BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Kadar Merkuri (Hg) Di Dalam Krim Pemutih (Whitening Cream) dengan Menggunakan Alat Analisa Genggam Niton XL3t GOLDD+

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

ANALISIS BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA KRIM PENCERAH WAJAH YANG BEREDAR DI KOTA SAMARINDA. Muhammad Ardan*, Risna Agustina, Muhammad Amir Masruhim

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktu penggunaan, umur dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmein artinya berhias. Kosmetik digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

ANALISIS UJI KUALITATIF MERKURI PADA SEDIAAN KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

PEMERIKSAAN KUALITATIF HIDROKUINON DAN MERKURI DALAM KRIM PEMUTIH ABSTRACT ABSTRAK

ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA KRIM PAGI DAN KRIM MALAM DI KLINIK KECANTIKAN YOGYAKARTA ABSTRACT

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

Waspada Keracunan. Akibat Kandungan Logam Berat pada Kosmetik

INTISARI ANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIJUAL DI PASAR RANTAU KABUPATEN TAPIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Balai Laboratorium Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

BAB 3 METODE PERCOBAAN. Yang dilakukan mulai 26 Januari sampai 26 Februari Pemanas listrik. 3. Chamber. 4. Kertas kromatografi No.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

IDENTIFICATION OF MERCURY IN CREAM BLEACH Tatik Handayani Akafarma Sunan Giri Ponorogo

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

ANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

Analisa Kadar Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Krim Pemutih Yang Beredar Di Daerah Percut Sei Tuan Sampali Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan bisa menjerumuskan ke dalam hal-hal yang negatif bagi yang

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu, dan Tempat Penelitian

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

PUBLIC WARNING / PERINGATAN. No : KH Tanggal : 7 September 2006 TENTANG KOSMETIK YANG MENGANDUNG BAHAN DAN ZAT WARNA YANG DILARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di

Noor Aida 1, Erna Prihandiwati S.F., Apt 2, Amaliyah Wahyuni, S.Si., Apt 3

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

BAB 3 METODE PERCOBAAN

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

Untuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

INTISARI UJI KUALITATIF KANDUNGAN MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIJUAL DI PASAR TAPANDANG BERSERI PELAIHARI

Nurmaya Effendi, Mamat Pratama, Husna Kamaruddin. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, karena di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di UPT. Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang berlangsung sejak tanggal 30 Januari hingga 03 Februari 2017. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1 Alat penelitian Plat tetes, Erlenmeyer, batang pengaduk, beaker glass, hot plate, pipet tetes, timbangan digital, gelas ukur, spatula, kertas saring. 3.2.2 Bahan penelitian Aquadest, Larutan HNO3 p, larutan HCl p, Larutan KI, sediaan kosmetik krim siang temulawak, krim siang ponds, krim malam temulawak, krim malam ponds 3.3 Cara Pengambilan Sampel Sampel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kosmetik krim pemutih wajah yang bermerek A1, A2, B, dan C, sehingga jumlah total sampel adalah 4 sampel (A-1, A-2, B, C). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak berdasarkan teknik purposive sampling. Sampel dibeli dari dua pasar Setia Budi. Merek kosmetik krim A yang dipilih yaitu merek yang paling banyak beli

konsumen karena memiliki harga yang relatif murah ya. Sedangkan merek kosmetik krim B, dan C tidak terlalu murah. 3.4 Cara Penetapan parameter Pemeriksaan merkuri pada krim pemutih wajah yang di peroleh di pasar setia budi dilakukan dengan metode secara kualitatif. 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Penyiapan sampel Untuk membuat larutan yang akan diujikan kandungan merkurinya (larutan sampel), langkah-langkahnya yaitu sampel ditimbang sebanyak 2 g, kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer yang telah berisi sedikit air, larutan sampel diaduk dengan batang pengaduk setelah itu ditambahkan aquades sebanyak 25 ml dan 5 ml HNO 3 pekat. Penambahan HNO 3 pekat berfungsi untuk melarutkan logam merkuri karena sifat logam merkuri yang larut dalam asam nitrat (HNO 3 ) pekat (Vogel, 1990). Larutan sampel yang telah dicampur dengan asam nitrat pekat direfluks selama 30 menit sampai larutan menjadi jernih kemudian didinginkan. Langkah selanjutnya adalah dilakukan penyaringan dengan kertas saring untuk memperoleh filtrat. Filtrat inilah yang akan diuji kandungan merkurinya. 3.5.2 Prosedur analisis kualitatif Untuk analisa kualitatif merkuri langkah kerja yang dilakukan adalah filtrat diambil sebanyak 2 ml lalu ditambahkan 1-2 tetes larutan KI 0,5 N, kemudian

larutan sampel dipanaskan jika positif maka akan terbentuk endapan merah orange HgI 2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pemeriksaan Merkuri Pada Krim Pemutih Wajah Secara Kuliatatif Sampel yang diuji adalah sebagai berikut pada table dibawah ini : No Merek kosmetik Jenis kosmetik Kode kosmetik 1 Temulawak Krim siang A1 2 Temulawak Krim malam A2 3 Ponds Krim siang B 4 Garnier Krim siang C Dari distribusi tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sampel kosmetik memiliki 2 jenis kosmetik berbeda. Yakni krim siang dan krim malam. dari tabel kode kosmetik sampel dapat dijelaskan yakni, krim siang dari merek kosmetik temulawak diberi kode A1 krim malam dari merek kosmetik temulawak diberi kode A2. Ponds krim siang diberi kode B, Garnier diberi kode C, Jadi total sampel peneliti adalah 4 sampel. Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan kandungan merkuri (Hg) pada sampel secara kualitatif No Kode kosmetik Kandungan merkuri 1 A1-2 A2 + 3 B - 4 C -

Dari tabel 4.2, dapat diketahui bahwa sampel kosmetik kode A2 berdasarkan hasil uji laboratorium yakni dengan penambahan larutan KI menghasilkan endapan warna merang orange. Maka kosmetik tersebut positif mengandung merkuri. Sedangkan ketiga jenis kosmetik yang lainnya yaitu kode A1,B, dan C hasilnya negatif atau tidak mengandung merkuri. Merkuri adalah logam beracun yang, bahkan dalam konsentrasi rendah, dapat mengganggu kesuburan, menekan sistem imunitas, merusak ginjal, menyebabkan kerusakan saraf, dan mengganggu kerja otak. Krim pemutih (Whitening Cream) yang mengandung merkuri (Hg) tidak aman digunakan karena Merkuri dan senyawanya termasuk dalam Daftar Kosmetik yang Dilarang. Sesuai Lampiran I Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.42.1018 Tahun 2008 tentang bahan kosmetik, dinyatakan bahwa merkuri dan senyawanya termasuk dalam daftar kosmetik yang dilarang kecuali Merkuri dalam senyawa seperti yang tercantum dalam Lampiran IV Daftar bahan pengawet yang diizinkan digunakan dalam kosmetik, garam Fenil Merkuri dan Thiomersal (NN) digunakan sebagai pengawet untuk sediaan tata rias mata. Dan pembersih tata rias mata dan mencantumkan peringatan penandaan kemasan mengandung senyawa fenil merkuri dan mengandung tiomersal. Merkuri digunakan sebagai bahan untuk pemutih kulit. Akan tetapi penggunaan merkuri pada sediaan krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal mulai dari perubahan warna kulit yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, dan iritasi kulit. Pada pemakaian dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin (BPOM, 2007)

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/Menkes/Per/V/1998, melarang penggunaan merkuri, sebab merkuri inorganik dalam krim pemutih (yang mungkin tak mencantumkannya pada labelnya) bisa menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama.walau tidak seburuk efek merkuri gugusan yang tertelan (yang dari makan ikan tercemar), tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk kedalam darah, lalu memasuki sistem saraf tubuh. Gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan system saraf,seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataxia), gangguan emosi, dan depresi. Analisis merkuri dilakukan dengan metode secara kualitatif. Pertama sampel krim ditimbang sebanyak 2 gram kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer yang telah berisi sedikit air, larutan sampel diaduk dengan batang pengaduk setelah itu ditambahkan aquades sebanyak 25 ml dan 5 ml HNO 3 pekat. Penambahan HNO 3 pekat berfungsi untuk melarutkan logam merkuri karena sifat logam merkuri yang larut dalam asam nitrat (HNO 3 ) pekat (Vogel, 1990). Larutan sampel yang telah dicampur dengan asam nitrat pekat direfluks selama 30 menit sampai larutan menjadi jernih kemudian didinginkan. Langkah selanjutnya adalah dilakukan penyaringan dengan kertas saring untuk memperoleh filtrat. Filtrat inilah yang akan diuji kandungan merkurinya. Kemudian diambil filtrate 2 ml dan ditetetesi 1-2 tetes pereaksi KI dan apabila terjadi endapan merah orange, maka krim tersebut mengandung merkuri dan sebaliknya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 4 krim dengan kode sampel A1, A2, B, dan C. Pengujian pertama pada sampel kode A1 yakni krim siang tidak mengandung merkuri (Hg), pengujian kedua dengan sampel krim malam dengan kode sampel A2 hasilnya positif mengandung Merkuri (Hg) karena pada penambahan pereaksi KI menghasilkan warna endapan merah orange. Pada pengujian ketiga dengan sampel krim siang dengan kode B tidak mengandung merkuri atau negatife. Dan pada pengujian keempat yaitu krim siang dengan kode C tidak mengandung merkuri atau negatife. Dari hasil tersebut kita tahu bahwa krim malam dengan kode A2 saja yang mengandung merkuri.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel krim pemutih wajah yang diuji positif mengandung merkuri adalah sampel kode A2 sedangkan kode A1, B, dan C negatif atau tidak mengandung merkuri. 5.2 Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dengan metode secara kuantitatif sehingga dihasilkan kadarnya dan jumlah sampel krim yang diuji lebih banyak. 2. Lebih waspada untuk memilih kosmetik krim pemutih wajah dipasaran yang mengandung merkuri.