SELEMBAR SURAT CINTA UNTUK ZAHRA. Malam yang Indah * * *

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

PATI AGNI Antologi Kematian

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Sang Pangeran. Kinanti 1

Pertama Kali Aku Mengenalnya

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Belajar Memahami Drama

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

AKU AKAN MATI HARI INI

Oleh: Windra Yuniarsih

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Cermin. Luklukul Maknun

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Di Pantai Pasir Putih

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Alhamdulillah, sudah lunas dan bisa langsung segera mengisi formulir di warnet.

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

Alifia atau Alisa (2)

A Y U R I A N N A. There s Something Between Us

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

BANGKIT Cerpen Karangan: Alfred Pandie Diambil dari : Cerpenmu.blogspot.com

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Matahari dan Kehidupan Kita

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Hey, sedang apa kamu di situ teriak Very yang mengetahui ada orang didaerah kekuasaannya.

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

BROADCASTING TV MIDTERMS

.satu. yang selalu mengirim surat

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Ternyata itu Korupsi

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak )

Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Mungkin hatinya merasakan sesuatu yang aneh. Apakah mungkin terjadi sesuatu? Semoga semuanya baik-baik saja.

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Well, aku rasa tidak ada yang salah.

I NEED YOU. oh baby don t you know how much i love you. oh baby don t you know how much i miss you. oh baby don t you know it s true

Penerbit Kin S Gallery

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Impossible Love. Between 2 Worlds. Prolog. Profita Dewi Nadita

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

TILL DEATH DO US PART

Kisah Tanpa Cerita. Yura K. Shaira. novel. Penerbit PT Elex Media Komputindo

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Tresno Bapak. Saya menghabiskan hari pertama untuk keliling kota bersama Big Bro, maklum

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

SATU. Plak Srek.. Srek

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

BAGIAN PERTAMA. Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Untuk Speakers, Okky Avianty, Januari-02. dan keponakan paling kepo sedunia. -Deniz Rausan Fikri.

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Transkripsi:

SELEMBAR SURAT CINTA UNTUK ZAHRA Malam yang Indah * * * Angin malam yang dingin berhembus ke tubuhku saat duduk bersandar di kursi yang terbuat dari bambu rotan di taman belakang rumah. Sambil sesekali, aku memperhatikan bintang-bintang yang berhamburan di angkasa. Gelapnya malam membuat bintangbintang terlihat sangat indah. Wajahku menengadah ke langit memperhatikan kelap-kelip bintang itu. Tanpa sadar, kumpulan bintang-bintang itu terlihat seakan-akan membentuk wajah manusia. Dan yang terbayang dalam benaku adalah wajah seseorang yang saat ini ku rindukan. Dengan segera aku mengucek-ngucek mataku dan menempeleng pipiku sendiri. Akh.. ini hanya perasaanku saja, mungkin karena aku sudah terlalu lama tak pernah bertemu dengan wajah itu gumam ku dalam hati. Aku memang tak pernah lagi bertemu dengan pemuda itu sejak saat pertemuanku dulu. Sampai sekarang aku pun tak 1

pernah tahu keadaanya. Aku hanya mengenal sedikit tentangnya. Ku tahu dia adalah seorang santri dari sebuah pesantren besar di daerah Ciamis. Tempat yang tak pernah ku kenal sebelumnya. Perlahan-lahan pikiranku mulai melambung mengingat kejadian yang telah lama berlalu. Aku bertemu dia saat aku sedang naik kendaraan umum. Tiba-tiba aku terperanjat saat melihat seorang laki-laki yang memegang tas ku hendak mengambil handphone. Tak ada satu pun yang menyadari kejadian itu, kecuali seorang pemuda yang berpakaian nyantri dengan baju taqwa berwarna biru telor asin. Bawahannya ia mengenakan sarung berwarna cokelat hitam pekat dan memakai kopiah selaras dengan baju taqwa yang ia kenakan. Melihat kejadian itu, ia dengan cepat mengambil tindakan memegang tangan laki-laki yang hendak masuk ke dalam tas yang ku gendong saat itu. Pencopet itu akhirnya di bekuk oleh semua orang yang ada dalam bis. Kejadian itu membuat aku takut untuk kembali naik kendaraan umum sendiri. Hari itu aku beruntung karena ada pemuda baik hati yang menolongku. Setelah menolongku, pemuda itu hanya menatapku dan tersenyum sekilas. Aku tak sempat mengucapkan terima kasih padanya. Karena tatapan dan senyumannya membuat mulutku diam membisu. 2

Anehnya, hal itu baru terjadi saat aku melihat senyuman yang ia kembangkan di hadapanku. Karena sebelum-sebelumnya aku tak pernah bertingkah aneh seperti itu. Aku hanya bisa diam terpaku tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulutku. Aku terperanjat ketika tiba-tiba bis berhenti. Pemuda itu turun dan menghampiri bangku yang ku duduki dalam bis. Karena memang ia duduk tepat di belakang kursiku. Setelah pemuda itu turun, aku baru sadar kalau aku belum berucap terima kasih padanya. Aku pun hanya bisa menggerutu dalam hati atas kebodohanku. Bodoh sekali aku, kenapa sampai lupa bilang terima kasih?? pikir ku kesal sambil meremas-remas tanganku. Namun lama kelamaan, akhirnya aku pun berhenti mengoceh sendiri gara-gara sifat lupaku yang berujung penyesalan itu. Kulihat bis akan segera tiba di terminal. Aku mulai bersiap-siap untuk segera turun. Setelah turun dari bis, aku pun tak harus menunggu lama. Karena sebelum aku tiba di terminal, Abi telah menuggu kedatanganku setengah jam sebelum bis tiba di terminal. Setelah turun, segera ku temui 3

Abi yang sudah menungguku dari tadi. Abi langsung mengajaku pulang untuk segera menemui Umi yang sudah sangat merindukanku. Sebelum turun dari bis, aku sempat mengambil sesuatu yang terinjak oleh sepatuku saat hendak berdiri. Ternyata, benda yang aku ambil dan yang aku pegang sekarang adalah kartu tanda pengenal seorang santri. Kartu pengenal itu atas nama Muhammad Khalil G. Al-khumaini. saat ku lihat fotonya dengan teliti, aku teringat pada pemuda yang tadi menolongku di bis. Ia sangat tampan dan berwibawa. Tubuhnya sederhana dan kulitnya putih bersih. Saat ku pegang tanda pengenal itu, hatiku merasa bergetar, dag-dig-dug tak karuan dan muncullah perasaan senang. Entah itu hanya perasaan sementara atau ini suatu pertanda kalau di adalah jodohku nanti. Aku sangat bingung dengan perasaan yang selama ini terus berputar di kepalaku. Melihat gelagatku yang aneh, Abi pun sempat menatapku dengan sorot mata yang penuh tanda tanya. Tapi aku pun tak mampu menjawab tatapan sorot mata itu. Zahra sayang, 4

Tiba-tiba terdengar suara dari dalam rumah membuyarkan pikiranku yang sedang kalut menikmati kenangan berharga masa lalu. Ternyata teriakan itu adalah suara Umi yang mungkin sejak tadi beliau mencariku. Iya Umi, Zahra di sini Dengan segera ku jawab panggilannya. Umi pun menghampiriku yang sedang duduk di taman belakang rumah. Sambil menepuk pundak ku, Umi menghadapkan wajahnya ke depan wajahku. Sayang, apa yang sedang kamu lakukan di sini?, tanya Umi sambil tersenyum ramah padaku. Nggak Umi, Zahra hanya sekedar menikmati udara malam saja jawab ku singkat. Tapi di sini dingin lho!! rayu Umi mengajaku ramah untuk segera masuk ke dalam rumah. Namun, Umi pun akhirnya duduk di sampingku. Umi,, 5

Iya, kenapa sayang?? Umi menyahut panggilanku dengan nada lembut. Menurut Umi, jodoh itu datangnya seperti apa?? dengan rasa malu aku bertanya pada Umi. Umi terlihat kaget dengan pertanyaan yang ku lontarkan. Ia segera menengok ke arahku dan meremas tangan kananku. Sepertinya Umi sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan ku barusan. Mungkin, Umi tidak bisa sembarangan menjawab pertanyaan itu. Zahra,, suara Umi mulai terdengar. Sebenarnya Umi ragu untuk menjelaskan ini sayang, keluh Umi padaku sambil terus memegang erat tangan kananku. Mungkin keraguan Umi itu berhubungan dengan usiaku yang memang masih belia. Dan pada saat itu memang usiaku masih tujuh belas tahunan. pada ku. Sayang, jodoh itu Allah yang ngatur lanjut Umi Tapi meskipun demikian, kita tetap harus punya ikhtiar untuk menjemput taqdir Allah itu. Jodoh bisa datang 6

kapan saja dan di mana saja. Mungkin bisa jadi jodoh kita itu teman sekelas, teman masa kecil, teman kuliah atau bahkan orang yang tiba-tiba kita temui di halte, di bis, di angkot atau di mana pun, itu bisa saja menjadi jodoh kita. Dan hal semacam itu tak akan pernah kita duga sebelumnya. Kita mungkin akan menyadari hal itu setelah kita benar-benar sudah saling memiliki. Masalah jodoh itu tidak bisa seenaknya dan semaunya kita. Karena, itu sudah menjadi kehendak Allah yang tidak bisa dirubah lagi dan sudah menjadi ketentuan mutlak bagi Allah. Kita tidak bisa menolak atau mengingkari jodoh kita. Meski tidak sesuai keinginan, tapi tetap saja kita tidak bisa menghindarinya. Penjelasan penjang Umi membuat bulu kudukku tibatiba merinding dan tubuhku sedikit agak tegang menyimaknya. Tapi, Umi merasa heran, kenapa putri Umi ini pikirannya sudah sejauh itu?? tanya Umi pada ku Oh tidak Umi, Zahra Cuma sekedar ingin tahu lebih dalam saja mengenai permasalahan jodoh Baiklah sayang,, Umi bisa mengerti keingin tahuan kamu, dan menurut Umi itu memang wajar 7

ucapan Umi. " Oh,,gitu ya kepala ku mengangguk mengiyakan * * * Tak terasa malam semakin larut, saat ku lihat jam di hand phone ku telah menunjukan pukul sepuluh malam. Dan rasanya aku sudah mulai mengantuk. Kulihat Umi di sebelah kananku sudah sangat kelelahan. Maklum saja, beliau baru pulang kerja langsung menemaniku ngobrol di taman belakang. Umi pasti lelah ya? dengan ramah aku mencoba bertanya pada Umi. Oh,,tentu saja sayang senyum Umi berkembang saat menjawab pertanyaanku. ajak Umi. Baiklah,,sekarang kita masuk, terus kita istirahat Aku pun akhirnya masuk sambil menggandeng tangan kanan Umi yang dari tadi menggenggam tanganku. Kurasakan tangan Umi begitu hangat dan lembut. Meski ia selalu bekerja keras, tapi pekerjaannya tidak terlalu berat. Sehingga tangan 8

Umi tidak menjadi kasar. Umi memang pekerja keras sama halnya dengan Abi. Begitu sampai di dalam rumah, aku segera ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mengambil air wudhu kemudian membaca al-quran sebelum tidur. Itulah kebiasaan yang selalu Umi tanamkan padaku sejak kecil. Namun kulihat Umi tak langsung menuju kamar, ia duduk santai di sofa ruang TV sambil merebahkan badannya. Ku pikir, mungkin Umi sedang menunggu Abi pulang kerja. Karena sejak tadi aku belum mendengar suara panggilan sayangku dari Abi. Aku memang anak yang paling mereka sayangi. Karena di sini hanya akulah satu-satunya anak mereka. Kami di sini hanya tinggal bertiga. Aku tak punya saudara lain. Dulu sempat aku punya seorang kakak. Namun ketika kakak ku berusia lima tahun, ia meninggal dunia. Umi pernah bercerita sekilas pada ku tentang kakak. Namanya Isabela Atmadja Putri. Nama itu merupakan nama keluarga dari keturunan Abi, keluarga Atmadja. Umi bercerita bahwa kakak meninggal karena kecelakaan. Ia tertabrak motor ketika lari melintasi jalan depan rumah ku yang dulu. Mungkin waktu itu kakak ku sudah mulai lari-larian. Sehingga ketika ia lari dan Umi lengah kakak kecelakaan. 9

Ketika Umi mengandung ku dulu, Umi pernah mengalami kontraksi. Aku lahir secara premature dan disesar. Lalu rahim Umi di angkat karena takut membahayakan nyawanya kelak. Sehingga Umi di vonis oleh dokter tidak bisa punya anak lagi. Mungkin itulah yang menjadi alasan kenapa Umi dan Abi sangat berhati-hati menjagaku dari kecil hingga sekarang. Mereka tak pernah sedikit pun membentak dan menyakiti aku, apalagi berkata kasar padaku. 10