BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan. dan kertas, dan komunikasi. Manajemen Enron telah melakukan window

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. akuntan besar Big4 tetapi juga praktik perorangan lainnya. Untuk contoh kasus yang ada di indonesia yaitu PT Kimia Farma.

BAB I PENDAHULUAN. mulai tumbuhnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya dunia bisnis maka permintaan kebutuhan akan jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut PSAK no. 1, laporan keuangan. penggunaan atas seluruh sumber daya yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas yang dikelola oleh manajemen

perusahaan didenda oleh BAPEPAM (Winarno dalam Christiawan, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis banyak pengusaha

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan auditan lainnya maka auditor dituntut menjadi seorang ahli. Klien dan

pula kepercayaan publik terhadap auditor eksternal. dilakukan oleh beberapa KAP bahkan salah satu KAP berstatus big five

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memiliki konsistensi tinggi dalam menjalankan kinerjanya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

ABSTRAK. Kata kunci : tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja, locus of control, audit judgment

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Gambar Umum Struktur Organisasi KAP. Partner

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesionalisme menjadi syarat utama bagi orang yang bekerja sebagai

BAB I PENDAHULUAN. due professional care dan selalu menjunjung tinggi kode etik profesinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Peran akuntan publik dewasa ini menunjukkan perkembangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan laporan keuangan, dan semakin kompleks suatu kegiatan bisnis maka. sebagai pedoman dalam mengambil suatu kebijakan.

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. yang benar dan bisa dihandalkan oleh pihak internal maupun eksternal. mengalami kebangkrutan setelah opini terebut dikeluarkan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya dalam menjalankan audit sesuai dengan tujuan organisasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan opini atau pendapat terhadap saldo akun dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Terjadinya kasus kegagalan audit dalam beberapa dekade belakangan ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kasus kegagalan audit dalam beberapa dekade belakangan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di Indonesia semakin ketat seiring. berkembangnya masa yang bergerak ke arah globalisasi. Bukan hanya bisnis

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat memicu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan itu sendiri adalah memiliki wewenang dalam pembuatan laporan

BAB I PENDAHULUAN. tentang aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Pemakai internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh manajemen ini diharapkan dapat memberikan gambaran. mengenai kinerja manajemen dalam mengelola sumber-sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan (Zainal, 2013). Kecurangan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan juga merupakan media penting dalam memberikan informasi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu manfaat dari jasa akuntan sistem adalah memberikan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Auditor merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. swasta yang melaksanakan jasa-jasa pemeriksaan, perpajakan, manajemen,

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai macam usaha untuk meningkatkan pendapatan agar tetap bertahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat saat ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. finansial bukan secara fisik. Laporan keuangan merupakan hasil input maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Mulyadi, 2002) (Tuanakotta, 2013) (Sukrisno, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. kinerja dengan pendekatan good governance. Semua aspek pemerintahan dalam

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi. Diajukan oleh: Nama : Budi Susetyo NIM : C4C005130

BAB I PENDAHULUAN. Undang ini. Akuntan Publik memberikan jasa asurans, yang meliputi jasa audit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia, jumlah perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan pasar modal pada beberapa tahun terakhir di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. atas kewajarannya sering dibutuhkan judgment (Zulaikha, 2006). Dalam pembuatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. profesi akuntansi dalam mengaudit laporan keuangan. (Daljono dan Fitriani,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah penelitian yang disertai alasan mengapa masalah ini perlu

BAB I PENDAHULUAN. para pengguna laporan keuangan untuk pengambilan suatu keputusan. Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Enron Corporation adalah sebuah perusahaan berbasis energi di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip tersebut secara konsisten (Wibowo, 2010). Profesi akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. masa lalu, saat ini maupun masa depan perusahaan. terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menurut PSAK no.1 revisi 2009 (IAI, 2012) adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Diharapkan semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan serta memberi keyakinan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain, auditor telah semakin berada di bawah tekanan untuk memainkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan opini atau pendapat tentang kewajaran penyajian laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi dalam teori keagenan (Agency Theory). Teori keagenan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kinerja auditor harus berpedoman pada Standar Profesional

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. stakeholder terutama berkaitan dengan akuntabilitas entitas yang bersangkutan. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. berlaku di Indonesia dibutuhkan oleh pihak-pihak yang menggunakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang independen dan berkompeten dalam bidang keuangan yang. auditing disebut auditor atau yang sering disebut akuntan.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup usahanya atau yang dikenal dengan istilah going

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja

BAB I PENDAHULUAN. (going concern) usahanya melalui asumsi going concern. Tujuan dari keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Geus (1997) mengungkapkan fakta yang menarik tentang rata-rata harapan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan atau entitas terutama yang telah go public diharuskan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit dianggap penting bagi para pengguna laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Sebagai pemakai dan penyedia laporan keuangan, investor dan

BAB I PENDAHULUAN. Audit adalah kegiatan pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti-bukti yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terjadinya kasus kegagalan audit dalam beberapa dekade belakangan ini, telah menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat mengenai ketidakmampuan profesi akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan. Munculnya krisis ini memang beralasan, karena cukup banyak laporan keuangan suatu perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian, tetapi justru mengalami kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan. Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat dan merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi. Manajemen Enron telah melakukan window dressing, memanipulasi angka-angka laporan keuangan agar kinerjanya tampak cemerlang. Pendapatan di markup dengan $ 600 juta, dan utangnya senilai $ 1,2 miliar disembunyikan dengan teknik off-balance sheet. Auditor Enron, Arthur Andersen kantor Huston, dipersalahkan karena ikut membantu proses rekayasa keuangan tingkat tinggi itu. Manipulasi ini telah berlangsung bertahun-tahun, sampai Sherron Watskin, salah satu eksekutif Enron yang tak tahan lagi terlibat dalam manipulasi itu melaporkan praktek tidak terpuji itu. Meskipun bangkrutnya sebuah usaha menjadi tanggung jawab banyak pihak, dalam 1

2 kedudukannya sebagai auditor, tanggung jawab Arthur Andersen dalam kasus Enron sangatlah besar. Berbeda dengan profesi lainnya, auditor independen bertanggung jawab memberikan assurance services (http://safuan.info/?p=410). PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001. Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti

3 standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan tersebut (www.lintas.me). Di dalam melaksanakan audit terdapat kemungkinan akan terjadinya suatu gagal audit seperti kasus besar yang menimpa Enron dan Kimia Farma. Walaupun kasus gagal audit tersebut terjadi pada ranah sektor swasta, namun di ranah sektor publik perlu juga ditingkatkan kewaspadaan terhadap adanya kasus gagal audit. Untuk menghindari adanya gagal audit diperlukan adanya judgment yang tepat dari auditor. Judgment mengacu pada pembentukan ide, pendapat, atau perkiraan tentang objek, peristiwa, keadaan, atau jenis lain dari fenomena (Trianevant, 2014). Audit judgment merupakan keputusan yang dikeluarkan oleh auditor (Puspitasari dalam Raiyani, 2014). Proses judgment tergantung dari asal informasi, karena setiap langkah dalam proses judgment akan muncul pertimbangan, pilihan, dan keputusan baru setiap ada informasi yang baru datang (Yuslima, 2011). Judgment memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesimpulan akhir, sehingga secara tidak langsung juga akan mempengaruhi tepat atau tidaknya keputusan yang akan diambil oleh pihak luar perusahaan (Pupitasari, 2014). Audit judgment ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengalaman auditor, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas. Penelitianpenelitian terdahulu mengenai audit judgment telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Abdolmohammadi dan Wright dalam Tielman (2012)

4 mengatakan bahwa adanya perbedaan judgment antara auditor yang berpengalaman dan yang tidak berpengalaman. Dari pengalaman seseorang dapat belajar dari kesalahan-kesalahannya di masa lalu, sehingga nantinya akan menambah kinerjanya dalam melakukan tugas. Pengalaman dapat mempengaruhi kemampuan seorang auditor dalam memberikan judgment dengan memprediksi kecurangan yang terjadi dalam perusahaan. Dari pengalaman tersebut auditor dapat belajar bagaimana cara melakukan suatu judgment (Raiyani, 2014). Hartanto (1999) menyatakan bahwa tekanan ketaatan mempengaruhi audit judgment. Teori ketaatan menyatakan bahwa individu yang mempunyai kekuasaan merupakan suatu sumber yang dapat mempengaruhi perilaku orang lain dengan perintah yang diberikannya. Selain itu kompleksitas tugas juga dapat mempengaruhi kinerja audit dalam membuat suatu judgment. Aryawati dan Martani dalam Raiyani (2014) menyatakan bahwa kompleksitas penugasan audit dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kualitas kerja. Hal tersebut dapat mempengaruhi auditor dalam mencapai hasil audit. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Ariyantini, et al (2014). Perbedaan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel penelitian ini di Kantor Akuntan Publik Surakarta dan Semarang. Atas dasar pemikiran dan asumsi sebagaimana diuraikan di atas, maka judul yang penulis pilih adalah Pengaruh Pengalaman Auditor, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang).

5 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah bagian terpenting dalam penulisan suatu karya ilmiah. Peneliti harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Berdasarkan latar belakang yang ada, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap audit judgment? 2. Apakah terdapat pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment? 3. Apakah terdapat pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah menjawab dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh pengalaman auditor terhadap audit judgment. 2. Mengetahui pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment. 3. Mengetahui pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dan diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pertama, manfaat teoritis dari penelitian adalah sebagai sarana untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh pengalaman auditor, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment dan penelitian ini

6 dapat memberikan kontribusi dalam menambah pengetahuan di bidang auditing sehingga dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya. 2. Kedua, manfaat praktis dari penelitian ini adalah penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada auditor, mahasiswa, dan para akademisi tentang pengaruh pengalaman auditor, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment. 3. Memberikan kontribusi untuk Kantor Akuntan Publik agar menjadi lebih baik lagi dalam mengambil audit judgment yang tidak bertentangan dengan standar profesional. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran penelitian yang jelas dan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat uraian mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan teori-teori yang relevan dangan penelitian, beberapa penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan pengembangan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN

7 Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel, data dan sumber data, definisi operasional variabel dan pengukuran serta metode analisi data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi gambaran umum penelitian hasil analisis data dan pembahasannya. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang simpulan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, keterbatasan penelitian serta saran bagi peneliti selanjutnya.