BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan industri dan organisasi yang pesat dewasa ini mengakibatkan kondisi tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. bahkan melakukan yang terbaik untuk perusahaan. Untuk beberapa pekerjaan

2. Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pada aplikasi riilnya, pelaksanaan program akselerasi selalu. pilihan, dengan kemampuan intelegensi di atas rata-rata.

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya, dan prestasi akhir itulah yang dikenal dengan performance atau

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berupa stressor kerja seperti beban kerja yang berlebihan, rendahnya gaji,

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. malu, benci, dan ketakberdayaan pada realitas hidup. Stres bisa menyerang siapa

I. PENDAHULUAN. kepribadian dan dalam konteks sosial (Santrock, 2003). Menurut Mappiare ( Ali, 2012) mengatakan bahwa masa remaja

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian ini mendapatkan konsep awal tentang anti-materialisme

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN DAN IMPLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan sebuah kewajiban bagi manusia. Dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. sampai akhir hayat. Belajar bukan suatu kebutuhan, melainkan suatu. berkembang dan memaknai kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia kerja, tuntutan

EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sasarannya, tidak terlepas dari peran serta sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang terdiri dari angkatan darat, angkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari hadirnya tekanan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia pada umumnya untuk memperoleh kinerja

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aspek fisik maupun emosional. Keluhan tersebut akan menimbulkan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semua pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya yang berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Internet telah mengubah bisnis organisasi dengan cepat, dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keadaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kerja sama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas untuk

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Sumber daya manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh suatu tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil UKDW

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas. Salah satu aktifitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti menganggap bahwa penelitian tentang pengaruh perilaku

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. lintas merupakan hal yang tidak asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. unik. Manusia memiliki kepribadian yang aktif, banyak menggunakan intuisi,

BAB V PEMBAHASAN. Bandura 1997 mengungkapkan bahwa self efficacy membuat individu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Awalia Zulfi Rosadi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan salah satu masalah yang penting dan paling

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Ketika sumber

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebahagiaan. mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

Tri Suswanto Saptadi Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tenaga kerja harus dijaga dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dewasa (Frone et al,1992). Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penggunaan tembakau, penyalahgunaan obat dan alkohol, dan HIV/AIDS.

HUBUNGAN ANTARA JOB STRESS DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpuasaan dalam bekerja dan menurunkan kinerja. Menurut Selye (1976) dalam Gibson et al (1996: 341) dalam hal ini pelopor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada PT. Harita Jaya Raya (Job Site Head Office Jakarta)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Hidup. individu mengenai posisi individu dalam hidup, konteks budaya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem yang mengatur kinerja manusia agar lebih efektif dan efisien dalam

BAB I PENDAHULUAN. Stres pada dasarnya menyerang setiap individual (Noi & Smith, 1994). Noi dan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pekerjaan atau profesi yang sebenarnya bertujuan membangun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan untuk mencapai tujuannya, sehingga perusahaan melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kenaikan jumlah penumpang secara signifikan setiap tahunnya. Tercatat hingga

I. PENDAHULUAN. luput dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi tidak akan lepas dari keberadaan serta

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas sebuah perusahaan/organisasi. Berhasil atau tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Penelitian ini akan dilakukan di UD Anugerah Sejati Embroidery

Bab 5. Kesimpulan dan Implikasi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap setiap individu yang berada dalam organisasi. Setiap individu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang akan menjadikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan industri dan organisasi yang pesat dewasa ini mengakibatkan kondisi tersebut menilai pentingnya unsur sumber daya manusia di dalamnya. Di antara semua sumber daya, manusia merupakan harta kekayaan terpenting dan mempunyai kontribusi yang paling besar bagi keberhasilan suatu organisasi. Dengan perilakunya, manusia membentuk struktur organisasi, memanfaatkan teknologi, mengadakan tanggapan terhadap variasi dan tekanan lingkungan organisasi, dan akhirnya memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan organisasi. Sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan perusahaan. Dengan kata lain, mutu perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumber daya manusia yang dimiliki tidak berkualitas maka akan dapat menghambat tujuan dari perusahaan, sehingga karyawan merasa dirinya dituntut untuk meningkatkan kualitas kerjanya agar tidak tersingkir dari perusahaan. Hal tersebut membuat karyawan harus bekerja secara efektif dan berkompetisi dengan karyawan lainnya untuk mencapai target yang telah ditentukan perusahaan. Apabila tuntutan pekerjaan dirasa terlalu berat, pada akhirnya dapat membuat karyawan menjadi stres. Penelitian mengindikasikan bahwa tuntutan pekerjaan yang kronis dapat menyebabkan stres. Menurut Anoraga (2009:108), secara sederhana stres merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan terancam. Jadi sebenarnya stres adalah sesuatu yang alamiah.. Stres kerja tidak hanya berpengaruh terhadap individu, tetapi juga terhadap organisasi dan industri. Setiap aspek di pekerjaan dapat menjadi pembangkit stres. Aspek intrinsik dalam pekerjaan yang berkaitan dengan stres kerja salah satunya yaitu tuntutan tugas. Tuntutan tugas 1

2 meliputi beban kerja, beban kerja berlebih dan beban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkit stres, timbul sebagai akibat dari tugas-tugas yang terlalu banyak atau sedikit diberikan kepada tenaga kerja untuk diselesaikan dalam waktu tertentu dan jika orang merasa tidak mampu untuk melakukan suatu tugas. Tuntutan serta tekanan yang ada dapat menyebabkan stres. Salah satu aspek yang berkaitan dengan stres kerja yakni perubahan organisasi yang terjadi di perusahaan tersebut. Karyawan diharapkan mampu menjalankan tugas - tugas yang ada dengan perubahan organisasi yang terjadi pada perusahaan. Seorang karyawan dalam bekerja dituntut untuk dapat beradaptasi dengan perubahan organisasi yang terjadi yang telah ditentukan oleh perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Sondang P. Siagian (2009:141), stres yang tidak teratasi pasti berpengaruh terhadap prestasi kerja. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu, bahwa kemampuan mengatasi sendiri stres yang dihadapi tidak sama pada semua orang. Orang yang memiliki daya tahan yang tinggi menghadapi stres, oleh karenanya mampu mengatasi sendiri stres tersebut. Sebaliknya tidak sedikit orang yang daya tahan dan kemampuannya menghadapi stres rendah. Stres yang tidak teratasi dapat berakibat pada apa yang dikenal dengan burnout, suatu kondisi mental dan emosional serta kelelahan fisik karena stres yang berlanjut dan tidak teratasi. Dalam mempersepsi stres yang sama dapat dipersepsi secara berbeda-beda. Faktor kunci dari stres adalah persepsi seseorang dan penilaian terhadap situasi dan kemampuannya untuk menghadapi atau mengambil manfaat dari situasi yang dihadapi. Kemampuan seseorang tersebut berkaitan dengan salah satu karakteristik kepribadian yakni aspek keyakinan akan kemampuan diri, yang oleh Bandura disebut efikasi diri (Wangmuba, 2009). Menurut Alwisol (2009:287) efikasi diri adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan. Efikasi ini berbeda dengan aspirasi (cita-cita), karena cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya dapat dicapai, sedang efikasi diri menggambarkan kemampuan penilaian diri. Efikasi diri yang tinggi membantu individu untuk

3 menyelesaikan tugas dan mengurangi beban kerja secara psikologis maupun fisik sehingga stres yang dirasakan pun kecil. Perubahan organisasi biasanya berdampak terdapat setiap individu yang berada dalam perusahaan. Dalam hubungannya dengan sumber daya manusia, perubahan kondisi lingkungan organisasi secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi efikasi diri dan stres kerja karyawan. Terkait perubahan, persepsi resiko dapat mempengaruhi hubungan antara efikasi diri dan stres kerja. Menurut Zinn (2008:3) yang paling umum asumsi konsep risiko adalah perbedaan antara realitas dan kemungkinan. Persepsi resiko ada sebagai konsekuensi dari perubahan organisasi dan ancaman apapun. Selama masa stres, seperti perubahan organisasi, efikasi diri yang rendah cenderung untuk memperbesar kelemahan pribadi dan memperbesar risiko situasi di tangan (Berneth, 2004). Penelitian menunjukkan dampak dari efikasi diri pada persepsi risiko jika didasarkan pada domain yang sama. Sebagai contoh, 'optimisme Bias' memprediksi bahwa orang-orang yang menemukan diri mereka mampu menangani resiko, akan meremehkan risiko. Penelitian itu dilakukan di antara 106 pengemudi berlisensi. Pengemudi dengan efikasi diri tinggi mengemudi umumnya meremehkan potensi risiko mengemudi mobil dibandingkan dengan pengemudi dengan rendah efikasi diri mengemudi. Orang dapat cukup menilai semua risiko yang terlibat, tetapi beberapa orang cenderung berpikir bahwa risiko tersebut tidak berlaku untuk mereka, karena mereka melebih-lebihkan kemampuan mereka untuk mengatasi semua kesulitan yang terlibat dalam lalu lintas (Deery, 1999). Di sisi lain, penelitian menunjukkan bahwa stres adalah perasaan, yang diciptakan oleh persepsi (Lazarus & Folkman, 1984; Rafferty & Griffin, 2006). Hal ini mengindikasikan persepsi risiko untuk memiliki besar berdampak pada stres kerja. Penelitian mengkonfirmasi hubungan antara persepsi risiko dan stres kerja (misalnya Rafferty & Griffin, 2006; Ullberg & Rundmo, 1997). Konteks penelitian ini meliputi ketidakpastian risiko untuk hal yang tidak

4 menyenangkan terjadi, sehingga diperkirakan bahwa dalam penelitian ini persepsi risiko mempengaruhi stres kerja. Singkatnya, efikasi diri, persepsi risiko dan stres kerja yang disebutkan dalam penelitian ini memiliki dasar umum: semua faktor psikologis individu. Selama perubahan, sumber penting dari stres lay-off dan hilangnya peluang karir. Jumlah efikasi diri dalam menangani perubahan mengubah jumlah stres sebagai akibat dari hal ini. Juga, persepsi kesempatan lay-off dan kehilangan karir peluang akan mempengaruhi stres karyawan yang dirasakan. Pada saat yang sama efikasi diri dari perubahan membuat karyawan untuk menyesuaikan persepsi mereka tentang risiko yang terkait dengan perubahan itu. Oleh karena itu, diperkirakan bahwa efek moderasi ada. Dikatakan persepsi risiko menengahi antara hubungan efikasi diri dan stres kerja. The European Business Chamber of Commerce in Indonesia (EuroCham) merupakan sebuah organisasi yang mempromosikan dan mendukung kepentingan bisnis Eropa di Indonesia. EuroCham mencari akses pasar yang lebih baik dan peningkatan lingkungan bisnis di Indonesia untuk perusahaan-perusahaan Eropa, mewakili langsung lebih dari 120 perusahaan dan organisasi Eropa di Indonesia, dan EuroCham merupakan penyalur komunikasi yang efektif untuk pemerintah Indonesia dan advokasi melalui working group serta menyediakan forum pertukaran informasi bisnis dan kondisi regulasi pasar di Indonesia. Karena banyaknya perusahaan yang harus diurus dan diatur dengan baik, dalam organisasinya sangat lah diperlukan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas untuk mengatur semua perusahaan anggotanya. Dibutuhkan sumber daya yang kompeten untuk mengatur bukan hanya pada organisasi tetapi juga perusahaan-perusahaan anggotanya. Dan pada saat ini EuroCham sedang mengalami pergantian General Manager baru yang akan mengepalai dan mengatur organisasi dan perusahaan anggotanya. Dengan adanya general manager baru yang akan memiliki behaviour yang berbeda, pastinya akan memiliki dampak kepada organisasi, termasuk kepada sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi.

5 Setelah survey yang saya lakukan, diketahui bahwa general manager di perusahaan ini merubah cara bekerja dan kondisi pekerjaan. Salah satunya ialah dengan diterapkannya deadline pada setiap pekerjaan yang dilakukan. General Manager ini selalu memberikan deadline kepada para karyawan yang ada. Keadaan ini sangat berbanding terbalik karena sudah terbentuknya perilaku tidak adanya deadline sejak General manager terdahulu yang menjabat. Perubahan ini sangat berpengaruh terhadap stres kerja para karyawan karena mereka tidak terbiasa bekerja dengan deadline dan dengan kata lain diburu-buru. Selain itu efikasi diri masing-masing karyawan menjadi sangat berpengaruh dalam bekerja. Tidak semua karyawan memiliki efikasi diri yang bagus sehingga dapat menimbulkan stres kerja yang beragam dari masing-masing karyawan dan persepsi resiko yang juga beragam tergantung dari masing-masing karyawan. Bahkan salah satu karyawan yang saya wawancarai mengatakan bahwa dia tidak bisa bertahan di keadaan seperti ini sehingga berpikiran untuk resign dari pekerjaannya saat ini. Menurut wawancara dengan karyawan yang bekerja di EuroCham, perubahan yang terjadi saat ini mengakibatkan stres kerja mereka yang juga dipengaruhi oleh efikasi diri masingmasing individu karyawan dan persepsi resiko sebagai moderator. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ANALISA PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP STRES KERJA SELAMA PERUBAHAN ORGANISASI DENGAN PERSEPSI RISIKO SEBAGAI MODERATOR PADA THE EUROPEAN BUSINESS CHAMBER OF COMMERCE IN INDONESIA (EUROCHAM). 1.2 Ruang Lingkup Masalah Dalam melakukan penelitian, penulis harus membatasi ruang lingkup penelitian dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga. Penulis melakukan penelitian di The

6 European Business Chamber of Commerce in Indonesia (EuroCham) (Wisma Metropolitan I 13 th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav 29-31 Jakarta 12920) yang hanya melibatkan karyawan yang bekerja di kantor tersebut. 1.3 Rumusan Masalah Mengacu pada judul penelitian dan latar belakang di atas, adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Adakah pengaruh efikasi diri terhadap stres kerja selama perubahan organisasi pada The European Business Chamber of Commerce in Indonesia (EuroCham)? Adakah pengaruh efikasi diri terhadap stres kerja selama perubahan organisasi dengan persepsi risiko sebagai moderator pada The European Business Chamber of Commerce in Indonesia (EuroCham)? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap stres kerja selama perubahan organisasi pada The European Bussiness Chamber of Commerce in Indonesia (EuroCham). Untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap stres kerja selama perubahan organisasi dengan persepsi risiko sebagai moderator pada The European Bussiness Chamber of Commerce in Indonesia (EuroCham).

7 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : Bagi mahasiswa Agar dapat berguna serta menambah wawasan mahasiswa tentang bagaimana pengaruh efikasi diri dan stres kerja selama perubahan organisasi dengan persepsi risiko sebagai moderator. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut khusus nya di bidang analisa pengaruh efikasi diri dan stres kerja selama perubahan organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kerja individu maupun organisasi. Bagi penulis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sarana bagi penulis dalam menerapkan teori mata kuliah yang pernah dipelajari selama perkuliahan, sehingga dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang berguna di dunia kerja.