RINGKASAN EKSEKUTIF ARIEF RAHMAN,

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN EKSEKUTIF RINA WINDRATI, HAMDANI M.SYAH HARIANTO.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

VII. RENCANA KEUANGAN

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar yang ditargetkan, mempertahankan eksistensi perusahaan, dan lain lain.

Entrepreneurship and Innovation Management

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Penggunaan mesin Auto cutter Metoda Analisa Kelayakan Investasi Proyek 1. Proyek 2 (Jaket)

III. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan memegang peranan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran

IV. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

PERENCANAAN KREDIT INVESTASI DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH PAKAN TERNAK (STUDI KASUS PT AFI) Oleh RONALD G TAMPUBOLON

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

DAFTAR ISI. ABSTRACT... RINGKASAN EKSEKUTIF. LEMBAR PENGESAHAN. RIWAYAT HIDUP KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

Transkripsi:

RINGKASAN EKSEKUTIF ARIEF RAHMAN, Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Industri Sayur Beku Olahan Pada PT. Kemfarm Indonesia. Dibawah bimbingan DJONI TANOPRUWITO dan SRI HARTOYO. PT. Kemfarm Indonesia yang tergabung dalam Kemchik s group adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri sayur beku olahan dengan kapasitas produksi 1.500 ton per tahun. Selama ini perusahaan telah berjalan dengan baik, volume penjualan terus meningkat dan kondisi keuangannya cukup baik. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah meningkatnya persaingan dari negara eksportir lainnya seperti Thailand, Vietnam dan Cina baik dari sisi kuantitas, kualitas dan variasi produk. Ketidakmampuan perusahaan dalam mengantisipasi perkembangan teknologi dan persaingan dapat menyebabkan hilangnya kesempatan meningkatkan pemasaran serta dapat berakibat berpindahnya pembeli yang sudah ada ke perusahaan lain. Kapasitas produksi PT. Kemfarm Indonesia saat ini telah mendekati maksimal. Kapasitas yang ada saat ini sebesar 1.500 ton / tahun, sedangkan kapasitas terpakai sebesar 1.380 ton /tahun atau sudah mencapai 92%, disisi lain saat ini perusahaan baru memproduksi sayuran dalam bentuk goreng dan panggang yang dibekukan. Sementara itu permintaan sayur beku olahan saat ini terus meningkat baik itu dalam bentuk goreng atau panggang beku dan segar yang dibekukan. Oleh karena itu saat ini perusahaan berkeinginan untuk melakukan perluasan usaha yakni dengan cara pengembangan usaha dengan memproduksi produk sayur dalam bentuk olahan beku dan peningkatan kapasitas produksinya sehingga menjadi 3.300 ton per tahun. Pengembangan usaha dengan peningkatan kapasitas produksi merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi perusahaan. Keputusan untuk melakukan investasi atau Capital Budgeting Decision, merupakan keputusan yang penting dalam manajemen keuangan, karena besarnya dana yang diperlukan untuk investasi sedangkan jumlah permintaan dimasa mendatang sulit diduga maka diperlukan suatu evaluasi serta masukan yang dapat memberikan gambaran berikut analisisnya. Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : (a) Bagaimana kondisi permintaan dan penjualan sayur beku olahan PT. Kemfarm Indonesia dimasa yang akan datang. (b) Apakah rencana investasi pengembangan usaha sayur beku olahan layak untuk dilaksanakan serta bagaimana pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Tujuan umum penelitian ini adalah menentukan kelayakan investasi pengembangan usaha yang dilakukan, dengan melakukan kajian melalui kelayakan aspek bisnis yang meliputi aspek pasar dan analisis industri, kajian kelayakan aspek teknis dan kelayakan financial.

Kelayakan aspek bisnis yang meliputi aspek pasar dilakukan dengan mengkaji potensi pasar dan persaingan dalam industri sayur olahan serta strategi permasaran perusahaan dan perkembangan penjualan dan pangsa pasar yang dicapai. Untuk analisis industri digunakan lima kekuatan yang mendorong persaingan kompetisi dalam persaingan, ( Porter 1997) yaitu : daya tawar pembeli, daya tawar pemasok, ancaman produk subtitusi, ancaman pendatang baru dan persaingan antar industri sejenis. Kajian kelayakan aspek teknis dilakukan dengan mengkaji proses produksi, keseimbangan peralatan produksi, sarana dan prasarana produksi dan tenaga produksi. Analisis kelayakan financial yang merupakan muara dari kajian kelayakan aspek bisnis dan kajian kelayakan aspek teknis dilakukan dengan melakukan analisis kelayakan tambahan investasi yang dinilai melalui Net Present Value ( NPV), Internal Rate of Return ( IRR), Profitablity Indeks atau B/C ratio dan Payback Period (PBP). Penjualan pada arus kas disusun berdasarkan perhitungan hasil proyeksi yang dilakukan secara kuantitatif dengan metode time series model dekomposisi, regresi sederhana dan proyeksi atas dasar pangsa pasar yang didukung oleh asumsi-asumsi dasar keuangan dan investasi. Dari hasil kajian atas kelayakan aspek bisnis yang meliputi aspek pasar dan analisis industri, pengembangan usaha layak untuk dilaksanakan dengan hasil sebagai berikut : (1). Industri sayur olahan beku untuk pasaran ekspor selama beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang berfluktuatif sebagai dampak dari gejolak ekonomi dengan terjadinya fluktuasi kurs. Khusus untuk ekspor sayur beku olahan yang dilakukan PT. Kemfarm Indonesia menunjukkan peningkatan. Potensi pasar ekspor khususnya Jepang sebagai negara utama tujuan ekspor sayur olahan beku masih terbuka luas dengan meningkatnya konsumsi tiap tahun. (2) Persaingan dalam industri sayur beku olahan dari dalam negeri ralatif tidak ketat, tercatat hanya 8 perusahaan yang bergerak dalam industri ini. Persaingan untuk pasar ekspor datang dari negeri Thailand, Vietnam dan Cina. Pangsa pasar yang dicapai PT. Kemfarm Indonesia untuk pasar Jepang rata-rata mencapai 3,25% dengan trend meningkat. Penjualan dan perolehan laba lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan. (3). Ancaman pendatang baru bagi industri sayur beku olahan untuk pasaran ekspor relatif kecil, hal ini terutama karena adanya hambatan masuk (entry barier) berupa : skala ekonomi ( economic of scale ) yang tidak kecil, modal yang relatif besar dan saluran distribusi. (4). Barang subtitusi atas pruduk sayur olahan beku yang dihasilkan relatif tidak ada karena sifat produk yang unik (rasa,tekstur dan jenis tiap produk tidak sama ). Hubungan kemitraan dalam pengadaan bahan baku dan masih sedikitnya produk tersebut dikonsumsi untuk pasaran lokal membuat daya tawar PT. Kemfarm Indonesia dengan pemasok cukup kuat. Pelanggan di Jepang hanya beberapa perusahaan dengan sisitim job order dengan sistim ini daya tawar dengan pelanggan relatif lemah. Sedangkan berdasarkan hasil kajian kelayakan aspek teknis, dapat disampaikan bahwa pengembangan usaha secara teknis layak untuk dilaksanakan, dengan hasil-hasil sebagai berikut : (1) Proses produksi relatif sederhana yang diawali dengan sortir bahan baku, pencucian pemotongan, pemasakan, pendinginan / pembekuan, pengepakan dengan menggunakan sistim roda berjalan.

(2) PT. Kemfarm Indonesia terletak dikawasan industri, sehingga sarana dan prasarana produksi tersedia cukup memadai. Tenaga produksi yang digunakan adalah tenaga terdidik dengan latar belakang sarjana pada level manager dan sekolah menengah atas untuk operator (3) Investasi mesin yang dilakukan pada prinsipnya secara teknis tidak berbeda dengan yang lama, sehingga kesulitan pengoperasionalnya dapat di atasi. (4) Masih adanya ketidakseimbangan dalam peralatan produksi ( bottle neck ) pada mesin quick freezer, dengan kapasitas 800 kg/jam, sedangkan kapasitas penggorengan yang masih dilakukan manual dapat mencapai 900 kg/jam. Selanjutnya sebagai muara terakhir dari kajian kelayakan bisnis dan kelayakan aspek teknis adalah analisis kelayakan financial. Dari analisis kelayakan financial yang dilakukan juga disimpulkan bahwa investasi pengembangan usaha adalah layak / feasible untuk dilaksanakaan dengan hasilhasil sebagai berikut : (1) Selama lima tahun terakhir kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang tercermin dari Current Ratio dan Quick Ratio dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan dan cukup likuid. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dilihat dari sisi Profit Margin dan Return on Equity menunjukkan peningkatan dimana PM dan ROE pada tahun 2001 masing-masing mencapai 5,42% dan 12, 45%. (2) Proyeksi arus kas diperoleh berdasarkan asumsi-asumsi dan perhitungan yang dilakukan. Peramalan penjualan yang digunakan dalam proyeksi arus kas menggunakan metode time series model dekomposisi atas volume penjualan lima tahun terakhir (lampiran 4) dengan persamaan Y = 174.241 + 9.304 t dengan R 2 sebesar 73,9% dan indeks berturut-turut 0.8820, 0.9265, 1,0682 dan 1,1233. Sedangkan proyeksi penjualan berdasarkan pangsa pasar dengan metode regresi sederhana didapatkan persamaan Y = 2,7911 + 0,167 t dengan R 2 sebesar 36,6%. Berdasarkan dua model tersebut maka terlihat bahwa model yang pertama lebih baik dari pada model yang ke dua. Oleh karena itu, untuk analisis selanjutnya digunakan model pertama ( time series). Berdasarkan proyeksi arus kas menunjukkan bahwa tambahan investasi sebesar Rp. 6.450 juta yang dibiayai dengan kredit investasi sebesar Rp.4.515 juta akan lunas selama 5 tahun yaitu pada tahun 2007 (3) Perhitungan deferensial investasi pengembangan usaha (incremental analysis) dengan tingkat discount factor 14,11% adalah layak / feasible dilaksanakan dengan hasil sebagai berikut : (a) Net Present Value ( NPV) atas tambahan investasi sebesar Rp. 4.224.802 ribu.(b) Internal Rate of Return (IRR) sebesar 32,61%. (c) Profitabilty Index atau B/C ratio sebesar 1,66. (d) Payback Period (PBP) selama 7 tahun 8 bulan.

(4) Analisis Sensitivitas yang dilakukan dengan asumsi proyeksi penjualan mengalami penurunan yang dihitung atas dasar Mean Absolute Percentage Error ( MAPPE) atau persentase kesalahan mutlak rata-rata yaitu sebesar 10% (dibulatkan) menunjukkan hasil bahwa penambahan investasi yang dilakukan masih layak dengan menghasilkan NPV positif dan IRR yang lebih besar dari free risk premium (sertifikat Bank Indonesia) dan Cost of Capitalnya begitu juga apabila biaya naik 5% juga masih layak. Pengembangan usaha menjadi tidak layak apabila secara bersamaan penjualan turun 10% dan biaya naik 5% (cukup sensitif), namun demikian hal ini kemungkinannya kecil mengingat biaya penjualan bergerak secara proposional dengan penjualan yang dicapai. Sedangkan pengaruh suku bunga pinjaman dan SBI dari data selama lima tahun terakhir dapat dijelaskan bahwa walapun standar deviasi dari data lima tahun terakhir cukup besar mencapai 10% namun hasilnya masih dibawah IRR (kurang sensitif). (5) Penambahan Investasi yang dilakukan berdasarkan perhitungan financial, secara umum mempunyai pengaruh positif terhadap kondisi keuangan perusahaan seperti total aktiva, likuiditas dan profitabilitas setelah investasi semakin membaik. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan perusahaan agar tambahan investasi dalam upaya pengembangan usaha yang dilakukan tersebut benarbenar memberikan hasil yang positif yang diharapkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut : (1) Pihak manejemen agar lebih menfokuskan penyusunan program pemasaran yang lebih terencana dengan meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan utama dan pelanggan baru. Perusahaan harus mencari terobosan-terobosan baru dengan cara meningkatkan kualitas dan memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. (2) Penyediaan bahan baku yang akan bertambah dengan adanya tambahan investasi ini, maka perusahaan agar mengkomunikasikan tambahan kebutuhannya lebih awal kepada petani mitra dan pemasok, serta selalu berkoordinasi dengan bagian pengadaan bahan baku yang juga berfungsi sebagai adviser petani dalam berproduksi sehingga kontinuitas bahan baku dapat terjaga. (3) Untuk mengantisipasi penurunan pasokan bahan baku karena perbedaan harga kesepakatan petani mitra dengan perusahaan dengan harga dipasaran, maka perlu dilakukakan evaluasi harga jual dari petani ke perusahaan secara periodik. (4) Untuk memenuhi kualitas yang lebih baik dan memenuhi standar kesehatan (hygienis) dan agar pelanggan lebih puas maka perlu penambahan dan penigkatan kinerja bagian riset dan quality control. Penyertaan staf bagian ini dalam seminar atau pendidikan yang berkaitan dengan ISO perlu dilakukan dalam kaitannya pemenuhan stadar kualitas internasional. (5) Dalam hal aspek teknis pengoperasionalan mesin baru agar segera dapat difungsikan, perlu dilakukan latihan pendamping ( counter part) oleh tenaga

perusahaan saat dilakukan instal mesin dan saat dilakukan uji coba. Dalam pemenuhan tambahan tenaga kerja perlu dipersiapkan lebih awal termasuk melakukan training-training yang berkaitan dengan proses produksi. (6) Efektivitas dan efisiensi penggunaan dana agar lebih diprioritaskan, karena dalam setiap penambahan investasi tidak tertutup kemungkinan terjadinya kenaikan biaya-biaya yang kadang tak terduga sebelumnya ( cost over run ). Kata Kunci : Sayur Beku Olahan, PT. Kemfarm Indonesia, Manajemen Keuangan, Investasi Pengembangan Usaha, Kriteria Investasi, Studi Kasus.