BAB IV PENUTUP. sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Pendekatan komunikasi. diwujudkan kedalam beberapa bentuk.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. statistik dengan bantuan program SPSS Versi 21, maka terdapat pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA. dalam menangani kasus perilaku sosial murid MA Al- Ibrohimi Desa. Manyar Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi kehidupan seseorang dikarenakan intensitas dan frekuensinya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(Studi Etnografi di SMP Alam Ar Ridho Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Aspek keterbukaan adalah aspek yang paling efektif untuk menjalin interaksi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENANGANAN PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA TUNALARAS YANG BERPERILAKU AGRESIF DI LINGKUNGAN ASRAMA SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA SKRIPSI

Kuesioner. Saya Edwin Hargono dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menuntut ilmu, tetapi juga untuk mencari teman, dari berteman itulah maka

I. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial kita tidak akan mampu mengenal dan dikenal tanpa

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan anak yang berbeda-beda. Begitu pula dengan pendidikan dan

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Kebudayaan R.I. Fuad Hasan berpendapat bahwa, "Sebaik apapun kurikulum jika

mungkin terjadi proses interaksi bila satu unsur yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN. Delors, 1996: 22), bahwa terdapat empat pilar pendidikan yaitu learning to know,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

Komunikasi Antarpribadi Dosen- Mahasiswa Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FPTK UPI, banyak yang menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. individu. Interaksi yang utama dan paling sering terjadi adalah interaksi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari dan juga membutuhkan bantuan

I. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menjalani kehidupan bermasyarakat individu dihadapkan dengan pola interaksi

BAB I PENDAHULUAN. relasi antar individu yang kompleks Selain para penjual dan pembeli yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. adalah intimancy versus isolation. Pada tahap ini, dewasa muda siap untuk

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING DI SMP NEGERI I MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beranjak dewasa. Selain tugas-tugas akademis yang dikerjakan, mahasiswa juga

Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vivit Puspita Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar mengajar siswa akan meningkat. Iklim pembelajaran yang

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidupnya, tetapi perlu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, potensi individu/siswa yang belum berkembang

Tabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal

BAB I A. LATAR BELAKANG MASALAH. Etika merupakan refleksi ilmiah tentang tingkah laku manusia dari sudut

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat mencukupi segala kebutuhannya hanya dengan. mengandalkan kemampuannya sendiri, melainkan kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

Efektifitas Komunikasi Interpersonal Umat Beragama di Perumahan Bekasi Jaya Indah Rt 10/14

manusia yang memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

PENDAHULUAN. membantu untuk menjalin hubungan kerja sama dan kemampuan memahami individu

BAB I PENDAHULUAN. Individu pada usia remaja di sekolah adalah sebagai individu yang sedang

1. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pendidikan adalah milik semua orang, tidak. terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Keterbatasan yang dialami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

pengalaman belajar kepada para siswanya. Salah satu metode yang dapat 1

BAB 4 BERPIKIR POSITIF

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN. 1. Pembinaan pencak silat yang berorientasi olahraga kompetitif dan

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi

Komunikasi Antar Pribadi Pada Pasangan Romantis Pasca Perselingkuhan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada beberapa permasalahan seperti perkembangan seksual,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berhitung merupakan aspek yang sangat penting dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan berlangsung terus-menerus sepanjang kehidupan. Hal demikian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diajarkan di institusi-institusi pendidikan, baik ditingkat SD,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan zaman yang semakin pesat ini membawa dampak ke berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang mempunyai peran sangat besar dalam kehidupan sehari-hari

RINGKASAN. Pengajaran adalah keahlian yang biasa digunakan didalam pendidikan mengajar,

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan dalam berkomunikasi itu sangat penting untuk kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurlaela Damayanti, 2013

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial di lingkungan sekolah. Dalam melaksanakan fungsi interaksi sosial, remaja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Irma Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan dengan berbagai kesempurnaan.

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Melalui penelitian ini dapat diketahui bentuk-bentuk pendekatan yang di tunjukan oleh masing-masing pasangan informan guru dan murid dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas. Adapun beberapa faktor komunikasi interpersonal yang menunjukkan efektifitas komunikasi interpersonal yakni, sikap saling terbuka, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Pendekatan komunikasi interpersonal pasangan informan guru dan murid yang ditunjukan dengan menciptakan kedekatan secara personal antara guru dengan murid yang diwujudkan kedalam beberapa bentuk. Sikap saling terbuka yang ditunjukan oleh informan I dengan kedalaman materi yang dibahas, selalu menjaga perasaan murid dalam berkomunikasi, menumbuhkan tanggung jawab dan bersikap jujur satu sama lain. Sikap mendukung ditunjukkan dengan komunikasi yang intens mengenai pelajaran dan melakukan kerja sama dengan orang tua murid. Sikap positif yang ditunjukkan dengan membuat murid selalu berbicara dengan sopan dan menjadikan suasana yang menyenangkan selama pelajaran. Kemudian empati ditunjukkan dengan memberi pengertian, memberi solusi terkait masalah pada murid, menjadi pendengar yang baik bagi murid. Dengan demikian kesetaraan yang dibangun terjadi dengan 135

baik. Guru memposisikan diri sebagai teman dengan batasan-batasan dan reward yang diberikan kepada murid. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar berlangsung baik dan membuat murid senang mengikuti pelajaran. Pada pasangan informan II, keterbukaan tidak terjadi dengan baik. Hal ini ditunjukan dengan kurangnya komunikasi antara guru dengan murid. Komunikasi yang terjadi sebatas guru memberi pelajaran di dalam kelas. Guru menggunakan tekanan untuk membuat murid berkata jujur, sehingga murid menjadi tertutup kepada guru. Sikap mendukung dan sikap positif ditunjukkan sebatas guru memberikan pelajaran di dalam kelas tanpa ada tindak lanjut ketika berada diluar kelas. Guru hanya memberikan pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Menakut-nakuti murid dengan obsesinya juga dilakukan guru supaya murid mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung. Kesetaraan yang dibangun adalah dengan memberikan jarak antara guru dengan murid. Hal ini merupakan bentuk rasa takut guru terhadap murid dampak dari pengalaman guru yang dibully dan latar belakang murid yang bergaul dengan kelompok yang tidak baik. Dengan demikian proses pelajaran yang berlangsung sekedar guru memberi pelajaran dan murid datang mendengarkan. Selanjutnya pada pasangan informan III, keterbukaan juga ditunjukan dengan saling percaya dan komunikasi yang mendalam. Tetapi guru menggunakan intimidasi sehingga murid berbicara jujur. Intimidasi pada hal ini bukanlah hal dalam kategori menyakiti. Guru menggunakan 136

pihak ketiga seperti kakak murid maupun kakak kelas untuk menakutnakuti murid sehingga mendorong kejujuran murid. Empati yang ditunjukkan dengan perhatian dan tindakan langsung dengan guru memposisikan diri sebagai orang tua dan murid yang mengalami sebuah permasalahan. Sikap mendukung yang ditunjukkan adalah dengan memberikan perhatian lebih terutama dalam segi akademik, bimbingan secara intens, tetapi memberi kebebasan berlebih kepada murid selama di dalam kelas. Sikap positif ditunjukkan dengan berperilaku baik, berbicara sopan, dan membuat suasana yang menyenangkan selama di kelas. Hal ini terlihat dengan berkurangnya intensitas murid mengganggu temantemannya dan melupakan batasan antara guru dengan murid. Kemudian kesetaraan yang terjadi yakni guru mempunyai tujuan untuk menghindari konflik dengan murid. Mengingat latar belakang murid yang memiliki sikap keras dan tidak ragu melakukan kekerasan kepada orang lain. Dengan demikian proses belajar mengajar yang terjadi berlangsung kurang baik karena guru menggunakan intimidasi yang membuat murid merasa tertekan dan melakukan sesuatu dengan paksaan. B. Saran Setelah mengetahui dan mengamati kegiatan selama penelitian, peneliti akan memberikan saran mengenai kondisi proses komunikasi interpersonal antara guru dengan murid yang terjadi di SLB E Prayuwana Yogyakarta: 137

1. Informan II Sebagai seorang guru, terbuka diperlukan untuk membuat murid menjadi pribadi yang terbuka. Sehingga proses komunikasi terjalin dengan baik yang membuat kegiatan belajar mengajar juga menjadi baik. Guru tidak seharusnya memberikan tekanan pada murid yang bersifat menakuti secara berlebihan. Tekanan membuat murid menjadi pribadi yang tertutup dan merasa tidak aman yang akan membuat mereka sulit untuk diajak berkomunikasi. Sehingga pelajaran tidak akan berlangsung secara efektif. Guru diharapkan memberikan perhatian lebih kepada murid di dalam maupun di luar kelas tidak hanya memberikan pelajaran sesuai kurikulum tanpa ada pendekatan langsung kepada murid. Mengetahui latar belakang murid yang datang dari keluarga broken home, sehingga peran guru sangat penting ketika berada di lingkungan sekolah. 2. Informan III Guru sebaiknya menghilangkan motif tertentu sehingga jarak antara guru dan murid menjadi sedikit. Sehingga komunikasi yang terjalin menjadi lebih dekat dan proses pembelajaran berlangsung dengan baik tanpa ada rasa takut dan lebih menyenangkan. 138

3. Peneliti Selanjutnya Pada penelitian selanjutnya disarankan agar dapat menyempurnakan hasil penelitian dengan melibatkan faktor-faktor lain selain dari lingkungan sekolah seperti pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulan. Peleniti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan alternatif judul Proses Komunikasi Interpersonal antara Orang Tua dan Anak Penyandang Tunalaras. 139