ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI DESA SENGON, KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO

Bapak Ir. Mardwi Rahdriawan, MT (Pembimbing) Bapak Maryono, ST, MT (Penguji)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT LHOKSEUMAWE DALAM PENYUSUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA LHOKSEUMAWE

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG STUDI KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN PRIMER GEDEBAGE *)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

: [i] adanya inginan untuk meningkatkan kondisi air minum

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO TESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso

BAB III METODE PENELITIAN

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

BAB I P E N D A H U L U A N

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

WONOSOBO G R E E N C I T Y INTEGRASI RAD-AMPL KEDALAM APBD DI WONOSOBO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III DESAIN RISET III.1. Pengumpulan data

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Januari Februari efektif terhadap kelengkapan pengisian Persetujuan Tindakan

HUBUNGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI GURU DAN SARANA

Pengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DESA TERHADAP PEMBANGUNAN YANG DIBIAYAI OLEH KEUANGAN DANA DESA DI KECAMATAN SEI DADAP KABUPATEN ASAHAN

DAFTAR TABEL. 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia

STATISTIKA BISNIS PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan melalui air dan lingkungan. Saat ini masih banyak warga di seluruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati (Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya)

PENDAHULUAN Latar Belakang

STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN

SKRIPSI ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN SANITASI AIR BERSIH MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WHO-UNICEF dalam joint monitoring 2004, perihal kinerja sektor Air Minum dan Sanitasi.

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN DI RUMAH SAKIT UMUM DENISA GRESIK

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN...

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara

III. METODE PENELITIAN

VI. METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

EVALUASI PEMANFAATAN AIR BERSIH PROGRAM PAMSIMAS DI KECAMATAN TEMBALANG

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: KABUPATEN KENDAL DAN KOTA PEKALONGAN)

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... vii. Daftar Bagan... x. Daftar Tabel... xi. Daftar Lampiran... xiii

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

BAB III. METODOLOGI. diperoleh kesimpulan untuk mencapai tujuan dari suatu penelitian. Metodologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR DIAGRAM... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

Transkripsi:

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI DESA SENGON, KLATEN Rudy Cahyadi 1) dan Bambang Syairudin 2) Manajemen Proyek, Magister Manajemen Teknologi, ITS Surabaya Jl. Cokroaminoto 12 A, Surabaya, 60264, Indonesia e-mail: rudycahyadi1983@gmail.com 1) ABSTRAK Program Pengadaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan salah satu program pemerintah untuk mendukung pencapaian target Millenium Development Goals di sektor air minum dan sanitasi yang telah berjalan mulai tahun 2008 dan telah menghasilkan sebanyak 6.836 sarana air minum. Namun sarana dan prasarana yang berfungsi dengan baik hanya 73% masih dibawah target yang diharapkan yaitu sebesar 90%. Hal ini memperlihatkan masih rendahnya partisipasi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk dan tingkat pertisipasi masyarakat, serta faktor faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program PAMSIMAS di desa Sengon, kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dengan distribusi frekuensi, alat analisis skala Likert digunakan untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dengan multivariat tabulasi silang (crosstab) serta menggunakan teknik purposive sampling dalam penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi masyarakat yang dominan dalam bentuk tenaga, dan tingkat partispasi masyarakat dapat dikatakan rendah. Faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dari yang tertinggi adalah pengetahuan, penghasilan, pekerjaan, usia, pendidikan, jenis kelamin, dan agama. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat secara berurutan dari yang tertinggi adalah pemerintah daerah, pengurus desa, konsultan/fasilitator dan tokoh masyarakat. Kata kunci: Manajemen Proyek, Partisipasi Masyarakat, PAMSIMAS, Tabulasi Silang. PENDAHULUAN Millennium Development Goals (MDGs) merupakan Deklarasi hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000. Targetnya adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun 2015. Pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara dari 189 negara anggota PBB yang turut menandatangani kesepakatan, mempunyai komitmen sangat kuat untuk mencapai MDGs. Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan salah satu program nasional yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target MDGs di sektor air minum dan sanitasi, yaitu menurunkan separuh dari proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar. Program PAMSIMAS secara nasional telah dilaksanakan pada 12.161 desa, mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 telah menghasilkan sebanyak 6.836 sarana air minum dan sanitasi yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Dari jumlah sarana yang telah berhasil dibangun B-7-1

tersebut, hanya sebanyak 73% yang berfungsi baik. Jumlah tersebut masih dibawah target yang diharapkan yaitu sebesar 90%. Hal ini memperlihatkan hasil yang belum optimal, terutama dalam hal pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana yang sudah terbangun. Masyarakat masih beranggapan bahwa yang bertugas melakukan pengawasan dan pemeliharaan adalah pihak pemerintah atau lembaga yang dibentuk, sehingga ada kecenderungan masyarakat untuk tidak melakukan pengawasan dan pemeliharaan. Akibatnya sarana yang telah dibangun menjadi mubazir, karena tidak dikelola dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan hanya menjadi sarana monumental saja. Pemerintah Kabupaten Klaten sebagai salah satu penerima program PAMSIMAS sangat apresiatif dalam mendukung program pemerintah pusat tersebut dengan menyediakan dana sharing dalam APBD sejak tahun 2008. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan program PAMSIMAS II sebagai kelanjutan dari program PAMSIMAS di Kabupaten Klaten dengan 8 (delapan) desa yang memperoleh program tersebut. Desa Sengon, Kecamatan Prambanan merupakan salah satu desa penerima program PAMSIMAS pada tahun 2014. Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk dan tingkat, serta faktor-faktor apakah yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam pelaksanaan program PAMSIMAS? Dalam hubungannya dengan pembangunan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendefinisikan partisipasi sebagai keterlibatan aktif dan bermakna dari massa penduduk pada tingkatan yang berbeda, yaitu : (a) dalam proses pembentukan keputusan untuk menentukan tujuan dan pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan tersebut, (b) dalam pelaksanaan program-program dan proyek-proyek dilakukan secara sukarela dan (c) dalam pemanfaatan hasil-hasil dari suatu program atau proyek (Slamet, 1993). Menurut Keith Davis (dalam Surotinojo, 2009) dikemukakan bahwa bentuk -bentuk partisipasi adalah berupa : (a) pikiran, (b) tenaga, (c) keahlian, (d) barang dan (e) uang. Sedangkan Dussedorp (dalam Slamet, 1993) mengemukakan bahwa bentuk partisipasi didasarkan pada sembilan hal, yaitu : derajat kesukarelaan, cara keterlibatan, keterlibatan dalam proses pembangunan, tingkatan organisasi, intensitas frekuensi kegiatan, lingkup kegiatan, efektifitas, pihak yang terlibat dan gaya partisipasi. Untuk mengukur skala partisipasi masyarakat dapat diketahui dari kriteria penilaian tingkat partisipasi untuk setiap individu yang diberikan oleh Chapin (dalam Slamet, 1993). Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal (S lamet, 1993). Faktor-faktor internal adalah berasal dari dalam kelompok masyarakat sendiri, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat penghasilan, pengetahuan. Sedangkan faktor-faktor eksternal yaitu semua pihak yang berkepentingan dan mempunyai pengaruh terhadap program ini (Sunarti, 2003). Berdasarkan atas perumusan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bentuk dan tingkat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam pelaksanaan program PAMSIMAS. Adapun beberapa batasan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah (a) Penelitian ini hanya melihat bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dan (b) Penelitian ini dibatasi pada wilayah administrasi Desa Sengon, Klaten. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap kondisi yang terjadi berdasarkan data dan informasi yang didapatkan dalam penelitian. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, karena data yang diperoleh banyak berupa angka, mulai dari B-7-2

pengumpulan data, penafsiran data, serta menampilkan hasilnya. Selain itu juga akan digunakan table, grafik dan diagram. Kerangka pemikiran juga bersifat deduktif, karena variabel yang akan diteliti semua sudah didapatkan dari kajian teoritis. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 1.297 KK di desa Sengon,Klaten. Sedangkan untuk menentukan besarnya ukuran sampel, digunakan ukuran sampel rumus Slovin, sehingga minimum jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 306 KK di desa Sengon, Klaten. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam program PAMSIMAS digunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan distribusi frekuensi, (2) Untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat digunakan metode kuantitatif dengan menggunakan skala Likert. Pengukuran skala likert menggunakan pilihan kriteria nilai 1 sampai dengan nilai 5 dalam pemberian jawaban kuesioner, dan (3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, digunakan analisis deskriptif kuantitatif distribusi frekuensi dan analisis multifariat tabulasi silang (crosstab) dengan Chi-Square Test. HASIL DAN PEMBAHASAN Bentuk Partisipasi Berdasarkan data kuesioner yang diperoleh, maka dapat dijelaskan tentang bentukbentuk partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam program PAMSIMAS. Gambar 1 Pie Chart Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Perencanaan Berdasarkan Gambar 1 jawaban dari responden sebesar 39% yang memberikan sumbangan partisipasi dalam bentuk tenaga, 25% dalam bentuk material, 19% dalam bentuk uang dan 17% dalam bentuk keahlian. Sedangkan sumbangan pemikiran dalam bentuk saran sebesar 71%, dalam bentuk usulan 22% dan dalam bentuk kritik 7%. Gambar 2 Pie Chart Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pelaksanaan B-7-3

Berdasarkan Gambar 2 jawaban dari responden sebanyak 37% yang memberikan sumbangan partisipasi dalam bentuk tenaga, 24% dalam bentuk material, 21% dalam bentuk uang dan 18% dalam bentuk keahlian. Sedangkan sumbangan pemikiran dalam bentuk saran sebesar 78%, dalam bentuk usulan 20% dan dalam bentuk kritik 2%. Gambar 3 Pie Chart Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pemanfaatan Berdasarkan Gambar 3 jawaban dari responden sebanyak 51% yang memberikan sumbangan partisipasi dalam bentuk uang, 22% dalam bentuk tenaga, 14% dalam bentuk keahlian dan 13% dalam bentuk uang. Sedangkan sumbangan pemikiran dalam bentuk saran sebesar 76%, dalam bentuk usulan 21% dan dalam bentuk kritik 3%. Tingkat Partisipasi Berdasarkan data kuesioner yang diperoleh, maka dapat dijelaskan tentang bentukbentuk partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam program PAMSIMAS pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Perhitungan Skor Tingkat Partisipasi Masyarakat No Kategori Skala Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan Frekuensi Skor Frekuensi Skor Frekuensi Skor 1 Kehadiran Dalam Pertemuan 688 657 648 a Selalu hadir 5 15 75 6 30 8 40 b Sering hadir 4 18 72 22 88 20 80 c Cukup sering hadir 3 95 285 94 282 84 252 d Jarang hadir 2 76 152 71 142 80 160 e Tidak pernah hadir 1 104 104 115 115 116 116 2 Keaktifan Berdiskusi 612 612 598 B-7-4

No Kategori Skala Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan Frekuensi Skor Frekuensi Skor Frekuensi Skor a Selalu aktif 5 8 40 8 40 5 25 b Sering aktif 4 13 52 14 56 17 68 c Cukup sering aktif 3 86 258 88 264 83 249 d Jarang aktif 2 61 122 54 108 53 106 e Tidak pernah aktif 1 140 140 144 144 150 150 3 Keaktifan Dalam Kegiatan 633 669 643 a Selalu ikut 5 5 25 9 45 6 30 b Sering ikut 4 19 76 26 104 26 104 c Cukup sering ikut 3 86 258 88 264 81 243 d Jarang ikut 2 76 152 71 142 71 142 e Tidak pernah ikut 1 122 122 114 114 124 124 4 Ikut Kerja Bakti 882 854 a Selalu ikut 5 58 290 50 250 b Sering ikut 4 55 220 58 232 c Cukup sering ikut 3 76 228 72 216 d Jarang ikut 2 25 50 28 56 e Tidak pernah ikut 1 94 94 100 100 5 Sumbangan Dalam Program 100 100 100 a 4 bentuk 5 0 0 0 0.00 0 0.00 b 3 bentuk 4 29 9.42 31 10.06 21 6.82 c 2 bentuk 3 87 28.25 91 29.55 90 29.22 d 1 bentuk 2 104 33.77 113 36.69 155 50.32 e Tidak ada 1 88 28.57 73 23.70 42 13.64 6 Sumbangan Pikiran 566 561 539 a Usulan 4 26 104 23 92 22 88 b Saran 3 86 258 91 273 81 243 c Kritik 2 8 16 2 4 3 6 d Tidak ada 1 188 188 192 192 202 202 SKOR TOTAL 2599 3481 3382 Pada tahap perencanaan digunakan 4 variabel dengan 5 indikator dan 1 variabel dengan 4 indikator dengan skala masing-masing antara 1 sampai dengan 5, maka dengan jumlah sampel sebanyak 308 responden, dapat diketahui bahwa skor minimum untuk tingkat partisipasi masyarakat secara keseluruhan pada tahap perencanaan (308x5x1) adalah 1540 dan skor maksimum ((308x5x5)+(308x1x 4) adalah 7392, maka intervalnya adalah ((7392-1540)/5) adalah 1170,4. Sehingga dapat diketahui tingkatan partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut : Sangat tinggi, bila memiliki skor : 6221,6 7700 Tinggi, bila memiliki skor : 5051,2 6221,5 Cukup tinggi, bila memiliki skor : 3880,8 5051,1 Rendah, bila memiliki skor : 2710,4 3880,7 Sangat rendah, bila memiliki skor : 1540 2710,3 B-7-5

Dalam Tabel 1 Perhitungan Skor Tingkat Partisipasi Masyarakat telah diketahui total skor yang diperoleh adalah sebesar 2599, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan termasuk Sangat Rendah karena berada pada tingkat interval 2772 4003 Pada tahap pelaksanaan dan operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan digunakan 5 variabel dengan 5 indikator dan 1 variabel dengan 4 indikator. Dengan skala masing-masing antara 1 sampai dengan 5, maka dengan jumlah sampel sebanyak 308 responden, dapat diketahui bahwa skor minimum untuk tingkat partisipasi masyarakat secara keseluruhan pada tahap pelaksanaan (308x6x1) adalah 1848 dan skor maksimum ((308x5x5)+(308x1x4)) adalah 8932, maka intervalnya adalah ((8932-1848)/5) adalah 1616,8. Sehingga dapat diketahui tingkatan partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut : Sangat tinggi, bila memiliki skor : 7515,2 8932 Tinggi, bila memiliki skor : 6098,4 7515,1 Cukup tinggi, bila memiliki skor : 4681,6 6098,3 Rendah, bila memiliki skor : 3264,8 4681,5 Sangat rendah, bila memiliki skor : 1848 3264,7 Total skor yang diperoleh pada tahap pelaksanaan adalah sebesar 3481, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat termasuk Rendah karena berada pada tingkat interval 3264,8 4681,5. Total skor yang diperoleh pada tahap pemanfaatan adalah sebesar 3382, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat termasuk Rendah karena berada pada tingkat interval 3264,8 4681,5. Tahapan Program PAMSIMAS Tingkatan Partisipasi Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan 1. Sangat Rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat Tinggi Gambar 4 Matriks Tingkatan Partisipasi Masyarakat Kemudian untuk mengetahui tingkatan partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten pada keseluruhan tahapan program PAMSIMAS dapat digambarkan dengan alat Matriks mulai dari tingkat terendah sampai dengan tingkat tertinggi yang digambarkan dengan sumbu tegak, sedangkan tahapan kegiatan mulai dari perencanaan sampai dengan operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan digambarkan dengan sumbu mendatar pada Gambar 4 di atas. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat yaitu faktor-faktor internal (usia, suku, agama, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang program PAMSIMAS) dan faktor-faktor eksternal (peran pemerintah daerah, peran pengurus desa, peran konsultan/fasilitator dan peran tokoh masyarakat) dengan bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan distribusi frekuensi dan tabulasi silang ( crosstab) dengan Chi-Square Test. Berikut adalah rumus dari Chi-Square (Trihendradi, 2009): B-7-6

dengan : = banyaknya kasus yang diamati dalam kategori ke-i = banyaknya kasus yang diharapkan dalam kategori ke-i k = banyaknya peristiwa atau kejadian = penjumlahan semua kategori (k) Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : : Tidak ada hubungan antara baris dan kolom : Ada hubungan antara baris dan kolom dengan kriteria uji : Jika > maka ditolak Jika < maka diterima Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam program PAMSIMAS. Tabel 2 Faktor-Faktor Internal yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Variabel Bentuk Berwujud Bentuk Tak Berwujud Kehadiran dalam Pertemuan Keaktifan Berdiskusi Kehadiran dalam Kerja Bakti Keaktifan Berorganisasi Umur? Agama? Jenis Kelamin? Pekerjaan??? Penghasilan???? Pendidikan? Pengetahuan?????? Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pemanfaatan secara berurutan dari yang paling dominan adalah pengetahuan, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, umur dan agama. Tabel 3 Faktor-Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Variabel Bentuk Berwujud Bentuk Tak Berwujud Kehadiran dalam Pertemuan Keaktifan Berdiskusi Kehadiran dalam Kerja Bakti Keaktifan Berorganisasi Peran Pemda Peran Pengurs Desa Peran Konsultan Peran Tokoh Masyarakat Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pemanfataan adalah peran pemerintah daerah, peran pengurus desa, peran konsultan dan peran tokoh masyarakat. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis terhadap bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam program PAMSIMAS di Desa B-7-7

Sengon, Klaten maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : (1) Partisipasi dalam bentuk tenaga, uang dan material diberikan masyarakat pada seluruh tahapan program PAMSIMAS, sedangkan partisipasi dalam bentuk pemikiran dominan diberikan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan. Partisipasi dalam bentuk tenaga dan material lebih banyak diberikan pada tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan, sedangkan partisipasi dalam bentuk uang lebih banyak diberikan pada tahap pelaksanaan dan tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan; (2) Pada tahap perencanaan tingkat partisipasi masyarakat tergolong sangat rendah. Kemudian pada tahap pelaksanaan tingkat partisipasi masyarakat tergolong rendah. Sedangkan pada tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan partisipasi masyarakat tergolong rendah. Sehingga tingkat partisipasi masyarakat Desa Sengon dalam program PAMSIMAS dapat dikatakan rendah; (3) Faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan sampai dengan tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan secara berurutan dari yang paling banyak mempengaruhi adalah pengetahuan tentang PAMSIMAS, tingkat penghasilan, jenis pekerjaan, usia, pendidikan, jenis kelamin, dan agama; dan (4) Faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan sampai dengan tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan secara berurutan dari yang tertinggi adalah peran pemerintah daerah, peran pengurus desa, peran konsultan/fasilitator dan peran tokoh masyarakat. Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan tersebut di atas, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : (1) Dukungan pemerintah daerah, pemerintah desa, dan konsultan/ fasilitator dalam penyampaian informasi tentang program yang akan dan sedang dilaksanakan hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana disertai dengan bantuan alat peraga yang menarik dan informatif. Sehingga mampu memberikan pengetahuan yang memadai untuk mendorong dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi lebih optimal dalam program pembangunan yang akan dan sedang dilaksanakan; (2) Dukungan pemerintah daerah dalam pembangunan sarana dan prasarana umum, khususnya sarana dan prasarana air minum dan sanitasi diharapkan dapat terus berjalan dan berkelanjutan sehingga terjamin terpeliharanya fungsi sarana prasarana yang sudah terbangun; (3) Peningkatan kapasitas fasilitator terutama fasilitator yang direkrut dari masyarakat yang mempunyai kompetensi dalam hal pemberdayaan dan teknis, harus terus dilakukan dan menjamin keberadaannya dalam hal jumlah dan waktu dalam pelaksanaan suatu program; dan (4) Model pembangunan dengan pendekatan partisipasi masyarakat, prinsip-prinsip serta pola penyelenggaraan yang dilaksanakan dalam program PAMSIMAS di Desa Sengon dapat diadopsi, direplikasi dan dikembangkan di program pembangunan yang berbeda dan di lokasi lain. DAFTAR PUSTAKA Arnstein, S. R. (1969). A Ladder of Citizen Participation. Journal of the American Institute of Planners Vol. 35, 216-224. Enyedi, G. (2004). Public Participation in Socially Sustainable Urban Development. Journal of UNESCO. Hamdi, N., & Goethe, R. (1997). Action Planning for Cities. A Guide To Community Practice. Chichester: John Wiley & Sons, Ltd. Listya, H. K., Wiguna, I. A., & Akbar, M. S. (2011). Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Tingkat Keberhasilan Proyek Pemberdayaan Masyarakat Di Kabupaten Banyuwangi. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV. Surabaya: Program Studi MMT-ITS. B-7-8

PAMSIMAS. (2013). Pedoman Umum Pengelolaan Program PAMSIMAS. Jakarta: PAMSIMAS. Slamet, Y. ( 1993). Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Surotinojo, I. (2009). Partisipasi Masyarakat dalam Program Sanitasi oleh Masyarakat (SANIMAS) Di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo, Gorontalo. tesis. Trihendradi. (2009). ANDI. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Penerbit Yulianti, Y. (2012). Analisis Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Solok. Tesis. B-7-9