BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 DAN REALISASI RPJMD

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

Analisis Isu-Isu Strategis

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB VII P E N U T U P

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB IV GAMBARAN UMUM

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

KONDISI EKONOMI KOTA TASIKMALAYA

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB I GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN KABUPATEN MAJALENGKA

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BOGOR

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

ANALISIS SITUASI DAN KONDISI KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

GAMBARAN SOSIAL - EKONOMI KOTA PALOPO TAHUN Disampaikan oleh : Badan Pusat Statistik Kota Palopo Palopo, 23 Oktober 2014

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Daftar Tabel. Halaman

BAB VI TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah

BAB IV GAMBARAN UMUM

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

A. Gambaran Umum Daerah

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III/2014

RINGKASAN EKSEKUTIF BUKU INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BEKASI 2012

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

VISI PAPUA TAHUN

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014

BERITA RESMI STATISTIK

KATA PENGANTAR. Lubuklinggau, September 2014 WALIKOTA LUBUKLINGGAU H. SN. PRANA PUTRA SOHE

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1-1

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

Transkripsi:

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 ini merupakan rangkaian dan mekanisme dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor yang diawali dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor Tahun 2015 dan Penetapan Kinerja (Tapkin) yang harus dipertanggungjawabkan tingkat pencapaian pada setiap akhir tahun anggaran maupun pada akhir periode RPJMD Kabupaten Bogor tersebut. Pertanggungjawaban tingkat capaian kinerja pada tahun 2015 ini merupakan pengukuran kinerja dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, dengan standar pengukuran yang sesuai berdasarkan sasaran, indikator dan target yang telah ditetapkan untuk mengetahui tingkat capaian program dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015. 3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1 Kerangka Pengukuran Capaian Kinerja Pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 ini berpedoman pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan KABUPATEN BOGOR 40

Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi setiap indikator sasaran strategis dengan target kinerja untuk mengetahui tingkat capaian atau selisih kinerja (Performance Gap). Tingkat capaian atau selisih kinerja tersebut menjadi acuan dalam penetapan kebijakan perencanaan tahunan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk peningkatan pencapaian kinerja di masa yang akan datang (Performance Improvement). Dalam pengukuran tingkat keberhasilan setiap indikator kinerja menggunakan 2 (dua) rumus, yaitu : 1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik (Progress Positif), maka digunakan rumus : % Capaian = Realisasi Target x 100% 2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja (Progress Negatif), maka digunakan rumus : % Capaian = Target (Realisasi Target) Target x 100% Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja dari setiap sasaran strategis, menggunakan skala pengukuran sebagaimana tertera dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Tabel 3.1. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Positif No Rentang Capaian Kategori Capaian 1 >100 Sangat Baik 2 85 s/d 100 Baik Sekali 3 70 s/d <85 Baik 4 55 s/d <70 Cukup 5 < 55 Kurang Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003 Tabel 3.2. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Negatif No Rentang Capaian Kategori Capaian 1 >100 Kurang 2 85 s/d 100 Cukup 3 70 s/d <85 Baik 4 55 s/d <70 Baik Sekali 5 < 55 Sangat Baik Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003 KABUPATEN BOGOR 41

3.1.2 Pencapaian Target 25 Penciri Visi Termaju di Indonesia Pelaksanaan program/kegiatan tahun anggaran 2015, disusun berpedoman pada RKPD tahun 2015 yang disusun pada masa transisi perencanaan pembangunan jangka menengah daerah periode 2013-2018, berkenaan dengan itu maka tahun anggaran 2015 merupakan tahun kedua dari RPJMD periode 2013-2018 yang menetapkan Top priority pada 25 penciri Termaju di Indonesia sebagai alat ukur keberhasilan Visi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018. Sejalan dengan hal tersebut, telah dilaksanakan berbagai program/kegiatan di beberapa OPD untuk mendukung pencapaian target-target 25 penciri Termaju di Indonesia yang telah ditetapkan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Uraian pencapaian indikator Termaju di Indonesia pada tahun 2015 sebagai berikut : 1) Seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas sudah terakreditasi; 2) Seluruh masyarakat memiliki jaminan kesehatan; 3) Angka Harapan Hidup (AHH) termasuk tertinggi di Indonesia; 4) Tuntas Angka Melek Huruf (AMH) bagi penduduk berusia 15-60 tahun; 5) Tuntasnya pembangunan stadion olahraga berskala internasional; 6) Penduduk miskin turun menjadi 7% - 5%; 7) Tercapainya Rata-rata lama sekolah (RLS) 9 tahun; 8) Pelayanan penyediaan listrik perdesaan tertinggi di Indonesia; 9) Kunjungan wisatawan termasuk tertinggi di Indonesia; 10) Pelayanan perijinan berstandar ISO; 11) Laju Pertumbuhan Ekonomi melebihi Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi & Nasional; 12) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga berlaku termasuk tertinggi di Indonesia; 13) Produksi benih ikan hias dan benih ikan konsumsi air tawar terbanyak di Indonesia; 14) Terbangunnya pasar di setiap Kecamatan; 15) Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat; 16) Bebas Rumah Tidak Layak Huni (RTLH); KABUPATEN BOGOR 42

17) Terbangunnya Poros Barat-Utara-Tengah-Timur dan Infrastruktur yang mantap; 18) Mendorong terbangunnya Cibinong Raya sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW); 19) Seluruh masyarakat mempunyai KTPel; 20) Pendapatan Asli Daerah (PAD) termasuk tertinggi di Indonesia: 21) Mencapai predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); 22) Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah; 23) Tersedianya layanan pengaduan masyarakat di seluruh OPD dan Desa; 24) Tidak ada daerah terisolir; 25) Terbangunnya Mesjid Besar di setiap kecamatan. Sebagai gambaran untuk melihat kondisi pencapaian penciri, berikut diuraikan data kondisi pada masing-masing penciri sebagai berikut : 1) Seluruh RSUD dan Puskesmas sudah terakreditasi. Jumlah RSUD yang ada saat ini sebanyak 4 unit (dengan Status BLUD ada 3 RSUD dan sisanya 1 lagi ditargetkan selesai pada tahun 2017); Puskesmas berjumlah 101 unit (belum seluruhnya masuk dalam status terakreditasi). 2) Seluruh masyarakat memiliki jaminan kesehatan. Berdasarkan data BPJS 2.014.283 jiwa atau 39,4% dari total penduduk Kabupaten Bogor telah masuk dalam program perlindungan jaminan sosial; Sisanya yang belum masuk ke dalam program adalah masyarakat yang mandiri, yang ditargetkan selesai dalam kurun waktu 3 tahun ke depan. 3) Angka harapan hidup (AHH) termasuk tertinggi di Indonesia. Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Bogor 70 Tahun; Masih lebih rendah dibandingkan AHH Provinsi Jawa Barat 70,9 Tahun namun sama dengan AHH Nasional 70 Tahun dan pada tahun 2018 ditargetkan mampu mencapai 72 tahun. 4) Tuntas AMH bagi penduduk berusia 15-60 tahun. Angka Melek Huruf (AMH) pada tahun 2014 adalah sebesar 96,98%; Dalam hal ini 3,02% dari total penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2015 (atau 164.882 jiwa) menjadi target peningkatan AMH selama KABUPATEN BOGOR 43

5 tahun perencanaan. 5) Tuntasnya pembangunan stadion olahraga berskala internasional. Saat ini sudah 77,80%, sisanya diselesaikan pada tahun berikutnya 6) Penduduk miskin turun menjadi 7% - 5%. Tingkat kemiskinan Kabupaten Bogor pada tahun 2015 berdasarkan data BPS adalah sebesar 9,07%, akan diturunkan pada pada tahun 2018 menjadi sebesar 7%-5%; Dengan demikian diperlukan akselerasi penurunan tingkat kemiskinan sebesar 2,07% sampai dengan tahun 2018. 7) Tercapainya Rata-rata lama sekolah 9 tahun. Pada tahun 2014 RLS mencapai 8,04 tahun, target pencapaian RLS 9 tahun diharapkan tercapai pada tahun 2018; Untuk tahun 2015 Badan Pusat Statistik tidak melakukan penghitungan karena adanya perubahan metode penghitungan komponen IPM. 8) Pelayanan penyediaan listrik perdesaan tertinggi di Indonesia. Jumlah Kartu Keluarga (KK) belum teraliri listrik pada tahun 2015 menurut data ESDM sebanyak 34.781 KK; Rasio Elektrifikasi (RE) pada tahun 2013 sebesar 82,65%, yakni di atas RE Provinsi Jawa Barat pada tahun yang sama sebesar 75% dan RE Nasional sebesar 65%. Ditargetkan hingga 2018 RE Kabupaten Bogor mampu mencapai 86,17%. 9) Kunjungan wisatawan termasuk tertinggi di Indonesia. Capaian Jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2015 sebanyak 5.082.838 orang, diperkirakan mampu mencapai 6,6 juta wisatawan pada tahun 2018; Komponen penciri ini dapat dilihat pula pada banyaknya ijin destinasi objek wisata yang baru diterbitkan di Kabupaten Bogor. Pencapaian ini dilaksanakan melalui kegiatan : Peningkatan Kualitas Obyek Daya Tarik Wisata dan Pengembangan Desa Wisata. 10) Pelayanan perijinan berstandar ISO. Jumlah jenis perijinan yang ada saat ini di Kabupaten Bogor meliputi 58 jenis perijinan; Dari jumlah tersebut 33 jenis perijinan telah memenuhi standar mutu KABUPATEN BOGOR 44

internasional (bersertifikat ISO), dan 25 jenis perijinan belum memenuhi standar ISO (dalam proses sertifikasi). 11) LPE melebihi LPE Provinsi dan Nasional. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Bogor pada tahun 2015 adalah sebesar 5,93 persen, masih lebih tinggi dibandingkan dengan LPE Provinsi Jawa Barat sebesar 5,03 persen, dan LPE Nasional sebesar 4,73 persen pada tahun 2015; Ditargetkan mampu mencapai 6,21 persen pada akhir tahun perencanaan.. 12) PDRB harga berlaku termasuk tertinggi di Indonesia. Nilai PDRB harga berlaku Tahun 2015 sebesar Rp. 138,53 Trilyun, meningkat dari Tahun 2014 sebesar Rp. 123,55 Trilyun; 13) Produksi benih ikan hias dan benih ikan konsumsi air tawar termasuk terbanyak di Indonesia. Produksi benih Kabupaten Bogor tahun 2012 sebesar 2.056.812 RE, terbesar ketiga di Provinsi Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat menghasilkan 58,2% dari produksi benih nasional. Khusus produksi benih Lele mencapai 1.755.826.300 ekor dan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sementara Produksi se-jawa Barat sebanyak 4.027.318.040 ekor Tahun 2013 produksi ikan hias Kabupaten Bogor sebanyak 222.238,14 RE atau terbesar di Provinsi Jawa Barat. Produksi benih ikan air tawar Kabupaten Bogor tahun 2013 sebesar 2.670.353 RE. 14) Terbangunnya pasar di setiap Kecamatan. Sampai dengan tahun 2013 telah dibangun 24 pasar tradisonal di 23 Kecamatan, dan pada tahun 2014 telah dibangun 4 unit pasar desa di 24 Kecamatan sehingga tinggal 5 Kecamatan yang belum miliki pasar tradisional maupun pasar desa. 15) Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat. Kebutuhan benih padi unggul bersertifikat di Kabupaten Bogor dalam 5 tahun sebanyak 1.130,35 ton untuk luas areal sawah 45.214 Ha. Sampai dengan Tahun 2015 Produksi benih padi unggul bersertifikat mencapai 247,5 ton dari target sebanyak 225 ton, atau 20,94%; KABUPATEN BOGOR 45

Diharapkan dapat dipenuhi secara bertahap dari hasil produksi lokal dengan target sampai dengan tahun 2018 sebanyak 1.194 ton setara dengan 380 ha penangkaran padi, agar tercapai swasembada benih padi unggul bersertifikat. 16) Bebas rumah tidak layak huni (RTLH). Jumlah RTLH sampai dengan tahun 2015 sebanyak 47.623 unit. Target pada tahun 2015 sebanyak 10.000 unit (RTLH), sedangkan sisanya direncanakan dalam 3 tahun berikutnya sesuai kapasitas pembiayaan pada tiap tahun Anggaran; 17) Terbangunnya Poros Barat-Utara-Tengah-Timur dan infrastruktur yang mantap. Jalur jalan Kemang - Bojonggede sepanjang 8,6 Km pada tahun 2014 penyelesaian pembebasan lahan, bukaan jalan dan pelaksanaan Konstruksi dilaksanakan 2015-2018. Poros tengah timur sepanjang 50,2 KM. penyelesaian pembebasan, bukaan jalan dan penyelesaian pinjam pakai kawasan hutan pada tahun 2014-2018. Lingkar Leuwiliang,yaitu : Lingkar Utara 4,210 KM ; Realisasi jalan 1,150 KM (2012) Jembatan Cianten (2011) & Viaduct (2012). Sisa Konstruksi Jalan=3,06 KM (s/d 2018) Lingkar Selatan 4,950 KM ; DED tahun 2011, Pembebasan Lahan 2014. Konstruksi akan diselesaikan s/d 2018. Lingkar Laladon 3,460 KM. Pembebasan Tanah s/d tahun 2012 = 17,270 m2 (87 %), Jembatan Ciapus (2012). Konstruksi akan diselesaikan s/d tahun 2018. Lingkar IPB (Ruas Dramaga-Babakan) 2,900 KM. DED 2012, Pembebasan Tanah tahun 2014, Konstruksi jalan dan jembatan mulai tahun 2015 s/d 2018. 18) Mendorong terbangunnya Cibinong Raya sebagai Pusat Kegiatan Wilayah. Untuk itu dibutuhkan instrumen perencanaan sebagai berikut: Tersedianya dokumen RTRW; Tersedianya dokumen RTBL; KABUPATEN BOGOR 46

Tersedianya RDTR Cibinong Raya; Percepatan pembangunan CBD di Cibinong Raya. Sampai dengan akhir tahun 2015 masih dalam proses evaluasi 19) Seluruh masyarakat mempunyai KTPel. Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTPel) pada tahun 2015 terealisasi sebanyak 2.593.002 orang dari target 2.975.010 orang atau 78,02% (sumber data Disduk); Sisa wajib KTP akan diselesaikan sampai tahun 2018. 20) PAD termasuk tertinggi di Indonesia. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor pada tahun 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 (per tanggal 16 februari 2016) terealisasi sebesar Rp.2.002.320.991.117,- dari target sebesar Rp.1.785.300.132.000,- atau 103,75% Sebagai pembanding Kabupaten dengan Peringkat (1) tertingi adalah Kabupaten Kutai Kartanegara (sebesar 2,5 Triliun), Peringkat ke-2 Kabupaten Badung sebesar 1,86 Triliun; Dengan mengoptimalkan pajak dan retribusi daerah, maka upaya menggenjot PAD menjadi tertinggi di Indonesia dapat tercapai hingga tahun akhir perencanaan. 21) Mencapai predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Saat ini masih memperoleh peringkat Wajar Dengan Pengecualian (WDP); Perlu peningkatan transparansi dan pertanggungjwaban angggaran lebih akuntabel hingga mencapai predikat WTP pada tahun-tahun selanjutnya. 22) Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah. Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di 40 Kecamatan. Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK ) 23) Tersedianya layanan pengaduan masyarakat di seluruh OPD dan Desa. Sampai dengan tahun 2015, sudah terdapat 38 OPD yang menyediakan unit layanan pengaduan. Untuk itu dibutuhkan penyediaan layanan pengaduan yang akan diselesaikan sampai dengan tahun 2018, termasuk pada tingkat Kecamatan, Desa dan Kelurahan. KABUPATEN BOGOR 47

24) Tidak ada daerah terisolir. Daerah yang sulit dijangkau, yaitu daerah yang belum ada akses jalan dan jembatan karena faktor geografis, saat ini tercatat di 40 lokasi/kampung; Direncanakan s/d tahun 2018, tidak ada lagi daerah yang sulit dijangkau. 25) Terbangunnya Mesjid Besar di setiap kecamatan. Sampai dengan Tahun 2014 akan ditangani sebanyak 19 mesjid besar dari 9 mesjid besar yang sudah dilaksanakan; Adapun sisanya sebanyak 21 mesjid ditangani sampai dengan tahun 2018. 3.1.3 Pencapaian Indikator Makro Dalam rangka mewujudkan Visi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 yakni Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia menjadi sesuatu yang konkrit dan dapat diukur, maka perlu adanya suatu indikator yang dapat digunakan sebagai acuan pencapaian visi dan misi secara makro. Indikator tersebut terdiri dari indikator ekonomi dan sosial makro yang bermuara pada indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Jumlah Penduduk Miskin, Pertumbuhan Ekonomi, dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). Berikut ini rincian penjelasan dari indikator makro Kabupaten Bogor : A. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015 tidak mengeluarkan angka IPM, karena adanya perubahan metode perhitungan IPM, namun demikian dapat diuraikan gambaran pencapaian dari indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bogor pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : a) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) komposit Kabupaten Bogor dari target sebesar 73,63-73,72 poin, terealisasi mencapai 74,25 poin. Kondisi ini menunjukkan pencapaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 73,92 poin. Hal ini disebabkan adanya peningkatan realisasi dari seluruh komponen IPM, baik komponen pendidikan (angka melek huruf KABUPATEN BOGOR 48

dan rata-rata lama sekolah), kesehatan (angka harapan hidup) maupun komponen ekonomi (kemampuan daya beli masyarakat). Angka IPM sebesar 74,25 poin di atas, sesuai dengan klasifikasi UNDP termasuk dalam kelompok masyarakat sejahtera menengah atas, namun belum termasuk dalam kelompok masyarakat sejahtera atas; b) Prediksi dan realisasi komponen pembentuk IPM berdasarkan estimasi BPS yaitu : Angka Harapan Hidup (AHH) dengan target sebesar 70,40 tahun terealisasi sebesar 70,35 tahun; Angka Melek Huruf (AMH) dengan target sebesar 95,70 persen, terealisasi sebesar 96,98 persen; Rata-rata Lama Sekolah (RLS) ) dengan target sebesar 8,21 tahun, terealisasi sebesar 8,04 tahun; Kemampuan Daya Beli Masyarakat (Purchasing Power Parity = PPP) yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi riil per kapita per bulan, dengan target sebesar 665.270 rupiah/kapita/bulan, terealisasi sebesar 639.660 rupiah/kapita/bulan; Untuk lebih jelasnya, Realisasi dari Indikator Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bogor disajikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Realisasi Indikator Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bogor Tahun 2014 No Indikator Kinerja 2014 Target Realisasi 1 Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) (point) 73,63 73,72 74,25 Komponen IPM terdiri dari : a. Angka Harapan Hidup (AHH) (tahun) 70,40 70,35 b. Angka Melek Huruf (AMH) 95,70 96,99***) c. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) 8,21 8,04 d. Kemampuan Daya Beli Masyarakat (Konsumsi riil per kapita) (Rp/kap/bln) 665.270 639.660 2 Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) - Publikasi Tahun 2013 446.040 432.840*) - Publikasi Tahun 2014 499.100 485.900**) 3 Presentase Penduduk Miskin - Publikasi Tahun 2013 8,74 8,33 8,31*) - Publikasi Tahun 2014 9,54 9,11**) Sumber : BPS Kabupaten Bogor. *) Hasil Anilisis **)Angka Sementara ***)Angka Perhitungan Dinas Pendidikan KABUPATEN BOGOR 49

B. Jumlah Penduduk Penduduk merupakan titik sentral pembangunan, selain sebagai sasaran pembangunan, juga sebagai pelaku pembangunan. Keberhasilan pembangunan sangat tergantung pada penduduk. Penduduk yang berkualitas menjadi potensi pembangunan. Ketersediaan data kependudukan dengan berbagai karakteristiknya yang merupakan sasaran atau objek pembangunan berguna dalam menentukan jenis program, besaran dan arah pembangunan. Berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Bogor sebanyak 5,33 juta jiwa atau menyumbang sekitar 2,11 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor tahun 2014 menduduki ranking ke-11 terbesar dibandingkan jumlah penduduk antar provinsi seluruh Indonesia. Pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Bogor sebesar 5.459.668 jiwa dengan penduduk laki-laki sebesar 2.792.907 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 2.666.761 jiwa. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor dari Tahun 2014 ke Tahun 2015 sebesar 2,41 persen dan sex ratio 105. Hasil Proyeksi Penduduk 2010 disajikan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Jumlah Penduduk (Juni) Kabupaten Bogor menurut Jenis Kelamin 2010-2015, Hasil Proyeksi Penduduk 2010 Tahun 2015 2014 2013 2012 2011 2010 2.666.761 2.792.907 2.602.768 2.728.381 2.538.674 2.663.423 2.474.302 2.598.814 2.409.939 2.533.807 2.345.618 2.468.258 5.073.116 4.943.746 4.813.876 5.459.668 5.331.149 5.202.097 L+P Perempuan Laki-laki 0 2.000.000 4.000.000 6.000.000 Catatan : Hasil SP2010 (Mei) L=2.452.562; P= 2.319.370;L+P= 4.771.932 Tahun 2010 sd 2012 merupakan angka backcasting perhitungan proyeksi tahun 2014 KABUPATEN BOGOR 50

C. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Perubahan jumlah penduduk antar tahun menggambarkan angka pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 naik sebesar 2,41 persen. Bila dicermati pertumbuhan penduduk antar kecamatan yang tercakup dalam wilayah Kabupaten Bogor, hasil proyeksi penduduk tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Gunung Putri, Bojonggede dan Cileungsi masing-masing sebesar 5,30 persen, 4,88 persen dan 4,75 persen. Sementara di Kecamatan Cibinong, sebagai ibukota Kabupaten Bogor, pertumbuhan penduduk mencapai 3,65 persen. Keempat kecamatan tersebut memiliki pertumbuhan penduduk lebih tinggi dibanding pertumbuhan penduduk rata-rata Kabupaten Bogor (2,41%). Perkembangan penduduk di Kecamatan Gunung Putri, Cileungsi dan Cibinong dapat dikatakan sangat pesat karena ketiga kecamatan tersebut merupakan pusat pengembangan usaha industri dan pemukiman. Berbagai jenis usaha industri besar maupun industri sedang berkembang cukup beragam, yang menyebabkan banyak masuknya penduduk dari luar kecamatan sebagai tenaga kerja untuk bermukim di kecamatan setempat. Adapun perkembangan penduduk di Kecamatan Bojonggede lebih disebabkan oleh bertumbuhnya pemukiman karena akses ke Jakarta sebagai ibukota negara lebih mudah dijangkau baik dari segi biaya maupun fasilitas transportasi umum yang murah dan cepat yaitu kereta listrik (KRL). Umumnya penduduk yang tinggal di Kecamatan Bojonggede bekerja di Jakarta yang merupakan pekerja ulang alik (commuter). Pertumbuhan penduduk tahun 2014-2015 tingkat kecamatan disajikan pada Gambar 3.2. KABUPATEN BOGOR 51

Gambar 3.2. Peta Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2014-2015 Sumber : Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014-2015 D. Tingkat Pertisipasi Anggkatan Kerja (TPAK) Dalam kerangka ekonomi makro yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2009-2015 bahwa pengangguran terbuka secara nasional diperkirakan dapat diturunkan menjadi 5-6 persen pada tahun 2015. Pemerintah tingkat pusat dan daerah menaruh perhatian besar pada masalah pengangguran dan rendahnya kualitas tingkat hidup pekerja. Masalah tersebut sudah lama menjadi masalah serius selama 40 tahun lebih pembangunan ekonomi Indonesia. Pembangunan ketenagakerjaan diantaranya dimaksudkan untuk memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi; mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah; memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan; dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya. Penduduk usia kerja yang termasuk dalam bukan angkatan kerja (BAK) sebesar 38,14 persen terdiri atas mereka yang sekolah (23,70%), mengurus rumah tangga (63,06%) dan lainnya seperti lanjut usia, cacat jasmani, dll (13,24%). KABUPATEN BOGOR 52

Gambar 3.3. Persentase Penduduk Usia Kerja Berdasarkan Angkatan Kerja dan Angkatan Kerja di Kabupaten Bogor Tahun 2013 Bukan Angkatan Kerja 1.427.719 (38,14%) Angkatan Kerja 2.315.176 (61,86%) Berdasarkan hasil Sakernas Agustus tahun 2014 TPAK Kabupaten Bogor tahun 2014 sebesar 61,86 persen atau berada di bawah TPAK Provinsi Jawa Barat (62,77%) dan TPAK Nasional (66,60%). Tahun 2015 TPAK Kabupaten Bogor diperkirakan akan mencapai 63,64%. E. Jumlah Penduduk Miskin Prosentase penduduk miskin di Kabupaten Bogor tahun 2013 (9,54%) sudah berada dibawah dari angka kemiskinan Provinsi Jawa Barat (9,61%) dan angka kemiskinan nasional (11,47%). Perkembangan persentase penduduk miskin pada periode 2002-2015*) tampak berfluktuasi dari tahun ke tahun meskipun terlihat adanya kecenderungan menurun pada periode 2006-2012. Hal tersebut dapat di lihat pada Gambar 3.4. Persentase penduduk miskin tahun 2015 diprediksi sebesar 9,07 persen (495,2 ribu orang) atau turun dibandingkan perkiraan persentase penduduk miskin tahun 2014 sebesar 9,11 % (485,9 ribu orang). Secara umum, kenaikan atau penurunan jumlah penduduk miskin seiring dengan kenaikan atau penurunan persentase jumlah penduduk miskin, kecuali pada periode 2009-2010. Pada periode tersebut secara jumlah terjadi kenaikan penduduk miskin, akan tetapi secara persentase terjadi penurunan. Hal ini sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk hasil SP 2010 di gambar 3.4. bisa dilihat Kabupaten Bogor yang masih tinggi (3,15%) dengan jumlah penduduk Keadaan Mei 2010 sebanyak 4.771.932 jiwa. Fenomena ini menunjukkan bahwa penambahan jumlah penduduk sedikit/banyak akan menaikkan jumlah penduduk miskin. KABUPATEN BOGOR 53

Gambar 3.4. Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Bogor Tahun 2002-2015*) Sumber : BPS Ket: *) = angka prediksi Pada periode 2002-2006 secara umum terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin dari 451.300 menjadi 536.400 (naik 18,86 %). Selanjutnya dari tahun 2006 sampai tahun 2013 jumlah penduduk miskin cenderung mengalami penurunan yaitu dari 536.400 menjadi 499.100 (turun 6,95 %). Begitu juga persentase jumlah penduduk miskin pada periode 2002-2006 secara umum mengalami kenaikan dari 12,54 persen menjadi 13,83 persen, dan mengalami penurunan pada periode 2006-2013 dari 13,83 persen menjadi 9,54 persen. Pada tahun 2015 persentase penduduk miskin diperkirakan akan turun menjadi sekitar 9,11 persen. Secara umum, kenaikan atau penurunan jumlah penduduk miskin seiring dengan kenaikan atau penurunan persentase jumlah penduduk miskin, kecuali pada periode 2009-2010. Pada periode tersebut secara jumlah terjadi kenaikan penduduk miskin, akan tetapi secara persentase terjadi penurunan. Hal ini sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor yang masih tinggi (3,15%) dengan jumlah penduduk tahun 2010 sebanyak 4.771.932 jiwa. Fenomena ini menunjukkan bahwa penambahan jumlah penduduk sedikit/banyak akan menaikkan jumlah penduduk miskin. Penambahan penduduk dalam hal ini bersumber dari pertambahan penduduk alami (kelahiran-kematian) ataupun migrasi masuk ke Kabupaten Bogor yang relatif tinggi. KABUPATEN BOGOR 54

F. Pertumbuhan Ekonomi /PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bogor pada tahun 2015 angka sementara mencapai Rp.138,54 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 12,13 persen dari tahun sebelumnya. Tabel 3.4. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2015 (Triliun Rupiah) PDRB Harga Berlaku Distribusi Pertumbuhan (Rp. Triliun) Lapangan Usaha Sem I Sem II 2014 2015 *) 2015 **) 2015 **) 2014 2015 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) I Sektor Primer 6,79 3,63 4,01 7,64 5,49 5,51 9,95 12,54 1. Pertanian 4,89 2,60 2,68 5,29 3,96 3,81 8,85 8,09 2. Pertambangan & Penggalian 1,90 1,03 1,32 2,35 1,54 1,70 12,9 24,00 II Sektor Sekunder 80,53 43,52 45,93 89,45 65,18 64,57 12,73 11,07 3. Industri Pengolahan 70,74 37,92 39,92 77,84 57,26 56,19 11,88 10,03 4. Listrik, Gas & Air Bersih 3,93 2,29 2,47 4,76 3,18 3,44 21,63 21,25 5. Konstruksi 5,86 3,31 3,53 6,84 4,74 4,94 17,87 16,80 III Sektor Tersier 36,23 19,47 21,98 41,45 29,33 29,92 13,01 14,39 6. Perdag., hotel & Restoran 25,28 13,58 15,42 29,00 20,46 20,93 12,07 14,71 7. Pengangkutan & Komunikasi 5,50 2,96 3,18 6,14 4,45 4,43 18,63 11,74 8. Keu. Real estat, & jasa Perusahaan 1,76 0,93 1,15 2,08 1,43 1,50 9,74 17,67 9. Jasa-Jasa 3,69 2,01 2,23 4,23 2,99 3,06 13,2 14,59 PDRB Kabupaten Bogor 123,55 66,63 71,91 138,54 100 100 12,66 12,13 Catatan : *) = Angka Perbaikan **) = Angka Sementara Pengelompokan sembilan sektor ekonomi dalam PDRB menjadi tiga sektor yaitu sektor primer, sekunder, dan tersier, menunjukkan bahwa kelompok sektor sekunder masih mendominasi dalam penciptaan nilai tambah di Kabupaten Bogor. Total Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari kelompok sektor sekunder pada tahun 2015 mencapai Rp.89,45 triliun, atau meningkat sebesar 11,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada kelompok sektor tersier mengalami peningkatan sebesar 14,39 persen yaitu dari Rp.36,23 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp.41,45 triliun pada tahun 2015, sedangkan kelompok primer meningkat sebesar 12,54 persen atau dari Rp.6,79 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp. 7,64 triliun pada tahun 2015. Tabel 3.4 menguraikan PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bogor beserta distribusi dan laju pertumbuhannya pada tahun 2014 dan 2015. KABUPATEN BOGOR 55

Tabel 3.5. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2015 (Triliun Rupiah) PDRB Harga Konstan Distribusi Pertumbuhan (Rp. Triliun) Lapangan Usaha Sem I Sem II 2014 2015 *) 2015 **) 2015 **) 2014 2015 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) I Sektor Primer 2,24 1,14 1,17 2,31 5,45 5,35 2,44 3,23 1. Pertanian 1,80 0,92 0,96 1,88 4,38 4,30 2,2 4,37 2. Pertambangan & Penggalian 0,44 0,22 0,21 0,44 1,08 1,05 3,42-1,41 II Sektor Sekunder 27,68 14,37 14,69 29,03 67,39 67,27 5,91 4,88 3. Industri Pengolahan 24,57 12,72 13,00 25,69 59,83 59,54 5,61 4,57 4. Listrik, Gas & Air Bersih 1,52 0,79 0,81 1,60 3,71 3,69 5,41 4,87 5. Konstruksi 1,58 0,86 0,87 1,74 3,85 4,04 11,33 9,73 III Sektor Tersier 11,15 5,85 6,31 12,16 27,15 27,38 7,01 9,07 6. Perdag., Hotel & Restoran 7,53 3,96 4,30 8,25 18,34 18,53 7,23 9,59 7. Pengangkutan & Komunikasi 1,33 0,70 0,75 1,45 3,24 3,28 7,27 8,68 8. Keu. Real Estat, & Jasa Perusahaan 0,75 0,39 0,42 0,82 1,83 1,84 6,95 8,93 9. Jasa-Jasa 1,54 0,80 0,85 1,64 3,74 3,73 5,78 6,92 PDRB Kabupaten Bogor 41,07 21,36 22,17 43,50 100,00 100,00 6,01 5,93 Catatan : *) = Angka Perbaikan **) = Angka Sementara Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB atas harga konstan tahun 2015 diprediksi mengalami peningkatan sebesar 5,93 persen, yaitu dari Rp. 41,07 triliun pada tahun 2014 naik menjadi Rp.43,50 triliun pada tahun 2015. Kinerja kelompok sektor primer tahun 2015 menunjukkan peningkatan sebesar 3,23 persen dari tahun sebelumnya, kelompok sektor sekunder meningkat 4,88 persen, dan kelompok sektor tersier mengalami peningkatan sebesar 9,07 persen. Tabel diatas, menunjukkan nilai PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Bogor beserta distribusi dan pertumbuhannya pada tahun 2014 dan 2015, yang menunjukkan bahwa kinerja perekonomian tertinggi dicapai oleh sektor konstruksi yang mendorong pertumbuhan sebesar 9,73 persen. Terlaksananya berbagai pembangunan infrastruktur terutama pembangunan sarana infrastruktur seperti jalan dan gelanggang olah raga meningkatkan kinerja perekonomian sektor konstruksi. Kinerja yang cukup tinggi juga ditunjukkan oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang mencapai 9,59 persen. Kinerja sektor ini terutama didukung oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan juga menunjukkan kinerja yang membaik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, sektor ini tumbuh sebesar 4,37 persen. Pertumbuhan ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 2,20 persen. Peningkatan pertumbuhan sektor pertanian ini KABUPATEN BOGOR 56

dipicu oleh sub sektor tanaman bahan makanan yang mengalami peningkatan sebesar 5,97 persen. Sedangkan dari sektor pertambangan dan penggalian mengalami penurunan 1,41 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu pemicunya adalah penurunan jumlah produksi emas dan perak. Berdasarkan time series dari tahun 2001-2014, terlihat bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor berada pada kisaran 4-6 persen. Terjadi perlambatan pertumbuhan pada tahun 2009 yang disebabkan oleh krisis keuangan global pada tahun 2008 yang dampaknya dirasakan oleh perekonomian Kabupaten Bogor. Pertumbuhan yang sempat melambat ini kemudian meningkat kembali pada tahun-tahun berikutnya. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Bogor pada tahun 2013 adalah sebesar 6,04 persen. Pada tahun 2014 LPE Kabupaten Bogor diprediksi adalah sebesar 6,01 persen. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor selama periode 2001-2014 sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.5. Gambar 3.5. LPE Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan Indonesia Tahun 2001-2014 7.5 7.0 6.5 6.0 5.5 5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 6.9 7.0 6.9 6.6 6.6 6.5 6.3 6.0 6.2 6.3 6.9 6.8 6.4 6.6 6.1 6.04 6.4 6.2 5.7 5.2 5.58 5.855.95 5.58 5.96 5.99 6.04 6.01 5.0 4.9 5.06 4.84 5.1 5.02 4.9 5.09 4.50 Indonesia 4.1 3.94 4.0 Jabar 4.14 3.8 Bogor Catatan: *) = Angka koreksi, untuk Provinsi Jawa Barat dan Indonesia berdasarkan SNA 2008 LPE Kabupaten Bogor tahun 2015 diperkirakan sebesar 5,93 persen, sedangkan LPE (yoy) Nasional pada Triwulan 3 2015 sebesar 4,73 persen (melambat dibanding tahun 2014 sebesar 4,92 persen) dan LPE (yoy) Jawa Barat pada Triwulan 3 2015 sebesar 5,03 persen (melambat dibanding tahun 2014 sebesar 5,05 persen). KABUPATEN BOGOR 57

Indikator lain yang sering digunakan untuk menggambarkan tingkat kemakmuran masyarakat secara makro salah satunya adalah pendapatan per kapita per tahun. Semakin tinggi pendapatan yang diterima penduduk di suatu wilayah maka tingkat kesejahteraan di wilayah bersangkutan dapat dikatakan bertambah baik. PDRB per kapita dapat dijadikan pendekatan untuk indikator pendapatan per kapita. Pada Gambar 3.6 berikut memperlihatkan PDRB per kapita Kabupaten Bogor atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku naik menjadi Rp.25,37 juta per tahun dari tahun sebelumnya sebesar Rp.23,18 juta per tahun. Hal ini berarti terjadi kenaikan pendapatan per kapita sebesar 9,45 persen pada tahun 2015. Gambar 3.6. PDRB Perkapita per Tahun Kabupaten Bogor Tahun 2010-2015 (juta rupiah) Gambar 3.6. memperlihatkan PDRB perkapita Kabupaten Bogor atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku naik menjadi Rp.25,37 juta per tahun dari tahun sebelumnya sebesar Rp.23,18 juta per tahun. Hal ini berarti terjadi kenaikan pendapatan perkapita sebesar 9,45 persen pada tahun 2015. Berdasarkan sumber pertumbuhannya, sektor industri pengolahan yang tumbuh sebesar 4,57 persen mampu menyumbang sumber pertumbuhan yang paling besar yaitu 2,73 persen (dari total LPE 5,93 persen). Subsektor yang mendorong tingginya sumber pertumbuhan sektor ini adalah industri alat angkutan, mesin dan peralatannya, industri makanan, minuman, dan tembakau serta industri logam dasar, besi, dan baja. Sektor perdagangan, hotel dan restoran KABUPATEN BOGOR 58

memberikan kontribusi sebesar 1,76 persen dari total pertumbuhan sebesar 5,93 persen (Lampiran 14). Berdasarkan penghitungan sumber pertumbuhan, maka pada umumnya pertumbuhan sektor yang memiliki kontribusi besar dalam penciptaan NTB akan memberikan kontribusi yang besar pula dalam sumber pertumbuhan. Rincian laju pertumbuhan dan sumber pertumbuhan tiap lapangan usaha maupun kelompok lapangan usaha terdapat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor Tahun 2014-2015 Lapangan Usaha 2014 2015*) Sumber Pertumbuhan 2015 (1) (2) (3) (4) I SEKTOR PRIMER 2,44 3,23 0,18 1. PERTANIAN 2,20 4,37 0,19 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3,42-1,41-0,02 II SEKTOR SEKUNDER 5,91 4,98 3,29 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,61 4,57 2,73 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5,41 4,87 0,18 5. KONSTRUKSI 11,33 9,73 0,38 III SEKTOR TERSIER 7,01 9,07 2,46 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 7,23 9,59 1,76 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 7,27 8,68 0,28 8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN 6,95 8,93 0,16 9. JASA-JASA 5,78 6,92 0,26 PDRB KABUPATEN BOGOR 6,01 5,93 5,93 Catatan: **) = Angka Sementara Keterangan : NTB singkatan dari Nilai Tambah Bruto Sumber Pertumbuhan = (NTB it NTB it 1 ) 100% PDRB t 1 Distribusi persentase PDRB sektoral menunjukkan peranan masing-masing sektor dalam sumbangannya terhadap PDRB secara keseluruhan. Semakin besar persentase suatu sektor, semakin besar pula pengaruh sektor tersebut di dalam perkembangan ekonomi suatu daerah. Distribusi persentase juga dapat memperlihatkan kontribusi nilai tambah setiap sektor dalam pembentukan PDRB, sehingga akan tampak sektor-sektor yang menjadi motor penggerak pertumbuhan (sektor andalan) di wilayah yang bersangkutan. KABUPATEN BOGOR 59

3.1.4 Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Target-target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2015, diukur dan dianalis tingkat keberhasilan/kegagalan yang dituangkan dalam uraian Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dengan menyajikan perbandingan tingkat capaian kinerja pada tahun 2015 dengan tingkat capaian kinerja pada tahun 2014 serta dibandingkan dengan akhir RPJMD. Hasil pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 ini selanjutnya disusun berdasarkan Misi Pemerintah Kabupaten Bogor yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, sebagaimana diuraikan berikut : A. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Kesatu Misi Kesatu Pemerintah Kabupaten Bogor adalah Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat. Misi Kesatu tersebut dilaksanakan dengan 10 (sepuluh) Sasaran Strategis sebagai berikut : 1) Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan bagi Umat Beragama dalam menjalankan ibadahnya; 2) Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan; 3) Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan; 4) Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera; 5) Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan social (PMKS); 6) Terselenggaranya pentas seni budaya daerah; 7) Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan; 8) Meningkatnya pemasyarakatan olahraga; 9) Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor; 10) Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana. Pengukuran capaian kinerja pada Misi Kesatu Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilakukan pada setiap indikator kinerja dan KABUPATEN BOGOR 60

target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun 2015. Dari hasi pengukuran capaian kinerja pada Misi Kesatu menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 pada Misi Kesatu tersebut diperoleh sebesar 103,94%. Pencapaian tersebut termasuk dalam kategori Baik Sekali. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada Misi Kesatu. Tabel 3.7. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Misi Kesatu Pada Tahun 2015 No Sasaran Strategis Rata-Rata Capaian tahun 2015 1 Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan bagi Umat Beragama dalam 100,52 menjalankan ibadahnya 2 Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan 95,51 3 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk 89,37 kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan 4 Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya 86,07 keluarga sejahtera 5 Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan social (PMKS) 100,00 6 Terselenggaranya pentas seni budaya daerah 89,31 7 Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan 100,00 8 Meningkatnya pemasyarakatan olahraga 100,00 9 Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor 46,15 10 Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya 232,50 penanggulangan bencana Rata-Rata Capaian Sasaran 103,94 Sumber : Diolah dari data OPD, 2015 Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Kesatu tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran 1 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan bagi Umat Beragama dalam menjalankan ibadahnya Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 100,52%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat KABUPATEN BOGOR 61

beragama dalam menjalankan ibadahnya pada tahun 2015 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.8. Tabel 3.8. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 2 3 4 Rasio Tempat Ibadah Ibadah Per Satuan Penduduk Jumlah Rumusan Kebijakan Bidang Keagamaan yang Tersusun Jumlah Jamaah Haji Kabupaten Bogor yang Terfasilitasi Terbangunnya Mesjid di Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 3,45 3,45 100,00 3,5 2,98 85,14 1 1 100,00 2 2 100,00-3500 2842 81,20 3000 2785 92,83-10 - - - - - setiap Kecamatan Jumlah Peraturan 5 Daerah dan Produk Hukum Lainnya yang terbentuk a. Perda Dok 10 11 110,00 14 13 92,86 b. Perbup Dok 37 41 110,81 50 56 112,00 c. Kepbup Dok 650 767 118,00 600 665 110,83 d. Perjanjian Dok 50 57 114,00 50 55 110,00 Rata-Rata Capaian 104,86 100,52 Sumber : Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Rasio Tempat Ibadah Ibadah Per Satuan Penduduk pada tahun 2015 ditargetkan 3,5% terealisasi sebesar 2,98% sehingga capaian kinerja sebesar 85,14%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 4,34% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terjadi karena pertumbuhan tempat ibadah tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Tempat Ibadah Per satuan Penduduk di tahun 2015 telah tercapai sebesar 2,98% dari target 3,65% atau telah tercapai 81,64%. 2) Jumlah Rumusan Kebijakan Bidang Keagamaan yang Tersusun pada tahun 2015 ditargetkan 2 rumusan terealisasi sebanyak 2 rumusan sehingga KABUPATEN BOGOR 62

capaian kinerja sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Rumusan Kebijakan Bidang Keagamaan di tahun 2015 telah tercapai 8 rumusan dari target 14 rumusan atau telah tercapai sebesar 64,28%. 3) Jumlah Jamaah Haji Kabupaten Bogor yang Terfasilitasi pada tahun 2015 ditargetkan 3000 jamaah terealisasi sebanyak 2785 jamaah sehingga capaian kinerjanya sebesar 92,83%. Jika dibandingkan denga kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Jamaah Haji Kabupaten Bogor yang Terfasilitasi di tahun 2015 telah tercapai 2785 jamaah dari target sebanyak 3000 jamaah atau telah tercapai sebesar 92,83%. 4) Terbangunnya Mesjid besar di setiap kecamatan pada tahun 2015 di targetkan sebanyak 0 unit terealisasi sebanyak 0 unit sehingga capaian kinerjanya sebesar 0,00%. Hal ini terjadi karena masih belum adanya kejelasan atas hak tanah. 5) Jumlah Peraturan Daerah dan Produk Hukum Lainnya yang terbentuk. a. Jumlah produk hukum peraturan daerah pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 14 rumusan terealisasi sebanyak 13 sehingga capaian kinerjanya sebesar 92,86%. Kondisi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah produk hukum peraturan daerah telah tercapai 23 rumusan dari target sebanyak 50 rumusan atau telah tercapai sebesar 46,00% b. Jumlah produk hukum Peraturan Bupati pada tahun 2015 di targetkan sebanyak 50 peraturan terealisasi sebanyak 56 peraturan sehingga capaian kinerjanya 112,00%. Kondisi capaian tersebut sama dengan kondisi capaian tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini jumlah produk hukum peraturan daerah di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 146 dari target 175 peraturan atau telah tercapai sebesar 83,42%. c. Jumlah produk hukum Keputusan Bupati pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 600 Keputusan terealisasi 665 keputusan sehingga capaian kinerjanya sebesar 110,83%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi KABUPATEN BOGOR 63

sebesar 7,17% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terjadi karena banyaknya usulan Peraturan Bupati yang diusulkan yang pembahasannya tidak dapat diselesaikan pada akhir tahun 2015 dan akan diselesaikan pada tahun 2016. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini jumlah produk hukum peraturan daerah di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 2492 keputusan dari target 2750 keputusan atau telah tercapai sebesar 90,61%. d. Jumlah Perjanjian pada tahun 2015 ditargetkan 50 perjanjian terealisasi sebanyak 55 sehingga capaian kinerjanya sebesar 110,00%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 4% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terjadi karena pembahasannya tidak dapat diselesaikan pada akhir tahun 2016 dan akan diselesaikan pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi terakhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Perjanjian telah tercapai 185 dari target sebanyak 175 atau telah tercapai sebesar 105,71%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesatu pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 4 (indikator kinerja). Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp10.095.771.000,00 yang terealisasi sebesar Rp8.831.230.685,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,47%. maka penggunaan anggaran yang tidak terserap sebesar Rp1.264.540.3115,00 (12,53%). Sasaran Kesatu tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama Daerah yang dianggarkan sebesar Rp7.227.920.000,00 terealisasi sebesar Rp6.379.520.160,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 88,26%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp.848.399.840,- atau 11,74%. 2) Program penataan perundang-undangan yang dianggarkan sebesar Rp2.867.851.000,00 terealisasi sebesar Rp2.451.710.525,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 85,49%. Oleh karena realisasi KABUPATEN BOGOR 64

anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp416.140.475,00 atau 14,51%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 95,51%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga yaitu Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan pada tahun 2015 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.9. Tabel 3.9. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Jumlah perempuan yang 1 mendapatkan pengetahuan orang 2380 2372 99,66 2400 2372 98,83 dan keterampilan 2 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur % 0,40 0,46 115,00 0,44 0,40 90,91 3 Partisipasi angkatan kerja perempuan % 51,15 46,49 90,89 52,18 46,49 89,10 4 Persentase partisipasi perempuan di % 16,86 16,86 100,00 17,33 16,86 97,29 Lembaga pemerintah 5 Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 45,44 45,40 99,91 46,35 47,00 101,40 Rata-Rata Capaian 101,09 95,51 Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bogor, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Jumlah perempuan yang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pada tahun 2015 ditargetkan 2400 orang terealisasi sebesar 2372 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 98,83%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 99,66% menurun sebesar 0,83% menjadi 98,83%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini jumlah KABUPATEN BOGOR 65

perempuan yang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 2372 orang dari target 3600 orang atau telah tercapai sebesar 65,88%. 2) Prosentase jumlah tenaga kerja dibawah umur pada tahun 2015 ditargetkan 0,44% terealisasi sebesar 0,40% sehingga capaian kinerjanya sebesar 90,91%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 115% menurun sebesar 24,09% menjadi 90,91% pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena semakin menurunnya pemahaman perempuan tentang pentingnya pendidikan dan didukung oleh program pemerintah wajib belajar 9 tahun. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Partisipasi angkatan kerja perempuan telah tercapai sebesar 0,40% dari target sebesar 0,41%. 3) Partisipasi angkatan kerja perempuan pada tahun 2015 ditargetkan 52,18% terealisasi sebesar 46,49% sehingga capaian kinerjanya sebesar 89,10%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 90,89% menurun sebesar 1,79% menjadi 89,10% pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena semakin berkurangnya perempuan yang berwirausaha. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Partisipasi angkatan kerja perempuan telah tercapai 89,10% dari target sebesar 266% atau telah tercapai sebesar 33,49%. 4) Prosentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2015 ditargetkan 17,33% terealisasi sebesar 16,86% sehingga capaian kinerjanya sebesar 97,29%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 mencapai 100% menurun sebesar 2,71% menjadi 97,29% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di tahun 2015 telah tercapai 16,86% dari target sebesar 89,00% atau telah tercapai sebesar 18,94%. 5) Partisipasi perempuan di lembaga swasta pada tahun 2015 ditargetkan 46,35% terealisasi sebesar 47,00% sehingga capaian kinerjanya sebesar KABUPATEN BOGOR 66

101,40%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 99,91% meningkat sebesar 1,49% menjadi 101,40% pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena terbukanya akses lapangan pekerjaan di sector swasta bagi angkatan kerja perempuan dan faktor kebutuhan ekonomi keluarga yang mendorong perempuan untuk bekerja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Partisipasi perempuan di lembaga swasta telah tercapai 47,00% dari target sebesar 236,49% atau telah tercapai sebesar 19,87%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp1.994.723.000,00 yang terealisasi sebesar Rp1.888.991.104,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,70%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp105.731.896,00 atau 5,30%. Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Program keserasian kebijakan kualitas anak dan perempuan sebesar yaitu dianggarkan sebesar Rp. 1.032.984.000,00 terealisasi sebesar Rp. 966.615.624,00 sehingga diperoleh sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,58%. 2) Program Penguatan kelembagaan pegarusutamaan gender dan anak yaitu dianggarkan sebesar Rp. 961.739.000,00 terealisasi Rp. 922.375.480,00 sehingga diperoleh sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,91%. Sasaran 3 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 KABUPATEN BOGOR 67

pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 89,37%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga yaitu Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2014 dan 2015, dapat dilihat dalam Tabel 3.10. Tabel 3.10. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian % 40 46 115 41 46 112,20 2 Rasio KDRT % 0,000039 0,000051 69,75 0,000038 0,000043 86,84 Terbentuknya Kec/des 3 Kecamatan Ramah 1 1 100,00 3 1 33,33 a Anak 4 Cakupan peserta KB Aktif (CPR) % 73,09 73,10 100,03 73,21 75,45 103,06 5 Rasio Akseptor KB % 0,7309 0,731 100,01 0,7321 0,7545 103,06 Keluarga pra 6 sejahtera dan Keluarga Sejahtera I % 42,16 42,16 100,00 42,14 42,16 99,95 7 8 9 10 11 12 Rata-rata jumlah anak per keluarga Cakupan pelayanan KB Gratis bagi keluarga pra KS dan KS I Jumlah Keluarga yang memiliki Balita Aktiv Jumlah Keluarga yang memiliki Remaja Aktif dalam kelompok BKR Jumlah Keluarga yang memiliki Lansia Aktiv daalam Kelompok BKL Jumlah kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja jiwa 1,88 1,890 99,45 1,87 1,87 100,00 % 77,00 77,83 101,48 78,00 82,09 105,24 jiwa 34981 33651 96,20 38478 33709 87,61 jiwa 13376 13298 100.59 14643 13060 89,19 jiwa 12336 12468 101,07 13668 11808 86,39 buah 33 38 111,15 20 15 75,00 Jumlah Kelompok 13 Kel. 25 30 120,00 20 15 75,00 UPPKS Rata-Rata Capaian 102,26 89,37 Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bogor, 2015 KABUPATEN BOGOR 68

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Penyelesaian Pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan pada tahun 2015 ditargetkan 41,00% terealisasi sebesar 46,00% sehingga capaian kinerjanya sebesar 112,20%. Kondisi tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 115,00% menurun sebesar 2,80%. Faktor tersebut disebabkan karena masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Perda Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan. Disamping itu belum mengetahui adanya lembaga P2TP2A, Gugus dan Satgas PPA, Gugus Tugas Trafficking, Organisasi Sosial, LSM pemerhati perempuan dan anak yang ada di Kabupaten Bogor yang dapat membantu masyarakat yang mengalami tindakan kekerasan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penyelesaian Pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan telah tercapai 46,00% dari target sebesar 43,00%. atau telah melebihi target sebesar 3,00%. 2) Rasio KDRT pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0,000038 terealisasi sebesar 0,0000435, sehingga capaian kinerjanya sebesar 86,84%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar -0,000051% meningkat sebesar 17,09%. Hal ini terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang belum memahami Undang-Undang pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (PKDRT). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio KDRT di tahun 2015 telah tercapai 0,0000435 dari target 0.000035 atau melebihi target sebesar 77,14%. 3) Terbentuknya Kecamatan Ramah Anak ditargetkan sebanyak 3 Kecamatan terealisasi sebanyak 1 Kecamatan sehingga capaian kinerjanya sebesar 33,33%. Kondisi tersebut menurun bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100,00% KABUPATEN BOGOR 69

menurun sebesar 66,67%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Terbentuknya Kecamatan Ramah Anak di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 3 Kecamatan dari target sebanyak 20 Kecamatan atau telah terealisasi sebesar 15,00%. 4) Cakupan peserta KB Aktif (CPR) pada tahun 2015 ditargetkan 73,21% terealisasi sebesar 75,45% sehingga capaian kinerjanya sebesar 103,06%. Kondisi tersebut meningkat bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,03% meningkat sebesar 3,03%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Cakupan Peserta KB Aktif (CPR) telah tercapai 103,06% dari target sebesar 73,63%. 5) Rasio Akseptor KB pada tahun 2015 ditargetkan 0,7321% terealisasi sebesar 0,7545% sehingga capaian kinerjanya sebesar 103,06%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100,01% meningkat sebesar 2,83% menjadi 103,06% pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena jumlah perserta yang membutuhkan alat kontrasepsi terpenuhi dan ketersediaan alat kontrasepsi mencukupi. Jika di bandingkan dengan capaian akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Akseptor KB telah tercapai 0,7545% 6) Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I pada tahun 2015 ditargetkan 42,14% terealisasi sebesar 42,16% sehingga presentase capaian kinerjanya sebesar 99.95%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 sebesar 42,16% terhadap target 42,16% atau tercapai 100,00%, maka terjadi penurunan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I sebesar 0,05%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I di tahun 2015 telah tercapai 42,16% dari target sebesar 100,33%, atau melebihi target sebesar 0,42%. 7) Rata-rata jumlah anak per keluarga pada tahun 2015 ditargetkan 1,87% terealisasi 1,87% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2014 100,53% lebih tinggi sebesar 0,53% apabila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 100,00%. Hal ini terjadi karena angka kelahiran pada tahun 2015 masih tinggi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir KABUPATEN BOGOR 70

RPJMD sampai dengan saat ini Rata-rata anak per keluarga telah tercapai 100,00 dari sebesar 1,83% 8) Cakupan pelayanan KB Gratis bagi Keluarga Pra sejahtera dan KS I pada tahun 2015 ditargetkan 78,00% terealisasi sebesar 82,09% sehingga capaian kinerja sebesar 105,24%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 101,08% meningkat sebesar 4,16% menjadi 105,24% pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena jumlah PUS bukan peserta KB yang membutuhkan alat kontrasepsi terpenuhi dan ketersediaan alat kontrasepsi baik dari bantuan APBN dan APBD Kabupaten Bogor untuk keluarga Para Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I mencukupi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan KB Gratis bagi Pra Sejahtera dan KS I telah tercapai sebesar 105,24% dari target 81%. 9) Jumlah keluarga yang memiliki balita dan aktif atau hadir dalam kegiatan BKB pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 38.748 keluarga terealisasi sebesar 33.709 keluarga sehingga capaian kinerjanya sebesar 87,61%. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 96,20%, ada penurunan sebesar 8,59% dari keluarga yang memiliki balita aktif dalam kelompok BKB dikarenakan adanya jumlah keluarga yang memiliki balita aktif bergeser ke usia sekolah dasar dan kelompok BKB yang aktif belum merata ada di setiap wilayah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Keluarga yang memiliki Balita Aktif dalam Kelompok BKB telah tercapai 38.748 dari sebesar 42.328 keluarga atau telah tercapai sebesar 91,54%. 10) Jumlah keluarga yang memiliki remaja aktif pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 14.643 orang terealisasi sebesar 13.060 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 89,19%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 dimana capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100,59% terjadi penurunan sebesar 11,4% pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena banyaknya remaja-remaja yang menikah, sehingga ibu-ibu yang memiliki remaja yang sudah menikah tidak hadir dalam kegiatan BKR. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah keluarga remaja yang aktif dalam PIK Remaja di tahun 2015 telah tercapai KABUPATEN BOGOR 71

sebanyak 13.060 orang dari target sebanyak 14.643 orang atau telah melebihi target sebesar 89,19%. 11) Jumlah keluarga yang memiliki Lansia dan aktif atau hadir dalam kegiatan BKL pada tahun 2015 berdasarkan hasil laporan pengendalian lapangan sebesar 11.808 keluarga atau 86.39 % dari target sebesar 13.668 keluarga. Dibandingkan tahun 2014 sebesar 98.94 %, terjadi penurunan sebesar - 12.55 % dikarenakan masih banyaknya ibu-ibu yang memiliki lansia belum memahami manfaat mengikuti kegiatan BKL. 12) Jumlah kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja pada tahun 2015 ditargetkan 20 terealisasi sebesar 15 sehingga capaian kinerja sebesar 75,00%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 terjadi penurunan dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 115,15% menurun sebesar 40,15% dibandingkan dengan capaian tahun 2015 sebesar 75%. Hal ini terjadi karena jumlah remaja yang aktif pada Pelatihan pendidik sebaya, pembinaan kelompik PIK remaja tingkat kecamatan, sehingga perlu dibentuknya PIK remaja tidak hanya di masyarakat melainkan juga di sekolah dan perguruan tinggi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja di tahun 2015 telah tercapai sebesar 54 dari target sebesar 140 atau telah tercapai sebesar 38,57%. 13) Jumlah Kelompok UPPKS pada tahun 2015 ditargetkan 20 kelompok terealisasi 15 kelompok sehingga capaian kinerjanya sebesar 75,00%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 terjadi penurunan, dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 120,00% menurun sebesar 45,00% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015 sebesar 75,00%. Hal ini terjadi karena berkurangnya pelatihan manajemen bagi pengelola UPPKS. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Kelompok UPPKS di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 45 kelompok dari target sebanyak 442 kelompok atau telah tercapai sebesar 10,18%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketiga pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dengan 13 (tiga KABUPATEN BOGOR 72

belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp17.243.226.000,00 yang terealisasi sebesar Rp15.756.865.504,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,38%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp1.486.360.496,00,00 atau 8,62%. Sasaran yang ketiga tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program yaitu : 1) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak yaitu dianggarkan sebesar Rp942.936.000,00 terealisasi sebesar Rp905.979.350,00 sehingga di peroleh capaian kinerjanya sebesar 96,08%. 2) Program Penguatan Kelembagaan Anak yaitu dianggarkan sebesar Rp875.021.000,00 terealisasi sebesar Rp812.027.190,00 sehingga di peroleh capaian kinerjanya sebesar 92,80%. 3) Program Keluarga Berencana yaitu dianggarkan sebesar Rp9.734.365.000,00 terealisasi sebesar Rp8.876.245.302,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 91,18%. 4) Program Pelayanan Kontrasepsi yaitu dianggarkan sebesar Rp2.364.506.000,00 terealisasi sebesar Rp2.201.433.376,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 93,10%. 5) Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kegiatan di Masyarakat yaitu dianggarkan sebesar Rp2.814.735.000,00 terealisasi sebesar Rp2.476.843.887,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 88,00%. 6) Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga yaitu dianggarkan sebesar Rp511.663.000,00 terealisasi sebesar Rp484.336.399,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 94,66%. KABUPATEN BOGOR 73

Sasaran 4 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 86,07%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenam yaitu Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2014 dan 2015, dapat dilihat dalam Tabel 3.11. Tabel 3.11. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Jumlah penduduk (jiwa) Jiwa 5.634.944 5.027437 89,22 5.813.571 5.459.668 93,91 Laju pertumbuhan 2 penduduk % 3,15 2,48 78,73 3,17 2,48 78,23 Jumlah Penduduk 3 Miskin (jiwa) Jiwa 446.040 485.900 109 477.100 485.900 98,15 4 Persentase Penduduk Miskin % 10.81 9.11 84,27 - - - Rata-Rata Capaian 90,30 86,07 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Jumlah penduduk (jiwa) pada tahun 2015 ditargetkan 5.813.571 jiwa terealisasi sebanyak 5.459.668 sehingga capaian kinerjanya sebesar 93,91%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 terjadi peningkatan dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 89,22% meningkat sebesar 4,69% pada tahun 2015 menjadi sebesar 93,91%. Hal ini terjadi karena Banyak penduduk yang tidak melaporkan kedatangan ke desa/kelurahan dan kecamatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah penduduk (jiwa) di tahun 2014 telah KABUPATEN BOGOR 74

tercapai sebanyak 5.459.668 jiwa dari target sebanyak 6,384,152 jiwa atau telah tercapai sebesar 85,51% 2) Laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2015 ditargetkan 3,17% terealisasi sebesar 2,48% sehingga capaian kinerjanya sebesar 78,23%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 terjadi penurunan dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 78,73% menurun sebesar 0,5% pada tahun 2015 menjadi 78,23%. Hal ini terjadi karena Banyak penduduk yang tidak melaporkan kedatangan ke desa/kelurahan dan kecamatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Laju Pertumbuhan Pendduduk di tahun 2014 telah tercapai 2,48% dari target sebesar 3,17% atau telah tercapai sebesar 78,23%. 3) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) pada tahun 2015 ditargetkan 477.100 jiwa terealisasi sebanyak 485,900 jiwa sehingga capaian kinerjanya sebesar 98,15%. Jika dibandingkan dengan capain kinerja tahun 2014 terjadi penurunan dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 109,00% menurun sebesar 7,16% menjadi 101,84% pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena penambahan jumlah penduduk tidak berpengaruh terhadap kenaikan jumlah penduduk miskin. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 485,900 jiwa dari target sebanyak 360,040 atau telah melebihi target. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp5.452.859.000,00 yang terealisasi sebesar Rp4.764.085.946,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,37%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp688.773.054,00 atau 12,63%. Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Penataan Administrasi Kependudukan yaitu dianggarkan sebesar Rp5.452.859.000,00 yang terealisasi sebesar Rp4.764.085.946,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,37%. KABUPATEN BOGOR 75

Sasaran 5 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00% Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2014 dan 2015, dapat dilihat dalam Tabel 3.12. Tabel 3.12. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 2 3 Sarana Sosial seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social PMKS yang memperoleh bantuan sosial PMKS yang memperoleh Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian unit 164 190 115,85 190 190 100,00 % 0,25 0,25 100,00 0,47 0,47 100,00 % 0,25 0,25 100,00 0,47 0,47 100,00 bantuan sosial Rata-Rata Capaian 105,28 100,00 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja danttransmigrasi Kabupaten Bogor, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tahun 2015, sebagai berikut : 1) Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 190 Panti dan terealisasikan sebanyak 190 Panti sehingga capaian kinerjanya 100%. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 dalam pencapaian kinerja terdapat penurunan, dimana pada tahun 2014 capaian kinerjanya sebesar 115,85% terjadi penurunan sebesar 15,85% menjadi 100% pada tahun 2015, akan tetapi baik pencapaian kinerja telah sesuai target yang telah direncanakan yaitu 100. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Sarana social seperti KABUPATEN BOGOR 76

panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi di tahun 2015 telah tercapai 190 panti dari target 164 atau telah melebihi target sebesar 115,85%. 2) Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS yang memperoleh bantuan social pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0,47% terealisasi sebesar 0,47% sehingga capaian kinerjanya 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. 3) Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang memperoleh bantuan social ditargetkan sebesar 0,47% dan telah direalisasikan sebesar 0,47% sehingga capaian kinerjanya 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp8.273.032.000,00 yang terealisasi sebesar Rp7.889.045.145,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,36%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp383.986.855,00 atau 4,64%. Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya yaitu dianggarkan sebesar RP3.973.197.000,00 terealisasi sebesar Rp3.806.944.640,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 95,82%. 2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial yaitu dianggarkan sebesar Rp2.320.418.000,00 terealisasi sebesar Rp2.183.731.759,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 94,11%. 3) Program Pembinaan Penyandang Cacat dan trauma yaitu dianggarkan sebesar Rp425.099.000,00 terealisasi sebesar Rp418.815.728,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 98,52%. 4) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial yaitu dianggarkan sebesar Rp1.554.318.000,00 terealisasi sebesar Rp1.479.553.018,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 95,19%. KABUPATEN BOGOR 77

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 Terselenggaranya pentas seni budaya daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 89,31%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keenam yaitu Terselenggaranya pentas seni budaya daerah pada tahun 2015 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.13. Tabel 3.13. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Cakupan Fasilitasi Seni buah 0 0 0,00 4 0 0,00 2 Cakupan Sumber Daya Manusia Kebudayaan orang 0 0 0,00 215 255 118,60 3 Sarana Penyelenggaraan Seni buah 0 0 0,00 1 1 100,00 dan Budaya 4 Penyelenggaraan festival seni dan budaya kali 9 9 100,00 8 8 100,00 5 Cakupan gelar seni kali 60 77 128,33 70 70 100,00 6 Misi kesenian kali 2 1 50,00 1 1 100,00 Benda, situs dan 7 kawasan cagar budaya yang dilestarikan Buah 45 45 100,00 45 50 111,11 8 Jumlah grup kesenian grup 230 223 96,96 235 213 90,64 9 Capaian Kajian Seni buah 0 0 00,00 1 1 100,00 Revitalisai nilai-nilai 10 budaya buah 0 0 00,00 11 8 72,73 Rata-Rata Capaian 95,05 89,31 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Cakupan Fasilitasi Seni pada tahun 2015 ditargetkan 4 buah tidak terealisasi sehingga capaian kinerjanya 00,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2014 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2015. 2) Cakupan Sumber Daya Manusia Kebudayaan pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 215 orang terealisasi sebanyak 255 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 118,60%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada KABUPATEN BOGOR 78

tahun 2014 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini telah tercapai sebanyak 255 orang dari target sebanyak 275 orang atau telah tercapai sebesar 92,72%. 3) Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 1 buah terealisasi sebanyak 1 buah sehingga capaian kinerjanya 100,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2014 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Misi Kesenian di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 1 misi dari target 1 misi atau telah tercapai sebesar 100,00% 4) Penyelenggaraan Festival Seni dan budaya pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 8 kali terealisasi sebanyak 8 kali sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 140,00% menurun sebesar 40,00% menjadi 100,00% pada tahun 2015 tapi tetap memenuhi standar. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penyelenggaraan festival seni dan budaya di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 8 kali dari target 8 kali atau telah tercapai sebesar 100,00% 5) Cakupan gelar seni pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 70 kali terealisasi sebanyak 70 kali sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 128,33% menurun 28,33% menjadi 100,00% pada tahun 2015 namun tetap memenuhi target. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini telah tercapai sebanyak 70 kali dari target sebanyak 100 kali atau telah tercapai sebesar 70,00%. 6) Misi Kesenian pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 1 misi terealisasi sebanyak 1 misi, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 mengalami peningkatan dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 50,00% meningkat sebesar 50,00% menjadi 100,00% pada capaian kinerja tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Misi KABUPATEN BOGOR 79

Kesenian di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 1 misi dari target 1 misi atau telah tercapai sebesar 100,00% 7) Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 45 buah terealisasi sebanyak 50 buah sehingga capaian kinerjanya sebesar 111,11%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 terjadi peningkatan dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100,00% meningkat sebesar 11,11% menjadi 111,11% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan tahun 2015 telah tercapai 50 buah dari target sebanyak 45 buah atau telah terealisasi sebesar 111,11% atau telah melebihi target. 8) Jumlah grup kesenian pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 235 grup terealisasi sebanyak 213 grup, sehingga capaian kinerjanya sebesar 90,64%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan, dimana capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 96,69% mengalami penurunan sebesar 6,32% menjadi sebesar 90,64% pada tahun 2015. Jika dibandingkan denga kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah grup kesenian di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 213 grup dari target sebanyak 250 grup atau telah terealisasi sebesar 85,20%. 9) Capaian Kajian Seni pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 1 buah terealisasi sebanyak 1 buah sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2014 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan tahun 2015 telah tercapai sebanyak 1 buah dari target 1 buah sehingga telah terealisi sebesar 100,00%. 10) Revitalisasi nilai-nilai budaya pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 11 buah terealisasi sebanyak 8 buah sehingga capaian kinerjanya sebesar 72,73%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2014 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan tahun 2015 telah tercapai 8 buah dari target 11 buah sehingga telah terealisasi sebesar 72,73%. Dalam mewujudkan Sasaran Keenam pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja. Anggaran KABUPATEN BOGOR 80

untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp3.373.651.000,00 yang terealisasi sebesar Rp3.189.456.099,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,54%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp184.194.901,00 atau sebesar 5,46%. Sasaran keenam tersebut di wujudkan dalam 3 (tiga) program yaitu : 1) Program Pengembangan Nilai Budaya yaitu dianggarkan sebesar Rp791.101.000,00 terealisasi sebesar Rp732.952.677,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 92,65% 2) Program Pengelolaan Keragaman Budaya yaitu dianggarkan sebesar Rp2.061.950.000,00 terealisasi sebesar Rp1.984.667.000,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 96,25%. 3) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya yaitu ditargetkan sebesar Rp520.600.000,00 terealisasi sebesar Rp471.836.422,00 sehingga capaian kinerja nya sebesar 90,63%. Sasaran 7 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketujuh yaitu Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan pada tahun 2015 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.14. Tabel 3.14. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Terselenggaranya 1 Peringatan Hari-Hari Besar Bersejarah - - - - - - - a. Peringatah Hari Besar Nasional (PHBN) - 8 8 100,00 8 8 100,00 b. Peringatan Hari Besar Daerah (PHBD) - 1 1 100,00 1 1 100,00 KABUPATEN BOGOR 81

No Indikator Kinerja Satuan 2 Terselenggaranya Kegiatan Kesegaran Jasmani Bagi Aparatur Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian kali 40 40 100,00 - - - Rata-Rata Capaian 100,00 100,00 Sumber : Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Jumlah Penyelenggaraan Peringatan Hari-hari Bersejarah, terdiri dari a. Jumlah Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) pada tahun 2015 ditargetkan 8 PHBN terealisasi sebesar 8 PHBN sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 8 PHBN dari target 40 PHBN atau telah tercapai 20,00%. b. Jumlah Peringatan Hari Besar Daerah (PHBD) pada tahun 2015 ditargetkan 1 PHBD terealisasi sebesar 1 PHBD sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Peringatah Hari Besar Daerah (PHBD) di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 1 PHBD dari target sebanyak 5 PHBD atau telah tercapai sebesar 20,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp2.563.444.000,00 terealisasi sebesar Rp2.345.414.250,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,49%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp218.029.750,00 atau sebesar 8,51% KABUPATEN BOGOR 82

Sasaran Ketujuh tersebut diwujudkan dalam program utama, yaitu berupa : Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan yaitu dianggarkan sebesar Rp2.563.444.000,00 terealisasi sebesar Rp2.345.414.250,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,49%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 8 Meningkatnya pemasyarakatan olahraga Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Pemasyarakatan Olahraga, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya Pemasyrakatan Olahraga pada tahun 2015 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.15. Tabel 3.15. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pemasyarakatan olahraga Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Organisasi Org 60 60 62 62 Kepemudaan 100 100 2 Jumlah kegiatan Keg 15 15 15 15 Kepemudaan 100 100 3 Jumlah Organisasi Org 85 85 70 70 Olahraga 100 100 Rata-Rata Capaian 100,00 100,00 Sumber : Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bogor, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya pemasyarakatan olahraga pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Jumlah Organisasi Kepemudaan pada tahun 2015 ditargetkan 62 organisasi terealisasi sebanyak 62 organisasi sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Organisasi Kepemudaan di tahun 2015 telah tercapai 76,00% dari target sebanyak 79 organisasi. KABUPATEN BOGOR 83

2) Jumlah Kegiatan Kepemudaan pada tahun 2015 ditargetkan 15 kegiatan terealisasi sebanyak 15 kegiatan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Kegiatan Kepemudaan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 88,00% dari target sebanyak 17 kegiatan. 3) Jumlah Organisasi Olahraga pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 70 organisasi terealisasi sebanyak 70 organisasi sehingga capaian kinerjanya 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Organisasi Olahraga di tahun 2015 telah tercapai sebesar 97,77% dari target sebanyak 87 0rganisasi. Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapan pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Pemuda dan Olahraga dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp4.403.517.000,00 yang terealisasi sebesar Rp3.917.744.781,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 88,96%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp485.772.219,00 (11,03%). Sasaran Kedelapan tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda yaitu dianggarkan sebesar Rp 655.151.000,00 yang terealisasi mencapai sebesar Rp 531.301.000,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 81,10%. 2) Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan yaitu dianggarkan sebesar Rp 3.054.884.000,00 terealisasi sebesar Rp 2.800.352.181,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,67%. 3) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen yaitu dianggarkan sebesar Rp 693.482.000,00 terealisasi sebesar Rp 586.091.600,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 84,51%. KABUPATEN BOGOR 84

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 9 Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 46,15%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesembilan yaitu Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor pada tahun 2015 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.16. Tabel 3.16. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Kegiatan keg 12 12 13 12 Olahraga 100,00 92,31 2 Jumlah lapangan olahraga Lap 1 1 100,00 1 0 0,00 Rata-Rata Capaian 100,00 46,15 Sumber : Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bogor, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis strategis Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Jumlah Kegiatan Olahraga pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 13 kegiatan terealisasi sebanyak 12 kegiatan, sehingga capaian kinerjanya sebesar 92,31%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100,00% menurun sebesar 7,69% menjadi 92,31% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah kegiatan Olahraga di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 12 kegiatan dari target sebanyak 17 kegiatan atau telah tercapai sebesar 70,58%. 2) Jumlah lapangan olahraga pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 1 lapangan namun tidak terealisasi, sehingga capaian kinerjanya sebesar 00,00%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 100,00%. Hal ini terjadi karena tidak adanya KABUPATEN BOGOR 85

pembangunan lapangan di kecamatan karena lebih diprioritaskan pada pembangunan stadion Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah lapangan olahraga tahun 2015 telah tercapai sebanyak 0 lapangan dari target sebanyak 8 lapangan atau telah tercapai sebesar 00,00% Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Pemuda dan Olahraga dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp307.894.017.000,00 yang terealisasi sebesar Rp233.456.010.967,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 75,82%, maka anggaran yang tidak terserap sebesar Rp74.438.006.033,00 atau sebesar 24,18%. Hal ini terjadi karena Adanya beberapa kegiatan pembangunan fisik dimana pekerja fisik progres 100%, namun dalam proses administrasi masih terdapat tagihan pembayaran dari sisa nilai kontrak. Sasaran Kedelapan tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu 1) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga yaitu dianggarkan sebesar Rp16.354.161.000,00 terealisasi sebesar Rp12.500.480.628,00 sehingga capaian kinerja sebesar 76,44% 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga yaitu dianggrakan sebesar Rp291.539.856.000,00 terealisasi sebesar Rp220.955.530.339,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 75,79%. Sasaran 10 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 232,50%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesepuluh yaitu Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan KABUPATEN BOGOR 86

upaya penagnggulangan bencana pada tahun 2015 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.17. Tabel 3.17. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Cakupan pelayanan bencana kebakaran - 88 88 100,00 89 89 100,00 2 Tingkat waktu tanggap darurat response time rate)daerah kebakaran - 44 44 100,00 43 36 119,44 WMK dan rekonstruksi di Daerah bencana 3 Terbantunya korban bencana alam - 4200 6296 149,90 4400 21035 478,07 Rata-Rata Capaian 111,11 232,50 Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penagnggulangan bencana pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Cakupan pelayanan bencana kebakaran pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 89,00% terealisasi sebesar 89,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Cakupan pelayanan bencana kebakaran di tahun 2015 telah tercapai sebesar 89% dari target 90% atau telah terealisasi 98,89%. 2) Tingkat waktu tanggap darurat (response time rate) daerah kebakaran Wilayan Manajemen Kebakaran (WMK) pada tahun 2015 ditargetkan selama 43 menit terealisasi 36 menit sehingga capaian kinerjanya 119,44%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 mengalami peningkatan dimana pada tahun 2014 capaian kinerjanya sebesar 100,00% meningkat sebesar 19,44% menjadi 119,44 pada capaian kinerja tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Tingkat waktu tanggap darurat (response time rate) daerah kebakaran WMK di tahun 2015 telah tercapai selama 36 menit dari target 40 menit atau telah tecapai melebihi target sebesar 111,11%. KABUPATEN BOGOR 87

3) Terbantunya korban bencana alam pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 4400 korban terealisasi sebanyak 21.035 korban, sehingga capaian kinerjanya sebesar 478,07%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 mengalami peningkatan dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 149,90% meningkat sebesar 328,17% menjadi 478,07% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Terbantunya korban bencana alam di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 21.035 korban dari target 23.000 korban atau telah terealisasi sebesar 91,46%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesepuluh pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Badan Penanggulangan Becana Daerah dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp10.527.002.000,00 yang terealisasi sebesar Rp9.297.727.900,00,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 88,32%, maka anggaran yang tidak terserap sebesar Rp1.229.274.100,00 atau sebesar 11,68%. Sasaran Kesepuluh tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu 1) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran yaitu dianggarkan sebesar Rp3.512.104.000,00 terealisasi sebesar Rp3.032.637.450,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 86,35% 2) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam yaitu dianggarkan sebesar Rp7.014.898.000,00 terealisasi sebesar Rp6.265.090.450,00 atau sebesar 89,31%. B. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Kedua Misi kedua Pemerintah Kabupaten Bogor adalah Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata, Misi kedua tersebut dilaksanakan dengan 13 sasaran Strategis sebagai berikut: 1. Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah; 2. Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal; KABUPATEN BOGOR 88

3. Berkembangnya agribisnis pertanian dan perikanan; 4. Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi 5. Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan; 6. Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik; 7. Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata; 8. Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah; 9. Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah; 10. Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal; 11. Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor; 12. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja; 13. Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi Pengukuran capaian kinerja pada Misi kedua Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun 2015. Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada Misi Kedua menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 adalah sebesar 104,16%, pencapaian tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik. Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Kedua tersebut diuraikan sebagai berikut : Tabel 3.18. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kesatu pada Tahun 2015 Rata-Rata No Sasaran Strategis Capaian tahun 2015 1 Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah 95,58 2 Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal 101,47 3 Berkembangnya agribisnis pertanian dan perikanan 102,86 KABUPATEN BOGOR 89

4 Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi 149,12 5 Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan 105,56 6 Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik 98,66 7 Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata 111,97 8 Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah 100,00 9 Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah 100,00 10 Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal 89,25 11 Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor 108,78 12 Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja; 99,74 13 Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi 91,67 Rata-Rata Capaian Sasaran 104,16 Sumber : Diolah dari data OPD, 2015 Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Kedua tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran 1 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 95,58%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.19. Tabel 3.19. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah pada tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Peningkatan produksi pangan hortikultura dan perkebunan : - Padi Ton 570,554 563,705 98.80 553,924 497,043 89.73 - Sayuran Ton 88,453 83,249 94.12 90,222 71,331 79.06 - Buah-buahan Ton 56,800 71,024 125.04 57,936 53,627 92.56 - Tanaman Hias Tangkai 3,873,776 4,505,991 116.332 3,989,990 5,264,987 131.95 - Tanaman Hias Pohon 383,926 644,549 167.88 395,444 468,699 118.52 - Tanaman Obat Ton 4,195 6,234 148.60 4,279 4,214 98.48 - Tanaman Perkebunan Ton 33,221 32,898 99.03 34,217 36.119 105.56 KABUPATEN BOGOR 90

No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 2 Produktifitas padi atau bahan pangan utama utama lainnya per hektar : - Padi Sawah ton/ha 60,71 63,94 105,32 61.30 63.66 103.85 - Padi gogo ton/ha 33.89 33.82 99.80 34.6 32.69 94,48 3 Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku 4 Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga konstan 5 Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku 6 Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan 7 Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB berlaku 8 Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB konstan 9 Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku % 4.24 4.10 96.70 3,92 3,81 97,19 % 4.54 4.38 96.48 4.54 4.31 94.93 % 2.44 2.10 86.07 2.42 1.99 82.23 % 2.68 2.08 77.61 2.68 2.08 77.61 % 0.41 0.29 70.73 0.40 0.26 65,00 % 0.46 0.38 82.61 0.46 0.35 76.09 % 2.44 2.10 86.07 2.42 3.73 154.13 % 2.68 2.08 77.61 2.68 4.31 160.82 10 Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan 11 Jumlah komoditas unggulan Komoditas 9 9 100 11 14 127.77 12 NTP % 104.6 99.00 94.65 107.84 101.17 93.81 13 Persentase peningkatan nilai tambah dari padi menjadi beras % 0.80 0.80 100 0.80 0.80 100 14 Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi kayu menjadi tepung 15 Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi jalar menjadi tepung 16 Persentase peningkatan nilai tambah dari pala menjadi minyak atsiri 17 Persentase peningkatan nilai tambah dari karet mentah menjadi sheet kering 18 Persentase peningkatan nilai tambah dari kopi glondongan menjadi berasan % 2.00 2.00 100 2.00 2.00 100 % 3 3 100 3 3 100 % 10 10 100 10 0.25 2.50 % 5 5 100 5 1 20.00 % 5 5 100 5 5 100 19 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 6.57 11.56 175.95 6.57 6.69 101.83 20 Kerusakan Kawasan hutan % 10 18.32 183.20 10 10 100.00 21 Cakupan legalitas usaha kehutanan % 4.80 4.80 100 9.00 9.00 100 KABUPATEN BOGOR 91

No Indikator Sasaran Satuan 22 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku 23 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan 24 Cakupan usaha kayu rakyat 25 Cakupan usaha non kayu rakyat Usaha jamur tiram Lebah Madu Usaha Bambu Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian % 0.014 0.01 71.43 0.014 0.012 85.71 % 0.013 0.01 76.92 0.013 0.012 92.31 % 17 11 64.71 28.00 28.00 100 % % % 12 0 0 12 0 0 100 0 0 15 10.00 8.00 15 10.00 8.00 26 Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Pertanian % 85.48 82.72 96.77 89.86 82.49 91.79 Kehutanan % 45.63 40.63 89.05 45.63 34.38 75.33 Perikanan % 56.25 62.25 110.67 58.75 58.75 100 27 Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Kelompok Pemula Pertanian % 1.82 1.96 107.95 3.77 3.77 100 Kehutanan % 15.49 14.08 90.88 33.80 33.80 100 Perikanan % 8.72 11.79 135.24 18.46 18.46 100 Kelompok Lanjut Pertanian % 1.04 1.23 117.97 2.18 2.18 100 Kehutanan % 0 0.81 80.65 0.81 0.81 100 Kelompok Madya - Pertanian % 1.85 10 540 4.07 4.07 100 - Kehutanan % 0 3.13 312.5 3.13 3.13 100 - Perikanan % 10 125 1250 25.00 25.00 100 28 Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku usaha - Pertanian % 2.24 3.34 148.88 2.40 2.63 109.65 - Kehutanan % 4.98 4.98 100 5.47 2.73 49.99 - Perikanan % 10.50 10.25 97.58 10.77 10.77 100 Rata-Rata Capaian 136,65 95,58 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan(Distanhut) dan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) 2015 100 100 100 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Pertama untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 28 (dua puluh delapan ) indikator sasaran, antara lain: 1. Peningkatan Produksi pangan Hortikultura dan perkebunan a. Produksi padi tahun 2015 dari target sebesar 553,924 Ton GKG, terealisasi sebesar 497,043 Ton GKG, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 89.72%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada KABUPATEN BOGOR 92

tahun 2015 sebesar 98,80% menurun 9.07% menjadi 89.72% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena adanya Dampak Perubahan Iklim (DPI) yaitu terjadinya musim kemarau yang panjang sehingga mengakibatkan penurunan luas tanam tanaman padi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, produksi padi ditahun 2015 tercapai 497,043 ton GKG dari target sebesar 587,829 ton GKG atau tercapai sebesar 84.56 %. b. Produksi sayuran tahun 2015 dari target sebesar 90,222 ton, terealisasi sebesar 71,331 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 79.06 %. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 94.12 % turun sebesar 15.07 % menjadi 79.06 % pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena terjadinya musim kemarau yang panjang sehingga mengakibatkan penurunan luas tanam tanaman sayuran. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, produksi sayuran ditahun 2015 telah tercapai 71,331 ton dari target sebesar 95,745 ton atau tercapai sebesar 74.50 %. c. Produksi buah-buahan tahun 2015 dari target sebesar 57,936 ton, terealisasi sebesar 53,627 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92.56 %. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 125.04 % turun sebesar 32.48 % menjadi 92.56 % pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena terjadinya musim kemarau yang panjang sehingga mengakibatkan penurunan luas tanam tanaman buah-buahan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, produksi buah-buahan ditahun 2014 tercapai 53,627 ton dari target sebesar 63,308 ton atau telah tercapai sebesar 84.71 %. d. Produksi tanaman hias bunga tahun 2015 dari target sebesar 3,989,990 tangkai, terealisasi sebesar 5,264,987 tangkai, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 131.95 %. Kondisi tersebut bila dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 2014 mengalami peningkatan, dimana capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 116.32 % naik sebesar 15.63 % dibandingkan tahun 2015. Hal ini disebabkan karena aplikasi paket teknologi maupun metode budidayanya telah dilakukan dengan baik. Jika KABUPATEN BOGOR 93

dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini produksi tanaman hias bunga ditahun 2015 telah tercapai 5,264,987 tangkai dari target sebesar 4,359,970 tangkai atau telah tercapai sebesar 120.76 %. e. Produksi tanaman hias daun indah tahun 2015 dari target sebesar 395,444 pohon, terealisasi sebesar 468,699 pohon, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 118.52 %. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 167.88 % turun sebesar 49.36 % pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena penurunan permintaan pasar terhadap tanaman hias ini. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini produksi tanaman hias daun indah ditahun 2015 tercapai 468,699 pohon dari target sebesar 432.112 pohon atau tercapai sebesar 108.47 %. f. Produksi tanaman obat tahun 2015 dari target sebesar 4,279 ton, terealisasi sebesar 4,214 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98.48 %. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 148.60 % turun sebesar 50.12 % pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena terjadinya kemarau yang panjang yang mengakibatkan penurunan luas panen dan luas tanam. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini produksi tanaman obat ditahun 2015 tercapai 4,214 ton dari target sebesar 4,541 ton atau telah tercapai sebesar 92.78 %. g. Produksi tanaman perkebunan tahun 2015 dari target sebesar 34,217 ton, terealisasi sebesar 36,119 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105.56 %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 99.03 % naik sebesar 6.53 % pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena penerapan SOP budidaya yang efektif sehingga mampu menimbulkan siklus panen raya setiap tahunnya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini KABUPATEN BOGOR 94

produksi tanaman perkebunan ditahun 2015 telah tercapai 36,119 ton dari target sebesar 38,860 ton atau telah tercapai sebesar 92.95%. 2. Produktivitas padi dan pangan utama lainnya : a. Produktivitas padi sawah pada tahun 2015, dari target sebesar 61.30 ku/ha, terealisasi sebesar 63.66 ku/ha sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103.85 %. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 105.32 %, turun sebesar 1.47 % menjadi 103.85 % pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena adanya musim kemarau yang panjang menyebabkan penurunan luas panen yang berakibat pada pencapaian produksi dan produktivitas. Adapun kegiatan yang mendukung capaian kinerja tersebut adalah kegiatan Pengembangan Perbenihan/Pembibitan Padi seluas 15 ha, Pengembangan Penangkar Benih Padi seluas 60 ha di Kecamatan Tanjungsari dan Cariu, kegiatan Pengadaan Alat Pasca Panen Padi di Kecamatan Jonggol, Sukamakmur, Cariu, Tanjungsari, Pamijahan, Leuwiliang dan Caringin, kegiatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Padi, kegiatan Pengembangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi seluas 150 ha, kegiatan Pengembangan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) dan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) berupa rehabilitasi jaringan irigasi di 30 Daerah Irigasi (DI) dan Pengedalian Hama Tanaman Terpadu berupa bantuan mobil klinik tanaman sebanyak 1 unit, obat-obatan, handsprayer dan pompa air. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini produktivitas padi sawah ditahun 2015 telah tercapai 63.66 ku/ha dari target sebesar 62.22 ku/ha atau telah tercapai sebesar 102.31 %. b. Produktivitas padi gogo pada tahun 2015, dari target sebesar 34.60 ku/ha, terealisasi sebesar 32.69 ku/ha sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94.48 %. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 99.80 %, turun sebesar 5.32 % menjadi 94.48 % pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena adanya musim kemarau yang panjang menyebabkan penurunan luas panen yang berakibat pada pencapaian produksi dan produktivitas. Jika dibandingkan dengan KABUPATEN BOGOR 95

kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini produktivitas padi gogo ditahun 2015 telah tercapai 32.69 ku/ha dari target sebesar 35.12 ku/ha atau telah tercapai sebesar 93.08 %. 3. Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku tahun 2015 dari target sebesar 3.92%, terealisasi sebesar 3.81%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97.19%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 98,26%, turun sebesar 1.07% menjadi 97.19% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2015 tercapai 3.81% dari target sebesar 3.82% atau telah tercapai sebesar 99.74%. 4. Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga konstan tahun 2015 dari target sebesar 4,54%, terealisasi sebesar 4,31%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94.93%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 96,48%, turun sebesar 1.55% menjadi 94.93% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga konstan ditahun 2015 telah tercapai 4,31% dari target sebesar 4,54% atau telah tercapai sebesar 94.93%. 5. Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku tahun 2015 dari target sebesar 2.42%, terealisasi sebesar 1.99 %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 82.23%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 4.67% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2015 telah tercapai 1.99% dari target sebesar 2.36% atau telah tercapai sebesar 84.32%. 6. Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan tahun 2015 dari target sebesar 2.68%, terealisasi sebesar 2.08 %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77.61%. Capaian kinerja tahun 2014 sama besar apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini kontribusi KABUPATEN BOGOR 96

sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan ditahun 2015 telah tercapai 2.08% dari target sebesar 2.68% atau telah tercapai sebesar 77.61%. 7. Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB berlaku tahun 2015 dari target sebesar 0.40%, terealisasi sebesar 0.26%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 65.00%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 5.73% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB berlaku ditahun 2015 telah tercapai 0.26% dari target sebesar 0.37 % atau telah tercapai sebesar 70.27%. 8. Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB konstan tahun 2015 dari target sebesar 0.46%, terealisasi sebesar 0.35%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 75.97%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 6.64% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB konstan ditahun 2015 tercapai 0.35% dari target sebesar 0.46 % atau telah tercapai sebesar 76.09%. 9. Kontribusi produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku tahun 2015 dari target sebesar 2,42%, terealisasi sebesar 3.73 %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 154,13%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 68,06 % apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini kontribusi produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2015 telah tercapai 3,73% dari target sebesar 2.36% atau telah tercapai sebesar 158.05%. 10. Kontribusi produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan tahun 2015 dari target sebesar 2.68%, terealisasi sebesar 4.31%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77.61%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 83.21 % apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini kontribusi produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) KABUPATEN BOGOR 97

terhadap PDRB harga konstan ditahun 2015 telah tercapai 4.31% dari target sebesar 2.68% atau telah tercapai sebesar 160.82%. 11. Jumlah Komoditas unggulan tahun 2015 dari target 11 komoditas terealisasi sebanyak 14 komoditas sehingga pencapaian kinerja sebesar 127,77%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Komoditas Unggulan telah tercapai 14 komoditas dari 17 komoditas atau sebesar 82,35%. 12. NTP tahun 2015 dari target sebesar 107.84%, terealisasi sebesar 101.17%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 93.81%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 95,22%, turun sebesar 1,41% menjadi 93,81 % pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini NTP ditahun 2015 telah tercapai 101.17% dari target sebesar 117,56% atau telah tercapai sebesar 86,06%. 13. Prosentase peningkatan nilai tambah dari padi menjadi beras tahun 2015 dari target sebesar 0,80%, terealisasi sebesar 0,80%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut bila diakumulasi dengan kinerja tahun 2014 menjadi 1,60% di tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini persentase peningkatan nilai tambah dari padi menjadi beras ditahun 2015 telah tercapai 1,60% dari target sebesar 4,00 % atau telah tercapai sebesar 40%. Pencapaian kinerja ini didukung oleh kegiatan Pengembangan Pengolahan dan Mutu Hasil Padi di Kecamatan Tanjungsari, Cariu, Sukamakmur, Cijeruk, Dramaga, Tenjolaya, dan Parung Panjang dengan bantuan peralatan pengolah padi sebanyak 6 jenis dan 10 unit, Pengadaan Alat Pasca Panen Padi di Kecamatan Jonggol, Sukamakmur, Cariu, Tanjungsari, Pamijahan, Leuwiliang dan Caringin dengan bantuan peralatan pasca panen sebanyak 3 jenis dan 244 unit. 14. Prosentase peningkatan nilai tambah dari ubi kayu menjadi tepung tahun 2015 dari target sebesar 2.00%, terealisasi sebesar 2.00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut bila diakumulasi dengan kinerja tahun 2014 menjadi 4.00% di tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini persentase KABUPATEN BOGOR 98

peningkatan nilai tambah dari ubi kayu menjadi tepung ditahun 2015 telah tercapai 4.00% dari target sebesar 10% atau telah tercapai sebesar 40%. Pencapaian kinerja ini didukung oleh kegiatan Pengembangan Pengolahan dan Mutu Hasil Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Talas di Kecamatan Sukamakmur dengan bantuan alat pengolah ubi kayu sebanyak 5 jenis dan 1.504 unit. 15. Prosentase peningkatan nilai tambah dari ubi jalar menjadi tepung tahun 2015 dari target sebesar 3.00%, terealisasi sebesar 3.00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut bila diakumulasi dengan kinerja tahun 2014 menjadi 6.00% di tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini persentase peningkatan nilai tambah dari ubi jalar menjadi tepung ditahun 2015 telah tercapai 6,00% dari target sebesar 15,00% atau telah tercapai sebesar 40%. Pencapaian kinerja ini didukung oleh kegiatan Pengembangan Pengolahan dan Mutu Hasil Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Talas di Kecamatan Dramaga dengan bantuan alat pengolah ubi jalar sebanyak 6 jenis dan 1.505 unit serta bangunan pengolah sebanyak 1 unit. 16. Prosentase peningkatan nilai tambah dari pala menjadi minyak atsiri tahun 2015 dari target sebesar 10.00%, terealisasi sebesar 0.25%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 2.50 %. Hal ini disebabkan karena pengaruh pasar global dalam komoditas industri pala, sehingga berdampak pada perkembangan usaha tani lokal. Kondisi tersebut bila diakumulasi dengan kinerja tahun 2014 menjadi 12.50% di tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini persentase peningkatan nilai tambah dari pala menjadi minyak atsiri ditahun 2015 telah tercapai 12.50% dari target sebesar 50% atau telah tercapai sebesar 25%. Pencapaian kinerja ini didukung oleh kegiatan Pengembangan Pengolahan dan Mutu Hasil Pala dengan bantuan berupa bimbingan teknis sebanyak 20 orang, kegiatan Pengembangan Komoditas Pala di Kecamatan Caringin dan Sukajaya seluas 30 ha. 17. Prosentase peningkatan nilai tambah dari karet mentah menjadi sheet kering tahun 2015 dari target sebesar 5.00 %, terealisasi sebesar 1.00 %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 20 %. Hal ini disebabkan karena pengaruh pasar global dalam komoditas industri karet, sehingga berdampak KABUPATEN BOGOR 99

pada perkembangan usaha tani lokal. Kondisi tersebut bila diakumulasi dengan kinerja tahun 2014 menjadi 6.00 % di tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini persentase peningkatan nilai tambah dari karet mentah menjadi sheet kering ditahun 2015 telah tercapai 6.00 % dari target sebesar 27 % atau telah tercapai sebesar 22.22 %. Pencapaian kinerja ini didukung oleh kegiatan Pengembangan Pengolahan dan Mutu Hasil Karet di Kecamatan Jasinga dan Tanjungsari dengan bantuan peralatan pasca panen karet antara lain alat produksi karet sebanyak 7 jenis dan 2 unit pengolahan karet berupa rumah asap dan bangunan pengolah karet, kegiatan Rehabilitasi Usaha Karet Rakyat di Kecamatan Jasinga dan Tanjungsari seluas 23 ha. 18. Prosentase peningkatan nilai tambah dari kopi gelondongan basah menjadi berasan tahun 2015 dari target sebesar 5.00 %, terealisasi sebesar 5.00 %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100 %. Kondisi tersebut bila diakumulasi dengan kinerja tahun 2014 menjadi 10 % di tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini persentase peningkatan nilai tambah dari kopi gelondongan basah menjadi berasan ditahun 2015 telah tercapai 10 % dari target sebesar 25.60 % atau telah tercapai sebesar 39.06 %. Pencapaian kinerja ini didukung oleh kegiatan Pengembangan Pengolahan dan Mutu Hasil Kopi di Kecamatan Sukamakmur dan Tanjungsari dengan bantuan berupa alat pengolah kopi sebanyak 4 jenis, kegiatan Pengembangan Kopi Rakyat di Kecamatan Sukamakmur seluas 30 ha. 19. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis tahun 2015 dari target sebesar 6.57 %, terealisasi sebesar 6.69 %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101.83 %. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 175.95 %, turun sebesar 74.12 % menjadi 101.83 % pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini rehabilitasi hutan dan lahan kritis ditahun 2015 telah tercapai 6.69 % dari target sebesar 6.57 % atau telah tercapai sebesar 101.83 %. Pencapaian kinerja ini didukung oleh kegiatan Pengayaan Tanaman (Luncuran Dana DAK Kehutanan TA. 2014) sebanyak 36,000 batang (90 ha), Kegiatan Penanaman Vegetasi Dalam Rangka Penanganan RHL di KABUPATEN BOGOR 100

Kecamatan Sukaraja, Leuwiliang, dan Megamendung dengan bantuan berupa penanaman di sekitar mata air dan kanan kiri sungai seluas 5 ha dan penanaman di bawah tegakan sepanjang 1 KM, kegiatan Penunjang OBIT (One Billion Indonesian Trees) berupa sosialisasi penghijauan di 40 kecamatan dan penanaman bibit tanaman sebanyak 25,600 pohon, kegiatan Pembuatan Sumur Resapan di Kecamatan Gunung Putri, Babakan Madang, Tamansari, Tajur Halang dan Gunung Sindur sebanyak 85 unit, Pembangunan Dam Penahan (BanKeu Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015) sebanyak 12 unit di di Kecamatan Cisarua dan Megamendung, dan kegiatan Pembangunan Gully Plug (BanKeu Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015) sebanyak 20 unit di Kecamatan Sukaraja. 20. Kerusakan kawasan hutan tahun 2015 dari target sebesar 10%, terealisasi sebesar 10%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini tidak terkait langsung dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, hal ini difasilitasi oleh kegiatankegiatan reboisasi yang dilaksanakan oleh stakeholders Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor yang bergerak dalam bidang kehutanan, yaitu Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat, Perum Perhutani Kelompok Pemangku Hutan (KPH) Bogor, dan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini kerusakan kawasan hutan ditahun 2015 telah tercapai 10% dari target sebesar 10% atau telah tercapai sebesar 100%. 21. Cakupan legalitas usaha kehutanan tahun 2015 dari target sebesar 9.00%, terealisasi sebesar 9.00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut mengalami peningkatan sebesar 4.2% dari tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini cakupan legalitas usaha kehutanan ditahun 2015 telah tercapai 9.00% dari target sebesar 50% atau telah tercapai sebesar 18%. Pencapaian kinerja ini didukung oleh kegiatan Pengelolaan Usaha Kayu Rakyat di Kecamatan Leuwiliang, Jasinga, Sukamakmur dan Cariu dengan bantuan berupa fasilitasi sertifikasi SVLK untuk 4 kelompok tani. KABUPATEN BOGOR 101

22. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku tahun 2015 dari target sebesar 0,014%, terealisasi sebesar 0,012%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 88.03%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 71.43%, meningkat sebesar 16.60% menjadi 88.03% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2015 telah tercapai 0,012% dari target sebesar 0,013% atau telah tercapai sebesar 92.31 %. 23. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan tahun 2015 dari target sebesar 0,013%, terealisasi sebesar 0,012%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94.81%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 76.92.%, meningkat sebesar 17.81% menjadi 94.81% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan ditahun 2015 telah tercapai 0,012% dari target sebesar 0,013% atau telah tercapai sebesar 94.81%. 24. Cakupan usaha kayu rakyat tahun 2015 dari target sebesar 28%, terealisasi sebesar 28%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut bila dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2015 sebesar 100,00%, naik sebesar 35.29% menjadi 100,00% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini cakupan usaha kayu rakyat ditahun 2015 telah tercapai 28,00% dari target sebesar 65,00% atau telah tercapai sebesar 43.08%. Pencapaian kinerja ini didukung oleh kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Usaha Kayu Rakyat di 6 kecamatan, kegiatan Pengelolaan Industri Primer Hasil Hutan di Kecamatan Leuwiliang, Jasinga, Sukamakmur dan Cariu dengan bantuan berupa alat pengolahan kayu sebanyak 4 set dan fasilitasi sertivikasi usaha kayu rakyat untuk 4 kelompok. KABUPATEN BOGOR 102

25. Cakupan usaha non kayu : a. Usaha jamur kayu tahun 2015 dari target sebesar 15,00%, terealisasi sebesar 15,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut bila diakumulasi dengan kinerja tahun 2014 menjadi 15,00% di tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini cakupan usaha non kayu ditahun 2015 telah tercapai 15,00% dari target sebesar 24,00% atau telah tercapai sebesar 62.5%. Hal ini didukung oleh kegiatan Pengembangan Agribisnis Aneka Usaha Kehutanan Non Kayu pada 4 kelompok di Kecamatan Ciomas, Nanggung dan Cigudeg dengan bantuan berupa sarana budidaya jamur kayu, kegiatan Pengelolaan Pasca Panen Hasil Hutan Non Kayu di Kecamatan Ciomas, Nanggung dan Cigudeg dengan bantuan berupa alat pasca panen jamur kayu. b. Usaha lebah madu tahun 2015 dari target sebesar 10,00% terealisasi sebesar 10,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Target indikator kinerja tersebut pada tahun 2014 sebesar 0%, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini cakupan usaha lebah madu di tahun 2015 telah tercapai 10,00% dari target sebesar 25% atau telah tercapai sebesar 40,00%. Hal ini didukung oleh kegiatan Pengelolaan Pasca Panen Hasil Hutan Non Kayu di Kecamatan Jasinga dan Cisarua dengan bantuan berupa alat pasca panen lebah madu. c. Usaha bambu tahun 2015 dari target sebesar 8.00% terealisasi sebesar 8.00 %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Target indikator kinerja tersebut pada tahun 2014 sebesar 0%, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini cakupan usaha lebah madu di tahun 2015 telah tercapai 8.00 % dari target sebesar 25,00% atau telah tercapai sebesar 32,00%. Hal ini didukung oleh kegiatan Pengelolaan Pasca Panen Hasil Hutan Non Kayu di Kecamatan Rumpin dengan bantuan berupa alat pasca panen bambu. KABUPATEN BOGOR 103

26. Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha, dengan rata-rata capaian sebesar 89,04% yang mengalami penurunan sebesar 9,93% jika dibandingkan dengan TA 2014 sebesar 98,97%. Capaian outcome ini merupakan muara dari sinergitas 7 kegiatan pada program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dengan rata-rata capaian realisasi output sebesar 99,59%. a. Untuk sektor pertanian dari rencana sebesar 89,86% atau 390 desa/kelurahan terealisasi sebesar 82,49% atau 358 desa/kelurahan, atau realisasi mencapai 91,79%, yang mengalami penurunan sebesar 4,97% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 96,77% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 88,83% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 92,86% atau 403 desa/kelurahan. b. Untuk sektor kehutanan dari rencana sebesar 45,63% atau 18 kecamatan terealisasi sebesar 34,38% atau 14 kecamatan, atau realisasi mencapai 75,33%, yang mengalami penurunan sebesar 13,71% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 89,04% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 70,51% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 48,75% atau 20 kecamatan. Hal ini disebabkan karena cukup signifikannya jumlah penyuluh PNS yang pensiun dan/atau meninggal dunia, serta trend stagnasi / penurunan / ketiadaan kuota / jumlah penerimaan CPNS formasi penyuluh c. Untuk sektor perikanan dari rencana sebesar 58,75% atau 24 kecamatan terealisasi sebesar 58,75% atau 24 kecamatan, atau realisasi mencapai 100%, yang mengalami penurunan sebesar 11,11% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 111,11% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 88,68% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 66,25% atau 27 kecamatan. 27. Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha, dengan rata-rata capaian sebesar 100,00% yang mengalami penurunan sebesar 139,55% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 239,55%. Capaian outcome ini merupakan muara dari sinergitas 9 KABUPATEN BOGOR 104

kegiatan pada program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan rata-rata capaian realisasi output sebesar 97,78%. Kelompok Pemula a. Untuk sektor pertanian dari rencana sebesar 3,77% atau 743 kelompok terealisasi sebesar 3,77% atau 743 kelompok, atau realisasi mencapai 100%, yang mengalami penurunan sebesar 7,69% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 107,69% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 35,99% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 10,47% atau 791 kelompok. b. Untuk sektor kehutanan dari rencana sebesar 33,80% atau 95 kelompok terealisasi sebesar 33,80% atau 95 kelompok, atau realisasi mencapai 100%, yang mengalami peningkatan sebesar 9,09% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 90,91% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 29,27% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 115,49% atau 153 kelompok. c. Untuk sektor perikanan dari rencana sebesar 18,46% atau 231 kelompok terealisasi sebesar 18,46% atau 231 kelompok, atau realisasi mencapai 100%, yang mengalami penurunan sebesar 35,29% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 135,29% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 33,96% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 54,36% atau 301 kelompok. Kelompok Lanjut a. Untuk sektor pertanian dari rencana sebesar 2,18% atau 1.078 kelompok terealisasi sebesar 2,18% atau 1.078 kelompok, atau realisasi mencapai 100%, yang mengalami penurunan sebesar 17,97% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 117,97% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 35,38% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 6,16% atau 1.120 kelompok. b. Untuk sektor kehutanan dari rencana sebesar 0,81% atau 125 kelompok terealisasi sebesar 0,81% atau 125 kelompok, atau realisasi mencapai 100,00%, yang mengalami peningkatan sebesar 19,35% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 80,65% dan KABUPATEN BOGOR 105

baru memenuhi target jangka menengah sebesar 10,04% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 8,06% atau 134 kelompok. Kelompok Madya a. Untuk sektor pertanian dari rencana sebesar 4,07% atau 281 kelompok terealisasi sebesar 4,07% atau 281 kelompok, atau realisasi mencapai 100,00%, yang mengalami penurunan sebesar 440,00% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 540,00% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 31,40% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 12,96% atau 305 kelompok. b. Untuk sektor kehutanan dari rencana sebesar 3,13% atau 33 kelompok terealisasi sebesar 3,13% atau 33 kelompok, atau realisasi mencapai 100%, yang mengalami penurunan sebesar 212,50% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 312,50% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 10,02% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 31,25% atau 42 kelompok. c. Untuk sektor perikanan dari rencana sebesar 25,00% atau 25 kelompok terealisasi sebesar 25,00% atau 25 kelompok, atau realisasi mencapai 100%, yang mengalami penurunan sebesar 1.150,00% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 1.250,00% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 26,32% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 95,00% atau 39 kelompok. Kelompok Utama a. Untuk sektor pertanian dari rencana sebesar 4,00% atau 26 kelompok terealisasi sebesar 4,00% atau 26 kelompok, atau realisasi mencapai 100%, yang mengalami peningkatan sebesar 100% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 0% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 10,00% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 40,00% atau 35 kelompok. b. Untuk sektor kehutanan dari rencana sebesar 0% atau 3 kelompok terealisasi sebesar 0% atau 3 kelompok, atau realisasi mencapai 0%, yang tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 0% dan baru memenuhi target jangka menengah KABUPATEN BOGOR 106

sebesar 0% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 100% atau 6 kelompok. c. Untuk sektor perikanan dari rencana sebesar 0% atau 4 kelompok terealisasi sebesar 0% atau 4 kelompok, atau realisasi mencapai 0%, yang tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 0% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 0% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 75,00% atau 7 kelompok. 28. Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku Usaha, dengan rata-rata capaian sebesar 86,54% yang mengalami penurunan sebesar 28,74% jika dibandingkan dengan TA 2014 sebesar 115,28%. Capaian outcome ini merupakan muara dari sinergitas 7 kegiatan pada program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dengan rata-rata capaian realisasi output sebesar 100,00%. a. Untuk sektor pertanian dari rencana sebesar 2,40% atau 51 kelompok terealisasi sebesar 2,63% atau 56 kelompok, atau realisasi mencapai 109,65%, yang mengalami penurunan sebesar 39,07% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 148,72% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 48,85% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 12,22% atau 275 kelompok. Hal ini disebabkan karena CPCL kelompok penerima bantuan dari SKPD terkait sebagai peserta Bimtek, melebihi target yang telah ditetapkan. b. Untuk sektor kehutanan dari rencana sebesar 5,47% atau 14 kelompok terealisasi sebesar 2,73% atau 7 kelompok, atau realisasi mencapai 49,99%, yang mengalami penurunan sebesar 49,60% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 99,59% dan baru memenuhi target jangka menengah sebesar 32,21% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 23,88% atau 80 kelompok. Hal ini disebabkan karena CPCL kelompok penerima program dari BP-DAS Citarum - Ciliwung sebagai peserta Bimtek, tidak sesuai target yang telah ditetapkan. c. Untuk sektor perikanan dari rencana sebesar 10,77% atau 28 kelompok terealisasi sebesar 10,77% atau 28 kelompok, atau realisasi mencapai 99,99%, yang mengalami peningkatan sebesar 2,45% jika dibandingkan dengan pencapaian pada TA 2014 sebesar 97,54% dan KABUPATEN BOGOR 107

baru memenuhi target jangka menengah sebesar 46,15% dari target pada akhir periode Renstra sebesar 45,53% atau 158 kelompok. Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 2 (dua) OPD, yaitu Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) dan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) dengan 28 (dua puluh delapan) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp29.882.882.000,00 yang terealisasi sebesar Rp26.885.898.361,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,87%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp3.026.983.639,00 atau 11,13%, hal ini terjadi karena efisiensi penggunaan biaya, selisih penawaran harga, dan terdapat kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan seluruhnya.. Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 10 (Sepuluh) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, yang dianggarkan sebesar Rp15.372.873.000,00 terealisasi sebesar Rp13.522.587.213,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,96%. 2) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, yang dianggarkan sebesar Rp1.825.235.000,00 terealisasi sebesar Rp1.630.358.600,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,22%. 3) Program Peningkatan Pemasaran Hasil produksi Pertanian/Perkebunan yang dianggarkan sebesar Rp1.389.982.000,00 terealisasi sebesar Rp1.293.030.150,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,02%. 4) Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan yang dianggarkan sebesar Rp982.965.000,00 terealisasi sebesar Rp866.324.100,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 88,13%. 5) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, yaitu dianggarkan sebesar Rp805.518.000,00 terealisasi sebesar Rp705.264.263,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,55%. 6) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, yaitu dianggarkan sebesar Rp. 2,963,429,000,- terealisasi sebesar Rp. 2,631,923,880,- sehingga diperoleh realisasi anggaran 88.81 %. KABUPATEN BOGOR 108

7) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan yang dianggarkan sebesar Rp150,379,000,- yang terealisasi sebesar Rp117,589,500,- sehingga diperoleh realisasi anggaran sebesar 78.22 %. 8) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang dianggarkan sebesar Rp3.192.528.000,00,- yang terealisasi sebesar Rp3.075.047.375,00,- sehingga diperoleh realisasi anggaran sebesar 96.32 %. 9) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani yang dianggarkan sebesar Rp1.918.937.000,00,- yang terealisasi sebesar Rp1.786.975.000,00,- sehingga diperoleh realisasi anggaran sebesar 93.12 %. 10) Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang dianggarkan sebesar Rp1.281.036.000,00,- yang terealisasi sebesar Rp1.226.797.735,00,- sehingga diperoleh realisasi anggaran sebesar 95.77%. Sasaran 2 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 101,47%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua yaitu Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.20. Tabel 3.20. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Usaha Mikro dan Kecil % 87,80 87,87 100,09 87,97 88,35 100,43 2 Jumlah UKM non unit 17.081 17.246 100,97 19,711 19,910 101,01 BPR/LKM UKM 3 Jumlah BPR/LKM aktif Unit/bpr 19 19 100,00 19 19 100,00 KABUPATEN BOGOR 109

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian milik pemerintah 4 Persentase koperasi aktif % 68,23 69,01 101,15 68.60 71.65 104,45 Rata-Rata Capaian 100,55 101,47 Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Kedua untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, antara lain: 1. Usaha Mikro dan Kecil tahun 2015 dari target sebesar 87,97%, terealisasi sebesar 88,35%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,43%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 0,35% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena karena pada tahun 2015 pendataan UKMnya lebih ke kuantitas dan kualitas, banyak sektor UKM yang tumbuh lebih banyak dari pada tahun 2014 sehingga terdapat peningkatan jumlah UMKM yang relative lebih tinggi pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Usaha Mikro dan Kecil ditahun 2014 telah tercapai 88,35% dari target sebesar 100% atau telah tercapai sebesar 88,35%. 2. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM tahun 2015 dari target sebesar 19,711 unit terealisasi sebanyak 19,910 unit, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,01%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 0.04% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena pada tahun 2015 pendataan UKMnya lebih ke kuantitas dan kualitas banyak sektor UKM yang tumbuh lebih banyak dari pada tahun 2014 sehingga terdapat peningkatan jumlah UMKM yang relative lebih tinggi pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah UKM non BPR/LKM UKM ditahun 2015 telah tercapai sebanyak 19,711 unit dari target sebesar 17,416 atau telah tercapai sebesar 113,52%. 3. Jumlah BPR/LKM aktif milik pemerintah tahun 2015 dari target sebanyak 19 BPR terealisasi sebanyak 19 BPR, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tahun 2015 sama dengan tahun 2014. Dimana capaian kinerja pada tahun 2014 sebanyak 19 BPR yang ditargetkan terealisasi sebanyak 19 BPR sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. KABUPATEN BOGOR 110

4. Prosentase koperasi aktif tahun 2015 dari target sebesar 68,602%, terealisasi sebesar 71,65%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,45%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 2.66% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terjadi karena pada tahun 2015 terdapat peningkatan jumlah koperasi yang relative lebih tinggi dibandingkan tahun 2014. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp6.277.118.000,00 yang terealisasi sebesar Rp5.982.152.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,30%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp294.966.000,00 (4,69%). Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 4 (Empat) program utama, yaitu : 1. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, yang dianggarkan sebesar Rp891.555.000,00 terealisasi sebesar Rp883.232.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,07%. 2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, yaitu dianggarkan sebesar Rp1.263.668.000,00 terealisasi sebesar Rp1.245.954.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,60%. 3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, yaitu dianggarkan sebesar Rp1.970.334.000,00 terealisasi sebesar Rp1.856.862.700,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,24%. 4. Program Peningkatan Kwalitas Kelembagaan Koperasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp2.151.561.000,00 terealisasi sebesar Rp1.996.103.300,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,77%. KABUPATEN BOGOR 111

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 102,86%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga yaitu Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.21. Tabel 3.21. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan pada tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi Terkendalinya wabah 1 penyakit ternak hewan strategis (PHMS) penyakit ikan (Kec.) - Rabies (dosis) Dosis 40 40 100 40 40 100 - Anthrax (dosis) Dosis 40 40 100 40 40 100 - Brucellosis (dosis) Dosis 40 40 100 40 40 100 - SE (dosis) Dosis 40 40 100 40 40 100 - AI (dosis) Dosis 40 40 100 40 40 100 - Aeromonas (dosis) Dosis 40 40 100 40 40 100 - KHV/Kol Herpes Virus (dosis) Dosis 40 40 100 40 40 100 2 Terkendalinya keamanan PAH/HPAH (kecamatan) Dosis 40 40 100 40 40 100 3 Produksi Daging (kg) Kg 119.443.862 118.563.279 99,26 124.030.50 6 125.236.248 100,97 4. Produksi Telur (kg) Kg 48.007.137 49.379.616 102,86 49.850.611 50.997.745 102,30 5 Produksi Susu (liter) Liter 12.077.551 11.154.293 92,36 12.541.329 11.430.374 91,14 6 Konsumsi Protein (gr/kap/ Hewani Asal Ternak hr) (gr/kap/hr) 5,48 5,57 101,64 5.66 5.72 101,06 7 Sentra agribisnis peternakan (lokasi) (lokasi) 1 1 100 1 1 100 8 Produksi perikanan (dibandingkan dengan % 100 100,43 100,43 100 100.24 100,24 target daerah) 9 Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah) % 100 101,57 101,57 100 102.01 102.01 Produksi ikan 10 Ton 108.364 108.829,28 100,43 112.525 112.790,38 100,24 11 12 13 14 konsumsi (ton) Konsumsi ikan (kg/kap/th) Produksi Ikan Hias (RE) Produksi Benih Ikan (RE) Sentra agribisnis perikanan (lokasi) Kg/kap/t h 24,79 25,18 101,57 25,89 26,41 102,41 RE 233.261 235.173,74 100,82 24.218 242.520 100,12 RE 2.980.010 2.994.016,0 5 100,47 3.094.442 3.107.748,10 100,43 Lokasi 1 1 100 1 1 100 KABUPATEN BOGOR 112

Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi Produksi olahan 15 produk perikanan (ton) Ton 13.622 17.154 125,93 14.415 23.774,03 168,70 Produksi olahan 16 produk peternakan (ton) Ton 22.370 18.182,97 81,28 23.229 21.936,28 100,12 Rata-Rata Capaian 100,39 102,86 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan(Distanhut) dan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Ketiga untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 16 (enam belas) indikator sasaran, antara lain 1. Terkendalinya wabah penyakit ternak hewan strategis (PHMS) penyakit ikan (Kecamatan) a. Rabies tahun 2015 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebanyak 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rabies ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. b. Anthrax tahun 2015 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Anthrax ditahun 2015 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. c. Brucellosis tahun 2015 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Brucellosis ditahun 2015 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. d. SE tahun 2015 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut KABUPATEN BOGOR 113

sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini SE ditahun 2015 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. e. AL tahun 2015 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini AL ditahun 2015 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. f. Aeromonas tahun 2015 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Aeromonas ditahun 2015 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. g. KHV/Kol Herpes Virus tahun 2015 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini KHV/Kol Herpes Virus ditahun 2015 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. 2. Terkendalinya keamanan PAH/HPAH (kecamatan) tahun 2015 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Mengingat jumlah ternak dan ikan yang banyak dan terbatasnya pendanaan pemerintah maka pengendalian penyakit hewan dan ikan difokuskan pada daerah endemis dan potensial berjangkitnya penyakit menular hewan dan ikan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini indikator KABUPATEN BOGOR 114

Terkebdalainya keamanan PAH/HPAH (kecamatan) telah tercapai di tahun 2015 sebesar 100%. 3. Produksi daging tahun 2015 dari target sebesar 124.030.506 kg, terealisasi sebesar 125.236.248 kg, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,97%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini disebabkan karena ketersediaan daging banyak diperankan oleh kehadiran perusahaan ayam ras dan feed lot yang cukup potensial di Kabupaten Bogor. Selain itu, kebijakan Pemerintah DKI Jakarta berupa larangan pemasukan unggas hidup ke wilayah Jakarta menyebabkan peningkatan pemotongan unggas di sekitar Jakarta salah satunya di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Daging ditahun 2015 telah tercapai 124.030.506 Kg dari target sebesar 134.177.923 Kg atau telah tercapai sebesar 92,43%. 4. Produksi Telur tahun 2015 dari target sebanyak 49.850.611 kg, terealisasi sebesar 50.997.745 kg, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,30%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini terjadi karena Produksi telur tersebut sebagian besar diperoleh dari produksi telur ayam ras. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Telur ditahun 2015 telah tercapai 49.850.611 Kg dari target sebesar 53.929.083 Kg atau telah tercapai sebesar 92,43%. 5. Produksi Susu tahun 2015 dari target sebanyak 12.541.329 liter, terealisasi sebanyak 11.430.374 liter, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 91,14%. Kondisi tersebut mengalami penurunan di bandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini di sebabkan karena ketidakmampuan peternak dalam pelunasan kredit usaha sapi perah yang telah jatuh tempo. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Susu ditahun 2015 telah tercapai 11.430.374 liter dari target sebesar 13.567.384 liter atau telah tercapai sebesar 84,28%. 6. Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak tahun 2015 dari target sebesar 5,6 (gr/kap/hr), terealisasi sebesar 5,72, (gr/kap/hr) sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,06%. Kondisi tersebut mengalami penurunan di bandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini di sebabkan karena KABUPATEN BOGOR 115

Penyediaan produksi yang diimbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat Kabupaten Bogor terhadap produk hasil peternakan Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak ditahun 2015 telah tercapai 5,72 (gr/kap/hr)dari target sebesar 6,25 (gr/kap/hr) atau telah tercapai sebesar 91,52%. 7. Sentra agribisnis peternakan tahun 2015 dari target sebanyak 1 lokasi, terealisasi sebanyak 1 lokasi, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini disebabkan karena tinggi dan tidak stabilnya harga bahan baku daging di pertengahan tahun 2015. Sebaliknya pertumbuhan pesat ditunjukkan oleh produksi olahan produk perikanan yang mencapai 168,07% dari target karena beberapa UKM yang telah difasilitasi alat pengolahan langsung meningkatkan produksinya seiring meningkatnya permintaan. Namun hal ini perlu dijaga mengingat tingkat fluktuasi produksi olahan perikanan cukup besar. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah BPR/LKM aktif milik pemerintah ditahun 2015 telah tercapai 1 lokasi dari target sebesar 2 lokasi atau telah tercapai sebesar 50,00%. 8. Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah) tahun 2015 dari target sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,24%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,24%. Kondisi tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan capaian kinerja kinerja tahun 2014. Hal ini disebabkan karena Produksi perikanan yang terdiri dari ikan konsumsi, ikan hias dan benih ikan selama tahun 2015 seluruhnya dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Produksi ikan konsumsi pada tahun 2015 adalah sebesar 112.790,38 ton meningkat sebesar 3,64%.. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah) ditahun 2015 telah tercapai 100,24% dari target sebesar 100% atau telah tercapai sebesar 100,24%. 9. Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah) tahun 2015 dari target sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,21%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,01%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila KABUPATEN BOGOR 116

dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Dimana capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 101,57%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah) ditahun 2015 telah tercapai 100,21% dari target sebesar 100% atau telah tercapai sebesar 10,21%. 10. Produksi ikan konsumsi tahun 2014 dari target sebanyak 112.52500 ton, terealisasi sebanyak 112.790.38 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,24%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Dimana capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100,43%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Ikan Konsumsi ditahun 2015 telah tercapai 112.790,38 ton dari target sebesar 121.731 ton atau telah tercapai sebesar 92,65%. 11. Konsumsi ikan tahun 2015 dari target sebesar 25,89 Kg/kap/th terealisasi sebesar 26,41 Kg/kap/th, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,41%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini disebabkan karena banyaknya pembudidaya ikan lele di Kabupaten Bogor yang cukup potensial terutama di kawasan minapolitan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Konsumsi Ikan ditahun 2015 telah tercapai 26,41 kg/kap/th dari target sebesar 29,46 kg/kap/th atau telah tercapai sebesar 89,64%. 12. Produksi Ikan Hias tahun 2015 dari target sebesar 24.218 RE, terealisasi sebesar 242,520,23 RE sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,12%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini disebabkan karena seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dan peningkatan infrastruktur pendukung pemasaran ikan hias. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Ikan Hias ditahun 2015 telah tercapai 242.520,23 RE dari target sebesar 222.328,14 RE atau telah tercapai sebesar 109,08%. 13. Produksi Benih Ikan tahun 2015 dari target sebanyak 3.094.442 RE terealisasi sebesar 3.107.748.10 RE sehingga pencapaian kinerjanya KABUPATEN BOGOR 117

sebesar 100,42%. Kondisi tersebut mengalami peningklatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini disebabkan karena Sebagian besar diperoleh dari komoditas benih ikan lele. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Benih Ikan ditahun 2015 telah tercapai 3.107.748,10 RE dari target sebesar 5.017.638 RE atau telah tercapai sebesar 61,93%. 14. Sentra agribisnis perikanan tahun 2015 dari target sebanyak 1 lokasi terealisasi sebanyak 1 lokasi sengga capaian kinerja sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama dengan capaian kinerja tahun 2014. Dimana capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sentra agribisnis perikanan ditahun 2015 telah tercapai 1 lokasi dari target sebesar 2 lokasi atau telah tercapai sebesar 50,00%. 15. Produksi olahan produk perikanan tahun 2014 dari target sebanyak 14.415 ton terealisasi sebesar 23.774.03 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 168,07%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini disebabkan karena beberapa UKM yang telah difasilitasi alat pengolahan langsung meningkatkan produksinya seiring meningkatnya permintaan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi olahan produk perikanan ditahun 2015 telah tercapai 23.774,03 ton dari target sebesar 15.302 ton atau telah tercapai sebesar 155,36%. 16. Produksi olahan produk peternakan tahun 2015 dari target sebanyak 23.229 ton, terealisasi ssebanyak 21.936.28 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,12%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini disebabkan karena tinggi dan tidak stabilnya harga bahan baku daging di pertengahan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi olahan produk peternakan ditahun 2015 telah tercapai 21.936,28 ton dari target sebesar 25.130 ton atau telah tercapai sebesar 87,29%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketiga pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Peternakan dan KABUPATEN BOGOR 118

Perikanan (Disnakan) dengan 16 (enam belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp49.528.129.000,00 yang terealisasi sebesar Rp31.351.989.999,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,13%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp2.712.104.032,00 (9,87%). Sasaran Ketiga tersebut diwujudkan dalam 5 (Lima) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan yang dianggarkan sebesar Rp11.642.323.000,00 terealisasi sebesar Rp10.548.934.025,00 sehingga di peoleh capaian kinerja sebesar 90,61% 2) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, yang dianggarkan sebesar Rp13.651.359.000,00 terealisasi sebesar Rp11.337.369.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83,05%. 3) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, yang dianggarkan sebesar Rp1.065.553.000,00 terealisasi sebesar Rp1.036.986,846,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,32%. 4) Program Optimalisasi Pengelolaan Produksi Perikanan, yang dianggarkan sebesar Rp1.229.705.000,00 terealisasi sebesar Rp1.174.148,500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,48%. 5) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, yang dianggarkan sebesar Rp21.939.189.000,00 terealisasi sebesar Rp7.254.551.128,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 35,19%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 149,12%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.22. KABUPATEN BOGOR 119

Tabel 3.22. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Investasi dan Laju Pertumbuhan Investasi pada tahun 2014 dan 2015 No Indikator Sasaran Satuan 1 2 3 4 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar rupiah) Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Milyar -58,66-58,66 100 10.00 6.90 69.00 Pameran/Expo Kali 13 13 100 5 6 120,00 Jumlah investor berkala nasional (PMDN/PMA) Prsh 417 417 100 2 2 100,00 Jumlah PMA Prsh 1 1 100 1 1 100,00 Proyek 32 31 100,00 Jumlah PMDN Prsh 1 1 100 1 1 100,00 Jumlah nilai investasi berkala nasional (PMDN/PMA) Nilai Realisasi Investasi PMA Nilai Realisasi Investasi PMDN Proyek 25 25 100 26 56 215,38 Rp 4.000.000.000,00 12.931.449.605,00 323,29 4.500.000.000,00 8.773.000.000,00 194,96 Rp 2.800.000.000,00 5.031.396.000,00 179,69 3.180.000.000,00 4.957.000.000,00 155,88 Rp 1.200.000.000,00 7.899.831.603,00 658,32 1.320.000.000,00 3.816.000.000,00 289,09 Rata-Rata Capaian 209,80 149,12 Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Keempat untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, antara lain: 1. Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar rupiah) tahun 2015 dari target sebesar 10,00%, terealisasi sebesar 6,90%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 69,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini disebabkan karena Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN naik karena investor tertarik menanamkan modalnya di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar rupiah) ditahun 2015 telah tercapai 6,905 % dari target sebesar 115,72 % atau telah tercapai sebesar 59,62%. 2. Pameran/Expo tahun 2015 dari target sebanyak 5 kali, terealisasi sebanyak 6 kali, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 120,00%. Kondisi tersebut mengalami mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 dimana capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan kondisi tahun akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pameran/Expo ditahun 2015 telah tercapai 6 kali dari target sebesar 33 kali atau telah tercapai sebesar 18,18%. KABUPATEN BOGOR 120

3. Jumlah Investor berskala Nasional (PMA/PMDN) tahun 2015 di targetkan sebanyak 2 Perusahaan terealisasi sebanyak 2 Perusahaan sehingga capaian kinerja sebesar 100% Kondisi tersebut sama dengan capaian kinerja tahun 2014 dimana capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah investor berkala nasional (PMDN/PMA) ditahun 2015 telah tercapai 2 Perusahaan dari target sebanyak 519 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 0,38%. a. Jumlah PMA tahun 2015 dari target sebesar 1 Perusahaan atau 30 proyek, terealisasi sebesar 1 Perusahaan atau 31 proyek, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2014 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah PMA ditahun 2015 telah tercapai 1 Perusahaan atau 31 proyek dari target sebesar 428 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 7,24%. b. Jumlah PMDN tahun 2015 dari target sebesar 1 Perusahaan atau 25 proyek, terealisasi sebesar 1 Perusahaan atau 56 proyek, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 215,38%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2014 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah PMDN ditahun 2015 telah tercapai 1 Perusahaan atau 56 proyek dari target sebesar 183 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 30,60%. 4. Jumlah Investasi Berskala nasional (PMA/PMDN) tahun 2015 di targetkan sebesar Rp. 4,500 Milyar terealisasi sebesar Rp. 8,773 Milyar sehingga capaian kinerja sebesar 194.95 %. dengan perincian Nilai realisasi investasi PMA ditargetkan sebesar Rp. 3,180 Milyar dan teralisasi sebesar Rp. 4,957 Milyar, nilai investasi yang naik cukup signifikan untuk investasi PMA dikarenakan Kabupaten Bogor masih menjadi daya tarik untuk para investor asing yang akan berinvestasi di Kabupaten Bogor. Sedangkan untuk Nilai Investasi PMDN ditargetkan sebesar Rp. 1,320 Milyar dan teralisasi sebesar Rp. 3,816 Milyar, nilai investasi yang naik cukup signifikan untuk investasi PMDN dikarenakan untuk nilai investasi yang mempunyai modal dibawah KABUPATEN BOGOR 121

Rp. 500,000,000 dilakukan dengan menggunakan system LIPSE (Layanan Informasi Perizinan Secara Elektronik).Anggaran untuk mewujudkan sasaran kesatu mencapai sebesar Rp 675,000,000 yang terealisasi sebesar Rp 526,799,483 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 78%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp1.723.192.000,00 yang terealisasi sebesar Rp1.669.934.350,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,91%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp53.257.650,00 (3,09%). Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, yang dianggarkan sebesar Rp1.125.290.000,00 terealisasi sebesar Rp1.098.226.150,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,59%. 2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, yang dianggarkan sebesar Rp597.902.000,00 terealisasi sebesar Rp571.708.200,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,62%. Sasaran 5 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 105,56%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kelima yaitu Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.23. KABUPATEN BOGOR 122

Tabel 3.23. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan pada tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Reklamasi luas lahan bekas tambang Ha 34 62,77 184,62 688,9 723,57 105,03 2 Kontribusi sektor pertambangan terhadap % 1,21 1,54 127,27 1,3 1,7 130,77 PDRB harga berlaku 3 Kontribusi sektor pertambangan terhadap % 1,10 1,08 98,18 1,1 1,08 98,18 PDRB harga konstan 4 Perubahan evaluasi Mbmt 15 15 100 15 15 100,00 5 muka air tanah Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan Kelompok 5 5 100 22 22 100,00 6 Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor % 100,00 100,00 100 100 100 100,00 Rata-Rata Capaian 118.25 105,56 Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 2016 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Kelima untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 6 (enam) indikator sasaran, antara lain: 1) Reklamasi luas lahan bekas tambang tahun 2015 dari target seluas 688,9 Ha, terealisasi seluas 723,57 Ha, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105,03%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 menurun sebesar 79,59%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Reklamasi luas lahan bekas tambang ditahun 2015 telah tercapai 723,57 Ha dari target seluas 812,90 Ha atau telah tercapai 89,01%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ni Reklamasi luas lahan bekas tambang ditahun 2015 telah tercapai 688,79 Ha dari target sebesar 812,90 Ha atau telah tercapai sebesar 84,73%. 2) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga berlaku tahun 2015 dari target sebesar 1,3%, terealisasi sebesar 1,7%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 130,77%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 127,27%, meningkat sebesar 3,00% menjadi 130,27% pada tahun 2015. KABUPATEN BOGOR 123

3) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga konstan tahun 2015 dari target sebesar 1,10%, terealisasi sebesar 1,08%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,18%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Dimana capaian kinerja tahun 2015 sebesar 98,18%. 4) Perubahan evaluasi muka air tanah tahun 2015 dari target sebesar 15 Mbmt, terealisasi sebesar 15 Mbmt, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perubahan evaluasi muka air tanah tahun 2015 dari target telah tercapai 15 Mbmt dari target sebesar 15 Mbmt atau telah tercapai sebesar 100,00%. 5) Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan tahun 2015 dari target sebanyak 22 kelompok, terealisasi sebanyak 22 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan ditahun 2015 telah tercapai 22 kelompok dari target sebesar 44 kelompok atau telah tercapai sebesar 50,00%. 6) Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor tahun 2015 dari target sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor ditahun 2015 telah tercapai 100% dari target sebesar 100% atau telah tercapai sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) dengan 6 (enam) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp3.712.287.000,00 yang terealisasi sebesar Rp3.590.387.143,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,72%, KABUPATEN BOGOR 124

maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp121.899.857,00 (3,28%). Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program utama, yaitu : 1) Program Pengawasan dan Penerbitan Kegiatan Rakyat yang Berppotensi Merusak Lingkungan, yang dianggarkan sebesar Rp1.250.939.000,00 terealisasi sebesar Rp1.223.738.050,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,83%. 2) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan, yang dianggarkan sebesar Rp172.950.000,00 terealisasi sebesar Rp157.324.600,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,97%. 3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Migas dan Panas Bumi, yang dianggarkan sebesar Rp666.673.000,00 terealisasi sebesar Rp607.410.418,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,11%. 4) Program Konservasi Air Tanah, yang dianggarkan sebesar Rp476.250.000,00 terealisasi sebesar Rp461.940.600,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,00%. 5) Program Pendayagunaan Air Tanah, yang dianggarkan sebesar Rp955.975.000,00 terealisasi sebesar Rp952.178.375,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,10%. 6) Program Mitigasi Bencana Geologi, yang dianggarkan sebesar Rp189.500.000,00 terealisasi sebesar Rp187.795.100,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,10%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 98,66%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenam yaitu Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.24. KABUPATEN BOGOR 125

Tabel 3.24. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik pada tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Peningkatan cakupan layanan PJU % 1 1,22 122,00 1 0,84 84,00 2 Rumah Tangga Pengguna Listrik %/SR/IR 7400 8251 128,92 9000 9853 109,48 3 Rasio ketersediaan Daya Listrik % 0,50 0,7 140,00 0,75 0,78 104,00 4 Prosentase Rumah Tangga yang menggunakan Listrik % 83,25 90,45 108,78 83,98 97,25 115,80 5 Jumlah Ijin Usaha Ketenagalistrikan IUK/IUKS Perusahaan 90 90 100 100 80 80,00 Rata-Rata Capaian 119,94 98,66 Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Keenam untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 5 (lima) indikator sasaran, antara lain : 1. Peningkatan cakupan layanan PJU tahun 2015 dari target sebesar 1%, terealisasi sebesar 0,84%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 84,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 119,94%, menurun sebesar 35,94% menjadi 84,00% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Peningkatan cakupan layanan PJU ditahun 2015 telah tercapai 0,84% dari target sebesar 36,5% atau telah tercapai sebesar 2,30%. 2. Rumah Tangga Pengguna Listrik bekas tambang tahun 2015 dari target sebesar 9.000 SR/IR, terealisasi sebesar 9.853 SR/IR, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 109,48%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 128,92%, menurun sebesar 19,44% menjadi 109,48% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rumah Tangga Pengguna Listrik bekas tambang ditahun 2014 telah tercapai 9,853 SR/IR dari target sebesar 21.000 SR/IR atau telah tercapai sebesar 46,91%. KABUPATEN BOGOR 126

3. Rasio ketersediaan Daya Listrik tambang tahun 2015 dari target sebesar 0,75%, terealisasi sebesar 0,78%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar140,00%, menurun sebesar 36% menjadi 104,00% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio ketersediaan Daya Listrik tambang ditahun 2015 telah tercapai 0,78 dari target sebesar 1% atau telah tercapai sebesar 78,00%. 4. Prosentase Rumah Tangga yang Mmenggunakan Listrik tambang tahun 2015 dari target sebesar 83,98%, terealisasi sebesar 97,25%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 115,80%. Capaian kinerja tahun 2014. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 108,78% meningkat sebesar 7,02% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Rumah Tangga yang Mmenggunakan Listrik tambang ditahun 2014 telah tercapai 97,25% dari target sebesar 86,90% atau telah tercapai sebesar 111,91%. 5. Jumlah Ijin Usaha Ketenagalistrikan IUK/IUKS tahun 2015 dari target sebesar 100 Perusahaan, terealisasi sebesar 80 Perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 80%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Ijin Usaha Ketenagalistrikan IUK/IUKS ditahun 2018 telah tercapai 80 Perusahaan dari target sebesar 130 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 61,53%. Dalam mewujudkan Sasaran Keenam pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya Manusia (DESDM) dengan 5 (Lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp21.819.805.000,00 yang terealisasi sebesar Rp20.829.542.913,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,46%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp990.262.087,00 (4,53%). KABUPATEN BOGOR 127

Sasaran Keenam tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi dan Ketenagalistrikan, yang dianggarkan sebesar Rp21.219.805.000,00 terealisasi sebesar Rp20.338.852.913,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,85%. 2) Program Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan yang dianggarkan sebesar Rp600.000.000,00 terealisasi sebesar Rp490.690.000,00 sehingga di peroleh capaian kinerja sebesar 81,78%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7 Mengembangkan Kawasan Wisata Andalan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Mengembangkan Kawasan Wisata Andalan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 111,97%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketujuh yaitu Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.25. Tabel 3.25. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Mengembangkan Wisata Andalan pada tahun 2014 dan 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Kawasan Realisasi Capaian 1 Kunjungan Wisata Org 4.537.643 5.596.171 123,33 4.991.407 5.082.838 101,83 2 Jumlah Paket Wisata % 20 20 100 10 12 120,00 3 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga % 3,25 3,13 96,31 3,25 3,25 100,00 berlaku 4 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga % 3,03 3,24 106,93 3,05 3,24 106,93 konstan 5 Jumlah Gedung Kesenian Gedung 1 1 100 1 1 100 6 Rasio Destinasi Wisata berstandar nasional % 18 18 100 18 18 100 7 Cakupan Organisasi Buah 17 17 100 17 17 100 8 Cakupan SDM Pariwisata bersertifikat nasional Orang 110 110 100 130 125 96,15 9 Tingkat hunian Hotel Hari 2 2 100 2,5 2,5 100,00 10 Cakupan bina usaha pelaku usaha pariwisata Usaha 240 240 100 260 320 123,08 11 Jumlah kerjasama Pariwisata Buah 4 4 100 2 3 150,00 12 Jenis, kelas dan jumlah Restoran Jenis 255 255 100 255 355 139,22 KABUPATEN BOGOR 128

No Indikator Sasaran Satuan 13 Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata, 2015 Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Jenis 205 200 97,56 205 241 117,56 Rata-Rata Capaian 101,86 111,97 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Ketujuh untuk mewujudkan Misi Kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 13 (tigabelas) indikator sasaran, antara lain : 1. Kunjungan Wisata tahun 2015 dari target sebesar 4.991.407 orang, terealisasi sebesar 5.082.838 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,83%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 21,05% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kunjungan Wisata ditahun 2015 telah tercapai 5.082.838 orang dari target sebesar 4.500.000 orang atau telah tercapai sebesar 112,95%. 2. Jumlah Paket Wisata tahun 2015 dari target sebesar 10 paket terealisasi sebesar 20 paket sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 120%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan di bandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 meningkat sebesar 20%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Paket Wisata ditahun 2015 telah tercapai 12 paket dari target sebesar 45 paket atau telah tercapai sebesar 26,66%. 3. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku tahun 2015 dari target sebesar 3,25%, terealisasi sebesar 3,25%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 meningkat sebesar 3,69%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perikanan ditahun 2015 telah tercapai 3,25% dari target sebesar 2,87% atau telah tercapai sebesar 113,24%. 4. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga konstan tahun 2015 dari target sebesar 3,05%, terealisasi sebesar 3,24%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,93%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir KABUPATEN BOGOR 129

RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga konstan ditahun 2015 telah tercapai 3,24% dari target sebesar 3,03% atau telah tercapai sebesar 106,93%. 5. Jumlah Gedung Kesenian tahun 2015 dari target sebesar 1 gedung, terealisasi sebesar 1 gedung, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Gedung Kesenian ditahun 2015 telah tercapai 1 gedung dari target sebesar 1 gedung atau telah tercapai sebesar 100,00%. 6. Rasio Destinasi Wisata berstandar nasional tahun 2015 dari target sebesar 18%, terealisasi sebesar 18%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%.. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Destinasi Wisata berstandar nasional ditahun 2014 telah tercapai 18% dari target sebesar 18% dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. 7. Cakupan Organisasi tahun 2015 dari target sebesar 17 buah, terealisasi sebesar 17 buah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Organisasi tahun 2014 dari target ditahun 2014 telah tercapai 18 buah dari target sebesar 21 buah atau telah tercapai sebesar 85,71%. 8. Cakupan SDM Pariwisata bersertifikat nasional tahun 2015 dari target sebesar 130 orang terealisasi sebesar 125 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,15%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibnadingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 menurun sebesar 3,85%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan SDM Pariwisata bersertifikat nasional ditahun 2015 telah tercapai 125 orang dari target sebesar 180 orang atau telah tercapai sebesar 69,44%. 9. Tingkat hunian Hotel tahun 2015 dari target selama 2,5 hari, terealisasi selama 2,5 hari,sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi KABUPATEN BOGOR 130

tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat hunian Hotel tahun 2014 dari target ditahun 2015 telah tercapai 2 hari dari target sebesar 2,5 hari atau telah tercapai sebesar 100,00%. 10. Cakupan bina usaha pelaku usaha pariwisata tahun 2015 dari target sebesar 260 usaha, terealisasi sebesar 320 usaha, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 123,08%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 meningkat sebesar 23,08%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan bina usaha pelaku usaha pariwisata ditahun 2014 telah tercapai 320 usaha dari target sebesar 320 usaha atau telah tercapai sebesar 100,00%. 11. Jumlah kerjasama Pariwisata tahun 2015 dari target sebesar 2 buah, terealisasi sebesar 3 buah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 150,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 meningkat sebesar 50,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah kerjasama Pariwisata tahun 2015 dari target ditahun 2015 telah tercapai 3 kegiatan dari target sebesar 7 kegiatan atau telah tercapai sebesar 42,85%. 12. Jenis, kelas dan jumlah Restoran tahun 2015 dari target sebesar 255 jenis restoran, terealisasi sebesar 355 jenis restoran, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 139,22%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 meningkat sebesar 39,22%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jenis, kelas dan jumlah Restoran ditahun 2015 telah tercapai 355 jenis dari target sebesar 340 jenis atau telah tercapai sebesar 104,41%. 13. Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel tahun 2015 dari target sebesar 205 jenis hotel, terealisasi sebesar 241 jenis hotel, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 117,56%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 meningkat sebesar 20,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel ditahun 2015 telah KABUPATEN BOGOR 131

tercapai 241 jenis hotel dari target sebesar 225 jenis hotel atau telah tercapai sebesar 107,11%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dengan 13 (Tiga belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp4.016.934.000,00 yang terealisasi sebesar Rp4.809.963.042,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 60,00%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp3.206.970,958,00 (40,00%). Sasaran Ketujuh tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, yang dianggarkan sebesar Rp2.200.239.000,00 terealisasi sebesar Rp1.873.535.876,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,15%. 2) Program Pengembangan Destinasi Wisata, yang dianggarkan sebesar Rp2.956.150.000,00 terealisasi sebesar Rp362.769.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 12,27%. 3) Program Pengembangan Kemitraan, yang dianggarkan sebesar Rp2.860.545.000,00 terealisasi sebesar Rp2.573.658.166,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,97%. Sasaran 8 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.26. KABUPATEN BOGOR 132

Tabel 3.26. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD Pertambangan yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi 1 Pembinaan BUMD BUMD 10 10 100 8 8 100,00 Capaian Rata-Rata 100,00 100,00 Sumber : Sekretariat Daerah, 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Kedelapan untuk mewujudkan Misi Kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, antara lain : 1) Pembinaan BUMD tahun 2015 dari target sebanyak 8 BUMD, terealisasi sebanyak 8 BUMD, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pembinaan BUMD ditahun 2014 telah tercapai 10 BUMD dari target sebesar 9 BUMD atau telah tercapai sebesar 88,88%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapan pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah (Sekda) dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp2.176.563.000,00 yang terealisasi sebesar Rp2.003.653.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,43%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp142.910.000,00 (6,57%). Sasaran Kedelapan tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1) Program Pengkoordinasian Bidang Ekonomi, yang dianggarkan sebesar Rp2.176.563.000,00 terealisasi sebesar Rp2.003.653.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,43%. KABUPATEN BOGOR 133

Sasaran 9 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 100%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesembilan yaitu Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.27. Tabel 3.27. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD Pertanian yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan 1 Tersusunnya rumusan kebijakan bidang Perekonomian Sumber : Sekretariat Daerah, 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian BUMD 8 8 100 9 9 100 Capaian Rata-Rata 100 100 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Kesembilan untuk mewujudkan Misi Kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, antara lain: 1) Tersusunnya rumusan kebijakan bidang Perekonomian tahun 2015 dari target sebesar 9 kebijakan, terealisasi sebesar 9 kebijakan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya rumusan kebijakan bidang Perekonomian ditahun 2014 telah tercapai 9 kebijakan dari target sebesar 39 kebijakan atau telah tercapai sebesar 23,07%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya KABUPATEN BOGOR 134

alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah (Sekda) dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp2.176.563.000,00 yang terealisasi sebesar Rp2.003.653.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,43%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp142.910.000,00 (6,57%). Sasaran Kesembilan tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1. Program Pengkoordinasian Bidang Ekonomi, yang dianggarkan sebesar Rp2.176.563.000,00 terealisasi sebesar Rp2.003.653.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,43%. Sasaran 10 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya jumlah dan kemandirian industry kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 89,25%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesepuluh yaitu Meningkatnya jumlah dan kemandirian industry kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.28. Tabel 3.28. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Jumlah dan Kemandirian Industry Kecil dan Menengah dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal pada tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga berlaku % 57,02 57,26 100,42 56,34 56,24 99,82 2 Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga % 59,45 59,83 100,64 59,14 59,12 99,97 konstan 3 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% % 11,40 11,45 100,40 11,27 11,25 99,82 dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku) 4 Kontribusi industri rumah % 11,89 11,97 100,67 11,83 11,82 99,92 KABUPATEN BOGOR 135

Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan(diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga konstan) 5 Pertumbuhan Industri % 3,611 4,11 113,82 3.49 0,91 26,07 6 Cakupan bina kelompok pengrajin % 4.415 4.789 108,47 5,305 5,829 109,88 Capaian Rata-rata 104,16 89,25 Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Kesepuluh untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 6 (enam) indikator sasaran, antara lain : 1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB harga berlaku tahun 2015 dari target sebesar 56,34% atau Rp78.597.930,00, terealisasi sebesar 56,24% atau Rp77.920.129,00, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,82%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 0,60% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terjadi karena pada tahun 2014 terdapat peningkatan sektor industri terhadap PDRB harga berlaku yang relative lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2015 telah tercapai 56,34% atau Rp77.920.129,00 dari target sebesar 54,91% atau telah tercapai sebesar 102,60%. 2. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB harga konstan tahun 2015 dari target sebesar 59,14% atau Rp25.777.680,00, terealisasi sebesar 59,12% atau Rp25.720.129,00, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,97%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 0,45% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terjadi karena pada tahun 2014 terdapat peningkatan sektor industri terhadap PDRB harga konstan yang relative lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 59,12% atau Rp25.720.129,00 dari target sebesar 58,40% atau telah tercapai sebesar 101,23%. KABUPATEN BOGOR 136

3. Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku) tahun 2015 dari target sebesar 11,27% atau Rp15.719.586,00, terealisasi sebesar 11,25% atau Rp15.584.025,80, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,82%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 0,58% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terjadi karena pada tahun 2014 terdapat peningkatan sektor industri rumah tangga terhadap PDRB harga berlaku yang relative lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku) ditahun 2015 telah tercapai 11,25% atau Rp15.584.025,80 dari target sebesar 10,98% atau telah tercapai sebesar 102,45%. 4. Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan (Diasumsikan 20% dari kontribusi sektor industri terhadap harga konstan) tahun 2015 dari target sebesar 11,83% atau Rp5.155.536,00, terealisasi sebesar 11,82% atau Rp5.144.125,80, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99.82%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,40%, menurun sebesar 0,58% menjadi 99,82% pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena pada tahun 2014 terdapat peningkatan sektor industri rumah tangga terhadap PDRB harga konstan yang relative lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan (Diasumsikan 20% dari kontribusi sektor industri terhadap harga konstan) ditahun 2015 telah tercapai 11,82% atau Rp5.155.536,00 dari target sebesar 10,98% atau telah tercapai sebesar 107,65%. 5. Pertumbuhan Industri tahun 2015 dari target sebesar 3,49%, terealisasi sebesar 0,91%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 26,07%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 113,82%, menurun sebesar 87,75% menjadi 26,07% pada tahun 2015. Jika dibandingkan KABUPATEN BOGOR 137

dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertumbuhan Industri ditahun 2015 telah tercapai 0,91% dari target sebesar 4,08% atau telah tercapai sebesar 22,30%. 6. Cakupan bina kelompok pengrajin tahun 2015 dari target sebanyak 5305 kelompok, terealisasi sebesar 58 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,88%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 108,47%, meningkat sebesar 1,41% menjadi 109,88% pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena pada tahun 2015 terdapat pertumbuhan bina pengerajin yang relative tinggi dibandingkan pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan bina kelompok pengrajin ditahun 2015 telah tercapai 5.829 klpk dari target sebesar 8145 klpk atau telah tercapai sebesar 71,560%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesepuluh pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan dengan 6 (enam) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp4.542.353.000,00 yang terealisasi sebesar Rp4.272.129.162,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,05%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp270.223.838,00 (5,94%). Sasaran Kesepuluh tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi, yang dianggarkan sebesar Rp85.814.000,00 terealisasi sebesar Rp84.030.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,92%. 2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, yang dianggarkan sebesar Rp1.465.800.000,00 terealisasi sebesar Rp1.319.254.973,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,00%. 3) Program Penataan Struktur Industri, yang dianggarkan sebesar Rp109.160.000,00 terealisasi sebesar Rp108.580.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,47%. KABUPATEN BOGOR 138

4) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, yang dianggarkan sebesar Rp2.881.579.000,00 terealisasi sebesar Rp2.760.264.189,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,79%. Sasaran 11 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 108,78%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesebelas yaitu Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.29. Tabel 3.29. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Nilai dan Volume Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor pada tahun 2014 dan 2015 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Sasaran Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi Kontribusi sektor 1 perdagangan terhadap % 21,25 20,46 96,28 21,59 20,93 96,94 PDRB harga berlaku 2 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan % 18,79 18,34 97,61 18,79 18,97 100,96 3 Ekspor bersih perdagangan US$ 879.300.000 929.384.504 103,58 879.400.000 1.245.304.488 138,77 4 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal % 11.469 12.964 113,04 12,069 12,944 107,25 5 Jumlah pedagang dipasar tradisional yang dibina % 2 2 100 2 2 100 Capaian Rata-rata 102,10 108,78 Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesebelas untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 5 (lima) indikator sasaran, antara lain: 1. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku tahun 2015 dari target sebesar 21,59% atau Rp30.120.540,00, terealisasi sebesar 20,93% atau Rp28.998.175,00, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,94%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014. Dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 96,28% atau Rp25.279.348,48 meningkat sebesar 0,66%. Hal ini terjadi karena pada KABUPATEN BOGOR 139

tahun 2015 terdapat peningkatan sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku yang relative lebih tinggi dibandingkan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector perdagangan terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2015 telah tercapai 20,93% atau Rp28.998.175,00,dari target sebesar 21,69% atau 41.003.280,00 atau telah tercapai sebesar 96,49%. 2. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan tahun 2015 dari target sebesar 18,79% atau Rp8.192.050,00, terealisasi sebesar 18,97% atau Rp8.254.617,94, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,96%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 3.35% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena pada tahun 2015 terdapat peningkatan sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan yang relative lebih tinggi dibandingkan tahun 2014. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 8,98% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan ditahun 2015 telah tercapai 18,97% atau Rp8.254.617,94 dari target sebesar 19,50% atau Rp10.175.990,00 atau telah tercapai sebesar 96,35%. 3. Ekspor bersih perdagangan tahun 2015 dari target sebesar US$879.400.000, terealisasi sebesar US$1.245.304.488, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 138,77%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 35.19% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena pada tahun 2015 terdapat peningkatan nilai ekspor Kabupaten Bogor dibandingkan pada tahun 2014.. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ekspor bersih perdagangan ditahun 2014 telah tercapai US$1.245.304.488 dari target sebesar US$897.700.000 atau telah tercapai sebesar 138,72%. 4. Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal tahun 2015 dari target sebesar 12.069 pedagang, terealisasi sebesar 12.944 pedagang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 107,25%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 2.9% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terjadi karena pada tahun 2014 terdapat peningkatan pelaku cakupan bina pedagang dibandingkan pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi KABUPATEN BOGOR 140

akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal ditahun 2015 telah tercapai 12.944 pedagang dari target sebesar 12.969 pedagang atau telah tercapai sebesar 99,80%. 5. Jumlah pedagang dipasar tradisional yang dibina tahun 2015 dari target sebesar 2%, terealisasi sebesar 2%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pedagang dipasar tradisional yang dibina ditahun 2014 telah tercapai 2% dari target sebesar 10% atau telah tercapai sebesar 20,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesebelas pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp10.988.436.000,00 yang terealisasi sebesar Rp8.537.566.853,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77,70%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp2.450.869.147,00 (22,30%). Sasaran Kesebelas tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, yang dianggarkan sebesar Rp1.709.140.000,00 terealisasi sebesar Rp1.180.648.853,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 69,08%. 2) Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport, yang dianggarkan sebesar Rp563.696.000,00 terealisasi sebesar Rp513.734.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,14%. 3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, yang dianggarkan sebesar Rp8.715.600.000,00 terealisasi sebesar Rp6.843.184.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 78,52%. KABUPATEN BOGOR 141

Sasaran 12 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 125,80%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua belas yaitu Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.30. Tabel 3.30. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja dan Kesejahteraan Tenaga Kerja pada tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Angka partisipasi angkatan kerja % 65,8 65,8 100 65,8 65,8 100 Tingkat partisipasi angkatan 2 % 65,8 65,8 100 65,8 65,8 100 kerja 3 Tingkat pengangguran terbuka % 8,62 8,62 100 8,62 8,62 100 Jumlah pencari kerja yang 4 Org 560 590 105,36 820 800 97,56 terampil 5 Pencari kerja yang ditempatkan Org 800 800 100 1050 1050 100 6 Rasio penduduk yang bekerja % 90,19 90,19 100 90,69 90,69 100 Jumlah tenaga kerja yang 7 terserap dalam program padat Org 130 65 50,00 230 230 100 karya Angka sengketa pengusahapekerja per tahun s Kasu 8 175 178 98,29 355 355 100 9 Keselamatan dan perlindungan - Panitia keselamatan dan kesehatan kerja di Org 30 30 100 50 50 100 perusahaan - Pemberian perlindungan Psrh 200 200 100 200 200 100 hokum dan jamsostek - Perlindungan pekerja malam Prsh 98 98 100 70 70 100 wanita - Pengawasan, perlindungan dan penegakan hokum Prsh 742 742 100 810 794 98,02 terhadap hak normatif pekerja 10 Terwujudnya system Dok 1 1 100 1 1 100. pengupahan yang memadai 11 Fasilitasi Lembaga Kerjaama 4 4 100 4 4 100. Tripartit 12 Sertifikat tenaga operator yang Org 50 50 100 60 60 100. di perusahaan Capaian Rata-rata 126,28 125,80 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua belas untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 12 (Dua belas) indikator sasaran, antara lain: KABUPATEN BOGOR 142

1. Angka partisipasi angkatan kerja tahun 2015 dari target sebesar 65,8%, terealisasi sebesar 65,8%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi angkatan kerja ditahun 2014 telah tercapai 65,8% dari target sebesar 66% atau telah tercapai sebesar 99,70%. 2. Tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2015 dari target sebesar 65,8%, terealisasi sebesar 65,8%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat partisipasi angkatan kerja ditahun 2014 telah tercapai 65,8% dari target sebesar 66% atau telah tercapai sebesar 99,70%. 3. Tingkat pengangguran terbuka tahun 2015 dari target sebesar 8,62%, terealisasi sebesar 8,62%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan tahun 2014.. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat pengangguran terbuka ditahun 2014 telah tercapai 8,62% dari target sebesar 188,16% atau telah tercapai sebesar 4,58%. 4. Jumlah pencari kerja yang terampil tahun 2015 dari target sebesar 820 orang, terealisasi sebesar 800 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,56%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 105,36%, menurun sebesar 7,8% menjadi 97,56% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena pada Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di bidang Mobil bensin dari target 60 Orang hanya dapat dilaksanakan 40 Orang, hal ini disebabkan kurangnya tenaga instruktur pada UPT-Balai Latihan Kerja sehingga perencanaan yang sudah ditetapkan tidak dapat direalisasiakan secara penuh. Kondisi tersebut bila dibandingkan dengan tahun 2014 terdapat penurunan sebesar 7,8%, namun dari segi target indikator terdapat kenaikan sebanyak 260 Orang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pencari kerja yang terampil ditahun 2015 telah tercapai 800 orang dari target sebesar 4.240 orang atau telah tercapai sebesar 18,86%. KABUPATEN BOGOR 143

5. Pencari kerja yang ditempatkan tahun 2015 dari target sebanyak 1050 orang, terealisasi ssebanyak 1050 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pencari kerja yang ditempatkan ditahun 2014 telah tercapai 1050 orang dari target sebesar 5.270 orang atau telah tercapai sebesar 24,27%. 6. Rasio penduduk yang bekerja tahun 2015 dari target sebesar 90,69%, terealisasi sebesar 90,69%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio penduduk yang bekerja ditahun 2014 telah tercapai 90,69% dari target sebesar 92,19% atau telah tercapai sebesar 98,37%. 7. Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya tahun 2015 dari target sebesar 230 orang, terealisasi sebesar 230 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. KOndisi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 meningkat sebesar 50,00%.Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya ditahun 2014 telah tercapai 230 orang dari target sebesar 1.450 orang atau telah tercapai sebesar 15,86%. 8. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun, tahun 2015 dari target sebesar 355 kasus, terealisasi sebesar 355 kasus, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun ditahun 2015 telah tercapai 355 kasus dari target sebesar 865 kasus atau telah tercapai sebesar 41,04%.. 9. Keselamatan dan perlindungan : a. Panitia keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan tahun 2015 dari target sebanyak 50 orang, terealisasi sebanyak 50 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir KABUPATEN BOGOR 144

RPJMD, sampai dengan saat ini Panitia keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan ditahun 2014 telah tercapai 50 orang dari target sebesar 145 orang atau telah tercapai sebesar 34,48%. b. Pemberian perlindungan hokum dan jamsostek tahun 2015 dari target sebesar 200 perusahaan, terealisasi sebesar 200 perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pemberian perlindungan hukum dan jamsostek ditahun 2015 telah tercapai 200 perusahaan dari target sebesar 1.000 perusahaan atau telah tercapai sebesar 20,00%. c. Perlindungan pekerja malam wanita tahun 2015 dari target sebanyak 70 perusahaan, terealisasi sebanyak 70 perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perlindungan pekerja malam wanita ditahun 2015 telah tercapai 70 perusahaan dari target sebesar 338 perusahaan atau telah tercapai sebesar 20,71%. d. Pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap hak normatif pekerja tahun 2015 dari target sebesar 810 perusahaan, terealisasi sebesar 794 perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,02%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pengawasan, perlindungan dan penegakan hokum terhadap hak normatif pekerja ditahun 2015 telah tercapai 794 perusahaan dari target sebesar 3.660 perusahaan atau telah tercapai sebesar 21,69%. e. Terwujudnya sistem pengupahan yang memadai tahun 2015 dari target sebesar 1 Dokumen, terealisasi sebesar 1 Dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada KABUPATEN BOGOR 145

tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terwujudnya sistem pengupahan yang memadai ditahun 2015 telah tercapai 1 Dokumen dari target sebesar 5 Dokumen atau telah tercapai sebesar 20,00%. 10. Terwujudnya sistem pengupahan yang memadai tahun 2015 dari target sebanyak 1 Dokumen, terealisasi sebanyak 1 Dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Terwujudnya sistem pengupahan yang memadai ditahun 2015 telah tercapai 1 Dokumen dari target sebesar 5 Dokumen atau telah tercapai sebesar 20,00%. 11. Fasilitasi Lembaga Kerjasama Tripartit tahun 2015 dari target sebesar 4 sidang, terealisasi sebesar 4 sidang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Fasilitasi Lembaga Kerjaama Tripartit ditahun 2015 telah tercapai 4 sidang dari target sebesar 20 sidang atau telah tercapai sebesar 20,00%. 12. Sertifikat tenaga operator yang di perusahaan pada tahun 2015 ditergetkan sebanyak 60 orang terealisasi sebanyak 60 orang, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama dengan capaian kinerja tahun 2014. Dimana capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100,00. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sertifikat tenaga operator yang di perusahaan ditahun 2015 telah tercapai 60 orang dari target sebesar 125 orang atau telah tercapai sebesar 48,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua belas pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan 12 (dua belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp9.687.474.000,00 yang terealisasi sebesar Rp8.911.237.552,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,99%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp776.236.448,00 (8,12%). KABUPATEN BOGOR 146

Sasaran Keduabelas tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja, yang dianggarkan sebesar Rp4.966.027.000,00 terealisasi sebesar Rp4.582.376.990,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,27%. 2) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, yang dianggarkan sebesar Rp1.936.174.000,00 terealisasi sebesar Rp1.878.034.487,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,00%. 3) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, yang dianggarkan sebesar Rp2.785.273.000,00 terealisasi sebesar Rp2.450.826.075,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,99%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 13 Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk bertransmigrasi Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 91,57%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga belas yaitu Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.31. Tabel 3.31. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi pada tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian 1. Transmigran Regional - Jumlah Transmigrasi yang ditempatkan Target Realisasi Capaian Kk 50 10 20,00 20 15 75,00 - Penjajagan Calon Lokasi Penempatan Transmigrasi Lokasi 5 3 60,00 4 4 100,00 - Jumlah Naskah Kerjasama antar Daerah dok 3 3 100,00 3 3 100 Capaian Rata-rata 59,33 91,67 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran Ketigabelas untuk mewujudkan Misi Kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, antara lain: KABUPATEN BOGOR 147

1. Transmigrasi Regional 2. Jumlah Transmigrasi yang ditempatkan tahun 2015 dari target sebesar 20 KK, terealisasi sebesar 15 KK sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 75,00%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 50,00% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya pengurangan kuota oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga capaian kinerja tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. a. Penjajagan calon lokasi transmigrasi tahun 2015 target sebanyak 4 Lokasi terealisasi 4 Lokasi sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 meningkat sebesar 40%. b. Jumlah naskah kerjasama antar daerah dari target 3 Dokumen terealisasi sebanyak 3 Dokumen capaian kinerja 100%. Kondisi ini sama dengan capaian kinerja tahun 2014 dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100% Dalam mewujudkan Sasaran Ketiga Belas pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp396.623,000,00 yang terealisasi sebesar Rp280.516.855,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 70,73%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp116.106.145,00 (29,27%). Sasaran Ketiga Belas tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1) Program Transmigrasi Regional sebesar Rp396.623.000,00 terealisasi sebesar Rp280.516.855,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 70,73%. KABUPATEN BOGOR 148

C. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Ketiga Misi Ketiga Pemerintah Kabupaten Bogor adalah Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan. Misi Ketiga tersebut dilaksanakan dengan 10 Sasaran Strategis sebagai berikut : 1) Meningkatnya perencanaan, kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan ruang; 2) Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat; 3) Meningkatnya infrastruktur jalan/jembatan yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa; 4) Meningkatnya infrastuktur perhubungan yang mendukung aksesibilitas, pergerakan orang, barang dan jasa; 5) Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi untuk mendukung terpeliharnya hutan konservasi, kawasan lindung, pengendalian dan pendayagunaan sumber daya air; 6) Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman yang berkualitas; 7) Meningkatnya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kabupaten dan kawasan permukiman; 8) Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah; 9) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; 10) Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim. Pengukuran capaian kinerja pada Misi Ketiga Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun 2015. Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada Misi Ketiga menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 pada Misi Ketiga tersebut diperoleh sebesar 99,80%. Pencapaian tersebut termasuk dalam kategori Baik Sekali. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada misi ketiga. KABUPATEN BOGOR 149

Tabel 3.32. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Ketiga pada Tahun 2015 Rata-Rata No Sasaran Strategis Capaian tahun 2015 1 Meningkatnya perencanaan, kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan 143,16 ruang 2 Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat 68,49 3 Meningkatnya infrastruktur jalan/jembatan yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa 97,95 4 Meningkatnya infrastuktur perhubungan yang mendukung aksesibilitas, pergerakan orang, barang dan jasa 105,06 5 Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi untuk mendukung terpeliharnya hutan konservasi, kawasan lindung, pengendalian dan pendayagunaan sumber daya air 84,47 6 Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman yang berkualitas 96,45 7 Meningkatnya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kabupaten dan kawasan permukiman 98,22 8 Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah 104,38 9 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup 100,00 10 Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim - Rata-Rata Capaian Sasaran 99,80 Sumber : Diolah dari data OPD, 2016 Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Ketiga tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran 1 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 143,16%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.33. KABUPATEN BOGOR 150

Tabel 3.33. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 2 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB Cakupan Luasan Kawasan Lindung Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian % 29,64 27,16 91,60 27,41 26,04 95,00 % 42,50 83,74 197,04 42,50 85,00 200 3 Luas wilayah produktif % 87,00 87,00 100,00 87,00 87,00 100 4 Luas wilayah industri % 0,50 0,52 104,00 0,55 0,51 92,73 5 Luas wilayah kebanjiran % 4,00 1,04 384,62 3,50 1,08 324,07 6 Luas wilayah kekeringan % 10,50 6,30 166,67 10,00 5,66 176,67 7 Luas wilayah perkotaan % 46,45 46,45 100,00 46,45 46,45 100 8 Ruang publik yang berubah peruntukannya % 0,05 0,05 100,00 4,50 4,50 100 9 Ketaatan terhadap 100,75 100 % 86,00 86,50 RTRW 86,85 86,50 Rata-Rata Capaian 149,41 143,16 Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan (DTRP), 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Pertama untuk mewujudkan Misi Ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 9 (sembilan) indikator sasaran, antara lain : 1) Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 27,41%, terealisasi sebesar 26,04%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 95,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 91,60%, meningkat sebesar 3,40%. Hal ini terjadi karena tidak ada pembebasan tanah untuk RTH tetapi murni dari Fasos Fasum (sudah ada rencana induk). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB di tahun 2015 telah tercapai sebesar 26,04% dari target sebesar 29,64% atau telah tercapai sebesar 87,85%. 2) Cakupan Luasan Kawasan Lindung pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 42,50%, terealisasi sebesar 85,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 200%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 197,04%, meningkat sebesar 2,96%. Hal ini terjadi karena adanya kawasan lindung diluar kawasan hutan misalnya daerah-daerah yang mempunyai kemiringan 40 % dan adanya areal/kawasan sepadan KABUPATEN BOGOR 151

setu/sungai. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Luasan Kawasan Lindung di tahun 2015 telah tercapai sebesar 85,00% dari target sebesar 42.50% atau telah tercapai sebesar 200,00%. 3) Luas Wilayah Produktif pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 87,00%, terealisasi sebesar 87,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Produktif di tahun 2015 telah tercapai sebesar 87,00% dari target sebesar 87,00% atau telah tercapai sebesar 100,00%. 4) Luas Wilayah Industri Luas pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0,55%, terealisasi sebesar 0,51%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 92,73%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 104,00%, menurun sebesar 11,27%. Hal ini terjadi karena kurangnya investor yang masuk sehingga perizinan industri menurun. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Industri di tahun 2015 telah tercapai sebesar 0,51% dari target sebesar 0,52% atau telah tercapai sebesar 98,08%. 5) Luas Wilayah Kebanjiran pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 3,50%, terealisasi sebesar 1,08%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 324,07%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 384,62%, menurun sebesar 60,55%. Hal ini terjadi karena Iklim yang ekstrim dan telah dibangunnya turab-turab/drainase. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Kebanjiran di tahun 2015 telah tercapai sebesar 1,08% dari target sebesar 2,00% atau telah tercapai sebesar 146%. 6) Luas wilayah kekeringan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 10,00%, terealisasi sebesar 5,66%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 176,67%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 166,67%, meningkat sebesar 10,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi KABUPATEN BOGOR 152

akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Kekeringan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 5,66% dari target sebesar 8,00% atau telah tercapai sebesar 129,25%. 7) Luas Wilayah Perkotaan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 46,45%, terealisasi sebesar 46,45%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Perkotaan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 46,45% dari target sebesar 46,45% atau telah tercapai sebesar 100,00%. 8) Ruang Publik Yang Berubah Peruntukannya pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 4,50%, terealisasi sebesar 4,50%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ruang Publik Yang Berubah Peruntukannya di tahun 2015 telah tercapai sebesar 4,50% dari target sebesar 0,50% atau telah tercapai sebesar 900,00%. 9) Ketaatan terhadap RTRW pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 86,50%, terealisasi sebesar 86,50%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,75%, menurun sebesar 0,75%. Hal ini terjadi karena masyarakat sudah semakin paham terhadap peraturan per Undang-undangan berkaitan dengan perijinan yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ketaatan Terhadap RTRW di tahun 2015 telah tercapai sebesar 86,50% dari target sebesar 88,00% atau telah tercapai sebesar 98,30%. Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan dengan 9 (sembilan) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp3.896.745.000,00 dengan realisasi sebesar Rp3.373.305.350,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,32%. KABUPATEN BOGOR 153

Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Perencanaan Tata Ruang, yang dianggarkan sebesar Rp1.444.673.000,00 terealisasi sebesar Rp1.123.397.850,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77,76%. 2) Program Pemanfaatan Ruang, yang dianggarkan sebesar Rp1.301.945.000,- terealisasi sebesar Rp1.125.654.600,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,46%. 3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, yang dianggarkan sebesar Rp1.150.127.000,- terealisasi sebesar Rp1.124.252.900,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,75%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 68,49%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua yaitu Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.34. Tabel 3.34. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Luas lahan bersertifikat % 59,21 26,83 45,30 59,21 26,83 45,31 2 Persentase penduduk yang memiliki lahan % 12,00 10,35 86,25 12,00 11,00 91,67 Rata-Rata Capaian 65,78 68,49 Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan (DTRP), 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Kedua untuk mewujudkan Misi Ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 2 (dua) indikator sasaran, antara lain : 1) Luas lahan bersertifikat pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 59,21%, terealisasi sebesar 26,83%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 45,31%. KABUPATEN BOGOR 154

Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 45,30%, meningkat sebesar 0,01%. Hal ini terjadi karena meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap administrasi kepemilikan tanah dan bertambahnya jumlah perumahan/industri yang terbangun di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas lahan bersertifikat di tahun 2015 telah tercapai sebesar 26,83% dari target sebesar 208,40% atau telah tercapai sebesar 12,87%. 2) Prosentase penduduk yang memiliki lahan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 12,00%, terealisasi sebesar 11,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,67%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 86,25%, meningkat sebesar 5,42%. Hal ini terjadi karena Meningkatnya ekonomi masyarakat sehingga banyak penduduk yang memiliki lahan di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase penduduk yang memiliki lahan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 11,00% dari target sebesar 34,00% atau telah tercapai sebesar 32,35%. Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, yaitu mencapai sebesar Rp2.122.352.000,00 yang direalisasikan sebesar Rp2.004.971.020,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,15%. Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah, yang dianggarkan sebesar Rp466.700.000,00 terealisasi sebesar Rp436.744.375,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,58%. 2) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah, yang dianggarkan sebesar Rp1.655.652.000,- terealisasi sebesar Rp1.568.226.645,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,72%. KABUPATEN BOGOR 155

Sasaran 3 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 97,95%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga yaitu Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.35. Tabel 3.35. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik % 77,80 71,40 91,77 79,36 74,43 93,79 2 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik % 0,77 0,71 91,77 0,7936 0,7443 93,79 3 Panjang jalan dilalui roda 4 % 0,00032 0,00033 102,52 0,0003 0,00031 103,59 4 Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau % 2,78 2,80 99,29 2,76 2,80 98,56 bangunan rumah liar 5 Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) % 32,01 21,03 65,69 21,84 21,67 99,23 Drainase Dalam kondisi 37,76 6 baik/pembuangan aliran tidak % 39,07 103,35 37,96 37,76 100,53 tersumbat Pembangunan turap di wilayah 7 jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota % 0,87 0,694 80,14 0,772 0,69403 96,13 Rata-Rata Capaian 90,65 97,95 Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP), 2015 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Ketiga untuk mewujudkan Misi Ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 7 (tujuh) indikator sasaran, antara lain : 1) Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 79,63%, terealisasi sebesar 74,43%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 93,79%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila KABUPATEN BOGOR 156

dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 91,77%, meningkat sebesar 2,02%. Hal ini terjadi karena seluruh jalan yang ditangani sesuai dengan rencana. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik di tahun 2015 telah tercapai sebesar 74,43% dari target sebesar 84,22% atau telah tercapai sebesar 88,38%. 2) Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0,7936, terealisasi sebesar 0,7443, sehingga capaian kinerjanya sebesar 93,79%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 91,77%, meningkat sebesar 2,02%. Hal ini terjadi karena seluruh jalan yang ditangani sesuai dengan rencana. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik di tahun 2015 telah tercapai sebesar 0,7443 dari target sebesar 0,8422 atau telah tercapai sebesar 88,38%. 3) Panjang jalan dilalui roda 4 (empat) pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0,0003, terealisasi sebesar 0,00031, sehingga capaian kinerjanya sebesar 103,59%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 102,52%, meningkat sebesar 1,07%. Hal ini terjadi karena terdapat peningkatan jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan penambahan ruas jalan baru. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Panjang jalan dilalui roda 4 (empat) di tahun 2015 telah tercapai sebesar 0,00031 dari target sebesar 0,00024 atau telah tercapai sebesar 129,17%. 4) Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 2,76%, terealisasi sebesar 2,80%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 98,56%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 99,29%, menurun sebesar 0,73%. Hal ini terjadi karena belum maksimalnya penertiban dan pengamanan bangunan liar atau pedagang kaki lima di sempadan jalan serta kurangnya KABUPATEN BOGOR 157

koordinasi dengan OPD lain. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar di tahun 2015 telah tercapai sebesar 2,80% dari target sebesar 2,13% atau telah tercapai sebesar 68,54%. 5) Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 21,84%, terealisasi sebesar 21,67%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,23%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 65,69%, meningkat sebesar 33,54%. Hal ini terjadi karena lebar rumija tidak memenuhi syarat sehingga tidak memungkinkan untuk dibuatkan trotoar dan drainase/saluran pembuangan air. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) di tahun 2015 telah tercapai sebesar 21,67% dari target sebesar 34,65% atau telah tercapai sebesar 62,54%. 6) Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 37,96%, terealisasi sebesar 37,76%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,53%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 103,35%, menurun sebesar 2,82%. Hal ini terjadi karena terdapat kegiatan pembuatan saluran drainase/gorong-gorong sehingga menambah panjang saluran drainase dan mengurangi panjang drainase/pembuangan aliran air yang tersumbat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat di tahun 2015 telah tercapai sebesar 37,76% dari target sebesar 38,99% atau telah tercapai sebesar 96,85%. 7) Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0,772, terealisasi sebesar 0,69403, sehingga capaian kinerjanya sebesar 96,13%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 KABUPATEN BOGOR 158

sebesar 80,14%, meningkat sebesar 15,99%. Hal ini terjadi karena jumlah titik longsoran di luar prediksi/bertambahnya titik lokasi longsoran. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota di tahun 2015 telah tercapai sebesar 0,69403 dari target sebesar 0,937 atau telah tercapai sebesar 74,07%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketiga pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Bina Marga dan Pengairan dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, yaitu mencapai sebesar Rp783.924.378.000,00 yang direalisasikan sebesar Rp465.835.723.570,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 68,67%. Sasaran Ketiga tersebut diwujudkan dalam 7 (tujuh) program utama, yaitu : 1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, yang dianggarkan sebesar Rp607.795.693.000,00 terealisasi sebesar Rp331.503.871.570,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 54,54%. 2) Program Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-gorong, yang dianggarkan sebesar Rp2.171.640.000,00 terealisasi sebesar Rp297.150.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 13,68%. 3) Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong, yang dianggarkan sebesar Rp3.291.705.000,00 terealisasi sebesar Rp2.558.944.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77,74%. 4) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, yang dianggarkan sebesar Rp160.543.691.000,00 terealisasi sebesar Rp123.744.147.550,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77,08%. 5) Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan, yang dianggarkan sebesar Rp571.861.000,00 terealisasi sebesar Rp557.957.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,57%. 6) Program Pengembangan Sistem Informasi Data Base Jalan dan Jembatan, yang dianggarkan sebesar Rp1.415.902.000,00 terealisasi sebesar Rp1.232.311.750,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,03%. KABUPATEN BOGOR 159

7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, yang dianggarkan sebesar Rp8.133.886.000,00 terealisasi sebesar Rp5.941.341.200,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 73,04%. Sasaran 4 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 105,06%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.36. Tabel 3.36. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 2 3 Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Jumlah arus penumpang angkutan umum Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian % 0,84 0,85 99,61 0,808 0,845 95,6 1 1 100,00 0 0 100 Orang 53.948.872 54.206.789 100,48 55.297.594 59.627.468 108 4 Rasio Ijin Trayek % 0,00232 0,00230 99,33 0,002 0,0022 94 5 Angkutan darat % 0,00073 0,05536 79,08 0,071 0,05 71 Rasio panjang jalan per 6 jumlah kendaraan Jumlah orang/ barang 7 yang terangkut angkutan umum Jumlah orang/barang 8 melalui demaga/ bandara/terminal per thn Jumlah uji kir angkutan 9 umum Kepemilikan KIR 10 angkutan umum Lama pengujian 11 kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian 12 kelayakan angkutan umum Realisasi Laik Jalan 13 Kendaraan % 0,00163 0,00126 77,26 0,00148 0,00115 78 orang 16.184.661 16.256.375 100,44 16.589.278 17.882.012 108 orang 564.034 620437 110,00 569.675 626.642 110 Terminal Kendaraan 19.176 20.709 107,99 19.369 20.135 104 % 0,40 59,56 49,69 31,125 46 53 Menit 10-20 10-20 100,00 10-20 10-20 100,00 Rupiah 35.000-75.000 35.000-75.000 100,00 35.000-75.000 35.000-75.000 100,00 % 95,87 96,39 100,5 96,12 102,7 107 KABUPATEN BOGOR 160

No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Integrasi Moda Angkutan 14 Umum Koridor 1 1 100 1 1 100 Pemasangan Ramburambu 15 % 20,00 32,80 164,00 20,00 48,00 240 Jumlah Fasilitas Lalu 16 Lintas Terpasang Buah 13.687,00 13741,00 100,39 13.870 14.200 102,85 Capaian Rata-Rata 99,30 105,06 Sumber : Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ), 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Sasaran Keempat untuk mewujudkan Misi Ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 16 (enam belas) indikator sasaran, antara lain : 1) Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada tahun 2015 dari target sebesar 0,808%, terealisasi sebesar 0,845%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,6%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 99,61%, menurun sebesar 4,01%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014 dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 99,61%, menurun sebesar 4,01%. Hal ini terjadi Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tidak terealisasi sesuai rencana disebabkan masih tidak sesuainya kapasitas jalan dengan peningkatan jumlah kendaraan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 0,845% dari target sebesar 0,71% atau telah tercapai sebesar 119,01%. 2) Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 0 terminal, terealisasi sebanyak 0 terminal, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Hal ini terjadi karena Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis pada tahun 2015 terealisasi sesuai rencana. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 0 terminal dari target sebanyak 0 terminal atau telah tercapai sebesar 100,00%. KABUPATEN BOGOR 161

3) Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 55.297.594 orang, terealisasi sebanyak 59.627.468 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 108,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,48%, meningkat sebesar 7,52%. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor dan kenaikan bahan bahan minyak. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 59.627.468 orang dari target sebanyak 59.549.461 orang atau telah tercapai sebesar 100,13%. 4) Rasio Ijin Trayek pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0,002%, terealisasi sebesar 0,0022%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 99,33%, menurun sebesar 5,33%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Ijin Trayek di tahun 2015 telah tercapai sebesar 0,0022% dari target sebesar 0,00238% atau telah tercapai sebesar 92,44%. 5) Angkutan Darat pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0,071%, terealisasi sebesar 0,05%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 71,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 79,08%, menurun sebesar 8,08%. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah Penduduk Kabupaten Bogor yang membutuhkan angkutan umum. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angkutan Darat di tahun 2015 telah tercapai sebesar 0,05% dari target sebesar 0,07% atau telah tercapai sebesar 128,57%. 6) Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0,00148%, terealisasi sebesar 0,00115%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 78,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 77,26%, meningkat sebesar 0,74%. Hal ini terjadi KABUPATEN BOGOR 162

karena Panjang Jalan tidak sebanding dengan Jumlah Kendaraan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 0,00115% dari target sebesar 0,00112% atau telah tercapai sebesar 102,68%. 7) Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 16.589.278 orang, terealisasi sebanyak 17.882.012 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 108,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,44%, meningkat sebesar 7,56%. Hal ini terjadi karena jumlah orang/barang yang membutuhkan angkutan umum meningkat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 17.882.012 orang dari target sebesar 17.864.838 orang atau telah tercapai sebesar 100,10%. 8) Jumlah Orang/Barang Melalui Demaga/Bandara/Terminal per tahun pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 569.675 orang, terealisasi sebanyak 626.642 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110,00 %. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 110,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Orang/Barang Melalui Demaga/Bandara/Terminal per tahun di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 626.642 orang dari target sebanyak 586.937 orang atau telah tercapai sebesar 106,76%. 9) Jumlah Uji KIR Angkutan Umum pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 19.369 kendaraan, terealisasi sebanyak 20.135 kendaraan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 107,99%, menurun sebesar 3,99%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di tahun 2015 telah tercapai sebanyak KABUPATEN BOGOR 163

20.135 kendaraan dari target sebanyak 19.956 kendaraan atau telah tercapai sebesar 100,90%. 10) Kepemilikan KIR Angkutan Umum pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 31,125%, terealisasi sebesar 46,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 53,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 49,69%, meningkat sebesar 3,31%. Hal ini terjadi setelah digunakannya sistem data base pengujian Kendaraan Bermotor/KIR masih data kendaraan yang angkutan umum wajib kir yang tidak beroperasi, beralih perijinan (plat nomor) atau mutasi yang tidak dilaporkan kepada unit Pengujian Kendaraan Bermotor DLLAJ. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kepemilikan KIR Angkutan Umum di tahun 2015 telah tercapai sebesar 46,00% dari target sebesar 15,08% atau telah tercapai sebesar 305,04%. 11) Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 10-20 menit, terealisasi sebanyak 10-20 menit, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Uji Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 10-20 menit dari target sebanyak 10-20 menit atau telah tercapai sebesar 100,00%. 12) Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak Rp35.000-75.000, terealisasi sebanyak Rp35.000-75.000, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum di tahun 2015 telah tercapai sebanyak Rp35.000-75.000 dari target sebanyak Rp35.000-75.000 atau telah tercapai sebesar 100,00%. 13) Realisasi Laik Jalan Kendaraan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 96,12%, terealisasi sebesar 102,70%, sehingga pencapaian kinerjanya KABUPATEN BOGOR 164

sebesar 107,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,5%, meningkat sebesar 6,5%. Hal ini terjadi karena meningkatnya kesadaran pemilik kendaraan angkutan umum wajib KIR untuk merawat kendaraan angkutan umum wajib KIR sehingga lulus pengujian kendaraan Bermotor/KIR. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Realisasi Laik Jalan Kendaraan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 102,7% dari target sebesar 96,89% atau telah tercapai sebesar 106,00%. 14) Integrasi Moda Angkutan Umum pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 1 koridor, terealisasi sebanyak 1 koridor, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Integrasi Moda Angkutan Umum di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 1 koridor dari target sebanyak 1 koridor atau telah tercapai sebesar 100,00%. 15) Pemasangan Rambu-Rambu pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 20,00%, terealisasi sebesar 48,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 240,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 164,00%, meningkat sebesar 76,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pemasangan Rambu-Rambu di tahun 2015 telah tercapai sebesar 48,00% dari target sebesar 20,00% atau telah tercapai sebesar 240,00%. 16) Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 13.870 buah, terealisasi sebanyak 14.200 buah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,85%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,39%, meningkat sebesar 2,46%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang di tahun 2015 telah tercapai KABUPATEN BOGOR 165

sebanyak 14.200 buah dari target sebanyak 14.167 buah atau telah tercapai sebesar 100,23%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) dengan 16 (enam belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp23.175.830.000,00 yang terealisasi sebesar Rp21.012.740.336,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,43%. Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, yang dianggarkan sebesar Rp10.705.995.000,00 terealisasi sebesar Rp9.523.158.175,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 88,95%. 2) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, yaitu dianggarkan sebesar Rp6.173.052.000,00 terealisasi sebesar Rp5.801.729.810,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,98%.. 3) Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas, yaitu dianggarkan sebesar Rp5.896.583.000,00 terealisasi sebesar Rp5.300.152.351,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,89%. 4) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, yaitu yang dianggarkan sebesar Rp400.200.000,00 terealisasi sebesar Rp387.700.00,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,88%. Sasaran 5 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 84,47%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian KABUPATEN BOGOR 166

kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.37. Tabel 3.37. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi 1 Rasio Jaringan irigasi % 4,52 4,91 108,54 5,101 5,001 98,04 2 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik % 56,68 47,35 83,54 66,07 37,19 56,29 3 Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar % 2,97 4,50 48,45 4,46 4,501 99,08 Rata-Rata Capaian 80,18 84,47 Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP), 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Sasaran Kelima untuk mewujudkan Misi Ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran, antara lain : 1) Rasio Jaringan irigasi pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 5,101, terealisasi sebesar 5,001, sehingga capaian kinerjanya sebesar 98,04%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 108,54%, menurun sebesar 10,50%. Hal ini terjadi karena belum seluruhnya daerah irigasi yang ditangani sesuai dengan rencana sehingga tidak memenuhi target kinerja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Jaringan irigasi di tahun 2015 telah tercapai sebesar 5,001 dari target sebesar 4,895 atau telah tercapai sebesar 102,17%. 2) Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 66,07%, terealisasi sebesar 37,19%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 56,29%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 83,54%, menurun sebesar 27,25%. Hal ini terjadi karena belum seluruhnya daerah irigasi yang ditangani sesuai dengan rencana sehingga tidak memenuhi target kinerja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas irigasi Kabupaten di tahun 2015 telah tercapai sebesar 37,19% dari target sebesar 61,35% atau telah tercapai sebesar 60,62%. KABUPATEN BOGOR 167

3) Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 4,46%, terealisasi sebesar 4,501%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,08%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 48,45%, meningkat sebesar 50,63%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar di tahun 2015 telah tercapai sebesar 4,501% dari target sebesar 2,89% atau telah tercapai sebesar 44,26%. Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Binamarga dan Pengairan (DBMP) dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp162.468.015.000,00 yang terealisasi sebesar Rp131.980.212.020,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77,93%. Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya, yang dianggarkan sebesar Rp133.093.885.000,00 terealisasi sebesar Rp110.607.564.520,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83,10%. 2) Program Pengendalian Banjir, yaitu dianggarkan sebesar Rp29.374.130.000,00 terealisasi sebesar Rp21.372.647.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 72,76%. Sasaran 6 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 96,45%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran KABUPATEN BOGOR 168

Strategis Keenam yaitu Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.38. Tabel 3.38. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih % 42,63 44,19 103,66 43,87 44,10 100,52 2 Jumlah pelayanan air limbah Ritase 2700 3000 111,11 2800 2700 96,43 3 Persentase penanganan sampah % 59,66 58,92 98,76 61,86 61,37 99,21 4 Tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk % 25,00 23,16 92,64 30,00 23,53 78,43 5 Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan % 5,96 5,89 98,83 6,18 6,13 99,19 penduduk 6 Rasio titik reklame di lokasi strategis Titik 15 15 100,00 15 15 100 7 Jumlah Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman perkantoran dan Taman jalur Lokasi 34 34 100,00 34 34 100 8 Luas tempat pemakaman umum satuan penduduk % 22 23,92 108,73 21,36 20,89 97,80 Rata-Rata Capaian 101,72 96,45 Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Sasaran Keenam untuk mewujudkan Misi Ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 8 (delapan) indikator sasaran, antara lain : 1) Rumah Tangga Pengguna Air Bersih pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 43,87%, terealisasi sebesar 44,10%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,52%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 103,66%, menurun sebesar 3,14%. Hal ini terjadi karena pada tahun ini ada peningkatan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rumah Tangga Pengguna Air Bersih di tahun 2015 telah tercapai sebesar 44,10% dari target sebesar 47,60% atau telah tercapai sebesar 92,65%. 2) Jumlah pelayanan air limbah pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2.800 ritase, terealisasi sebanyak 2.700 ritase, sehingga capaian kinerjanya sebesar 96,43%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 111,11%, menurun sebesar 14,68%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pelayanan air KABUPATEN BOGOR 169

limbah di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 2.700 ritase dari target sebanyak 14.500 ritase atau telah tercapai sebesar 18,62%. 3) Prosentase Penanganan Sampah pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 61,86%, terealisasi sebesar 61,37%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,21%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 98,76%, meningkat sebesar 0,45%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase Penanganan Sampah di tahun 2015 telah tercapai sebesar 61,37% dari target sebesar 60,00% atau telah tercapai sebesar 102,28%. 4) Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 30,00%, terealisasi sebesar 23,53%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 78,43%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 92,64%, menurun sebesar 14,21%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk di tahun 2015 telah tercapai sebesar 23,53% dari target sebesar 60,00% ritase atau telah tercapai sebesar 39,22%. 5) Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 6,18%, terealisasi sebesar 6,13%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,19%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 98,83%, meningkat sebesar 0,36%. Hal ini terjadi karena terbangunnya tempat pembuangan sampah sementara di beberapa kecamatan sehingga memingkatnya pelayanan sampah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk di tahun 2015 telah tercapai sebesar 6,13% dari target sebesar 5,86% atau telah tercapai sebesar 104,61%. 6) Rasio Titik Reklame di Lokasi Strategis pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 15 titik, terealisasi sebanyak 15 titik, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian KABUPATEN BOGOR 170

kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Titik Reklame di Lokasi Strategis di tahun 2015 telah tercapai sebesar sebanyak 15 titik dari target sebanyak 15 titik atau telah tercapai sebesar 100,00%. 7) Jumlah Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman Perkantoran dan Taman Jalur pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 34 lokasi, terealisasi sebanyak 34 lokasi, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%.. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman Perkantoran dan Taman Jalur di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 34 lokasi dari target sebanyak 42 lokasi atau telah tercapai sebesar 80,95%. 8) Luas Tempat Pemakaman Umum Satuan Penduduk pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 21,36%, terealisasi sebesar 20,89%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 97,80%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 108,73%, menurun sebesar 10,93%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Tempat Pemakaman Umum Satuan Penduduk di tahun 2015 telah tercapai sebesar 20,89% dari target sebesar 19,6% atau telah tercapai sebesar 106,58%. Dalam mewujudkan Sasaran Keenam pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dengan 8 (delapan) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp123.658.427.000,00 yang terealisasi sebesar Rp99.340.663.427,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,75%. KABUPATEN BOGOR 171

Sasaran Keenam tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : 1) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, yang dianggarkan sebesar Rp34.659.424.000,00 terealisasi sebesar Rp32.285.730.035,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,15%. 2) Program pengembangan kinerja pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, yang dianggarkan sebesar Rp41.697.681.000,00 terealisasi sebesar Rp26.696.368.892,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 64,02%. 3) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, yang dianggarkan sebesar Rp42.953.412.000,00 terealisasi sebesar Rp36.176.171.850,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84,22%. 4) Program Pengendalian dan Penataan Reklame, yang dianggarkan sebesar Rp1.847.910.000,00 terealisasi sebesar Rp1.774.237.550,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,01%. 5) Program Pengelolaan Area Pemakaman, yang dianggarkan sebesar Rp2.500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp2.408.155.100,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,33%. Sasaran 7 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 98,22%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketujuh yaitu Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.39. KABUPATEN BOGOR 172

Tabel 3.39. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Capaian Target Realisasi Target Realisasi Capaian 1 Cakupan pelayanan air limbah % 55,00 58,00 105,45 56,00 56,00 100 2 Jumlah pelayanan air limbah Ritase 2700 3000 111,11 2800 2700 96,43 Capaian Rata-Rata 108,28 98,22 Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Sasaran Ketujuh untuk mewujudkan Misi Ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 2 (dua) indikator sasaran, antara lain : 1) Cakupan Pelayanan Air Limbah liar pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 56,00%, terealisasi sebesar 56,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 105,45%, menurun sebesar 5,45%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar di tahun 2015 telah tercapai sebesar 56,00% dari target sebesar 59,00% atau telah tercapai sebesar 94,92%. 2) Jumlah pelayanan air limbah pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2.800 ritase, terealisasi sebanyak 2.700 ritase, sehingga capaian kinerjanya sebesar 96,43%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 111,11%, menurun sebesar 14,68%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pelayanan air limbah di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 2.700 ritase dari target sebanyak 14.500 ritase atau telah tercapai sebesar 18,62%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp41.697.681.000,00 yang terealisasi sebesar Rp26.696.368.892,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 64,02%. KABUPATEN BOGOR 173

Sasaran Ketujuh tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program pengembangan kinerja pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, yang dianggarkan sebesar Rp41.697.681.000,00 terealisasi sebesar Rp26.696.368.892,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 64,02%. Sasaran 8 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 104,38%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.40. Tabel 3.40. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL % 65,00 73,13 112,57 65,00 65,00 100,00 2 Penegakan Hukum Lingkungan % 90,00 54,48 60,93 90,00 101,82 113,13 3 Pencemaran Status Mutu Air % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Rata-Rata Capaian 91,17 104,38 Sumber : Badan Lingkungan Hidup (BLH), 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Sasaran Kedelapan untuk mewujudkan Misi Ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran, antara lain : 1) Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 65,00%, terealisasi sebesar 65,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 112,57%, menurun sebesar 12,57%. Hal ini terjadi karena adanya perubahan jumlah target perusahaan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan KABUPATEN BOGOR 174

Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL di tahun 2015 telah tercapai sebesar 65,00% dari target sebesar 73,00% atau telah tercapai sebesar 89,04%. 2) Penegakan Hukum Lingkungan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 90,00%, terealisasi sebesar 101,82%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 113,13%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 60,93%, meningkat sebesar 52,20%. Hal ini terjadi karena disesuaikan dengan kasus/pegaduan yang masuk atau dilaporkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Penegakan Hukum Lingkungan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 101,82% dari target sebesar 100,00% atau telah tercapai sebesar 101,82%. 3) Pencemaran Status Mutu Air pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Hal ini terjadi karena pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan target. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pencemaran Status Mutu Air di tahun 2015 telah tercapai sebesar 100,00%% dari target sebesar 93,00% atau telah tercapai sebesar 92,47%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapan pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp9.628.829.000,00 yang terealisasi sebesar Rp5.980.416.204,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 69,61%. Sasaran Kedelapan tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, yang dianggarkan sebesar Rp4.463.616.000,00 terealisasi sebesar Rp3.636.882.788,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 81,47%. KABUPATEN BOGOR 175

2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, yang dianggarkan sebesar Rp388.741.000,00 terealisasi sebesar Rp307.995.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 79,22%. 3) Program Perlindungan dan Konservasi SDA, yang dianggarkan sebesar Rp2.758.065.000,00 terealisasi sebesar Rp280.569.550,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 10,17%. 4) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup, yang dianggarkan sebesar Rp1.820.239.000,00 terealisasi sebesar Rp1.575.298.866,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,54%. 5) Program Pengendalian Polusi, yang dianggarkan sebesar Rp198.168.000,00 terealisasi sebesar Rp179.669.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,67%. Sasaran 9 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesembilan yaitu Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.41. Tabel 3.41. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi 1 Pencemaran Status Mutu Air % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 2 Jumlah Usaha/Kegiatan yang Mentaati Persyaratan Administratif dan Teknis Persyaratan Pengendalian Pencemaran Udara % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Rata-Rata Capaian 100,00 100,00 Sumber : Badan Lingkungan Hidup (BLH) 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Sasaran Kesembilan untuk mewujudkan Misi Ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 2 (dua) indikator sasaran, antara lain : KABUPATEN BOGOR 176

1) Pencemaran Status Mutu Air pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Hal ini terjadi karena pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan target. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pencemaran Status Mutu Air di tahun 2015 telah tercapai sebesar 100,00%% dari target sebesar 93,00% atau telah tercapai sebesar 92,47%. 2) Jumlah Usaha/Kegiatan yang Mentaati Persyaratan Administratif dan Teknis Persyaratan Pengendalian Pencemaran Udara pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Perkotaan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 100,00% dari target sebesar 91,00% atau telah tercapai sebesar 109,89%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp4.463.616.000,00 yang terealisasi sebesar Rp3.636.882.788,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 81,47%. Sasaran Kesembilan tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, yang dianggarkan sebesar Rp4.463.616.000,00 terealisasi sebesar Rp3.636.882.788,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 81,47%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 10 Meningkatnya Upaya Mitigasi Perubahan Iklim Pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Upaya Mitigasi Perubahan Iklim pada tahun 2015 tidak dapat dilakukan karena KABUPATEN BOGOR 177

Meningkatnya Upaya Mitigasi Perubahan Iklim akan dilaksanakan pada tahun 2016. D. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Keempat Misi keempat Pemerintah Kabupaten Bogor adalah : Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Misi Keempat tersebut dilaksanakan dengan 11 sasaran, yaitu : 1. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan; 2. Meningkatnya Partisipasi Pendidikan Masyarakat; 3. Meningkatnya Mutu Pengelolaan Pendidikan; 4. Meningkatnya Kesejahteraan Tenaga Penddik Maupun Non Kependidikan; 5. Tuntasnya Masyarakat Tuna Aksara; 6. Meningkatnya Minat dan Budaya Baca Masyarakat; 7. Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat; 8. Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis dan Para Medis; 9. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kesehatan Baik Layanan Dasar Maupun Rujukan; 10. Terselenggaranya Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin, Rentan Miskin, dan Masyarakat yang Tenaganya Dibutuhkan Oleh Pemda; 11. Meningkatnya Kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pengukuran capaian kinerja pada Misi Keempat Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun 2015. Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada Misi Keempat menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 pada Misi keempat tersebut diperoleh sebesar 98,76%. Pencapaian tersebut termasuk dalam kategori Baik Sekali. Berikut rincian masingmasing capaian sasaran strategis pada misi keempat. KABUPATEN BOGOR 178

Tabel 3.42. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Keempat pada Tahun 2015 Rata-Rata No Sasaran Strategis Capaian tahun 2015 1 Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan 114,54 2 Meningkatnya Partisipasi Pendidikan Masyarakat 96,19 3 Meningkatnya Mutu Pengelolaan Pendidikan 96,86 4 Meningkatnya Kesejahteraan Tenaga Penddik Maupun Non Kependidikan 82,51 5 Tuntasnya Masyarakat Tuna Aksara 98,46 6 Meningkatnya Minat dan Budaya Baca Masyarakat 129,39 7 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat 93,30 8 Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis dan Para Medis 97,81 9 Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kesehatan Baik Layanan Dasar Maupun Rujukan 87,99 10 Terselenggaranya Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin, Rentan Miskin, dan Masyarakat yang Tenaganya Dibutuhkan Oleh 92,37 Pemda 11 Meningkatnya Kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 96,95 Rata-Rata Capaian Sasaran 98,76 Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Keempat tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidkan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 114,54%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesatu yaitu Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.43. Tabel 3.43. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1. APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) % 33,60 37,69 112,17 36,10 41,35 114,54 Rata-Rata Capaian 112,17 114,54 Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2015 KABUPATEN BOGOR 179

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam sasaran strategis Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan pada tahun 2015, sebagai berikut: 1. APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 36,10% terealisasi sebesar 41,35%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 114,54% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian tahun 2014 sebesar 112,17% meningkat sebesar 2,37% menjadi 114,54% pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan semakin tingginya perhatian pemerintah terhadap anak usia dini, hal ini dapat kita lihat dengan semakin meningkatnya anggaran pada program PAUD dari tahun ke tahun. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah tercapai sebesar 41,6% dari target sebesar 43,60% atau telah tercapai sebesar 95.41%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp2,701,377,300.00 dengan realisasi sebesar Rp2,305,925,600,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,36%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp395.451.700,00 atau14,64%. Faktor yang menyebabkan tidak terserapnya anggaran yang menunjang terhadap sasaran ini antara lain adalah, terdapat efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan, juga ada kegiatan yang tidak terlaksana pada tahun 2015. Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini, yang dianggarkan sebesar Rp2.701.377.300,00 terealisasi sebesar Rp2.305.925.600,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,36%. KABUPATEN BOGOR 180

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Partisipasi Pendidikan Masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 96.19%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kedua yaitu Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.44. Tabel 3.44. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Pendidikan Masyarakat Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1. Angka Kelulusan (AL) SD/MI/Paket A 2. Angka kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B 3. Angka melanjutkan (AM) dari SD ke SMP/MTs % 99,85 100,00 100,15 99,89 99,73 99,84 % 100,00 98,93 98,93 100,00 100,00 100,00 % 100,00 101,20 101,20 100,00 100,00 84,91 4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2015 % 108,91 94,89 87,13 109,00 92,64 84,91 Rata-rata capaian 96.85 96,19 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan pada tahun 2015, sebagai berikut: 1. Angka Kelulusan (AL) SD/Mi/Paket A pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 99,89% terealisasi sebesar 99,73%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,84%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih kurang sebesar 0,31% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini dikarenakan laju pertumbuhan penduduk tidak berbanding lurus dengan penduduk usia sekolah yang bersekolah pada setiap jenjang yang sesuai dengan usianya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka KABUPATEN BOGOR 181

Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B telah tercapai sebesar 99,84% atau telah tercapai sebesar 99.84%. 2. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 100,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih meningkat sebesar 1,07% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B telah tercapai sebesar 100,00% dari target sebesar 100.00% atau tercapai sebesar 100,00%. 3. Angka Melanjutkan (AM) SD/Mi ke SMP/MTs pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 100,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 1,20% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket B telah tercapai sebesar 100,00% dari target sebesar 100.00% atau tercapai sebesar 100,00%. 4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A pada tahun 2015 dari target sebesar 109,11% terealisasi sebesar 92,64%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 84,91% kondisi tersebut masih rendah apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian tahun 2014 sebesar 87,13% atau 2,22% lebih tinggi bila dibanding dengan tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh faktor sosial, budaya, dan ekonomi sebagai tidak tercapainya target kinerja yang sudah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A telah tercapai sebesar 84,91% dari target sebesar 109,71% atau telah tercapai sebesar 77,39%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp288,408,592,084.00 dengan realisasi sebesar Rp252,028,015,663.00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77.84%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan KABUPATEN BOGOR 182

anggaran sebesar Rp26.580.066.879,00 atau122.16%. Tidak terserapnya anggaran yang menunjang terhadap sasaran ini antara lain adalah, dikarenakan terdapat efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan, juga ada kegiatan yang tidak terlaksana pada tahun 2015. Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, yang dianggarkan sebesar Rp119.973.206.690,00 terealisasi sebesar Rp93.393.139.811,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77.84%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Mutu Pengelolaan Pendidikan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Mutu Pengelolaan Pendidikan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 96,86%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis ketiga yaitu Meningkatnya Mutu Pengelolaan Pendidikan pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.45. Tabel 3.45. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Mutu Pengelolaan Pendidikan Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Sasaran Satuan 1. Rasio Guru SD-MI/Kelas SD-MI Orang Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 0,88 0,81 92,05 383 392 102,35 2. Rasio ketersediaan SD-MI terhadap Penduduk uisa 7-12 Tahun 3. Rasio Ketersediaan SMP-MTs terhadap Penduduk Usia 13-15 Tahun Sekolah 39 35 90,55 38 35 92,11 Sekolah 31 29 94,47 30 29 96,67 4. Sekolah Pendidikan SD Kondisi Bangunan Baik % 59,03 59,43 100,68 61,05 61.46 100,67 5. Sekolah Pendidikan SMP Kondisi Bangunan Baik 6. Rasio Guru terhadap Murid SD- MI % 65,98 65,46 99,21 67,98 68.13 100,22 Orang 382 396 103,66 0,91 0.91 100 7. Rasio guru terhadap Murid SMP-MTs, 8. Angka partisipasi murni (APM) % Orang 374 373 99,73 376 363 96,54 51,6 47,54 92,13 54,28 51.41 94,71 KABUPATEN BOGOR 183

No Indikator Sasaran Satuan SMA/MA/ paket C Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 9. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/Paket C 10. Rasio ketersediaan sekolah SMA/SMK/MA/penduduk usia sekolah 16-18 11. Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik 12. Angka Putus Sekolah (DO) SMA-SMK-MA 13. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/Paket C 14. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP-MTs ke SMA-SMK-MA 15. Rasio guru/murid per kelas ratarata tingkat SMA/SMK/MA 16. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 17. Angka partisipasi sekolah Usia 13-15 tahun 18. Angka partisipasi sekolah Usia 16-18 tahun % 56,83 54,96 96,71 59,51 60.25 101,24 Sekolah 20 19 93,31 524 544 103,82 % 73,18 71,84 98,17 73,18 71,84 98,17 % 0,665 0,576 113,38 0,561 0,35 62,39 % 100 100 100 100 100 100 % 81,44 81,67 100,28 83,44 93,44 111,98 Orang 373 370 99,2 375 344 91,78 % 72,92 71,54 98,11 77.48 74.43 96,06 % 890 865 97,19 891 880 98,77 Orang 521 502 96,35 524 544 108,82 19. Angka partisipasi sekolah Usia 7-12 tahun % 1002 882 89,3 1022 858 83,95 Rata-rata capaian 97,50 Rata-Rata Capaian 96,86 Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya Mutu Pengelolaan Pendidikan pada tahun 2015, sebagai berikut: 1. Angka Rasio Guru SD-MI/Kelas SD-MI pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 383 terealisasi sebesar 392 sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,35 Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 10,30% apabila dibandingkan dengan tahun 2014, hal ini disebabkan adanya peningkatan Rasio Guru SD- MI/Kelas SD-MI sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Guru SD-MI/Kelas SD-MI telah tercapai sebesar 392 orang dari target sebesar 386,65 % atau telah tercapai sebesar 98,63%. 2. Angka Rasio ketersediaan SD-MI terhadap Penduduk uisa 7-12 Tahun pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 38% terealisasi sebesar 35%, capaian kinerjanya sebesar 92,11%. Capaian kinerja tahun 2014 masih lebih tinggi KABUPATEN BOGOR 184

sebesar 1,56% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Kelulusan (AL) SD/MI/Paket B telah tercapai sebesar 35% dari target sebesar 34,94% atau telah tercapai sebesar 99,82%. 3. Angka Rasio Ketersediaan SMP-MTs terhadap Penduduk Usia 13-15 Tahun pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 30% terealisasi sebesar 29%, capaian kinerjanya sebesar 96,67%. Capaian kinerja tahun 2015 masih lebih tinggi sebesar 2.2% apabila dibandingkan dengan 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Ketersediaan SMP-MTs terhadap Penduduk Usia 13-15 Tahun telah tercapai sebesar 96,67% dari target sebesar 29,54% atau telah tercapai sebesar 30.56%. 4. Angka Sekolah Pendidikan SD Kondisi Bangunan Baik pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 61.05% terealisasi sebesar 61.46%, capaian kinerjanya sebesar 100,67%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 0.01% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Sekolah Pendidikan SD Kondisi Bangunan Baik telah tercapai sebesar 61.45% dari target sebesar 67.05% atau telah tercapai sebesar 91.65% 5. Angka Sekolah Pendidikan SMP Kondisi Bangunan Baik pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 67.98% terealisasi sebesar 68.13%, capaian kinerjanya sebesar 100.22%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 1.01% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Sekolah Pendidikan SMP Kondisi Bangunan Baik telah tercapai sebesar 68.13% dari target sebesar 73.98% atau telah tercapai sebesar 92,09% 6. Angka Rasio Guru SD-Mi terhadap Murid SD-MI pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0.91% terealisasi sebesar 0.91%, capaian kinerjanya sebesar 100.00%. Capaian kinerja tahun 2015 masih sama apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Guru SD-Mi terhadap Murid SD-Mi telah tercapai sebesar 0.91% dari target sebesar 386.65%. 7. Angka Rasio guru terhadap Murid SMP-MTs pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 376 guru terealisasi sebesar 363 orang, capaian kinerjanya sebesar KABUPATEN BOGOR 185

96.54%. Capaian kinerja tahun 2015 masih rendah apabila dibandingkan dengan tahun 2014, capai tahun 2014 sebesar 99.73% jadi masih terdapat selisih capai sebesar 3.19%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio guru terhadap Murid SMP-MTs, telah tercapai sebesar 363 orang dari target sebesar 380.70 orang atau telah tercapai sebesar 95.35% 8. Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/paket C pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 54.28% terealisasi sebesar 51.41%, capaian kinerjanya sebesar 94.71%. Capaian kinerja tahun 2015 masih lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 2,58%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/ paket C, telah tercapai sebesar 51.41% dari target sebesar 62.31% atau telah tercapai sebesar 82,50%. 9. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/Paket C pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 59.51% terealisasi sebesar 60.25%, capaian kinerjanya sebesar 101.24%. Capaian kinerja tahun 2015 masih lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 4.53%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/Paket C, telah tercapai sebesar 60.25% dari target sebesar 67.55% atau telah tercapai sebesar 89,19%. 10. Angka ketersediaan sekolah SMA/SMK/MA/penduduk usia sekolah 16-18 pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 524% terealisasi sebesar 544%, capaian kinerjanya sebesar 103.82%. Capaian kinerja tahun 2015 masih lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 10,51%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio ketersediaan sekolah SMA/SMK/MA/penduduk usia sekolah 16-18, telah tercapai sebesar 544% dari target sebesar 21.84% atau telah tercapai sebesar 95,98%. 11. Angka Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 73.18% terealisasi sebesar 71.84%, capaian kinerjanya sebesar 98.17%. Capaian kinerja tahun 2015 masih rendah apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sekolah pendidikan SMP/MTs & KABUPATEN BOGOR 186

SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik, telah tercapai sebesar 71.84% dari target sebesar 73.98% atau telah tercapai sebesar 97,11%. 12. Angka Putus Sekolah (DO) SMA-SMK-MA pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0.561% terealisasi sebesar 0.35%, capaian kinerjanya sebesar 62.39%. Capaian kinerja tahun 2015 masih rendah apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Putus Sekolah (DO) SMA-SMK-MA, telah tercapai sebesar 0.35% dari target sebesar 0.25% jadi terdapat selisih capaian sebesar 71.42%. 13. Angka Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/Paket C pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100.00% terealisasi sebesar 100.00%, capaian kinerjanya sebesar 100.00%. Capaian kinerja tahun 2015 masih sama apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/Paket C, telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 100.00%. 14. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP-MTs ke SMA-SMK-MA pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 83.44% terealisasi sebesar 93.44%, capaian kinerjanya sebesar 111.98%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 11.70%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Melanjutkan (AM) dari SMP-MTs ke SMA-SMK-MA, telah tercapai sebesar 93.44% dari target sebesar 89.44% jadi atau telah tercapai sebesar 95,72%. 15. Angka Rasio guru/murid per kelas rata-rata tingkat SMA/SMK/MA pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 375% terealisasi sebesar 344%, capaian kinerjanya sebesar 91.78%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih kurang apabila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 7.42%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio guru/murid per kelas ratarata tingkat SMA/SMK/MA, telah tercapai sebesar 344% dari target sebesar 372.510% atau telah tercapai sebesar 92,35%. 16. Angka Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 77.43% terealisasi sebesar 74.43%, capaian kinerjanya sebesar 96.06%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih kurang apabila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 3.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir KABUPATEN BOGOR 187

RPJMD, sampai dengan saat ini Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, telah tercapai sebesar 74.43% dari target sebesar 90.12% atau telah tercapai sebesar 82,59%.. 17. Angka partisipasi sekolah Usia 13-15 tahun pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 891% terealisasi sebesar 880%, capaian kinerjanya sebesar 98.77%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 1.58%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi sekolah Usia 13-15 tahun, telah tercapai sebesar 880% dari target sebesar 894% atau telah tercapai sebesar 98,43%. 18. Angka Partisipasi Sekolah Usia 16-18 Tahun pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 891% terealisasi sebesar 880%, capaian kinerjanya sebesar 98.77%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 1.58%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Partisipasi Sekolah Usia 16-18 Tahun, telah tercapai sebesar 544% dari target sebesar 531.95% atau telah tercapai sebesar 102,26%. 19. Angka Partisipasi Sekolah Usia 7-12 Tahun pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 1022% terealisasi sebesar 856%, capaian kinerjanya sebesar 83.95%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih kurang apabila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 5.35%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Partisipasi Sekolah Usia 7-12 Tahun, telah tercapai sebesar 858% dari target sebesar 1.023.03% atau telah tercapai sebesar 83,87%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 19 (sembilan belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp248.537.922.591,00 dengan realisasi sebesar Rp232.162.414.535,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93.41%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp16.375.508.056,00 atau 6,59%. Dikarenakan sebagian tanah yang akan dibebaskan, pemilik lahan memberikan penawaran harga tidak sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh tim apresial, selain itu ada juga KABUPATEN BOGOR 188

kegiatan-kegiatan lain yang pagunya kecil, tapi ketika diakumulasi secara keseluruhan menjadi besar jumlah, contoh pembangunan KM/WC; Pemagaran areal sekolah; penyelesaian RKB banprov, dan banyak lagi kegiatan lainnya Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan tenaga Kependidikan yang dianggarkan sebesar Rp83,446.556.000,00 terealisasi sebesar Rp82,981,575,937,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99.44%. 2. Program Pendidikan Menengah yang dianggarkan sebesar Rp165.091.366.491,00 terealisasi sebesar Rp149.180.838.598,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,34%. hal ini disebabkan karena sebagian tanah yang akan dibebaskan, pemilik lahan memberikan penawaran harga tidak sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh tim apresial, selain itu ada juga kegiatan-kegiatan lain yang pagunya kecil, tapi ketika diakumulasi secara keseluruhan menjadi besar jumlah, contoh pembangunan KM/WC; Pemagaran areal sekolah; penyelesaian RKB banprov, dan banyak lagi kegiatan lainnya Sasaran 4 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kesejahteraan Tenaga Pendidik Maupun Non Kependidikan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 82.51%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keempat yaitu Meningkatnya Kesejahteraan Tenaga Pendidik Maupun Non Kependidikan pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.46. Tabel 3.46. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kesejahteraan Tenaga Pendidik Maupun Non Kependidikan Pada tahun 2014 dan 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B % 96.34 90.20 93.63 97.93 90.67 92.59 KABUPATEN BOGOR 189

No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 2. Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A 3. Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B 4. Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A % 99.20 85.30 85.99 99.40 83.28 83.78 % 88.42 78.91 89.24 91.31 79.25 86.79 % 0.313 0.267 114.70 0.247 0.213 86.23 5. Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B % 0.863 0.932 1.08 0.773 0.488 63.13 Rata-rata capaian 76.93 Rata-Rata Capaian 82.51 Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 97.93% terealisasi sebesar 90.67% sehingga capaian kinerjanya sebesar 92.59%. Capaian kinerja tahun 2015 masih lebih kurang sebesar 1.04% dibanding dengan capaian 2014 sebesar 93.63%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B telah tercapai sebesar 90.67% dari target sebesar 100.00% atau telah tercapai sebesar 90,67%. 2. Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A pada tahun 2015 dari target 99.40% terealisasi sebesar 83.28% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83.78%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 85.99% jadi masih rendah sebesar 2.21% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A tercapai sebesar 83.28% dari target sebesar 100.00% atau telah tercapai sebesar 83,28%. 3. Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2015 dari target 91.31% terealisasi sebesar 79.25% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 86.79%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dinadingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 sebesar 3,12% apabila dibanding dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan KABUPATEN BOGOR 190

saat ini Rasio Rombel/Guru SD-MI telah tercapai sebesar 79.25% dari target sebesar 100.00% atau telah tercapai sebesar 79,25%. 4. Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0.247% terealisasi sebesar 0.213%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 86.23%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan Capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 114.7%, menurun sebesar 28.47% menjadi 86.23% pada tahun 2015. Semakin meningkatnya Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A telah trealisasi sebesar 0.213% dari target sebesar 0.050% atau telah tercapai sebesar 426%. 5. Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0.773% terealisasi sebesar 0.488%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 63.13%. Capaian kinerja tahun 2015 masih lebih kurang sebesar 15,80% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B telah tercapai sebesar 0.488% dari target sebesar 0.500 % atau telah tercapai sebesar 97,60%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp288.408.592.084.00 dengan realisasi sebesar Rp252.028.015.663,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,39%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp36.380.576.421,00 atau 12,61%. Dikarenakan sebagian tanah yang akan dibebaskan, pemilik lahan memberikan penawaran harga tidak sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh tim apresial, selain itu ada juga kegiatan-kegiatan lain yang pagunya kecil, tapi ketika diakumulasi secara keseluruhan menjadi besar jumlah, contoh pembangunan KM/WC; Pemagaran areal sekolah; penyelesaian RKB banprov, dan banyak lagi kegiatan lainnya Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : KABUPATEN BOGOR 191

1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang dianggarkan sebesar Rp288.408.592.084,00 terealisasi sebesar Rp252.028.015.663,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87.38%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 Tuntasnya Masyarakat Tuna Aksara Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 98.46%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kelima yaitu Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.47. Tabel 3.47. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1. Angka Melek Huruf % 95.47 96.98 101.58 96,05 96,98 100,97 2. Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) (Tahun) % 8.21 8.04 97.93 8,38 8,04 95,94 Rata-Rata Capaian 99.76 98,46 Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya huruf (AMH) masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut: angka melek 1. Angka Melek Huruf (AMH) pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 96,05% terealisasi sebesar 96.98%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.97%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 101,58% menurun sebesar 0,93% menjadi 100,97% pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan penanganan untuk mereka yang baru melek aksara (aksarawan baru) yang dilakukan melalui program keaksaraan fungsional tingkat dasar, KABUPATEN BOGOR 192

ditindaklanjuti dengan program keaksaraan lanjutan sebagai upaya untuk memelihara dan meneruskan kebiasaan belajar (membaca, menulis, dan menghitung). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Melek Huruf pada tahun 2015 telah tercapai sebesar 96.98% dari target sebesar 97.10% atau telah tercapai sebesar 99,88%. 2. Rata-rata lama sekolah (RLS) (tahun) pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 8.38% terealisasi sebesar 8.04%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 95,94%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 1.99% apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rata-rata lama sekolah (RTS) (tahun) pada tahun 2014 telah tercapai sebesar 8.04% dari target sebesar 8.89% atau telah tercapai sebesar 90,44%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp21.796.555.860,00 dengan realisasi sebesar Rp20.596.036.650,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,49%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp1.200.519.210,00 atau 5,51%. hal ini dikarenakan adanya pengurangan sasaran penerima bantuan yang disebabkan ada perpindahan status, dari yang tadinya sebagai tenaga honorer yang dialokasikan menerima insentif, kemudian pada semester kedua yang bersangkutan diangkat menjadi CPNS. Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pendidikan Non Formal yang dianggarkan sebesar Rp21.796.555.860,00 terealisasi sebesar Rp20.596.036.650,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,49%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat KABUPATEN BOGOR 193

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 129,39%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesepuluh yaitu Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat pada tahun 2014 dan 2018 dapat dilihat dalam Tabel 3.48. Tabel 3.48. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1. Jumlah Perpustakaan % 203 210 103.45 208.00 212 101,92 2. Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan % 27,75 32,14 116.00 26,64 36,76 137,99 3 Pengunjung Perpustakaan % 0.77 0,76 99.00 0,85 1,51 177,65 4 Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan Kegiatan 5.00 5.00 100.00 5.00 5.00 100,00 Rata-rata capaian 96.90 129,39 Sumber : KPAD, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat pada tahun 2015, sebagai berikut: 1. Jumlah Perpustakaan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 203.00% terealisasi sebesar 212.00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 101.92%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 103,45% atau menurun sebesar 1,53% pada tahun 2014. untuk melihat sejauh mana perkembangan perpustakaan Kecamatan, Desa/Kel, dan sekolah dalam upaya meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat serta memberikan penghargaan bagi yang pengelolaannya sudah memenuhi standar minimal, agar kedepannya lebih termotivasi untuk lebih meningkatkan pelayanan perpustakaan.jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Perpustakaan telah tercapai sebesar 212.00% dari target sebesar 223.00% atau telah tercapai sebesar 95,07%. 2. Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 26,64% terealisasi sebesar 36,76%, sehingga capaian kinerjanya KABUPATEN BOGOR 194

sebesar 137,99% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 116,00% meningkat sebesar 21,99% menjadi 137,99% tahun 2015. Hal ini dikarenakan adanya dukungan kebijakan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Bogor sehingga adanya peningkatan dalam penyediaan koleksi bahan pustaka untuk mendukung terwujudnya minat budaya baca pada masyarakat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Koleksi Buku Yang Tersedia Di Perpustakaan tercapai sebesar 36.76% dari target sebesar 26.34% atau telah tercapai sebesar 71,65%. 3. Pengunjung Perpustakaan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0.85% terealisasi sebesar 1,51%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 177.65%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih kurang sebesar 78,65% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi mengalami kenaikan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 99.00% terjadi kenaikan sebesar 78,65% menjadi 177,65% tahun 2015. Dikarenakan adanya dukungan sarana penunjang terwujudnya minat dan budaya baca yang lebih modern dan tidak terfokus pada koleksi bahan pustaka saja.jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pengunjung Perpustakaan tercapai sebesar 1,51% dari target sebesar 1.12% atau telah tercapai sebesar 74.17% 4. Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 5.00 kegiatan, terealisasi sebesar 5.00 kegiatan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. kondisi tersebut masih sama apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 5.00 kegiatan dari target sebesar 4.00 kegiatan atau telah tercapai sebesar 80.00%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp7.689.792.00,00 dengan realisasi sebesar Rp7.279.460.862,00 sehingga KABUPATEN BOGOR 195

diperoleh capaian kinerja sebesar 95,88%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp410,331,138,00 atau 5,34%. Sasaran ketujuh tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan yang dianggarkan sebesar Rp1.150.107.000,00 terealisasi sebesar Rp1.031.713.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89.71%. 2. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi dianggarkan sebesar Rp552.804.000,00 terealisasi sebesar Rp519.203.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93.92%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat; Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 93.30%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.49. Tabel 3.49. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Askses Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Pada Tahun 2014 Dan 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1. Prosentase Pengadaan Obat essensial % 100.00 100.00 100.00 100,00 100,00 100,00 2. Cakupan Pelayanan % 66.00 58.85 89,17 67,00 58,02 86,60 Kesehatan Masyarakat Rata-rata capaian 94.58 93.30 Sumber : dinkes, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada tahun 2015, sebagai berikut: KABUPATEN BOGOR 196

1. Prosentase Pengadaan Obat essensial pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100.00% terealisasi sebesar 100.00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Pengadaan Obat essensial tahun 2015 telah tercapai 100.00% dari target 100.00%. 2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada tahun 2015 ditargetkan 67.00% terealisasi sebesar 58,02% sehingga capaian kinerjanya sebesar 86,60%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 2.57% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak hanya mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas) akan tetapi ke sarana dasar lainnya seperti balai pengobatan dan kilink swasta. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat sebesar 58,02% dari target sebesar 70.00% atau telah tercapai sebesar 82.88%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan Pelayanan Kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp101.397.449.000,00 dengan realisasi sebesar Rp51,343,257,429,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 50.64%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp50.054.191.571,00 (97,48%). Sasaran ketujuh tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan yang dianggarkan sebesar Rp24.766.748.000,00 terealisasi sebesar Rp21.254.916.886,- (85,82 %) pada program ini ada efisiensi anggaran dan kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp. 2.262.533.000,- dari kegiatan pengadaan bahan habis pakai laboratorium puskesmas (Kapitasi JKN 2014) tidak diserap oleh karena gagal lelang sehingga tidak cukup waktu untuk dilaksanakan, program ini terdiri dari 8 kegiatan yaitu : pengadaan obat pelayanan kesehatan dasar (DAK), pengadaan bahan habis pakai laboratorium puskesmas, pengadaan alat KABUPATEN BOGOR 197

kedokteran pakai habis, pengadaan perlengkapan medis pakai habis, pengadaan bahan pendukung obat dan perbekalan kesehatan, rapat kerja program obat dan perbekalan kesehatan, pembangunan perluasan gudang obat dinas kesehatan dan pengadaan bahan habis pakai laboratorium puskesmas (Kapitasi JKN 2014). 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat yang dianggarkan sebesar Rp174.878.037.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 107.111.570.108.000,- (61,25 %) pada prgram ini ada efisiensi atau kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp. 67.766.466.892,- diantaranya dari kegiatan biaya penunjang pelayanan kesehatan jaminan kesehatan nasional FKTP di 101 puskesmas dimana sebagian besar pengadaan obat tidak dapat direalisasikan karena tidak mempunyai tenaga Apoteker sedangkan untuk merekrut tenaga tersebut belum ada payung hukum yang mendukung. Program ini terdiri dari 146 kegiatan yaitu : Operasional di UPT Puskesmas dan jaringannya sebanyak 40 UPT Puskesmas, Operasional UPT Kesja dan jaringannya (BKKM), Operasional UPT Labkesda, Rapat kerja program upaya kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan dalam rangka P3K dan biaya penunjang pelayanan kesehatan jaminan kesehatan nasional FKTP di 101 puskesmas. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 8 Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis Dan Para Medis Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 97.81%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis; pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.50. Tabel 3.50. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis Dan Para Medis pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi % 82.00 91.62 111.73 82.00 83.60 101,95 KABUPATEN BOGOR 198

No Indikator Sasaran Satuan 1. Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 2. Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita Penyakit DBD % 100.00 100.00 100.00 100,00 100,00 100,00 3 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Sumber : dinkes, 2015 % 100.00 95.16 95.16 100,00 91,47 95,74 Rata-rata capaian 104.61 97.81 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis dan Para Medis pada tahun 2015, sebagai berikut: 1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita penyakit TBC BTA pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 82.00% terealisasi sebesar 83,60%. sehingga capaian kinerjanya sebesar 101.95%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 8,76% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran penderita untuk menjalani pengobatan secara tuntas meningkat selain itu pemantauan dari PMO (pengawas minum obat) secara intensif sangat berpengaruh terhadap tuntasnya pengobatan TB Paru yang memang membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu selama 6 bulan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita penyakit TBC BTA telah realisasi sebesar 83,60% dari target sebesar 82.00% atau telah tercapai sebesar 98,08%. 2. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD pada tahun 2015 ditargetkan 100.00% terealisasi sebesar 100.00% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian ditahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 82.00% atau telah tercapai sebesar 82.00%. 3. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2015 ditargetkan 100.00%, terealisasi sebesar 91,47%, sehingga capaian kinerjanya KABUPATEN BOGOR 199

sebesar 91.47%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih kurang sebesar 3.69% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini dikarena masyarakat tidak hanya mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas) akan tetapi ke sarana dasar lainnya seperti balai pengobatan dan kilink swasta. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) telah terealisasi sebesar 91,47% dari target sebesar 100.00% atau telah tercapai sebesar 91.47%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp13.803.340.000,00 dengan realisasi sebesar Rp13.802.823.863,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar sebesar 100,00%. Sasaran kedelapan tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) Program utama, yaitu: Program Pencengahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp. 6.396.168.000,- dengan realisasi Rp. 6.041.033.800,- (94,45 %) pada program ini ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 382.134.200,- Program ini terdiri dari 11 kegiatan yaitu : penyemprotan/fogging sarang nyamuk, peningkatan survailance epidemiologi dan penanggulangan wabah, pemeriksaan calon jemaah haji, fasilitasi pelaksanaan kegiatan program P2TB, fasilitasi pelaksanaan kegiatan program P2 Diare ISPA, fasilitasi pelaksanaan kegiatan program P2 Kusta, pencegahan dan penanggulangan penyakit menular seksual (HIV/AIDS), survailans acut flaccid paralisys (AFP), Penunjang program imunisasi BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolh), rapat kerja program pencegahan pem,berantasan penyakit menular dan Pemberian obat masal pencegahan (POMP) Filariasis. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 9 Meningkatnya Sarana Dan Prasarana Kesehatan Baik Layanan Dasar Maupun Rujukan KABUPATEN BOGOR 200

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 87.99%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.51. Tabel 3.51. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatkannya Sarana dan Prasarana Kesehatan Baik Layanan Dasar maupun Rujukan Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk % 1:9,550 1 : 9,383 101.75 1:9.394 1:13,847 52,60 2. Cakupan puskesmas % 252.2% 252.50 100.00 252,50 252,50 100,00 3. Cakupan puskesmas pembantu 4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 5. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan % 30.65% 30.18 98.47 252,50 252,50 100,00 % 80.00 77.90 97.38 80,00 78,10 97,63 % 90.00 87.60 97.33 90,00 87,90 97,67 dinkes 6. Cakupan kunjungan bayi % 95.00 96.02 101.07 95.00 96,10 101,63 7. Angka usia harapan hidup % 70.50 70.35 100.00 70.80 70.00 100,00 8. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin; 9. Rasio dokter per satuan penduduk 10. Rasio tenaga medis per satuan penduduk 11. Cakupan pengawasan terhadap obat makanan dan berbahaya 12. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 13. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR) RS. Cileungsi 14. Peningkatan layanan Spesialis Cileungsi % 100.00 100.00 100.00 67,00 58,02 86,60 Rasio 1:3,879 1 :4.016 96.47 1:3,835 1:4,760 124,12 Rasio 1 : 3,879 1 : 2.730 96.47 1:2,606 1:4,063 155,91 % 100.00 102.00 102.00 100,00 100,00 100,00 Rasio 1:218,066 1 : 193.836 111.11 1:205.948 1:197.450 104,13 dinkes % 70.00 64.37 91.96 60 51,25 85,42 Jenis 20.00 20.00 100.00 16,00 14,00 87,00 KABUPATEN BOGOR 201

No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 15. Peningkatan jumlah instalasi Cileungsi 16. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan fungsional Cileungs 17. Rasio Perawat per Tempat Tidur Cileungsi 18. Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III rumah sakit Cileungsi 19 Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 20 Cakupan tingkat hunian Rumah Sakit Bed Occupation Rate(BOR) 75% - 85 % Ciawi 21. Rata-rata Lama Rawat Pasien LOS (6-9 hari) RS 22. Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam 1 tahun BTO (40-50 kali) Kes 23. Interval hari tempat tidur tidak terpakai TOI (1-3 Hari) Kes 24. Rata-rata angka kematian setelah rawat 48 jamuntuk tiap 1000 penderita keluar NDR (tidak>25) dinkes 25. Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar dinkes 26. Terpenuhinya pelayanan spesialis dan subspesialis (jenis) dinkes - 4 Spesialis dasar - 4 spesialis penunjang - 8 spesialis lain 27. Rasio Perawat per Tempat Tidur dinkes 28. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Ratio (BOR) dinkes 29. Peningkatan layanan Spesialis RS Ciawi 30. Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit Ciawi Instalasi 20.00 20.00 100.00 18 13 72,00 orang 1 : 4 1 : 3,25 87.50 1:1,4 1:2,25 160,00 orang 1 : 1 1 : 0,66 66.00 1:3 1:3,3 110,00 % 65.00 64.52 99.26 65,00 51,25 78,00 % 100.00 100.00 100.00 100,00 100,00 100,00 % 75 76 101.33 72,00 66,26 92,03 Hari 3.5 3.23 108.36 3,5 3,75 107 Hari 65 85.94 75.63 60 33,39 56 Hari 1 1.02 1.02 1 1,75 57 % 24.00 25.46 94.27 24 32,74 73,00 % 44.00 44.00 99.82 44 49,44 89,00 % 87.50 87.50 100.00 87,50 87,50 88,00 Orang 1:1 1:0.93 93.00 1:1 1:0,93 93 % 75..00 86.40 115.20 76,00 90,30 86,00 Layanan 14 15 107.14 21 21 100,00 % 75.00 75.22 100 66 50,49 76,50 31. Peningkatan jumlah instalasi Ciawi Inst 15 13 86.67 22 21 95,45 32. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien % 100.00 100.00 100.00 100,00 100,00 100,00 KABUPATEN BOGOR 202

No Indikator Sasaran Satuan masyarakat miskin Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 33. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional Cawi 34. Rasio Perawat per Tempat Tidur 35. Peningkatan layanan Spesialis 36. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Ratio (BOR) Leuwiliang 37. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin; 38. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional Rasio 2:4 1:2.25 112.50 1:4 1:3,75 68,18 Rasio 1:3 1:7.73 38.81 1:1,1 1:0,75 68,18 Spesialis 14 13 92.86 16 14 87.50 % 45,00 52.23 116.07 60.00 51.25 85.42 % 100.00 100.00 100.00 100,00 100,00 100,00 Orang 1:1.4 1 : 0,75 53.57 1:1,4 1:2,25 160.71 39. Rasio Perawat per Tempat Tidur Orang 1:3 1:7,73 38.81 1:5 1:7,6 65,79 Rata-rata capaian 88,24 87,99 Sumber dinas kesehata, RSUD Ciawi, RSUD Cibinong, RSUD Leuwiliang, RSUD CIleungsi 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatkannya Sarana dan Prasarana Kesehatan Baik Layanan Dasar maupun Rujukan pada tahun 2015, sebagai berikut: 1. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 1:9.394%, terealisasi sebesar 1:13,83%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 146,96%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih kurang sebesar 45,96% apabila dibandingkan dengan tahun tahun 2014. Dikarenakan sesuai dengan kebijakan pembangunan tahun 2014 ada penambahan jumlah rumah sakit, oleh karena itu Rasio rumah sakit per satuan penduduk menjadi lebih kecil. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk di tahun 2015 telah tercapai sebesar 1 : 13,80 dari target sebesar 1:8,982. 2. Cakupan Puskesmas pada tahun 2015 ditargetkan 252.50% terealisasi sebesar 252.50% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut masih sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar menjadi 100,00%. KABUPATEN BOGOR 203

Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Puskesmas di tahun 2015 telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 252.5%. 3. Cakupan Pembantu Puskesmas pada tahun 2015 ditargetkan 30.65% terealisasi sebesar 30.18%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 98.47%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 98,47% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Kondisi tersebut masih sama bila dibandinfkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pembantu Puskesmas telah tercapai sebesar 30.18% dari target sebesar 32.49% atau telah tercapai sebesar 92.89%. 4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2015 ditargetkan 80,00% terealisasi sebesar 78,10% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97.63%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih kurang sebesar 0,25% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini dikarenakan tahun 2014 pemerintah Kabupaten Bogor tidak menambah jumlah pustu yang sudah ada sehingga tidak dapat mencapai target yang sudah ditetapkan upaya yang akan dilakukan yaitu meningkatkan pelayanan kesehatyan dengan mengoptimalkan kegiatan puskesmas keliling (pusling) ke daerah-daerah yang sulit dijangkau/sulit pemenuhan pelayanan kesehatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan kompilasi kebidanan di tahun 2015 telah tercapai sebesar 97,63%. 5. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2015 di targetkan 90.00%, terealisasi sebesar 87.60%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 97.33%. Kondisi masih sama apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan telah tercapai sebesar 97,67% dari target sebesar 93.75% atau telah tercapai sebesar 95,99%. 6. Cakupan Kunjungan bayi pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 95.00% terealisasi sebesar 96.01% sehingga capaian kinerjanya sebesar 101.67%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih kurang sebesar 0.56% apabila KABUPATEN BOGOR 204

dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan bayi sehingga mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Kunjungan Bayi di tahun 2015 telah tercapai sebesar 96.02% dari target sebesar 95.00% atau telah tercapai sebesar 98.94%. 7. Angka Usia Harapan Hidup pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 70.00% terealisasi 70.00% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian capaian pada tahun 2014 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini angka usia harapan hidup di tahun 2015 tercapai 100.00% dari target sebesar 72.00% atau telah tercapai sebesar 72,00% 8. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin pada tahun 2015 ditargetkan 67,00%, terealisasi sebesar 58,02% sehingga capaian kinerjanya sebesar 86,60%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin di tahun 2015 telah tercapai sebesar 86,60% dari target sebesar 95.00% atau telah tercapai sebesar 91,16%. 9. Rasio dokter per satuan penduduk pada tahun 2015 ditargetkan 1:3,80 Rasio terealisasi sebesar 1:4.80 rasio, sehingga capaian kinerjanya sebesar 124,12%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 27.65% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini dikarenakan Pencapaian kurang dari 100% oleh karena tidak sebandingnya jumlah dokter di Kabupaten Bogor dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, salah satu upaya yang akan dilakukan dengan menambah jumlah tenaga dokter di puskesmas. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio dokter per satuan penduduk telah tercapai sebesar 1:4,80 rasio dari target sebesar 1:3,69 rasio atau telah tercapai sebesar 76,87 rasio. KABUPATEN BOGOR 205

10. Rasio tenaga medis per satuan penduduk pada tahun 2015 ditargetkan 1:2,60 rasio terealisasi sebesar 1:4,10 rasio, sehingga capaian kinerjanya sebesar 155,91%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 59,44% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan Pencapaian kurang dari 100% oleh karena tidak sebandingnya jumlah tenaga medis di Kabupaten Bogor dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, salah satu upaya yang akan dikalukan dengan menambah jumlah tenaga medis di puskesmas. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio tenaga medis per satuan penduduk telah tercapai sebesar 1:4,10 rasio dari target sebesar 1:2,51 rasio atau telah tercapai sebesar 61.22%. 11. Cakupan pengawasan terhadap obat pada tahun 2015 dari target 100,00% terealisasi sebesar 100.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 2,00% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Pencapaian 100% kondisi ini tidak sebandingnya jumlah tenaga medis di Kabupaten Bogor dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, salah satu upaya yang akan dikalukan dengan menambah jumlah tenaga medis di puskesmas. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini cakupan pengawasan terhadap obat di tahun 2015 telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 100.00%. 12. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk pada tahun 2015 ditargetkan 1:205,95 rasio terealisasi sebesar 1:197,45 rasio sehingga capaian kinerjanya sebesar 104,13 rasio. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 6.98% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini sesuai dengan kebijakan pembangunan tahun 2015 ada penambahan jumlah rumah sakit, oleh karena itu Rasio rumah sakit per satuan penduduk menjadi lebih kecil. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk sebesar 1:197,45 rasio dari target sebesar 1:178,526 rasio atau tercapai sebesar 90,41%. 13. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Rate (BOR) pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 60.00%, terealisasi sebesar 51,25%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 85,42%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi KABUPATEN BOGOR 206

sebesar 6,54% apabila di bandingkan dengan tahun 2015. Hal ini disebabkan pangsa pasar pelayanan untuk RSUD Cileungsi, masih masyarakat kelas menengah kebawah, dimana animo masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kelas Utama dan VIP masih kurang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Rate (BOR) telah tercapai sebesar 51,25% dari target sebesar 80.00% atau telah tercapai sebesar 64,06%. 14. Peningkatan layanan Spesialis pada tahun 2015 ditargetkan 16 jenis terealisasi sebesar 14 jenis, sehingga capaian kinerjanya sebesar 87.00%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 13.00% apabila dibandingkan tahun 2015. Hal ini dikarenakan adanya tambahan 3 (tiga) spesialis di tahun 2014 yaitu spesialis orthopedi, Bedah Mulut dan Konservasi Gigi, 1 spesialis Bedah Syaraf di tahun 2014 dan 1 spesialis Urology di tahun 2014. Adapun 21 jenis layanan spesialis yang ada di RSUD Cileungsi yaitu Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Mata, Spesialis THT, Spesialis Anak, Spesialis Gizi, Spesialis Rehab Medik, Spesialis TB. Paru, Spesialis Bedah, Spesialis Syaraf, Spesialis Radiologi, Spesialis Patologi Klinik, Spesialis Kulit Kelamin, Spesialis Kebidanan, Spesialis Anastesi, Spesialis Forensik, Spesialis Onkologi, Spesialis Orthopedi, Spesialis bedah Mulut, Spesialis Konservasi Gigi, dan Spesialis Bedah Syaraf. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Peningkatan layanan Spesialis di tahun 2015 telah tercapai sebesar 14 jenis dari target sebesar 23 jenis atau telah tercapai sebesar 60.87%. 15. Peningkatan jumlah instalasi pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 18 jenis terealisasi sebesar 13 jenis, sehingga capaian kinerjanya sebesar 72,00%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 23,00% apabila dibandingkan tahun 2015. Hal ini meningkatnya jumlah dan jenis alat kesehatan rumah sakit sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas pendukung pelayanan rumah sakit umum daerah ciawi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Peningkatan jumlah instalasi di tahun 2015 telah tercapai sebesar 13 jenis dari target sebesar 22 jenis atau telah tercapai sebesar 59.09%. KABUPATEN BOGOR 207

16. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada tahun 2015 ditargetksn 1,4 orang terealisasi sebesar 2,2 orang, sehingga capaian kinerjanya sebesar 160,00% kondisi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 87.50% Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional telah tercapai sebesar 2,2 orang dari target sebesar 1,4 orang atau telah tercapai sebesar 63.64%. 17. Rasio Perawat per tempat tidur pada tahun 2015 ditargetkan 1:3 orang terealisasi sebesar 1:3,3 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 110,00%, Capaian kinerja tahun 2014 lebih kurang sebesar 44,00% apabila di bandingkan dengan tahun 2015. Hal ini disebabkan kurangnya jumlah perawat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Perawat per Tempat Tidur tahun 2015 telah tercapai sebesar 1:3,3 orang dari target sebesar 1:1% atau telah tercapai sebesar 30,30%. 18. Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit pada tahun 2015 ditargetkan 65,00% terealisasi sebesar 51,25%. sehingga capaian kinerjanya sebesar 78,00% kondisi lebih kurang bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 99.26% menjadi 78,00% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III rumah sakit di tahun 2015 telah tercapai sebesar 51,26% dari target sebesar 50.00% atau telah tercapai sebesar 97,54% 19. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100.00% terealisasi sebesar 100.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2015 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di tahun 2015 telah tercapai 100.00% dari target 100.00%. 20. Cakupan tingkat hunian Rumah Sakit Bed Occupation Rate(BOR) 75%-85% pada tahun 2015 ditargetkan 72,00% terealisasi sebesar 66,26%. sehingga KABUPATEN BOGOR 208

pencapaian kinerjanya sebesar 92,03%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 101,33% menurun sebesar 9,30% menjadi 92,03% tahun 2015. Hal ini menunjukan upaya manajemen dalam mengefisiensikan pemanfaatan tempat tidur Ruang Rawat Inap dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan tingkat hunian Rumah Sakit Bed Occupation Rate(BOR) 75%-85% telah tercapai sebesar 66,26% dari target sebesar 75.00% atau telah tercapai sebesar 88,35%. 21. Rata-rata Lama Rawat Pasien LOS (6-9 hari) pada tahun 2015 ditargetkan 3.5 hari terealisasi sebesar 3.75 hari, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 107,00%. Kondisi tersebut mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2014. Hal ini menunjukan adanya peningkatan dalam pelayanan terhadap yang membutuhkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Rata-rata Lama Rawat Pasien LOS (6-9 hari) telah tercapai sebesar 3,75% dari target sebesar 4.0% atau telah tercapai sebesar 93,75%. 22. Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam 1 tahun BTO (40-50 kali) pada tahun 2015 ditargetkan 60 hari terealisasi sebesar 33,39 hari sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 56,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2014, kondisi tersebut mengalami penurunan bila dibanding dengan tahun 2015 sebesar 19,63. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam 1 tahun BTO (40-50 kali) telah tercapai sebesar 33,39% dari target sebesar 45% atau telah tercapai sebesar 74,20%. 23. Interval hari tempat tidur tidak terpakai TOI (1-3 Hari) pada tahun 2015 dari target 1 hari terealisasi sebesar 1,75 hari sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 176,00%. Kondisi tersebut mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Interval hari tempat tidur tidak terpakai TOI (1-3 Hari) KABUPATEN BOGOR 209

telah tercapai sebesar 1,75% dari target sebesar 1% atau telah tercapai sebesar 57,14%. 24. Rata-rata angka kematian setelah rawat 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar NDR (tidak>25) pada tahun 2015 dari target 24% terealisasi sebesar 32,74% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 136,42%. Kondisi tersebut mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase rata-rata angka kematian setelah rawat 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar NDR (tidak>25) telah tercapai sebesar 32,74% dari target sebesar 1% atau telah tercapai sebesar 3,05%. 25. Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar pada tahun 2015 dari target 44,00% terealisasi sebesar 49,44% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 112,36%. Kondisi tersebut mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Angka kematian umum telah tercapai sebesar 49,44% dari target sebesar 44% atau telah tercapai sebesar 88,99%. 26. Terpenuhinya pelayanan spesialis dan subspesialis (jenis), 4 spesialis dasar, 4 spesialis penunjang dan 8 spesialis lain pada tahun 2015 ditargetkan 87.50% terealisasi sebesar 87.50% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase terpenuhinya pelayanan spesialis dan subspesialis (jenis) telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 100.00%. 27. Rasio Perawat per tempat tidur pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1:1 orang terealisasi sebesar 1:01,00% sehingga capaian kinerjanya sebesar 93.00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Rasio Perawat per Tempat Tidur telah tercapai sebesar 87,50% dari target sebesar 1:1 0rang. 28. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Ratio (BOR) pada tahun 2015 ditargetkan 76.00% terealisasi sebesar 90,30%, sehingga KABUPATEN BOGOR 210

capaian kinerjanya sebesar 118,82%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 115,20% meningkat sebesar 3,62% menjadi 118,82% pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan adanya permintaan layanan rawat inap masyarakat terutama pasien penyakit dalam. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Ratio (BOR) telah tercapai sebesar 118,82% dari target sebesar 75.00% atau telah tercapai sebesar 63,12%. 29. Peningkatan layanan Spesialis pada tahun 2015 ditargetkan 21.00% terealisasi sebesar 21.00% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 7,14 dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Peningkatan layanan Spesialis telah tercapai sebesar 21.00% dari target sebesar 17.00% atau telah tercapai sebesar 80,95%. 30. Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit pada tahun 2015 ditargetkan 66,00% terealisasi sebesar 50,49%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 76,50%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 23,50%. Dikarenakan adanya penambahan beberapa kapasitas ruang kelas 3 (tiga). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit telah tercapai sebesar 76,50% dari target sebesar 75.00% atau telah tercapai sebesar 98,04%. 31. Peningkatan jumlah instalasi pada tahun 2015 ditargetkan 22 instalasi terealisasi sebesar 21 instalasi sehingga capaian kinerjanya sebesar 95,45%. Capaian kinerja tahun 2015 Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 8,78%, apabila dibandingkan tahun 2015. Hal ini disebabkan Jumlah instalasi masih di bawah target yaitu 22 terealisasi 21 atau 95,45%. Instalasi yang belum terealisasi adalah Bank Darah dan ICU yaitu ruangannya masih dalam persiapan sementara untuk sarana dan prasarana serta alat-alat medis sebagian besar sudah dipersiapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir KABUPATEN BOGOR 211

RPJMD, sampai dengan saat ini peningkatan jumlah instalasi tahun 2015 telah tercapai 21 instalasi dari target sebesar 22 instalasi atau telah tercapai sebesar 95.45%. 32. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2015 ditargetkan 100.00% terealisasi sebesar 100.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. kondisi tersebut sama bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di tahun 2015 telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 100.00%. 33. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada tahun 2015 ditargetkan 1:04 rasio terealisasi sebesar 1:03,80 rasio sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 68,18%. Kondisi tersebut mengalami penurunana apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 112,50% menurun sebesar 44,32% menjadi 68,18% tahun 2015. Hal ini dikarenakan adanya penambahan dokter spesialis dasar. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional telah tercapai sebesar 68,18% dari target sebesar 1:04 rasio. 34. Rasio perawat per tempat tidur pada tahun 2015 ditargetkan 01:01,10 rasio terealisasi sebesar 01:00,70 rasio, sehingga capaian kinerjanya sebesar 68,18%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi sebesar 29,37 apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Dikarenakan standar rasio perawat tahun 2013 target lebih tinggi dibanding dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Rasio perawat per tempat tidur sebesar 01;00.70 rasio dari target sebesar 01:01,10 rasio. 35. Peningkatan layanan Spesialis pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 16 spesialis terealisasi sebesar 14 spesialis, sehingga capaian kinerjanya sebesar 87.50%. Kondisi tersebut masih rendah apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar KABUPATEN BOGOR 212

92.86% menurun sebesar 5.36%. Hal ini disebabkan Pengembangan layanan di RSUD Cileungsi disesuaikan dengan sarana prasarana yang ada, sehingga pelayanan dapat lebih optimal. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Peningkatan layanan Spesialis telah tercapai sebesar 16 dari target sebesar 17 spesialis atau telah tercapai sebesar 94,12%. 36. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Ratio (BOR) pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 60.00% terealisasi sebesar 51.25% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 85.42%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2015 menurun sebesar 5.36%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Ratio (BOR) tercapai sebesar 51.25% dari target sebesar 80.00% atau telah tercapai sebesar 64,06%. 37. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100.00% terealisasi sebesar 100.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut masih sama apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 100.00%. 38. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada tahun 2015 ditargetkn sebesar 1:1.4 orang terealisasi sebesar 1:2,2% sehingga capaian kinerjanya sebesar 160.71%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi apabila dibandingkan dengan dengan tahun 2015 yaitu sebesr 107.14%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional telah tercapai sebesar 1:2,25% dari target sebesar 1:4% atau telah tercapai sebesar 1:1,75% 39. Rasio perawat per tempat tidur pada tahun 2015 ditargetkan 1:5 orang terealisasi sebesar 1:7,6 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar KABUPATEN BOGOR 213

17:36%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 1:24% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio perawat per tempat tidur telah tercapai sebesar 1:7,6 dari target sebesar 1:1 orang atau masih tinggi 0:6,5. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 5 (lima) OPD, yaitu: 1) Dinas Kesehatan; 2) RSUD Cibinong; 3) RSUD Ciawi; 4) RSUD Leuwiliang; 5) RSUD Cileungsi. Dengan 39 (tiga puluh sembilan) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp674.107.722.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 609.261.351.812,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90.38%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka tingkat diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp64.846.370.188,00 atau 9,62%. Sasaran kesembilan tersebut diwujudkan dalam 15 (lima belas) Program utama, yaitu: 1. program pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp38.295.082.000.00 dengan realisasi Rp31.964.948.457,- ( 83,47 % ) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran tidak diserap sebesar Rp. 6.330.133.543,- diantaranya dari kegiatan pengadaan puskesmas keliling, pengadaan alat-alat laboratorium puskesmas, surat ijin operasional puskesmas dan pembangunan puskesmas DTP Ciawi tidak direalisasikan oleh karena gagal lelang sehingga harus lelang ulang ( tidak sesuai dengan pekerjaan/wan prestasi). Program ini terdiri dari 34 kegiatan yaitu : pengadaan puskesmas keliling, pengadaan perlengkapan kantor puskesmas, pengadaan meubelair puskesmas, pengadaan alat-alat kedokteran puskesmas, pengadaan peralatan program KIA, pengadaan alatalat laboratorium puskesmas, pembangunan puskesmas Leuwisadeng KABUPATEN BOGOR 214

menjadi DTP, pengadaan lemari Es Vaksin puskesmas, rehabilityasi puskesmas Gunung Putri, pengadaan UKS KIT di puskesmas, penfadaan lansia Kit di puskesmas, pembangunan puskesmas DTP dan PONED Cibungbulang, pembangunan puskesmas DTP dan PONED Ciawi, pembangunan puskesmas DTP dan PONED Caringin, pembangunan puskesmas DTP dan PONED Parung, pembangunan puskesmas DTP Jampang (relokasi), revitalisasi puskesmas Ciomas & Babakan Madang, rehabilitasi puskesmas DTP Citeureup, Tajur, Curug & Bojong Nangka, penataan area parkir puskesmas Ciapus, pemagaran puskesmas Tamansari, pembangunan turap puskesmas Sukaraja, rehabilitasi Pustu Malasari, Cilember, Cimande, Tarikolot & Kuripan, pengadaan PTM Kit di puskesmas, pengurusan surat ijin operasional puskesmas dan pengadaan Ambulance puskesmas (Banprop 2015). 2. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp1.285.627.000,- dengan realisasi Rp. 1.124.799.270,- (87,49 %) pada program ini ada efisiensi sebesar Rp. 160.827.730,- Program ini terdiri dari 4 kegiatan yaitu : peningkatan kemitraan puskesmas PONED dengan Rumah Sakit, belanja operasional call center/sms Gatway program EMAS, rapat kerja program peningkatan pelayanan kesehatan ibu, anak dan remaja dan penyusunan naskah tentang kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak balita (KIBBLA), 3. Program Peningkatan Kesehatan Lansia. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten Bogor Tahun 2015 sebesar Rp24.050.000,- dengan realisasi sebesar Rp24.050.000,- (100%), program ini terdiri dari 1 kegiatan : Rapat kerja program peningkatan pelayanan kesehatan, 4. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Remaja. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten Bogor Tahun 2015 sebesar Rp25.325.000,- dengan realisasi sebesar Rp25.325.000,- (100 %). Program ini terdiri dari 2 kegiatan : rapat kerja program peningkatan pelayanan kesehatan remaja dan peningkatan kemampuan KKR/Peer Konselor. 5. Program pengadaan standarisasi pelayanan kesehatan. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp16.163.124.000,- dengan realisasi Rp15.115.549.713,- ( 93,52 % ) pada program ini ada efisiensi KABUPATEN BOGOR 215

anggaran sebesar Rp. 1.047.574.287,- diantaranya dari kegiatan akreditasi puskesmas dan persiapan penerapan pola pengelolaan keuangan Badan layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), program ini terdiri dari 7 kegiatan yaitu : monitoring, evaluasi dan pelaporan, penyusunan dan pengembangan data kesehatan, pembinaan sarana institusi swasta, jasa pelayanan kesehatan, rapat koordinasi evaluasi dan perencanaan program, akreditasi puskesmas dan persiapan penerapan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). 6. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan, Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp121.099.000,- dengan realisasi Rp120.689.000,- (99,66 %) pada program ini ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 410.000,- kegiatan ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu : kegiatan pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga dan penyuluhan keamanan pangan dalam rangka produk pangan (SPPIRT). 7. Program Pelayanan Kesehatan BLUD RSUD Ciawi yang dianggarkan sebesar Rp100.939.947.000,00 terealisasi sebesar Rp100.089.578.379,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,16%. 8. Program pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit jiwa/rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata pada RSUD Cibinong yang dianggarkan sebesar Rp131.442.019.000,00 terealisasi sebesar Rp117.444.659.597,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89.35%. 9. Program Pelayanan Kesehatan BLUD pada RSUD Cibinong yang dianggarkan sebesar Rp120.729.775.000,00 terealisasi sebesar Rp108.640.465.751,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,99%. 10. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit pada RSUD Ciawi yang dianggarkan sebesar Rp118.975.216.000,- terealisasi sebesar Rp103.912.092.712,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87.34%. Hal ini dikarenakan bentuk dari efisiensi pemanfaatan tempat tidur, sedangkan efektifitas dan efisiensi dari indikator yang mengalami kegagalan adalah Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur dalam 1 Tahun/Bed Turn Over (BTO). KABUPATEN BOGOR 216

11. Program pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit jiwa/rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata yang dianggarkan pada RSUD Leuwiliang sebesar Rp554.723.000,- terealisasi sebesar Rp510.486.900,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92.03% 12. Program pengadaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan yang dianggarkan pada RSUD Ciawi sebesar Rp1.035.000.000,00 terealisasi sebesar Rp798.547.300,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77.15%. 13. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pada RSUD Ciawi sebesar Rp250.000.000,00 terealisasi sebesar Rp231.125.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,45%. 14. Program Pengadaan Standarisasi Pelayanan kesehatan pada RSUD Cibinong sebesar Rp131.442.019.000,00 terealisasi sebesar Rp117.444.659.597,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89.35%. 15. Program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana Rumah sakit/ Rumah sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah sakit Mata pada RSUD Cileungsi Rp12.824.716.000,00 terealisasi sebesar Rp11.814.375.136,00 sehingga capaian kinerja sebesar 91.12%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 10 Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 92,37%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesepuluh yaitu Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.52. KABUPATEN BOGOR 217

Tabel 3.52. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda pada tahun 2014 dan tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaia n Target Realisasi Capaia n 1. Rasio Posyandu per satuan Balita 2. Persentase Balita Gizi Buruk 3. Cakupan Rumah dengan bebas jentik % 11,55 8,91 77,14 11,67 8,99 77,04 % 0,02 0,0202 99,00 0,02 0,02 100,00 % 95.00 96,19 101,25 95,00 95,05 100,06 Sumber : dinkes, 2015 Rata-rata capaian 92,46 Rata-rata capaian 92,37 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda pada tahun 2015, sebagai berikut: 1. Rasio posyandu per satuan balita dari target 11,67 % terealisasi 8,99 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77,04 % berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori cukup. Capaian kinerja rasio posyandu per satuan balita belum mencapai 100 % hal ini disebabkan karena jumlah posyandu yang sedikit sehingga tidak sebanding dengan pertambahan jumlah balita di Kabupaten Bogor. Bila dibandingkan dengan tahun 2014 maka terjadi penurunan capaian sebesar 0,1 %. Salah satu upaya yang akan dilakukan menggerakan masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang ada di desanya, seperti ikut serta dalam kegiatan posyandu. 2. Persentase Balita Gizi Buruk pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0.02%, terealisasi sebesar 0.02%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebesar 99.00% menurun sebesar 1.00%. Akan tetapi hal ini dimungkinkan bila melihat cakupan keluarga yang telah sadar gizi (Kadarzi) dimana hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kesadaran keluarga dalam memenuhi kebutuhan makanan bergizi terutama untuk balitanya. Disamping itu dengan adanya program dan kegiatan pemberian PMT bagi balita gizi buruk sehingga kasus balita gizi buruk mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Prosentase TTU KABUPATEN BOGOR 218

yang memenuhi syarat telah tercapai sebesar 100,05% dari target sebesar 100.00%. 3. Prosentase Cakupan Rumah dengan bebas jentik pada tahun 2015 Rumah ditarget 95,00 % realisasi pencapaiannya 95,06 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,06 % berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yaitu sebesar 101,25 % maka capaian kinerja tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 1,19 %, dikarenakan Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp728.451.000,00 dengan realisasi sebesar Rp677.584.750,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93.02%, Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp50.866.250,00 atau 6.98%. Sasaran ketujuh tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pengembangan Lingkungan Sehat yang dianggarkan sebesar Rp728.451.000,00 terealisasi sebesar Rp677.584.750,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93.02%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 11 Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat menunjukan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 96.95%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesepuluh yaitu Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.53. KABUPATEN BOGOR 219

Tabel 3.53. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2014 dan tahun 2015 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1. Prosentase TTU yg memenuhi syarat % 77.72 79.02 101.67 78,22 78.26 100.05 2. Prosentase TPM yg memenuhi syarat 3. Cakupan JAGA memenuhi syarat 4. Cakupan SAB memenuhi syarat % 89.96 90.20 100.27 90.21 90.40 100.21 % 70.63 71.07 100.62 71.13 71.18 100.07 % 70.57 70.68 100.16 71.07 72.61 102.17 5. Cakupan Desa Siaga Aktif % 60.00 60.14 100.23 80.00 63.36 79.20 6. Cakupan BalitaGizi Buruk 60.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 % Mendapat perawatan Rata-Rata Capaian 100.49 96.95 Sumber Dinkes 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatkannya kesadaran peilaku hidup sehat pada tahun 2015, sebagai berikut: 1. Prosentase TTU yang memenuhi syarat pada tahun 2015 ditargetkan 78,22 % dengan realisasi 78,26 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,05 % berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 sebesar 101,67 % maka capaian kinerja tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 1,62 % karena adanya penurunan Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa dari tahun 2014 sebanyak 2.655 dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 2.665 sehingga pencapaian menurun dengan target yang sama, jumlah TTU yang memenuhi syarat menurun berkaitan dengan adanya kesadaran PHBS pelaku usaha TTU yang rendah. 2. Prosentase TPM yg memenuhi syarat pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 90,21 % dengan realisasi 90,40% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,21 % berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 100,27 % maka capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 0,06 %, menurunnya cakupan TPM yang memenuhi syarat dikarenakan adanya tingkat kesadaran PHBS yang rendah. Sedangkan cakupan TPM yang diperiksa KABUPATEN BOGOR 220

menurun karena jumlah TPM yang ada semakin meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 dengan target yang sama sehingga capaian menurun. 3. Cakupan JAGA memenuhi syarat pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 71,13 % dengan realisasi 71,18 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,07 % berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Jika dibandingkan dengan capaian realisasi pada tahun 2014 yaitu sebesar 71,07 % maka capaian tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,11 %. Cakupan Inspeksi Sanitasi Jamban Keluarga (JAGA) dengan capaian kinerja lebih dari 100 %, dikarenakan keberhasilan petugas dalam pembinaan kepada masyarakat akan pentingnya penyediaan sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Selain itu adanya koordinasi dengan SKPD yang terkait dalam pembangunan rumah sehat / layak huni yang juga meningkatkan jumlah sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. 4. Cakupan SAB memenuhi syarat pada tahun 2015 ditargetkan 71,07 % dengan realisasi 72,61 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,17 % berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Jika dibandingkan dengan capaian realisasi pada tahun 2014 yaitu sebesar 70,68 % maka capaian realisasi tahun 2015 ada peningkatan yaitu sebesar 1,93 % 5. Cakupan Desa Siaga Aktif pada tahun 2015 ditargetkan 80 % terealisasi 63,36 % (275 desa siaga) sehingga capaiannya 79,20 %. Bila dibandingkan dengan tahun 2014 dimana capaiannya 100,23 % dari target 2014 desa siaga terealisasi 216 desa dan pada tahun 2015 meningkat lagi sebanyak 59 desa sehingga jumlah desa siaga di Kabupaten Bogor sebanyak 275 dega siaga. Penetapan target desa siaga memang dilakukan secara bertahap mengingat proses pelaksanaannya tidak hanya dari Dinas Kesehatan saja namun melibatkan sektor lain dan peran serta aktif masyarakat sendiri. Pencapaian cakupan yang mencapai 79,20 % menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah tetap berkomitmen dengan adanya kebijakan Kementrian Kesehatan bahwa seluruh desa harus melaksanakan program desa siaga meskipun secara bertahap dan untuk Kabupaten Bogor menjadi salah satu indikator kinerja yang tertuang di dalam RPJMD. KABUPATEN BOGOR 221

6. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat perawatan pada tahun 2015 ditargetkan 0,019 % terealisasi 0,019 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,0 % berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, dimana prosentase pencapaian balita gizi buruk baru mencapai 0,0202 % dengan capaian kinerja 99,00 % maka telah terjadi penurunan kasus sebesar 0,0012 %. Bila dilihat dari target maka dikarenakan adanya kenaikan target dari 0.020 % menjadi 0,019 %. Akan tetapi hal ini dimungkinkan bila melihat cakupan keluarga yang telah sadar gizi (Kadarzi) dimana hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kesadaran keluarga dalam memenuhi kebutuhan makanan bergizi terutama untuk balitanya. Disamping itu dengan adanya program dan kegiatan pemberian PMT bagi balita gizi buruk sehingga kasus balita gizi buruk mengalami penurunan. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp7.052.823.000,00 dengan realisasi sebesar Rp6.654.222.141,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,35%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp398.599.859,00 (5,65%). Sasaran kesebelas tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat yang dianggarkan sebesar Rp2.037.134.000,00 terealisasi sebesar Rp1.845.825.141,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,61.%. 2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat yang dianggarkan sebesar Rp5.015.688.000,00 terealisasi sebesar Rp4.808.397.000.00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,87% KABUPATEN BOGOR 222

E. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Kelima Misi Kelima Pemerintah Kabupaten Bogor adalah Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik Misi Kelima tersebut dilaksanakan dengan 21 Sasaran Strategis sebagai berikut : 1) Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif; 2) Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan; 3) Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan; 4) Meningkatnya kualitas kebijakan daerah; 5) Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi; 6) Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD; 7) Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE; 8) Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil; 9) Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat; 10) Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan; 11) Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa; 12) Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian; 13) Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan; 14) Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat; 15) Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur; 16) Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian; 17) Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga; 18) Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat; 19) Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat; 20) Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis; 21) Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban. Pengukuran capaian kinerja pada Misi Kelima Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata KABUPATEN BOGOR 223

kelola pemerintahan yang baik dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun 2015. Tabel 3.54. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kelima pada Tahun 2015 No Sasaran Strategis Rata-Rata Capaian tahun 2015 1 Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif 102,00 2 Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan 101,17 3 Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan 106,86 4 Meningkatnya kualitas kebijakan daerah 144,02 5 Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi 80,00 6 Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD 70,00 7 Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE 98,20 8 Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil 195,23 9 Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat 143,50 10 Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan 300,00 11 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa 102,27 12 Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian 96,05 13 Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan 102,50 14 Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat 81,06 15 Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur 169,30 16 Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian 100,00 17 Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga 161,76 18 Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat 0,00 19 Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat 98,08 20 Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis 100,00 21 Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban 146,96 Rata-Rata Capaian Sasaran 119,00 Dari hasi pengukuran capaian kinerja pada Misi Kelima menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 pada Misi Kelima tersebut diperoleh sebesar 119,00%. Pencapaian tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik. Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Kelima tersebut diuraikan sebagai berikut : KABUPATEN BOGOR 224

Sasaran 1 kualitas Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 839%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis pertama yaitu Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.55. Tabel 3.55. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi Terlaksananya musrenbang kali 1 1 100 1 1 100,00 1 RKPD yang partisipatif dan tepat waktu Tersedianya dokumen RTRW Dok 1 1 100 1 1 100,00 2 yang telah ditetapkan dengan PERDA 3 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah dok 1 1 100,00 1 1 100,00 ditetapkan dengan PERDA 4 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah dok 1 1 100,00 1 1 100,00 ditetapkan dengan PERDA 5 Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah dok 1 1 100,00 1 1 100,00 ditetapkan dengan PERKADA 6 Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 7 Tersusunnya dokumen evaluasi perencanaan pembangunan daerah Kab,Bogor yang dok 1 100,00 100,00 1 1 100,00 berkualitas dan tepat waktu 8 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Ekonomi dok 2 100,00 100,00 2 2 100,00 yang berkualitas 9 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Kesejahteraan Rakyat dan dok 2 100,00 100,00 2 2 100,00 Sosial yang berkualitas 10 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Sarana Prasarana Tata Ruang dan dok 2 2 100,00 2 2 100,00 Lingkungan Hidup yang berkualitas 11 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan dok 2 2 100,00 2 2 100,00 Pembangunan yang berkualitas 12 Cakupan layanan informasi program dan kegiatan pembangunan Kab, Bogor Cakupan 40 100,00 100,00 40 40 100,00 13 Indeks Pembangunan Manusia 73,63 Indk (Komposit) 73,72 74.25 100,00 - - - 14 Buku "Kabupaten Dalam Angka" dok 1 1 100,00 1 1 100,00 15 Buku "PDRB Kabupaten" dok 1 1 100,00 1 1 100,00 KABUPATEN BOGOR 225

Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi 16 Nilai PDRB Perkapita (Rp. Juta) - Berdasarkan Harga Berlaku Rp 21,45 22,41 23,17 100,00 25,38 27,22 25,37 100,00 - Berdasarkan Harga Konstan Rp 7,58 7,60 7.70 100,00 7,90 8,15 7,97 100,00 17 Laju Pertumbuhan Ekonomi % 6,03-6,39 6,01 100,00 5,20-6.50 5.930 100,00 18 Inflasi % 5,00 8,57 58,34 5,01 5,01 20,100 PDRB Atas Dasar Harga milyar 125614 123554 96,36 110.000 138.536 100,00 19 Berlaku 140.000 20 21 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kemampuan Daya Beli Masyarakat (Konsumsi riil per kapita) (Rp/kap/bln) milyar Rp/Kap/ Bln 39.118 42.183 41066 100,00 40.096 44.614 43.499 100,00 636.62 638.85 100,00 686.56 - - 22 Pertumbuhan PDRB % 6.03 6.01 100,00 520-6.50 5.93 100,00 23 Laju inflasi provinsi % 3,5-3,5 5,01 100,00 3,5-3,5 1,75 100,00 24 Persentase penduduk diatas 91,26- % garis kemiskinan 91,67 90,89 100,00 91,67-91,98 90,89 100,00 25 Kemiskinan % 8,73 9,11 95,77 8,33-802 9,11 91,84 Rata-Rata Capaian 99,93 102,00 Sumber : Bappeda, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Terlaksananya musrenbang RKPD yang partisipatif dan tepat waktu, pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 1 kali, terealisasi sebesar 1 kali, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terlaksananya musrenbang RKPD yang partisipatif dan tepat waktu telah tercapai 1 kali dari target 1 kali atau tercapai 100,00%. 2) Tersedianya dokumen RTRW yang telah ditetapkan dengan PERDA pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 1 Dukumen, terealisasi sebesar 1 Dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersedianya dokumen RTRW yang telah ditetapkan dengan PERDA telah tercapai 1 dokumen dari target 1 dokumen atau tercapai 100,00%. KABUPATEN BOGOR 226

3) Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 1 dokumen, terealisasi sebesar 1 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA telah tercapai 1 dokumen dari target 1 dokumen atau tercapai 100,00%. 4) Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 1 dok, terealisasi sebesar 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA telah tercapai 1 dokumen dari target 1 dokumen atau tercapai 100,00%. 5) Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 dokumen, terealisasi sebesar 1 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA telah tercapai 1 dokumen dari target 1 dokumen atau tercapai 100,00%. 6) Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 1 dokumen, terealisasi sebesar 1 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD telah tercapai 1 dokumen dari target 1 dokumen atau tercapai 100,00%. KABUPATEN BOGOR 227

7) Tersusunnya dokumen evaluasi perencanaan pembangunan daerah Kab,Bogor yang berkualitas dan tepat waktu pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 1 dokumen terealisasi sebesar 1 dokumen, Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen evaluasi perencanaan pembangunan daerah Kab,Bogor yang berkualitas dan tepat waktu telah tercapai 1 dokumen dari target 1 dokumen atau tercapai 100,00%. 8) Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Ekonomi yang berkualitas pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 2 dokumen, terealisasi sebesar 2 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Ekonomi yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen Tu tercapai 20,00%. 9) Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial yang berkualitas pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 2 dokumen, terealisasi sebesar 2 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2014 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen atau tercapai 20,00%. 10) Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Sarana Prasarana Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang berkualitas pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 2 dokumen, terealisasi sebesar 2 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Sarana KABUPATEN BOGOR 228

Prasarana Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen atau tercapai 20,00%. 11) Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan yang berkualitas pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 2 dokumen, terealisasi sebesar 2 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen atau tercapai 20,00%. 12) Cakupan layanan informasi program dan kegiatan pembangunan Kab, Bogor pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 40 cakupan, terealisasi sebesar 40 cakupan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan layanan informasi program dan kegiatan pembangunan Kab, Bogor telah tercapai 40 cakupan dari target 40 cakupan atau tercapai 100,00%. 13) Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 73,74 74,04, Namun data realisasi indeks pembangunan manusia (komposip) tahun 2015 tidak tersedia, Hal ini karena BPS sebagai lembaga yang mempunyai otoritas mengeluarkan data IPM tidak menghitung angka IPM tahun 2015 sehubungan dengan adanya metode penghitungan IPM yang baru belum disosialisasikan ke BPS tingkat kabupaten. Sedangkan pada tahun 2014 target capaian indikator ini adalah 73,63 73,72 dan terealisasi sebanyak 100,72 persen. target 76,37indeks atau 99,30 persen. 14) Buku "Kabupaten Dalam Angka" pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 1 dokumen, terealisasi sebanyak 1 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan KABUPATEN BOGOR 229

saat ini Buku "Kabupaten Dalam Angka" telah tercapai 1 dokumen dari target 5 dokumen atau tercapai 20,00%. 15) Buku "PDRB Kabupaten" pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 1 dokumen, terealisasi sebanyak 1 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Buku "PDRB Kabupaten" telah tercapai 1 dokumen dari target 5 dokumen atau tercapai 20,00%. 16) Nilai PDRB perkapita: a. Nilai PDRB Berdasarkan Harga Berlaku pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 22,41-27,22, terealisasi sebesar 25,37%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapain yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 yaitu sebesar 100,00%. b. Nilai PDRB Berdasarkan Harga Konstan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 7.60 8.15, terealisasi sebesar 7,97% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 yaitu sebesar 100,00%. 17) Laju Pertumbuhan Ekonomi pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 5,20-6.50, terealisasi sebesar 5.930%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 18) Inflasi pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 3,5-3,5% terealisasi sebesar 1,75%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 201,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD adalah 3,5-5,5 persen sehingga sampai tahun 2015 capaian kinerja indikator ini sudah mencapai 201 persen. 19) PDRB Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 110.000 140.000 terealisasi sebesar 138.536, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami penigkatan apabila KABUPATEN BOGOR 230

dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, menurun sebesar 98.36% menjadi 100,00% pada tahun 2015. 20) PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 40.096 44.614 terealisasi sebesar 43.499, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 21) Kemampuan Daya Beli Masyarakat pada tahun 2015 ditargetkan sebesar (Rp/kap/bln) 686.56 Namun data realisasi Kemampuan Daya Beli Masyarakat tahun 2015 tidak tersedia. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2015 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini karena BPS sebagai lembaga yang mempunyai otoritas mengeluarkan data Kemampuan Daya Beli Masyarakat yang merupakan salah satu data pembentuk IPM tidak menghitung angka IPM tahun 2015 sehubungan dengan adanya metode penghitungan IPM yang baru yang belum disosialisasikan ke BPS tingkat kabupaten. 22) Pertumbuhan PDRB pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 6,03% terealisasi sebesar 6,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 yaitu sebesar 100,00%. 23) Laju inflasi provinsi pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 3,5-3,5% terealisasi sebesar 1,75%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 201%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 yaitu sebesar 100,00%. Ada pun target kondisi kinerja akhir RPJMD adalah 3,5-5,5% sehingga sampai tahun 2015 capaian kinerja indikator ini sudah mencapai 201 persen. 24) Persentase penduduk di atas garis kemiskinan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 91,26-91,67%, terealisasi sebesar 90,89%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 99,19%. 25) Kemiskinan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 8,33-8,02% terealisasi sebesar 9,07%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 91.84%. Kondisi KABUPATEN BOGOR 231

tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 97,77%. Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan 25 (dua puluh lima) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp13.650.384..000,00 yang terealisasi sebesar Rp12.181.456.673,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,69%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp1.468.927.327,00 (12,31%), Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program utama, yaitu : 1) Program Perencanaan Pembangunan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp1.245.898.000,00 terealisasi sebesar Rp1.203.459.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,59%, 2) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, yaitu dianggarkan sebesar Rp1.142.235.000,00 terealisasi sebesar Rp1.090.953.900,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,51%, 3) Program Perencanaan Kesejahteraan Rakyat dan Sosial, yaitu dianggarkan sebesar 2.394.933.000,00 terealisasi sebesar Rp2.101.943.750,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,77%, 4) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, yaitu dianggarkan sebesar Rp3.444.905.000,00 terealisasi sebesar Rp2.953.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,72%, 5) Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan yaitu dianggarkan sebesar Rp1.862.251.000,00 terealisasi sebesar Rp1.709.106.775,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,78%. 6) Program Pengembangan Data/Informasi yaitu dianggarkan sebesar Rp2.880.445.000,00 terealisasi sebesar Rp2.616.038.890,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,82%. 7) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp679.717.000,00 terealisasi sebesar Rp506.863.350,00,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 74,57%, KABUPATEN BOGOR 232

Sasaran 2 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 101,17%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis pertama yaitu Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.56. Tabel 3.56. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Optimalnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Rp 5,167,225, 988,100 5,356,141,759,407 103.66 5.814.770.953.000 6.019.627.196. 076,59 103,52 2 Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah Pajak 10 10 100,00 10 10 100,00 Retribusi 16 16 100,00 16 16 100,00 Rata-Rata Capaian 101,22 101,17 Sumber : Dispenda, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Optimalnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp5.814.770.943.000,00, terealisasi sebesar Rp6.019.627.196.076,00 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,52%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 103,66% menurun sebesar 0,13% menjadi 103,52% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Optimalnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah telah tercapai sebesar Rp6.019.627.196.076,00 dari target sebesar Rp2,349,272,823,337 atau tercapai sebesar Rp2.562.336.369,00. KABUPATEN BOGOR 233

2) Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 10 pajak dan 16 retribusi, terealisasi sebanyak 10 pajak dan 16 retribusi, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran kedua pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp21.395.335.000,00 yang terealisasi sebesar Rp18.027.904.719,00,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84,26%, maka diperoleh anggaran yang tidak terserap sebesar Rp3.367.430.281,00,00 (15,74%), Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp21.395.335.000,00 terealisasi sebesar Rp18.027.904.719,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84,26%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 106,86%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis pertama yaitu Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.57. KABUPATEN BOGOR 234

Tabel 3.57. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 2 Tertib administrasi dan dokumen pengelolaan keuangan daerah di SKPD Tertib administrasi dan dokumen pengelolaan barang daerah di Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi % 100 109,07 109,07 100 117,42 % 100 103,11 103,11 100 96,29 Capaian 117,14 SKPD Rata-Rata Capaian 106,09 106,86 Sumber : DPKBD, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif pada tahun 2015, sebagai berikut: 1) Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Keuangan Daerah di SKPD pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 117,42%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 117,14%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 109,07% meningkat sebesar 8,35% menjadi 117,42% pada tahun 2015, Hal ini disebabkan adanya beberapa komponen yang menunjang pencapaian tertib administrasi dan dokumen pengelolaan keuangan daerah melebihi target yang ditetapkan 2) Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Barang Daerah di SKPD pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 96,29%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,29%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 103,11% menurun sebesar 6,82% menjadi 96,29% pada tahun 2015. Hal disebabkan adanya beberapa komponen yang menunjang pencapaian tertib administrasi dan dokumen pengelolaan barang daerah tidak mencapai target yang ditetapkan Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah (DPKBD) dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp20.549.328.000,00 96,29 KABUPATEN BOGOR 235

yang terealisasi sebesar Rp17.963.667.912,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,06%, maka diperoleh efisiensi sebesar 2,585,660,088.00 (15,24%), Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp14.854.587.000.00 terealisasi sebesar Rp13.475.969.862,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,72%; 2) Program Pengelolaan Barang Daerah yaitu dianggarkan sebesar Rp5.694.741.000,00 terealisasi sebesar Rp4.487.698.050,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 78,80%; Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 Meningkatnya kualitas kebijakan daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kualitas kebijakan daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 144,02%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keempat yaitu Meningkatnya kualitas kebijakan daerah pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.58. Tabel 3.58. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas kebijakan daerah Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 2 3 Tersusunnya Rumusan Kebijakan Bidang Administrasi Pemerintahan Jumlah bantuan hukum penyelesaian perkara di dalam dan diluar peradilan bagi aparatur daerah terdiri dari TUN, Perdata, Administrasi Negara dan Bantuan Hukum lainnya. Terbentuknya Daerah Otonom Baru Rumusa n Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 5 5 100,00 5 5 100,00 Perkara 155 299 192,90 180 389 216,11 DOB 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Rata-Rata Capaian 98,99 144,02 Sumber : Setda, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas kebijakan daerah pada tahun 2015, sebagai berikut : KABUPATEN BOGOR 236

1) Tersusunnya rumusan Kebijakan bidang administrasi pemerintahan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 5 dokumen terealisasi sebesar 5 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya rumusan Kebijakan bidang administrasi pemerintahan telah tercapai 5 rumusan kebijakan dari target 5 rumusan kebijakan atau tercapai 100,00%. 2) Terbentuknya Daerah Otonom Baru pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 0 DOB terealisasi sebesar 0 DOB, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 0,00%. Tidak tercapainya indokator tersebut dikarenakan untuk indikator terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) yaitu pembentukan Kabupaten Bogor Barat pada perubahan Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Tahun 2015 telah dihilangkan karena belum adanya keputusan dari Pemerintah Pusat terkait dengan rencana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB), Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2014 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2015 3) Jumlah bantuan hukum penyelesaian perkara di dalam dan diluar peradilan bagi aparatur daerah terdiri dari TUN, Perdata, Administrasi Negara dan Bantuan Hukum lainnya pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 180 perkara, terealisasi sebanyak 389 perkara, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 216,11%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 192,90% meningkat sebesar 23,21% menjadi 216,11% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pencapaian realisasi produk hukum dibanding tahun sebelumnya terutama dalam hal pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 3 (tiga) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp4,649,053,000.00 yang terealisasi sebesar Rp4.071.878.200,00 KABUPATEN BOGOR 237

sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,59%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp577.174.800,00 (12.41%). Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Penataan Adminstrasi Pemerintah Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp2.605.548.000.00 terealisasi sebesar Rp2.056.082.300.00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 78,91%; 2) Program Penataan Daerah Otonomi Baru, yaitu dianggarkan sebesar Rp100.000.000,00. Anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- tidak dapat terrealisasi dikarenakan belum ada jadwal dari pihak BPN terkait dengan pengukuran tanah calon Ibukota DOB 3) Program Perlindungan Hukum Pemerintah Daerah yaitu dianggarkan sebesar Rp2.043.505.000,00 terealisasi sebesar Rp2.015.795.900,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,64%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 80,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kelima yaitu Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.59. Tabel 3.59. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi 1 Jumlah Rumusan Kebijakan Rumusan 2 2 100,00 2 2 100,00 Standar Harga Konstruksi dan Non Konstruksi Daerah yang tersusun 2 Tersusunnya rumusan Rumusan 1 1 100,00 0 0 00,00 kebijakan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak 3 Terciptanya dialog.audensi Kali 80 80 100,00 80 80 100,00 dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan KABUPATEN BOGOR 238

No Indikator Kinerja Satuan kemasyarakatan 4 Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah 5 Jumlah rumusan kebijakan penataan kelembagaan dan Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Kali 8 8 100,00 2 2 100,00 Dok 8 8 100,00 12 12 100,00 ketatalaksanaan yang tersusun Rata-Rata Capaian 100,00 80,00 Sumber : Setda, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Jumlah Rumusan Kebijakan Standar Harga Konstruksi dan Non Konstruksi Daerah yang tersusun pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2 rumusan terealisasi sebanyak 2 rumusan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini jumlah Rumusan Standar Harga Konstruksi dan Non Konstruksi Daerah telah tercapai 2 rumusan dari target 10 rumusan atau tercapai 100,00%. 2) Tersusunnya rumusan kebijakan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak pada tahun 2015 Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya rumusan kebijakan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak telah tercapai 1 Rumusan Kebijakan dari target 1 Rumusan Kebijakan atau tercapai 100,00%, Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2015 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. 3) Terciptanya dialog audensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 80 kali, terealisasi sebanyak 80 kali, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya dialog audensi dengan tokoh- KABUPATEN BOGOR 239

tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan telah tercapai 80 kali dari target 120 kali atau tercapai 60,00%. 4) Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2 kali, terealisasi sebanyak 2 kali, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 8 kali dari target 8 kali atau tercapai 100,00%. 5) Jumlah rumusan kebijakan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan yang tersusun pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 12 dokumen, terealisasi sebanyak 12 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah rumusan kebijakan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan yang tersusun telah tercapai 11 rumusan kebijakan dari target 11 rumusan kebijakan atau tercapai 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 5 (lima) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp7.953.733.000,00 yang terealisasi sebesar Rp7.187.363.035,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 80,60%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp766.369.965,00 (6,66%). Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 3(tiga) program utama, yaitu : 1) Program Penataan dan Pengendalian Program Pembangunan, yaitu dianggarkan sebesar Rp2,157,410,000.00 terealisasi sebesar Rp1.804.187.000.00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83.63%; 2) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp3.546.039.000,00 terealisasi sebesar RpRp3.235.977.933,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,26%; KABUPATEN BOGOR 240

3) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, yaitu dianggar sebesar Rp2.250.284.000,00 terealisasi sebesar Rp2.147.198.102,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,42% Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 70,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenam yaitu Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.60. Tabel 3.60. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi 1 Perda Inisiatif dok 2 2 100,00 3 1 33,33 2 Produk Hukum yang diselesaikan oleh DPRD dok 10 10 100,00 15 16 106,67 Rata-Rata Capaian 100,00 70,00 Sumber : Sekretariat DPRD, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Perda Inisiatif pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 3 dokumen terealisasi sebanyak 1 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 33,33%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perda Inisiatif telah tercapai 1dokumen dari target 11 dokumen atau tercapai 9,09%. 2) Produk Hukum yang diselesaikan oleh DPRD pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 15 dokumen terealisasi sebesar 16 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,67%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan KABUPATEN BOGOR 241

apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 100,00% meningkat sebesar 6,67% menjadi 106,67% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produk Hukum yang diselesaikan oleh DPRD telah tercapai 16 dokumen dari target 70 dokumen atau tercapai 22,86%. Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Dewan dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp20.653.614.00,00 yang terealisasi sebesar Rp11.803.838,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 69,79%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp8.830.410162,00 (45.06%). Sasaran Keenam tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, yaitu dianggarkan sebesar Rp2.182.015.000,00 terealisasi sebesar Rp1.134.914.358,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 52,01%; 2) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp18.471.599.000,00 terealisasi sebesar Rp10.688.289.480,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 57.86%. Sasaran 7 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 98,20%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketujuh yaitu Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.61. KABUPATEN BOGOR 242

Tabel 3.61. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Persentase pemilihan penyedia barang/jasa melalui LPSE % 100 100 100,00 100 98,20 98,20 2 Persentase sanggah banding dari penyedia terhadap proses pelelangan % 0 0 0 0 0 0 Rata-Rata Capaian 100,00 98,20 Sumber : KLP BJ, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE pada tahun 2015, sebagai berikut : 1. Persentase pemilihan penyedia barang/jasa melalui LPSE pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 100% terealisasi sebanyak 98,20%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,20%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pemilihan penyedia barang/jasa melalui LPSE pada tahun 2014 sebesar 100,00% menurun sebesar 1,80% menjadi 98,20% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan Proses Pemilihan Pengadaan Barang Jasa dari OPD yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor pada umumnya dilaksanakan pada akhir triwulan pertama. baru 2. Persentase sanggah banding dari penyedia terhadap proses pelelangan pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 0% terealisasi sebanyak 0%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 0,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2015 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (KLPBJ) dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp3.745.293.000,00 yang terealisasi sebesar Rp3.736.142.400,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,76%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp9.150.600,00 (0,24%). KABUPATEN BOGOR 243

Sasaran Ketujuh diwujudkan dalam Program Program Pelayanan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa, yaitu dianggarkan sebesar Rp3.745.293.000,00 terealisasi sebesar Rp3.736.142.400,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,76%. Sasaran 8 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 195,23%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.62. Tabel 3.62. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi 1 Kepemilikan KTP % 72,41 71,93 99.34 85,84 80,22 93,45 2 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk % 249,55 263,58 105,62 253,06 270,20 106,77 3 Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK % 100 100 100,00 100 100 100,00 4 Kepemilikan KK % 77,68 77,44 99,70 78,45 78,00 99,43 5 Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk % 0,7241 0,719 99,30 0,7244 0,8022 110,74 6 Rasio bayi berakte kelahiran % 0,62 0,6 96,77 0,06 0,72 1,161 7 Rasio pasangan berakte nikah % 100 100 100,00 100 100 100,00 8 Jumlah penduduk (jiwa) Jiwa 5.634.944 5.027.437 89,22 5.813.571 5.459.668 93,91 9 Laju pertumbuhan penduduk % 3,15 2,48 78,73 3,17 2,48 78,23 10 Jumlah penduduk miskin Jiwa 477,100 485,900 101,84 477,100 485,900 101,84 -Rata-Rata Capaian 98,13 195.23 Sumber : Disdukcapil, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Kepemilikan KTP pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 85,84% terealisasi sebanyak 80,22%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 93,45%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 99,34% menjadi KABUPATEN BOGOR 244

93,45% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan pengadaan blangko yang masih diadakan oleh pusat, dengan demikian pencetakan KTP Elektronik tidak dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan sehingga pemerintah daerah tidak dapat melaksanakan pencapaian target secara optimal. 2) Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 253,06% terealisasi sebanyak 270,20% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,77%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 105,62% meningkat sebesar 1,15% menjadi 106,77% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan Sebagian pemohon akta kelahiran tidak memiliki akta perkawinan yang merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi 3) Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK pada tahun 2015 ditargetkan sudah terealisasi, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 4) Kepemilikan KK pada tahun 2015 ditargetkan 78,45% terealisasi 78,00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,43%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 99,30% menjadi 93,43% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan Masih ada beberapa penduduk yang belum mau membuat KTP dan KK Kabupaten Bogor dan masih memegang KTP dari daerah asal. 5) Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 0,7244% terealisasi sebanyak 0,8022%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110,74%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 99,30% meningkat sebesar 11,44% menjadi 110,74%, pada tahun 2015. Hal ini disebabkan Masih adanya beberapa penduduk yang belum mau membuat KTP dan KK Kabupaten Bogor dan masih memegang KTP dari daerah asal. KABUPATEN BOGOR 245

6) Rasio bayi berakte kelahiran pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 0,062% terealisasi sebanyak 0,72% Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 96.77% meningkat sebesar 1065% menjadi 1,161%, pada tahun 2015. Hal ini disebabkan pembersihan database terhadap Data Ganda, Data Anomali, Data melalui pelayanan perekaman dan penerbitan dokumen kependudukan seperti penerbitan KK, KTP Non Elektronik maupun kelahiran, kematian belum optimal dilakukan. 7) Rasio pasangan berakte nikah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 100% terealisasi sebanyak 100%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 8) Jumlah penduduk (jiwa) pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 5.813.571 jiwa terealisasi sebanyak 5.459.668 jiwa, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 93.91%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 89,22% menurun sebesar sebesar 4,69% menjadi 93,91%, pada tahun 2015. Hal ini disebabkan hal ini di sebabkan karena adanya pembersihan database kependudukan dimana penduduk masih tercatat ganda dalam SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan). 9) Laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 3,17% terealisasi sebanyak 2,48%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 78,23%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 sebesar 78,73% menurun sebesar sebesar 0,50% menjadi 78,23%, pada tahun 2015. Hal ini disebabkan Masih adanya beberapa penduduk yang belum mau membuat KTP dan KK Kabupaten Bogor dan masih memegang KTP dari daerah asal. 10) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 477,100 Jiwa terealisasi sebanyak 485.900, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,84%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 101,84%. KABUPATEN BOGOR 246

Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapan pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp4.764.085.946,00 yang terealisasi sebesar Rp4.764.085946,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,37%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp688.773.054,00 (12,63%). Sasaran Kedelapan diwujudkan dalam 1(satu) yaitu Program Penataan Administrasi Kependudukan, yaitu dianggarkan sebesar Rp4.764.085.946,00 yang terealisasi sebesar Rp4.764.085946,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,37%. Sasaran 9 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 300,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesembilan yaitu Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.63. Tabel 3.63. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 Jumlah investor berskala nasional (PMDN / PMA) 2 3 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) perusah aan Tahun 2014 Tahun 2015 Capaia Realisa Target n Target Realisasi si Capaian - - - 2 2 100,00 milyar - - - 4,500 8,773 194,95 Kenaikan /penurunan Nilai Realisasi PMD milyar - - - 10 6,9 69,54 4 Pameran/expo kali - - - 8 6 120,00 5 Rasio daya serap tenaga orang 309 309 100,00 324 241 74,43 KABUPATEN BOGOR 247

No Indikator Kinerja Satuan kerja 6 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adm pemerintah 7 Jenis perizinan yang ditangani Tahun 2014 Tahun 2015 Capaia Realisa Target n Target Realisasi si wibside 1 1 100,00 Capaian 1 1 100,00 jenis - - - 61 61 100,00 8 Lama proses perizinan: - Izin IPPT/Peruntukan Penggunaan tanah - Izin IMBG/Mendirikan Bangunan Gedung - Izin HO/Gangguan - Izin SITU Hari kerja 14 14 100,00 14 14 100,00 Hari kerja 14 14 100,00 14 14 100,00 Hari kerja 12 12 100,00 12 12 100,00 Hari kerja 3 3 100,00 3 3 100,00 - Izin IUK/Usaha Kepariwisataan Hari kerja 12 12 100,00 - - - - Izin IUJK/Usaha Jasa Kontruksi Hari kerja 12 12 100,00 12 12 100,00 9 - Izin IPR/Pemasangan HK 10 100,00 10 10 100,00 10 Reklame - Izin IPAL/Pembuangan Air 10 100,00 Hari 10 10 100,00 10 limbah - Izin IPPI/Persetujuan 5 5 100,00 hari 5 5 100,00 Prinsip Industri - Izin IUI/Usaha Industri Hari 10 10 100,00 10 10 100,00 - Izin TDI/Tanda Daftar 10 100,00 Hari 10 10 100,00 10 Industri - Izin TDP/ Tanda Daftar 3 3 100,00 Hari 3 3 100,00 Perusahaan - Izin TDG hr 5 5 100,00 3 3 100,00 - Izin IPI/Perluasan Industri hr 10 10 100,00 10 10 100,00 - Izin PPKI/ Persetujuan Prinsip Kawasan Industri Hari 14 14 100,00 14 14 100,00 - Izin IUKI/Usaha kaw. Industri Hari 14 14 100,00 14 14 100,00 - Izin IPKI/Perluasan Kaw. 12 12 100,00 Hari 12 12 100,00 Industri - Izin SIUP Hari 3 3 100,00 3 3 100,00 - Izin IMTA Hari 3 3 100,00 3 3 100,00 - Izin salon Type C dan D Hari 14 14 100,00 14 14 100,00 - Izin Usaha RPH Hari 14 14 100,00 14 14 100,00 - Izin Usaha Peternakan Hari 14 14 100,00 - - - - Izin Damija Hari 14 14 100,00 14 14 100,00 - Izin Damaja Hari 14 14 100,00 14 14 100,00 - Izin Dawasja Hari 14 14 100,00 14 14 100,00 Jumlah Perda yang mendukung Iklim Usaha: - Izin IPPT/Peruntukan Penggunaan Tanah Perda 3 3 100,00 3 3 100,00 - Izin IMB/Mendirikan Bangunan Perda 1 1 100,00 1 1 100,00 - Izin HO/Gangguan Perda 1 1 100,00 1 1 100,00 KABUPATEN BOGOR 248

No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Capaia Realisa Target n Target Realisasi si Capaian - Izin SITU Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 - Izin IUK/Usaha Kepariwisataan Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 - Izin IUJK/Usaha Jasa Kontruksi Perda 7 7 100,00 7 7 100,00 - Izin IPR/Pemasangan Reklame Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 - Izin IPAL/Pembuangan Air limbah Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 - Izin IPPI/Persetujuan Prinsip Industri Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 - Izin IUI/Usaha Industri Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 Izin TDI/Tanda Daftar Industri Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 Izin TDP/ Tanda Daftar Perusahaan Perda 1 1 100,00 1 1 100,00 Izin TDG Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 Izin IPI/Perluasan Industri Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 Izin PPKI/ Persetujuan Prinsip Kawasan Industri Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 Izin IUKI/Usaha kaw. Industri Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 Izin IPKI/Perluasan Kaw. Industri Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 Izin IUPPABT Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 Izin IPABT Izin pengambilan Air Bwh Tanah Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 Izin IPABT Izin pengeboran Air Bwh Tanah Perda 2 2 100,00 2 2 100,00 Izin SIUP Perda 1 1 100,00 1 1 100,00 Izin IMTA Perda 3 3 100,00 3 3 100,00 Izin Salon Type C dan D Perda 1 1 100,00 1 1 100,00 Izin Usaha RPH Perda 1 1 100,00 1 1 100,00 Izin Usaha Peternakan Perda 1 1 100,00 1 1 100,00 Izin Usaha Perikanan Perda 3 3 100,00 3 3 100,00 Izin DAMIJA Perda 3 3 100,00 3 3 100,00 Izin DAMAJA Perda 3 3 100,00 3 3 100,00 Izin DAWASJA Perda 3 3 100,00 3 3 100,00 10 Tingkat Kepuasan 74,78 75,98 101,60 % - - - Masyarakat 11 Indeks Kepuasan Layanan ada ada 100,00 Dok ada ada 100,00 masyarakat 12 Seluruh Perizinan yang 30 33 110,00 Jenis - - - berstandar ISO 13 Penyelesaian Izin Lokasi 71 65 91,25 - - - Kenaikan Per tahun Rata-Rata Capaian 230,70 143,50 Sumber : BPT, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat pada tahun 2015, sebagai berikut : KABUPATEN BOGOR 249

1. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2 perusahaan terealisasi sebanyak 2 perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. dengan perincian jumlah Perusahaan PMA ditargetkan sebanyak 1 Perusahaan dan terealisasi sebanyak 1 perusahaan, jumlah proyek 32 Proyek dan terealisasi sebanyak 31 Proyek, untuk jumlah perusahaan PMDN ditargetkan 1 Perusahaan dan terealisasi sebanyak 1 perusahaan, jumlah proyek 26 Proyek dan terealisasi sebanyak 56 Proyek. 2. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 4.500 milyar terealisasi sebanyak 8,773 milyar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 194,96%. 3. Kondisi tersebut tidak bisa dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini disebabkan nilai investasi yang naik cukup signifikan untuk investasi PMDN dikarenakan untuk nilai investasi yang mempunyai modal dibawah Rp. 500,000,000 dilakukan dengan menggunakan system LIPSE (Layanan Informasi Perizinan Secara Elektronik). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) telah tercapai 8,773 milyar dari target 463 milyar atau tercapai 1,89%. 4. Kenaikan /penurunan Nilai Realisasi PMD pada tahun 2015 di targetkan sebanyak 10 Milyar terealisasi sebanyak 6.95 milyar, sehingga capaian kinerja sebesar 69.54 %. Kondisi tersebut tidak bisa dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, Hal ini disebabkan Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN naik karena investor tertarik menanamkan modalnya di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kenaikan /penurunan Nilai Realisasi PMD telah tercapai 6.95 milyar dari target 10 milyar atau tercapai 69,50%. 5. Pameran/expo pada tahun 2015 di targetkan sebanyak 8 kali terealisasi sebanyak 6 kali sehingga capaian kinerja sebesar 120,00%. Kondisi tersebut tidak bisa dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pameran/expo telah tercapai 6 kali dari target 5 kali atau tercapai 120,00%. KABUPATEN BOGOR 250

6. Rasio daya serap tenaga kerja pada tahun 2015 di targetkan sebanyak 324 orang terealisasi sebanyak 241 orang sehingga capaian kinerja sebesar 74.43%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Hal ini disebabkan Rasio daya serap tenaga kerja menurun karena kenaikan Upah Minimun Kabupaten Bogor lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio daya serap tenaga kerja telah tercapai 241 orang dari target 340 orang atau tercapai 74,38%. 7. Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan administrasi pemerintah pada tahun 2015 di targetkan sebanyak 1 webside terealisasi sebanyak 1 webside sehingga capaian kinerja sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan administrasi pemerintah telah tercapai 1 webside dari target 1 webside atau tercapai 100,00%. 8. Jenis perizinan yang ditangani pada tahun 2015 di targetkan sebanyak 61 Jenis izin terealisasi sebanyak 61 jenis izin sehingga capaian kinerja sebesar 100%. Kondisi tersebut tidak bisa dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jenis perizinan yang ditangani telah tercapai 61 jenis dari target 29 jenis atau tercapai 210,34%. 9. Lama proses perizinan: 1) Izin IPPT/Peruntukan Penggunaan tanah pada tahun 2015 ditargetkan 14 hari kerja terealisasi 14 hari kerja, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IPPT/Peruntukan Penggunaan tanah telah tercapai 14 hari kerja dari target 14 hari kerja atau tercapai 100,00%. 2) Izin IMBG/Mendirikan Bangunan Gedung pada tahun 2015 ditargetkan 14 hari kerja terealisasi sebesar 14 hari kerja, sehingga pencapaian KABUPATEN BOGOR 251

kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IMBG/Mendirikan Bangunan Gedung telah tercapai 14 hari dari target 14 hari atau tercapai 100,00%. 3) Izin HO/Gangguan pada tahun 2015 ditargetkan 12 hari kerja terealisasi 12 hari kerja, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin HO/Gangguan telah tercapai 14 hari kerja dari target 14 hari kerja atau tercapai 100,00%. 4) Izin SITU pada tahun 2015 ditargetkan 3 hari kerja terealisasi 3 hari kerja, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin SITU telah tercapai 3 hari kerja dari target 3 hari kerja atau tercapai 100,00%. 5) Izin IUK/Usaha Kepariwisataan pada tahun 2015 ditargetkan 12 Hari kerja Namun Izin IUK/Usaha Kepariwisataan tahun 2015 tidak tersedia. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2015 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. 6) Izin IUJK/Usaha Jasa Kontruksi pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 12 Hari kerja terrealisasi sebanyak 12 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IUJK/Usaha tercapai 12 hari kerja dari target 12 hari kerja atau tercapai 100,00%. 7) Izin IPR/Pemasangan Reklame pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 10 Hari kerja terealisasi sebanyak 10 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IPR/Pemasangan KABUPATEN BOGOR 252

Reklame tercapai 10 hari kerja dari target 10 hari kerja atau tercapai 100,00%. 8) Izin IPAL/Pembuangan Air limbah pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 10 Hari kerja terealisasi sebanyak 10 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IPAL/Pembuangan Air limbah tercapai 10 hari kerja dari target 10 hari kerja atau tercapai 100,00%. 9) Izin IPPI/Persetujuan Prinsip Industri pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 5 Hari kerja terealisasi sebanyak 5 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IPPI/Persetujuan Prinsip Industri tercapai 5 hari kerja dari target 5 hari kerja atau tercapai 100,00%. 10) Izin IPPI/Persetujuan Prinsip Industri pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 10 Hari kerja terealisasi sebanyak 10 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IPPI/Persetujuan Prinsip Industri tercapai 10 hari kerja dari target 10 hari kerja atau tercapai 100,00%. 11) Izin IUI/Usaha Industri pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 10 Hari kerja terealisasi sebanyak 10 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IUI/Usaha Industri tercapai 10 hari kerja dari target 10 hari kerja atau tercapai 100,00%. 12) Izin TDI/Tanda Daftar Industri pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 3 Hari kerja terealisasi sebanyak 3 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi KABUPATEN BOGOR 253

akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin TDI/Tanda Daftar Industri tercapai 3hari kerja dari target 3 hari kerja atau tercapai 100,00%. 13) Izin TDG pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 3 Hari kerja terealisasi sebanyak 3 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin TDG tercapai 3h ari kerja dari target 3 hari kerja atau tercapai 100,00%. 14) Izin IPI/Perluasan Industri pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 10 Hari kerja terealisasi sebanyak 10 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IPI/Perluasan Industri tercapai 10 hari kerja dari target 10 hari kerja atau tercapai 100,00%. 15) Izin PPKI/ Persetujuan Prinsip Kawasan Industri pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 14 Hari kerja terealisasi sebanyak 14 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin PPKI/ Persetujuan Prinsip Kawasan Industri tercapai 14 hari kerja dari target 14 hari kerja atau tercapai 100,00%. 16) Izin PPKI/ Persetujuan Prinsip Kawasan Industri pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 14 Hari kerja terealisasi sebanyak 14 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin PPKI/ Persetujuan Prinsip Kawasan Industri tercapai 14 hari kerja dari target 14 hari kerja atau tercapai 100,00%. 17) Izin IUKI/Usaha kaw. Industri pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 14 Hari kerja terealisasi sebanyak 14 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi KABUPATEN BOGOR 254

akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IUKI/Usaha kaw. Industri tercapai 14 hari kerja dari target 14 hari kerja atau tercapai 100,00%. 18) Izin IPKI/Perluasan Kaw. Industri pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 12 Hari kerja terealisasi sebanyak 12 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IPKI/Perluasan Kaw. Industri tercapai 12 hari kerja dari target 12 hari kerja atau tercapai 100,00%. 19) Izin SIUP pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 3 Hari kerja terealisasi sebanyak 3 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin IPKI/Perluasan Kaw. Industri tercapai 3 hari kerja dari target 3 hari kerja atau tercapai 100,00%. 20) Izin IMTA pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 3 Hari kerja terealisasi sebanyak 3 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin Izin IMTA tercapai 3 hari kerja dari target 3 hari kerja atau tercapai 100,00%. 21) Izin salon Type C dan D pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 14 Hari kerja terealisasi sebanyak 14 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin salon Type C dan D tercapai 14 hari kerja dari target 14 hari kerja atau tercapai 100,00%. 22) Izin Usaha RPH pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 14 Hari kerja terealisasi sebanyak 14 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin Usaha RPH tercapai 14 hari kerja dari target 14 hari kerja atau tercapai 100,00%. KABUPATEN BOGOR 255

23) Izin Usaha Peternakan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 11 hari kerja Namun data realisasi Izin Usaha Peternakan tahun 2015 tidak tersedia. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2015 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. 24) Izin Damija pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 14 Hari kerja terealisasi sebanyak 14 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin Damija tercapai 14 hari kerja dari target 14 hari kerja atau tercapai 100,00%. 25) Izin Damaja pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 14 Hari kerja terealisasi sebanyak 14 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin Damaja tercapai 14 hari kerja dari target 14 hari kerja atau tercapai 100,00%. 26) Izin Dawasja pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 14 Hari kerja terealisasi sebanyak 14 hari kerja Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Izin Dawasja tercapai 14 hari kerja dari target 14 hari kerja atau tercapai 100,00%. 10. Jumlah Perda yang mendukung Iklim Usaha pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 62 Perda terealisasi sebanyak 62 Perda, Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Perda yang mendukung Iklim Usaha 62 Perda dari target 57 Perda atau tercapai 108,77%. 11. Tingkat Kepuasan Masyarakat pada tahun 2015 di targetkan sebanyak 74,78% terealisasi sebanyak 75,98% sehingga capaian kinerja sebesar 101,60%. Kondisi tersebut tidak bisa dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan KABUPATEN BOGOR 256

saat ini Tingkat Kepuasan Masyarakat telah tercapai 74,78% dari target 74,97% atau tercapai 99.75%. 12. Indeks kepuasan layanan masyarakat pada tahun 2015 di targetkan sebanyak 1 Dokumen terealisasi sebanyak 1 dokumen sehingga capaian kinerja sebesar 100%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Indeks kepuasan layanan masyarakat telah tercapai 1 Dokumen dari target 1 Dokumen atau tercapai 98,67%. 13. Seluruh Perizinan yang berstandar ISO pada tahun 2015 di targetkan sebanyak 30 jenis terealisasi sebanyak 33 jenis sehingga capaian kinerja sebesar 110,00%. Kondisi tersebut tidak bisa dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Seluruh Perizinan yang berstandar ISO telah tercapai 33 jenis dari target 30 jenis atau tercapai 110,00%. 14. Penyelesaian Izin Lokasi Kenaikan Per tahun pada tahun 2015 di targetkan sebanyak 71 jizin terealisasi sebanyak 65 izin sehingga capaian kinerja sebesar 91,25%. Kondisi tersebut tidak bisa dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Penyelesaian Izin Lokasi Kenaikan Per tahun telah tercapai 65 izin dari target 71 izin atau tercapai 91,55%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Perizinan Terpadu (BPT) dengan 13 (tiga belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp823.609.952,00 yang terealisasi sebesar Rp315.181.539.650,00,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 38,27%, maka terdapat efisiensi sebesar Rp508.428.412.350,00,00 (61,73%). Sasaran Kesembilan tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program utama, yaitu : 1) Program Program peningkatan iklim Investasi dan realisasi investasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp597.902.000,00 terealisasi sebesar Rp571.708.300,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,62%; KABUPATEN BOGOR 257

2) Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp20.250.750.000,00 terealisasi sebesar Rp20.071.755.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,12% 3) Program Program penyiapan potensi sumber Daya, sarana dan prasarana, yaitu dianggarkan sebesar Rp185.739.200.000,00 terealisasi sebesar Rp172.160.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,69%. 4) Program Pelayanan Perizinan, yaitu dianggarkan sebesar Rp489,848,100,000.00 terealisasi sebesar Rp4,869,026,350 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 0,99% 5) Program Perumusan Kebijakan Penanaman Modal dan perizinan, yaitu dianggarkan sebesar Rp39,471,000,000,00 terealisasi sebesar Rp37,143,515,000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,10% 6) Program Pengembangan Pelayanan Perizinan, yaitu dianggarkan sebesar Rp87,703,000,000.00 terealisasi sebesar Rp80,365,535,000 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,63% Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 10 Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 300,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesepuluh yaitu Meningkatnya kinerja pelayanan 4kecamatan pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.64. Tabel 3.64. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa Orang 417 962 230,70 417 1251 300 - Rata-Rata Capaian 230,70 300,00 Sumber : BPMPD, 2015 KABUPATEN BOGOR 258

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 417 orang terealisasi sebanyak 1251 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 300,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 230,70% menjadi 300,00% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa telah tercapai 300 orang dari target 417 orang atau tercapai 71,94%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesepuluh pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp2.519.342.000,00 yang terealisasi sebesar Rp2.358.747.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,63%, maka terdapat efisiensi sebesar Rp160.594.500 (6,37%). Sasaran Kesepuluh diwujudkan dalam 1 (satu) Program, yaitu Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa, yaitu dianggarkan sebesar Rp2.519.342.000,00 terealisasi sebesar Rp2.358.747.500 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,63%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 11 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 102,27%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesebelas KABUPATEN BOGOR 259

yaitu Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.65. Tabel 3.65. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan - Rata-rata Jumlah Kelompok Masyarakat LPM - Rata-rata Jumlah Kelompok Binaan PKK - LPM Berprestasi dari rencana 6 Lembaga Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian % 88.91 89.91 101.12 91 90,87 100,00 % 112.47 112.47 100,00 112,47 112,47 100,00 Lembaga 6 6 100,00 6 6 100,00 - PKK Aktif % 100 100 100,00 100 100 100,00 - Posyandu Aktif % 100 100 100,00 100 100 100,00 - Pemeliharaan Pasca Program Pemberdayaan Masyarakat % 100 100 100,00 100 100 100,00 2 Swadaya Masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat Jumlah RT/RW % 25,55 16,57 64,85 26,25 14,42 54,92 yang mendapatkan insentif 3 Berkembangnya Lembaga Ekonomi perdesaan Lembaga 6 22 366 10 17 170,00 4 Meningkatnya jumlah kelompok usaha perempuan di perdesaan Lembaga 8 8 100,00 8 8 100,00 5 Tertatanya administrasi pemerintahan desa Desa 43 43 100,00 52 52 100,00 Persentase desa berstatus 6 swasembada terhadap total % 1.38 1.38 100,00 1.38 1.38 100,00 desa Rata-Rata Capaian - 102,27 Sumber : BPMPD, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan: - Rata-Rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 90,87%, terealisasi sebesar 90,87%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 101,12% meningkat sebesar 1,12% menjadi 100,00% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rata- Rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) telah tercapai 100,00 % dari target 96,75 atau tercapai 96,75%. KABUPATEN BOGOR 260

- Rata-Rata jumlah kelompok binaan PKK pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 112,47%, terealisasi sebesar 112,47%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. - LPM Berprestasi pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 6 lembaga terealisasi sebesar 6 lembaga, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. - PKK aktif pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. - Posyandu aktif pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. - Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 2) Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat Jumlah RT/RW yang mendapatkan insentif pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 26,55% terealisasi sebanyak 114,42%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 54,92%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 64,85% menurun sebesar 9,92% menjadi 54,92% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan telah tercapai 54,92% dari target19.818 orang atau tercapai 0,277%. 3) Berkembangnya lembaga ekonomi di perdesaan pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 10 lembaga terealisasi sebanyak 17 lembaga, KABUPATEN BOGOR 261

sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 170,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 366, % menurun sebesar 197% menjadi 170,00% pada tahun 2015. 4) Meningkatnya jumlah kelompok usaha perempuan di perdesaan pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 8 kelompok terealisasi sebanyak 8 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 5) Tertatanya administrasi pemerintahan desa pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 52 Desa terealisasi sebanyak 52 Desa, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 6) Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 1,38% terealisasi sebanyak 1,38%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) dengan 6 (enam) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp8.780.249.000,00 yang terealisasi sebesar Rp8.025.865.437,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,41%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp754.383.563 (8,59%). Sasaran Kesebelas tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : 1) Program Penataan Administrasi Pemerintahan Desa, yaitu dianggarkan sebesar Rp2.001.276.000,00 terealisasi sebesar Rp1.675.788.550,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83,74%; KABUPATEN BOGOR 262

2) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp2.118.946.000,00 terealisasi sebesar Rp2.008.729.737,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,80%; 3) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp528.732.000,00 terealisasi sebesar Rp510.562.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,56% 4) Program Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa, yaitu dianggarkan sebesar Rp3.882.458.000,00 terealisasi sebesar Rp3.627.899.150,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,44% 5) Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp248.837.000,00 terealisasi sebesar Rp202.885.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 81,53%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 12 Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 96,05% Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keduabelas yaitu Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.66. Tabel 3.66. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi 1 Laporan Hasil Pengawasan Dok 467 469 100,43 470 476 101,28 2 Tindaklanjut Hasil Audit % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 3 Jumlah Auditor orang 38 36 94.74 41 41 100,00 4 Jumlah P2UPD orang 21 19 90,48 24 18 75,00 5 Dokumen Sistem dan Prosedur Pengawasan dok 3 3 100,00 3 3 100,00 6 Prosentase Laporan Hasil Pemantauan Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi dok 1 1 100,00 1 1 100,00 Rata-Rata Capaian 97,61 96,05 Sumber : Inspektorat, 2015 KABUPATEN BOGOR 263

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Laporan Hasil Pengawasan pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 470 dokumen terealisasi sebanyak 476 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,28%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 100,43% meningkat sebesar 0,85% menjadi 101,28% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan pada tahun 2015 terdapat peningkatan jumlah objek pemeriksaan yang relatif lebih tinggi di bandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Laporan Hasil Pengawasan telah tercapai 476 dokumen dari target 490 dokumen atau tercapai 97,14%. 2) Tindaklanjut Hasil Audit pada tahun 2015 ditargetkan 100,00% terealisasi 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 3) Jumlah Auditor pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 41 orang terealisasi sebanyak 41 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 94,74% menurun sebesar 5,26% menjadi 100,00% pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena keterbatasan sumber daya manusia yang diusulkan untuk mengikuti diklat jabatan fungsional Auditor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 41 orang dari target 50 orang atau tercapai 82,00%. 4) Jumlah P2UPD pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 24 orang terealisasi sebanyak 18 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 75,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 90,48% menurun sebesar 15,48% menjadi 75,00% pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena terbatasnya tenaga yang profesional di bidang pengawasan yang berhubungan dengan Jabatan fungsional P2UPD, dimana masih KABUPATEN BOGOR 264

terdapat Peraturan yang belum disempurnakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah P2UPD telah tercapai 19 orang dari target 33 orang atau tercapai 53,55%. 5) Dokumen Sistem dan Prosedur Pengawasan pada tahun 2015 ditargetkan 3 dokumen terealisasi 3 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 6) Laporan Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi/PMPRB pada tahun 2015 ditargetkan 1 dokumen terealisasi 1 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Keduabelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Inspektorat dengan 6 (enam) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp10.380.239.000,00 yang terealisasi sebesar Rp8.916.954.898,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,90%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp1.463.284.102,00 (14,10). Sasaran Keduabelas tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, yaitu dianggarkan sebesar Rp9.354.108.000,00 terealisasi sebesar Rp8.153.039.804,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,16%; 2) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, yaitu dianggarkan sebesar Rp527.705..000,00 terealisasi sebesar Rp428.695.616,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 81,24%. 3) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Prosedur Pengawasan, yaitu dianggarkan sebesar Rp498.426.000,00 terealisasi sebesar Rp335.219.418,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 67,26% KABUPATEN BOGOR 265

Sasaran 13 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 102,50%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketigabelas yaitu Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.67. Tabel 3.67. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi 1 Penerapan Pengelolaan arsip secara baku % 91,03 91,03 100,00 93,59 100 106.85 2 Meningkatnya umur teknis sarana prasarana kearsipan boks 19000 19000 100,00 19,500 19,500 100,00 3 Penataan Dokumen/arsip SKPD melalui Media Elektronik berkas 62400 62650 100,41 72000 75000 104,17 4 Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan Kegiatan 5 5 100,00 5 5 100,00 Rata-Rata Capaian 100,10 102,50 Sumber : KAPD, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Penerapan Pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 93.59% terealisasi sebanyak100%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,85%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 100,00% meningkat sebesar 6,85% menjadi 106,85% pada tahun 2015. dikarenakan semakin meningkatnya kualitas SDM jafung arsiparis dan pengelola kearsipan dalam penataan, pembinaan maupun monitoring tertib arsip pada SKPD di lingkungan KABUPATEN BOGOR 266

Pemerintah Kabupaten Bogor serta adanya dukungan kebijakan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Bogor sehingga apa yang sudah di targetkan dalam Rencana Kerja Tahunan dapat terealisasi secara optimal. 2) Meningkatnya umur teknis sarana prasarana kearsipan pada tahun 2015 ditargetkan 19.000 boks terealisasi 19.000 boks, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 19.000 boks dari target 21.000 boks atau tercapai 90,48%. 3) Penataan Dokumen/arsip SKPD melalui Media Elektronik pada tahun 2015 ditargetkan 72000 berkas terealisasi 75000 berkas, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,17%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,41%. Hal ini disebabkan peningkatan kualitas tenaga entry data arsip dan sarana yang mendukung terealisasinya kegiatan tersebut. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Penataan Dokumen/arsip SKPD melalui Media Elektronik telah tercapai 75000 berkas dari target 403.200 berkas atau tercapai 18,60%. 4) Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan pada tahun 2015 ditargetkan 5 kegiatan terealisasi 5 kegiatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan telah tercapai 5 kegiatan dari target 6 kegiatan atau tercapai 83,33%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketigabelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp1.460.276.000,00 yang terealisasi sebesar Rp1.409.629.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja KABUPATEN BOGOR 267

sebesar 96,53%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp50.647.000,00 (3,47%). Sasaran Ketigabelas tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu: 1) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp767.664.000,00 terealisasi sebesar Rp733.619.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,57%; 2) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan, yaitu dianggarkan sebesar Rp126,440,000.00 terealisasi sebesar Rp124,640,000.00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,58%; 3) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp555,372,000.00 terealisasi sebesar Rp540,570,000.00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,59%; 4) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, yaitu dianggarkan sebesar Rp10,800,000.00 terealisasi sebesar Rp10,800,000.00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 100,00%. Sasaran 14 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 81,06%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keempatbelas yaitu Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.68. Tabel 3.68. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi 1 Jumlah Objek Retribusi Pengendalian Menara Bersama Menara 600 555 92,50 640 - - 2 Jaringan Komunikasi % 0,01 0,01 100,00 0,01 0,01 100,00 3 Rasio Wartel/Warnet terhadap % 0,11 0,11 100,00 0,18 0,18 100,00 KABUPATEN BOGOR 268

No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian jumlah penduduk 4 Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal yang masuk ke daerah Stasiun 28 28 100,00 28 28 100,00 5 Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon % 42 42 100,00 43,40 43,40 100,00 6 Website milik Pemerintah Daerah website 243 243 100,00 243 243 100,00 7 Media Masa: - Media Massa Majalah Jenis 12 11 91,67 12 12 100,00 - Media Massa Radio Jenis 2650 2650 100,00 2650 2650 100,00 - Media Massa Televisi Jenis 2650 2650 100,00 2650 2650 100,00 Media Tradisional Jenis 11 11 100,00 2 2 100,00 Media Luar Ruang Jenis 2 2 100,00 11 11 100,00 8 Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kim 140 140 100,00 145 145 100,00 9 Surat Kabar Nasional, Regional Surat dan Lokal kabar 52 52 100,00 54 54 100,00 10 Media Interpersonal jenis 10 10 110,00 10 10 100,00 Rata-Rata Capaian 98,94 81,06 Sumber : Diskominfo, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Jumlah Objek Retribusi Pengendalian Menara Bersama pada tahun 2015 ditargetkan 640 menara terealisasi 555 menara, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92,50%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2015. Hal ini disebabkan tahun 2015 Target Retribusi sebanyak 640 menara tetapi realisasinya nihil karena mengacu pada Keputusan Mahkamah Konstitusi No.46/PUU-XI/2014 terkait tarif Retribusi tidak boleh melebihi 2% Nilai Jual Objek Pajak Pajak Bumi Bangunan menara, karena bertentangan dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 2) Jaringan Komunikasi pada tahun 2015 ditargetkan 0,01% terealisasi 0,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jaringan Komunikasi telah tercapai 0,01% dari target 0,01 atau tercapai 94,50%. 3) Rasio Wartel/Warnet terhadap penduduk pada tahun 2015 ditargetkan 0,18% terealisasi 0,18%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi KABUPATEN BOGOR 269

tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Wartel/Warnet terhadap penduduk telah tercapai 0,18% dari target 0,18% atau tercapai 98,59%. 4) Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal yang masuk ke daerah pada tahun 2014 ditargetkan 28 stasiun terealisasi 28 stasiun, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal yang masuk ke daerah telah tercapai 28 stasiun dari target 39 stasiun atau tercapai 93,33%. 5) Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon pada tahun 2015 ditargetkan 43,40% terealisasi 43,40%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon telah tercapai 43,40% dari target 48,88% atau tercapai 88,78%. 6) Website milik Pemerintah Daerah pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 243 website terealisasi sebanyak 243 website, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Website milik Pemerintah Daerah telah tercapai 243 website dari target 1.215 website atau tercapai 20,00%. 7) Media Massa; a. Media Massa Majalah pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 12 jenis, terealisasi sebesar 12 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini KABUPATEN BOGOR 270

Media Massa Majalah telah tercapai 12 jenis dari target 60 jenis atau tercapai 20,00%. b. Media Baru LPSE pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 243 jenis, terealisasi sebesar 243 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Baru LPSE telah tercapai 243 jenis dari target 243 jenis atau tercapai 100,00%. c. Media Massa Radio pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 2.650 jenis, terealisasi sebesar 2.650 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%.. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Massa Radio telah tercapai 2.650 jenis dari target 13.250 jenis atau tercapai 20,00%. d. Media Massa Televisi pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 2.650 jenis, terealisasi sebesar 2.650 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Massa Televisi telah tercapai 2.650 jenis dari target 13.250 jenis atau tercapai 20,00%. e. Media Tradisional pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 2 jenis, terealisasi sebesar 2 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Tradisional telah tercapai 2 jenis dari target 10 jenis atau tercapai 25,58%. f. Media Luar Ruang pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 11 jenis, terealisasi sebesar 11 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini KABUPATEN BOGOR 271

Media Luar Ruang telah tercapai 11 jenis dari target 43 jenis atau tercapai 25,58%. 8) Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) pada tahun 2015 ditargetkan 145 Kim terealisasi 145 Kim, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) telah tercapai 145 Kim dari target 160 Kim atau tercapai 90,63%. 9) Surat Kabar Nasional, Regional dan Lokal pada tahun 2015 ditargetkan 54 Surat Kabar terealisasi 54 Surat kabar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Surat Kabar Nasional, Regional dan Lokal telah tercapai 52 Jenis dari target 52 Jenis atau tercapai 100,00%. 10) Media Interpersonal pada tahun 2015 ditargetkan 10 Jenis terealisasi 10 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media interpersonal telah tercapai 10 Jenis dari target 42 Jenis atau tercapai 23,81%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketigabelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (DISKOMINFO) dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp131.206.311,000,00 yang terealisasi sebesar Rp129.265.450.083,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,52%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp1.940.820.917,00 (1,48%). KABUPATEN BOGOR 272

Sasaran Ke 14 (empat belas) tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1) Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa, yaitu dianggarkan sebesar Rp13.056.201.000,00,00 terealisasi sebesar Rp12.893.150.573,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,75%; 2) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp9.827.500.000,00 terealisasi sebesar Rp9.744.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,16% 3) Program Kerjasama Informasi dan Media Massa, yaitu dianggarkan sebesar Rp2.298.819,000,00 terealisasi sebesar Rp2.293.680.510,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,78%; 4) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp106.023.800.000,00 terealisasi sebesar Rp104.334.159.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,41%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 15 Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 169,30%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kelimabelas yaitu Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.69. Tabel 3.69. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Rasio Jumlah pegawai 1 dibanding dengan hasil analisis kebutuhan formasi % 49,5 48,2 97,37 49,5 49,04 99,07 - CPNS Orang 1234 1232 99,84 105 0,00 - - PTT Orang 50 32 64 50 50 100,00 2 Meningkatnya kedisiplinan PNS - Bapperjakat Kali 10 9 90,00 8 8 100,00 - Pelantikan Kali 10 9 90,00 8 8 100,00 - Pengangkatan Jabatan Fungsional Orang 2000 1896 94,80 2000 362 18,10 KABUPATEN BOGOR 273

Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi Jumlah pegawai yang dikenai 3 tahapan/fase pengembangan Orang 1120 1135 101,34 2338 2156 92,22 karir 4 Rasio Jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin Orang 0,0036 0,00305 84,72 0,0036 0,0054 150 5 Meningkatnya motivasi kerja pegawai Orang 2649 2218 83,73 230 213 92,61 Rasio Jumlah pegawai yang 6 mendapatkan bantuan 0,066 0,030 45,5 0,066 0,029 43,94 kesejahteraan 7 Rasio Jumlah pegawai yang mendapatkan SKS SKS 0,058 0,071 122,41 0,058 0,069 118,97 Tersedianya data kesehatan 8 CPNS/PNS dan pejabat Eselon Orang 500 139 27,80 1190 1141 95,88 II 9 Terukurnya kinerja tahunan pegawai Orang 509 509 100,00 509 509 100,00 10 Presentase tingkat kehadiran PNS % 97,5 97,4 100,00 97,55 97,28 100,00 11 Tersedianya data kepegawaian yang up todate - Data SIMPEG Dok 13 13 100,00 13 13 100,00 - Arsip/dokumen pegawai Berkas 20000 20000 100,00 2000 2097 104,85 - Data tenaga honorer Dok 1 1 100,00 1 1 100,00 - Arsip/dokumen P3K Dok - - - 1 1 100,00 - Presentase pegawai yang diproses kenaikan pangkat % 97,50 89,23 92,00 97,50 97,60 100,00 12 Jumlah Kartu Yang diproses Kartu 400 1011 253 600 1223 204 13 Rasio jumlah PNS pindah ke internal Kab. Bogor, CPNS dibandingka ndengan pegawai pensiun 0,25 0,22 88,00 0,28 0,20 71,43 - Pindah tugas PNS orang 100 89 89,00 100 80 80,00 - Pensiun orang 350 318 90,86 350 398 114 14 Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas aparatur - Rasio pegawai yang mrngikuti diklat % 0,0652 0,0647 99,23 0,0662 0,0834 126 - Pejabat struktural yang mengikuti diklat kepemimpinan orang 109 109 100,00 79 79 100,00 - CPNS yang mengikuti diklat prajabatan 0rang 300 300 100,00 79 79 100,00 - PNS yang mengikuti diklat fungsional/teknis orang 895 886 98,99 660 648 98,18 Rata-Rata Capaian 2744 169,30 Sumber : BKPP, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Rasio Jumlah pegawai dibanding dengan hasil analisis kebutuhan formasi pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 49,5% terealisasi sebanyak 49,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,07%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 97,37% menurun sebesar 1,70% menjadi 49,01% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan KABUPATEN BOGOR 274

Kebijakan formasi pegawai di daerah sangat bergantung kebijakan pemerintah pusat dengan memperhatikan kondisi belanja pegawai dan APBD Kabupaten Bogor. 2) Meningkatnya kedisiplinan PNS: - Bapperjakat pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 10 kali terealisasi sebanyak 9 kali, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 100,00% menurun sebesar 100,00% menjadi 90,00% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan adanya ketentuan baru tentang penilaian angka kredit kenaikan jabatan fungsional. - Pelantikan pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 10 kali terealisasi sebanyak 9 kali, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 100,00% menurun sebesar 100,00% menjadi 90,00% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan adanya ketentuan baru tentang penilaian angka kredit kenaikan jabatan fungsional. - Pengangkatan Jabatan Fungsional pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2000 orang terealisasi sebanyak 1896 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94,80%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 18,10% menurun sebesar 100,00% menjadi 90,00% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan adanya ketentuan baru tentang penilaian angka kredit kenaikan jabatan fungsional. 3) Jumlah pegawai yang dikenai tahapan/fase pengembangan karir pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2000 orang terealisasi sebanyak 362 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92,22%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 101,34% menurun sebesar 19,53% menjadi 92,22% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan dikarenakan keterbatasan waktu konsultan dan evaluasi terhadap seleksi KABUPATEN BOGOR 275

tugas belajar tahun 2014, yang lulus seleksi tugas belajar namun tidak lulus seleksi masuk kampus/universitas. 4) Rasio Jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin pada tahun 2015 ditargetkan 0,0036 orang terealisasi 0,0054 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 150,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 84,72% meningkat sebesar 65,28% menjadi 150,00% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio jumlah PNS pindah ke internal Kab. Bogor, CPNS dibandingkan dengan pegawai yang pensuin telah tercapai 0,22 dari target 0,65 atau tercapai 33,85%. Hal ini disebabkan terjadi peningkatan jumlah kasus pelanggaran disiplin dan kasus perceraian atau melampaui dari target yang diharapkan. 5) Meningkatnya motivasi kerja pegawai pada tahun 2015 ditargetkan 230 orang terealisasi 213 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92,61%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 83,73% menurun sebesar 8,88% menjadi 92,61% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan bergantung usulan dan minat PNS yang mengikuti seleksi BPIH, dari target 150 orang realisasi mencapai 133 orang atau 88,67%. 6) Rasio Jumlah pegawai yang mendapatkan bantuan kesejahteraan pada tahun 2015 ditargetkan 0,066 rasio terealisasi 0,029 rasio, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 43,94%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 45,5% menurun sebesar 68.87% menjadi 43.94% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan bantuan kesejahteraan dalam bentuk uang untuk PNS sudah tidak diperbolehkan. hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bantuan rawat inap dan persalinan anak pertama tidak boleh diberikan kepada PNS karena sudah ditanggung dalam BPJS Kesehatan, 7) Rasio Jumlah pegawai yang mendapatkan SKS pada tahun 2015 ditargetkan 0,058 SKS terealisasi 0,069 SKS, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar KABUPATEN BOGOR 276

118,97%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 122,41% menurun sebesar 3,45% menjadi 118,97% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan bantuan kesejahteraan dalam bentuk uang untuk PNS sudah tidak diperbolehkan. 8) Tersedianya data kesehatan CPNS/PNS dan pejabat Eselon II pada tahun 2015 ditargetkan 1190 orang terealisasi 1141 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,88%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 27,80% menurun sebesar 68,08% menjadi 95,88% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan Pemeriksaan kesehatan CPNS dilakukan sebelum pengangkatan status CPNS menjadi PNS. 9) Terukurnya kinerja tahunan pegawai tahun 2015 ditargetkan 509 orang terealisasi 509 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 10) Presentase tingkat kehadiran PNS pada tahun 2015 ditargetkan 97,55% terealisasi 97,28, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 11) Tersedianya data kepegawaian yang up todate: - Data SIMPEG pada tahun 2015 ditargetkan 13 Dok terealisasi 13 Dok sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Hal ini disebabkan Dalam data simpeg berisi bazzeting pegawai setiap bulan dan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai. - Data tenaga honorer pada tahun 2015 ditargetkan 1 berkas terealisasi 1 berkas sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. KABUPATEN BOGOR 277

- Arsip/dokumen P3K pada tahun 2015 ditargetkan 1 Dok terealisasi 1 Dok sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2014 belum dilakukan sehingga tidak bisa diukur dengan tahun 2014. 12) Jumlah Kartu Yang diproses pada tahun 2015 ditargetkan 600 kartu terealisasi 1223 kartu sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 204%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 253% menurun sebesar 48,92% menjadi 204% pada tahun 2015. 13) Rasio jumlah PNS pindah ke internal Kab. Bogor, CPNS dibandingkan dengan pegawai pensiun pada tahun 2015 ditargetkan 0,28 rasio terealisasi 0,20 rasio sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 71,43%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 88% menurun sebesar 16,57% menjadi 71,43% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan bahwa jumlah PNS yang pensiun lebih banyak dibandingkan dengan jumlah PNS yang ada maupun direkrut. 14) Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas aparatur: Rasio pegawai yang mengikuti diklat pada tahun 2015 ditargetkan 0,0662% terealisasi 0,0834%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 126%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 99,3% menurun sebesar 26,75% menjadi1253% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah anggaran diklat pada saat anggaran perubahan khususnya pada kegiatan diklat teknis dan fungsional. Dalam mewujudkan Sasaran Kelimabelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) dengan 14 (empat belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp28.591.133.100,00 yang terealisasi sebesar Rp25.209.190.397,00,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,42%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp3.381.942.703,00 (88,17%). KABUPATEN BOGOR 278

Sasaran Kelimabelas tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : 1) Program Analisa Kebutuhan dan Formasi Pegawai, yaitu dianggarkan sebesar Rp847.519.000,00 terealisasi sebesar Rp320.733.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 37,84%; 2) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, yaitu dianggarkan sebesar Rp14.565.524.000,00 terealisasi sebesar Rp12.281.714.702,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84,32%: 3) Program Pengembangan Layanan Administrasi Kepegawaian, yaitu dianggarkan sebesar Rp2.006.827.100,00 terealisasi sebesar Rp1,950,894,995.00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,21%; 4) Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS, yaitu dianggarkan sebesar Rp471.684000,00 terealisasi sebesar Rp402.816.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,40%; 5) Program Pendidikan dan Pelatihan, yaitu dianggarkan sebesar Rp10.699.579,000,00 terealisasi sebesar Rp10.253.004.700,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,83%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 16 Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenambelas yaitu Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.70. KABUPATEN BOGOR 279

Tabel 3.70. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 Jumlah PNS yang mengikuti Penghormatan Dinas dan Purna Tugas Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Orang 500 500 100,00 350 350 100,00 2 Solidaritas keg 6 6 100,00 7 7 100,00 3 Konsultasi dan mediasi Hukum Orang 4 Bantuan Kesehatan orang Rata-Rata Capaian 100,00 100,00 Sumber : Sekretariat KORPRI, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Jumlah PNS yang mengikuti Penghormatan Dinas dan Purna Tugas pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 500 orang terealisasi sebesar 500 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 2) Solidaritas pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 7 (tujuh) kegiatan terealisasi sebesar 7 (tujuh) kegiatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 3) Konsultasi dan mediasi Hukum pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 200 orang terealisasi sebesar 200 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. 4) Bantuan Kesehatan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 10.000 orang terealisasi sebesar 10.000 orang, Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. KABUPATEN BOGOR 280

Dalam mewujudkan Sasaran Kenambelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Korpri dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp1.951.520.000,00 yang terealisasi sebesar Rp1.702.466.419,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,24%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp249.053.581,00 (12,76%). Sasaran ke enam belas tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS yaitu dianggarkan sebesar Rp197.150.000,00 terealisasi sebesar Rp173.355.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,93%. 2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur yaitu dianggarkan sebesar Rp197.150.000,00 terealisasi sebesar Rp1.754.370.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,16%. Sasaran 17 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 161,28%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketujuhbelas yaitu Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.71. Tabel 3.71. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar negeri : perjanjian dan kesepakatan; Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Dok 13 39 125.81 34 55 161,76 Rata-Rata Capaian 125,81 161,76 Sumber : Setda, 2015 KABUPATEN BOGOR 281

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar negeri : perjanjian dan kesepakatan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 34 dokumen terealisasi sebesar 55 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 161,76%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 125,81% meningkat sebesar 35,39% menjadi 161,76% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar negeri : perjanjian dan kesepakatan telah tercapai 55 dokumen dari target 215 dokumen atau tercapai 25,58%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh belas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp1.625.252.000,00 yang terealisasi sebesar Rp1.564.388.050,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,26%, maka terdapat efisiensi sebesar 60.863.950,00 (3,74%). Sasaran Ketujuhbelas diwujudkan dalam Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp1.625.252.000,00 terealisasi sebesar Rp1.564.388.050,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,26%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 18 Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 0,00%. Selengkapnya KABUPATEN BOGOR 282

hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kedelapanbelas yaitu Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.72. Tabel 3.72. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi 1 Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat DOB 1 0 0 1 0 00,00 Rata-Rata Capaian 0,00 0,00 Sumber : Setda, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 1 DOB terealisasi sebesar 0 DOB, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 00,00%. Tidak tercapainya indokator tersebut disebabkan belum adanya Persetujuan Daerah Otonomi Baru (DOB) dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2015 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan untuk indikator terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) yaitu pembentukan Kabupaten Bogor Barat pada perubahan Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Tahun 2015 telah dihilangkan karena belum adanya keputusan dari Pemerintah Pusat terkait dengan rencana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB), berbeda dengan tahun 2014, dimana indikator terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) tetap ada pada perubahan perjanjian kinerja Tahun 2014. Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapanbelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp100.000.000,00. Tetapi kegiatan ini tidak terlaksana dan akan diluncurkan pada tahun anggaran 2016 dikarenakan belum adanya kejelasan dari Pemerintah Pusat terkait dengan pemekaran wilayah Kabupaten Bogor Barat (masih menunggu Peraturan Pemerintah tentang Tatacara KABUPATEN BOGOR 283

Pemekaran wilayah), sedangkan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- tidak dapat terealisasi dikarenakan belum ada jadwal dari pihak BPN terkait dengan pengukuran tanah calon Ibukota DOB. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 19 Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 125,26%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesembilanbelas yaitu Terbentuknya Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.73. Tabel 3.73. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang 1 memperoleh pendidikan 0,38 0,38 100,00 0,3735 0,3663 98,08 /pembinaan/sosialisasi Kewaspadaan Dini masyarakat Rata-Rata Capaian 100,00 98,08 Sumber : Kesbangpol, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan /pembinaan/sosialisasi Kewaspadaan Dini masyarakat pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 0,3735 terealisasi sebesar 0,3663, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,08%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 100,00% meningkat sebesar 1,92% menjadi 98,08% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena ada perbedaan KABUPATEN BOGOR 284

jumlah penduduk pada saat perencanaan dan kondisi real per 2015 tetapi output tetap tercapai sebanyak 200 orang peserta. Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan belas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp251.636.000,00 yang terealisasi sebesar Rp242.728.625,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 65,51%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp129.802.800,00 (34,49%). Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 20 Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keduapuluh yaitu Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.74. Tabel 3.74. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis Pada Tahun 2014 dan 2015 No Indikator Kinerja Satuan 1 2 Kegiatan pembinaan politik daerah Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Kegiatan 5 5 100,00 5 5 100,00 Kegiatan 2 2 100,00 2 2 100,00 Rata-Rata Capaian 110,00 100,00 Sumber : Kesbangpol, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis pada tahun 2015, sebagai berikut : KABUPATEN BOGOR 285

1) Kegiatan pembinaan politik daerah pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 5 kegiatan terealisasi sebesar 5 kegiatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%.. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kegiatan pembinaan politik daerah telah tercapai 5 kegiatan dari target 25 kegiatan atau tercapai 20,00%. 2) Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2 kegiatan terealisasi sebesar 2 kegiatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP telah tercapai 2 kegiatan dari target 10 kegiatan atau tercapai 20,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua puluh pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dengan 3 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp1.895.963.000,00 yang terealisasi sebesar Rp1.689.259.975,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,10%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp206.703.025,00 (10,90%). Sasaran Kesembilan belas tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1. Program Pendidikan Politik Masyarakat yaitu dianggarkan sebesar Rp1.267.997.000,00 terealisasi sebesar Rp1.200.004.150,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,64%; 2. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan yaitu dianggarkan sebesar Rp376.330.000,00 terealisasi sebesar Rp246.527.200,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 65,61%; KABUPATEN BOGOR 286

Sasaran 21 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 146,96%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keduapuluhsatu yaitu Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel 3.75. Tabel 3.75. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban Pada Tahun 2014 dan 2015 Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang 1 memperoleh pendidikan/ pembinaan/sosialisasi 0,7643 0,7643 100,00 0,4482 0,5495 pengembangan wawasan kebangsaan 2 Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan /pembinaan/ 0,3621 0,3621 100,00 0,8591 1.0990 sosialisasi kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 3 Penegakan PERDA % 72,09 69,09 95,84 76,51 128,59 168,09 4 Cakupan patroli petugas Satpol PP /tahun 1.460 1460 100 1460 1460 100 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, di 3 % 74,83 137,86 102,67 86,22 161,10 186,84 Kabupaten ketentraman, keindahan) 4 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan angka 18 18 100 20 18 90,00 5 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk angka 12,74 8,49 66,67 16,98 7,95 46,81 6 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di % 0,13 0,08 61,53 0,59 0,33 55,55 Kabupaten 7 Cakupan Penegakan Peraturan daerah dan peraturan kepala % 72,09 69,09 95,84 76,51 128,59 168,09 daerah 8 Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman % 4,10 4,10 100 4,10 4,10 100 masyarakat 9 Jumlah demo Unjuk rasa 27 28 96,30 16 14 112,50 10 Cakupan rasio petugas Linmas angka 0,28 0,28 100 0,42 0,28 66,67 11 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk angka 0,39 0,37 95,94 0,59 0,33 55,55 12 Angka kriminalitas yang tertangani angka 4,25 3,36 78,87 4,89 4,18 85,48 KABUPATEN BOGOR 287

Tahun 2014 Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi 13 Angaka kriminalitas angka 6,82 7,08 96,17 5,80 7,57 69,48 Rata-Rata Capaian 98,84 146.96 Sumber : 1. Kesbangpol 2015 2, Satpol PP, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban pada tahun 2015, sebagai berikut : 1) Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan/ pembinaan/sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 0,4482 terealisasi sebesar 0,5495, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 122,60%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 100,00% meningkat sebesar 22,60% menjadi 122,60% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan/ pembinaan/sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan telah tercapai 0,5495 dari target 2720 atau tercapai 0,020%. 2) Rasio Jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan/ pembinaan/ sosialisasi kewaspadaan Dini Mayarakat pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 0,8591 terealisasi sebesar 1.0990, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 127,92%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana persentase pada tahun 2014 sebesar 100,00% meningkat sebesar 29,92% menjadi 127,92% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan ada perbedaan jumlah penduduk pada saat perencanaan dan kondisi real per 2015 tetapi output tetap tercapai sebanyak 200 orang peserta. 3) Penegakan Peraturan Daerah (Perda) pada tahun 2015 ditargetkan mencapai sejumlah 76,51 terealisasi sejumlah 128,59 sehingga capaian kinerja mencapai 168,06%. Capaian Kinerja Tahun 2015 lebih tinggi sebesar 72,22% apabila dibandingkan dengan tahun 2014 dengan capaian 69,09 dari KABUPATEN BOGOR 288

target 72,09 atau mencapai 95,84%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penegakan Perda (Peraturan Daerah) telah tercapai 128,68 dari target sebanyak 93,13 atau telah tercapai 138,17%. 4) Cakupan Patroli Petugas Sat Pol PP pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 1460 dalam 1 tahun terealisasi sebanyak 1460 dalam 1 tahun atau mencapai 100%. Kondisi tersebut sama jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014, dimana capaian pada tahun 2014 sebanyak 1460 patroli dalam 1tahun atau sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Cakupan Patroli di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 1460 dari target sebanyak 1460 atau telah mencapai 100%. 5) Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) di Kabupaten pada tahun 2015 ditargetkan sejumlah 86,32 terealisasi sejumlah 161,10 atau sebesar 186,84%. Kodisi tersebut jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 17,41%. Hal ini terjadi karena di tahun 2015 terdapat kegiatan penertiban pelanggaran K3 yang melebihi target seperti penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) dari target penertiban di 14 titik rawan PKL dilaksanakan di 14 titik rawan PKL di kab. Bogor, kemudian kegiatan Penertiban Warung Remang Remang/PSK dari target 4 lokasi Penertiban dilaksanakan 10 Lokasi penertiban serta Penertiban Gelandangan dan Pengemis dari target penertiban di 6 lokasi penertiban dengan 26 gelandangan dan Pengemis terealisasi 6 lokasi dengan 34 gelandangan dan pengemis. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan tahun 2015 tingkat penyelesaian pelanggaran K3 di Kabupaten Bogor telah mencapai 155,27 dari target 97,73 atau telah mencapai 158,87% hal ini lebih disebabkan kegiatan operasi penertiban yang dilaksanakan lebih dari target karena banyaknya pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan) diwilayah Kabupaten Bogor. 6) Rasio Pos Siskamling per Jumlah desa/kelurahan pada tahun 2015 ditargetkan sejumlah 20 terealisasi sejumlah 18 atau sebesar 90,00%. Kondisi tersebut sama jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 yaitu sejumlah 18. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai KABUPATEN BOGOR 289

dengan tahun 2015 telah mencapai 18 dari target 26 Poskamling per kelurahan/desa atau mencapai 69,23%. 7) Jumlah Linmas per 10.000 penduduk pada tahun 2015 dari terget sejumlah 16,98 terealisasi sejumlah 8,49 atau sebesar 46,81%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 maka rasio jumlah linmas per 10.000 penduduk masih sama yaitu 8,49, akan tetapi jika dibandingkan dengan target capaian maka terjadi penurunan 19,86%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan tahun 2015 telah mencapai 8,49 dari target 25,64 atau mencapai 33,11%. Saat ini jumlah linmas yang ada dikabupaten Bogor menggunakan angka jumlah linmas yang mendapatkan insentif yaitu 10 orang perdesa. 8) Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten pada tahun 2015 dari target sejumlah 0,17% terealisasi sejumlah 0,08% atau sebesar 46,81%. Jika dibandingkan dengan Capaian Kinerja Tahun 2014 dari target 0,13 terealisasi 0,08 atau mencapai 14,72% atau penurunan. Data yang Petugas linmas yang digunakan yaitu jumlah petugas linmas sejumlah 10 perdesa/kelurahan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) sampai dengan 2014 telah mencapai 0,08 dari target sebanyak 0,26 atau telah mencapai 30,76%. 9) Cakupan penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah pada tahun 2015 dari target sejumlah 76,51 terealisasi sejumah 128,59 atau mencapai 168,06%. Capaian Kinerja Tahun 2015 lebih tinggi sebesar 72,22% apabila dibandingkan dengan tahun 2014 dengan capaian 69,09 dari target 72,09 atau mencapai 95,84%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penegakan Perda (Peraturan Daerah) telah tercapai 168,08 dari target sebanyak 93,13 atau telah tercapai 180,47%. 10) Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat pada tahun 2015 dari target sejumlah 4,10 terealisasi sejumlah 4,10 atau mencapai 100%. Capaian indikator ini jika dibandingkan dengan tahun 2014 masih tetap sama yaitu di angka 4,10. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini cakupan patroli siaga ketertiban umum KABUPATEN BOGOR 290

dan ketentraman masyarakat telah mencapai 4,10 dari target 4,10 atau telah mencapai 100%. 11) Jumlah Demo pada tahun 2015 dari target sejumlah 16 terealisasi sejumlah 14 atau mencapai 112,50%, dengan perhitungan Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja (Progress Negatif). Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 indikator sasaran Jumlah Demo dari target 27 terealisasi 28 atau mencapai 96,30%, dengan demikian terdapat kenaikan capaian indikator ini sebesar 16,20%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Demo telah mencapai 14 dari target 10 atau telah mencapai 60,00%. 12) Cakupan rasio petugas Linmas pada tahun 2015 dari target sejumlah 0,42 terealisasi sejumlah 0,28 atau mencapai 66,67%. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 capaian indikator rasio petugas Linmas terealisasi 0,28 dari target 0,28 atau mencapai 100% dengan demikian terjadi penurunan 33,33%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Cakupan rasio petugas Linmas telah mencapai 0,28 dari target 0,84 atau telah mencapai 33,33%. 13) Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 0,59 sedangkan realisasinya mencapai 0,33 sehingga capaian kinerjanya sebesar 55,55%. Capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi 40,39 apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Rendahnya pencapaian di tahun 2015 dikarenakan rasio jumlah Polisi Pamong Praja hanya menghitung jumlah anggota Pol PP yang bersatatus PNS yaitu 176 anggota Sat Pol PP yang berstatus PNS. Hal ini berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 256 ayat (1) Polisi pamong praja adalah Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil Yang Penetapannya Dilakukan Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. Untuk mengatasi kurangnya SDM Sat Pol PP saat ini selain PNS, anggota Sat Pol PP juga terdiri dari 11 tenaga honorer dan 300 tenaga outsourcing. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk tahun 2015 telah mencapai 0,33 dari target 0,89 atau telah mencapai 37,07%. KABUPATEN BOGOR 291

14) Angka kriminalitas yang tertangani pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 4,89 terealisasi sebanyak 4,18 sehingga capaian kinerjanya mencapai 84,44%. Sedangkan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 4,25 terealisasi sebanyak 3,36 sehingga capaian kinerjanya mencapai 78,94%. Dengan demikin terjadi kenaikan capaian indikator sebesar 6,5%. Data tersebut data jumlah kriminalitas yang tertangani dari POLRES Bogor. turunnya angka krimalitas yang tertangani diakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk menangani satu kasus berbeda, kemudian jumlah SDM di kepolisian pun terbatas tidak seimbang dengan jumlah tindak pidana yang dilaporkan ke Kepolisian. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini angka kriminalitas yang tertangani tahun 2015 telah mencapai 4,18 dari target 7,44 atau telah mencapai 56,18% 15) Angka Kriminalitas pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 5,80 terealisasi sebanyak 7,57 sehingga capaian kinerjanya mencapai 66,48%. Capaian Kinerja Tahun 2015 lebih rendah 26,69% apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Jika melihat jumlah kejadian perkara kriminal (tindak pidana) maka terjadi kenaikan di tahun 2015 ini. Jumlah angka kriminalitas yang dilaporkan ke POLRES Bogor pada tahun 2015 ini adalah 4131 kasus sedangka pada tahun 2014 menjadi 3619 kasus. Data tersebut merupakan data angka kriminalitas yang dikeluarkan oleh POLRES Bogor. Kenaikan angka kriminalitas tersebut dikarenakan meningkatnya tindak pidana yang terjadi dan dilaporkan sedangkan faktor penyebabnya kondisi psikologis, sosial, ekonomi dan unsur moral serta keagamaan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Angka Kriminalitas tahun 2015 telah mencapai 7,57 dari target 3,56 atau telah mencapai 47,02%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua puluh satu pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 2 (duan) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat dengan 15 (lima belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp12.029.757.000,00 yang terealisasi KABUPATEN BOGOR 292

sebesar Rp11.668.227,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,99%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp361.529.010,00,00 (3,01%). Sasaran Kedua puluh satu tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program utama, yaitu : 1) Program Pengembangan Wawasan kebangsaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp702.888.000,00 terealisasi sebesar Rp653.789.150,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,01%; 2) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp1.410.530.000,00 terealisasi sebesar Rp1.340.302.200,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,02%: 3) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, yaitu dianggarkan sebesar Rp5.903.329.000,00 terealisasi sebesar Rp5.817.957.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,55%; 4) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal, yaitu dianggarkan sebesar Rp3.591.900.000,00 terealisasi sebesar Rp3.354.254.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,78%; 5) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat, yaitu dianggarkan sebesar Rp511.110.000,00 terealisasi sebesar Rp501.925.140,00,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,20%. 3.2 Realisasi Anggaran 3.2.1 Akuntabilitas Keuangan Akuntabilitas keuangan Kabupaten Bogor dapat digambarkan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Bogor tahun anggaran 2015. Realisasi pendapatan daerah Kabupaten Bogor tahun 2015 sebesar Rp6.032.958.906.738,00 atau 103,75% dari Anggarannya sebesar Rp5.814.770.953.000,00 dan realisasi belanja daerah sebesar Rp5.638.217.124.886,00 atau 83,28% dari Anggaran sebesar Rp6.770.520.774.000,00 sehingga pada tahun 2015 anggaran APBD Kabupaten Bogor surplus sebesar Rp394.741.781.852,00. KABUPATEN BOGOR 293

Realisasi pembiayaan daerah dari sisi penerimaan daerah pada tahun 2015 sebesar Rp955.749.821.407,00 yang merupakan rincian dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun lalu, Pebentukan Dana Cadangan. dan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah. Pada tahun 2015 realisasi pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp146.044..000.000,00 yang digunakan untuk Pembentukan Dana Cadangan sesesar Rp100.000.000.000,00 dan penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sebesar Rp46.044.000.000,00. Realisasi pendapatan daerah sebesar Rp6.032.958.906.738,00 dari jumlah tersebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor memberikan kontribusi sebesar Rp2.002.320.991.007,00 terhadap total pendapatan daerah. realisasi PAD ini melebihi target yang telah direncanakan sebelumnya yaitu sebesar 112,16%. Realisasi belanja daerah pada tahun 2015 sebesar Rp5.638.217.124.886,00 Pemerintah Kabupaten Bogor berhasil melakukan penghematan Rp1.132.303.649.114,00 dari anggaran belanja daerah yang telah direncanakan sebesar Rp6.770.520.774.000,00. 3.2.2 Pengelolaan Pendapatan Daerah A. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Target pendapatan daerah yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2015, secara keseluruhan dapat direalisasikan sebesar Rp6.032.958.906.738,00 atau 103,75% dari Anggarannya sebesar Rp5.814.770.953.000,00 dengan rincian capaian kinerja pendapatan berdasarkan jenis penerimaan sebagai berikut : a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat direalisasikan sebesar Rp2.002.320.991.117,00 atau 112,16% dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.785.300.132.000,00 PAD tersebut terdiri dari Penerimaan Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-Lain PAD KABUPATEN BOGOR 294

yang Sah. Realisasi PAD melebihi target yang ditetapkan disebabkan hal sebagai berikut : 1) Optimalisasi penagihan dan peningkatan frekuensi pemeriksaan Pajak Daerah; 2) Koordinasi dan sinergi dengan intansi vertikal serta OPD pengelola penerimaan pendapatan; 3) Sosialisasi terhadap wajib pajak antara lain melalui pelaksanaan Gebyar Pajak sebagai wujud apresiasi terhadap Wajib Pajak yang taat; 4) Peningkatan penyediaan sarana pendukung guna lebih mendekatkan pelayanan kepada wajib pajak pajak dan wajib retribusi; 5) Peningkatan kemudahan pembayaran pajak daerah bagi wajib pajak melalui penyetoran lewat ATM; 6) Peningkatan penerimaan pendapatan daerah sebagai dampak dari peningkatan nilai jual obyek pajak (NJOP) PBB dan BPHTB karena kegiatan analisa zona nilai tanah b. Dana Perimbangan dapat direalisasikan sebesar Rp2.588.169.505.000,00 atau 99,82% dari target yang ditetapkan sebesar Rp2.455.547.101.000,00 Pendapatan Dana Perimbangan, terdiri dari pendapatan Bagi Hasil Pajak. Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus c. Lain-lain Pendapatan yang Sah dapat direalisasikan sebesar Rp1.447.148.183.146,00 atau 100,41% dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.441.301.316.000,00 Lain-lain pendapatan daerah, terdiri dari Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya, Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah, Dana Alokasi Cukai Tembakau serta Dana Transfer Lainnya. KABUPATEN BOGOR 295

Pendapatan Asli Daerah; 33,19% Dana Perimbangan; 42,82% Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah; 23,99% Tabel 3.76. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor 2015 No Uraian Target Setelah Perubahan (Rp) Realisasi Rp I PENDAPATAN DAERAH 5.814.770.953.000,00 6.032.958.906.733,00 103,75% 1.1 Pendapatan Asli Daerah 1.785.300.132.000,00 2.002.320.991.117,00 112,16% 1.2 Dana Perimbangan 2.588.169.505.000,00 2.583.489.732.475,00 99,82% 1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 1.441.301.316.000,00 1.447.148.183.146,00 100,41% Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2015 (per tanggal 26 Februari 2016) Sementara itu, apabila diperhatikan berdasarkan proporsi dari realisasi masing-masing komponen pendapatan daerah terhadap total realisasi pendapatan daerah sebagai berikut : 1) PAD proporsinya sebesar 33,19%; 2) Dana Perimbangan proporsinya sebesar 42,82%; dan 3) Lain-lain Pendapatan yang Sah proporsinya sebesar 23,99%. Tabel 3.77. Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah No Uraian Realisasi (Rp) Proporsi I PENDAPATAN DAERAH 6.032.958.906.733,00 1.1 Pendapatan Asli Daerah 2.002.320.991.117,00 33,19% 1.2 Dana Perimbangan 2.583.489.732.475,00 42,82% 1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 1.447.148.183.146,00 23,99% Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2015 (per tanggal 26 Februari 2016) Gambar 3.6. Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah KABUPATEN BOGOR 296