TESIS : Oleh : Rakhmat Dwi Cahyono Nrp. 9108205802
Saat ini Pusdiklat BPK-RI telah memiliki sistem informasi yang bernama SISDIKLAT versi 1.0., sebagai alat bantu untuk mengelola data diklat. Pihak manajemen Pusdiklat berencana untuk menerapkan baku mutu ISO 9001:2000, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat. Perlu dilakukan penyusunan rencana pengembangan selanjutnya terhadap sistem informasi yang dimiliki (SISDIKLAT) agar dapat mendukung rencana tersebut.
Membuat spesifikasi kebutuhan sistem berdasarkan ISO 9001:2000 Mendesain sistem informasi sesuai spesifikasi kebutuhan yang dihasilkan
Penelitian hanya dilakukan pada unit kerja Pusdiklat BPK-RI di Jakarta. Penelitian hanya membahas proses bisnis yang merupakan inti saja di Pusdiklat. Persyaratan ISO:9001 yang akan diwujudkan dalam bentuk fitur-fitur di sistem, minimal mewakili 6 prosedur wajib ISO 9001:2000 Hasil dari penelitian ini hanya sampai pada tahap desain sistem saja.
Menghasilkan Spesifikasi Kebutuhan Sistem sesuai ISO 9001:2000 Menghasilkan desain sistem sesuai spesifikasi
Menyediakan suatu dokumen spesifikasi desain sistem informasi sebagai referensi pengembangan sistem Secara tidak langsung dapat membantu dalam pengelolaan data serta informasi diklat secara lebih efektif dan efisien Pusdiklat BPK-RI Secara tidak langsung mendukung upaya peningkatan kualitas diklat melalui penerapan baku mutu ISO 9001:2000
Pusdiklat adalah unit kerja BPK-RI dengan tugas pokok melaksanakan diklat dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai BPK-RI. VISI : Menjadikan Pusdiklat BPK-RI sebagai panutan dalam pengembangan auditor yang profesional pada sektor publik di Indonesia. MISI : Turut membantu auditor dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan auditing agar mampu melaksanakan tugas audit di sektor publik secara profesional.
KAPUSDIKLAT BAGIAN PERENCANAAN BAGIAN PELAKSANAAN BAGIAN EVALUASI BAGIAN SEKRETARIAT BALAI-BALAI DIKLAT (Medan, Yogya, Makassar) SUB BAGIAN PROGRAM DAN KERJASAMA SUB BAGIAN DIKLAT FUNGSIONAL SUB BAGIAN EVALUASI PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PELAKSANAAN SUB BAGIAN MODUL SUB BAGIAN DIKLAT NON FUNGSIONAL SUB BAGIAN FASILITAS PEMBELAJARAN SUB BAGIAN EVALUASI PELAKSANAAN DIKLAT DAN KERJA SAMA SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN SEKRETARIAT BALAI DIKLAT
SISDIKLAT v.1.0 dikembangkan oleh BPK-RI dengan pihak ketiga pada tahun 2003, dan secara efektif digunakan pada Oktober 2004. Berbasis Client-Server, menggunalkan MS SQL Server sebagai database server. SISDIKLAT adalah sebuah alat bantu, dapat digunakan untuk: Pemeliharaan data-data diklat. Pembuatan rencana program diklat. Pemeliharaan data instruktur. Pemeliharaan data mata pelajaran. Pemeliharaan dan penyaringan data peserta diklat. Pembuatan laporan hasil evaluasi diklat.
Data Pegawai diperoleh dari aplikasi SISDM
Gambaran Umum ISO 9001:2000 Pendekatan proses ISO 9001:2000 Interpretasi ISO 9001:2000 Siklus PDCA Persyaratan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu 6 Prosedur Wajib ISO 9001:2000 Manfaat TI pada Sistem Manajemen Mutu
Back Standar internasional untuk sistem manajemen mutu, bukan merupakan standar produk. Berisi persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang memenuhi persyaratan. Tujuan dari sistem manajemen mutu ini adalah untuk perbaikan secara berkelanjutan dan pencegahan penyimpangan yang ada dalam pelaksanaan proses untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Back Perbaikan berkelanjutan sistem manajemen mutu Persyaratan pelanggan (stakeholder ) Masuk an Manajemen sumber daya Tanggung jawab manajemen Realisasi produk Pengukuran, analisis & perbaikan Keluaran Produk Kepuasan pelanggan(stakeholder)
Back 1.Secara Vertikal : - Tanggung Jawab Manajemen; - Manajemen Sumber Daya; - Realisasi Produk; - Pengukuran, Analisa dan Perbaikan. 2.Secara Horisontal : mendemonstrasikan persyaratan masukan pelanggan yang dikonversi ke dalam output (produk). Kedua pendekatan proses ini membentuk sebuah siklus perbaikan berkelanjutan pada sistem manajemen mutu.
Back 1. Plan: menetapkan sasaran-sasaran dan proses-proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil-hasil yang sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan perusahaan. 2. Do: melaksanakan proses-proses. proses. 3. Check: memonitor dan mengukur proses-proses dan produk, kemudian membandingkan dengan kebijakan-kebijakan, kebijakan, sasaran- sasaran dan persyaratan produk yang telah ditetapkan sebelumnya, melakukan analisa data dan melaporkan hasil-hasilnya. hasilnya. 4. Act: melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja proses secara berkesinambungan.
Back Klausul Wajib/Utama : 4, 5, 6, 7 dan 8, menetapkan persyaratan antara lain : a) Adanya komitmen & tanggung jawab manajemen dalam menetapkan sasaran & kebijakan mutu disertai dengan pengelolaan sumberdaya yang dibutuhkan; b) Adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis. Prosedur minimal yang harus ada dan terdokumentasi adalah : pengendalian dokumen, pengendalian rekaman, audit internal, pengendalian produk tidak sesuai, tindakan koreksi & pencegahan. c) Tersimpannya data dan arsip penting dengan baik; d) Adanya pemeriksaan terhadap produk yang telah dihasilkan, untuk mencari kemungkinan adanya ketidaksesuaian terhadap mutu produk yang dipersyaratkan disertai dengan tindakan perbaikan yang dibutuhkan serta tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali; e) Secara teratur meninjau keefektifan proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Back Dokumentasi dari SMM harus mencakup : - Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu; - Pedoman atau Panduan Mutu; - 6 Prosedur wajib terdokumentasi; - Instruksi kerja, form dan rekaman.
Back I PANDUAN MUTU II PROSEDUR MUTU III INSTRUKSI KERJA IV FORM DAN REKAMAN
Back Tingkat I: Manual Mutu (MM) yang menyatakan kebijakan umum pusdiklat terhadap aktivitas operasional yang dilakukan yang harus memenuhi persyaratan sistem penjaminan mutu ISO 9001:2000 dan merupakan pedoman bagi penyusunan dokumentasi tingkat di bawahnya serta aktivitas operasional pusdiklat. Tingkat II I : Prosedur Mutu (PM) merupakan dokumen yang menguraikan isi MM menjadi kegiatan-kegiatan operasional yang dilakukan di pusdiklat. Tingkat III: Instruksi Kerja (IK) merupakan acuan kerja bagi setiap pegawai di masing- masing unit yang berisi penjabaran suatu kegiatan yang ada di dokumen tingkat II menjadi aktivitas-aktivitas yang lebih detail. Tingkat IV : Record adalah dokumen yang menunjukkan bukti dari suatu kegiatan telah dilakukan. Record bisa berupa formulir atau log-book (buku monitoring).
Back 6 buah prosedur yang secara spesifik disyaratkan dalam klausul-klausul ISO, yaitu : 1. Pengendalian Dokumen (Klausul 4.2.3). Bagaimana mengendalikan seluruh dokumen yang beredar, revisi, distribusi, penarikan, sosialisasi dan approval. Penomoran dan pengkodean serta kemudahan telusur. 2. Pengendalian Rekaman (Klausul 4.2.4). Bagaimana mengendalikan catatan mutu yang beredar. Berapa lama harus disimpan, dimana, apa yang dilakukan setelah lewat batas waktu simpan. 3. Internal Audit (Klausul 8.2.2). Bagaimana melaksanankan AMI, mulai perencanaan, pelaksanaan, pelaporan.
Back 4. Pengendalian Produk Tidak Sesuai (Klausul 8.3). Bagaimana mengidentifikasi ketidaksesuaian. 5. Tindakan Perbaikan/Koreksi (Klausul 8.5.2). Bagaimana melaksanakan tindakan perbaikan, mulai dari identifikasi masalah, akar masalah, solusi hingga verifikasi. 6. Tindakan Pencegahan (Klausul 8.5.3). Bagaimana meningkatkan kinerja SMM secara terus menerus lewat identifikasi potensi masalah dan usulan perbaikan. Dengan memiliki minimal keenam prosedur wajib tersebut diatas, perusahaan dapat mengendalikan efektifitas dari penerapan SMM-nya.
Back Mengapa 6 prosedur tersebut bersifat wajib? http://www.qualityindonesia.com/blog/2008/08/105/ : Karena keenam prosedur diperlukan untuk menjaga kualitas dan kemampuan telusur. Keenam prosedur wajib tersebut sudah mencakup semua aktivitas pokok dalam SMM. Karena 6 prosedur tersebut merupakan aturan proses dasar dalam suatu sistem ISO 9001 yang akan mengarahkan suatu Organisasi dalam menjalankan SMM. Karena dengan mengimplementasikan keenam prosedur tersebut, maka aktivitas perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya akan berjalan efektif dan efisien. Tricker (2005) : Hanya enam prosedur tersebut yang diminta oleh standar. Sebagai minimum dan untuk memenuhi persyaratan ISO 9001:2000, perusahaan harus memiliki & menerapkan keenam prosedur tersebut.
Back Tricker (2005) : Memelihara dokumen mutu yang tersentral pada satu lokasi; Proses pengendalian dokumen yang lebih mudah karena hanya ada satu set dokumen yang dapat diakses bersama; Pengkomunikasian isu-isu seputar mutu; Sentralisasi penyimpanan dokumen mutu; Peningkatan efektifitas serta efisiensi penerapan SMM. ISO/TR 10013:2001 : Personil yang tepat memiliki akses ke informasi terbaru yang sama setiap saat; Akses dan perubahan yang mudah dibuat dan dikendalikan; Distribusi dapat dilakukan dengan segera serta mudah dikontrol;
3.1. Tahap Analisis Bisnis 3.1.1 Analisa Sistem Yang Berjalan 3.1.2 Analisa Persyaratan ISO 9001:2000 3.1.3 Spesifikasi Kebutuhan Sistem Sesuai ISO 9001:2000 3.2. Tahap Analisis Model 3.2.1 Analisa Use Case 3.2.2 Analisa Activity Diagram 3.3. Tahap Desain Model 3.3.1 Desain Sequence Diagram 3.3.2 Desain Class Diagram 3.3.3 Desain User Interface 3.4. Tahap Verifikasi 3.4. Verifikasi Hasil Desain
Analisa Sistem Yang Berjalan. Back Menganalisa sistem berjalan, melakukan pemodelan proses bisnis, mengumpulkan informasi. Output : Profil organisasi dan kebijakan organisasi. Proses bisnis penyelenggaraan diklat serta ketentuan di dalamnya. Model proses bisnis penyelenggaraan diklat yang akan diimplementasikan. Pelaku - pelaku dalam organisasi beserta otoritas & tanggung jawabnya. Daftar spesifikasi sistem berjalan beserta alur prosesnya. Analisa Persyaratan ISO 9001:2000. Interpretasi klausul klausul wajib/utama, untuk mengidentifikasi kebutuhan minimal ISO 9001:2000. Output : Daftar kebutuhan minimal ISO 9001:2000. Spesifikasi Kebutuhan Sistem Sesuai Persyaratan ISO 9001:2000. Memetakan kebutuhan minimal ISO 9001:2000 kedalam spesifikasi sistem berjalan. Output : Spesifikasi kebutuhan sistem baru sesuai ISO 9001:2000.
Analisa Use-Case. Back Menggambarkan objek dan prilaku sistem menurut perspektif user dan aktor-aktor yang terlibat dalam suatu use case, serta interaksi / hubungan antar elemen tersebut. Output : - Diagram Use Case. - Spesifikasi Use Case. Analisa Activity Diagram. Memodelkan alur kerja proses pada suatu use case dan urutan aktivitas yang terjadi. Output : - Activity diagram masing-masing use case.
Desain Sequence Diagram. Back Menjelaskan interaksi antar objek pada use case dalam suatu urutan waktu (sequence). Output : - Sequence Diagram. Desain Class Diagram. Membuat class diagram dari masing-masing use case dengan berpatokan pada sequence diagram. Output : - Class Diagram Desain User Interface. Mendesain tampilan antar muka pengguna, meliputi form input dan output. Output : - Desain form input dan output.
Back Membuat suatu ceklist untuk memeriksa bahwa desain yang telah dihasilkan sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem yang telah ditetapkan. Output : - Ceklist hasil Verifikasi.
Fitur-fitur dikelompokkan sesuai peran & fungsi tiap Bagian dalam Pusdiklat : 1) Bagian Perencanaan Diklat : Membuat rencana diklat. Menyusun kurikulum. Memasukkan & menyimpan data mata pelajaran. 2) Bagian Pelaksanaan Diklat : Memasukkan & menyimpan data realisasi diklat. 3) Bagian Evaluasi Diklat. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi instruktur. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi materi diklat. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi penyelenggara. Menentukan Kriteria Kelulusan. Memasukkan & menyimpan absensi peserta. Memasukkan & menyimpan data evaluasi peserta.
No. Kebutuhan Stakeholder Solusi Fitur Prioritas 1. Membuat perencanaan diklat. Bagian Perencanaan Input & View/Print Rencana Diklat Tinggi 2. Menyusun modul diklat atau kurikulum yang akan Bagian Input & View/Print Tinggi digunakan dalam perencanaan diklat. Perencanaan Kurikulum 3. Menyimpan detil informasi mata pelajaran diklat, yang Bagian Input & View/Print Tinggi akan digunakan dalam penyusunan kurikulum. Perencanaan Data Mata Pelajaran 4. Memasukkan & menyimpan data realisasi diklat. Bagian Pelaksanaan Input & View/Print Realisasi Diklat Tinggi 5. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner penilaian Bagian Input & View/Print Tinggi peserta terhadap instruktur. Evaluasi Evaluasi Instruktur
1. Pengendalian Dokumen dan Rekaman : Pemberian nomor/kode identifikasi untuk memudahkan penelusuran; Pencatatan tanggal perubahan dokumen/rekaman; Pengaturan akses dokumen/rekaman. 2. Audit Mutu Internal : Membuat rencana audit, meliputi lingkup, tujuan & tanggal rencana; Mengelola pelaksanaan audit, termasuk penyusunan tim; Membuat laporan audit, meliputi temuan audit dan tindak lanjut. 3. Pengendalian Ketidaksesuaian, Tindakan Korektif & Pencegahan : Mengidentifikasi ketidaksesuaian; Menetapkan penanganan terhadap ketidaksesuaian yang terjadi. Melaksanakan tindakan korektif terhadap ketidaksesuaian yang terjadi. Melakukan tindakan pencegahan terhadap potensi ketidaksesuaian. Menunjukkan bukti bahwa penanganan sudah ditetapkan dan dilakukan.
No. Kebutuhan Stakeholder Solusi Fitur Prioritas Klausul 1. Membuat perencanaan diklat. Pemberian nomor/kode Bagian Input & View/Print Tinggi 4.2.3 identifikasi rekaman. Pencatatan user dan tanggal Perencanaan Rencana Diklat 4.2.4 input. 2. Menyusun modul diklat atau kurikulum yang akan Bagian Input & View/Print Tinggi 4.2.3 digunakan dalam perencanaan diklat. Pemberian Perencanaan Kurikulum nomor/kode sesuai prosedur pengendalian dokumen. Pencatatan user dan tanggal input. 3. Menyimpan detil informasi mata pelajaran diklat, yang akan Bagian Input & View/Print Tinggi 4.2.3 digunakan dalam penyusunan kurikulum. Pemberian Perencanaan Data Mata nomor/kode sesuai prosedur pengendalian dokumen. Pelajaran Pencatatan user dan tanggal input. 4. Memasukkan & menyimpan data realisasi diklat. Bagian Input & View/Print Tinggi 4.2.3 Pemberian nomor/kode identifikasi rekaman. Pelaksanaan Realisasi Diklat 4.2.4 Pencatatan user dan tanggal input. 5. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner penilaian Bagian Input & View/Print Tinggi 4.2.3 peserta terhadap instruktur. Pemberian nomor/kode Evaluasi Evaluasi Instruktur 4.2.4, identifikasi rekaman. Pencatatan user dan tanggal 8.3 input. Menampilkan hasil kuesioner yang rendah.
No. Nama Form Input Fungsi 1. Form Input Perencanaan Diklat. 2. Form Input Kurikulum/Modul Diklat. 3. Form Input Mata Pelajaran Diklat. 4. Form Input Realiasi Diklat. 5. Form Input Evaluasi Instruktur. 6. Form Input Evaluasi Materi. 7. Form Input Evaluasi Penyelenggara. 8. Form Input Kriteria Kelulusan. 9. Form Input Absensi Peserta 10. Form Input Evaluasi Peserta. 11. Form Input Rencana Audit. 12. Form Input Realisasi Audit. 13. Form Input Laporan Audit. Untuk menginput data perencanaan diklat. Untuk menginput data dari kurikulum diklat. Untuk menginput data mata pelajaran. Untuk menginput data realisasi diklat. Untuk menginput data evaluasi instruktur. Untuk menginput data evaluasi materi diklat. Untuk menginput data evaluasi pihak penyelenggara diklat. Untuk menginput kriteria dalam menentukan kelulusan. Untuk menginput data absen peserta. Untuk menginput nilai ujian/her peserta. Untuk menginput data rencana audit. Untuk menginput data realisasi audit. Untuk menginput data laporan audit.
No. Nama Form Output 1. Laporan Daftar Rencana Diklat. 2. Laporan Daftar Kurikulum Diklat. 3. Laporan Daftar Mata Pelajaran. 3. Laporan Daftar Realisasi Diklat. 4. Laporan Daftar Kehadiran Peserta. 5. Laporan Rekap Kehadiran Peserta. 6. Laporan Rekap Nilai Keseluruhan. 7. Laporan Peserta Her. 8. Laporan Nilai Peserta per Mapel. 9. Laporan Hasil evaluasi Materi Diklat. 10. Laporan Hasil evaluasi Instruktur. 11. Laporan Hasil evaluasi Penyelenggara. Fungsi Untuk menampilkan daftar rencana diklat yang sudah dibuat. Untuk menampilkan daftar kurikulum diklat yang sudah dibuat. Untuk menampilkan daftar mata pelajaran yang sudah dibuat. Untuk menampilkan diklat-diklat yang sudah di realisasi. Untuk menampilkan daftar kehadiran peserta setiap harinya. Untuk menampilkan hasil rekap dari kehadiran peserta. Untuk menampilkan daftar rekapitulasi nilai akhir keseluruhan peserta. Untuk menampilkan daftar Peserta HER Untuk menampilkan nilai ujian peserta per mata pelajaran. Untuk menampilkan daftar rekapitulasi hasil kuesioner materi diklat. Untuk menampilkan daftar rekapitulasi hasil kuesioner instruktur. Untuk menampilkan daftar rekapitulasi hasil kuesioner penyelenggara.
Seorang alumni peserta diklat melaporkan kehilangan sertifikat Alumni merupakan peserta pada diklat yang telah lampau (tahun 2000) Pada periode tersebut, Pusdiklat belum memiliki SISDIKLAT. Data peserta masih diarsip secara manual dalam bentuk kertas, yang akan cukup menyulitkan untuk penelusurannya kembali. Dengan menggunakan SISDIKLAT, penelusuran kembali data peserta dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, sehingga alumni tersebut bisa segera dibuatkan bukti kelulusan dalam bentuk lainnya sebagai pengganti sertifikat yang hilang.
No. Kebutuhan Solusi Fitur Prioritas Elemen Model 1. Membuat perencanaan diklat. Pemberian nomor/kode Input & Tinggi UC-01, identifikasi rekaman. Pencatatan user dan tanggal input. View/Print ClassDiagram, Rencana Diklat Form Input/Output. 2. Menyusun modul diklat atau kurikulum yang akan digunakan Input & Tinggi UC-02, dalam perencanaan diklat. Pemberian nomor/kode sesuai View/Print ClassDiagram, prosedur pengendalian dokumen. Pencatatan user dan Kurikulum Form Input/Output. tanggal input. 3. Menyimpan detil informasi mata pelajaran diklat, yang akan Input & Tinggi UC-03, digunakan dalam penyusunan kurikulum. Pemberian View/Print Data ClassDiagram, nomor/kode sesuai prosedur pengendalian dokumen. Mata Pelajaran Form Input/Output. Pencatatan user dan tanggal input. 4. Memasukkan & menyimpan data realisasi diklat. Pemberian Input & Tinggi UC-04, nomor/kode identifikasi rekaman. Pencatatan user dan View/Print ClassDiagram, tanggal input. Realisasi Diklat Form Input/Output. 5. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner penilaian Input & Tinggi UC-05, peserta terhadap instruktur. Pemberian nomor/kode View/Print ClassDiagram, identifikasi rekaman. Pencatatan user dan tanggal input. Evaluasi Form Input/Output. Menampilkan hasil kuesioner yang rendah. Instruktur
Spesifikasi kebutuhan sistem baru sesuai ISO 9001:2000, diperoleh dengan mengidentifikasi kebutuhan yang dipersyaratkan dalam klausul ISO 9001:2000. Kebutuhan minimal dari ISO 9001:2000 adalah pemenuhan terhadap persyaratan dalam 6 prosedur wajib, yang selanjutnya dijadikan sebagai usulan fitur tambahan pada spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi kebutuhan dimunculkan dalam desain sistem, baik pada class diagram, form input maupun output. Pemodelan sistem berakhir dengan desain antarmuka, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pengguna ketika melakukan input data serta bagaimana tampilan output yang dihasilkan. Pengujian verifikasi telah dilakukan untuk menjamin kebenaran fungsionalitas dari desain sistem terhadap spesifikasi kebutuhan.
Perancangan sistem sebaiknya disempurnakan untuk mengadopsi hal-hal yang masih belum diteliti dan dikembangkan dalam tesis ini, misalnya seperti proses implementasi sistem. Diharapkan penelitian dapat dikembangkan lebih jauh lagi mencakup hal lainnya diluar batasan permasalahan tesis ini. Misalnya : kebutuhan ISO 9001:2000 yang diteliti tidak hanya mencakup kebutuhan minimal dalam 6 prosedur wajib saja, dan proses bisnis yang diteliti tidak hanya mencakup proses bisnis inti i.
Boehm B., Kitapci H. (2006), The WinWin Approach: Using a Requirement Negotiation Tool for Rationale Capture and Use, in Dutoit, A.H.;.; McCall, R.; Mistrík, I. et al., Rationale Management in Software Engineering, Springer Berlin Heidelberg. BPK-RI (2005), SOP Sistem Informasi Diklat (SISDIKLAT) versi 1.0, BPK-RI, Jakarta. BPK-RI (2007), Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, BPK-RI, Jakarta. Dennis, Alan, et.al (2005), System Analysis and Design with UML Version 2.0, 2 nd Edition, John Wiley & Sons Inc., U S A. Fowler, Martin (2005), UML Distilled, Edisi 3, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Hariyanto, Bambang (2004), Rekayasa Penerbit INFORMATIKA, Bandung. Sistem Berorientasi Objek, ISO 9000:2000, Quality Vocabulary. Management Systems Fundamental and ISO 9001 (2000), Quality management systems Requirements, 3rd Edition. Larman, Craig (2004), Applying UML and Patterns: An Introduction to Object- Oriented Analysis and Design and the Unified Process 3rd Edition, Prentice Hall International Inc., USA. Priestley, Mark (2003), Practical Object-OrientedOriented Design With UML, 2nd Edition, McGraw-Hill l. Tricker, Ray, et.al (2005), ISO 9001:2000 in Brief, Ltd., U K. 2nd Edition, Elsevier