PENGARUH METODE SOSIODRAMA TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh ELLY OCTAVIYANTI NIM 120388201036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
Pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Kemahiran Berbicara Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016, Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Drs. Suhardi, M.Pd., Pembimbing II: Indah Pujiastuti, M.Pd. ellyoktaviyanti@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kemahiran berbicara siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bintan sebelum dan sesudah menggunakan metode sosiodrama serta untuk menganalisis apakah ada pengaruh metode sosiodrama terhadap kemahiran berbicara siswa. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desian yaitu one group design pretest posttest. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis adakah pengaruh hasil skor sebelum dan sessudah diberikan perlakuan. Sampel dari penelitian ini diambil secara acak proporsional pada 4 kelas dengan memberikan undian kepada masing-masing kelas. Dengan demikian setiap kelas diambil 25% sebagai sampel penelitian dengan jumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes yaitu pretest sebelum diberikannya perlakuan dan posttest sesudah diberikannya perlakuan. Setelah memperoleh data dari kedua tes tersebut, selanjutnya peneliti menganalisis data dengan menggunakan indikator penilaian, rumus mencari nilai akhir, mencari rata-rata, dan uji t untuk mengetahui perbandingan dari hasil pretest dan posttest. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa dengan menggunakannya metode sosiodrama dapat meningkatkan kemahiran berbicara siswa. Hal ini terlihat dari hasil rata-rata pada tahap pretest sebesar 63,67. Sedangkan hasil dari tahap posttest meningkat menjadi 87,5. Dengan demikian, dengan menggunakan metode sosiodrama dapat memberikan pengaruh serta peningkatan terhadap kemahiran berbicara siswa. Berdasarkan tabel statistik, dengan kriteria pengujian Ho diterima dan Ha ditolak jika harga -t tabel t hitung t tabel, derajat kebebasan dk= n-1, dan taraf signifikansi 5%. Hasil perhitungan diperoleh 0,355 12,596 0,355 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh skor hasil kemahiran berbicara siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016. Kata Kunci: Kemahiran Berbicara, Metode Sosiodrama ABSTRACT This study was conducted to analyze the speaking skills eighth grade Junior High School 3 Bintan before and after using sociodramas as well as to analyze the influence of the methods sociodramas the speaking skills of students. This form of research is experimental research using the design that is one group pretest posttest design. This research is intended to analyze there any influence of the scores before and after treatment. Samples of this study were drawn at random proportional to the fourth grade by giving lottery to each class. Thus each classnis taken 25% as samples with the number of 32 students. Data collection techniques used in this study is in the form of tests which pretest and posttest before given treatment after treatment it provides. After obtaining data
from the two tests, the researchers further analyzed the data using assessment indicators, formula to find the final value, finding the average, and the t test to compare the results of the pretest dan posttest. The results obtained from this study is that by using the method sociodramas can improve students speaking skills. It can be seen from the average yield on the pretest phase amounted to 63.67. While the results of the postest phase increased to 87.5. Thus, by using the method sociodramas can give rise to influence and speaking skills of students. Based on the statistical tables, with the testing criteria Ho accepted and Ha is rejected if the price table t t t table, degrees of freedom df= n-1, and a significance level of 5%. The calculations -0.355 12.596 0,355 so that Ho refused and Ha accepted. It indicates that there is an influence score results speaking skills eighth grade Junior High Schools in the academic year 2015/2016 3 Bintan. Password / Keywords: Speaking Skills, Methods Sociodramas 1. Pendahuluan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti bersama Ibu Rahmawati Scorpiana, selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bintan dalam kegiatan pembelajaran kemahiran berbicara siswa masih mengalami kesulitan. Selama ini siswa sulit untuk berbicara di depan umum. Hal ini disebabkan adanya beberapa faktor, diantaranya dalam kegiatan pembelajaran kurang bervariasi, guru masih sering menggunakan metode pembelajaran yang kurang menarik dalam pembelajaran, sehingga membuat siswa merasa malas, jenuh, dan tidak dapat membangkitkan motivasi atau minat siswa untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Dengan metode sosiodrama diharapkan kemampuan siswa dalam hal berbicara dapat lebih meningkat dan terarah. Salah satu kriteria yang sebaiknya digunakan dalam pemilihan metode atau pemanfaatan metode adalah sebagai salah satu penerapan cara belajar. Oleh karena itu, pendidik harus memilih metode yang dekat dengan siswa serta mudah diperoleh, diantara banyak metode pembelajaran yang ada, metode sosiodrama yang dianggap cocok untuk kegiatan pembelajaran dan penelitian di sekolah. Penelitian ini membatasi masalah berkaitan dengan Pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Kemahiran Berbicara Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Pemberian treatment (perlakuan) terhadap sampel untuk mencari dampak merupakan pendekatan kuantitatif. Menurut Suharsaputra, (2012:49) pendekatan kuantitatif
merupakan pendekatan yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dengan menggunakan data-data numerik, kemudian dianalisis pada umumnya menggunakan statistik. Selanjutnya, Jika jumlah subjeknya banyak dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih, maka pada penelitian ini peneliti mengambil beberapa sampel secara acak dari setiap kelas yang ada di seluruh populasi siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bintan. Jadi, dari populasi diambil sampel 25% dari 125 siswa yaitu 32 siswa. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Persentase kemahiran dari pretest spada awal tes dengan jumlah nilai dari 4 aspek penilaian adalah: TABEL NILAI RATA-RATA KEMAHIRAN BERBICARA SISWA (PRETEST) No Aspek Nilai Rata-Rata Kategori 1 Lafal 65,62 Sedang 2 Intonasi 61,71 Sedang Persentase kemahiran setelah menggunakan metode sosiodrama pada tahap posttet dengan jumlah nilai dari 4 aspek penilaian adalah: TABEL NILAI RATA-RATA KEMAHIRAN BERBICARA SISWA (POSTTEST) No Aspek Nilai Rata-Rata Kategori 1 Lafal 90,62 Amat Baik 2 Intonasi 85,15 Baik Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh t hitung= 12,596 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Taraf signifikan lebih kecil dari taraf kesalahan, 0,000 < 0,05, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh skor hasil berbicara siswa sebelum dan sesudah diberikan metode sosiodrama. Berdasarkan tabel statistik, dengan kriteria pengujian Ho diterima dan Ha ditolak jika harga -t tabel t hitung t tabel, derajat kebebasan dk= n-1, dan taraf signifikansi 5%. Hasil perhitungan diperoleh 0,355 12,596 0,355 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh skor hasil berbicara siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016.
4. Simpulan dan Rekomendasi Kemahiran berbicara siswa sebelum diberikan perlakuan metode sosiodrama sangat jauh dari kriteria berbicara yang baik dan benar, sedangkan setelah diberikan metode sosiodrama kemahiran berbicara siswa meningkat. Hal itu terlihat pretest kemahiran berbicara siswa 63,67 dan hasil posttest berbicara siswa 87,5. Pada pretest kemahiran berbicara siswa untuk aspek lafal berada pada kategori sedang dengan rata-rata 65,62. Aspek intonasi berada pada kategori sedang dengan rata-rata 61,71. Akan tetapi pada posttest tingkat kemahiran berbicara siswa untuk aspek lafal berada pada kategori amat baik dengan rata-rata 90,62, sedangkan aspek intonasi berada pada kategori baik dengan rata-rata 85,15. Metode sosiodrama terbukti lebih efektif untuk meningkatkan kemahiran berbicara siswa. Hal itu terlihat dari hasil perhitungan uji t 0,355 12,596 0,355 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, ada pengaruh skor hasil berbicara siswa sesudah menggunakan metode sosiodrama ada pengaruh signifikan. Guru selalu diberikan seminar dan bekal untuk pengajaran agar ketika terjun di kelas guru telah mendapatkan bekal yang bisa memotivasi siswa. Metode pembelajaran harus bermutu tinggi. Guru harus mempunyai ide-ide yang baru agar siswa tidak jenuh dalam belajar dan menerima pelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ardiansah. 2014. Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Bertukar Gagasan Siswa Kelas VIII SMPN 5 Tanjungpinang. Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang (Tidak diterbitkan). Aunurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran Memadukan Teori-Teori Klasik dan Pandangan-Pandangan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Daryanti, Eka. 2013. Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa dengan Menggunakan Teknik Tell Me What You See Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Temboro IV Karangtengah Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta (Tidak diterbitkan). Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT. Indeks. Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ibrahim, R dan Syaodih, Nana. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Flores: Nusa Indah. Lestari, Fitri. 2013. Kemahiran Berbicara Dengan Teknik Bercerita Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanjungpinang. Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang (Tidak diterbitkan). Marminiyati, Ani dan Nuraeni, Nani. 2005. Bahasa Indonesia Tingkat Terampil 1 Setara Kelas VIII SMP. Jakarta: CV Ricardo. Sholekah, Ari Nur. 2011. Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Teknik Peta Konsep Siswa Kelas X 6 Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Imogiri, Bantul. Skripsi Sarjana Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta (Tidak diterbitkan). Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Angkasa. Suyitno, Imam. 2011. Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.