ALYSSA S BABIES Penerbit

dokumen-dokumen yang mirip
Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Oleh: Windra Yuniarsih

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Stupid Love. June 21 st, 2013

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Chapter 01: What will you do to protect me?

P A D A M U E M B U N

.satu. yang selalu mengirim surat

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

My Love Just For You vol1

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN


ZEITMASCHINE. Kumpulan Prosa MAS OKIS

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7?

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

TEGAR PURNAMA SELURUHMU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

Angin senja terasa kencang berembus di antara

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

MODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI)

It s a long story Part I

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Ah sial aku selingkuh!

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1. Penerbit FD Company IVAN DE FINNEGAN

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Minho JiYeon Reminiscence

Belajar Memahami Drama

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Mengapa hidupku jadi seperti ini Tuhan? Aku takkan bisa menikmati kebebasanku seperti dulu lagi.

Aira Arsitha THE DARKA LAIA. Pertarungan Belum Selesai. Penerbit Gia Book Community

2. Gadis yang Dijodohkan

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

I Love My Job and My Family:

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

AMINAH. udah hampir setengah jam Aminah mengurung

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Ataupun rumah baginya adalah seseorang memeluk tubuh perindu dengan erat.

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

SHIN HAIDO VOLCANO ERUPTS. Penerbit myowndramastory

Alin Ifa. Hadiah Terbaik. Penerbit. AFTSA Publisher

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

Butterfly in the Winter

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Dwi Ferlina PERI PALSU. Penerbit NulisBuku.com

Cerita Tak Bernama. Reyuni Adelina Barus

cs maulana Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Part 1. Kanuna Facebook on Jan 22,2012

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku.

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Transkripsi:

Frisca Ardayani, Ay ALYSSA S BABIES (Genggaman Ketika Cinta Mulai Memudar ) Penerbit Frisca s_books Publisher

ALYSSA S BABIES Genggaman Ketika Cinta Mulai Memudar Oleh: Frisca Ardayani, Ay Copyright April 2014 by Frisca Ardayani, Ay Penerbit Frisca s_books Publisher Friscabooks.wordpress.com Friscabooks@gmail.com Penulis: Frisca Ardayani, Ay Desain Sampul: Frisca Ay & Mayang Sari Penyunting: Frisca Ay & Siti Romlah Desain Lambang: Frisca Ay Shopeeker: Adinda Cintya S Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2

Ucapan Terima kasih Penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena terselesainya sebuah Buku Perdana ini yang berjudul Alyssa s Babies. Apalagi, tanpa hidayah dan nikmat-nya, penulis tidak akan bisa menyelesaikan Buku ini sesuai ketentuan dan waktu yang telah di tetapkan sendiri. Tak lupa, Penulis mengucapkan Terima kasih entah berapa kali ucapan yang patut di lontarkan kepada kedua Orang Tua yang selalu memberikan semangat dan doa yang mana, sangat berperan besar disini. Secara garis besar, Penulis juga tentu berterima-kasih kepada semua pihak yang terlibat baik dari yang menginspirasi maupun yang selalu memberikan semangat untuk terus berkarya dalam dunia tulis-menulis fiksi seperti ini. Buku perdana ini Penulis Dedikasikan untuk para Keluarga RiFy Maniacs dan Members Frisca s Books, terima kasih untuk kalian semuanya, maaf tidak bisa menyebutkan satu-persatu diantara kalian. Tapi yang pasti, jika tanpa kalian(readers) Penulis juga tidak akan bisa membukukan Cerita ini dengan sedikit perombakan di dalamnya. Penulis ucapkan Terima kasih sekali lagi untuk antusias kalian semua. Semoga tidak mengecewakan kalian, selamat membuka lembaran demi lembaran cerita yang Penulis suguhkan. Titik dua bintang yang hangat untuk kamu kamu dan kamu disana. Love you guys! With Love, Frisca Ay 3

BAG I (Permulaan Kisah) Pria tampan yang berbalut pakaian kantor lengkap berkelas tinggi itu, kini tengah melangkah dengan penuh kewibawaan dan derap elegan setiap tungkainya melangkah. Ia terus menatap ke depan tanpa ingin menoleh sedikit pun, penyambutan oleh para karyawannya merupakan suatu hal rutin yang terjadi, tetapi sedikit pun Ia tidak merespon sapaan tersebut dari seluruh pegawainya. Respon yang Ia lakukan hanya anggukan sedang tanpa berlebihan sedikit pun. Mungkin ala kadarnya saja. Ia memasuki lift sembari menekan tombol lantai teratas, di mana tempat kursi jabatannya berada. Tidak sampai 2 menit pintu lift kembali terbuka dan Ia pun keluar untuk menuju ruangannya, Ia sempat melirik sebuah ruangan mini yang berada tepat di ujung kanan sayap lantai ini. Ia tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya, itu adalah ruangan mini milik Clara dulunya. Tetapi sekarang, bayi mungil lucu itu sudah tumbuh menjadi anak perempuan cantik yang mempunyai cita-cita tinggi, ingin menjadi seorang model. Ia kembali melangkahkan kakinya meraih knop pintu lantas memasuki ruang kerjanya yang sungguh mewah. Tetapi, betapa terkejutnya pria itu saat mendapati sosok anak perempuan kecil berumur 6 tahun kini tengah duduk pada kursi jabatannya sambil menekuni sesuatu. Ada sebuah pensil di tangan kirinya dan sebuah Drawing book berukuran sedang bertengger di atas meja kerja pria itu. "Aya! Sejak kapan kau di situ?" Perempuan kecil yang tadinya sibuk menggambar di sana, merasa terusik dan menekuk wajahnya sebal pada pria yang mengganggu konsentrasinya, Ia menatap marah pada pria itu. 4

"Dad tidak lihat? Aya sedang sibuk menggambar." Heh? Apa yang perempuan kecil itu katakan? Kenapa nada dan kalimat yang terucap dari bibir mungilnya justru sangat sama persis dengan apa yang biasanya Ia katakan kepada karyawannya. Pria itu mengangkat sebelah alisnya lantas menggelengkan kepala, tidak habis pikir akan kelakuan putri kecilnya itu yang sungguh cerdas kelewat batas. "Aya, kemari " Perintah pria itu, seolah-olah memerintah karyawannya seperti biasa, padahal yang saat ini Ia perintah hanyalah putri kecilnya yang polos dan tidak mengerti apapun. Aya justru bersikap acuh tak acuh, seolah-olah tidak mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh ayahnya. Ah ya! Pria itu hampir lupa, bukankah putri kecilnya yang nakal ini tidak menyukai nada-nada terkesan kasar seperti tadi. Ia selalu menyukai nada yang lembut seperti yang dilakukan ibunya, dan kemanjaan yang sangat luar biasa harus dilakukan. Aya tidak menyukai hal-hal kasar dan mengerikan. Anak kecil ini sudah bisa saja mencari tipe yang baik! Ya Tuhan.. Argario Tersaa. itulah pria tampan ini, pria tampan yang sekarang tengah dibuat kesal oleh putrinya sendiri. Bagaimana bisa, putrinya itu justru berada di ruang kerja kantornya tanpa sepengetahuan dirinya. Ia melangkah mendekati putrinya, kemudian sedikit membungkukkan badan untuk menyamakan posisinya dengan Aya yang duduk di kursi, Ia memutar kursi itu ke arahnya agar Aya kini menghadap sepenuhnya. "Ayo jawab. Bagaimana bisa kau ke sini?" Kedua bola mata itu, kedua bola mata yang sama persis seperti istrinya. Kedua bola mata bulat dan hitam pekat penuh misteri yang susah ditebak di dalam sana. Ya Tuhan, Rio justru merindukan sosok istrinya saat ini. Padahal baru beberapa jam Ia meninggalkan rumah. 5

"Aya bosan di rumah lalu memanggil taksi untuk ke kantor Dad." Rio tercengang dan sekaligus campur panik saat mengetahui putri satu-satunya itu ke sini menggunakan taksi tanpa ada yang tahu? Oh Astaga! Rio merasa de javu saat ini, beberapa tahun silam Ia juga dilanda kepanikan saat Clara waktu lalu hilang tiba-tiba dari pengawasannya dan justru mendapati bayi itu merangkak cukup jauh dan kemudian menemukan Clara berada di gendongan seorang perempuan sederhana, dan kemudian saat ini perempuan itu telah menjadi istrinya sendiri. "Kau dengarkan Dad sekarang. Jangan melakukan hal ini lagi, kau tidak akan tahu bagaimana khawatirnya Dad dan Ibu mu, jika kami kehilanganmu." Rio menarik nafas panjang lalu menghelanya. "Hal yang kau lakukan ini bukanlah hal untuk bermain-main Aya. Kau tidak tahu bagaimana khawatirnya Mom di rumah, sekarang Dad akan menelpon Mom untuk memberitahu kalau kau berada di sini." "Dad " "Tidak ada rengekan!" "Dad " "Duduk dan diam di situ, Mom pasti sangat mengkhawatirkan mu saat ini." Rio mulai berdiri dengan posisi semula lalu meraih benda komunikasi di balik saku dalam jasnya. "Aya merindukan Dad! Kenapa Dad tidak mengerti." Kalimat tadi membuat Rio tersadar dari emosinya yang mulai menjalar, Rio terdiam menatap Aya yang menunduk. Aya merindukannya? "Dad selalu tidak ada waktu untuk Aya, Dad selalu pulang malam dan Aya sudah tidur. Saat Aya bangun pagi, Mom justru bilang Dad sudah pergi. Saat ini Aya marah pada Dad, kenapa Dad tidak mengerti itu?!" Aya bersuara lebih nyaring sehingga membuat Rio meneguk ludahnya susah payah, 6

ternyata ini alasan putrinya itu? Kenapa Ia justru tidak memperhatikan Aya? Sedangkan kala dulu saat Clara diasuh olehnya sangat diperhatikan sekali oleh Rio. Ia merasa rongga dadanya serasa ditusuk jarum kecil beberapa buah, menimbulkan lubang kecil yang berefek luka di sana. Ia melihat tubuh mungil putrinya nampak bergetar dengan wajah tertunduk, anaknya terisak kecil. Melihat itu, membuat Rio sungguh sangat dirundung rasa bersalah saat ini. Ia sudah tidak adil dengan putrinya sendiri, Rio kembali menyamakan posisinya pada Aya. Ia meraih dagu mungil anaknya itu dengan lembut, mencondongkan wajahnya lantas mengecup air mata Aya yang tadi terus mengalir membasahi kedua pipinya. Hal ini adalah hal ampuh yang dilakukan Rio untuk menenangkan istrinya jika tengah bersedih, dan ternyata mampu membuat si mungil cantik di hadapannya ini juga terdiam seketika. Rio menggenggam wajah putrinya dengan sayang. Kedua jempolnya sibuk menghapus air mata Aya yang sejak tadi mengalir, Ia tersenyum manis. "Maafkan Daddy." Menatap kedua bola mata Aya dengan sayang. "Maaf Daddy tidak mempunyai banyak waktu untukmu. Maaf jika Dad tidak mengertimu dan membuatmu kesal saat ini, maafkan Dad telah membuatmu menangis. Dad janji akan membayar seluruh kesalahan Dad padamu, apapun yang kau inginkan Dad pasti akan menurutinya, tapi satu hal yang Dad mau untuk kau lakukan. Jangan menangis seperti ini dan berani memanggil taksi lagi untuk pergi ke kantor Dad seperti yang kau lakukan sekarang. Kau mau memaafkan dan berjanji untuk Dad?" Aya hanya menatap kedua bola mata ayahnya itu untuk mencari kebenaran. 7

Rio yang menyadari hal itu cukup tertawa kecil di hatinya, bagaimana bisa anak sepolos dan sekecil Aya bisa mencari kebenaran melalui mata seperti ini, seluruh yang dilakukan oleh Aya sama persis seperti yang dilakukan oleh istrinya. Sanga persis dan sama! Perempuan kecil itu mengangguk kecil, Rio tersenyum lantas memeluk anaknya itu dengan sayang, kecupan-kecupan kecil entah sudah berapa kali kini Ia hadiahkan pada Aya, sebagai suatu ungkapan rasa sayangnya pada putri satu-satunya itu. Ia tidak menyangka jika saat ini, putri kecilnya sudah sebesar ini akan memasuki usia 7 tahun beberapa bulan lagi. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata kini menatap takjub sejak beberapa menit lalu, Ia tersenyum manis di ambang pintu sana. Diantara Rio maupun Aya belum menyadari akan sosok di ambang pintu tersebut, sosok itu bersedekap lantas menggelengkan kepala saat melihat anak dan suaminya sedang bercanda sekarang. Alyssa Gissel Lavendo. Perempuan itulah yang sejak tadi berada di ambang pintu. Ia terus memperhatikan putrinya yang menahan geli karena gelitikan-gelitikan kecil yang dihadiahkan oleh ayahnya sendiri. Ia mengetahui putrinya kabur dari rumah karena salah satu karyawan Rio menghubunginya dan mengatakan bahwa Aya berada di kantor. Betapa terkejutnya Ify saat mengetahui hal itu, dan Ia pun begitu panik menyusul ke sini. "Apakah sejak tadi kalian berdua tidak menyadari kehadiranku atau bahkan berpura-pura tidak melihatku?" Ify membuka suara dengan nada yang dibuat-buat kesal, sontak membuat gurauan dan tawa yang terjadi pada ayah dan anak itu menghentikan kegiatannya. Rio mengkerutkan kening, bukankah tadi Ia tidak memberitahu istrinya itu? Tapi, kenapa justru berada di sini sekarang? Pasti salah satu karyawannya 8

menelpon Ify dan memberitahukan hal ini. Ia berdiri lalu menggendong putrinya melangkah untuk mendekati Ify yang berada di ambang pintu. "Anakmu ini marah padaku karena tidak punya banyak waktu untuknya, lalu dia ke sini untuk memarahiku." Adu Rio membuat Aya tertunduk takut untuk menatap ibunya. Ify mengangkat kedua alisnya secara bersamaan. "Benar yang dikatakan Dad mu, sayang?" Tanya Ify masih memasang nada kesal. "Maafkan Aya Mom. Tetapi, Aya sudah berjanji pada Dad untuk tidak melakukan ini lagi. Aya janji." "Bisakah janjimu, Mom percaya? Apa hukumannya jika kau melanggar janjimu?" Aya hanya menatap kedua orang tuanya secara bergantian. Lalu mengdengus kecil. "Terserah apa yang akan Mom dan Dad lakukan nanti." Mendengar ucapan sebal dari mulut anaknya itu, Rio dan Ify terkekeh geli. Ify meraih puncak kepala Aya lalu mengusapnya lembut. "Jangan lakukan ini lagi. Kau tahu apa yang kau lakukan dengan cara kabur dari rumah, tanpa sepengetahuan Mom sama saja ingin membuat Mom sakit nantinya, kau mau Mom sakit?" Nampak Aya menggeleng cepat, Ify menatap anaknya penuh sayang. Wajah putrinya itu begitu cantik, perpaduan antara wajah Ify dan Rio di sana. Letak dan setiap garis wajah yang terlukis tegas pada wajah Aya sangat terlihat jelas bagaimana putri mereka itu di kemudian hari saat memasuki usia remaja. "Aku akan mengambil cuti. Mungkin, liburan di pantai akan sangat mengasyikan untuk keluarga kecilku ini, tentunya yang sangat khusus untuk perempuan kecilku yang pemarah." Ledek Rio pada Aya, membuat wajah berbinar dan berseri-seri kini terlihat jelas. 9

"Benarkah, Dad?" Tanya Aya masih tak percaya. "Tentu saja benar." Jawab Rio pasti, membuat Aya berteriak histeris pada gendongan ayahnya. Ify yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dan tersenyum bahagia. Aya meminta turun dari gendongan Rio, karena ingin memberitahu ini kepada kakak sepupunya. Ia ingin kakak sepupunya itu agar ikut, siapa lagi kalau bukan Clara. Rio memberikan ponselnya pada Aya, menyuruh putrinya itu untuk menelpon di luar saja, lagipula ada pelayannya yang Ify bawa saat ke sini menunggu di luar ruangan Rio. Aya kemudian menghilang di balik pintu, kedua pasang mata dari ayah dan ibunya mengantarkan kepergian perempuan kecil menggemaskan itu yang sudah menghilang. Ify tersentak saat pinggulnya tiba-tiba saja ditarik oleh sepasang tangan kokoh milik Rio, menguncinya dan kini jarak diantara tubuh mereka benar-benar terhapus. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Ify kesal akan perlakuan Rio yang tiba-tiba. Menurut mu? Rio justru balik bertanya dengan jahil. Jangan bertingkah ditempat kerja mu. Ucap Ify kesal. 10