BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka. Sebelah Timur dengan Provinsi Riau. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.

BAB IV METODE PERAMALAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Adanya waktu tenggang (lead time) merupakan alasan utama bagi perencanaan dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA HOLT DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN

BAB 2 LANDASAN TEORI

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

PENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekomoni adalah salah satu hal yang terpenting untuk dipelajari. Karena ekonomi

(FORECASTING ANALYSIS):

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang produksi, penelitian dan riset, bidang pertahanan dan keamanan, bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DERET WAKTU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT PENJUALAN UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN FORECASTING. (Studi pada Toko Tekstil Gemilang Jaya Bandung)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi dan Tujuan Forecasting. yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan

BAB I PENDAHULUAN. Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang

PREDIKSI HARGA DAGING SAPI DI PEKANBARU DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL WINTER

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Membuat keputusan yang baik

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA DUA PARAMETER DARI HOLT DAN METODE BOX-JENKINS

Analisis Deret Waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI

VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER

Harwein et al., Peramalan Data Times Series Kebutuhan Tepung Terigu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Roti...

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB 1 PENDAHULUAN dan luas perairannya Indonesia adalah Negara

Analisis Hubungan Deret Waktu untuk Peramalan

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KOTA MEDAN

III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Utara, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Rantauprapat. Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

SKRIPSI. Oleh : NOVA YANTI GULTOM JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya

MODEL DAMPED MULTIPLICATIVE TREND

BAB 1 PENDAHULUAN. energi perlu dilaksanakan secara berdayaguna dan berhasilguna. Dilihat dari

METODE PEMULUSAN (SMOOTHING)

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR...

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk membuat prediksi tersebut disebut peramalan (Bowerman, 1993).

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

PERANCANGAN APLIKASI PERAMALAN JUMLAH CALON MAHASISWA BARU YANG MENDAFTAR MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOTHING

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN BROWN DAN HOLT PADA PERAMALAN GEMPA BUMI SE-JAWA BARAT-BANTEN IVONNE RENITA ARLEEN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para

PERENCANAAN PRODUKSI

III. METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK FORECASTING JUMLAH PENDUDUK MISKIN

Transkripsi:

13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini, perkembangan zaman semankin maju dan berkembang pesat, di antaranya banyak pernikahan dini yang menyebabkan salah satu faktor bertambahnya jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk yang semankin meningkat dapat menimbulkan banyak permasalahan antara lain: tingkat kemiskinan, pengangguran serta meningkatnya tindakan kriminal. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan dinamis antara kekuatan yang menambah dan mengurangi. Pertumbuhan penduduk di pengaruhi oleh perubahan reproduksi angka kelahiran dan kematian. Oleh sebab itu, perlu adanya penangan dari pemerintah dalam pemerataan jumlah penduduk sangat diperlukan. Statistika merupakan cabang ilmu matematika terapan di dalamnya mencakup berbagai macam teori-teori, antara lain: estimasi, peramalan, dan sebagainya. Dalam kegiatan perencanaan sering terdapat rentang waktu antara kesadaran peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan perencanaan itu sendiri. Adanya waktu tenggang ini merupakan alasan utama diperlukannya suatu perencanaan (planning) dan peramalan (forecasting). Jika waktu tenggang tersebut nol atau sangat kecil maka tidak perlu perencanaan. Jika waktu tenggang tersebut panjang dan hasil peristiwa akhir bergantung kepada faktor-faktor yang dapat diketahui maka perencanaan sangatlah penting. Peramalan merupakan prediksi nilai-nilai yang akan datang berdasarkan nilai-nilai yang diketahui. Peramalan ini dapat dilakukan berdasarkan data historis dan pengalaman. Data berkala (time series data) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan, jumlah personil, penduduk, jumlah kecelakaan, jumlah kejahatan, jumlah peserta KB, dan lain sebagainya). Analisis data berkala (analysis of time series) pada umumnya terdiri dari uraian (description) secara matematis tentang komponen-komponen yang menyebabkan gerakan-gerakan atau variasi-variasi yang tercermin dalam fluktuasi. Data berkala dapat digunakan sebagai dasar pembuatan garis

14 trend yang dipergunakan untuk membuat ramalan yang sangat diperlukan untuk dasar perumusan perencanaan. Kabupaten Labuhan Batu adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Utara. Ibukota kabupaten ini terletak di Rantau Prapat. Kabupaten Labuhan Batu terkenal dengan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet. Pada mulanya luas kabupaten ini adalah, sedangkan jumlah penduduknya sebanyak jiwa pada tahun 2007. Dengan dibentuknya Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Kabupaten Labuhan Batu Utara, maka luas kabupaten ini menjadi dan penduduknya sebanyak jiwa pada tahun 2008. Pada tahun 2003 Kabupaten ini menjadi salah satu daerah kabupaten/kota dengan ekonomi terbaik di Indonesia. Dari latar belakang di atas, penulis memilih judul Perhitungan Jumlah Penduduk dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Berganda Dua Parameter Holt Di Kabupaten Labuhan Batu. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas yang menjadi rumusan permasalahan adalah bagaimana menentukan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Labuhan Batu dengan metode pemulusan eksponensial berganda dua parameter Holt. 1.3 Batasan Masalah Agar tidak terjadi penyimpangan terhadap rumusan masalah, penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode yang digunakan metode pemulusan eksponensial berganda dua parameter Holt. 2. Data yang diambil yaitu data sekunder dari badan pusat statistik pada tahun 2004-2013 dan hasil ramalan dalam penelitian ini diarahkan untuk lima tahun kedepan.

15 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengkaji dan menganalisis metode pemulusan eksponensial berganda dua parameter Holt. 2. Untuk mengetahui ramalan jumlah penduduk di Kabupaten Labuhan Batu pada tahun 2020 berdasarkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan pada tahun sebelumnya. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis dan Pembaca Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan wawasan pengetahuan tentang statistika, khususnya pada peramalan yang menggunakan metode eksponensial berganda. 2. Bagi Lembaga Untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun yang akan datang sehingga dapat memberi masukkan kepada pemerintah Kabupaten Labuhan Batu dalam menentukan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia pada tahun yang akan datang. 1.6 Tinjauan Pustaka Metode Pemulusan Eksponensial adalah metode peramalan yang digunakan untuk memuluskan dan meramalkan suatu deret berkala dengan parameter yang ditentukan secara eksplisit. Metode tersebut didasarkan pada pembobotan yang menurun secara eksponensial dari pengamatan terbaru hingga pengamatan lama (Makridakis, dkk: 1988). Metode pemulusan (smoothing) diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu: Metode perataan (average) dan metode pemulusan eksponensial (exponential smoothing). (Makridakis,1999:63) Metode perataan (average) merupakan pembobotan yang sama terhadap nilai-nilai observasi. Metode-metode yang termasuk dalam metode perataan (average) antara lain:

16 1. Rata-rata sederhana dari masa lalu. 2. Rata-rata Bergerak Tunggal (single moving average) dari nilai observasi yang terakhir. 3. Rata-rata Bergerak ganda (double moving average) atau rata-rata bergerak dari ratarata bergerak disebut juga rata-rata bergerak linear (linear moving average). 4. Rata-rata bergerak dengan orde yang lebih tinggi. Metode pemulusan eksponensial (exponential smoothing) menggunakan bobot yang berbeda untuk data masa lalu. Metode ini memerlukan adanya penentuan parameter tertentu dan nilai parameter terletak antara 0 dan 1. Metode yang termasuk dalam metode pemulusan eksponensial (exponential smoothing) antara lain: 1. Pemulusan eksponensial tunggal (single exponential smoothing). Metode ini dibagi menjadi dua yaitu: a. Pemulusan eksponensial tunggal dengan satu parameter. b. Pemulusan eskponensial tunggal dengan pendekatan adaptif. 2. Pemulusan eksponensial ganda (double exponential smoothing). Metode ini digunakan untuk pola data trend. Metode ini dibagi menjadi dua yaitu: a. Metode linier satu parameter dari Brown menggunakan parameter yang sama untuk dua pemulusan eksponensial dan menggunakan rumus pemulusan berganda secara langsung. b. Metode dua parameter Holt menggunakan pemulusan berganda tidak secara langsung. Sebagai gantinya Holt memuluskan nilai trend dengan parameter yang berbeda dari parameter yang digunakan pada data yang asli. 3. Pemulusan eksponensial tripel (triple exponential smoothing). Metode ini digunakan untuk pola trend dan musiman pada data. Metode ini dibagi menjadi dua yaitu: a. Metode kuadratik satu parameter dari Brown pendekatan dasarnya adalah memasukan tingkat pemulusan tambahan dengan persamaan peramalan kuadratik.

17 b. Metode kecendrungan dan musiman tiga parameter dari Winter. Metode ini merupakan metode perluasan dari dua parameter Holt dengan tambahan satu parameter untuk mengatasi pola data musiman. 4. Pemulusan eksponensial klasifikasi Pegels mengacu pada pemulusan eksponensial dengan trend multiplikatif dan musiman multiplikatif. Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (Linier Satu Parameter Brown) dikembangkan dari Metode Pemulusan Eksponensial Tunggal. Namun, yang berbeda antara keduanya adalah adanya persamaan yang digunakan untuk memuluskan trend/kecenderungan naik atau turun pada Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (Linier Satu Parameter Brown). Perhitungan yang digunakan dalam metode pemulusan ini adalah sebagai berikut (Makridakis, dkk. :1988). 1. Pemulusan eksponensial tunggal (1.1) 2. Pemulusan eksponensial ganda satu parameter (1.2) 3. Pemulusan keseluruhan (1.3) 4. Pemulusan trend (1.4) 5. Ramalan (1.5) di mana: = pemulusan eksponensial tunggal periode ke-t. = pemulusan eksponensial tunggal periode ke-

18 = pemulusan eksponensial ganda periode ke-t. = pemulusan eksponensial ganda periode ke- = konstanta pemulusan. = data aktual periode ke-t. = pemulusan eksponensial keseluruhan periode ke-t. = pemulusan trend periode ke-t. = ramalan untuk m periode ke depan. Metode pemulusan eksponensial linear dua parameter Holt adalah teknik yang menghaluskan komponen trend secara terpisah dengan menggunakan parameter yang berbeda yaitu alpha dan gamma, yang masing-masing nilainya dapat dipilih dari setiap angka antara 0 sampai dengan 1. Selain itu metode pemulusan eksponensial linear dua parameter Holt juga lebih fleksibel karena trendnya dapat dihaluskan dengan menggunakan bobot yang berbeda (Lerbin R. Aritonang R :2002). Metode pemulusan eksponensial sederhana dilakukan peramalan dengan penghalusan sekali saja, sedangkan metode Holt ini dilakukan dua kali penghalusan dan kemudian dilakukan peramalan. Metode ini sering juga disebut metode penghalusan eksponensial berganda (Adler Haymans Manurung, SE :1990). Metode pemulusan eksponensial linear Holt pada prinsipnya serupa dengan Brown, kecuali bahwa Holt tidak menggunakan rumus pemulusan berganda secara langsung. Sebagai gantinya Holt memuluskan nilai trend dengan parameter yang berbeda dari parameter yang digunakan pada deret yang asli (Makridakis, dkk:1988). Ramalan dari pemulusan ekspnensial linear Holt di dapat dengan menggunakan dua konstanta pemulusan (dua parameter) yang nilai nya antara 0 dan 1 dengan rumus: (1.6) (1.7) (1.8)

19 di mana: nilai pemulusan eksponensial ganda Holt = parameter pemulusan eksponensial yang besarnya = parameter pemulusan eksponensial yang besarnya 1.7 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelusuran referensi bersumber dari buku, jurnal maupun penelitian yang telah ada sebelumnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode yang dipakai. 2. Mengumpulkan data sekunder dari badan pusat statistik. 3. Menganalisis data menggunakan metode eksponensial a. Menguji validitas data b. Pemulusan eksponensial tunggal c. Pemulusan eksponensial ganda d. Ketepatan ramalan beberapa kriteria yang digunakan untuk menguji e. Meramalkan dengan metode berganda linear dua parameter Holt f. Mencari dengan nilai kesalahan (Galat) g. Membuat kesimpulan.