perusahaan yang mampu mengelola sumber daya organisasi dengan baik akan menciptakan keunggulan kompetitif. Dengan menekankan pada kemampuan perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya sistem operasional perusahaan, proses manufacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Pengelolaan modal struktural perusahaan yang baik akan berdampak pada proses produksi yang efisien dan mampu mengurangi biaya produksi yang tidak digunakan sehingga meningkatkan laba perusahaan dari aset. Sehingga, pengelolaan structural capital efficiency (SCE) yang baik akan meningkatkan laba dari aset yang diukur dengan Return on Assets (ROA). Penelitian yang dilakukan Fajarini dan Firmansyah (2012) menunjukkan bahwa structural capital efficiency (SCE) berpengaruh positif terhadap return on assets (ROA). Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: H 3 : Structural Capital Efficiency (SCE) berpengaruh secara positif terhadap Return on Assets Pengaruh Capital Employed Efficiency terhadap Profitablitas (ROA) Resources based view bahwa pengelolaan sumber daya dan pengetahuan yang baik akan menciptakan keunggulan kompetitif sehingga meningkatkan laba dari aset (ROA). Pada capital employed efficiency yang dikelola oleh perusahaan mampu menciptakan keunggulan kompetitif, dengan mengkombinasikan modal (fisik dan keuangan) karyawan (CE) (Pulic, 1998). Kombinasi modal yang dikelola perusahaan akan mempengaruhi kinerja perusahaan, dengan menggunakan 3

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 4 modal yang minimal diharapkan akan menghasilkan penjualan yang meningkat atau dengan modal yang digunakan maksimal maka akan menghasilkan penjualan yang semakin meningkat. Peningkatan yang terjadi pada penjualan dikarenakan hubungan yang harmonis / association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar (Sawarjuwono dan kadir, 2003). Sehingga, hubungan sosial perusahaan secara internal dan eksternal yang dikelola dengan baik akan berdampak pada proses produksi yang efisien dan mampu mengurangi biaya produksi yang tidak digunakan, maka laba dari aset akan meningkat. Penelitian Chen et.al (2005) menunjukkan Capital employed efficiency (CEE) berpengaruh positif terhadap return on asset (ROA). Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H 4 : Capital Employed Efficiency (CEE) berpengaruh secara positif terhadap Return on Assets Pengaruh Intellectual Capital terhadap Market to Book Value (MtBV) Perusahaan menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara efisien dan efektif sehingga mampu menghasilkan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif tersebut yang mampu membuat perusahaan menjadi unggul dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Selain itu juga berdampak pada meningkatnya persepsi pasar pada perusahaan yang dikarenakan keunggulan kompetitif yang dimilikinya berpengaruh langsung pada kinerja perusahaan yang semakin baik. Dengan meningkatnya persepsi pasar pada perusahaan akan memberikan nilai bagi perusahaan, maka rasio market to book value juga meningkat. Menurut resourse based view, intellectual capital merupakan sumber daya unik yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi semakin baik dan menciptakan value bagi perusahaan. Nilai pasar perusahaan dapat meningkat apabila kekayaan intelektual yang dimiliki perusahaan dikelola dengan baik. Chen, et.al (2005), menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara IC dengan nilai pasar perusahaan. Jika intellectual capital meningkat, dalam arti dikelola dengan baik, maka dapat meningkatkan persepsi pasar terhadap nilai perusahaan. maka, hipotesisnya: H 5 : Intellectual Capital pengaruh positif terhadap Market to Book Value Pengaruh Human Capital Efficiency terhadap Market to Book Value Human capital yang berketrampilan dan memiliki pengalaman tinggi merupakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Apabila perusahaan dapat mengelola potensi yang dimiliki karyawannya dengan baik, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas karyawan. Perusahaan memberikan gaji dan tunjangan yang rendah kepada karyawan diharapkan mampu menghasilkan penjualan yang tinggi atau dengan gaji atau tunjangan yang lebih tinggi diiringi pula dengan penjualan yang semakin meningkat lagi. Karyawan yang diberikan gaji dan tunjangan sebagai motivasi dari perusahaan untuk berkreativitas dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang bernilai atau berharga yang tidak dapat ditiru oleh pesaing lain, diharapkan mampu mendukung kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga perusahaan memiliki kesempatan untuk dapat meningkatkan pendapatan yang berdampak pada kinerja perusahaan. Meningkatnya kinerja perusahaan berdampak secara langsung pada persepsi pasar terhadap perusahaan, hal ini mengakibatkan value perusahaan semakin meningkat. Sehingga, nilai perusahaan meningkat maka rasio market to book value pun semakin meningkat. Penelitian Chen et.al (2005) menunjukkan Intellectual capital (IC) berpengaruh positif terhadap market to book value (MtBV). Sesuai dengan RBV menyatakan bahwa karyawan memiliki nilai yang berharga dan langka dalam perusahaan. Sumber daya memberikan inovasi dan ketrampilannya dalam menciptakan keunggulan kompetitifnya yang mampu meningkatkan 4

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 5 persaingannya dalam kondisi pasar. Strategi strategi yang di gunakan oleh sumber daya tersebut tidak mudah ditemukan oleh pesaing lain. Sehingga sumber daya memberikan keunggulan kompetitifnya dalam strategi bisnisnya. Maka hipotesisnya: H 6 : Human capital efficiency pengaruh positif terhadap Market to Book Value (MtBV) Pengaruh Structural Capital Efficiency (SCE) terhadap Market to Book Value (MtBV) Dengan menekankan pada kemampuan perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya sistem operasional perusahaan, proses manufacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Pengelolaan modal struktural perusahaan yang baik akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berharga dan langka, sehingga diyakini bahwa perusahaan mampu bersaing dan bertahan di lingkungan bisnis yang dinamis. Dengan memiliki keunggulan kompetitif maka kinerja perusahaan akan meningkat, hal ini akan berdampak langsung pada persepsi pasar terhadap nilai perusahaan akan meningkat. Sehingga, nilai perusahaan meningkat maka rasio market to book value pun semakin meningkat. Berdasarkan RBV, sumber daya memberikan keunggulan kompetitif jika perusahaan lain tidak memiliki sumber daya tersebut tidak bisa menirunya. Semakin tinggi pengelolaan perusahaan terhadap sumber daya strukturalnya maka semakin tinggi pula market to book value perusahaan. Oleh karena itu, structural capital efficiency berpengaruh positif terhadap market to book value. Maka, hipotesisnya: H 7 : Structural Capital Efficiency pengaruh positif terhadap market to book value (MtBV) Pengaruh Capital Employed Efficiency (CEE) terhadap Market to Book Value (MtBV) Capital employed efficiency yang dikelola oleh perusahaan mampu menciptakan keunggulan kompetitif, dengan mengkombinasikan modal (fisik dan keuangan) karyawan (CE) (Pulic, 1998). Kombinasi modal yang dikelola perusahaan akan mempengaruhi kinerja perusahaan, dengan menggunakan modal yang minimal maka akan menghasilkan penjualan yang meningkat atau dengan modal yang digunakan maksimal maka akan menghasilkan penjualan yang semakin meningkat. Peningkatan yang terjadi pada penjualan dikarenakan hubungan yang harmonis / association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar (Sawarjuwono dan kadir, 2003). Sehingga, hubungan sosial perusahaan secara internal dan eksternal yang dikelola dengan baik akan menghasilkan keunggulan kompetitif tersendiri bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi semakin baik. Meningkatnya kinerja perusahaan secara langsung akan berdampak pada persepsi pasar. Persepsi pasar inilah yang akan meningkatkan nilai pasar perusahaan, maka market to book value akan meningkat juga. Berdasarkan RBV, sumber daya unik yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi semakin baik dan menciptakan value bagi perusahaan. Penelitian Chen et.al (2005) menunjukkan Capital employed efficiency (CEE) berpengaruh positif terhadap market to book value (MtBV).Maka, hipotesis penelitian: H 8 : Capital Employed Efficiency pengaruh positif terhadap Market to Book Value (MtBV) 5

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 6 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan kinerja pasar pada laporan tahunan perusahaan. Profitabilitas diukur berdasarkan jenis rasio Return on Assets. Return on Asset (ROA) merupakan pengukuran jumlah profit yang diperoleh tiap rupiah aset yang dimiliki perusahaan. ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melakukan efisiensi penggunaan total aset untuk operasional perusahaan. Rasio ini mewakili rasio profitabilitas, yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahan. Market to Book Value (MtBV) merupakan rasio dari total kapitalisasi pasar (harga saham dikali dengan total saham biasa yang beredar) terhadap nilai buku aset (Firer dan William, 2003). MtBV merefleksikan tingkat dimana nilai pasar perusahaan melebihi nilai bukunya (Ghosh dan Mondal, 2009). Variabel independen dalam penelitian ini adalah HCE, SCE, dan CEE yang menggunakan metode VAIC TM (value added intellectual coefficient) yang dikembangkan oleh Pulic (1998). Intellectual capital yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja IC yang diukur berdasarkan tiga komponen yaitu human capital efficiency, structural capital efficiency dan capital employed efficiency (Chen et al.,2005). Penentuan Sampel Populasi penelitian ini adalah perusahaan perdagangan dan jasa yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan perdagangan dan jasa dipilih sebagai populasi penelitian karena perusahaan perdagangan dan jasa lebih mengandalkan intellectual capital dalam kegiatan operasional perusahaan supaya tetap dapat berkompetensi di pasar global (Ekowati,et. al., 2012). Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Indriantoro dan Supomo,2002). Selain itu, penggunaan metode purposive sampling bertujuan agar peneliti mendapatkan informasi dari kelompok sasaran yang spesifik (Sekaran, 2006). Adapun kriteria sampel yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan tidak mengalami delisting di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2012. Hal ini dimaksudkan untuk kelengkapan data. 2. Perusahaan memiliki tahun buku yang berakhir pada 31 Desember tahun 2009 2012. Kriteria pemilihan laporan keuangan yang telah diaudit dikarenakan laporan keuangan tersebut bisa dipertanggungjawabkan. 3. Perusahaan memiliki laba positif selama periode 2009-2012. Laporan laba rugi komprehensif yang disajikan dengan angka laba yang positif menunjukkan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan intellectual capital dengan baik sehingga dapat menghasilkan laba. Metode Analisis Dalam penelitian ini metode analisis berupa statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan alat yang digunakan untuk uji hipotesis adalah analisis regresi. Teknik analisis regresi yang dipilih adalah analisis regresi linier berganda. Model 1: ROA = β +β1ic + e Model 2: MtBV = β +β1ic + e Model 3: ROA = β +β1hce+ β2sce + β3cee + e Model 4: MtBV = β +β1hce+ β2sce + β3cee + e Keterangan: ROA = Return on Assets / proksi untuk profitabilitas MtBV = Market to Book Value / proksi untuk kinerja pasar IC = Intellectual capital 6

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 7 HCE = Human Capital Efficiency SCE = Structural Capital Efficiency CEE = Capital Employed Efficiency β = Konstanta β1, β2, β3 = Koefisien Regresi e = Error HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Sampel Penelitian Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan sektor perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama empat tahun yaitu tahun 2009 hingga 2012. Pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, dan diperoleh 51 perusahaan yang diambil sebagai sampel penelitian. Sehingga, penelitian ini memiliki 204 data pengamatan (4 x 51 perusahaan). Namun, data yang digunakan sebanyak 154 data pengamatan. Hal ini disebabkan 50 data pengamatan terjadi outlier. Deskripsi Variabel Tabel 1 Statistik Deskriptif Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation HCE 154.9160 4.1248 1.828979.7593581 SCE 154 -.0917.7576.373511.2089711 CEE 154.0128.7157.268678.1682144 VAIC 154 1.0567 5.4041 2.471167.9783664 ROA 154.0019.4688.063667.0660231 MtBV 154.0465 8.0569 1.014311 1.4185680 Sumber: Data Sekunder Diolah, 2014 Hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa human capital efficiency (HCE) memiliki rata rata sebesar 1,828979. Nilai standar deviasi sebesar 0,7593581, nilai minimum adalah 0,9160 dan nilai maksimum adalah 4,1248. Structural capital efficiency (SCE) memiliki rata rata sebesar 0,373511. Standar deviasi untuk SCE adalah 0,2089711, nilai maksimum 2,5486 dan nilai minimum adalah -0,0917. Komponen intellectual capital yang ketiga adalah capital employed efficiency (CEE) memiliki rata rata sebesar 0,268678. Standar deviasi untuk CEE adalah 0,1682144, nilai minimum sebesar 0,0128 dan nilai maksimum sebesar 0,7157. Intellectual capital (IC) memiliki rata rata 2,471167, standar deviasi sebesar 0,9783664. Nilai maksimum sebesar 5,4041 dan nilai minimum sebesar -1,0567. Data return on assets (ROA) memiliki rata rata sebesar 0,063667. Standar deviasi adalah 0,0660231, nilai maksimum sebesar 0,4688 dan nilai minimum sebesar -0,0019. Market to book value (MtBV) pada hasil uji statistik deskriptif memiliki rata rata sebesar 1,014311. Standar deviasi untuk MtBV adalah 1,4185680, nilai maksimum sebesar 8,0569 dan nilai minimum sebesar 0,0465. Dari hasil pengujian terhadap asumsi klasik, diperoleh model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas, multikolinieritas, autokolerasi, heteroskedastisitas. Hasil pengujian hipotesis dengan regresi berganda dapat dilihat pada tabel 2. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa: Model 1: Hasil pengujian variabel IC terhadap ROA sebagaimana pada Model 1 menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai t = 8,824 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,05). Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka hal ini berarti bahwa VAIC memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ROA. Dengan demikian Hipotesis 1 diterima. Model 2: Hasil pengujian variabel HCE terhadap ROA sebagaimana pada Model 2 menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai t = -1,241 dengan probabilitas 0,217 (p > 7

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 8 0,05). Dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05, maka hal ini berarti bahwa VAIC tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ROA. Dengan demikian Hipotesis 2 ditolak. Model 3: Hasil pengujian variabel SCE terhadap ROA sebagaimana pada Model 3 menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai t = 4,953 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,05). Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka hal ini berarti bahwa SCE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ROA. Dengan demikian Hipotesis 3 diterima. Model 4: Hasil pengujian variabel CEE terhadap ROA sebagaimana pada Model 4 menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai t = 11,435 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,05). Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka hal ini berarti bahwa CEE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ROA. Dengan demikian Hipotesis 4 diterima. Model 5: Hasil pengujian variabel IC terhadap MtBV sebagaimana pada Model 3 menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai t = -2,517 dengan probabilitas 0,013 (p < 0,05). Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka hal ini berarti bahwa IC memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja MtBV. Namun demikian arah pengaruh adalah negatif yang berlawanan dengan arah yang dihipotesiskan. Dengan demikian Hipotesis 5 ditolak. Model 6: Hasil pengujian variabel HCE terhadap MtBV sebagaimana pada Model 6 menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai t = 2,441 dengan probabilitas 0,016 (p < 0,05). Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka hal ini berarti bahwa HCE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja MtBV. Dengan demikian Hipotesis 6 diterima. Model 7: Hasil pengujian variabel SCE terhadap MtBV sebagaimana pada Model 7 menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai t = -3,433 dengan probabilitas 0,001 (p < 0,05). Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka hal ini berarti bahwa SCE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja MtBV. Namun demikian arah pengaruh adalah negatif yang berlawanan dengan arah yang dihipotesiskan.dengan demikian Hipotesis 7 ditolak. Model 8: Hasil pengujian variabel CEE terhadap MtBV sebagaimana pada Model 4 menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai t = -1,979 dengan probabilitas 0,050 (p = 0,05). Dengan nilai signifikansi yang sama dengan 0,05, maka hal ini berarti bahwa CEE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja MtBV. Namun demikian arah pengaruh adalah negatif yang berlawanan dengan arah yang dihipotesiskan. Dengan demikian Hipotesis 8 ditolak. KESIMPULAN DAN KETERBATASAN Berdasarkan penelitian mengenai intellectual capital yang terdiri dari human capital efficiency, structural capital efficiency, dan capital employed efficiency terhadap profitabilitas yang diukur oleh ROA dan kinerja pasar yang diproksikan dengan MTBV, menunjukkan adanya hasil yang berbeda pada masing masing IC beserta komponennya. Sehingga, kesimpulan hasil penelitiannya sebagai berikut: 1. Intellectual Capital, structural capital efficiency, dan capital employed efficiency berpengaruh signifikan positif terhadap return on assets (ROA). Namun, human capital efficiency tidak memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap return on assets (ROA). 2. Human capital efficiency berpengaruh signifikan positif terhadap market to book value (MtBV). Namun, intellectual Capital, structural capital efficiency, dan capital employed efficiency memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap market to book value (MtBV). Penelitian ini memiliki keterbatasan. Pertama, banyaknya sampel data pengamatan yang dihilangkan akibat adanya outlier pada model yang sangat besar agar dapat terdistribusi secara normal. Kedua, nilai adj. R Square pada model 3 dan 4 sebesar 0,034 dan 0,099 artinya variabel independen berpengaruh kecil (3,4%) dan 9,9% terhadap MtBV, sehingga masih banyak variabel lain yang masih berpengaruh terhadap penggunaan MtBV. Atas dasar keterbatasan tersebut, untuk penelitian selanjutnya disarankan; pertama, untuk mengurangi adanya outlier pada model sampel perusahaan perdagangan dan jasa maka penelitian yang mendatang sebaiknya meneliti satu subsektor. Kedua, pada penelitian selanjutnya, penelitian sebaiknya dapat menambah variabel research development expenditures (R&D), advertising expenditures (AD), modal fisik, dan modal finansial sebagai variabel independen (Ekowati, et. al, 2012). 8

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 9 REFERENSI Ahangar, R.G. 2011. The Relationship between Intellectual Capital and Financial Performance: An Empirical Investigation in an Iranian Company. African Journal of Business Management Vol. 5(1), pp. 88-95, 4 January 2011. Chen, M. C., Cheng, S. J., dan Hwang, Y. 2005. An Empirical Investigation of The Relationship Between Intellectual Capital and Firms Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital, 6(2),159-176. Ekowati, Serra., Oman Rusmana, dan Mafudi. 2012. Pengaruh Modal Fisik, Modal Finansial, dan Modal Intelektual terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Organisasi, dan Masyarakat. Vol. 1. No. 1. Tahun 2012. Firer S., and Williams M. 2003. Intellectual Capital and Traditional Measures of Corporate Performance. Journal of Intellectual Capital Vol. 4 No. 3, pp. 348 360. Firmansyah, R. dan Indah Fajarini. 2012. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Stud i Empiris Perusahaan LQ 45). Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol 4, No. 1, h. 1-12. Goh, P.C. 2005. Intellectual Capital Performance of Commercial Banks in Malaysia. Vol. 6, No. 3. Hlm 385 396. Hurwitz, J., Stephen L., Bill M., dan Jeffrey S. 2002. the Lingkage between Management Practices, Intangibles Performance and Stock Returns. dalam Journal of Intellectual Capital. Vol. 3, No. 1. Hlm 51 61. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis: untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. MAKE, 2013. Menciptakan Lingkungan Berbudaya Inovasi. http://www.dunamis.co.id/index.php/knowledge/details/press/135. Diakses tanggal 3 Oktober 2013 OECD. 1999. OECD Principles of Corporate Governance. OECD Publications Service. France. Pulic, A. 1998. Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy. Available at: www.vaic-on.net. Sawarjuwono, Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir. 2003. Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi&Keuangan. Vol. 5. No. 1. Tahun 2003. Hal 35 57. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis Jilid 2. Edisi 4. Salemba Empat, Jakarta. 9