LAPORAN TAHUNAN LAYANAN PUBLIK (LAPORAN DAN EVALUASI) PEJABAT PENGELOLA DAN DOKUMENTASI (PPID)Utama TAHUN 2016 DINAS KOMUNIKASI DAN DIY PEJABAT PENGELOLA DAN DOKUMENTASI Anggaran 2017
I. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Keterbukaan Informasi Publik merupakan jaminan hukum bagi setiap orang untuk memperoleh informasi sebagai salah satu hak asasi manusia, sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 28 F, yang menyebutkan, bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh Informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan Informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Keberadaan UUU No. 14 Tahun 2008 sangat penting sebagai landasan hukum yang berkaitan dengan (1) hak setiap orang untuk memperoleh informasi publik; (2) kewajiban badan publik dalam menyediakan dan melayani permohonan informasi publik secara cepat, tepat waktu, biaya ringan/proporsional, dan cara sederhana. Pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008 di Kementerian Kominfo berdasarkan Keputusan Menteri Kominfo No. 117/KEP/M.KOMINFO/03/2010 tentang Organisasi Pengelola Informasi dan Dokumentasi dan juga Peraturan Menteri Kominfo No. 10/KEP/M.KOMINFO/03/2010 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi. Peraturan ini bertujuan untuk (1) memberikan standar bagi badan publik dalam melaksanakan pelayanan informasi publik; (2) meningkatkan pelayanan informasi publik di lingkungan badan publik untuk menghasilkan layanan informasi publik yang berkualitas; (3) menjamin pemenuhan hak warga negara untuk memperoleh akses informasi publik; dan (4) menjamin terwujudnya tujuan penyelenggaraan keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam UUU No. 14 Tahun 2008. Dengan membuka akses publik terhadap informasi diharapkan badan publik termotivasi untuk bertanggung jawab dan berorientasi pada pelayanan rakyat yang sebaikbaiknya. Dengan demikian, hal itu dapat mempercepat perwujudan pemerintahan yang terbuka yang merupakan upaya strategis mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), dan terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance). II. Pelaksanaan Pelayanan Informasi Publik 1. Sarana dan Prasarana Pelayanan Informasi Publik Fasilitas yang tersedia dalam rangka memberikan Layanan Informasi Publik terdiri atas : a. Desk Informasi Publik Dalam rangka memberikan pelayanan informasi kepada pemohon informasi yang datang langsung, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi menyediakan desk informasi publik yang dilengkapi dengan: 1. 3 meja front desk dan kursi petugas serta kursi tamu, 2. 3 unit PC yang terhubung dengan internet; 3. 1 Printer; 4. 1 line Telepon; 5. 2 unit AC; b. Sumber Daya Manusia Staf IKP yang melayani Informasi Publik sejumlah 3 (tiga) Orang yang sebentar lagi sudah memasuki Purna tugas (pensiun). Sehingga nantinya sangat diperlukan tenaga yang faham dan mengenal atau di TI (Tehnologi Informasi). Untuk layanan Informasi Publik diperlukan tenaga yang khusus melayani PPID sehingga pelayanan tidak terganggu oleh kegiatan lain. Adapun formasi yang diperlukan adalah 3 (tiga) orang tenaga yang minimal lulusan SMK Teknik Informatika yang memiliki kompetensi tentang komputer dan pengelolaan website maupun memiliki sertifikat pelatihan komputer yang diselenggarakan oleh lembaga/pemerintah. c. Anggaran Pelayanan Informasi Dana Pelaksanaan belum teranggarkan. 2
III. Operasional Pelayanan Informasi Publik 1. Pelayanan Informasi Publik Waktu Pelayanan Informasi : Senin s.d. Kamis 09.00 15.00 WIB Istirahat 12.00 13.00 WIB Jumat 09.00 15.00 WIB Istirahat 11.00 13.00 WIB 2. Jumlah Permohonan Informasi Publik Sejak Bulan juni 2016 sampai dengan Desember 2016 jumlah Pemohon datang dengan mengisi buku tamu dan berdiskusi sejumlahy 15 (limabelas) pemohon dan dapat di berikan penjelasan secara lisan dan tidak minta data/dokumen yang berkaitan dengan SKPD terkait 3. Waktu Untuk Memenuhi Permintaan Informasi Publik Waktu melayani informasi dari masing2 pemohon memakan waktu kurang lebih 1 Jam 30 menit, Sesuai dengan peraturan UU No.14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik bahwa layanan informasi publik waktu pemenuhan informasi dengan waktu 10 (sepuluh) hari bila terjadi permohonan perpanjangan akibat belum dapat diberikan data pemohon maka dapat diperpanjang selama 7 (tujuh) hari untuk pemberian layanan informasi publik. 4. Jumlah Permohonan Informasi Publik Yang Dikabulkan Baik Sebagian Atau Seluruhnya Dengan adanya perubahan kelembagaan dinas komunikasi dan informatika DIY maka sementara layanan informasi publik Pada tahun 2016 sejak awal sampai akir Desember 2016 jumlah 15 (lima belas) pemohon semua terkabulkan dan merasa cukup sesuai layanan oleh petugas PPID. 5. Jumlah Permohonan Informasi Publik Yang Ditolak Bila terjadi penolakan permohonan informasi publik dikarenakan informasi yang diminta adalah informasi yang dikecualikan maka petugas dapat menolak permohonan tersebut atas dasar UU No.14 tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi publik. 3
TABEL REKAPITULASI AKSES LAYANAN PUBLIK ATAS DASAR PERMINTAAN (DATANG LANGSUNG, MELALUI EMAIL/FAX) JANUARI 31 DESEMBER 2016 BULAN JML.PEMOHON JML.PERMINTAAN YANG DITERIMA WAKTU YANG DIPERLUKAN DALAM MEMENUHI SETIAP PERMINTAAN PERMINTAAN PEMBERIAN PENOLAKAN PROSES JAM MENIT JAN - - - - - - - FEB - - - - - - - ALASAN PENOLAKAN PERMINTAAN - - MAR - - - - - - - - APR - - - - - - - - MEI - - - - - - - - JUN 2 2 2 - - 1 20 - JUL 4 4 4 - - 2 30 - AGS 2 2 2 - - 1 45 - SEP 1 1 1 - - 1 15 - OKT 1 1 1 - - 1 20 - NOP 3 3 1 - - 3 30 - DES 2 2 1 - - 3 20 - JUMLAH 15 15 15 IV. Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Sementara pada tahun 2016 belum ada sengketa informasi, semua pemohon cukup puas penjelasan yang diberikan oleh petugas. V. Kendala Pelaksanaan Layanan Informasi Publik 1. Keterbatasan kompetensi dan kuantitas SDM pengelola Layanan Informasi Publik; 2. Keterbatasan sarana dan prasaran dalam bentuk website PPID; 3. Perubahan struktur kelembagaan pemerintahan daerah berakibat pada kurang efektifnya koordinasi PPID pembantu di masing-masing OPD; 4. Belum ada database informasi publik yang memenuhi standar kepentingan publik;dan 5. Belum terintegrasinya pengelola Layanan Informasi Publik; 6. Belum ada SDM yang mempunyai sertifikat Kompetensi Dasar sebagai pengetahuan dalam pengelolaan Data informasi. 4
VI. Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Informasi 1. Perlu adanya peningkatan kompetensi teknis SDM pengelola Layanan Informasi Publik; 2. Perlu adanya rekrutmen/outsourcing SDM pengelola Layanan Informasi Publik; 3. Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana; 4. Perlu adanya penyusunan database informasi publik yang memenuhi standard kepentingan publik; 5. Perlu adanya sistem yang mengintegrasikan pengelola Layanan Informasi Publik; 6. Perlu adanya upaya peningkatan komitmen OPD untuk pengelola Layanan Informasi Publik yang lebih baik; 7. Perlu disusun SOP internal OPD berkaitan dengan pengelolaan Layanan Informasi Publik; 8. Meningkatkan koordinasi dengan satuan kerja untuk dapat mempercepat dalam pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan yang ada dalam UU No.14 Tahun 2008. 9. Memberikan pemahaman kepada satuan kerja penghasil informasi terkait dengan UU No.14 Tahun 2008, khususnya terkait dengan pasal 52,UU No.14 Tahun 2008 mengenai ketentuan pidana. Demikian laporan tahunan ini kami sampaikan sebagai bahan koreksi dan evaluasi terhadap kinerja Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kementerian Komunikasi dan informatika Yogyakarta, Maret 2017 Kepala Dinas Selaku Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Ir. Rony Primanto Hari, MT NIP. 19611207 1990031002 5