DAFTAR INFORMAN. Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual) Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual)

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR INFORMAN. 1. Nama : Piyai Br Ginting (Iting Juni) Umur : 78 tahun Pekerjaan : Petani

BAB I PENDAHULUAN. rias, tata busana, pentas, setting, lighting, dan property. Elemen-elemen tari dapat

BAB I PENDAHULUAN. dulu mereka telah memiliki budaya. Budaya dalam hal ini memiliki arti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berada dari beberapa etnik yang ada di Sumatra Utara yaitu etnik Karo atau kalak

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB II KONDISI GEOGRAFIS MASYARAKAT KARO DI DESA SURBAKTI. penggunaan musik tiup dan faktor- faktor yang melatar-belakangi penerimaan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang

GLOSARIUM. : Hari kelima dalam sisten penanggalan Karo. : Hari ke-13 dalam sistem penanggalan Karo.

BAB II ADAT NGGELUH (HIDUP) MASYARAKAT KARO. Upacara peralihan (rites of passage) adalah upacara keagamaan yang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Nusantara. Sebagai suku bangsa mereka mempunyai kebudayaan yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara yang terletak di bagian Utara Pulau Sumatera dengan ibu

BAB I PENDAHULUAN. upacara adat disebut kerja, yang pertama disebut Kerja Baik yaitu upacara adat

Bab I. Pendahuluan. sehingga merupakan satu sistem yang bersifat holistik. Dengan demikian, unsur

BAB III KEBUDAYAAN KARO DAN COKONG-COKONG DALAM MASYARAKAT KARO. diantara Lintang Utara dan Bujur Timur dengan luas

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku (etnis). Masingmasing

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KARO DI DESA TIGA JUHAR. masa itu wilayah administrasi dan geografi Kabupaten Deli Serdang sangat luas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pilihan-pilihan individu. Pilihan-pilihan ini secara normatif diatur atau

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun terbagi atas beberapa bagian seperti upacara adat Marhajabuan

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN NAMA : MAHARANI N TARIGAN NIM :

KERJA TAHUNAN, PESTA TRADISI MASYARAKAT KARO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB II MUSIK TRADISIONAL MASYARAKAT KARO. Pengertian masyarakat dapat dipahami sebagai suatu kesatuan hidup

BAB II GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. dengan spesifikasi objek penelitian surdam belin (tangko kuda) yang terdapat di Desa

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembentuknya, antara lain kuningan, logam, kayu, tanduk, bambu, dan lain

JUPIIS VOLUME 5 Nomor I Juni * Dosen Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, UNIMED

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan

BAB I PENDAHULUAN. kenal dengan istilah agama primitif, agama asli, agama sederhana. 1 Agama suku adalah

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

Oleh, Albina Septifo Br. Bukit Drs. Syamsul Arif, M.Pd ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

BAB II STRUKTUR SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT KARO. Jauh sebelum kedatangan Belanda, orang-orang Karo sudah bermukim dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau besar seperti, Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan,

UPACARA ADAT KEMATIAN CAWIR METUA PADA ETNIS KARO DI DESA KUTAGUGUNG KECAMATAN JUHAR Oleh: Kamarlin Pinem

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya. Keberagamaan budaya yang dimiliki Indonesia dikarenakan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari banyak pulau,

BAB I PENDAHULUAN. Salahsatukeunikansenivokal yang merupakanwarisandarileluhurkaro yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebuah sistem dari kumpulan nilai, gagasan, dan praktek yang memiliki fungsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penulisan skripsi ini juga tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan dengan

ARTIKEL ILMIAH ANALISA RHYTM DAN MELODY INSTRUMEN KULCAPI DALAM UPACARA ERPANGIR KU LAU PADA MASYARAKAT KARO ABSTRACT

INTERAKSI SOSIAL KELUARGA POLIGAMI SUKU KARO

BAB III SISTEM PEMBAGIAN WARISAN PADA MASYARAKAT KARO DI DESA RUMAH BERASTAGI KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO

Rumah Adat Siwaluh Jabu: Makna dan Fungsinya Bagi Masyarakat Karo di Desa Lingga, Kab. Karo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. demokrasi, memiliki 33 provinsi yang terbagi kedalam lima pulau besar yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. artinya ilmu pengetahuan. Sudaryanto (1982:2), metodologi adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ciri khas yang menjadi identitas bagi mereka. Cimpa, terites, tasak telu

BAB I PENDAHULUAN. muncul dalam berbagai upacara tradisional di tengah-tengah masyarakat seperti

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB II. SEJARAH PERSADAAN KARO MERGANA ras ANAK BERUNA DI CINTA DAMAI KECAMATAN MEDAN HELVETIA

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II MUSIK TRADISIONAL MASYARAKAT KARO. (meliputi Tanah Karo Simalem dan sekitarnya), Kabupaten Langkat, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

KAJIAN SEMIOTIKA : MAKNA GERAK DALAM TARIAN KARO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

FUNGSI TARI DALAM UPACARA ADAT NGELETARKEN PADA MASYARAKAT KARO

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

P U T U S A N NOMOR : 57/PDT/2015/PT-MDN.

LANDEK DALAM UPACARA ADAT NGAMPEKEN TULAN-TULAN KAJIAN INTERAKSI SIMBOLIK PADA MASYARAKAT KARO DI DESA RUMAMIS KECAMATAN BARUS JAHE KABUPATEN KARO

BAB I PENDAHULUAN. kesemuanya adalah satu dalam pangkuan NKRI. Dengan demikian, sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang Masalah. Kehidupan kelompok masyarakat tidak terlepas dari kebudayaannya sebab kebudayaan ada

SPIRITUALITAS UPACARA GENDANG KEMATIAN ETNIK KARO PADA ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

KEBERTAHANAN PERKAWINAN IDEAL MENURUT SUKU BATAK KARO DI KELURAHAN KWALA BEKALA PADANG BULAN MEDAN (SUATU TINJAUAN ANTROPOLOGI) oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari

BAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB III TRADISI PEMBERIAN MAHAR PADA MASYARAKAT BATAK KARO DI DESA JARANGUDA KECAMATAN MERDEKA KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA

BAB III EKSISTENSI DAN PERKEMBANGAN PENGGUNAAN SARUNE DALAM MASYARAKAT KARO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. desa maupun kota, termasuk di Kecamatan Medan Selayang. Medan, dan GBKP Runggun Sunggal-Asam Kumbang Medan.

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN. dari manusia. Seni dilihat sebagai ekspresi dari kreativitas manusia yang

BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN

BAB I PENDAHULUAN. masa silam. Tidak heran bahwa setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. daerah Batak Karo masih tetap terlestari (Bangun, 1990). perempuan disebut beru. Merga atau beru ini disebutkan di belakang nama

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah media yang digunakan manusia untuk memberitahu,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu unsur kebudayaan dan sebagai salah satu perantara sosial

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan dengan cara cara yang tradisional. Masyarakat. lingkungan dimana mereka bertempat tinggal.

BAB IV PENUTUP. yang berada di provinsi Sumatera Utara. Gendang singindungi (double sided

Transkripsi:

DAFTAR INFORMAN 1. Nama : Timbangan Perangin-angin : Medan Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual) 2. Nama : Mail bangun : kabanjahe Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual) 3. Nama : Arus Perangin-angin : Medan Pekerjaan : Perkolong-kolong 4. Nama : Sumpit br Ginting : Kabanjahe Pekerjaan : Perkolong-kolong 5. Nama : Asli Sembiring : Tiga Binanga Pekerjaan : Pemusik tradisional Karo (penarune) 6. Nama : Deking Sembiring : Kabanjahe Pekerjaan : Pemusik tradisional Karo (penarune) 7. Nama : Ramlah br Karo : Medan Pekerjaan : Perkolong-kolong 8. Nama : Sehat Sembiring : Negeri Jahe Pekerjaan : Bertani dan pemusik tradisional Karo (penggual).

GLOSARI Adat: Anak beru: Anak perana: Anak simantek: Anak surat: Aron: Baka: Tata aturan untuk perbuatan, kebiasaan, dan lainnya yang selalu dijadikan dasar dalam bertindak pada kebudayaan etnik tertentu, yang diwariskan secara turun-temurun. Anak perempuan (wanita) sebagai keturunan dari klen anak perempuan dalam sebuah merga di Tanah Karo, dapat juga dimaknai sebagai pihak penerima wanita dalam konsep adat perkawinan etnik Karo. Perjaka atau pemuda lajang. Kelompok gadis dan perjaka yang ikut dalam pelaksanaan gendang guro-guro aron. Tanda untuk mematikan atau merubah tulisan berupa huruf Karo yang berjumlah delapan. Kelompok pekerja pada masyarakat Karo. Keranjang rotan berbentuk segi empat Begu: Roh orang yang meninggal dunia dalam persepsi kosmologi Karo. Bere-bere: Birawan atau berawan: Beru: Cakcak: Klen atau nama keturunan bagi laki-laki dan perempuan yang berdasarkan beru ibu. Roh yang tertinggal atau pergi dari tubuh seseorang karena sebuah peristiwa yang menakutkan, yang mengakibatkan orang tersebut menjadi sakit-sakitan. Keturunan berjenis kelamin perempuan, atau klen yang dibawa oleh perempuan. Tempo di dalam musik tradisional Karo.

Cawir metua: Cokong-cokong: Dibata: Empo: Endek: Gendang aron: Gendang Pendudu Tendi Guru Sibaso: Erpangir: Gundala-gundala: Indung surat: Jambur: Kade-kade: Sebuah keadaan kematian dalam adat Karo yaitu apabila yang meninggal telah berusi lanjut, kemudian telah memiliki anak, cucu, cicit, bahkan cacah, serta syarat yang harus dipenuhi semua anaknya sudah berumah tangga. Satu aktivitas pemberian dukungan berupa uang pada saat acara menari (landek) maupun menyanyi. Tuhan atau dewa-dewa dalam konsep religi awal masyarakat Karo, contoh Dibata Kaci-kaci. Laki-laki yang menikah. Irama, ritme, atau gerakan naik dan turun tubuh pada waktu menari (landek). Komposisi musik yang digunakan oleh pemuda dan pemudi, terutama dalam konteks gendang guro-guro aron. Judul satu komposisi musik tradisional Karo yang digunakan dalam upacara kematian. Dukun tradisional Karo, yang dipandang menguasai ilmuilmu gaib. Aktivitas biasanya dalam bentuk upacara membersihkan diri, yang disebut erpangir kulau, membersihkan diri pada air bersih yang mengalir. Seni pertunjukan teater tradisi Karo, pemainnya menggunakan topeng Huruf atau abjad kuno Karo yang berjumlah 21 buah. Balai desa, atau eumah adat di desa, bangunan rumah yang berdasar pada arsitektur tradisional Karo, biasanay digunakan untuk rapat dan upacara-upacara adat. Keluarga, sanak saudara, atau famili.

Kerja tahun: Mate nguda: Maneh-maneh: Merga: Ndilo wrai udan: Sebuah pesta tradisional masyarakat Karo yang agraris yang diselenggarakan setahun sekali oleh masyarakat Karo dalam satu desa tertentu atau kecamatan tertentu. apabila usia yang meninggal dunia ini relative masih muda, boleh jadi belum berumah tangga, atau sudah berumah tangga, namun belum kesemua anak-anaknya berumah tangga. Benda-benda warisan atau kenang-kenangan dari seseorang yang telah meninggal dunia. Garis keturunan dalam satu klen yang ditarik berdasarkan garis keturunan ayah. Upacara tradisional Karo untuk tujuan memohon kepada Tuhan agar turunlah hujan, setelah terjadi kemarau. Ngukal tulan-tulan: Upacara tradisional Karo yang bertujuan untuk mengumpulkan tulang atau kerangka orang yang sudah meninggal dunia selama sekian tahun dan dikuburkan kembali ke kuburan baru, disebut juga dengan ngampeken tulan-tulan. Nurun: Upacara penguburan dalam konteks upacara kematian. Ose: Pakaian yang dipakai dalam sebuah upacara adat tradisional Karo. Pemasun-masun: Perbegu: Perende-rende: Pemberian kata-kata petuah agar memperoleh berkat dari Tuhan Yang maha Kuasa. Kepercayaan kuno masyarakat Karo di era animisme dan dinamisme. Yaitu penyanyi tradisional dalam budaya musik Karo

Perkolong-kolong: Perman: Perumah begu: Rakut sitelu: Rengget: Rende: Rose: Runggu: Sembuyak: Sukut: Tabah-tabah galuh: Tendi: Seorang penyanyi baik wanita maupun laki-laki yang juga pandai menari, dan melakukan pemasu-masun. Menantu perempuan dalam konteks kekerabatan etnik Karo, sering disebut pula dengan permain. Upacara yang dilakukan pada malam hari untuk memanggil roh orang yang telah meninggal dunia. Ikatan yang tiga dalam sistem kekerabtan Karo, terdiri dari senina, kalimbubu, dan anak beru. Ornamentasi atau hiasan melodi dalam nyanyian-nyanyian Karo. Aktivitas menyanyi. Memakai pakaian adat Karo pada konteks upacara tertentu. Aktivitas musyawarah untuk mencapai mufakat dalam kebudayaan Karo. Saudara kandung, saudara satu perut (rahim). Pihak yang menyelenggarakan upacara (pesta) adat, atau dapat dimaknai sebagai tuan rumah. yaitu kematian dalam persepsi adat Karo apabila seseorang yang usianya belum sampai ke dalam tahap usia lanjut, tetapi semua anak-anaknya sudah berumah tangga atau berkeluarga, yang dalam bahasa Karo disebut dengan sai utang. Roh atau jiwa dalam persepsi religi tradisional Karo.

Turang: Uis beka buluh: Hubungan kekerabatan (kinship) antara seorang wanita dan laki-laki yang memiliki klen yang sama atau satu saudara. Kain adat Karo yang berwarna merah, kuning, violet, dan menggunakan benang emas, dan garisnya lurus-lurus.