Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 09: Sifat Kimia (2)- Mineral Liat & Bahan Organik Tanah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR ILMU TANAH. Bab 5: Sifat Kimia Tanah

DASAR-DASAR ILMU TANAH

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 08: Sifat Kimia (1): ph, KTK, KB

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanah Andisol. lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, mana saja yang lebih

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

DASAR ILMU TA AH 0 2: : K

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH. Oleh: Arif Nugroho ( )

MATERI-9. Unsur Hara Mikro: Kation & Anion

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC.

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan industri

Semester Genap 2009/2010. Introduction. Sugeng Prijono (SPJ) Lenny Sri Nopriani (LSN)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 29,7% dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan-kelemahan

Latar Belakang. Kalium merupakan salah satu hara makro setelah N dan P yang diserap

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Umum Lempung

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah merupakan habitat kompleks untuk organisme. Di dalam tanah hidup

I. PENDAHULUAN. sekitar 500 mm per tahun (Dowswell et al., 1996 dalam Iriany et al., 2007).

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Vertisol

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

FOSFOR. Kesuburan Tanah Ratih Kurniasih

KEMASAMAN TANAH. Sri Rahayu Utami

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

MATERI-7. UNSUR HARA MAKRO: KALIUM (K)

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 03: Batuan & Tanah

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Produksi Tanaman

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

HASIL DAN PEMBAHASAN

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia pada umumnya, khususnya Provinsi Lampung. Hal ini dikarenakan

, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh

MATERI-7. Unsur Hara Makro: Kalium (K)

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah

ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat

Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa

Syekhfani. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

KONSEP KESUBURAN TANAH BERKELANJUTAN DAN AKRAB LINGKUNGAN. Syekhfani. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

HASIL DAN PEMBAHASAN

9/26/2013. TRANSFORMASI SENYAWA C (Bahan Organik) TRANSFORMASI SENYAWA C (Bahan Organik) PEROMBAK BAHAN ORGANIK

Tanah Ultisol di Indonesia menempati areal yang cukup luas, yaitu sekitar. 42,3 juta ha (Sri Adiningsih et a/, 1997; Rochayati et a/, 1997).

TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan tanah yang bertekstur relatif berat, berwarna merah

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Andisol

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Lahan Sawah. reduksi (redoks) dan aktifitas mikroba tanah sangat menentukan tingkat

Universitas Gadjah Mada 43

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

II. PEMBENTUKAN TANAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

Soal Jawab DIT (dibuat oleh mahasiswa)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

TANAH. Oleh : Dr. Sri Anggraeni, M,Si.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mutiara Dewi P. Pertemuan 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

TINJAUAN PUSTAKA. sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian (potensial), asalkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta

Transkripsi:

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 09: Sifat Kimia (2)- Mineral Liat & Bahan Organik Tanah

Mineral Liat Liat dan bahan organik di dalam tanah memiliki kisi yang bermuatan negatif

Acid soil (neutral molecule) Raise the ph Deprotonates Anion CEC site Bahan organik sebagai sumber muatan negatif 1. Humus Tanah BOT R-CO + OH <---> R-CO-O- + H+ OHatau O- Ca++ or K+ Muatan ini adalah ph dependent atau jika ph naik maka makin banyak OH- yang tersedia sehingga KTK lebih tinggi, sebaliknya tanah asam memiliki KTK dari BOT yang rendah

Mineral Liat sebagai sumber muatan negatif

Liat sebagai sumber muatan negatif 2. Sumber 1: 1) Ikatan patah pada kisi mineral liat

Sumber 2: 2) Muatan internal yang tidak sempurna karena adanya subsitusi ionik -disebut Substitusi Isomorfik Tdk ad substitusi Zn++ untk Al+++ Al 3+ for Si 4+ atau Mg2+ untuk Al 3+ atau Zn2+ untuk Al3+ Netral -1 muatan

Mineral Liat Silikat Aluminosilikat memiliki struktur kristalin yang pasti. Terbentuk akibat pelapukan mineral yang ada atau karena sintesis dari berbagai unsur Ukuran < 0.002 mm (hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron) Terdapat 2 tipe dasar mineral liat, yaitu tipe 1 : 1 dan 2 : 1

Susunan Dasar Mineral Liat Silika - Oksigen Tetrahedron SiO 4-4 Unit terulang: (Si 2 O 5 ) -2

Susunan Dasar Mineral Liat Al(OH) 3 Aluminium Oktahedral (lembar Gibsit) Al(OH) 6-3 unit terulang: Al 2 (OH) 4 +2

Tipe Mineral Liat 1) Kaolinit, mineral liat 1: 1-1 lembar siliat dan 1 lembar gibsit tebal 0.000000072 cm thick Si Al Sifat: 1) Partikel Besar-KTK rendah - 3-15 meq/100g 2) Susunan mantap- tidak/kurang mengembang-mengkerut

{ 1:1 layer Basal O Apical O, OH

Mineral Liat 2 : 1 1. Hidrous Mika atau Illit penggantian Si4+ dengan Al+3 dalam 25% tetrahedra, tiap substitusi meninggalkan 1 sisi muatan negatif juga ion K+ merupakan jembatan antara lapisan dan mengikatnya dengan kuat Sifat 1) Tidak mengembang) 2) KTK rendah <30 meq/100

kaolinit illit montmorillonit humus (aam fulvat)

2. Vermikulit Sama dengan Illit, tetapi semua ion K hilang Properties 1) mengembang mengembang-mengkerut besar 2) KTK tinggi=150meq/100g

3. Smektit atau Montmorilonit Mg++ menggantikan Al+++ dalam lapisan Oktahedra Sifat: 1) mengembang, 2) KTK = 80-150 meq/100g

Lembar & Lapisan

Perbandingan Mineral Liat Kaolinit Illit Vermikulit Smektit Tetrahedra 0 20% Al 3+ 10% Al 3+ 2.5% Al 3+ Oktahedra 0 0 15% Mg 2+ 15% Mg 2+ Tetrahedra --- 20% Al 3+ 10% Al 3+ 2.5% Al 3+ KTK me/100g 3-15 30 150 80-150 Kembangkerut Antar lapisan Asal Rendah Tidak Sedang-tinggi tinggi Ikatan H Rekristalisasi pada kondisi pelapukan asam K + terjerap Pelapukan awal mika Kation dpt ditukar Pelapukan menengah mika Kation dpt ditukar Rekristalisasi pada kondisi pelapukan netral sampai alkalin

Komposisi Bahan Organik Tanah Biomasa Hidup (4%) Bahan Organik Segar Makro (16%) Senyawa Humik (50%) Senyawa Non Humik (sedang dekompoisisi (30%)

Residu Segar Mencapai 16% Tersusun terutama dari seresah tanaman Sebagian dapat dikenali sebagai sisa tanaman

Bahan organik yg sedang mengalami dekomposisi Bahan tanaman di transformasi dari suatu senyawa organik menjadi senyawa lainnya terutama oleh organisme dalam tanah Organisme menghasilkan produk samping, limbah, dan jaringan sel Senyawa dilepaskan dalam bentuk limbah oleh suatu organisme seringkali digunakan sebagai makanan organisme lainnya

Bahan Organik Tanah (BOT) BOT bersifat labil* - dapat menyusun cepat jika lingkungan tanah berubah dan dapat diperbaharui melalui penambahan bahan organik ke tanah * Labil = Terus menerus mengalami perubahan fisik atau kimia atau bilogi; tidak stabil Kandungan BOT dapat dipertahankan dengan: Pemupukan yang tepat, Rotasi tanaman, dan praktek pengolahan tanah Mengembalikan sisa tanaman ke tanah

Faktor Pengendali Kandungan BOT 1. Jenis bahan induk tanah, iklim, lereng, dan praktek pengelolaan 2. Iklim: bahan induk yang tidak kehilangan unsurnya akibat hujan berlebihan (pencucian), dan wilayah dimana temperatur dan air tersedia cukup akan memilik kandungan BOT tinggi 3. Praktek pengelolaan yang mempengaruhi produksi biomasa tanaman (air, pupuk, varietas), mempertahankan sisa tanaman, dan seresah akan mempengaruhi kandungan BOT 4. Jika produksi bahan kering meningkat, kandungan BOT meningkat 5. Sisa panen dan akar tanaman meningkatkan kandungan BOT

Pengamatan BOT BOT biasanya di ukur di lab sebagai karbon organik, BOT umumnya mengandung 58% karbon organik (bervariasi 40-58%) dan sisanya mengandung berbagai unsur (a.l, 5% N, 0.5% P dan 0.5% S). Konversi BOT dari hasil analisis karbon organik adalah: kandungan karbon organik dikalikan faktor 1.72 (1.00/0.58). Jadi, 2% BOT mengandung sekitar 1.2% karbon organik

Fraksi Aktif 10-30% BOT (fraksi aktif) berfungsi mempertahankan mikroorganisme tanah Faksi aktif ini sangat peka thdp kegiatan pengelolaan tanah Fraksi stabil (tidak aktif) adalah humus ACTIVE

Penambahan BO segar 1) segera terjadi penggandaan jumlah bakteri, fungi dan aktinomisetes 2) Kemudian organisme tersebut segera merombak jaringan BO segar ADDED

BO segar Karena sebagian besar sumber energi yg tersedia telah digunakan, mikroorganisme kembali menjadi tidak aktif, Hasil akhir muncul bahan campuran warna gelap yang disebut humus senyawa organik stabil

Bahan Organik Stabil-Humus Resisten terhjadap perubahan oleh mikroorganisme Berperan penting dalam meningkatkan kandungan air tanah

HUMUS a) kombinasi bahan resisten yang berasal dari jaringan tanaman, b) senyawa yang disintesis sebagai bagiuan dari jaringan mikroorganisme yang tersisa ketika organisme mati (asam humat dan fulvat) humus resisten terhadap serangan mikrobia lebih lanjut- N dan P terlindungi dari pelarutan

Fungsi Humus Menahan air dan unsur hara Penyangga dari pengaruh pestisida Memperbaiki struktur tanah; tanah mudah diolah Humus = tinggi Sedang rendah

BOT = KESEHATAN TANAH Pengukuran BOT adalah salah satu tahap pendugaan KUALITAS TANAH atau KESEHATAN TANAH Pengamatan berbagai komponen jumlah dan kualitas BOT akan memberikan indikasi kesehatan tanah Dapat di lihat dari status organisme tanah Dapat juga dilihat bagaimana komponen tanah saling terikat.

Kualitas Tanah Kualitas tanah adalah kemampuan tanah mempertahankan produktivitas biologi, mempertahankan kualitas lingkungan, dan menjaga kesehatan tanaman dan hewan Melindungi Kualitas Tanah seperti melindungi Kualitas Air

Kesehatan Tanah Kesehatan tanah adalah perubahan Kualitas Tanah Soil Health dari waktu ke waktu akibat penggunaan manusia dan pengelolaan atau kejadian alam Deskripsi Kesehatan Tanah Bahan organik-tinggi Keragaan tanaman = hijau, sehat Erosi tanah tidak akan tererosi Cacing tanah banyak Infiltrasi cepat, tidak menggenang Pemadatan - minimal