VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

dokumen-dokumen yang mirip
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR 8 STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : ; Fax :

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

1 DESEMBER Tim P

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

PENILAIAN AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 BAN-PT

PENILAIAN AIPT. Skor AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bobot (dalam %) 90

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi Kondisi Umum Visi, Misi dan Tujuan Program dan Indikator Kerja... 6

laporan hasil audit internal

K E B I J A K A N S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembiayaan pendidikan di

STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. 1. Visi dan Misi Politeknik Visi : Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

SPMI Politeknik Negeri Jakarta

SURVEI PEMAHAMAN VISI DAN MISI POLTEKKES TANJUNGKARANG (Kuesioner Pemahaman Visi dan Misi Poltekkes Tanjungkarang)

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahu

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG,

KEBIJAKAN NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN JAKARTA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

Kampus & Sekretariat Pendaftaran. Website :

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

STANDAR PENILAIAN PRESTASI KERJA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI 2016

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PEMBERIAN BANTUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

LAKIP Universitas Negeri Malang 2015 KATA PENGANTAR

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif

PROGRAM KERJA AUDIT BIDANG SARANA PRASARANA. Paraf :

Standar Pembiayaan STIKES HARAPAN IBU

RENCANA OPERASIONAL POLITEKNIK KESEHATAN TERNATE TAHUN

Komponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 32500/UN4.1/OT.10/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA UNIVERSITAS HASANUDDIN

sehingga tonggak-tonggak capaian dalam bentuk strategi dan program ke arah pencapaian visi dan misinya dicapai secara berkesinambungan.

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) TAHUN AKADEMIK

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

1 H alaman. Arah dan Kebijakan Umum Rektor Tahun 2011

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

MEMUTUSKAN PERATURAN REKTOR TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG POLITEKNIK DI KABUPATEN MADIUN

KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

BAB I KETENTUAN UMUM

STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Transkripsi:

Halaman : 1 dari 7 VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN Visi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Yang Profesional, Unggul dan Mandiri Pada Tahun 2025 Misi 1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan tenaga vokasi di bidang kesehatan yang profesional serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian yang berkelanjutan dalam rangka mengembangkan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan. 3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menerapkan teknologi tepat guna dalam upaya meningkatkan kesehatan di masyarakat. 4. Menyelenggarakan organisasi dan manajemen yang transparan dan akuntabel. 5. Menyelenggarakan pengembangan kegiatan kemahasiswaan. 6. Menyelenggarakan pengembangan kemitraan yang mendukung Tridarma Perguruan Tinggi. RASIONAL Dalam penyelenggaraan kegiatan di perguruan tinggi, unsur pembiayaan merupakan salah satu unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Pembiayaan pada perguruan tinggi tidak hanya diperuntukkan bagi kegiatan pendidikan saja, melainkan juga untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; serta untuk menunjang kegiatan mahasiswa,

Halaman : 2 dari 7 kesejahteraan dosen, dan tenaga kependidikan. Agar seluruh penyelenggaraan kegiatan suatu perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik diperlukan tolok ukur atau standar pembiayaan. Sebagaimana dinyatakan pada Permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 39, dinyatakan bahwa pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi dan biaya operasional. Secara khusus dinyatakan bahwa biaya investasi pendidikan tinggi adalah bagian dari biaya pendidikan tinggi untuk pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi. Baya operasional yang ditetapkan per mahasiswa per tahun adalah bagian dari biaya pendidikan tinggi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung. Dengan pertimbangan tersebut maka Politeknik Kesehatan Tanjungkarang menetapkan standar pembiayaan pembelajaran yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi Pimpinan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, dan Unit-Unit lainnya yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai pengguna anggaran (PA) atau kuasa pengguna anggaan (KPA). PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB 1. Direktur 2. Pembantu Direktur Bidang Akademik 3. Sub Bagian Administrasi Akademik 4. Ketua Jurusan 5. Ketua Program Studi 6. Penjaminan Mutu 7. GKM 8. Dosen

Halaman : 3 dari 7 DEFINISI ISTILAH 1. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal besaran biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari biaya investasi dan operasional pembelajaran. 2. Biaya investasi pendidikan tinggi adalah bagian dari biaya pendidikan tinggi untuk pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi. 3. Biaya operasional adalah bagian dari biaya pendidikan tinggi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup: a. Biaya dosen yang meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji b. Biaya bahan operasional pembelajaran, dan c. Biaya operasional tidak langsung, berupa: daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. 4. Pembiayaan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh administrasi keuangan secara berkesinambungan yang di peroleh Politeknik Kesehatan Tanjungkarang untuk menjadikan Pendidikan Tinggi Kesehatan yang profesional, unggul dan mandiri 5. Evaluasi adalah suatu bentuk laporan kegiatan yang di perlukan guna melihat sejauh mana tujuan pembiayaan dalam pendidikan telah dicapai dalam bentuk laporan keuangan. PERNYATAAN ISI 1. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus menetapkan kriteria tentang komponen dan besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan seperti yang tertuang pada standar kompetensi lulusan (P1).

Halaman : 4 dari 7 2. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus menetapkan besaran biaya investasi pendidikan tinggi yang digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pada pendidikan tinggi (P1). 3. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus menetapkan besaran biaya operasional pendidikan tinggi yang disebut dengan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi per mahasiswa per tahun mengikuti peraturan Menteri dengan pertimbangan (P1): a. jenis program studi; b. tingkat akreditasi perguruan tinggi dan program studi; dan c. indeks kemahalan wilayah 4. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang/Jurusan/Program Studi harus menetapkan besaran biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran di dalam dan luar kampus secara teratur dan berkelanjutan untuk mencapai kompetensi [P1]. 5. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang/Jurusan/Program Studi harus mengalokasikan biaya pelaksanaan keterampilan khusus/keunggulan kompetensi lulusan [P1] 6. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang/Jurusan/Program Studi seharusnya menetapkan besaran standar satuan biaya operasional kegiatan semester antara dengan bobot maksimal 9 sks [P1]. 7. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus menetapkan penggunaan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi untuk kegiatan pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung. (P1).

Halaman : 5 dari 7 8. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB) perguruan tinggi tahunan dan menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa berdasarkan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi (P1). 9. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus memiliki sistem pencatatan biaya dan melaksanakan pencatatan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sampai pada satuan program studi (P2). 10. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus melakukan analisis biaya pendidikan tinggi sebagai bagian dari penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan perguruan tinggi yang bersangkutan (P2). 11. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus melakukan evaluasi tingkat ketercapaian standar satuan biaya pendidikan tinggi pada setiap akhir tahun anggaran (E). 12. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus mengupayakan pendanaan pendidikan tinggi dari berbagai sumber di luar mahasiswa, antara lain: a. hibah; b. jasa layanan profesi dan/atau keahlian; c. dana lestari dari alumni dan filantropis; d. kerja sama kelembagaan pemerintah dan swasta. e. Jasa layanan prasarana [P2] 13. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus menetapkan kebijakan, mekanisme, dan prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel dan transparan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan (P1). 14. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus melakukan pengendalian mekanisme penetapan dan pelaksanaan pembiayaan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian kompetensi lulusan [P3].

Halaman : 6 dari 7 15. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus memperbaharui besaran pembiayaan operasional dan investasi pendidikan tinggi berdasarkan hasil pengendalian, perkembangan IPTEK, serta kepentingan pengguna [P4]. 16. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran secara periodik setiap tahun (P4). 17. Perencanaan dan penggunaan anggaran di setiap unit pengelola harus dilakukan audit internal oleh SPI secara periodik setiap semester [P2]. 18. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus mengalokasikan biaya untuk capacity building, general check up bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan setiap tahun [P2]. 19. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus mengalokasikan dana untuk pembiayaan pendidikan mahasiswa miskin sebanyak 5% dari total penerimaan mahasiswa baru Politeknik Kesehatan. 20. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang harus mengalokasikan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi setiap semester setiap Program Studi. STRATEGI 1. Melaksanakan kegiatan perencanaan keuangan 2. Melaksanakan kegiatan monitoring penggunaan anggaran 3. Mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan keuangan setiap tahun melalui sistem audit baik oleh auditor internal maupun auditor eksternal. 4. Mengendalikan mekanisme perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi pembiayaan proses pembelajaran 5. Melakukan kerjasama dengan pihak luar institusi dalam hal pembiayaan

Halaman : 7 dari 7 6. Membuat usulan perencanaan pembiayaan yang sesuai dengan kompetensi kritis. 7. Melaksanakan pembiayaan sesuai dengan standar pembiayaan yang telah ditetapkan. INDIKATOR 1. Tersedianya dokumen pedoman pembiayaan dan penggunaan biaya, dokumen standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi. 2. Terlaksananya proses pembelajaran sesuai dengan Kalender Akademik yang telah ditetapkan dengan pendanaan yang optimal DOKUMEN TERKAIT 1. Pedoman pembiayaan 2. Pedoman penggunaan biaya 3. Tata kelola pelaksanaan pembiayaan 4. Standar Biaya Umum 5. RKAKL DIPA Politeknik Kesehatan Tanjungkarang 6. RENSTRA Politeknik Kesehatan Tanjungkarang 7. Rencana Kerja Tahunan (RKT) 8. Proposal Kegiatan 9. Instrumen/ Borang audit keuangan 10. Laporan serapan anggaran REFERENSI 1. Undang-Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 2. Perpres No. 8 tahun 2012 tentang KKNI 3. Peraturan Menristekdikti No.44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.