HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagianpersyaratan guna mencapai derajat sarjana strata 1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

Mahaza, Awaluddin (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah tropis yang banyak berkembang nyamuk Aedes. kepadatan penduduk (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

ABSTRAK. Pembimbing II : Kartika Dewi, dr., M.Kes., Sp.Ak

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran

HUBUNGAN PERILAKU 3M DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK DI DUSUN TEGAL TANDAN, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

Keyword : PSN, Dengue hemorrhagic fever.

Fajarina Lathu INTISARI

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto L, dr., MH

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KELUARGA TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN PANCORAN MAS ABSTRAK

Keywords : Mosquito breeding eradication measures, presence of Aedes sp. larvae.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP DENGUE HEMORRHAGIC FEVER DI KELURAHAN KARANG MEKAR CIMAHI TENGAH

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS GOGAGOMAN KOTA KOTAMOBAGU.

HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

IQBAL OCTARI PURBA /IKM

Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan tindakan pencegahan penyakit demam berdarah dengue di Kelurahan Tuminting

Kata kunci: DBD, Menguras TPA, Menutup TPA, Mengubur barang bekas

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA ANTIGA, WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGGIS I

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever.

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak.penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

KUESIONER PENELITIAN

BAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI BAB I

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

: Suhu, Kelembaban, Perilaku Masyarakat dan Keberadaan jentik

PENDAHULUAN. Ratna Sari Dewi STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis:

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN TINDAKAN 3M PLUS TERHADAP KEJADIAN DBD

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KADER JUMANTIK DI PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN Ronald Imanuel Ottay

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

Dian Hidayatul C, Dian Nur Afifah, Arifal Aris

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan

HUBUNGAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DBD DENGAN KEBERADAAN LARVA Aedes aegypti DI WILAYAH ENDEMIS DBD KELURAHAN KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

HUBUNGAN PELAKSANAAN PSN 3M DENGAN DENSITAS LARVA Aedes aegypti DI WILAYAH ENDEMIS DBD MAKASSAR

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT Chikungunya DI KOTA PADANG. Mahaza, Awaluddin,Magzaiben Zainir (Poltekkes Kemenkes Padang )

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN ABIANBASE KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2012

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

Putri Pratiwi *), Suharyo, SKM, M.Kes**), Kriswiharsi Kun S, SKM, M.Kes**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

SUMMARY HASNI YUNUS

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut

FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD. Asep Irfan (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG DEMAM BERDARAH DAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI PUSKESMAS NGORESAN KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

PENGARUH KARAKTERISTIK TEMPAT PENAMPUNGAN AIR BERSIH TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS GIANYAR I TAHUN 2012

Rezki Putri, 1 Zaira Naftassa. 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG Hilda Irianty, Norsita Agustina, Adma Pratiwi Safitri Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin Email: Hildanafarin@gmail.com Abstrak Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah utama penyakit menular di Indonesia. Selama 2015 terdapat 156 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada wilayah kerja Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan sikap dan upaya pencegahan ibu dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukan bahwa antara sikap ibu dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) mempunyai hubungan yang signifikan karena nilai p = 0,0001 (p<α = 0,05) dan upaya pencegahan ibu dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) mempunyai hubungan yang signifikan karena nilai p = 0,0001 (p<α = 0,05). Disarankan lebih mengoptimalisasi peran tenaga kesehatan dalam memberikan informasi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) sehingga diharapkan pengetahuan ibu menjadi lebih baik tentang cara penularan dan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kata-kata kunci : Sikap, upaya pencegahan ibu, kejadian demam berdarah dengue (DBD). Abstract Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a major problem of infectious diseases in Indonesia. During 2015 there were 156 cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru. The purpose of this study was to determine the relationship of attitude and prevention of mother to the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru. The method used is the analytic survey with cross sectional design. The results showed that the mother's attitude to the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) has a significant relationship because the value of p = 0.0001 (p <α = 0.05) and prevention of mother to the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) has a significant relationship because p = 0.0001 (p <α = 0.05). More advisable to optimize the role of health professionals in providing information about Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF ) which is expected to be better mothers knowledge about modes of transmission and prevention of Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF ). Keywords: Attitudes, prevention of mother, the incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF). PENDAHULUAN Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis.data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara (1). Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlahpenderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu,terhitung sejak tahun 1968 hingga 2009, WHO mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara dan tertinggi nomor dua di dunia setelah Thailand (2). Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali ditemukan di Indonesia yaitu di Surabaya dan Jakarta pada tahun 1968, akan tetapi informasi virologist baru didapat pada tahun 1972. Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan yang cukup tinggi (3). Awalnya strategi pencegahan penyakit DBD adalah pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti melalui pengasapan, kemudian strategi ditambah dengan menggunakan larvasida yang ditaburkan ke tempat penampungan air. Namun demikian kedua metode tersebut belum berhasil dan memuaskan. Saat ini Kemenkes RI mengembangkan metode pencegahan penyakit DBD untuk mengubah dengan Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus 2017 44

melibatkan serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) oleh masyarakat secara rutin, serentak dan berkesinambungan.metode ini dipandang sangat efektif dan relatif lebih murah dibandingkan dengan metode terdahulu. Pencegahan DBD yang dianjurkan kepada ibu rumah tangga, yang diposisikan sebagai care giver artinya mereka bertugas menjaga, merawat, mengobati anggota keluarga apabila menderita sakit. Padahal tugas ganda ibu rumah tangga tidak mudah bagi mereka untuk mencegah penyakit. Hal yang terbaik adalah mencegah agar tidak ada anggota keluarga yang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Dahulu kita mengenal pencegahan 3M. Sekarang program penyuluhan 3M sudah direvisi menjadi 3M Plus yaitu, menguras tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempattempat penampungan air, memantau jentik. Plus yaitu jangan menggantung baju, memelihara ikan, menghindari gigitan nyamuk, menerangi ruangan dengan sinar yang cukup, membubuhkan abate (4). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahmaditia (2011) bahwa sikap baik ibu lebih besar (50,0%) terhadap tindakan pencegahan DBD (5). Sedangkan penelitian dari Hidayah (2009) sebesar 98,6% sikap positif ibu rumah tangga terhadap pencegahan DBD (6). Berdasarkan data kasus DBD di Puskesmas Guntung Payung kota Banjarbaru, pada tahun 2013 terdapat 79 kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD), pada tahun 2014 terdapat 4 kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Dan pada bulan Maret Juni tahun 2015 terjadi peningkatan sebanyak 156 kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan latar belakang di atas penulis berpendapat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tergolong tinggi di Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian Hubungan Sikap dan Upaya Pencegahan Ibu dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru Tahun 2015. METODE Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional study (studi potong lintang) yaitu desain penelitian yang meneliti suatu penelitian pada suatu titik waktu, dimana variabel bebas (sikap dan upaya pencegahan ibu rumah tangga) dan variabel terikat (kejadian Demam Berdarah Dengue) diteliti sekaligus pada saat yang sama. Pada penelitian ini populasinya adalah ibu yang pernah berobat ke puskesmas Guntung Payung sebanyak 156 orang berdasarkan data laporan bulan Maret- Juni Tahun 2015 Di Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru. Sampel berjumlah 61 orang dengan waktu pengumpulan data selama 2 minggu di bulan Agustus 2015. Teknik sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling yaitu setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Dengan mengambil kasus atau responden yang sudah tersedia pada data di puskesmas Guntung Payung kota Banjarbaru tahun 2015. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik Chi-Square. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Univariat Tabel 1. Distribusi Frekuensi, Sikap dan Upaya Pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru Tahun 2015 Variabel Frekuensi Persentase Tidak pernah 26 42,6 Pernah 35 57,4 Sikap Positif 30 49,2 Negatif 31 50,8 Upaya Pencegahan DBD Baik 31 49,2 Cukup Baik 30 50,8 Total 61 100 Berdasarkan tabel terlihat bahwa sebanyak 26 orang responden atau 42,6% tidak pernah dan sebanyak 35 orang responden atau (57,4%) yang pernah mengalami kejadian DBD. Sebagian besar Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus 2017 45

sikap Ibu tentang DBD adalah negatif (50,8%) dan sikap ibu dalam kategori positif sebanyak (49,2%). Serta sebagian besar upaya pencegahan DBD dalam kategori baik (49,2%), sedangkan upaya pencegahan DBD dalam kategori cukup baik (50,8%). Di wilayah kerja puskesmas Guntung Payung kota Banjarbaru pernah terdapat kasus ada anak kader posyandu yang positif DBD yang disebabkan karena anak tersebut sedang berada di sekolah yang sedang bermain di belakang lemari kelas dan pada saat itu banyak nyamuk Aedes Aegypti sehingga terserang penyakit DBD. Kejadian Demam Berdarah Dengue di lingkungan rumah disebabkan karena pada umumnya nyamuk meletakkan telurnya pada dinding tempat penampungan air, oleh karena itu pada waktu pengurasan atau pembersihan tempat penampungan air dianjurkan menggosok atau menyikat dinding-dindingnya (6). Pengurasan tempat-tempat penampungan air perlu dilakukan secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali agar nyamuk tidak dapat berkembangbiak di tempat itu. Pada saat ini telah dikenal pula istilah 3M plus, yaitu kegiatan 3M yang diperluas. Bila PSN DBD dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, maka populasi nyamuk Aedes Aegypti dapat ditekan serendah-rendahnya, sehingga penularan DBD tidak terjadi lagi (7). B. Analisis Bivariat 1. Hubungan Sikap dengan Kejadian Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Tabel 2. Hubungan Sikap dengan Kejadian Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Guntung Payung Kota Banjarbaru Tahun 2015 Sikap Tidak Pernah Pernah Total n % N % n % Positif 24 80 6 20 30 100 Negatif 2 6,5 29 93,5 31 100 P Value 0,0001 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa Ibu dengan sikap positif sebagian besar responden tidak pernah mengalami DBD, yaitu ada 24 (80%) dan yang mengalami pernah mengalami DBD ada 6 (20%) responden. Sedangkan ibu dengan sikap negatif responden cendrung mengalami DBD, yaitu sebanyak 29 (93,5%), Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-Square variabel sikap dengan kejadian DBD pada tabel diatas didapatkan nilai p = 0,0001 < α = 0,05, maka Ho ditolak. Artinya ada hubungan bermakna antara sikap dengan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Guntung Payung Kota Banjarbaru Tahun 2015. Berdasarkan penelitan yang telah peneliti lakukan menggunakan pengujian hipotesis dengan uji Chi-Square.Setelah dilakukan pengujian hipotesis maka didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Hubungan Sikap dengan Kejadian Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Guntung Payung Kota Banjarbaru Tahun 2015. Responden dengan sikap positif 30 responden diantaranya 24 yang tidak menggalami DBD. Sedangkan responden dengan sikap negatif 31 responden 29 (93,5%) menggalami DBD. Hasil penelitian diatas menunjukan nilai p value =<α = 0,05 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan secara statis bahwa terdapat hubungan bermakna antara ikap dengan di wilayah kerja Guntung Payung. Dari 61 responden, ternyata banyak yang menjawab sangat setuju tentang 3M Plus adalah cara terbaik dalam mencegah terjadinya perkembangbiakkan nyamuk Aedes Aegypti dan menutup tempat penampungan air serta menguras tempat penampungan air merupakan salah satu cara mencegah penyebaran penyakit DBD. Kebanyakan mereka tidak setuju kalau hanya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) hanya tanggung jawab pemerintah dan menutup tempattempat penampungan air yang berada di luar rumah saja. Sebagian besar setuju untuk memberikan contoh tentang cara melakukan 3M Plus kepada anak-anaknya dan anggota keluarganya karena 3M Plus merupakan tanggung jawab bersama dan setuju akan memberikan obat penurun panas serta akan melakukan pengompresan jika ada salah satu anggota keluarganya yang demam. Menurut Gibson, sikap adalah perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang, objek dan keadaan. Pembentukan sikap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga tertentu serta faktor emosi dalam diri individu yang bersangkutan. Dengan kata lain, sikap merupakan perubahan yang meniru perilaku atau sikap seseorang karena dianggap sesuai dengan dirinya. Dan Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus 2017 46

pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa proses terbentuknya suatu sikap pada dasarnya melalui pengamatan yang kemudian diidentifikasikan pada diri seseorang (9). 2. Hubungan Upaya Pencegahan Ibu Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Tabel 3. Distribusi Hubungan Upaya Pencegahan Ibu dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Guntung Payung Kota Banjarbaru Tahun 2015 P value Upaya Pencegahan Tidak Pernah Pernah Total n % N % n % Baik 24 77,4 7 22,6 31 100 0,0001 Cukup Baik 2 6,7 28 93,3 30 100 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa Ibu yang memiliki perilaku upaya pencegahan baik sebagian besar responden tidak pernah mengalami DBD, yaitu ada 24 (77,4%) responden. Dan responden yang memiliki upaya pencegahan cukup baik pernah mengalami DBD, yaitu ada 28 (93,3%) responden. Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-Square variabel Upaya pencegahan pada tabel, didapatkan nilai pvalue = 0,0001 maka Ho ditolak. Artinya ada hubungan upaya pencegahan ibu dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja Guntung Payung Kota Banjarbaru Tahun 2015. Berdasarkan penelitan yang telah peneliti lakukan menggunakan pengujian hipotesis dengan uji Chi-Square. Setelah dilakukan pengujian hipotesis maka didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Upaya Pencegahan Ibu dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Guntung Payung. Responden dengan Upaya pencegahan baik ada 31, 24 (77,4%) responden tidak mengalami DBD. Sebaliknya responden dengan upaya cukup baik ada 30, 28 (93,3%) respondennya mengalami DBD. Hasil penelitian diatas menunjukan nilai p value =< α = 0,05 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan secara statis bahwa terdapat hubungan bermakna antara upaya pencegahann dengan kejadian DBD. Dari 61 responden, ternyata banyak yang menjawab terkadang tentang melakukan pemberantasan sarang nyamuk sekurang-kurangnya sebulan sekali. Kebanyakan mereka menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan menguras bak mandi minimal dua minggu sekali. Sebagian besar responden tidak membuang barang-barang bekas di sekitar rumah dan sebagian besar responden hanya terkadang menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air,semua responden rutin melakukan pembersihan lingkungan rumah dan sebagian responden terkadang menggantung pakaian di dinding, seluruh responden melakukan pengompresan dan memberikan obat penurun panas jika ada anggota keluarga yang demam, membawa anggota keluarga ke puskesmas/rumah sakit jika ada salah satu anggota keluarga yang diduga terkena penyakit DBD. PENUTUP Berdasarkan hasil didapatkan kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kejadian DBD dengan p = 0,0001 dan ada hubungan yang bermakna antara upaya pencegahan dengan kejadian DBD di wilayah kerja puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru tahun 2015 dengan p = 0,0001. Adapun saran yang dapat diberikan kepada masyarakat adalah agar dapat lebih memperhatikan gaya hidup dan menjaga kesehatan lingkungan. DAFTAR PUSTAKA 1. WHO. Panduan Lengkap Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah Dengue. 2004. 2. Penyelidikan Epidemiologis penanggulangan Fokus dan Penanggulangan Vektor Pada Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2010. 3. Sistem Kewaspadaan Dini KLB. Kementrian Kesehatan RI. 2010. 4. Pencegahan Demam Berdarah. Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, 2012. 5. Rahmaditia,Tyas,dan Suharto. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue pada Anak (di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan Kota Semarang). 2011. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus 2017 47

6. Hidayah, ahmad nur. 2009. Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Praktek Keluarga tentang Pencegahan DBD di Rw 09 Kelurahan Krametpela Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tahun 2009. 7. Sutaryo. Dengue. Yogyakarta: Medika FK UGM. 2005. 8. Gibson, Ivancevich, Donnelly. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Bina. Rupa Aksara. Jakarta. 1996. 9. Azwar, S. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. 2000. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus 2017 48