BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat di ambil yaitu:

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian mengenai implementasi program SKS di SMAN 3 Bandung

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

Variabel Distribusi : 1. Apakah Anda mempertimbangkan jarak/lokasi sekolah dengan tempat tinggal Anda?

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR PENGELOLAAN SMP

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan beberapa

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab kepada banyak stakeholder. (Anthony dan Govindaradjan, 2005:60).

WALIKOTA TASIKMALAYA

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU

BAB V PENUTUP. Islamic School) Kota Pekanbaru, belum sepenuhnya berorientasi pada manajemen

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepala Sekolah SMA Masehi Jepara dalam kaitangnya dengan kompetensi kepemimpinan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

BAB V P E N U T U P. berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

MODEL PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH MANDIRI 1

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Dokumen Mutu SPMI Universitas Diponegoro

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah, keberhasilannya diukur

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka diperoleh kesimpulan :

Manual Mutu Proses Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terus

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

... BUKU I TIM AUDITOR UPT INSTITUT BISNIS MUHAMAADIYAH BEKASI

KRITERIA SNI AWARD 2015

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

PROGRAM KERJA PERIODE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

Kata-kata kunci: Sumber daya sekolah Sumber daya manusia Sumber daya fisik Sumber daya keuangan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Untuk itu perlu langkah strategis pemerintah

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

I. PENDAHULUAN. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh

ANGKET PENELITIAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU HASIL PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

05/PP/DITDIKTENDIK/2013 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

BAB I PENDAHULUAN. Salis Edward, Total quality Manajement in Educational, Terj. Ali Riyadi dan Fahrurrazi, IRCiSoD, Yogyakarta, 2012, hlm.

AKUNTABILITAS PENDIDIKAN. As ari Djohar

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

Transkripsi:

477 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan temuan temuan yang diperoleh dari hasil penglahan dan data serta uji hipotesis, penulis dapat mengamil kesimpulan sebagai berikut : 1. Gambaran kepemimpinan pembelajaran di sekolah SSN di Provinsi Jawa Barat umumnya termasuk kategori baik. Baiknya kepemimpinan pembelajaran memberikan pengaruh yang signfikan terhadap mutu sekolah hal tersebut ditandai oleh karakteristik sebagai berikut : a. Adanya peningkatan sekolah secara berkelanjutan dengan melaksanakan pendekatan yang sistematik dan koheren untuk menuju peningkatan secara berkelanjutan dalam prestasi akademik seluruh siswa. b. Adanya kultur pembelajaran dengan menciptakan kultur pembelajaran yang progresif/kondusif di sekolahnya agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan setinggi-tingginya. c. Adanya kepemimpinan pembelajaran dan penilaian hasil belajar (Asesmen) dengan memfasilitasi peningkatan mutu pembelajaran di sekolahnya berdasarkan hasil evaluasi dan dilakukan secara terus-menerus dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa seoptimal mungkin. 477

478 d. Adanya pengembangan profesionalisme guru, secara terus Menerus dengan melakukan pengembangan profesionalisme warga sekolahnya terutama guru yang dilakukan secara terus-menerus untuk meningkatkan hasil belajar siswa seoptimal mungkin. e. Adanya penerapan manajemen sekolah yang baik, dengan memfasilitasi warga sekolah (guru, siswa, karyawan) agar menjadi pembelajar yang baik dan mengembangkan pembelajaran yang efektif melalui pemanfaatan berbagai sumber belajar yang tersedia dan yang perlu disediakan jika belum ada. 2. Gambaran Supervisi Akademik di sekolah SSN di Provinsi Jawa Barat umumnya termasuk kategori Cukup. Cukupnya supervisi akademik kurang memberikan pengaruh yang siginifikan terhadap mutu sekolah hal tersebut ditandai oleh karekteristik sebagai berikut : a. rendahnya kemampuan kepala sekolah perencanaan program supervisi akademik dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru. b. rendahnya kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi. c. rendahnya kemampuan kepala sekolah untuk menindaklajuti hasil supervisi. 3. Gambaran Perencanaan strategis disekolah SSN Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Barat umumnya termasuk kategori cukup. Cukupnya perencanaan strategis kurang memberikan pengaruh yang sigifikan terhadap mutu sekolah hal tersebut ditandai oleh karakteristik sebagai berikut : 478

479 a. rendahnya kepala sekolah dalam pengembangan strategi dengan strategi yang berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan dalam menentukan strategi sekolah. b. kurangnya Aktivitas sekolah dalam rangka merealisasikan programprogram untuk mencapai adanya sosialisasi strategi dengan tujuan. 4. Gambaran Fokus pada pelanggan di sekolah SSN di Provinsi Jawa Barat umumnya termasuk kategori baik.baiknya fokus pada pelanggan memberikan pengarih yang signifikan terhadap mutu sekolah hal tersebut ditandai oleh karakteristik sebagai berikut : a. Memahami kebutuhan pelanggan dengan aktivitas sekolah dalam menentukan kebutuhan pelanggan untuk menjamin relevansi program pendidikan dan pelayanan kepada pelanggan. b. Adanya hubungan dengan pelanggan melalui aktivitas yang dilakukan sekolah untuk menjalin hubungan dengan pelanggan. c. Adanya upaya memenuhi kepuasan pelanggan dengan aktivitas yang dilakukan sekolah untuk mempertahankan dan meningkatkan kesetiaan pelanggan. d. Mengikuti kegiatan yang ditawarkan dengan kesediaannya orang tua untuk memberikan kepercayaan anaknya mengikuti program yang ditawarkan sekolah. e. Ikut serta mempromosikan dengan adanya kesediaan orang tua untuk mempromosikan program sekolah. f. Adanya rasa kebanggaan melalui adanya rasa bangga terhadap sekolah. 479

480 g. Tahan terhadap daya tarik sekolah lain dengan sikap yang menolak untuk tertarik terhadap sekolah lain karena pelayanan sekolah anaknya memenuhi kebutuhannya. 5. Gambaran Penilaian kinerja disekolah SSN Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Barat umumnya termasuk kategori tinggi. Tingginya penilaian kinerja memberikan pengaruh yang signifkan terhadap muu sekolah hal tersebut ditandai oleh karakteristik sebagai berikut : a. Adanya karakteristik organisasi yang terdiri dari struktur dan teknologi. b. Adanya karakteristik lingkungan internal dan eksternal organisasi. c. Adanya karakteristik kebijakan dan praktik manajemen melalui praktik kebijakan dan manajemen. 6. Gambaran Pengembangan SDM disekolah SSN di Provinsi Jawa Barat umumnya termasuk kategori baik. Baiknya Pengembangan SDM memebrikan pengaruh yang signifikan terhadap mutu sekolah hal tersebut ditandai oleh karekteristik sebagai berikut : a. Adanya program pendidikan dan pelatihan dengan kegiatan yang dirancang untuk memberi kesempatan kepada pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan pekerjaannya. b. Adanya pengembangan karier melalui aktivitas yang digunakan sekolah untuk menjamin bahwa pendidik dan tenaga kependidikan dengan kualifikasi yang tepat dan berpengalaman tersedia untuk melaksanakan tugasnya. 480

481 7. Gambaran Budaya mutu di sekolah SSN di Provinsi Jawa Barat umumnya termasuk kategori baik. Baiknya budaya mutu meberikan pengaruh yang signifikan terhadap mutu sekolah hal tersebut ditandai oleh karakteristik sebagai berikut : a. Adanya informasi kinerja dan kualitas untuk mencari informasi yang digunakan untuk perbaikan dalam pelaksanaan kerja. b. Adanya pemberian wewenang dengan memberikan wewenang kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. c. Adanya penghargaan melalui pemberian penghargaan bagi pendidikan dan tenaga kependidikan yang telah bekerja secara maksimal dengan dedikasi, presatasi yang tinggi, Jenis penghargaan dapat berupa finansial maupun non finasial. d. Adanya kerjasama sejauh mana pendidik dan tenaga kependidikan bekerja secara tim dan bahu membahu melakukan pekerjaan. e. Adanya jaminan kerja pendidik dan tenaga kependidikan memperoleh jaminan keamaman kerja. Selain itu pendidik dan tenaga kependidikan mendapat rasa aman dalam bekerja. f. Adanya keadilan dengan kepala sekolah belaku adil terhadap pendidik dan tenaga kependidikan dalam memberikan tugas dan penghargaan. g. Adanya kompensasi melalui pemberian imbalan yang diberikan secara wajar sesuai tugas dan wewenang dan tanggung jawab. 481

482 h. Adanya rasa ikut memiliki dari pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai rasa memiliki organisasi sekolah. 8. Gambaran Mutu Sekolah di sekolah SSN di provinsi Jawa Barat umumnya termasuk kategori Baik. Baiknya mutu sekolah memberikan pengaruh yang signifikan tehadap proses penjaminan mutu hal tersebut ditandai oleh karakteristik sebagai berikut : a. Adanya prestasi akademik berkaitan dengan tingkat kelulusaan siswa pada tahun terakhir 100%. b. Adanya daya serap lulusan di perguruan tinggi 75 %. c. Adanya Pencapaian KKM dalam setiap mata pelajaran. d. Adanya prestasi non akademik berkaitan keberhasilan siswa dalam menjuarai berbagai bidang perlombaan. e. Adanya keterlibatan siswa dalam ekstrakurikuler. f. Adanya perilaku siswa dalam aspek sosial kemasyarakatan. 9. Kepemimpinan pembelajaran merupakan faktor penentu terhadap proses penjaminan mutu SMA SSN karena kepemimpinan pembelajaran mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap supervisi akademik,penilaian kinerja, fokus pada pelanggan, perencanaan strategis, dan pengembangan SDM. Di SMA SSN di Provinsi Jawa Barat, hal ini ditandai dengan : a. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa kepemimpinan pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan (1) peningkatan sekolah secara berkelanjutan, (2) menciptakan kultur pembelajaran yang 482

483 kondusif, (3) penilaian hasil belajar (asesmen) yang transparan dan akuntabel,(4) pengembangan profesionalisme guru yang berkesinambungan, dan (5) Penerapan manajemen sekolah yang dilakukan kepala sekolah pada SMA SSN memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap supervisi akademis. b. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa kepemimpinan pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan (1) peningkatan sekolah secara berkelanjutan, (2) menciptakan kultur pembelajaran yang kondusif, (3) penilaian hasil belajar (asesmen) yang transparan dan akuntabel, (4) pengembangan profesionalisme guru yang berkesinambungan (5) Penerapan manajemen sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penilaian kinerja. c. Pada SMA SSN di provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa kepemimpinan pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan (1) peningkatan sekolah secara berkelanjutan, (2) menciptakan kultur pembelajaran yang kondusif, (3) penilaian hasil belajar (asesmen) yang transparan dan akuntabel, (4) pengembangan profesionalisme guru yang berkesinambungan, dan (5). penerapan manajemen sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN memberikan pengaruh pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perencanaan strategis. d. Pada SMA SSN di provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa kepemimpinan pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan : (1) peningkatan sekolah secara 483

484 berkelanjutan, (2) menciptakan kultur pembelajaran yang kondusif, (3) penilaian hasil belajar (asesmen) yang transparan dan akuntabel, (4). pengembangan profesionalisme guru yang berkesinambungan, dan (5). Penerapan manajemen sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan fokus pada pelanggan. e. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa kepemimpinan pembelajaran dengan kegiatan- kegiatan (1) peningkatan sekolah secara berkelanjutan, (2) menciptakan kultur pembelajaran yang kondusif, (3) penilaian hasil belajar (asesmen) yang transparan dan akuntabel, (4) pengembangan profesionalisme guru yang berkesinambungan, dan (5) Penerapan manajemen sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengembangan SDM. 10. Kepemimpinan pembelajaran, supervisi akademik, penilaian kinerja dan perencanaan stategis, fokus pada pelanggan, pengembangan SDM di SMA SSN di Jawa Barat secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Budaya Mutu SMA SSN di Jawa Barat hal ini ditandai : a. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa kegiatankegiatan (1) peningkatan sekolah secara berkelanjutan, (2) menciptakan kultur pembelajaran yang kondusif, (3) penilaian hasil belajar (asesmen) yang transparan dan akuntabel, (4). pengembangan profesionalisme guru 484

485 yang berkesinambungan, dan (5). Penerapan manajemen sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap budaya mutu. b. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa supervisi akademik dengan melaksanakan proses perencanaan, pelaksanaan maupun tindak lanjut dari hasil supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan terhadap budaya mutu. c. Pada SMA SSN di provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa perencanaan strategis dengan aktivitas (1) merumuskan visi dan misi, (2) menganalisis lingkungan internal untuk mengembangkan strategi, (3) menganalisis lingkungan eksternal untuk mengembangkan strategi, (4) melibatkan guru, staf dan stakeholder lainnya dalam pengembangan strategi, (5) menetapkan tujuan dan strategi jangka pendek maupun jangka panjang, (4) penyebaran strategi yang dituangkan dalam rencana tindakan, (5) melakukan evaluasi untuk menilai kemajuan terhadap strategi yang telah ditetapkan yang dilakukan oleh kepala SMA SSN mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap budaya mutu. d. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa Penilaian kinerja meliputi kegiatan-kegiatan : (1) meningkatkan karakteristik organisasi, (2) meningkatkan karakteristik lingkungan, (3) meningkatkan karakteristik karyawan, dan (4) meningkatakan karakteristik kebijakan dan 485

486 praktek manajemen, yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap budaya mutu. e. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa Fokus pada pelanggan seperti aktivitas-akativitas (1) memahami kebutuhan pelanggan, (2) menjalin hubungan dengan pelanggan, (3) upaya maksimal memenuhi kepuasan pelanggan, (4) menciptakan agar pelanggan agar mengikuti kegiatan yang ditawarkan oleh sekolah (5) melibatkan pelanggan ikut mempromosikan program sekolah, (6) menumbuhkan rasa bangga terhadap sekolah, dan (7) menjaga agar pelanggan tahan terhadap daya tarik sekolah lain yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap budaya mutu. f. Pada SMA SSN di provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa Pengembangan SDM melalui kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan karier yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan terhadap budaya mutu. 11. kepemimpinan pembelajaran, supervisi akademik, penilaian kinerja, perencanaan stategis, pengembangan SDM, fokus pada pelanggan, dan budaya mutu secara simlutan mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan terhadap mutu sekolah SMA SSN di Jawa Barat hal ini ditandai : a. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa kegiatankegiatan (1) peningkatan sekolah secara berkelanjutan, (2) menciptakan kultur pembelajaran yang konsidusif, (3) penilaian hasil belajar (asesmen) 486

487 yang transparan dan akuntabel, (4). pengembangan profesionalisme guru yang berkesinambungan, dan (5). penerapan manajemen sekolah oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan terhadap penerapan standar : isi, proses, kelulusan, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan,sarana dan prasarana, pengelolaan serta pembiayaan sekolah. b. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa supervisi akademik dengan melaksakan proses perencanaan, pelaksanaan maupun tindak lanjut dari hasil supervisi akademik mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penerapan standar : isi, proses, kelulusan, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan,sarana dan prasarana, pengelolaan serta pembaiyaan sekolah. c. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa penilaian kinerja yang meliputi kegiatan-kegiatan : (1) meningkatkan karakteristik organisasi, (2) meningkatkan karakteristik lingkungan, (3) meningkatkan karakteristik karyawan, dan (4) meningkatakan karakteristik kebijakan dan praktek manajemen yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh yang positif dan siginifikan terhadap penerapan standar : isi, proses, kelulusan, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan,sarana dan prasarana, pengelolaan serta pembiayaan sekolah sekolah. d. Pada SMA SSN di provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa perencanaan strategis dengan aktivitas (1) merumuskan visi dan misi (2) menganalisis 487

488 lingkungan internal untuk mengembangkan strategi (3) menganalisis lingkungan eksternal untuk mengembangkan strategi (4) melibatkan guru, staf dan stakeholder lainnya dalam pengembangan strategi (5) menetapkan tujuan dan strategi jangka pendek maupun jangka panjang (4) penyebaran strategi yang dituangkan dalam rencana tindakan.(5) melakukan evaluasi untuk menilai kemajuan terhadap strategi yang telah ditetapkan yang dilakukan oleh kepala SMA SSN mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penerapan standar : isi, proses, kelulusan, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan serta pembiayaan sekolah. e. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa Fokus pada pelanggan seperti kegiatan-kegiatan (1) memahami kebutuhan pelanggan, (2) menjalin hubungan dengan pelanggan, (3) upaya maksimal memenuhi kepuasan pelanggan, (4) menciptakan pelanggan agar mengikuti kegiatan yang ditawarkan oleh sekolah, (5) melibatkan pelanggan ikut mempromosikan program sekolah, (6) menumbuhkan rasa bangga terhadap sekolah, dan (7) menjaga agar pelanggan tahan terhadap daya tarik sekolah lain yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap terhadap penerapan standar : isi, proses, kelulusan, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan serta pembiayaan sekolah. 488

489 f. Pada SMA SSN di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa Pengembangan SDM melalui kegiatan-kegiatan : pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan karier yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penerapan standar : isi, proses, kelulusan, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan,sarana dan prasarana, pengelolaan serta pembiayaan sekolah sekolah. g. Pada SMA SSN di provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa Budaya Mutu melalui kegiatan-kegiatan (1) memberi informasi kinerja dan kualitas digunakan untuk perbaikan, informasi diberikan pada mereka yang memerlukan perbaikan, (2) pemberian wewenang, pendidik dan tenaga kependidikan diberi wewenang untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif (3) harus ada penghargaan terhadap hasil yang dicapai oleh pendidik dan tenga kependidikan, (4) meningkatkan kerjasama untuk saling membantu dalam melakukan pekerja, (5) pendidik dan tenaga kependidikan mendapat jaminan kerja untuk kelangsungan pekerjaan, (6) kepala sekolah berlaku adil terhadap pendidikan, (7) kompensasi, diberikan secara wajar sesuai dengan kapasitas pekerjaan, dan (8) pendidik dan tenaga kependidikan dituntut untuk merasa ikut memiliki.terhadap organisasi.yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMA SSN mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penerapan standar : isi, proses, kelulusan, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan,sarana dan prasarana, pengelolaan serta pembiayaan sekolah. 489

490 490

491 B. Rekomendasi Secara umum, merujuk kepada faktor faktor yang mempengaruhi mutu sekolah pada proses penjaminan mutu sekolah SMA SSN di Provinsi Jawa Barat, faktor yang mempengaruhi paling rendah adalah supervisi akademik dan perencanaan strategis. Berdasarkan hasil tersebut maka direkomendasikan hendaknya keterampilan kepala sekolah dalam hal supervisi akademik perlu ditingkatkan melalui penguatan kemampuan kepala sekolah dalam aspek supervisi akademik serta mengoptimalkan pengawas Pembina dalam melakukan pembinaan kepala sekolah yang berkaitan dengan kemampuan melakukan supervisi akademik. Begitu pula direkomendasikan hendaknya SMA SSN memperhatikan pembuatan perencanaan strategis yang merupakan salah satu bagian penting dalam proses penjaminan mutu sekolah. Hal tersebut dapat ditingkatkan melalui optimalisasi peran komite sekolah dan pengawas Pembina dalam mendorong merancang penyusunan perencanaan strategis. Secara khusus beberapa rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perlunya peningkatan kemampuan kepala sekolah pada SMASSN dalam hal pelaksanaan supervisi akademik disebabkan pengaruh kepemimpinan pembelajaran SMA SSN di provinsi Jawa Barat umumnya yang relatif rendah. 2. Perlunya peningkatan kepala sekolah pada SMA SSN dalam merumuskan perencanaan strategis mengingat pengaruh kepemimpinan pembelajaran di SMA SSN di Jawa Barat umumnya yang relatif rendah dalam perencanaan strategis. 491

492 3. Perlunya peningkatan kemampuan kepala sekolah pada SMA SSN dalam pelaksanaan Supervisi akademik di SMA SSN Jawa Barat, mengingat rendahnya pengaruh supervisi akademik dalam dalam menciptakan budaya mutu sekolah. 4. Perlunya peningkatan kemampuan kepala sekolah SMA SSN dalam merumuskan Perencanaan strategis di SMA SSN Jawa Barat mengingat belum optimalnya dalam menciptakan budaya mutu sekolah. 5. Perlunya pengembangan keprofesionalan berkelanjutan (PKB) terkait dengan materi supervisi akademis dan materi perencanaan strategis melalui kegiatan on the job training, pengembangan keprofresionalan kepala sekolah berkelanjutan (continous profesionalism development) serta penilaian kinerja kepala sekolah. 492