KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SARI JAMANIAH NIM 100388201239 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014
Sari Jamaniah. 2014. Kemahiran Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji: Tanjungpinang. Pembimbing I: Mini Andriani, M.Hum, Pembimbing II: Nancy Willian, M.Si. Sarijamaniah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemahiran menulis karangan narasi pada aspek-aspek penilaian isi karangan sesuai dengan gambar berseri, rangakian peristiwa, kohesi dan koherensi antarkalimat, kohesi dan koherensi antarparagraf, konflik dalam karangan, dan meyusun kerangka karangan. Dalam penggunaan kemahiran menulis karangan narasi menggunakan media gambar berseri siswa kelas X Sekolah Menengah Atas negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, penelitian deskriptif bertujuan untuk meneliti dan menemukan informasi sebanyakbanyaknya dari suatu fenomena. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes. Peneliti mengambil salah satu karangan yang dapat menarik minat siswa dalam menulis, yaitu karangan narasi. Peneliti menggunakan media pembelajaran berupa gambar berseri, warna menarik, sederhana, mudah dipahami, dan memberikan gambaran objek yang bertemakan kerusakan lingkungan alam. Dengan menggunakan media pembelajaran gambar berseri dapat menarik minat menulis siswa dalam mengembangkan gambar yang telah diberikan menjadi sebuah bentuk karangan. Kata Kunci: Menulis karangan narasi, media gambar berseri 1.Pendahuluan Karangan narasi dapat melatih siswa untuk menceritakan peristiwa dan dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Untuk itu peneliti mengambil salah satu karangan yang dapat menarik minat siswa untuk menulis. Menulis karangan narasi dapat meningkatkan daya kreativitas dalam mengasah kecerdasaan siswa dalam menyusun gagasan dengan baik dalam bentuk tulisan. Dengan kegiatan menulis siswa dapat mengembangkan logika, melatih daya imajinasi, merangakai kata menjadi kalimat, merangkai kalimat menjadi paragraf, dan menghasilkan sebuah wacana karangan. Melalui media gambar berseri dapat diaplikasikan agar aktifitas menulis menjadi kegiatan yang menarik sehingga menulis karangan narasi mendapat perhatian dari siswa yang selama ini tidak memperhatikannya. 2.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan rubik penilaian berdasarkan media gambar berseri. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif persentase dan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini sebanyak 45 siswa. Sampel tersebut diambil secara acak proposional.
3.Hasil Penelitian dan Pembahasan Untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran kemahiran siswa dalam menulis karangan narasi menggunakan media gambar berseri pada keseluruhan aspek, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: TINGKAT KEMAHIRAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA KESELURUHAN ASPEK PENILAIAN No. Tingkat Kemahiran Kualifikasi Jumlah Siswa Persentase 1. 80-100 Sangat baik 1 2,2% 2. 66-79 Baik 26 57,8% 3. 56-65 Cukup 10 22,2% 4. 40-55 Kurang 7 15,6% 5. 30-39 Gagal 1 2,2% Jumlah 45 100% Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa 1 siswa (2,2%), memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 80-100 yang termasuk kategori sangat baik, 26 siswa (57,8%), memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 66-79 yang termasuk kategori baik, 7 siswa (15,6%), memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 56-65 yang termasuk kategori cukup, sedangkan 10 siswa (22,2%), memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 40-55 termasuk kategori kurang, sedangkan 1 siswa (2,2%), memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 30-39 yang termasuk kategori gagal. NILAI AKHIR KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA KESELURUHAN ASPEK PENILAIAN No Aspek penilaian Nilai akhir Kategori 1. Kesesuaian isi berdasarkan gambar berseri 69,5 Baik 2. Rangkaian peristiwa 63,25 Cukup 3. Kohesi dan koherensi antarkalimat 62,75 Cukup 4. Kohesi dan koherensi antararagraf 66 Baik 5. Konflik dalam karangan 62 Cukup 6. Meyusun kerangka karangan 74,5 Baik Sedangkan, untuk mengetahui nilai rata-rata kemahiran menulis karangan narasi menggunakan media gambar berseri siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014, digunakan rumus sebagai berikut: Mean (nilai rata-rata hitung) berdasarkan teori Arikunto (2012:299) dengan rumus: X= Σx N X= 2960 = 65,78 45
Berdasarkan penjumlahan keseluruhan data kemahiran menulis karangan narasi menggunakan media gambar berseri sebanyak 45 siswa, memperoleh hasil 2960 Maka nilai hasil rata-rata kemahiran menulis karangan narasi menggunakan media gambar berseri siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang memperoleh hasil 65,78 maka dibulatkan menjadi 66. Dapat disimpulkan sesuai dengan tabel kategori penilaian yang dikemukakan oleh Arikunto, kemahiran menulis karangan narasi menggunakan media gambar berseri siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 berkategori baik. Dari keenam aspek penilaian yang peneliti lakukan, kesalahan siswa yang paling dominan terletak pada penggunaan konflik dalam karangan berdasarkan media gambar berseri, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: ASPEK KESALAHAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI No. Aspek Penilaian Jumlah Siswa 1. Kesusaian isi karangan berdasarkan gambar berseri 1 2. Rangkaian peristiwa 3 3. Kohesi dan koherensi antar kalimat 2 4. Kohesi dan koherensi antar paragraf 2 5. Konflik dalam karangan 4 6. Meyusun kerangka karangan 2 Jumlah 14 Dari tabel di atas dapat dilihat 45 siswa, terdapat siswa yang paling dominan melakukan kesalahan. Kesalahan yang paling dominan terletak pada penggunaan konflik dalam karangan berdasarkan media gambar berseri yaitu sebanyak 4 siswa, kesalahan dalam penggunaan kesesuaian isi berdasarkan gambar berseri sebanyak 1 siswa, kesalahan pada rangkaian peristiwa sebanyak 3 siswa, kesalahan pada kohesi dan koherensi antarkalimat sebanyak 2 siswa, kesalahan pada kohesi dan koherensi antarparagraf sebanyak 2 siswa, kesalahan pada meyusun kerangka karangan sebanyak 2 siswa, setelah peneliti melakukan penilaian terhadap hasil karangan siswa. Peneliti mendapat beberapa kesalahan dalam menulis karangan narasi. Dari siswa, ada 14 orang siswa yang gagal dalam menulis karangan narasi. Di dalam karangan yang siswa tulis lebih menonjol pada karangan deskripsi, argumentasi, bahkan berbentuk puitis. Siswa tersebut lebih menggambarkan kejadian pada gambar yang dilihat bukan menceritakan kejadian isi gambar. 4.Simpulan dan Rekomendasi Kemahiran menulis karangan narasi menggunakan media gambar berseri siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 berkategori baik, untuk itu siswa masih perlu ditingkatkan lagi agar dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal. Disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, dalam pembelajaran menulis karangan menggunakan media gambar salah satu contoh gambar berseri atau gambar biasa. Media gambar dapat membantu siswa dalam menuangkan pikiran ke dalam tulisan dengan baik serta mengasah daya kreatifitas siswa menulis karangan narasi. Rekomendasi peneliti untuk siswa ialah agar siswa lebih meningkatkan kemahiran menulis. Jadikan kegiatan menulis sebagai kebiasaan sehari-hari bisa dimulai dari hal yang kecil seperti: menulis pantun, puisi, ataupun cerpen. Menulis bisa dijadikan hobi dan kebutuhan dengan banyak latihan menulis siswa dapat melatih daya imajinasi dengan mudah
sehingga dapat membangkitkan bakat siswa yang terpendam, selain itu menambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan berpikir secara logis. Siswa juga dapat memperbaiki hasil belajar sehingga dapat mencapai hasil yang memuaskan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsemi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarata: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsemi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarata: PT Rineka Cipta Arikunto, Suharsemi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarata: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta. PT. Raja Grafa Indo Persada. Darmidi, Hamid. 2011. Kemampuan Dasar Mengajar: Landasan Konsep dan Implementasi. Jakarta: Diva Press. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung : Satu Nusa. Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Ke Empat. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan. Jakarta : Depdiknas. Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Finoza, Lamudin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi. Hayon, Josep. 2007. Membaca dan Menulis Wacana. Jakarta: Grasindo. Keraf, Gorys. 1985. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia. Keraf, Gorys. 1994. Komposisi sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa Indah. Malik, Abdul. 2009. Kemahiran Menulis. Pekanbaru : Unripers. Marahimin, Ismail. 2010. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya. Mulyati, Yeti. Dkk. 2008. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyatiningsih, Endang. 20012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta Muslich, Mansur. 2009. Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara. Nofriyeni, Sri. 2013. Kemahiran Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi UMRAH.
Ramalia, Sisca 2012. Kemahiran Menulis Karangan Deskritif pada Siswa Kelas X Sekolah menengeh atas Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 20111/2012. Skripsi UMRAH. Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Sudarman, Paryati. 2008. Menulis di Media Massa. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D. Sugiyono. 2012. Stastistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suparno & Mohamad Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Hendry Guntur. 2011. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa Tizen, Ella Farida. (2008). Gambar Berseri sebagai Media Pembelajaran. [online]. Tersedia: http://suaraguru.wordpress.com/2008/10/gambar-berseri.html [20Oktober 2008] Tim CSG. 2010. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Bandung: Yarma Widya