BAB V KESIMPULAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.

BAB V PENUTUP. Bagian ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan, keterbatasan, implikasi dan saran-saran. Kesimpulan menjelaskan bagaimana

KARAKTERISTIK RESPONDEN. Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3 Lainnya. Jabatan di KAP : Senior Auditor Manajer Supervisor Partner.

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment.

2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja auditor di BPKP dan BPK-RI perwakilan wilayah Sumatera

BAB V PENUTUP. terhadap Kualitas Audit, maka penulis dalam bab ini akan memberikan saran. Adapun kesimpulan yang dapat penulisan berikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan suatu alat. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi perusahaan dengan para pemangku kepentingan yang berisi informasi hasil

BAB V PENUTUP. 1. Variabel sanksi pajak memperlihatkan pengaruh yang positif dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penelitian ini mengajukan 5 (lima) hipotesis, yaitu : pemeriksaan kinerja. pemeriksaan kinerja

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan

menjalankan proses audit yaitu yang melakukan pengujian terhadap yang telah disusun, dari keseluruhan anggota populasi tersebut dipersempit

Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DIMAS GUNTUR PRASETYO B

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

DAFTAR ISI... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor

ABSTRAK. : kompetensi, independensi, etik, kualitas audit

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana telah diungkapkan pada BAB I bahwa penelitian ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi

V. SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. c. Independensi auditor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki laporan keuangan yang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Ikatan Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di

BAB I PENDAHULUAN. memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. berarti adanya kebebasan perdagangan dan persaingan dagang di antara negaranegara

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi akan perwujudan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor.

Abstrak. Kata Kunci: independensi, skeptisisme, gender, materialitas, opini.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang Faktor-Faktor yang

ABSTRAK. professional mempunyai hasil Chi-kuadrat hitung = dan Chi-kuadrat tabel = jadi H

BAB I PENDAHULUAN. diasumsikan bahwa seseorang yang profesional memiliki kepintaran, profesionalismenya dalam melaksanakan tugasnya.

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yth. Bapak/Ibu Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tempat

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membahas permasalahan yang diteliti, teori-teori tersebut antara lain teori

BAB I PENDAHULUAN. secara berlapis-lapis, seperti BPK, BPKP, Inspektorat Jenderal, Inspektorat

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. i. KATA PENGANTAR.. ii. DAFTAR TABEL.. x DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.. xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian..

BAB IV ANALISIS DATA

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk

BAB 5 PENUTUP. gender, kompleksitas tugas, dan tiga dimensi dari orientasi tujuan. Hasil penelitian

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 59

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi

KUESIONER PENGARUH PERSEPSI ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN TERHADAP PERILAKU ETIS AKUNTAN

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menghendaki adanya. mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam

ABSTRAK. Key words : Pengauditan, Standar Pengendalian Mutu. Universitas Kristen Maranatha

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK BAGI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Survei di UNS, UMS, dan STIE SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan merupakan suatu informasi akuntansi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. diketahui karena banyaknya pemberitaan-pemberitaan di media masa mengenai

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Perkembangan bisnis dan ekonomi Indonesia diera globalisasi saat ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 19,9% dan tingkat regresi Y = 2, ,409X 1 terhadap Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap

INTISARI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa mengenai

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN LEMBARAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. MOTTO... iv. ABSTRACT...

Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal JURNAL AKUNTANSI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap opini Badan. Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B

BAB I PENDAHULUAN. dokumen-dokumen akurat (Turban et al., 2005). Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN

Transkripsi:

158 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh faktor-faktor personal auditor internal pemerintah yang terdiri dari kompetensi auditor, independensi auditor, akuntabilitas auditor, pengalaman audit, pemahaman etika, dan perbedaan gender terhadap kualitas audit. Selain menguji pengaruh faktor-faktor personal auditor internal pemerintah terhadap kualitas audit internal, penelitian ini juga menguji apakah terdapat pengaruh antar faktor-faktor personal auditor internal pemerintah tersebut. Pengaruh yang diteliti yaitu apakah pemahaman etika auditor internal pemerintah berpengaruh positif terhadap independensinya dan apakah pengalaman kerja dan gender berpengaruh positif terhadap kompetensi dan pemahaman etika auditor internal pemerintah. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor internal pemerintah yang bekerja pada kantor Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) di Indonesia sejumlah 21 kantor. Metode sampling yang digunakan adalah metode non probabilitas, yaitu sampling bertujuan atau purposive sampling. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa persepsi auditor internal pemerintah yang dikumpulkan dengan metode survei melalui kuesioner. Sebanyak 329 kuesioner disebarkan kepada auditor internal pemerintah. Dari jumlah kuesioner yang disebarkan tersebut, berhasil dikumpulkan kembali sebanyak 279 eksemplar, sehingga diperoleh prosentase response rate adalah 84,8%. Data yang berasal dari kuesioner yang telah diisi oleh responden, kemudian diolah dengan menggunakan prosedur Structural Equation Modeling (SEM) sebagai pengujian utama. Sebagai perbandingan, data diolah dengan menggunakan prosedur Ordinary Least Square (OLS) dengan menggunakan regresi berganda biasa. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh faktor-faktor personal auditor internal pemerintah terhadap kualitas audit apabila digunakan metode dan prosedur analisis data yang berbeda. Perangkat lunak yang

159 digunakan untuk mengolah kedua prosedur tersebut adalah LISREL versi 8.72 dan SPSS versi 17.0. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian data yang telah dilakukan dengan menggunakan dua prosedur, yaitu SEM dan regresi berganda, diperoleh hasil penelitian yang sama. Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel gender terhadap pemahaman etika auditor pemerintah adalah tidak signifikan pada tingkat kepercayaan sebesar 5%, sehingga H 1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa auditor internal pemerintah wanita mempunyai pemahaman etika yang lebih tinggi daripada auditor internal pemerintah pria tidak dapat didukung. Perbedaan gender auditor pemerintah tidak terbukti berpengaruh terhadap pemahaman etika auditor pemerintah yang akan mempengaruhi atau membuat kualitas audit meningkat. 2. Pengaruh variabel gender terhadap kompetensi auditor pemerintah adalah tidak signifikan pada tingkat kepercayaan sebesar 5%, sehingga H 2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa auditor internal pemerintah wanita mempunyai kompetensi yang lebih tinggi daripada auditor internal pemerintah pria tidak dapat didukung. Perbedaan gender auditor pemerintah tidak terbukti berpengaruh terhadap kompetensi auditor pemerintah yang akan mempengaruhi atau membuat kualitas audit meningkat. 3. Pengaruh variabel pengalaman audit terhadap kompetensi auditor pemerintah adalah signifikan pada tingkat kepercayaan sebesar 5%, sehingga H 3 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa pengalaman audit akan berpengaruh positif terhadap kompetensi auditor pemerintah dapat didukung. Pengalaman auditor pemerintah terbukti berpengaruh positif terhadap kompetensi auditor pemerintah. Hal ini karena lama pengalaman seorang auditor melakukan audit merupakan salah satu komponen pembentuk keahlian atau kompetensi seorang auditor. 4. Pengaruh pengalaman audit terhadap pemahaman etika.auditor adalah tidak signifikan pada tingkat kepercayaan sebesar 5%, sehingga H 4 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa pengalaman auditor pemerintah memiliki pengaruh

160 positif terhadap pemahaman etika auditor pemerintah tidak dapat didukung. Pengalaman auditor pemerintah tidak terbukti berpengaruh terhadap pemahaman etika auditor pemerintah. 5. Pengaruh variabel pemahaman etika auditor terhadap independensi auditor adalah signifikan pada tingkat kepercayaan sebesar 5%, sehingga H 5 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa pemahaman etika auditor pemerintah berpengaruh positif signifikan terhadap independensi auditor dapat didukung atau diterima. Pemahaman etika auditor pemerintah terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap independensi auditor pemerintah. 6. Pengaruh variabel independensi auditor terhadap kualitas audit tidak signifikan pada tingkat kepercayaan sebesar 5%, sehingga H 6 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa independensi auditor pemerintah akan berpengaruh positif terhadap kualitas audit tidak dapat didukung. Independensi auditor pemerintah tidak terbukti akan meningkatkan probabilitas seorang auditor pemerintah dalam melaporkan adanya suatu pelanggaran yang ditemukan dalam sistem akuntansi klien dan membuat kualitas audit meningkat. 7. Pengaruh variabel pemahaman etika auditor pemerintah terhadap kualitas audit adalah signifikan pada tingkat kepercayaan sebesar 5%, sehingga H 7 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa pemahaman etika auditor pemerintah berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit dapat didukung atau diterima. Pemahaman etika auditor pemerintah terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit, sehingga auditor pemerintah senantiasa memiliki pemahaman tentang pentingnya etika agar dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat. 8. Pengaruh variabel kompetensi auditor pemerintah terhadap kualitas audit adalah tidak signifikan pada tingkat kepercayaan sebesar 5%, sehingga H 8 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa kompetensi auditor pemerintah akan berpengaruh positif terhadap kualitas audit tidak dapat didukung. Kompetensi auditor pemerintah tidak terbukti mampu meningkatkan probabilitas seorang

161 auditor dalam menemukan adanya suatu pelanggaran yang ditemukan dalam sistem akuntansi klien dan membuat kualitas audit meningkat. 9. Pengaruh variabel pengalaman audit terhadap kualitas audit adalah tidak signifikan pada tingkat kepercayaan sebesar 5%, sehingga H 9 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa pengalaman auditor pemerintah memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit tidak dapat didukung. Pengalaman auditor pemerintah tidak terbukti berpengaruh dalam meningkatkan kualitas audit. 10. Pengaruh variabel akuntabilitas auditor pemerintah terhadap kualitas audit adalah signifikan pada tingkat kepercayaan sebesar 5%, sehingga H 10 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa akuntabilitas auditor akan berpengaruh positif terhadap kualitas audit dapat didukung. Akuntabilitas auditor pemerintah terbukti berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Adanya proses reviu dan supervisi dalam pelaksanaan audit membuat akuntabilitas dalam diri seorang auditor meningkat yang selanjutnya akan berpengaruh positif terhadap kualitas audit. 5.2 Keterbatasan Penelitian ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat keterbatasanketerbatasan, yang antara lain adalah: 1. Auditor pemerintah yang menjadi sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada auditor pemerintah yang bertugas pada LPND saja, sehingga hasil dan kesimpulan penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk seluruh auditor internal pemerintah di Indonesia. 2. Faktor-faktor personal individu auditor internal pemerintah yang diuji dalam penelitian ini hanya terdiri dari kompetensi auditor, independensi auditor, akuntabilitas auditor, pengalaman audit, pemahaman etika, dan perbedaan gender. 3. Data dalam penelitian ini sebagian besar dihasilkan dari instrumen yang mendasarkan pada persepsi responden sebagai jawaban, sehingga akan menimbulkan masalah apabila responden tidak jujur, sehingga jawaban berbeda dengan kenyataan yang sesungguhnya.

162 4. Validitas dan reliabilitas instrumen kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini belum menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya variabel teramati atau indikator yang harus dieliminasi dari model penelitian karena memberikan nilai validitas dan reliabilitas data yang rendah, yaitu yang digunakan untuk mengukur konstruk kualitas audit dan independensi auditor. 5. Variabel pengalaman audit dalam penelitian ini hanya diukur berdasarkan lamanya auditor bekerja saja, sehingga kurang memberikan hasil yang akurat. 6. Variabel gender dalam penelitian ini hanya dibedakan berdasarkan jenis kelamin saja, sehingga kurang memberikan hasil yang akurat. 5.3 Saran Berdasarkan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini seperti diuraikan di atas, diajukan saran-saran untuk perbaikan pada penelitian selanjutnya, sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya hendaknya memperluas obyek atau sampel penelitian pada auditor pemerintah yang bertugas pada Inspektorat Jenderal Departemen ataupun Badan Pengawas Daerah (Bawasda), sehingga diperoleh kesimpulan penelitian yang lebih dapat digeneralisir untuk auditor pemerintah di Indonesia. 2. Penelitian selanjutnya perlu menindaklanjuti dan memperluas variabel-variabel dalam penelitian ini. Variabel faktor-faktor personal auditor perlu diperluas dengan menambah variabel atau faktor lain yang relevan misalnya skeptisme auditor, obyektifitas, lokus kendali, kepuasan, motivasi, kinerja, dan lain-lain. 3. Untuk mengatasi kelemahan metode survei melalui kuesioner yang berdasarkan pada persepsi, penelitian selanjutnya hendaknya menerapkan juga teknik wawancara agar diperoleh jawaban yang lebih mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya. 4. Penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan instrumen yang lebih tepat untuk mengukur konstruk kualitas audit dan independensi auditor, sehingga diperoleh tingkat validitas dan reliabilitas data yang lebih baik.

163 5. Penelitian selanjutnya hendaknya selain mengukur pengalaman audit dari lamanya melakukan penugasan audit juga mengukur pengalaman audit yang diperoleh dari banyaknya tugas pemeriksaan atau audit yang pernah dilakukan dan dari banyaknya jenis kegiatan auditan, sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. 6. Penelitian selanjutnya hendaknya membedakan gender berdasarkan ukuran yang lain, misalnya berdasarkan konsep peran jenis antara laki-laki dan perempuan, tipe kepribadian, dan lain-lain, sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. 5.4 Implikasi Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan terdapat implikasi bagi organisasi profesi atau institusi dalam hal ini seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), khususnya Kompartemen Sektor Publik, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN). Bagi institusi tersebut di atas hendaknya memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kode etik dan standar profesi auditor internal, khususnya untuk meningkatkan profesionalisme auditor internal pemerintah. Hal ini berkaitan dengan kualitas audit yang akan dihasilkan oleh auditor, karena sangat penting untuk menjaga citra profesi auditor, mengingat pada saat ini profesi auditor terancam kehilangan reputasi dan kepercayaannya di mata masyarakat. Kualitas audit ini harus dijaga tak terkecuali oleh auditor internal pemerintah. Sementara itu bagi lembaga pemerintah di lingkungan Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) khususnya bagi auditor internal pemerintah, berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih memperhatikan faktor-faktor personal auditor yang akan meningkatkan kualitas audit internal. Faktor-faktor personal auditor yang terbukti dapat mempengaruhi kualitas audit adalah pemahaman etika dan akuntabilitas auditor, sehingga untuk meningkatkan kualitas audit, auditor internal pemerintah perlu meningkatkan pemahaman etika dan akuntabilitas. Di

164 samping itu, pemahaman etika terbukti dapat meningkatkan independensi auditor, sehingga auditor internal pemerintah perlu meningkatkan pemahaman etika agar dapat meningkatkan independensi dalam melakukan penugasan audit. Di samping pemahaman etika dan akuntabilitas, faktor-faktor personal auditor lain perlu perhatikan, dan implikasi bagi penelitian sejenis selanjutnya, hendaknya dapat memperluas variabel faktor-faktor personal auditor dalam penelitian ini.