BAB lll METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Pembuatan Alat Dalam penyusunan bab ini penulis akan menjelaskan bagaimana merancang alat tersebut beserta rangkaiannya, perancangan dengan menentukan spesifikasi sistem secara umum, membuat sistem secara umum, membuat sistem diagram blok, implementasi rangkaian, agar dapat bekerja sesuai perancangan sistem secara keseluruhan. 3.1.1 Spesifikasi Alat * Nama alat : Mesin Press Dessicant Bag AC mobil * Tegangan Supplay : 220 Volt AC * kontrol panas : Thermo couple dan Thermo control * Rangkaian : Konvensional 3.1.2 Spesifikasi Fungsi Alat ini berfungsi untuk merekatkan kantong dessicant,dimana material awal kantong dessicant berbentuk bentangan, selnjutnya dilipat menjadi dua bagian yang sama, ujung dari kedua bagian yang sama itulah yang dipress/direkatkan dengan temperatur tertentu sehingga kandungan plastik lumer,perekatan awal dibuat berbentuk L, selanjutnya perekatan kedua berbentu lurus.dengan kata lain fungsi utama dari alat ini adalah merekatkan bahan yang akan dijadikan kantong dessicant dengan proses pemanasan heater dalam settingan temperatur tertentu.
3.2. Perancangan Blok Diagram Tegangan 220 Volt AC Rangkaian Tombol Rangkaian Tombol Pneumatic Heater Timer control suhu Unit Press dessicant Unit Temperatur Suhu Gambar 3.1. Blok Diagram Keterangan : 1. Tegangan 220 volt AC Blok ini berfungsi sebagai catu daya yang mendistribusikan arus keseluruh rangkaian. 2. Rangkaian Tombol Blok ini berupa tombol/mcb yang berfungsi untuk memulai proses kerja alat baik diunit press dessicant maupun di unit tempeatur suhu. 3. Pneumatic Blok ini merupakan unit press,yang berfungsi untuk menggerakkan base plate atas yang berisi heater, digerakkan ke base bawah yang berisi heater juga untuk saling bersentuhan.
4. Timer Blok ini berfungsi untuk mengatur berapa lama waktu proses pemanasan berlangsung (waktu pneumatic bekerja). 5. Heater Unit ini berfungsi untuk mengeluarkan atau membuat panas di base plate atas dan bawah. 6. Control Suhu Unit ini berfungsi untuk mengatur temperatur panas yang dihasilkan heater sesuai dengan yang dikehendaki, blok ini berisi termocouple dan termo control. 3.3. Cara Kerja Blok Diagram Tegangan 220 Volt masuk pada unit press dessicant dan unit temperatur suhu dengan detail sbb: 1. Unit press Dessicant Tegangan masuk pada rangkaian tombol yaitu PB lalu masuk pada switch valve pneumatic sehingga membuka valve untuk engine masuk pada pneumatic, dan pneumatic bekerja menggerakkan base plate atas yang berisi heater untuk saling bersentuhan dengan base plate bawah, waktu bersentuhan ini diatur oleh timer untuk menentukan lamanya waktu bersentuhan. 2. Unit Temperatur Suhu Tegangan masuk pada rangkaian tombol yaitu MCB, contactor lalu masuk pada heater, heater disini berfungsi untuk membuat panas/mengeluarkan panas, panas yang dikeluarkan dibaca oleh termocouple yang ada pada blok control suhu, panas ini dapat kita tentukan dengan bantuan termocontrol, termocontrol ini berfungsi
untuk memutuskan arus yang masuk pada heater jika panas yang dikehendaki sudah tercapai. 3.4. Perancangan Alat Alat ini terdiri dari 2 rangkaian yang satu sama lainnya tiddak salling berhubungan. Dimana rangkain tersebut antara lain sebagai berikut ; 3.4.1 Rangkaian Press dessicant PB Regulator angin S Valve Timer Pneumatic Gambar 3.2. Rangkaian Unit Press Dessicant Rangkaian terdapat 2 PB yang di seri dengan tujuan untuk memastikan kedua tangan operator tidak masuk pada base plate. Dari push button arus masuk pada switch selenoid valve untuk menbuka valve agar angin masuk dari regulator ke pneumatic.bersamaan itu juga arus masuk pada timer untuk membatasi waktu kerja pneumatic, inputan timer di lakukan secara manual. Setelah waktu timer sudah sesuai dengan yang dikehendaki, maka timer memberikan inputan pada switch untuk menutup valve angin.dan proses press dessicant sudah selesai.
Timer berfungsi untuk menyetel waktu pneumatic bekerja ke depan Gambar 3.3. Simulasi Rangkaian Unit Press Dessicant 3.4.2 Rangkaian Temperatur Suhu MCB Switch Termo control Termocouple Switch Contactor Heater Gambar 3.4. Rangkaian Unit Temperatur Suhu
MCB disini berfungsi sebagai switch utama untuk menghantarkan arus ke termocontrol dan heater, arus yang mengalir ke heater dilewatkan dari switch contactor, dan arus akan terus mengalir ke heater sampai dengan suhu yang dikehendaki tercapai, yang berfungsi membaca suhu adalah termocontrol, dimana termocontrol dapat inputan dari termocouple, saat suhu yang dikehendaki tercapai, maka switch termocontrol akan memberikan inputan ke switch contactor untuk memutus arus yang mengalir dari MCB ke heater (switch contactor NC berubah ke NO). Saat arus dalam heater terputus, maka panas yang dihasilkan heater berkurang. Saat panas turun dibawah suhu yang dikehendaki maka termocontrol akan memutuskan arus, dan mengakibatkan heater bekerja lagi. Hal ini akan terus berulang ulang selama alat ini menyala. MCB sebagai circuit utama Contactor berfungsi sebagai pemutus tegangan yang masuk pada haeter, setelah dapat inputan dari termo control Termo control berfungsi sebagai control panas yang didapat dari termo couple,dan sebagai inputan contacor Haeter berfungsi sebagai pemanas base plate Termo couple berfungsi sebagai pembaca panas yang ada pada base plate Heater Gambar 3.5. Simulasi Rangkaian Temperature Suhu
Alur Pembuatan Alat Gambar 3.6. Mesin ex potong turbulator yang tidak terpakai Gambar 3.7. Proses Modifikasi Penambahan Panel Box dan Dies Dessicant Gambar 3.8. Mesin selesai dibuat
3.5. Flowchart Start Heater On Sensor Suhu Suhu tercapai Heater Off Suhu Turun Yes No Press kantong Model L Press kantong Model lurus End Gambar 3.9. Diagram Alur