GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT Chikungunya DI KOTA PADANG. Mahaza, Awaluddin,Magzaiben Zainir (Poltekkes Kemenkes Padang )

Transkripsi

1 GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT Chikungunya DI KOTA PADANG Mahaza, Awaluddin,Magzaiben Zainir (Poltekkes Kemenkes Padang ) ABSTRACT This study aimed to look at the picture of the behavior of the community in the prevention of chikungunya disease in Padang. The research was descriptive design with cross sectional study in Andalas Public Health Centre. The data were analyzed by using univariate and bivariate. The results showed that the level of knowledge in Disease Prevention low at 81.6%, being negative in the prevention of Chikungunya disease was 52.6%, and action in the prevention of chikungunya disease was 69.6%, It was expected for health workers to improve public health by observing the domain of behavior such as knowledge, attitudes and actions, behavior development can be done with education on disease activity of chikungunya and the implementation of 3M +. Keyword: chikungunya, prevention of chikungunya disease ABSTRAK Penyakit chikungunya adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dapat Aedes and albopictusdari Aedes aegypti dilakukan dengan memberantas sarang nyamuk yang menjadi vektornya (Wikipedia, 2008). Penelitian ini bertujuan melihat gambaran perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit chikungunya di Kota Padang Penelitian bersifat Deskriptif dengan disain Cross Sectional Study Di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil Penetlitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dalam Pencegahan Penyakit rendah yaitu 81,6 %, bersikap negative dalam pencegahan Penyakit chikungunya yaitu 52,6 %, dan tindakan dalam pencegahan penyakit chikungunya adalah 69,6 %, Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memperhatikan domain dari perilaku yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan, pengembangan perilaku dapat dilakukan dengan kegiatan penyuluhan tentang penyakit chikungunya dan pelaksanaan 3M+. Keyword : chikungunya, Pencegahan dari penyakit chikungunya

2 PENDAHULUAN Terwujudnya lingkungan yang sehat perlu adanya pengawasan terhadap masalah yang ditimbulkan oleh lingkungan karena lingkungan yang tidak sehat dapat mengakibatkan timbulnya penyakit menular berbasis lingkungan, salah satu penyakit menular yang dapat muncul adalah penyakit chikungunya, dalam pencegahan penyakit chikungunya perlu diamati manusia sebagai host, nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus sebagai agent dan kondisi lingkungan, ketiga hal saling berkaitan, sesuai dengan segitiga epidemiologi. (Wilyanto, 2004) Pencegahan penyakit chikungunya dapat dilakukan dengan memberantas sarang nyamuk yang menjadi vektornya (Wikipedia, 2008). Pemberantasan terhadap sarang nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu menguras, menutup rapat tempat penampungan air, menaburkan racun jentik (abatisasi) atau pemeliharaan ikan, dan mengubur atau menyingkirkan barang-barang yang memungkinkan terjadinya genangan air seperti : ban, kaleng, botol bekas, tempurung kelapa dan plastik, serta bagaimana perilaku dari masyarakat dalam pencegahan penyakit chikungunya (Wikipedia, 2008). Pengamatan terhadap manusia (host) dalam pencegahan penyakit chikungunya dilakukan dengan mengamati perilaku dari manusia tersebut terhadap nyamuk dan lingkungannya. Di wilayah kerja Puskesmas Andalas terdapat 116 orang yang terserang penyakit chikungunya dari Desember 2012 hingga November 2013 tersebar di tiga kelurahan yaitu kelurahan Jati Baru, kelurahan Kubu Marapalam, dan kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah yang pada tahun sebelumnya belum pernah terjadi. Dari ketiga kelurahan, kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah yang terbanyak kasus chikungunya yaitu 54 orang (data Puskesmas Andalas). Berdasarkan fakta di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit chikungunya di kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah wilayah kerja puskesmas Andalas kecamatan Padang Timur kota Padang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit chikungunya di kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah wilayah kerja puskesmas

3 Andalas kecamatan Padang Timur kota Padang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional Study. Tempat penelitian di kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah wilayah kerja Puskesmas Andalas kecamatan Padang Timur kota Padang. Penelitian dilakukan Januari Populasi KK dan sampel secara secara random sampling sebanyak 342 KK. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah daftar pertanyaan dari variabel tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan (kuesioner). Data diolah dan dianalisis dengan analisis univariat dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi. HASIL PENELIITIAN Tabel 1: Distribusi Frekwensi Responden berdasarkan Pendidikan Responden wilayah kerja Puskesmas Andalas kecamatan Padang Timur kota Padang Tahun 2014 N Pendidikan Frekuensi % o 1 Tidak tamat SD SD 81 23,7 3 SMP 77 22,5 4 SMA ,6 5 Perguruan 69 20,2 Tinggi Tabel di atas dapat dilihat bahwa 31.6 % responden berpendidikan SMA, dan pendidikan yang terendah adalah tidak tamat SD 2 % Tabel 2: Distribusi Frekwensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan di wilayah kerja Puskesmas Andalas kecamatan Padang Timur kota Padang Tahun 2014 No Tingkat Frekuensi % Pengetahuan 1 Tinggi 63 18,4 2 Rendah ,6

4 Tabel di atas dapat dilihat dapat dilihat bahwa masih banyak masyarakat yang mempunyai tingkat pengetahuan rendah (81,6 %) dalam pencegahan penyakit chikungunya. Tabel 3: Distribusi Frekwensi Responden berdasarkan Sikap di wilayah kerja Puskesmas Andalas kecamatan Padang Timur kota Padang Tahun 2014 No Sikap Frekuens % i 1 Positif ,4 2 Negatif ,6 Tabel di atas dapat dilihat bahwa lebih dari separo masyarakat yang mempunyai sikap negatif (52,6 %) terhadap pencegahan penyakit chikungunya. Tabel 4: Distribusi Frekwensi Responden berdasarkan Tindakan Terhadap Pencegahan Penyakit Chikungunya di wilayah kerja Puskesmas Andalas kecamatan Padang Timur kota Padang Tahun 2014 No Tindakan Frekuensi % 1 Baik ,4 2 Kurang Baik ,6 Tabel di atas dapat dilihat bahwa masih banyak masyarakat yang mempunyai tindakan yang kurang baik 69,6 %) terhadap pencegahan penyakit chikungunya. Tabel 4: Distribusi Frekwensi Responden berdasarkan Perilaku Terhadap Pencegahan Penyakit Chikungunya di wilayah kerja Puskesmas Andalas kecamatan Padang Timur kota Padang Tahun 2014 No Perilaku Frekuensi % 1 Baik 99 28,9 2 Kurang Baik ,1 Tabel di atas dapat dilihat bahwa banyak kurang baik (71,1 %) terhadap masyarakat yang berperilaku yang pencegahan penyakit chikungunya. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa banyak masyarakat yang mempunyai perilaku kurang baik (71,1 %) daripada masyarakat yang mempunyai perilaku yang baik (28,9 %) dalam pencegahan penyakit chikungunya. Kejadian chikungunya di daerah Langkat, Sumatera Utara telah menyerang lebih dari 500 orang warga di

5 tiga kecamatan sejak Mei hingga Juni Dinas Kesehatan Langkat mengajak warga berparilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, karena penyakit ini dapat sembuh sendiri (Elshinta, 2009). Hasil ini sesuai dengan teori H.L Blum yang terdapat dalam Depkes RI (1999) yang menyatakan derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor yaitu factor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Perilaku merupakan factor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan setelah faktor lingkungan, Masih banyaknya masyarakat yang mempunyai perilaku kurang baik dalam pencegahan penyakit chikungunya perlu mendapat perhatian karena rendahnya hasil dari setiap variabel yang diukur (pengetahuan, sikap dan tindakan). Rendahnya periaku masyarakat terlihat dari rendahnya setiap variabel yang diamati, tingkat pengetahuan dari masyarakat yang masih rendah ditunjukan dengan masih banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitiantingkat pengetahuan masyarakat di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah Kota Padang terhadap pencegahan penyakit chikungunya 81,6% rendah. Sikap masyarakat terhadap pencegahan penyakit chikungunya negatif 52,6%. penyebab dari penyakit chukungunya dan masih beranggapan bahwa penyakit ini merupakan penyakit guna-guna atau kutukan, dari variabel sikap, masyarakat masih banyak menunjukan respon negative tentang penyebab penyakit chikungunya ini. Tingginya tindakan masyarakat yang kurang baik dalam pencegahan penyakit chikungunya dapat diamati dari banyaknya baju yang menggantung di dalam rumah, tidak ditutupnya tempat penampungan air, serta tidak terdapatnya kawat kasa pada ventilasi rumah. Pengembangan perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit chikungunya adalah salah satu faktor untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang harus memperhatikan domain dari perilaku yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan, pengembangan perilaku dapat dilakukan dengan kegiatan penyuluhan tentang penyakit chikungunya dan pelaksanaan 3M+. Tindakan masyarakat di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah Kota Padang terhadap pencegahan penyakit chikungunya 69,6% kurang baik. Masyarakat di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah Kota Padang mayoritas masih mempunyai perilaku yang kurang

6 baik terhadap pencegahan penyakit chikungunya Diharapkan melalui petugas puskesmas Andalas serta jajarannya agar lebih pro aktif dalam memberikan penyuluhan tentang pencegahan penyakit chikungunya kepada masyarakat di Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah.Kepada pihak Kelurahan dan pemerintah Kota Padang lebih memperhatikan dan meningkatkan pengawasan penyakit menular dalam masyarakat yang dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan gotong royong di lingkungan masing-masing. Diharapkan kerjasama lintas sektor, untuk lebih meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat dan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari di untuk mencegah munculnya penyakit chikungunya Diharapkan masyarakat agar lebih menjaga kodisi lingkungan dengan bergotong royong dan plaksanaan 3M+ agar terhindar dari penyakit chikungunya. DAFTAR PUSTAKA Crans, J Wayne, Aedes albopictus, diakses: albo.htm DepKes RI, Indonesia sehat Jakarta Depkes RI, Direktorat Jendral PPM dan PL, Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa, Jakarta Elshinta, Wabah Chikungunya di Langkat Serang 500 Warga, diakses dari : adnews.htm?id=75139 Ibrahim, A Moeis, Nyamuk Aedes aegypti Mulai Mengganas, diakses dari : roups.com/msg07464.html Notoatmodjo, Soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu Seni dan Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta Prasetya, Jati, Alphavirus Penyebab Chikungunya, diakses dari: 7/05/17/alphavirus-penyebabchikungunya/ Suparta, I Wayan, Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdareah Dengue, Aedes aegypti (Linn) dan Aedes albopictus (Skuse)(Diptera: culicidae), diakses dari :

7 .

8