BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi sangat cepat dan tiba-tiba sehingga sulit diprediksi kapan dan dimana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terkait hasilnya belum sesuai yang diharapkan (Aryono, 2011). Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2011 dalam Badan

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas dan 50 juta lainnya mengalami luka-luka. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengertian pertolongan pertama bukan hanya terkait dengan masalah

PENGETAHUAN TENTANG PENANGANAN KEGAWAT DARURATAN PADA SISWA ANGGOTA HIZBUL WATHAN DI SMA MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB I PENDAHULUAN. bukan cedera yang membutuhkan pertolongan segera. Gawat darurat adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terabaikan oleh lembaga pemerintahan. Menurut undang-undang no 22 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor dengan ruas jalan yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. Negara tertinggi kasus kecelakaan Indonesia setelah India ( WHO, 2012). Hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ataupun belum terdiagnosis penyakit jantung (AHA, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. York pada tanggal 30 Mei Pada tanggal 17 Agustus tahun yang sama,

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas adalah usia produktif (22 50 tahun). Terdapat sekitar

BAB I PENDAHULUAN. lakukan untuk mempertahankan kondisi jiwa seseorang pada saat mengalami

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan kehidupan masyarakat sekarang telah mengalami perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dalam penanganan korban atau pasien gawat darurat diperlukan. dengan melibatkan beberapa pihak (Depkes,2016).

BAB I PENDAHULUAN. daerah kepala (Suriadi & Rita Yulaini, 2001). Salah satu faktor penyebab

BAB I PENDAHULUAN. serangan jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecelakaan merupakan salah satu kejadian yang tidak di inginkan,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1,24 juta jiwa meninggal dunia dan sekitar 50 juta jiwa mengalami luka berat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun, menjadi penyebab tertinggi kedua kematian manusia pada usia 5-14 tahun,

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. pada anak kurang begitu diperhatikan oleh berbagai pihak baik oleh orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mempunyai mobilitas

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kepolisian Republik Indonesia dalam menciptakan situasi keamanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. M DENGAN POST OPERASI ORIF FRAKTUR FEMUR DISTAL DEXTRA DI BANGSAL AB RSU PANDANARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk yang cukup memprihatinkan. Sejak tahun 1992 hingga 2009, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. kurang cepat atau kurang benar. Penderita cedera berat harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk di Indonesia dewasa ini telah mengalami proses integrasi damai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar mempunyai karakteristik seperti senang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan. parenkim paru. Pengertian akut adalah infeksi yang berlangsung

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB I PENDAHULUAN. Suatu bencana alam adalah kombinasi dari konsekuensi suatu resiko alami

BAB I PENDAHULUAN. kegawatdaruratan semakin meningkat (Sudiharto, 2014). kasus kecelakaan lalu lintas (WHO, 2015). Angka kematian akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penyalahgunaan konsumsi alkohol sudah. sangat marak di kalangan masyarakat awam. Di Negara maju

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, jumlah. korban meninggal , luka berat yang menderita luka ringan

KERANGKA ACUAN PENINGKATAN KERAMPILAN PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT Bagi KARYAWAN PUSKESMAS KEBONSARI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperhatikan manusia sebagai human center dari berbagai aspek. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Luka bakar merupakan bentuk trauma yang terjadi sebagai akibat dari

PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia setiap tahunnya akibat kecelakaan lalu lintas, dengan jutaan lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. utama di daerah perkotaan ( Media Aeculapius, 2007 ). Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007),

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya sebuah kecelakaan (Hakkert, 2005). Salah satu contohnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang semula didominasi oleh penyakit infeksi atau menular bergeser ke penyakit non

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 77 TAHUN 2005 TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN KEPADA KORBAN MUSIBAH KEBAKARAN WARGA KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam KEPMENKES RI No. 377/MENKES/SK/ III/2007 tentang. Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekitar 1,27 juta orang meninggal di jalan setiap tahunnya di dunia, dan 20 -

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sebab, menempati urutan kesepuluh penyebab semua kematian dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur. Untuk menunjang pembangunan tersebut, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. transportasi pribadi khususnya sepeda motor guna mempercepat dan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan lalu lintas jalan saat ini. sudah merupakan masalah global yang mendapat perhatian

ISNANIAR BP PEMBIMBING I:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disertai perbaikan sosial ekonomi dan perubahan gaya hidup ternyata

BAB I PENDAHULUAN. dan penyebab pertama kematian pada remaja usia tahun (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah

panduan praktis Pelayanan Ambulan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda (Undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu bagaimana sesuatu dapat terjadi (Potter & Perry, 2009). Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kejiwaan yang mencapai 20 juta orang/tahun. 1. somatik. Somatic Symptom and related disorder merupakan

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT. Klinik Pratama 24 Jam Firdaus

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor di seluruh dunia pada tahun 2013 mencapai 1,2 juta jiwa dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha. Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden. sebanyak 38 responden dan kelompok kontrol 38 responden.

Emergency First Aid Course

BAB I PENDAHULUAN. akibat kecelakaan lalulintas.(mansjoer, 2002) orang (39,9%), tahun 2004 terdapat orang dengan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menggambarkan budaya bangsa. Kalau buruk cara kita berlalu lintas maka

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN [LN 2009/144, TLN 5063]

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan Gawat Darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja dan dimana saja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab. terbanyak terjadinya cedera di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. serta pengobatan penyakit banyak digunakan alat-alat ataupun benda-benda

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Angka kematian akibat penyakit kardiovaskular sebanyak 17,3 juta

BAB I PENDAHULUAN. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak direncanakan dan tidak

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan hak asasi sekaligus kewajiban yang harus diberikan perhatian oleh setiap orang. Pemerintah dan segenap masyarakat bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kegawatdaruratan sebagai bagian utama dari pembangunan kesehatan (Depkes RI, 2004). Kejadian gawat darurat biasanya terjadi sangat cepat dan tiba-tiba sehingga sulit diprediksi kapan dan dimana terjadi. Kejadian gawat darurat misalnya adalah kecelakaan yang dapat terjadi kapan dan dimana saja. Kecelakaan dapat terjadi karena kebakaran, tertusuk benda tajam, karena bencana alam, dan karena kecelakaan lalu lintas. Banyak kejadian yang menyebabkan kecelakaan yang memerlukan pertolongan pertama. Dalam keadaan gawat darurat, penanganan korban kecelakaan dalam waktu satu jam pertama merupakan waktu yang sangat penting untuk penanganan menyelamatkan korban kecelakaan dan menghindari kondisi buruk atau kematian. Di sinilah pengetahuan dan keterampilan melakukan pertolongan pertama dibutuhkan oleh siapa saja (Marcfoedz dkk, 2015). Penanganan korban kecelakaan lalu lintas dimaksud sini adalah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Secara global menurut WHO (2007) sekitar 1,3 juta orang meninggal setiap tahunnya dikarenakan kecelakaan lalu lintas dan jumlah ini kemungkinan akan terus meningkat menjadi 1,9 juta pada tahun 2020. Berdasarkan data WHO 1

2 tentang kecelakaan lalu lintas lebih banyak terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 120 (seratus dua puluh) jiwa perharinya (Depertemen Perhubungan, 2012). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014, jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun 2013 sebanyak 100.106 kejadian dengan korban meninggal 26.416, luka berat 28.438 dan luka ringan 110.448 korban. Data dari Dinas Perhubungan dan LLAJ (Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa, jumlah kecelakaan lalu lintas dari bulan Januari hingga Oktober pada tahun 2016 di Jawa Timur mencapai 19.354 kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak 4.826, korban luka berat 1.422 dan korban luka ringan 24.657. Dari data kecelakaan Polda Jawa Timur wilayah Polrestabes Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Perak dari bulan Januari hingga Oktober tahun 2016, jumlah kecelakaan di Surabaya sebanyak 1.072 dengan korban meninggal dunia 230, korban luka berat 128 dan luka ringan 1.112 jiwa (Dinas Perhubungan dan LLAJ, 2016). Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya untuk memberikan pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih baik dari dokter atau paramedik (Suharni, 2011). Banyak kejadian kecelakaan yang terjadi di tempat kerja, di dalam rumah, dan di perjalanan seperti kecelakaan lalu lintas yang memerlukan pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit terdekat. Disinilah keterampilan, pengetahuan, dan sikap untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang dapat dilakukan semua orang dan masyarakat umun

3 bukan hanya dokter, perawat, petugas ambulan, ataupun tenaga kesehatan lainnya (Machfoedz dkk, 2015). Pendidikan dan pelatihan dalam pertolongan pertama dapat bermanfaat untuk menurunkan tingginya morbiditas dan kematian akibat cedera kecelakaan dan penyakit. Pendidikan dalam pertolongan pertama dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup, meningkatkan pengenalan penyakit, dan membantu penyelesaian gejala. Pendidikan pertolongan diberikan melalui kampanye kesehatan publik, topik terfokus, atau kursus pendidikan kesehatan (AHA, 2015). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kristanto (2016) mengenai Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Keterampilan P3K pada Siswa PMR di SMA Negeri 3 Sukoharjo menunjukkan hasil rata-rata pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan metode simulasi ceramah adalah 12,65 dan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 14,85 sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Karena nilai p-value <0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan tentang P3K. Pendidikan kesehatan tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan menjadi sangat penting saat ini bagi masyarakat umun. Pendidikan kesehatan merupakan usaha atau kegiatan untuk membantu sasaran (individu, kelompok, dan masyarakat) dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kemampuan sasaran untuk mencapai kesehatan yang optimal (Notoatmodjo, 2014). Jurnal Fadhilah (2013) menjelaskan bahwa pentingnya kampanye kesehatan pertolongan pertama kecelakaan lalu lintas diberikan pada usia rentang 17-29 tahun karena mempunyai kemungkinan besar untuk menolong korban kecelakaan lalu lintas.

4 Selain umur untuk lebih memfokuskan lingkup penelitian, maka responden penelitian dilakukan pada mahasiswa. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang proses menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar dalam bidang pendidikan salah satu perguruan tinggi dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas (Hartaji, 2012). Mahasiswa memiliki kemampuan kognitif yang adekuat untuk memahami pendidikan kesehatan P3K dan kemampuan fisik untuk menolong korban kecelakaan secara cepat. Penelitian dilakukan di Margasiswa PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) cabang Surabaya karena lokasi Margasiswa PMKRI didekat jalan raya besar dan area rawan lokasi kecelakaan lalu lintas. Anggota PMKRI cabang Surabaya belum pernah diberi pendidikan kesehatan pertolongan pertama pada kecelakaan orang dewasa dan sebagian besar pernah menemukan korban kecelakaan lalu lintas di jalan. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan pada mahasiswa tentang pertolongan pertama pada kecelakaan terhadap peningkatan pengetahuan pertolongan pertama dan motivasi mahasiswa dalam menolong korban kecelakaan lalu lintas. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah, apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan pada mahasiswa tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap pengetahuan dan motivasi dalam menolong korban kecelakaan lalu lintas?

5 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umun Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan pada mahasiswa tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap pengetahuan pertolongan pertama kecelakaan (P3K) dan motivasi dalam menolong korban kecelakaan lalu lintas. 1.3.2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi pengetahuan mahasiswa tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) sebelum diberikan pendidikan kesehatan pertolongan pertama pada kecelakaan b. Mengidentifikasi motivasi mahasiswa dalam menolong korban kecelakaan lalu lintas sebelum diberikan pendidikan kesehatan pertolongan pertama pada kecelakaan c. Mengidentifikasi pengetahuan mahasiswa tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) sesudah diberikan pendidikan kesehatan pertolongan pertama pada kecelakaan d. Mengidentifikasi motivasi mahasiswa dalam menolong korban kecelakaan lalu lintas sesudah diberikan pendidikan kesehatan pertolongan pertama pada kecelakaan e. Analisis pengaruh pendidikan kesehatan pertolongan pertama pada kecelakaan terhadap pengetahuan dan motivasi dalam menolong korban kecelakaan lalu lintaas

6 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mengembangkan ilmu keperawatan teori kegawatdaruratan dan memperkenalkan secara luas teori serta praktik kegawatdaruratan khususnya mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan. 1.4.2. Manfaat Praktisi Bagi mahasiswa penelitian ini dapat menjadi pedoman dasar dan memberikan edukasi terkait pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan untuk meningkatkan motivasi dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas. 1.4.3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti dengan cara membaca dan mempelajari yang terkait dengan pengaruh pendidikan kesehatan pada mahasiswa tentang pertolongan pertama pada kecelakaan terhadap pengetahuan dan motivasi dalam menolong korban kecelakaan lalu lintas dan dapat menjadi acuan bagi penelitian berikutnya.