BAB II. SEJARAH PERSADAAN KARO MERGANA ras ANAK BERUNA DI CINTA DAMAI KECAMATAN MEDAN HELVETIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II. SEJARAH PERSADAAN KARO MERGANA ras ANAK BERUNA DI CINTA DAMAI KECAMATAN MEDAN HELVETIA"

Transkripsi

1 BAB II SEJARAH PERSADAAN KARO MERGANA ras ANAK BERUNA DI CINTA DAMAI KECAMATAN MEDAN HELVETIA 2.1 Lokasi dan Letak Geografis Cinta Damai merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Medan Helvetia. Berdasarkan dari Data statistik Kantor Camat Medan Helvetia, desa Cinta Damai berada di ketinggian 30 meter diatas permukaan laut. Luas wilayah desa Cinta Damai adalah 1.80 Km2, sebagian besar dari wilayah desa ini digunakan sebagai tempat pemukiman penduduk. Desa ini memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: 1 Sebelah Utara berbatasan dengan Kel. Sunggal 2 Sebelah Selatan berbatsan dengan Kel. Tanjung Gusta 3 Sebelah Barat berbatasan dengan Kel. Sei Sekambing 4 Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Deli Serdang Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari Kantor Kepala Desa, Cinta Damai memiliki jumlah penduduk sebanyak jiwa yang terdiri dari beraneka ragam etnis. 2.2 Keadaan Penduduk Desa Cinta Damai ini memiliki jumlah penduduk sebanyak jiwa. Penduduk Desa Cinta Damai bersifat heterogen, karena memiliki berbagai macam etnis di dalamnya. Adapun etnis yang mendominasi di desa ini adalah etnis Jawa, Karo dan Batak Toba walaupun penduduk aslinya adalah Jawa dan Melayu. Selain itu, diluar dari warga negara Indonesia juga banyak yang menetap dan menjadi warga 17

2 negara Indonesia yang sah, seperti: Cina dan India. Oleh sebab itu, dengan beraneka ragamnya etnis di daerah tersebut mereka juga saling bertoleransi artinya walaupun banyak etnis di daerah mereka saling menghormat anatar suku yang berbeda. 2.3 Agama Masyarakat di Cinta Damai pada umumnya telah memeluk beberapa agama yang diakui di Indonesia, yaitu: Kristen Protestan, Islam, Katholik dan ada juga yang memeluk agama Hindu dan Budha. Penduduk di Desa Cinta Damai mayoritas memeluk agama Islam, Kristen dan selebihnya adalah agama lain. Hal ini dapat dilihat dari beberapa tempat pelaksanaan ibadah di Desa Cinta Damai, yaitu Mesjid sebanyak 4 unit, musholla sebanyak 2 unit, Gereja 4 unit. 2.4 Mata Pencaharian Mata pencaharian penduduk Desa Cinta Damai sangat bervariasi, namun mata pencaharian yang utama adalah sebagai Wiraswasta (berdagang) dan Pengusaha. Ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang tinggal di Cinta Damai dan sekitarnya yang berdagang (berjualan) di Pasar Kp. Lalang. Masyarakat di Cinta Damai juga terkenal pekerja keras, karena jika dilihat setiap harinya mulai pukul 2 pagi, aktivitas masyarakat sudah banyak berlangsung karena wilayahnya berdekatan dengan pasar Kampung Lalang. Sebagian kecil dari penduduk desa Cinta Damai ada juga yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) seperti Pegawai di Kantor Kecamatan, pegawai di Kantor Kepala Desa, Guru, dan ada juga TNI dan POLRI. 18

3 2.5 Sistem Kekerabatan Dalam setiap kehidupan masyarakat, atau di organisasi diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan didalam lingkungan mana dia hidup dan bergaul setiap hari. Kesatuan sosial yang paling dekat atau intim adalah kesatuan kekerabatan, yaitu :keluarga inti yang paling dekat, dan kaum kerabat yang lain. Kekerabatan dapat juga melebar, tetapi masih dalam komunitas (Koentjaraningrat 1990 : 336). Bila kita ingin mengupas sistem kekerabatan suatumasyarakat, maka sistem istilah kekerabatan dalam masyarakat tersebut dapat digunakan sebagai petunjuk. Dikatakan sebagai petunjuk, karena untuk mengetahui sistem istilah kekerabatan suatu masyarakat bukan berarti bahwa kita dapat mengetahui seluruh sistem kekerabatan masyarakat tersebut dengan segala seluk beluknya secara sempurna. 10 Dalam masyarakat Karo, ada tiga unsur yang harus dipenuhi agar suatu keluarga dapat dikatakan lengkap. Ketiga unsur yang dimaksud adalah Bapa (Ayah), Nande (Ibu), dan Anak. Hubungan ketiga unsur ini merupakan dasar pokok dari seluruh sistem kekerabatan dalam struktur masyarakat Karo, bahkan struktur seluruh masyarakat didunia. Dalam sistem kekerabatan masyarakat Karo ada dijumpai istilah Klan (Merga : untuk laki-laki, Beru : Untuk perempuan). Merga-merga pada masyarakat Karo ada lima (Karo : Merga Silima) jenis yaitu : Karo-karo, Ginting, Perangin-angin, Sembiring, dan Tarigan. Dari kelima merga yang ada di masyarakat Karo, masing-masing memiliki cabang merga (sub-klan) dengan jumlah yang berbeda. 10 Guntur Tarigan, Percikan Budaya Karo, 1988, Hal :

4 Tabel.1. Jumlah Merga Si Lima NO MERGA JUMLAH MERGA (SUB-KLAN) 1. Karo-karo Ginting Perangin-angin Sembiring Tarigan 13 Jumlah 84 Sumber: Tarigan 1988 : 12 Sistem garis keturunan yang digunakan pada masyarakat Karo adalah Patrineal. Tetapi dalam bentuk praktek kehidupan masyarakat Karo, beru dari Ibu ikut dilibtakan. Artinya dalam menentukan hubungan kekerabatan (perkade-kaden) dengan orang lain, orang Karo akan ertutur / menanyakan merga (marga dari bapak) dan bere atau bere-bere (beru dari ibu). Jadi sangat jelas bahwa orang karo dalam menentukan sistem kekerabatannya juga mengikut sertakan garis keturunan dari ibu (matrilineal) sehingga dapat dikatakan bahwa garis keturunan orang Karo adalah garis keturunan bilaterial (dua garis keturunan). Masyarakat Karo juga memiliki suatu sistem kemasyarakatan yang mana sistem tersebut berfungsi untuk mengatur kehidupan masyarakat tersebut. Sistem kemasyarakatan pada masyarakat Karo di Cinta Damai tidak berbeda dengan sistem kekerabatan masyarakat Karo di daerah lain. Dimana dalam masyarakat Karo di Cinta Damai terdapat sebuah sistem sosial kemasyarakatan yang disebut rakut si telu. Secara harafiah, rakut si telu mengandung arti tungku yang tiga. Rakut si Telu terdiri dari tiga unsur dasar yaitu Kalimbubu, 20

5 Anak beru, Senina. Berikut ini penulis akan menguraikan secara singkat pengertian umum dari ketiga unsur Rakut si telu tersebut. Pertama adalah, Kalimbubu yaitu pihak orang tua dan saudara dari pihak keluarga perempuan atau pihak pemberi istri dalam suatu perkawinan pada masyarakat Karo. Pada masyarakat Karo kalimbubu merupakan golongan yang paling tinggi dan harus dihormati dan disayangi, karena kalimbubu dalam masyarakat Karo dianggap sebagai pemberi berkat. Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat Karo untuk menghormatidan menyayangi kalimbubu nya. Kedua adalah, Anak beru yaitu pihak keluarga penerima istri. Dalam sebuah upacara atau acara adat, pihak anak beru sangat berperan besar di dalam kelangsungan acara tersebut. Sehingga tanpa kehadiran dari pihak anak beru maka acara tidak dapat berlangsung. Dengan demikian pihak anak beru juga harus mendapat perhatian dan dilindungi oleh pihak kalimbubu nya. Ketiga adalah, Senina yaitu para turunan atau saudara semarga dari satu leluhur atau dari keturunan yang sama. Hubungan sesama senina sangatlah penting dijaga karena hubungan mereka merupakan hubungan yang telah terjalin dari leluhur atau turunan mereka. 2.6 Identifikasi Persadaan Karo Mergana ras Anak Beruna di Cinta Damai Berdasarkan letak geografis, suku Karo menempati salah satu Kabupaten yang terdapat di Sumatra Utara, yaitu Kabupaten Karo (Tanah Karo). Selain di wilayah Kabupaten Karo, orang-orang Karo banyak yang tinggal secara menetap di Kabupaten Langkat, Deli Serdang dan Pak-pak Dairi. Begitu juga di Medan, khususnya di daerah Padang Bulan, Simpang Kuala, dan Simpang Selayang yang juga 21

6 merupakan tempat tinggal orang Karo. Selain itu, ada beberapa ciri khas budaya Karo yang dapat dipakai sebagai identifikasi, yaitu : Bahasa, masyarakat Karo juga memiliki bahasa tradisional yang membedakannya dengan suku-suku lain. Dengan sendirinya dapat dikatakan bahwa masyarakat atau suku diluar Karo tidak akan mengerti bahasa Karo kecuali masyarakat tersebut tinggal diwilayah orang Karo, begitu juga dengan sebaliknya. Marga, masyarakat Karo juga memiliki merga (marga / klan) yang membedakannya dengan suku lain termasuk di Karo sendiri. Seperti yang telah dijelaskan diatas, masyarakat Karo memiliki lima marga induk atau disebut merga silima, yaitu : Karo-karo, Sembiring, Ginting, Perangin-angin, dan Tarigan yang telah menyebar diseluruh Kabupaten / Kota. Pada umumnya, orang Karo yang telah menetap dibeberapa wilayah akan membentuk perkumpulan dari marga-marga atau perkumpulan satu kampung yang telah merantau di Medan atau daerah lainnya. Perkumpulan ini dibuat agar sesama mereka dapat saling mengenal dan tolongmenolong di dalam aktivitas sehari-hari. Cinta Damai adalah sebuah nama tempat atau wilayah / kelurahan yang termasuk didalam Kecamatan Medan Helvetia. Di Cinta Damai sendiri ada sebuah Organisasi Sosial yang bernama Persadaan Karo Mergana ras Anak Beruna yang artinya : 1. Persadaan, yang artinya persatuan, perkumpulan 2. Karo Mergana, yang artinya semua yang tergolong marga Karo-karo 3. Ras = dan 4. Anak Beruna, yaitu semua marga / seorang yang telah menikahi perempuan yang bermarga Karo-karo. 22

7 Jadi, arti Persadaan Karo Mergana ras Anak Beruna adalah Persatuan atau Perkumpulan semua yang bermarga Karo-karo, dan termasuk yang telah menikah dengan seorang wanita bermarga Karo-karo. Persadaan Karo Mergana ras Anak Beruna ini berkedudukan di Cinta Damai, Kampung Lalang, Tanjung Gusta Medan Sekitarnya. Walaupun pusat atau sekretariat Persadaan ini di desa Cinta Damai, tetapi keanggotaan nya tidak hanya dari Cinta Damai saja, melainkan dari berbagai wialayah atau kelurahan, seperti : dari Kampung Lalang, Sunggal, Tanjung Gusta dan Medan sekitarnya. Hal ini terjadi karena antara kelurahan tersebut saling berdekatan Sejarah Terbentuknya Persadaan Karo Mergana ras Anak Beruna merupakan sejenis Organisasi Sosial atau STM (Serikat Tolong Menolong) yang dibuat oleh orang-orang Karo di Cinta Damai dan sekitarnya. Persadaan ini dibentuk pada tanggal 30 maret 1979 oleh Bpk. Jorelit Surbakti dan orang Karo lainnya yang berdomisili di Cinta Damai Sekitarnya. Persadaan ini bersifat sosial, kekeluargaan, berbudaya menurut tradisi orang Karo, dan tidak terikat kepada salah satu organisasi politik. Persadaan ini juga tidak memandang agama, dan jabatan/pekerjaan seseorang. Persadaan ini dibentuk dengan tujuan memupuk/menggalang rasa kasih sayang, dan tolong-menolong antar sesamanya baik dalam suka maupun duka. Masing-masing pengurus ataupun anggota yang ingin bergabung kedalam persadaan ini harus mematuhi persyaratan dan Hak dan Kewajiban yang telah dibuat dan disepakati di dalam Anggaran Rumah Tangga. 23

8 2.6.2 Aktivitas Yang dilaksanakan Berdasarkan wawancara penulis dengan Bapak Karya Pinem dan Ibu Rosmita br. Tarigan di Cinta Damai, telah banyak dilaksanakan kegiatan sosial dalam Persadaan. Ada baiknya sebelum penjelasan mengenai aktivitas yang dilaksanakan, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan secara singkat tahap-tahap perjalanan Perpulungen Karo Mergana ras Anak Beruna ini mulai terbentuknya sampai sekarang, diantaranya : 1. Perjumpaan Perpulungen Karo Mergana ras Anak Beruna yang dimulai pada tanggal 30 Maret 1975 dirumah Nggayang Karo-karo Surbakti (Bp. Jorelit) di Jln. Pasar II Kampung Lalang Medan. 2. Pembentukan sekaligus Deklarasi Perpulungen Karo Mergana ras Anak Beruna Cinta Damai Sekitarnya yang dimulai pada tanggal 9 Agustus 1993 dirumah Anak Beru Karo Mergana Rulo Sembiring Milala (Bp. Rin Effendi) di Jln. Binjai Medan. 3. Pembentukan Buku Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Perpulungen Karo Mergana ras Anak Beruna di Cinta Damai, Kampung Lalang Sekitarnya pada tanggal 8 September Merayakan Hari Ulang Tahun Perpulungen Karo Mergana ras Anak Beruna ke 20 pada tahun Merayakan Hari Ulang Tahun Perpulungen Karo Mergana ras Anak Beruna di Cinta Damai, Kampung Lalang, Tanjung Gusta, Medan sekitarnya ke 22 pada tahun Hari Ulang Tahun Persadaan Karo Mergana ras Anak Beruna di Cinta Damai, Kampung Lalang, Tanjung Gusta, Medan sekitarnya ke 27 pada 24

9 tanggal 7 September 2002 dirumah Anak Beru Karo Mergana H. Seh Ate Ginting Munte (Bp. Nurdin) di Panglong Rezeki, Jln. Gatot Subroto No.327 Medan. 7. Hari Ulang Tahun Persadaan Karo Mergana ras Anak Beruna di Cinta Damai, Kampung Lalang, Tanjung Gusta, Medan sekitarnya ke 28 pada tanggal 18 Oktober 2003 di Jambur Rumah Ombar, Jln. Mesjid Cinta Damai Medan. 8. Hari Ulang Tahun Persadaan Karo Mergana ras Anak Beruna di Cinta Damai, Kampung Lalang, Tanjung Gusta, Medan sekitarnya ke 31 pada tanggal 16 September 2006 di Jambur Rumah Ombar, Jln. Mesjid Cinta Damai Medan. 9. Hari Ulang Tahun Persadaan Karo Mergana ras Anak Beruna di Cinta Damai, Kampung Lalang, Tanjung Gusta, Medan sekitarnya ke 32 pada tanggal 8 September 2007 di rumah Anak Beru Karo Mergana H. Seh Ate ginting Munte (Bp. Nurdin) di Jln. Gatoto Subroto No. 327 Medan. 10. Rapat Anggaran Dasar / Anggaran rumah Tangga Perpulungen Karo Mergana ras Anak Beruna, pada tanggal 12 Oktober 2009 di rumah Karmin Sinuraya (Bp. Andi). 11. Hari Ulang Tahun Persadaan Karo Mergana ras Anak Beruna di Cinta Damai, Kampung Lalang, Tanjung Gusta, Medan sekitarnya ke 34 pada tanggal 17 Oktober 2009 di rumah Dalanta Sinulingga (alm) / Roslianna M. Br. Ginting (Nd. Wella), di Jln. Karya No.50 Cinta Damai Medan. 12. Pada tanggal 2 November 2009, Pembentukan Buku Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga yang baru sekaligus membuat biodata anggota di setiap rumah tangga yang masih aktif. 25

10 Selain dari pada diatas, aktivitas sosial juga telah banyak dilaksanakan, mulai dari bantuan sosial kepada anggota yang melaksanakan Upacara atau pesta adat Karo, yang meliputi : Perkawinan, Masuk rumah baru, dan Upacara Kematian. Jika ada masing-masing dari anggota dari Persadaan yang melaksanakan atau mengalami dari pada upacara adat diatas, maka dengan sendirinya masing-masing anggota yang mengetahui mengambil inisiatif untuk mengabari ke anggota yang lain dan membantunya baik berupa moral maupun materi Wilayah Orang Karo Yang Ikut dalam Persadaan Penyebaran masyarakat Karo meliputi daerah yang cukup luas, hal ini terlihat dari domisili masyarakat Karo yang menempati beberapa daerah Kabupaten Tingkat II di Sumatra Utara. Sampai sekarang yang menjadi wilayah domisili geografis masyarakat Karo terdapat di Kabupaten Karo, Deli Serdang, Langkat, Simalungun dan Dairi. Melihat penyebaran masyarakat Karo yang mendiami beberapa bagian Kabupaten di Sumatra Utara, dapat dikatakan bahwa asal dari seluruh masyarakat Karo adalah sama. Dengan kata lain bahwa dulunya asal-usul dari masyarakat Karo yang tersebar sekarang ini dari beberapa Kabupaten bahkan yang tinggal di Propinsi lain dulunya sama, yaitu dari Kabupaten Karo. Sama hal nya pada masyarakat Karo di Kota Medan, dimana Kota Medan dijadikan tempat untuk merantau bagi orang Karo yang dulunya tinggal dikampung. Hal ini terjadi disebabkan faktor : Pekerjaan, Pendidikan, Ekonomi, dan sebagainya. Melihat usia Persadaan yang sudah cukup tua dan perkembangan orang Karo di Kota Medan, maka semakin banyak pula anggota yang terdaftar dalam Persadaan ini. Banyaknya anggota dalam Persadaan ini kebanyakan berasal dari daerah 26

11 pegunungan, seperti Dataran Tinggi Karo, dan Langkat yang merantau ke Medan dan menyebar di berbagai Kecamatan dan Kelurahan. Adapun wilayah yang menjadi tempat tinggal orang Karo yang ikut dalam Persadaan ini adalah : 1. Cinta Damai (Kecamatan Medan Helvetia / Kelurahan Cinta Damai), meliputi: Jalan mesjid, Jalan Pendidikan, Jalan Aman, Jalan Karya dan Sekitarnya. 2. Kampung Lalang (Kabupaten Deli Serdang / Kelurahan Kampung Lalang), meliputi : Jalan Binjai, dan Jalan Gatot Subroto. 3. Tanjung Gusta (Kecamatan Medan Helvetia / Kelurahan Tanjung Gusta), meliputi : Tanjung Gusta, Suka Dono, Gaperta Ujung, dan Jalan Kelambir Lima. 4. Selain itu, ada juga yang dari Sunggal dan Diski (Kabupaten Deli Serdang). Hal ini terjadi karena tidak ada ditempat /diwilayah mereka sejenis Organisasi ini yang tetap aktif. 2.7 Konsep Persadaan Persadaan ini dibentuk atas dasar keinginan menyatukan Orang Karo di Cinta Damai, Kampung Lalang, Tanjung Gusta dan Medan Sekitarnya agar saling mengenal, saling tolong-menolong dengan sesama baik suka dan duka serta mempererat tali silaturahmi antar suku Karo terutama didalam adat. Berbicara soal konsep, ini tidak terlepas dengan kegiatan apa saja (agenda) yang nantinya ingin dilaksanakan. Persadaan ini juga berjalan berdasarkan konsep AD/ART yang telah disepakati bersama. Adapun Konsep AD/ART tersebut adalah sebagai berikut : 27

12 Anggaran Dasar BAB I Nama Tempat dan Sifat Kekeluargaan 1. Perpulungen ini diberi nama Perpulungen Karo Mergana ras Anak Beruna 2. Berkedudukan di Cinta Damai, Kampung Lalang, Tanjung Gusta Medan Sekitarnya. 3. Perpulungen ini bersifat sosial, kekeluargaan, berbudaya, dan tidak terikat pada salah satu organisasi politik. 4. Perpulungen ini tidak membedakan Agama, Sekte, dan Suku asalkan mematuhi AD/ART. 5. Perpulungen ini tidak membedakan kedudukan jabatan/atau pekerjaan seseorang BAB II Azas Tujuan,Waktu dan Lamanya Didirikan 1. Perpulungen ini bertujuan untuk memupuk dan menggalang rasa kasih sayang dan tolong menolong sesama baik dalam suka dan duka. 2. Perpulungen ini bersifat kekeluargaan menurut tradisi suku Karo khususnya Perpulungen Karo Mergana ras Anak Beruna. 3. Didirikan pada tanggal 30 Maret 1975 di Cinta Damai untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. BAB III Keanggotaan, Hak dan Kewajiban Keanggotaan 1. Yang menjadi anggota Perpulungen ini adalah Marga Karo-karo, Bere Karo, Perbulangen/Ndehara (suami/istri) dan Marga yang lain yang telah di sah kan menjadi marga Karo-karo, Bere Karo, dan Beru Karo. 2. Telah berumah tangga / berkeluarga, duda atau janda. 3. Berdomisili di Cinta Damai, Kampung Lalang, Tanjung Gusta, Medan sekitarnya. 4. Telah terdaftar membayar uang pangkal serta telah mendapat pengesahan / persetujuan dari Pengurus Perpulungen Pasal 2 Hak Setiap Anggota 1. Dipilih dan Memilih pengurus. 2. Menerima bantuan bagi dirinya sendiri, suami/istri, anak kandung/tanggungannya. 3. Memberikan saran-saran yang berguna demi kemajuan Perpulungen. 28

13 Pasal 3 Kewajiban Setiap Anggota 1. Menghadiri pertemuan Perpulungen yang diadakan satu kali dalam 3 bulan. 2. Menghadiri pertemuan yang diprogramkan oleh Pengurus. 3. Membayar iyuran setiap bulan sesuai dengan yang telah ditentukan. 4. Membela dan menjunjung tinggi nama baik Perpulungen. 5. Memenuhi AD/ART Perpulungen ini. 6. Hadir dalam acara suka dan duka yang dialami oleh amggota Perpulungen. BAB IV Kepengurusan, Hak dan Kewajiban Kepengurusan 1. Pengurus terdiri dari Penasehat : Perbapan Karo Mergana / Anak Beruna, diantaranya : - Ketua 3 orang, - Sekretaris 2 orang, - Bendahara 2 orang, dan - Ketua-ketua kelompok 13 orang dan dapat berubah sesuai perkembangan. 2. Pengurus diangkat dan diberhentikan oleh Rapat anggota. 3. Masa kerja kepengurusan / Periode selama 3 tahun, setelah itu dipilih kembali. Pasal 2 Hak dan Kewajiban Pengurus 1. Melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam AD/ART secara bersama-sama. 2. Ketua Perpulungen dapat mengambil keputusan tentang hal-hal yang mendesak diluar AD/ART, tetapi harus dipertanggung jawabkan kemudian pada rapat anggota. 3. Ketua dan Sekretaris menandatangani surat-surat atas nama Perpulungen. 4. Pengurus bertindak dan bertanggung jawab baik kedalam maupun keluar atas nama Perpulungen. 5. Ketua mengawasi penerimaan dan penggunaan uang. 6. Pengurus menyelenggarakan rapat-rapat sesuai dengan keperluannya. 7. Sekretaris memelihara dan menjalankan Administrasi Perpulungen. 29

14 ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I Keanggotaan Syarat-syarat Keanggotaan 1. Anggota adalah Marga Karo-karo, Bere Karo, Beru Karo, Perbulangen/Ndehara (suami/isrti) dan Marga lain yang telah di sah kan menjadi Marga Karo-karo, Bere Karo, Beru Karo dan telah mendaftarkan dirinya kepada Pengurus disertai uang pangkal. 2. Anggota dianggap masih terdaftar jika anggota yang bersangkutan memenuhi ketentuan AD/ART. Pasal 2 Pemberhentian Anggota 1. Anggota dianggap berhenti atau gugur hak nya sebagai anggota apabila 1 (satu) tahun berturut-turut tidak melunasi kewajibannya di Perpulungen. 2. Apabila mendaftar kembali, diwajibkan membayar uang pangkal sesuai dengan yang telah ditetapkan. 3. Anggota meninggal dunia. BAB II Keuangan 1. Uang pangkal anggota sebesar Rp (Dua Ratus Ribu Rupiah) per KK, dan jumlah ini dapat berubah sesuai dengan keputusan bersama. 2. Uang iyuran bulanan sebesar Rp (Tiga Ribu Rupiah) per bulan, dan jumlah ini dapat berubah sesuai dengan keputusan bersama. 3. Sumbangan suka rela / Donatur dari para anggota simpatisan. 4. Kebijaksanaan dari Pengurus. BAB III Bentuk Bantuan Kepada Anggota Kerja Erjabu/ Nereh Empo (Pesta Pernikahan) 1. Jika ada anak dari anggota Persadaan yang menikah, dan Undangan sampai kepada Persadaan maka diberikan sumbangan sebesar Rp (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah). 2. Jika ada anak dari anggota Persadaan yang menikah diluar Kota Medan, dan Undangan sampai kepada Persadaan maka akan diutus beberapa dari pengurus Persadaan untuk menghadiri dan memberikan sumbangan sebesar Rp (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah). 3. Jika ada anggota yang sebelumnya janda atau duda menikah akan diberikan sumbangan sebesar Rp (Seratus Lima Puluh Ribu) 30

15 Pasal 2 Anggota sakit 1. Jika anggota atau anak anggota sakit, disarankan untk mengunjungi. Pasal 3 Kemalangan / Erceda Ate 1. Anggota yang meninggal dunia baik akan diberikan bantuan sebesar Rp (Tiga Ratus Lima Puluh Ribu) 2. Anak anggota yang meninggal dunia akan diberikan sumbangan sebesar Rp (Dua Ratus Ribu rupiah) 3. Orang tua kandung anggota yang meninggal dunia akan diberikan sumbangan sebesar Rp (Lima Puluh Ribu Rupiah) 4. Jika orang tua anggota yang meninggal tetapi anaknya telah terdaftar menjadi anggota didalam Perpulungen tidak diberikan sumbangan. Pasal 4 Masuk Rumah Baru 1. Anggota Perpulungen yang memasuki rumah baru dan Undangan telah diberikan maka akan diberikan sumbangan sebesar Rp (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Pasal 5 Anggota Yang Mendapatkan Bantuan 1. Terdaftar sebagai anggota Perpulungen. 2. Mengikuti Kegiatan Perpulungen. 3. Sudah melunasi uang pangkal dan iyuran yang telah ditetapkan. 4. Anggota yang mengerti akan adat Karo (orang yang menjadi acuan dalam adat). 5. Ketua kelompok yang bertanggung jawab. Pasal 6 Anggota Yang Tidak Mendapat Bantuan Sosial 1. Tidak membayar iyuran selama 6 bulan berturut-turut 2. Anggota yang tidak jelas status keaktifannya dalam Persadaan 3. Tidak pernah hadir dalam bentuk kegiatan 4. Anggota yang merasa Perpulungen hanya simbol saja. 5. Tidak diakui oleh ketua kelompok nya 6. Pertemuan 4 bulan sekali harus hadir BAB IV Rapat dan Perubahan AD/ART Rapat Pengurus dapat diadakan sewaktu-waktubila mana perlu, jika Rapat tersebut bertujuan untuk membicarakan perbaikan dan kemajuan Perpulungen, dan tidak bertentangan denga AD/ART. 31

16 Pasal 2 Rapat anggota adalah kekuasaan tertinggi didalam Perpulungen ini. Pasal 3 Rapat dianggap sah jika Peserta rapat menghadiri 1/2 + 1 dari anggota, dan jika tidak mencukupi maka rapat diundurkan pada waktu yang telah ditentukan lagi dan apabila tidak memenuhi maka keputusan rapat dianggap sah dan dapat disetujui oleh semua anggota Perpulungen. Pasal 4 Segala sesuatu yang sudah diatur dalam AD/ART dapat dikurangi ataupun ditambah dan dirubah dikemudian hari sesuai dengan kebutuhannya. Pasal 5 Hal-hal lain yang belum tercantum dalam AD/ART ini diberikan kebijaksanaan / inisiatif kepada Pengurus asalkan untuk kemajuan Perpulungen. BAB V PENUTUP Anggaran Dasar (AD) dan anggaran Rumah Tangga (ART) ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan mempedomani hasil musyawarah rapat Pengurus. Pasal 2 Demikianlah ditetapkan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga ini. 32

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki beranekaragam suku bangsa, tentu memiliki puluhan bahkan ratusan adat budaya. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera merupakan pulau keenam terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan 1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan menjadi identitasnya masing-masing. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki beragam kebudayaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai perbedaan latar belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam ciri-ciri fisik,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Wilayah Kota Medan, memiliki luas 1.156,147 Ha dan merupakan pecahan dari

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Wilayah Kota Medan, memiliki luas 1.156,147 Ha dan merupakan pecahan dari BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II.1 Deskripsi Kecamatan Medan Helvetia II. 1. 1 Keadaan Geografis Kecamatan Medan Helvetia adalah salah satu dari 21 kecamatan yang berada di Wilayah Kota Medan, memiliki

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Punguan Pomparan Raja Silahisabungan dan Punguan Pomparan Raja Toga Manurung

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Punguan Pomparan Raja Silahisabungan dan Punguan Pomparan Raja Toga Manurung IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Punguan Pomparan Raja Silahisabungan dan Punguan Pomparan Raja Toga Manurung 1. Punguan Pomparan Raja Silahisabungan Punguan Pomparan Raja Silahisabungan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri dari beragam budaya dan ragam bahasa daerah yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Desa Sugau Nama desa secara administrasi disebut desa Sugau, masyarakat sering menyebut desa ini dengan nama Simpang Durin Pitu. Simpang Durin Pitu dibuat

Lebih terperinci

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Letak Desa Desa Lau Rakit merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Desa Lau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang memiliki keragaman atas dasar suku (etnis), adat istiadat, agama, bahasa dan lainnya. Masyarakat etnis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN STM HILIR. tentang keberadaan Yayasan Perguruan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN STM HILIR. tentang keberadaan Yayasan Perguruan Sekolah Menengah Pertama (SMP) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN STM HILIR Gambaran umum Kecamtan STM Hilir yang merupakan lokasi penilitian ini adalah, letak geografis, komposisi penduduk, dan perkembangan pemerintahan. Hal ini untuk

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PEMBAGIAN WARISAN PADA MASYARAKAT KARO DI DESA RUMAH BERASTAGI KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO

BAB III SISTEM PEMBAGIAN WARISAN PADA MASYARAKAT KARO DI DESA RUMAH BERASTAGI KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO BAB III SISTEM PEMBAGIAN WARISAN PADA MASYARAKAT KARO DI DESA RUMAH BERASTAGI KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO Latar Belakang Objek Luas dan Batas Wilayah Desa Rumah Berastagi adalah salah satu desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Parit Hidayat memilikii kondisi geografis dengan tipologi daerah datar dan didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah 517.25 Km,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA BAB I NAMA DAN PENGERTIAN ORGANISASI ASOSIASI SMASH INDONESIA Pasal 1 Organisasi Ini Bernama Asosiasi Smash Indonesia Yang Selanjutnya Disingkat ASI Pasal 2 Asosiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam masyarakat, perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan merupakan suatu pranata dalam

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Perumahan Puri Nirwana 3, Kelurahan Keradenan, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

ANGGARAN DASAR. Perumahan Puri Nirwana 3, Kelurahan Keradenan, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, WILAYAH, MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 NAMA (1) Berdasarkan rapat warga RT. 09 pada hari Sabtu, tanggal 27 Maret 2010, telah terbentuk Nama Simpan Pinjam yaitu Simpan Pinjam Warga

Lebih terperinci

BAB II KONDISI GEOGRAFIS MASYARAKAT KARO DI DESA SURBAKTI. penggunaan musik tiup dan faktor- faktor yang melatar-belakangi penerimaan dan

BAB II KONDISI GEOGRAFIS MASYARAKAT KARO DI DESA SURBAKTI. penggunaan musik tiup dan faktor- faktor yang melatar-belakangi penerimaan dan BAB II KONDISI GEOGRAFIS MASYARAKAT KARO DI DESA SURBAKTI Pada bab ini dimulai dengan penjelasan singkat mengenai kondisi geografis desa Surbakti yang kemudian dilanjutkan dengan latar belakang sejarah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah satu desa dari 13

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah satu desa dari 13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Koto Tuo Barat adalah Desa yang terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 24 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Kelurahan Empang merupakan kelurahan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Secara administratif, batas-batas

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah. Semua etnis memiliki budaya yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS

BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS 13 BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS A. Geografi Kelurahan Terkul adalah kelurahan yang terletak di samping kota Batupanjang kecamatan Rupat, dengan status adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Indonesia terdiri dari beragam etnis, seperti etnis Jawa, etnis Melayu, etnis Minang, serta etnis Batak. Setiap etnis ini memiliki budaya dan sistem kekerabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang pada dasarnya adalah pribumi. Suku bangsa yang berbeda ini menyebar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Kisaran adalah Ibu Kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota Kisaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ciri khas yang menjadi identitas bagi mereka. Cimpa, terites, tasak telu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ciri khas yang menjadi identitas bagi mereka. Cimpa, terites, tasak telu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap suku bangsa memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya dengan suku lain. Ciri khas inilah yang akan membentuk identitas suatu suku bangsa. Identitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL KELUARGA POLIGAMI SUKU KARO

INTERAKSI SOSIAL KELUARGA POLIGAMI SUKU KARO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INTERAKSI SOSIAL KELUARGA POLIGAMI SUKU KARO (Studi Kasus di Desa Kutarakyat, Kec. Naman) SKRIPSI Oleh: ROSALINA LANASARI SEMBIRING 030901041

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang mempunyai tingkat keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Tampan merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kota Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan 20 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,

Lebih terperinci

Reuni tersebut memberikan makna positif dari semua alumni yang telah lama terpisah dengan kesibukannya masing masing.

Reuni tersebut memberikan makna positif dari semua alumni yang telah lama terpisah dengan kesibukannya masing masing. 0 LATAR BELAKANG ILUNI 80 (Ikatan Alumni STMN 80/SMKN 4) Tangerang berdiri pada saat acara Reuni Akbar tanggal 12-02 - 2012 yang digagas oleh angkatan ke 1 sampai ke 30 semua disiplin ilmu dari Mesin,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha. BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK A. Letak Geografis dan Demografis 1. Geografis Desa Teluk Batil merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Sungai Apit

Lebih terperinci

MUKADIMAH AD ART ASOSIASI PEMERHATI KAJIAN GENDER (THE ASSOCIATION OF GENDER STUDIES SOCIETY) 1

MUKADIMAH AD ART ASOSIASI PEMERHATI KAJIAN GENDER (THE ASSOCIATION OF GENDER STUDIES SOCIETY) 1 MUKADIMAH Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk besar dengan kemajemukan dalam budaya, adat istiadat serta agama dan kepercayaan. Dengan kemajemukan peri kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebab sejarah berkaitan dengan sebagian dari kebenaran dan pengetahuan masa

BAB I PENDAHULUAN. sebab sejarah berkaitan dengan sebagian dari kebenaran dan pengetahuan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membicarakan sejarah tidak akan pernah sampai pada puncak kebenaran, sebab sejarah berkaitan dengan sebagian dari kebenaran dan pengetahuan masa lalu, dan supaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sejak berdiri, wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai kelompok etnik,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sejak berdiri, wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai kelompok etnik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan memiliki sekitar 500-an suku bangsa. Sejak berdiri, wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai kelompok etnik, agama dan ras yang hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut gregariousness sehingga manusia juga disebut sosial animal atau hewan sosial

BAB I PENDAHULUAN. disebut gregariousness sehingga manusia juga disebut sosial animal atau hewan sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang memliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness

Lebih terperinci

BAB I. diperhitungkan berdasarkan garis keturunan laki-laki, artinya laki-lakilah yang. menjadi patokan dalam penghitungan garis keturunan.

BAB I. diperhitungkan berdasarkan garis keturunan laki-laki, artinya laki-lakilah yang. menjadi patokan dalam penghitungan garis keturunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ditinjau dari aspek-aspek kesamaan atau kemiripan dari berbagai kebudayaan yang dimiliki etnis Pakpak merupakan sub etnis Batak, seperti adanya kesamaan struktur sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini didiami oleh beberapa kelompok etnis yaitu Etnis Melayu, Batak Karo dan Batak Simalungun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat dewasa ini, masalah yang berhubungan dengan kehidupan sosial sudah makin kompleks dan terdiri dari berbagai aspek yang mana hal ini

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) PUNGUAN NAPOSOBULUNG SAGALA RAJA BORU DOHOT BERE SE - JAKARTA BOGOR DEPOK TANGERANG DAN BEKASI

ANGGARAN DASAR (AD) PUNGUAN NAPOSOBULUNG SAGALA RAJA BORU DOHOT BERE SE - JAKARTA BOGOR DEPOK TANGERANG DAN BEKASI ANGGARAN DASAR (AD) PUNGUAN NAPOSOBULUNG SAGALA RAJA BORU DOHOT BERE SE - JAKARTA BOGOR DEPOK TANGERANG DAN BEKASI BAB I NAMA, PEMBENTUKAN, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN LAMBANG PASAL 1 Nama Nama Organisasi ini

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU BAB I Nama, Sifat, Kedudukan,dan Status Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Ikatan Alumni SMAN Plus Propinsi Riau disingkat IKA SMAN Plus Pasal 2 Sifat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15 BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Deskripsi Singkat Desa Pagar Jati merupakan bagian dari Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Desa Pagar Jati telah berdiri sejak tahun 1948 dan terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suku tertua. Dalam suku Batak terdapat beberapa sub-suku-suku yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suku tertua. Dalam suku Batak terdapat beberapa sub-suku-suku yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi sumatera utara dewasa ini mencatat adanya suku Batak dan Suku Melayu sebagai suku tertua. Dalam suku Batak terdapat beberapa sub-suku-suku yang membentuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja 13 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan

Lebih terperinci

P2K Masjid Baitussalam

P2K Masjid Baitussalam DEWAN KEMAKMURAN MASJID BAITUSSALAM Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Perkumpulan Pengurusan Kematian (P2K) Perumahan Kalibaru Permai RW 07 Kel. Kalibaru Kec. Cilodong Kota Depok DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten yang tekstur wilayahnya bergunung-gunung. Tapanuli Utara berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi bahkan di sekitar lingkungan kita. Perpindahan yang kita temukan seperti perpindahan penduduk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tampan Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah merupakan salah satu Kecamatan yang berbentuk berdasarkan PP.No.19 Tahun 1987, tentang perubahan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1. Sejarah Kota Medan Kota Medan sebagai Ibukota dari propinsi Sumatera Utara memiliki berbagai keunikan yang berbeda dari ibu kota lainnya yang ada di Indonesia. Tanggal

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMAN. Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual) Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual)

DAFTAR INFORMAN. Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual) Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual) DAFTAR INFORMAN 1. Nama : Timbangan Perangin-angin : Medan Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual) 2. Nama : Mail bangun : kabanjahe Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia terhadap perbedaan suku bangsa dan budaya yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Setiap daerah masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di seluruh nusantara. Setiap daerah memiliki suku asli dengan adatnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NELAYAN INDAH. serta latarbelakang historisnya. Cerita sejarah baru dianggap benar jika pengungkapan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NELAYAN INDAH. serta latarbelakang historisnya. Cerita sejarah baru dianggap benar jika pengungkapan BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NELAYAN INDAH 2.1 Sejarah Kelurahan Nelayan Indah Adapun faktor geografis dalam penulisan sejarah adalah merupakan suatu hal yang tidak boleh diabaikan. Sebab dengan melihat

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT KARO. Jauh sebelum kedatangan Belanda, orang-orang Karo sudah bermukim dan mendiami

BAB II STRUKTUR SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT KARO. Jauh sebelum kedatangan Belanda, orang-orang Karo sudah bermukim dan mendiami BAB II STRUKTUR SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT KARO 2.1 Domisili Orang Karo Jauh sebelum kedatangan Belanda, orang-orang Karo sudah bermukim dan mendiami sebagian besar daerah Sumatra Timur, wilayah ini

Lebih terperinci

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN DASAR halaman 1 dari 10 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN DASAR P E M B U K A A N

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang dilahirkan dalam suatu pangkuan budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya. Umumnya manusia sangat

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena BAB II METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian Bentuk yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebagaimana dikatakan Nawawi (1990:64) bahwa metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upacara adat disebut kerja, yang pertama disebut Kerja Baik yaitu upacara adat

BAB I PENDAHULUAN. upacara adat disebut kerja, yang pertama disebut Kerja Baik yaitu upacara adat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap Etnis yang ada di Indonesia mempunyai kebudayaan maupun kepercayaan, sehingga Indonesia merupakan Negara yang terkenal akan kebudayaan yang bermacam-macam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap masyarakat dalam kelompok masyarakat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 57/PDT/2015/PT-MDN.

P U T U S A N NOMOR : 57/PDT/2015/PT-MDN. P U T U S A N NOMOR : 57/PDT/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Preferensi pemilihan pasangan A.1 Definisi Preferensi pemilihan pasangan Preferensi pemilihan pasangan merupakan salah satu topik yang sudah pernah diteliti oleh beberapa peneliti.

Lebih terperinci

BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO A. Keadaan Umum Desa Sukapura 1. Keadaan Geografis Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Perempuan merupakan kaum yang sering di nomor duakan di kehidupan sehari-hari. Perempuan seringkali mendapat perlakuan yang kurang adil di dalam kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau, dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. Keberagaman budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup bagi suatu kelompok masyarakat (Berry et al,1999). Pandangan

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup bagi suatu kelompok masyarakat (Berry et al,1999). Pandangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki ciri khas dengan berbagai macam bentuk keberagaman. Keberagaman tersebut terlihat dari adanya perbedaan budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari 15 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masyarakat Karo merupakan salah satu suku bagian dari Batak selain Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada umumya menempati wilayah

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 28 TAHUN 2002 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada BAB II GAMBARAN UMUM PENGRAJIN ROTAN DI LINGKUNGAN X KELURAHAN SEI SIKAMBING D MEDAN 2.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 2.1.1 Letak Geografis Kelurahan Sei Sikambing D merupakan salah satu kelurahan dari

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) MUKADIMAH Dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia dengan semboyan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENLITIAN, PENDUDUK DAN INFORMAN. dan sudah termasuk daerah ibu kota Propinsi Jawa Barat.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENLITIAN, PENDUDUK DAN INFORMAN. dan sudah termasuk daerah ibu kota Propinsi Jawa Barat. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENLITIAN, PENDUDUK DAN INFORMAN 2.1. Letak Lokasi dan Keadaan Geografis Bintara merupakan salah satu daerah yang terletak di wilayah Bekasi Barat dan sudah termasuk daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. KecamatanTampankotaPekanbaruadalahsalahsatudari 12 Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. KecamatanTampankotaPekanbaruadalahsalahsatudari 12 Kecamatan 14 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. LetakGeografisdanDemografis KecamatanTampankotaPekanbaruadalahsalahsatudari 12 Kecamatan yang ada di kotapekanbaru, yang padamulanyamerupakanwilayahdarikabupaten

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kelurahan Parit Rantang Payakumbuh

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kelurahan Parit Rantang Payakumbuh 15 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kelurahan Parit Rantang Payakumbuh 1. Keadaan Geografis Jalur ke Ibu kota Kecamatan 4 km, Ke Ibu Kota Payakumbuh 5 km, dan Ke Ibu Kota Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Geografis Desa Tanjung Medan Desa Tanjung Medan merupakan salah satu desa diantara desa yang berada di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Adapun

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PEMBUKAAN Kegiatan panjat tebing di Indonesia merupakan wujud nyata dari dinamika warga negara Indonesia yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam berbagai

Lebih terperinci

PERSEKUTUAN KELUARGA BESAR SAMALELAWAY NEGERI URIMESSING KECAMATAN NUSANIWE

PERSEKUTUAN KELUARGA BESAR SAMALELAWAY NEGERI URIMESSING KECAMATAN NUSANIWE PERSEKUTUAN KELUARGA BESAR SAMALELAWAY NEGERI URIMESSING KECAMATAN NUSANIWE ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERSEKUTUAN KELUARGA BESAR SAMALELAWAY ANGGARAN DASAR ( AD ) BAB I NAMA,BENTUK,WAKTU

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. mami. Sekretariat: Jl. MT. Haryono 165, Malang

ANGGARAN DASAR. mami. Sekretariat: Jl. MT. Haryono 165, Malang ANGGARAN DASAR mami Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia Sekretariat: Jl. MT. Haryono 165, Malang www.mami.or.id info@mami.or.id MUKADIMAH 1. Bahwa ilmu dan praktik akuntansi perlu dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis di Provinsi Sumatera Utara, suku Batak terdiri dari 5 sub etnis yaitu : Batak Toba (Tapanuli), Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tujuan, kebutuhan dan cita-cita yang ingin dicapai, dimana masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tujuan, kebutuhan dan cita-cita yang ingin dicapai, dimana masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya memiliki dua kedudukan dalam hidup yaitu sebagai seorang individu dan mahluk sosial. Sebagai seorang individu manusia mempunyai beberapa

Lebih terperinci

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN 2.1 Deskripsi Masyarakat Batak Toba di Kota Medan 2.1.1 Etnografi Kota Medan Kota Medan merupakan ibukota provinsi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT KP. BATU GEDE RW. 07 TAHUN Mukadimah

ANGGARAN DASAR FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT KP. BATU GEDE RW. 07 TAHUN Mukadimah ANGGARAN DASAR FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT KP. BATU GEDE RW. 07 TAHUN 2015 Mukadimah Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita. Berawal dari rasa keperihatinan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tualang terdiri dari empat Kadus (Kepala Dusun), 8 RW, dan 79 RT,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tualang terdiri dari empat Kadus (Kepala Dusun), 8 RW, dan 79 RT, BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi dan Demografi DesaTualang merupakan salah satu Desa dari sembilan Desa yang terdapat di KecamatanTualang Kabupaten Siak Sri Indrapura di Provinsi Riau.

Lebih terperinci

KERJA TAHUNAN, PESTA TRADISI MASYARAKAT KARO

KERJA TAHUNAN, PESTA TRADISI MASYARAKAT KARO 86 " Kerja Tahunan, Pesta Tradisi Masyarakat Karo. Junita Setiana Ginting. KERJA TAHUNAN, PESTA TRADISI MASYARAKAT KARO Junita Setiana Ginting Staf Pengajar FIB Universitas Sumatera Utara Abstrak: Karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang perorang antar generasi. Konflik tersebut sering muncul antar tetangga,

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang perorang antar generasi. Konflik tersebut sering muncul antar tetangga, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konflik tanah yang muncul sering sekali terjadi karena adanya masalah dengan orang perorang antar generasi. Konflik tersebut sering muncul antar tetangga,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan DemogrfisKecamatan Tampan. 1. Keadaan Geografis Kecamatan Tampan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan DemogrfisKecamatan Tampan. 1. Keadaan Geografis Kecamatan Tampan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis dan DemogrfisKecamatan Tampan 1. Keadaan Geografis Kecamatan Tampan Kecamatan Tampan adalahsalah satu dari 12 Kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,

Lebih terperinci

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SALINAN BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN TETAP, TUNJANGAN, DAN INSENTIF PADA LINGKUP PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Badan Usaha ini disebut Badan Usaha Milik Desa dengan nama BUMDes Banjaran 2. BUMDes Banjaran

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Kecamatan Siantar Selatan Sebagai tindak lanjut dari pasal 8 UU No. 5 tahun 1974, lahirlah UU No. 5 tahun 1979 yang mengatur Pemerintahan Desa/Kelurahan dimana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung 1. Keadaan Geografis Desa Tanjung termasuk desa yang tertua di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Desa Tanjung sudah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah 10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam ketentuan adat yang dimiliki. Kehidupan setiap etnis berbeda-beda. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. beragam ketentuan adat yang dimiliki. Kehidupan setiap etnis berbeda-beda. Masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai etnis dengan berbagai nilai budaya dan beragam ketentuan adat yang dimiliki. Kehidupan setiap etnis berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia dilahirkan seorang diri, tetapi manusia adalah makhluk sosial yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup bermasyarakat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Karta. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah nama sebuah Desa yang terletak

Lebih terperinci