BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, pembangunan di berbagai sektor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. aparatur negara dalam hal ini dititik beratkan kepada aparatur pemerintahan

BAB 1 PENDAHULUAN. mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan atau pun pelayanan-pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi berdiri dengan maksud dan tujuan tertentu. Untuk

PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Pengelolaan Taman Pintar. Pada BAB 1, penelitian ini menjelaskan

PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

EXECUTIVE SUMMARY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN Naskah dan gambar kulit : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai pelayanan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha

BUPATI GRESIK KEPUTUSAN BUPATI GRESIK NOMOR : 065/ 31 /HK/437.12/2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik dan dapat memuaskan semua pihak. Terselenggarakannya pelayanan

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

1. Professional 2. Efektif 3. Sederhana 4. Kejelasan dan kepastian 5. Keterbukaan 6. Efisien 7. Ketepatan waktu 8. Responsive 9.

I. PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi memicu para pelaku bisnis dan ekonomi untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat menjadi perhatian bagi para pelaku bisnis atau bidang usaha untuk

Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran

I. DAFTAR NOMOR POLISI KENDARAAN PERORANGAN DINAS DAN KENDARAAN DINAS OPERASIONAL/ JABATAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi dimana, asas ini memberikan

LAPORAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG NOMOR : 05.1/SK-BP3KP/II/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk lebih mendekatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat (pelayanan. demokratis sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan otonomi daerah sangat tergantung pada keterampilan, meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Juli Desember 2015

kamus Besar Bahasa Indonesia, survey didefinisikan sebagai teknik risert

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 70 /KPTS/013/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Dalam penyelengaraan otonomi daerah, pemerintah diberikan

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik. Dilingkungan birokrasi juga telah dilakukan sejumlah inisiatif

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2015

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

LAPORAN HASIL SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN UMUM PADA DINAS SOSIAL KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban aparatur negara untuk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Governance) menjadi berhubungan satu dengan yang lainnya. Tujuan reformasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaaraan pemerintah yang menjadi kewajiban aparatur. pemerintah. Berdasarkan PERMENPAN No. 38 Tahun 2012 pengertian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

LAPORAN TAHUNAN LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKT BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI TAHUN 2016 BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN PELALAWAN (REVISI) TAHUN

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2015

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR : TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

I. PENDAHULUAN. tinggi (Katz, dalam Moeljarto 1995). Pembangunan nasional merupakan

HASIL EVALUASI KUESIONER TAHUN 2016

BAB 5 PENUTUP. merupakan kategori Amat Baik karena berada pada rentang nilai Interval

KATA PENGANTAR. Akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan berbagai pihak hingga laporan ini terselesaikan.

LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. agar bersedia mengurus hak tentang kependudukan ke Dinas Pemerintah yang. sebagai pelanggan yang dapat mengurus sendiri.

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan aspirasi masyarakat dalam rangka meningkatkan

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN SITUBONDO

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar dari masyarakat jika dibandingkan dengan tahun-tahun

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR DINAS BINA MARGA KOTA BANJARMASIN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN SEKRETARIAT SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN BIDANG PENGEMBANGAN KEPENDIDIKAN BIDANG PENDIDIKAN NON FORMAL SEKSI

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan barang publik maupun

TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER. Jakarta, 9 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendayagunaan aparatur negara pada dasarnya adalah pembinaan, penertiban,

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik pada saat ini menjadi topik pembicaraan yang tiada

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA KECAMATAN SE KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan publik. Penerima Layanan Publik adalah. hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan publik.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, pembangunan di berbagai sektor sangat diperlukan, sehingga pembangunan tersebut tidak akan terlepas dari penggalian potensi pendapatan/keuangan yang ada. Pembangunan tanpa adanya sumber pendapatan/keuangan tidak akan terlaksana dan terwujud. Hal ini dikuatkan dengan semakin kritisnya masyarakat dalam menyikapi pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah, menuntut kerja keras satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terutama dinas-dinas pelaksana teknis agar harapan dan keinginan masyarakat dapat dipenuhi (Engkoswara, 2003). Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, maka pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan ataupun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, utlilitas, dan lainnya (Engkoswara, 2003). Di Indonesia, upaya memperbaiki pelayanan sebenarnya juga telah sejak lama dilaksanakan oleh pemerintah, antara lain melalui Inpres No. 5 Tahun 1984 tentang Pedoman Penyederhanaan dan Pengendalian Perijinan di Bidang Usaha. Upaya ini dilanjutkan dengan Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81/1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum. 1

2 Untuk lebih mendorong komitmen aparatur pemerintah terhadap peningkatan mutu pelayanan, maka telah diterbitkan pula Inpres No. 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah Kepada Masyarakat. Pada perkembangan terakhir telah diterbitkan pula Keputusan Menpan No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Menurut Tschohl (2003:10), definisi layanan adalah apa pun yang menurut pelanggan anda sebagai layanan. Layanan adalah penjualan, penyimpanan, pengantaran, inventarisasi, pemilihan pesanan, tenaga kerja, hubungan antarkaryawan, penyesuaian, korespondensi, penagihan, kredit, keuangan dan akuntansi, pengiklanan dan humas, dan pemrosesan data. Sedangkan menurut Kep. MenPan No.81/93 menyatakan bahwa pelayanan umum (layanan Publik) adalah bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pusat atau daerah, BUMN atau BUMD, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari definisi diatas, maka dapat dikesimpulkan bahwa pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang di laksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima layanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan. Dalam hal ini pelayanan publik yang merupakan badan yang bergerak dalam bidang pelayanan kepada masyarakat, hendaknya menerapkan konsep pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Dimana pelayanan publik harus

3 dapat memperhatikan masalah kepuasan serta kualitas pelayanan yang diberikannya, sehingga keinginan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Layanan publik di lingkungan daerah pemerintahan kota Bandung terdiri dari berbagai macam dinas. Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tanggal 4 desember 2007, tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, Dinas yang membantu pelaksanaan pemerintahan di kota Bandung, terdiri atas 14 Dinas yaitu : 1. Dinas Pendidikan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Sosial 4. Dinas Tenaga Kerja 5. Dinas Perhubungan 6. Dinas Kependudukan dan Pencatata Sipil 7. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 8. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya 9. Dinas Bina Marga dan Pengairan 10. Dinas Pertamanan 11. Dinas Kebakaran 12. Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan 13. Dinas Pertanian 14. Dinas Pendapatan Berdasarkan hasil survey Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2008 yang disampaikan oleh wakil ketua KPK bidang pencegahan M. Jasin

4 mengatakan, kota Bandung dan kabupaten Bandung termasuk dalam lima kabupaten atau kota dengan kualitas pelayanan publik terendah di Indonesia. Hal ini tentunya sangat mengherankan, mengingat bahwa kota Bandung merupakan kota yang besar dan memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai serta penduduknya yang terkenal ramah dan suka membantu. Hasil survei tersebut didapatkan hasil bahwa kota Bandung masuk dalam peringkat kedua terendah dengan skor 5,07 dan kabupaten Bandung masuk pada urutan keempat terendah dengan skor 5,39. Tinggi rendahnya integritas unit layanan publik tersebut dilihat dari pelayanan dalam pembuatan kartu tanda penduduk (KTP), pengeluaran ijin mendirikan bangunan (IMB), pembuatan surat izin usaha perdagangan (SIUP), dan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Survei tersebut dilakukan pada bulan juni hingga September 2008 terhadap 105 unit layanan di 40 departemen atau instansi tingkat pusat serta 52 kabupaten atau kota di 20 provinsi. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 9.930 orang, terdiri atas 3.150 responden tingkat pusat dan 6.240 responden di tingkat kabupaten atau kota. Menurut Jasin (2008), rendahnya nilai integritas pelayanan publik di daerah disebabkan oleh masih adanya sikap koruptif para petugas pelayanan publik. Sebanyak 36% responden, misalnya, menilai ada perbedaan perlakuan dari petugas saat memberikan pelayanan. Bahkan, 31% responden menyatakan, pengguna layanan akan dipersulit apabila tidak memberi imbalan atau biaya tambahan kepada petugas

5 Mengingat pentingnya pelayanan yang dilakukan oleh dinas kependudukan dan pencatatan sipil di lingkungan daerah pemerintahan kota Bandung serta rendahnya hasil survei atas kualitas layanan publik di kota Bandung, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) ATAS PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa pelayanan publik merupakan aspek penting dalam mencapai kepuasan pelanggan. Berdasarkan uraian tersebut dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Bandung? 2. Unsur-unsur apa sajakah yang memiliki nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terkecil pada pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah : 1. Mengetahui tingkat Indeks Kepuasan Masyarakay (IKM) terhadap layanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Bandung.

6 2. Mengetahui Unsur-unsur apa sajakah yang memiliki nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terkecil pada pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Bandung? 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota Bandung. Penelitian ini diharapkan berguna bagi : 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan keilmuan, terutama ilmu manajemen pemasaran, dalam hal kualitas pelayanan dan tingakat kepuasan pelanggan. Selain itu, sebagai pembanding maupun sebagai sumbangan pemikiran dan informasi bagi mereka yang tertarik untuk mengadakan penelitian di bidang yang sama. 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gagasan pemikiran dan bahan masukan yang bermanfaat bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di lingkungan pemerintahan daerah kota Bandung, dalam meningkatkan pelayanannya kepada publik.